dalam Penguatan
Lembaga Ekonomi Ummat
AGENDA
Sumber: Ernst & Young World Islamic banking Competitiveness Report 2016
5,33% (Dec’16)
Perkembangan
Keuangan Syariah
Indonesia
7
Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia Posisi Februari 2017
Per Februari 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp897,1 Triliun atau USD 67,21 M
(Kurs Tengah BI per 28 Februari = Rp13.347,00/USD)
Proporsi industri Perbankan Syariah mencapai 40% (Rp355.9 T /USD 27,39 M)
Proporsi IKNB Syariah (Asuransi Syariah, Pembiayaan Syariah, Lembaga Non Bank Syariah lainnya) 10% (90,08T / USD 6,6 4M)
Proporsi Pasar Modal Syariah mencapai 50% (Rp451,2 T/ USD 32,82 M)
Arah Pengembangan Sektor Jasa
Keuangan Syariah Indonesia
9
Arah Pengembangan Sektor Jasa Keuangan Syariah Indonesia
INKLUSIF
10
SEGMENTASI PASAR
Bank Syariah, pembiayaan melalui pasar modal syariah, penguatan
asuransi dan reasuransi syariah
Penguatan
Peran Sektor Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Kelas
Jasa Keuangan Menengah
Syariah Inovasi produk dan layanan keuangan syariah
OJK mendorong lembaga keuangan syariah untuk melakukan inovasi
produk dan layangan keuangan syariah yang sesuai dengan
perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat a.l. digital banking,
financial technology (FinTech), dan inovasi produk wakaf
Membuka Akses Keuangan Syariah bagi
Masyarakat Pra Sejahtera dan Pedesaan
Inklusif : Penyediaan akses produk dan layanan keuangan
syariah
OJK mendorong perluasan akses produk dan layanan keuangan syariah
bagi masyarakat pra sejahtera dan pedesaan dengan program-program
a.l. Laku Pandai, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Kredit Usaha
Rakyat (KUR) serta pembiayaan pertanian organik
Penguatan Ekonomi Ummat
13
Asuransi Mikro
KR 2 Jawa Barat
7 KR 7 Sumatera Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka 15 KR 3 Jawa Tengah dan DIY
Bagian Selatan Belitung
KR 4 Jawa Timur
8 KR 8 Bali dan Nusa Tenggara Barat, Nusa 4 KR 5 Sumatera Bagian Utara
Nusa Tenggara Tenggara Timur KR 6 Sulawesi, Maluku dan Papua
9 KR 9 Kalimantan Kalimantan Barat, Kalimantan 3
Timur, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara
17
Peran Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Penyaluran Dana: Berdasarkan Pembiayaan UMKM
2015 • Penyaluran dana BPRS untuk pembiayaan sektor produktif
Pembiayaan UMKM 2016
didominasi UMKM dengan persentase sebesar 92,44%.
• Pada posisi Desember 2016 total pembiayaan perbankan
3.57 syariah kepada UMKM tercatat sebesar Rp3.570,61 Milyar,
3.38
meningkat dibandingkan posisi Desember 2015 yang sebesar
Rp3.377,99 Milyar.
Porsi:
92,44%
• Dari total pembiayaan posisi Desember 2016 kepada UMKM
tersebut, sejumlah Rp429,27 Milyar diantaranya (12,02%)
merupakan NPF.
0.29 0.35
2015 2016
Nilai Nilai Pertumbuhan Pertumbuhan
Pembiayaan UMKM (Rp M) NPF Gross (Rp M) PYD (yoy) NPF Gross NPF (yoy)
UMKM 3,377.99 10.37% 3,570.61 5.70% 12.02% 1.65%
Produktif Non UMKM 289.96 6.75% 354.78 22.36% 5.77% -0.98%
Total 3,667.95 10.08% 3,925.39 7.02% 11.46% 1.38%
18
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Merujuk pada fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional,
Majelis Ulama Indonesia
Deposito:
- Wadiah Prinsip Sewa:
- • Ijarah
Mudharabah • Ijarah
Penyaluran
Muntahiya Dana
Bittamlik
Jasa
Pemberian
Konsultasi dan
Pengembangan Prinsip Bagi Hasil:
Usaha Prinsip Jual-Beli:
• Mudharabah Muthlaqah
• Murabahah
• Mudharabah Muqayyah
• Salam
• Musyarakah 19
Ju’alah Ijarah • Istishna
20
Transformasi LKM
LKM LKM
Kriteria BPR
atau
Wajib Transformasi BPRS
Kriteria:
• Kegiatan Usaha melebihi Wilayah Kabupaten/Kota; atau
• Ekuitas paling kurang 5x modal disetor minimum BPR/BPRS; dan
Simpanan paling kurang 25x disetor minimum BPR/BPRS
21
Pembinaan dan Pengawasan LKM