Anda di halaman 1dari 173

Bangkit dan optimis

digambarkan dalam semburat


cahaya kuning keemasan yang
memancar dari bawah daun
dan Rub Al Hizb (bintang segi
delapan). Gambar Rub Al Hizb
berwarna kuning keemasan
merepresentasikan ekonomi
dan keuangan syariah yang
siap untuk tumbuh dan
berkembang mewujudkan
kemakmuran. Kehadiran daun
berwarna hijau merupakan
simbol pembangunan yang
berkelanjutan, berkeadilan,
transparan, dan produktif yang
merupakan dimensi utama dari
ekonomi dan keuangan syariah.

Keberadaan siluet motif Batik


kawung merepresentasian
ekonomi dan keuangan syariah
yang inklusif dan membawa
manfaat bagi semua. Sinergi
yang kuat digambarkan oleh
jalinan berbagai salur berwarna
emas yang bergelombang.
Sementara itu, garis vektor
digital yang membentuk
lingkaran sebagai alas
merepresentasikan inovasi
digital yang akan menjadi
elemen utama ekonomi dan
keuangan syariah di masa
depan.
LAPORAN EKONOMI &
KEUANGAN SYARIAH
2021

ISSN 2722-8665
Daftar Isi Bab 1 3
Kinerja dan Prospek Ekonomi
dan Keuangan Syariah Global

1.1 Perkembangan Ekonomi Global dan 4


Dampak Perpanjangan Pandemi
Covid-19
Daftar Isi iv

1.2 Perkembangan Ekonomi di Negara 8


Daftar Grafik vi
Anggota OKI

Daftar Tabel x
1.3 Perkembangan Industri Halal Global: 12
Dampak Pandemi terhadap Sektor
Daftar Gambar xi Unggulan Ekonomi dan Keuangan
Syariah
Prakata xiv
1.4 Prospek Ekonomi Syariah Global 16
Tinjauan Umum xvi
Boks Potensi Industri Halal Indonesia di 18
Daftar Istilah 140 1.1 Pasar Global

Daftar Singkatan 148 Boks Ekonomi dan Keuangan Syariah 22


1.2 dalam Perspektif Green Economy
dan Sustainable Development Goals
(SDGs) untuk Mencapai Maqashid
Syariah

Bab 2 27
Kinerja dan Prospek
Ekonomi dan Keuangan
Syariah Nasional

2.1 Kinerja Ekonomi Syariah Nasional 28

2.2 Kinerja Keuangan Syariah Nasional 38

2.3 Perkembangan Literasi Ekonomi 50


Syariah Nasional

2.4 Prospek Ekonomi Syariah Nasional 52


Tahun 2022

Boks Pembiayaan SBSN untuk Proyek 53


2.1 Hijau Tukad Mati, Badung – Bali

iv
Bab 3 57 3.1 Kebijakan Moneter dan 58
Makroprudensial Syariah untuk
Sinergi Kebijakan Mendorong Pemulihan
Ekonomi dan Keuangan
Syariah 3.2 Sinergi Pemberdayaan dan Strategi 65
Penguatan Ekonomi dan Keuangan
Syariah

Boks Implementasi Kebijakan Ekonomi 90


3.1 dan Keuangan Syariah di Daerah:
Collabs House – Sinergi dan
Kolaborasi Aksi Pengembangan
Ekosistem Ekonomi dan Keuangan
Syariah (Eksyar) di Solo Raya

Boks Perluasan QRIS untuk Aktivitas 94


3.2 Ekonomi dan Keuangan Syariah

Bab 4 97 Bab 5 113


Arah Kebijakan Ekonomi Sektor Unggulan Ekonomi
Syariah Mendorong Syariah Nasional
Pemulihan Ekonomi
yang Kuat dan
Berkesinambungan
5.1 Sektor Industri Makanan Halal 114

4.1 Arah Sinergi Kebijakan Ekonomi 98 5.2 Sektor Sustainable Muslim Fashion 123
Syariah Nasional Mendorong
Pemulihan 5.3 Wakaf Produktif: Alternatif Sumber 132
Pembiayaan
4.2 Arah Sinergi Kebijakan Ekonomi 101
Syariah Bank Indonesia Mendukung
Pemulihan

Boks Konsep Pengembangan Sukuk Bank 110


4.1 Indonesia (SukBI) Inklusif

v
Daftar Grafik

Bab 1 1.11 Pertumbuhan Ekonomi Negara- 10


Negara Mitra Dagang Utama
Kinerja dan Prospek Ekonomi Indonesia – OKI
dan Keuangan Syariah Global
1.12 PMI Manufaktur di Beberapa Negara 10
Anggota OKI
1.1 Indikator Pembatasan Mobilitas 4
untuk Negara Anggota OKI 1.13 PMI Seluruh Ekonomi di Beberapa 11
Negara Anggota OKI
1.2 Total PDB dan Pangsa PDB Dunia 5
dari Negara Anggota OKI Atas Dasar 1.14 Tingkat Inflasi di Negara-Negara 11
Harga Berlaku Mitra Dagang Utama Indonesia – OKI

1.3 Tingkat Pengangguran Negara 5 1.15 Perkembangan Pengeluaran Muslim 12


Anggota OKI dan Dunia Global Berdasarkan Sektor

1.4 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 dan 6 1.16 Indikator Struktur Perbankan Syariah 13
Vaksinasi Bulanan Rerata Bergerak 7 Global
Hari Negara Anggota OKI Tahun 2021
1.17 Profitabilitas Industri Perbankan 13
1.5 Jumlah Kematian Baru dan Rasio 6 Syariah Global
Fatalitas Negara Anggota OKI Tahun
2021 1.18 Perkembangan Permintaan dan 14
Penawaran Sukuk Global
1.6 Ketepatan Jadwal Logistik 7
Perkapalan Global 1.19 Lima Negara Teratas dalam 14
Penerbitan Sukuk
1.7 Rata-Rata Penundaan Kedatangan 7
Kapal Logistik Global di Pelabuhan 1.20 Islamic Finance Country Index (IFCI) 15

1.8 Pertumbuhan Ekonomi Global, 8 1.21 Pertumbuhan Ekonomi Global dan 16


Kelompok Negara Maju, Kelompok Negara Anggota OKI
Negara Berkembang, dan Negara
Anggota OKI
1.22 Pertumbuhan Volume Perdagangan 16
Dunia dan Indeks Harga Komoditas
1.9 Pertumbuhan Volume Perdagangan 9
Internasional Dunia dan Negara
Anggota OKI 1.23 Harga Minyak Brent dan Batu Bara 17
Termal Australia

1.10 Tingkat Inflasi Global, Kelompok 9


Negara Maju, Kelompok Negara 1.24 Produksi Minyak Kelapa Sawit (Crude 17
Berkembang, dan Negara Anggota Palm Oil atau CPO) Indonesia dan
OKI Malaysia

vi Daftar Grafik
Bab 2 2.17 Pangsa Perdagangan Indonesia ke 34
Negara Anggota OKI
Kinerja dan Prospek Ekonomi
dan Keuangan Syariah Nasional 2.18 Lima Negara Teratas sebagai Mitra 35
Dagang Ekspor Indonesia-OKI

2.1 Pertumbuhan Sektor Prioritas HVC 28 2.19 Lima Negara Teratas sebagai Mitra 35
Dagang Impor Indonesia-OKI
2.2 Perkembangan Pangsa Sektor 29
Prioritas HVC terhadap PDB 2.20 Pangsa Pasar Lima Negara Teratas 35
sebagai Mitra Dagang Ekspor
29 Indonesia - OKI
2.3 Pangsa Sektor Prioritas HVC terhadap
Total Sektor Prioritas HVC
2.21 Pangsa Pasar Lima Negara Teratas 36
30 sebagai Mitra Dagang Impor
2.4 Perkembangan Jumlah Perusahaan
Indonesia - OKI
Bersertifikasi Halal

30 2.22 Perbandingan Kegiatan Usaha 36


2.5 Perkembangan Jumlah Produk
Responden SKDU Total dan SKDU
Tersertifikasi Halal
Bersertifikasi Halal

2.6 Nominal Transaksi Produk Halal 31


2.23 Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja 37
Melalui E-Commerce Marketplace
Responden Bersertifikasi Halal dan
SKDU Total
2.7 Pangsa Produk Halal Melalui 31
E-Commerce Marketplace
2.24 Perbandingan Kegiatan Investasi 37
Berdasarkan Kategori Produk
Responden SKDU Total dan
Bersertifikasi Halal
2.8 Metode Pembayaran Transaksi 31
E-Commerce Marketplace
2.25 Tingkat Pengangguran dan Rasio 37
Gini Indonesia
2.9 Volume Transaksi Produk Halal 32
Melalui E-Commerce Marketplace
2.26 Perkembangan Penerbitan 38
Pembiayaan Hasil Penerbitan SBSN
2.10 Nilai Transaksi Makanan dan 32 2008 - 2021
Minuman Halal Melalui E-Commerce
Marketplace
2.27 Perkembangan Alokasi Belanja SBSN 38
Proyek 2013 - 2021
2.11 Nilai Transaksi Fesyen Muslim Melalui 32
E-Commerce Marketplace
2.28 Alokasi Pembiayaan SBSN 2021 39
Berdasarkan Sektor Infrastruktur
2.12 Perkembangan Ekspor Impor 33
Makanan Halal Indonesia
2.29 Perkembangan Pembiayaan Industri 40
Jasa Keuangan
2.13 Pangsa Ekspor Bahan Makanan Halal 33
Tahun 2021*
2.30 Perkembangan Pembiayaan 40
Perbankan Syariah
2.14 Pangsa Impor Bahan Makanan Halal 33
Tahun 2021*
2.31 Pertumbuhan Pembiayaan 40
Perbankan Syariah (yoy)
2.15 Kinerja Neraca Perdagangan 34
Indonesia 2015-2021
2.32 Perkembangan Pembiayaan UMKM 41
Perbankan Syariah
2.16 Perkembangan Ekspor Impor 34
Indonesia ke Negara Anggota OKI
(Non Migas) 2.33 Perkembangan PYD Nasional Per 42
Sektor Ekonomi

Daftar Grafik vii


2.34 Perkembangan PYD Regional Jawa 42 2.45 Perkembangan OMS Rupiah 47
Per Sektor Ekonomi Berdasarkan Jenis Instrumen

2.35 Perkembangan PYD Regional 42 2.46 Perkembangan Term Deposit (TD) 47


Sumatra Per Sektor Ekonomi Valas Syariah

2.36 Perkembangan PYD Regional 42 2.47 Perkembangan Transaksi PUAS 47


Kalimantan Per Sektor Ekonomi
2.48 Perkembangan RRT Tingkat Indikasi 48
2.37 Perkembangan PYD Regional 43 Imbalan PUAS
Sulawesi & Maluku Per Sektor
Ekonomi 2.49 Transaksi PUAS berdasarkan Tenor 48

2.38 Perkembangan PYD Regional Papua 43 2.50 Pangsa Aktivitas Usaha Syariah dan 49
Per Sektor Ekonomi Pangsa Pembiayaan Syariah

2.39 Perkembangan PYD Regional Bali & 43 2.51 Alokasi Sukuk Hijau per-Proyek 54
Nusa Tenggara Per Sektor Ekonomi Ramah Lingkungan 2018 - 2020

2.40 Perkembangan Sukuk Korporasi 44

2.41 Perkembangan DPK BAZIS 44 Bab 3

2.42 Pengumpulan ZIS Melalui 45 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan


E-Commerce Keuangan Syariah

2.43 Perkembangan OMS Rupiah 2021: 46


Absorpsi dan Injeksi 3.1 Kinerja JIMF 2021 84

2.44 Perkembangan OMS 2021 46


Berdasarkan OPT Syariah dan
Standing Facilities Syariah

viii Daftar Grafik


Bab 5 5.5 Total Pencarian Sustainable Fashion 124

Sektor Unggulan Ekonomi 5.6 Total Pencarian Sustainable Fashion 124


Syariah Nasional Menurut Negara

5.7 Persentase Konsumen yang Bersedia 125


5.1 Makanan Sehat 116 Membeli Produk Eco-friendly

5.2 Nilai Pasar Health Food di Dunia 116 5.8 Survei Tantangan dan Peluang 127
Tahun 2016 – 2021 Industri Fesyen 2021

5.3 GMV Jasa Pengiriman Makanan di 118 5.9 Pelaku Usaha IKRA yang Sudah 130
Asia Tenggara Meluncurkan Produk Sustainable
Modest Fashion
5.4 Potensi Pasar Makanan Kemasan 120

Daftar Grafik ix
Daftar Tabel

Bab 2 Bab 5
Kinerja dan Prospek Ekonomi Sektor Unggulan Ekonomi
dan Keuangan Syariah Nasional Syariah Nasional

2.1 Legenda Grafik 2.33 – Grafik 2.39 43 5.1 Pertumbuhan Penjualan Global 118
melalui E-Commerce
2.2 Alokasi Penggunaan Tanah Wakaf 45
5.2 Pemetaan Potensi Ekspor Produk 137
2.3 Proyeksi Pertumbuhan PDB dan 52 Sustainable Modest Fashion
Sektor Prioritas HVC Indonesia

Bab 3 73
Sinergi Kebijakan Ekonomi dan
Keuangan Syariah

3.1 Sebaran Mitra Program INFRATANI 65

x Daftar Tabel
Daftar Gambar

Bab 1 2.5 Perkembangan Sukuk Hijau Global 53


dan Domestik 2018 - 2021
Kinerja dan Prospek Ekonomi
dan Keuangan Syariah Global 2.6 Prasarana Pengendalian Banjir Tukad 55
Mati, Badung – Bali

1.1 Proyeksi Nilai industri Halal Global 12


pada 2024

1.2 Negara dengan skor tertinggi dalam 15


Bab 3
World Giving Index 2021
Sinergi Kebijakan Ekonomi dan
1.3 Dampak Positif Halal Trade & 18 Keuangan Syariah
Investment Terhadap Ekonomi
Indonesia
3.1 Roadmap Pengembangan IKRA 67
Indonesia
1.4 Potensi Perluasan Pasar Ekspor Halal 19
di Negara Anggota OKI dan non-OKI
3.2 Sebaran Anggota IKRA Indonesia 67
2018 - 2021
1.5 Peluang Ekspor Produk Halal 19
Indonesia
3.3 Fokus Penguatan HEBITREN Tahun 68
2021
1.6 Peluang dan Tantangan 21
Pengembangan Industri Halal
Indonesia 3.4 Peta Persebaran Wilayah Hebitren 69
Nasional
1.7 Eksyar dalam Perspektif Green 23
Economy dan SDGs untuk Mencapai 3.5 Strategi Intervensi Bank Indonesia 70
Maqashid Syariah dalam Sertifikasi Halal

3.6 Sebaran Pondok Pesantren di 71


Indonesia
Bab 2
3.7 Sebaran Pondok Pesantren Binaan 72
Kinerja dan Prospek Ekonomi Bank Indonesia
dan Keuangan Syariah Nasional
3.8 Model Bisnis Usaha Budidaya 72
Bibit Lebah dan Madu di Pondok
2.1 Rincian Proyek SBSN 2013 - 2021 39 Pesantren

2.2 Sebaran Proyek SBSN 2013 - 2021 39 3.9 Model Bisnis Usaha Konveksi di 73
Pondok Pesantren
2.3 Indeks Literasi Ekonomi Syariah 50
3.10 Model Bisnis Usaha Pertanian Olahan 74
2.4 Basis Score Indeks Literasi Ekonomi 51 di Pondok Pesantren
Syariah
3.11 Kurikulum Pendampingan 74
Penggunaan Aplikasi SANTRI

Daftar Gambar xi
3.12 Strategi Nasional Keuangan Inklusif 75 3.25 Pemetaan Usahan Pesantren di Solo 92
Raya
3.13 Perkembangan Keuangan Inklusif 75
dan Keuangan Syariah s.d.Semester 3.26 Budidaya Lele oleh HEBITREN 93
I 2021
3.27 Santri Tani Jogo Bumi 93
3.14 Tampilan Virtual Market Pesantren: 76
Alifmart 3.28 Penggunaan QRIS oleh UMKM 94

3.15 Buku Model Bisnis 2021 77 3.29 Penggunaan QRIS dalam Aktivitas 95
Sosial
3.16 Indeks Implementasi WCP 78

3.17 Framework Indeks Kesiapan Digital 79


OPZ
Bab 4
3.18 Sinergi Bank Indonesia dan 83
Stakeholder dalam Memperkuat Arah Kebijakan Ekonomi
Riset dan Edukasi Ekonomi Syariah Syariah Mendorong Pemulihan
Ekonomi yang Kuat dan
3.19 Buku Referensi Ekonomi dan 84 Berkesinambungan
Keuangan Syariah
4.1 Program Prioritas KNEKS 99
3.20 Highlight Pencapaian Pelaksanaan 86
Kegiatan ISEF 2021 4.2 Bauran Kebijakan Bank Indonesia 101

3.21 RIRN, PRN, dan Kerangka Riset 89 4.3 Bank Indonesia Mendukung Sinergi 102
Nasional Sektor Ekonomi dan Kebijakan Eksyar Nasional
Keuangan Syariah
4.4 Strategi Penguatan Pilar Kebijakan 103
3.22 Ekosistem Riset Ekonomi Syariah 89 Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank
Indonesia Indonesia

3.23 Ekosistem Eksyar Pentahelix 90 4.5 Fokus Arah Sinergi Kebijakan Eksyar 104
Bank Indonesia 2022
3.24 Model Bisnis Kawasan Halal Kuliner 91
Kampung Kauman, Solo 4.6 Mekanisme Penerbitan SukBI Inklusif 111

xii Daftar Gambar


Bab 5 5.6 Sustainable Fashion System 123

Sektor Unggulan Ekonomi 5.7 Peningkatan Resiko Disrupsi Akibat 126


Syariah Nasional Aktivitas Bisnis tidak Berkelanjutan

5.8 Top OIC Clothing & Accessories 129


5.1 Posisi Indonesia di Sektor Halal Food 114 Exporters & Importers Tahun 2020
Global
5.9 Buku Direktori Pemberdayaan 133
5.2 Kelompok Packaged Food 115 ZISWAF

5.3 Halal Blockchain pada Industri 117 5.10 Model Pemberdayaan Wakaf 134
Peternakan Ayam Produktif

5.4 Pangan Impor Indonesia 119 5.11 Buku Indeks Implementasi Waqf 136
Core Principles pada Nazir
5.5 Preferensi Produk Kemasan 120

Daftar Gambar xiii


Prakata

PERRY WARJIYO
GUBERNUR BANK INDONESIA

Pada tahun 2021 pemulihan ekonomi global sempat


terhambat dengan adanya varian baru Covid-19.
Pemulihan ekonomi berangsur bergulir meski
terjadi secara tidak merata, termasuk di berbagai
negara anggota OKI, baik dari kelompok negara
maju maupun kelompok negara berkembang. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi perkembangan
ekonomi dan keuangan syariah global dalam
mewujudkan potensinya. Dari sisi domestik,
Indonesia juga menghadapi tantangan berat akibat
pandemi, meskipun kondisi ekonomi nasional
berangsur membaik, ditandai dengan pertumbuhan
Bismillahirrahmanirrahiim positif mulai triwulan kedua. Namun demikian, tetap
dibutuhkan kerja keras bersama dari seluruh pihak
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
untuk memulihkan ekonomi. Di tengah kinerja
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke ekonomi nasional yang sudah berangsur membaik
hadirat Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, atas rahmat- tersebut, terlihat bahwa ekonomi dan keuangan
Nya Bank Indonesia dapat melanjutkan tradisi syariah memberikan kontribusi yang positif. Sektor-
publikasi laporan akuntabilitas dan transparansi sektor unggulan ekonomi syariah dan pembiayaan
pada awal tahun, setelah pelaksanaan Pertemuan syariah di Indonesia mampu terus tumbuh.
Tahunan Bank Indonesia (PTBI). Pada Januari 2022,
Sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah
Bank Indonesia memublikasikan 3 (tiga) laporan
seperti pertanian, makanan dan minuman halal,
akuntabilitas dan transparansi sekaligus, yaitu
fesyen muslim, serta keuangan syariah yang
Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2021, Laporan
mampu terus tumbuh dengan baik di tahun kedua
Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2021, dan
pandemi tersebut, perlu mendapat perhatian dan
Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI) 2021,
dukungan agar berkontribusi secara lebih optimal
setelah pelaksanaan PTBI 2021 pada 24 November
bagi pemulihan ekonomi nasional. Di satu sisi,
2021. Publikasi ketiga laporan tersebut sebagai
Indonesia sebagai pasar terbesar produk halal dunia
wujud komitmen tinggi kami untuk memperkuat
merupakan modal potensial bagi pelaku pelaku
transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia
bisnis produk halal nasional. Sektor makanan dan
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
minuman halal, serta fesyen muslim menjadi sektor
Bank Indonesia. Selawat dan salam bagi Rasulullah
awal yang dapat mewujudkan pencapaian tersebut.
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
Di sisi lain, sektor keuangan syariah juga harus
sahabat beliau, yang telah menyampaikan risalah
didorong untuk menciptakan lingkungan keuangan
dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kita
syariah yang kondusif bagi industri halal di Indonesia.
semua.

xiv Prakata
Perkembangan ini, disertai kinerja Pemerintah arah kebijakan ke depan. Yang kedua, perluasan
dalam penanganan kesehatan akibat pandemi yang sinergi dengan memuat kebijakan dan program
semakin membaik, dan dibarengi dukungan, sinergi, pengembangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia
serta inovasi kebijakan nasional yang tepat, kami bersama Pemerintah dan otoritas terkait dalam
optimis pada tahun 2022 ekonomi dan keuangan sinergi kebijakan nasional. Yang ketiga, penguatan
syariah Indonesia insya Allah akan mampu berperan bahasan tematik yang fokus pada sektor-sektor
lebih besar dalam mendorong pemulihan dan unggulan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
kebangkitan ekonomi nasional. Untuk menjaga
Akhir kata, pada kesempatan ini kami
momentum kebangkitan dan mendorong akselerasi
menyampaikan penghargaan dan terima kasih
pemulihan pengembangan industri halal dan
kepada seluruh mitra strategis Bank Indonesia,
perluasan usaha syariah, serta peningkatan peran
Pemerintah, kementerian dan lembaga, dunia usaha,
keuangan syariah dalam pembangunan menjadi
investor, asosiasi, akademika dan berbagai pihak
bagian dari program prioritas nasional pada 2022.
lainnya atas dukungan dan sinergi kebijakan yang
Bank Indonesia turut terus bersinergi mendukung
kita bangun selama ini dalam mengembangkan
upaya akselerasi ekonomi syariah nasional
ekonomi dan keuangan syariah nasional. Kami
melalui penguatan dan penajaman kebijakan
berharap, laporan ini dapat membantu berbagai
pengembangan ekonomi syariah sebagai bagian
pihak dalam merumuskan dan mengevaluasi
dari bauran kebijakan.
kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan
LEKSI, yang merupakan wujud transparansi dan syariah nasional. Semoga Allah SWT senantiasa
akuntabilitas Bank Indonesia di sektor syariah, tahun memberikan petunjuk atas langkah kita dalam
2021 ini mengusung tema “Bangkit dan Optimis: mewujudkan Indonesia Maju dan menjadi pusat
Sinergi serta Inovasi Ekonomi dan Keuangan ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Syariah Untuk Negeri”. Tema tersebut mewarnai
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
rangkaian kolaborasi kebijakan ekonomi dan
Wabarakaatuh
keuangan syariah Bank Indonesia dengan seluruh
stakeholder, khususnya dalam merespons tantangan
pandemi pada tahun 2021. Laporan yang memuat
perkembangan, respons kebijakan, serta prospek Jakarta, 26 Januari 2022
ekonomi dan keuangan syariah nasional ini, kami
Gubernur Bank Indonesia
persembahkan sebagai referensi bagi para penggiat
ekonomi dan keuangan syariah, baik lembaga
formal, komunitas, swasta maupun Pemerintah.

Pada edisi tahun 2021, demi meningkatkan


kemanfaatannya, LEKSI diperkuat dalam tiga aspek
utama. Yang pertama, penguatan struktur laporan
dengan penambahan pembahasan ekonomi
dan keuangan syariah global, serta prospek dan Perry Warjiyo

Prakata xv
Tinjauan Umum
Peningkatan kasus Covid-19 yang didorong
merebaknya varian delta telah berdampak
signifikan pada kesehatan dan pemulihan ekonomi
global. Setelah tumbuh menguat pada triwulan
II 2021, proses pemulihan ekonomi syariah untuk
mendukung ekonomi domestik, sempat tertahan
pada triwulan III 2021 akibat kebijakan pembatasan
mobilitas yang harus ditempuh untuk mencegah
penyebaran varian delta lebih lanjut. Sinergi
kebijakan ekonomi syariah yang ditempuh sebagai
bagian dari respon kebijakan nasional, mampu
menjaga peran ekonomi syariah dalam momentum
pemulihan. Kinerja perekonomian yang kembali
membaik pada triwulan IV 2021 dengan penyebaran
Covid-19 yang terus menurun mengantarkan
pertumbuhan ekonomi syariah nasional 2021
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ke
depan, seiring dengan pemulihan perekonomian
domestik, didukung sinergi kebijakan ekonomi
syariah nasional yang semakin erat, ekonomi
syariah diprakirakan terus tumbuh meningkat pada
2022, untuk selanjutnya kembali ke lintasan jangka
menengah mendukung pencapaian visi menuju
Indonesia Maju.

xvi Tinjauan Umum


Pemulihan perekonomian global terus berjalan di Kinerja perekonomian para negara mitra dagang
tengah munculnya beberapa varian baru Covid-19 mitra dagang produk halal Indonesia pada 2021
di sepanjang tahun 2021. Peningkatan kembali telah menunjukkan perbaikan, dan diprakirakan
kasus Covid-19 akibat kemunculan varian delta pada akan berlanjut pada 2022. Respon kebijakan
pertengahan tahun 2021 membuat sistem kesehatan ekonomi oleh berbagai negara yang tergabung
nasional di beberapa negara sempat terbebani dalam Organisation of Islamic Cooperation
dengan tekanan yang cukup besar. Pengalaman atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah
tersebut mendorong seluruh negara di dunia membuahkan hasil. International Monetary Fund
untuk memperkuat infrastruktur dan kapasitas (IMF) memperkirakan adanya rebound Produk
sumber daya manusia di sektor kesehatan dalam Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2021 dengan
menghadapi varian omicron yang mulai merebak kontinuitas tren PDB yang positif pada tahun 2022.
di penghujung tahun 2021. Kebangkitan ekonomi Tren yang sama juga terjadi pada perkembangan
dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis perdagangan internasional, sehingga kinerja
kesehatan ini sejalan dengan usaha penyelamatan pertumbuhan volume perdagangan negara anggota
penduduk berpenghasilan rendah oleh pemerintah OKI diperkirakan akan terus meningkat pada 2022
di berbagai negara untuk meminimalisasi dengan tingkat pertumbuhan di atas 10%, melebihi
dampak yang terjadi dalam perekonomian secara perkiraan untuk global dan kelompok negara maju.
gradual. Penanggulangan krisis kemanusiaan di Secara umum pemulihan perekonomian negara
tengah pemulihan ekonomi juga akan mencegah anggota OKI ini mengisyaratkan hal yang positif bagi
keberlanjutan tren peningkatan global untuk tingkat kinerja ekspor produk industri halal Indonesia.
pengangguran dan kemiskinan sehingga daya
Kondisi industri halal global yang terus membaik
beli masyarakat lambat laun akan menguat dan
menjadi harapan besar bagi pemulihan sektor
pada akhirnya mendorong perekonomian kembali
ekonomi dan keuangan syariah nasional. Indonesia
berjalan.
dalam satu dekade terakhir telah memegang peran
Pembatasan mobilitas secara temporer dan krusial mengingat market size dari industri halal
bertingkat, percepatan vaksinasi massal, serta Indonesia sangat besar sehingga menjadi potensi
sinergi kebijakan fiskal dan moneter di berbagai bagi pemain domestik dan pemain dari luar negeri,
negara menjadi kunci utama dalam menghadapi baik dari negara anggota OKI maupun negara
varian turunan dari Covid-19. Dilema yang dimiliki lainnya, yang serius menggarap pasar industri halal.
oleh pemerintah dari berbagai negara terkait Selain dari sisi pasar, kapabilitas Indonesia untuk
pembatasan mobilitas dan peningkatan aktivitas menjadi salah satu pemain kunci (key player) industri
ekonomi telah menemui titik terang dimana halal, dapat difokuskan pada beberapa strategi
masyarakat mulai sadar akan peran vital vaksinasi. pemulihan, yaitu (1) Pengembangan ekosistem
Tingkat efikasi beberapa vaksin yang masih tinggi halal value chain (HVC) untuk sektor makanan dan
untuk mengurangi efek kesehatan dari varian- minuman halal dan sektor fesyen muslim (modest
varian baru Covid-19 juga mendorong kepercayaan fashion), (2) Pendalaman pasar keuangan syariah
diri masyarakat untuk terus beraktivitas dengan melalui integrasi keuangan komersial syariah dengan
menerapkan sikap kehati-hatian dan protokol keuangan sosial syariah, dan (3) Peningkatan literasi
kesehatan yang ketat. Tren positif dari kenaikan ekonomi dan keuangan syariah melalui penguatan
mobilitas masyarakat dan penurunan tingkat riset, asesmen, dan edukasi.
keketatan kebijakan pemerintah dapat terlihat dari
Meskipun laju perekonomian nasional secara
peningkatan Google Mobility Index dan penurunan
temporer tertahan akibat kemunculan varian
Stringency Index.Pergeseran paradigma bekerja
delta Covid-19, pemulihan ekonomi pada tahun
menjadi hybrid working melalui penggunaan
2021 terus berlanjut, termasuk ekonomi syariah.
kemajuan teknologi, digitisasi data dan digitalisasi
Kinerja ekonomi syariah didorong oleh pertumbuhan
sektor ekonomi juga memainkan peran besar
sektor proritas halal value chain, terutama sektor
sebagai motor pemulihan, baik pada sektor ekonomi
makanan dan minuman halal, serta sektor pertanian.
maupun sektor keuangan.
Sementara sektor pariwisata ramah muslim (PRM)

Tinjauan Umum xvii


yang sempat tumbuh tinggi di triwulan II sebelum perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan
terkontraksi di triwulan III, diprakirakan akan kembali aktivitas belanja dengan tren berbelanja secara
tumbuh positif pada akhir tahun seiring dengan online mempercepat proses digitalisasi ekonomi
pelonggaran mobilitas. Secara keseluruhan sektor nasional. Sifat belanja yang adaptif oleh masyarakat
unggulan HVC tumbuh positif pada triwulan II dalam menghadapi pembatasan mobilitas
2021 sebesar 4,19% (yoy) didorong oleh seluruh ditunjukkan pada tren nominal transaksi produk
sektor HVC, kecuali fesyen muslim yang masih halal melalui e-commerce marketplace dengan nilai
terkontraksi -3,28% (yoy). Pada triwulan III 2021 mencapai Rp12,18 triliun sepanjang Januari hingga
sektor unggulan HVC tercatat tumbuh tertahan Oktober 2021, atau meningkat 62,22% dibandingkan
sebesar 1,69% (yoy) akibat tingginya kasus baru pada periode yang sama pada tahun 2020. Adanya
Covid-19 dari varian delta, sehingga Pemerintah seasonality pada hari raya Idulfitri menjadi salah
kembali menetapkan kebijakan PPKM level 4. satu puncak transaksi produk halal. Transaksi produk
Adapun pertumbuhan sektor fesyen muslim secara yang diperdagangkan melalui platform e-commerce
umum masih tertahan meski dengan tren yang didominasi oleh produk fesyen muslim yang
membaik. Dengan perkembangan ini, akselerasi memiliki pangsa pasar mencapai 91,93%. Tren positif
keempat sektor unggulan HVC berkontribusi sekitar dari nominal transaksi produk halal juga diikuti oleh
25% dari ekonomi nasional dan diprakirakan akan kenaikan volume transaksi produk halal melalui
terus meningkat didukung dengan perkembangan e-commerce marketplace yang mencapai 124 juta
sertifikasi halal. Kebijakan penguatan regulasi transaksi.
sertifikasi halal oleh Pemerintah melalui digitalisasi,
Progres dari tingkat nominal dan volume transaksi
dalam rangka mempermudah proses sertifikasi
secara langsung dipengaruhi oleh peran penting
halal, mendorong akselerasi implementasinya bagi
digitalisasi sektor keuangan dalam proses
pelaku usaha.
pembayaran pada e-commerce marketplace. Uang
Perkembangan transaksi produk halal melalui elektronik (e-money) dan transfer bank menjadi dua
e-commerce marketplace dan digitalisasi metode pembayaran digital utama dalam transaksi
sektor keuangan syariah mencatat kenaikan produk halal dengan pangsa masing-masing sebesar
yang signifikan di tengah kembali merebaknya 49,7% dan 14,1%. Transformasi digital perbankan dan
pandemi Covid-19 pada tahun 2021. Adanya promosi penggunaan uang elektronik oleh bank

Gambar 1. Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi

Varian Baru Perkembangan Ekonomi Mitra Dagang Produk PROSPEK


Covid-19 Halal & Keuangan Syariah Indonesia • Kebangkitan di 2022
• Kembali ke Lintasan
Jangka Panjang
GLOBAL Prasyarat: Penanganan Kesehatan &
Sinergi Respon Kebijakan Nasional
DOMESTIK
Ekonomi Syariah Keuangan Syariah
1. Pangsa sektor 1. Peningkatan peran
Peningkatan Kasus unggulan HVC terus keuangan syariah
Covid & Pembatasan 1. Strategi Penguatan Akselerasi
meningkat, didorong dalam pembangunan
Mobilitas Pemulihan dengan fokus sektor
sektor pertanian 2. Peningkatan peran
dan makanan halal prioritas Makanan-Minuman
Sukuk sebagai sumber
Halal dan Fesyen Muslim
2. Perdagangan pembiayaan syariah
Internasional produk 3. Pertumbuhan PYD 2. Penguatan Model Bisnis dan
halal Indonesia yang berdaya tahan Perluasan Implementasi
Sinergi Kebijakan tetap berdaya tahan 4. Penguatan Keuangan 3. Penguatan Kelembagaan
Nasional dan
3. Terus meningkatnya sosial syariah melalui 4. Penguatan Infrastruktur
Penanganan Masalah
penjualan produk halal wakaf produktif dan termasuk Digitalisasi
Kesehatan
melalui e-commerce digitalisasi
5. Sinergi dan koordinasi 13
program prioritas KNEKS

Sinergi Kebijakan Eksyar Nasional

Kebijakan Eksyar dalam Bauran Kebijakan Bank Indonesia

1 Pengembangan ekosistem halal value chain 2 Pendalaman pasar uang 3 Peningkatan literasi
melakukan kemitraan pesantren, UMKM syariah s.d syariah untuk mendorong melalui edukasi dan
industri halal pembiayaan sosialisasi

xviii Tinjauan Umum


digital yang bekerja sama dengan e-commerce juga mengisyaratkan bahwa tingkat komitmen
membuat penetrasi pembayaran digital semakin pembiayaan yang tinggi juga ditunjukkan pada
menarik bagi masyarakat disamping sifat kedua wilayah tersebut.
kemudahan yang dimiliki oleh metode tersebut.
Pengumpulan dana sosial secara konsisten
Sebagai regulator yang mendukung digitalisasi
bertumbuh sebagai bentuk safety net bagi
sistem pembayaran nasional, Bank Indonesia
perekonomian, terutama untuk kelompok
telah meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment
masyarakat yang berhak menerima, dalam
(BI-FAST) untuk melengkapi infrastruktur sistem
menghadapi pandemi. Terjaganya konsumsi
pembayaran dalam rangka mendukung transaksi
masyarakat dari 8 golongan mustahik menjadi
pembayaran ritel yang lebih cepat, mudah, murah,
sangat penting sebagai kontribusi terhadap
aman dan handal.
pertumbuhan PDB pada tahun 2021. Peran
Kinerja keuangan syariah nasional pada masa digitalisasi dalam penghimpunan dana sosial
pandemi terus mengalami penguatan dalam menjadi sangat vital mengingat tren utilisasi
rangka menjaga stabilitas ekonomi di tengah transaksi dengan uang elektronik semakin dikenal
kebangkitan ekonomi nasional. Program stimulus oleh masyarakat luas. Penggalangan zakat, infak,
fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah senantiasa dan sedekah (ZIS) pada dua tahun terakhir melalui
didukung oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dari e-commerce mengalami tren yang cukup stabil
mekanisme pembagian beban (burden sharing), dengan peningkatan musiman (seasonality) pada
seperti pembelian project-based sukuk (PBS) periode bulan suci Ramadan (sebesar Rp8,1 miliar
sebesar Rp45,4 triliun, meningkat 25,6% dari tahun pada Mei 2021) dan Idul Adha (sebesar Rp4,3 miliar
2020. Pembiayaan ekonomi oleh Pemerintah melalui pada Juli 2021 untuk segmen kurban). Kemudian,
SBSN dan SBN tanpa syarat underlying juga terus sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2021,
ditingkatkan melalui pengembangan instrumen dan segmen donasi mencatatkan nilai sebanyak Rp12,7
pendalaman pasar keuangan syariah sebagai upaya miliar atau naik sebesar 15,4% dibandingkan periode
perbaikan fleksibilitas dalam pembiayaan APBN. yang sama di tahun 2020. Tingkat kesadaran
Sejak penerbitan pertama SBSN pada 2013, SBSN masyarakat (awareness) untuk membantu sesama
seri PBS telah mendukung pembiayaan produktif juga diperkirakan akan naik selaras dengan
dengan total nilai sebesar Rp145,84 triliun. Pada berbagai kampanye program kepedulian yang
tahun 2021, Pemerintah juga telah menerbitkan dikampanyekan oleh berbagai lembaga sosial
Green Sukuk ke-4 senilai 750 miliar dolar AS dengan melalui media sosial.
yield 3,55% dan tenor 30 tahun sehingga dinobatkan
Tingkat perbaikan yang stabil dapat terlihat dari
sebagai Green Sukuk dengan tenor terpanjang dan
perkembangan bauran kebijakan moneter dan
yield terendah untuk tenor tersebut dibandingkan
pembiayaan pasar uang antarbank berdasarkan
dengan surat utang lainnya.
prinsip syariah. Instrumen injeksi dan absorbsi
Penyaluran pembiayaan dari industri jasa operasi moneter syariah (OMS), seperti Fasilitas
keuangan syariah menunjukkan pertumbuhan Simpanan Bank Indonesia Syariah dalam Rupiah
meskipun dampak disrupsi pandemi Covid-19 (FASBIS), Sukuk BI (SukBI), serta Sertifikat Bank
masih terasa. Animo dan ekspektasi yang tinggi Indonesia Syariah (SBIS), masih menjadi pilihan
terhadap kinerja ekonomi nasional mendorong bagi perbankan syariah untuk menempatkan
pembiayaan dari industri ini menjadi Rp454,54 triliun kelebihan likuiditasnya, dimana instrumen FASBIS
atau tumbuh 6,18% (yoy). Penyaluran pembiayaan mendominasi kegiatan OMS pada 2021 untuk
dari perbankan syariah terus mengalami tren menggantikan kegiatan absorbsi OMS yang
kenaikan, baik dari kategori Bank Umum Syariah sebelumnya SukBI menjadi instrumen paling
(BUS), termasuk UUS, dan Bank Perkreditan Rakyat banyak digunakan pada 2020. Adapun PasBI yang
Syariah (BPRS). Jika dilihat dari sisi demografis, telah diterbitkan pada Oktober 2020 mulai diminati
penyaluran pembiayaan syariah masih terpusat di oleh para pelaku pasar meskipun masih dalam
Pulau Jawa dengan fakta bahwa tingkat kepadatan jumlah yang relatif sedikit. Instrumen valuta asing
penduduk dan domisili kantor pusat dari berbagai (valas) berupa Term Deposit (TD) valas syariah
industri berlokasi di kota-kota besar di Pulau Jawa juga masih menunjukkan peningkatan pada 2021.
dan diikuti oleh Pulau Sumatera. Hal tersebut Selain itu, volume transaksi perbankan di Pasar

Tinjauan Umum xix


Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk BUK
(PUAS) sampai dengan Agustus 2021 relatif stabil dan BUS/UUS serta penyempurnaan ketentuan
dengan nilai kisaran Rp12 triliun hingga Rp22 triliun. Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah
Kestabilan tersebut tercipta oleh semakin tingginya (PLJPS).
transaksi perbankan seiring dengan pemulihan
Sinergi kebijakan ekonomi syariah Bank Indonesia
ekonomi nasional.
juga mencakup program pengembangan halal
Prospek ekonomi syariah nasional pada 2022 value chain sebagai upaya pemberdayaan
diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi dengan ekonomi sekaligus membantu menjaga tingkat
tetap didorong kinerja sektor unggulan halal inflasi dengan dukungan proses digitalisasi dan
value chain. Sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi. Pada sektor pertanian,
perekonomian nasional, ekonomi syariah pada Bank Indonesia memiliki Program INFRATANI
2022 diperkirakan tumbuh meningkat. Akselerasi (Integrated Farming with Technology and
ekonomi syariah di 2022 diprakirakan akan didorong Information) untuk penguatan sektor pertanian
oleh sektor unggulan makanan dan minuman terintegrasi yang berbasis pada pemanfaatan
halal dan sektor pertanian yang akan terus tumbuh teknologi digital dengan menggandeng pesantren
meningkat. Prakiraan ini dilandasi oleh akan semakin dan kelompok tani. Kemudian, terdapat program
baiknya permintaan domestik, maupun permintaan JUARA EKSPOR (Jaringan Usaha Hortikultura
ekspor seiring dengan semakin baiknya prospek Berorientasi Ekspor) yang berbasi komunitas dengan
ekonomi global. Selanjutnya, peningkatan prospek orientasi pasar global (atau pasar ekspor). Untuk
ekonomi syariah ini akan turut meningkatkan penguatan pelaku usaha syariah, program IKRA
permintaan terhadap sumber pembiayaan syariah. (Industri Kreatif Syariah) dikembangkan untuk
membantu pelaku usaha syariah di sektor fesyen
Perbaikan kinerja ekonomi dan keuangan
muslim dan sektor makanan dan minuman halal
syariah secara kontinyu didukung oleh sinergi
yang berorientasi domestic to global value chain.
kebijakan dan inovasi dalam pengembangan
Bank Indonesia juga melaksanakan program
sektor ekonomi dan keuangan syariah. Di samping
HEBITREN (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren)
efektivitas penanganan masalah kesehatan dan
yang bertujuan untuk membangun ekonomi bisnis
sinergi kebijakan nasional, kebijakan moneter dan
pesantren dan umat yang madani. Hingga sekarang,
makroprudensial syariah Bank Indonesia turut
telah terbentuk 14 kelembagaan HEBITREN wilayan
memegang peranan krusial untuk mendorong
dengan jumlah anggota pesantren sebanyak
pemulihan. Kebijakan absorpsi likuiditas melalui
342 pondok pesantren. Selain dari sisi sektor riil
instrumen FASBIS, SukBI, dan SBIS serta kebijakan
dan pelaku usaha syariah, strategi intervensi
injeksi likuiditas dengan instrumen Repo OPT
dalam sertifikasi halal juga dilakukan oleh Bank
Syariah dan Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan
Indonesia melalui kerja sama dengan BPJPH untuk
Prinsip Syariah Bank Indonesia (PaSBI) untuk operasi
membentuk halal center di sejumlah perguruan
pasar terbuka syariah serta Repo Financing Facility
tinggi.
(Repo FF) dan Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip
Syariah Bank Indonesia (FLiSBI) untuk standing Pada upaya optimalisasi keuangan sosial syariah
facilities syariah diharapkan dapat melayani seluruh sebagai alternatif sumber pembiayaan, penguatan
kebutuhan dan preferensi perbankan syariah. Di tata kelola dan kelembagaan menjadi salah
sisi lain, ragam instrumen PUAS semakin variatif satu fokus utama dalam peningkatan standar
dengan tiga instrumen utama, yaitu SIMA, SIKA operasional pengelolaan dana umat. Prinsip-prinsip
dan SiPA. Pelonggaran kebijakan makroprudensial prinsip pengelolaan zakat (Zakat Core Principles
syariah juga diterapkan dalam rangka Pemulihan atau ZCP) diterapkan untuk menaikkan efektivitas
Ekonomi Nasional (PEN) melalui penguatan Rasio pengelolaan zakat dalam memobilisasi dana
Intermediasi Makroprudensial/Rasio Intermediasi masyarakat. Lalu, prinsip-prinsip pokok pengelolaan
Makroprudensial Syariah (RIM/RIMS), evaluasi wakaf (Waqf Core Principles) juga dilaksanakan
besaran dan waktu pemberlakuan countercyclical dengan tujuan untuk memberikan deskripsi
capital buffer (CCyB) paling kurang satu kali ringkas tentang posisi, peran manajemen, dan
dalam enam bulan sebesar 0%, dan penyesuaian sistem pengawasan wakaf. Digitalisasi pembayaran
pembatasan Rasio Financing to Value (FTV) dan keuangan sosial syariah terus diupayakan melalui
Rasio Loan to Value (LTV). Selain itu, Bank Indonesia transformasi digital kelembagaan dan infrastruktur
juga mengimplementasikan pelonggaran terhadap sektor keuangan sosial syariah.

xx Tinjauan Umum
Ke depan, membaiknya prospek ekonomi mitra bersinergi dalam upaya inklusifvitas ekonomi melalui
dagang produk halal Indonesia akan direspon pemberdayaan berdasarkan prinsip kemitraan, baik
dengan sinergi kebijakan ekonomi syariah pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi
nasional untuk menjaga momentum kebangkitan pesantren. Upaya optimalisasi keuangan sosial
dan mendorong akselerasi pemulihan pada 2022. syariah sesuai dengan prinsip penggunaannya,
Akselerasi pemulihan ekonomi nasional sangat juga terus dilakukan agar dapat secara inklusif
tergantung oleh efektivitas penanganan pandemi membantu mitigasi peningkatan kemiskinan
Covid-19 yang dibarengi dengan sinergi respon dan melebarnya ketimpangan. Pada tahun 2022,
kebijakan pembukaan sektor-sektor ekonomi beragam peran kebijakan ekonomi dan keuangan
prioritas, termasuk sektor unggulan halal value syariah tersebut akan difokuskan untuk mendukung
chain, agar ekonomi kembali ke lintasan jangka akselerasi pemulihan ekonomi dengan tetap
panjanganya. Sinergi respon kebijakan tersebut menjaga kestabilan sistem keuangan. Di samping
yaitu: (i) akselerasi transformasi sektor riil, (ii) sinergi itu, Bank Indonesia juga akan aktif bersinergi dan
stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial berkontribusi pada program prioritas KNEKS.
dengan kebijakan fiskal, (iii) akselerasi transformasi
Dalam implementasi kebijakan pengembangan
sektor keuangan, (iv) digitalisasi ekonomi dan
ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia,
keuangan, serta (v) ekonomi dan keuangan hijau.1
akselerasi kembali dilakukan melalui tiga strategi
Kebijakan ekonomi syariah nasional merupakan
penguatan di setiap pilar pengembangannya.
bagian dari kelima respon kebijakan, bersinergi
Ketiga strategi penguatan yang telah dimulai pada
dan berinovasi membangun optimisme akselerasi
tahun 2021 tersebut mencakup (i) Penguatan Model
pemulihan ekonomi nasional.
Bisnis dan Perluasan Implementasi, (ii) Penguatan
Sinergi kebijakan ekonomi syariah nasional antara Kelembagaan, serta (iii) Penguatan Infrastruktur
lain ditempuh baik melalui sinergi kebijakan termasuk Digitalisasi. Ketiga strategi penguatan
stimulus fiskal denan moneter syariah, maupun ini diimplementasikan di ketiga pilar kebijakan
dengan sinergi kebijakan dalam wadah Komite pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Bank Indonesia yang mencakup pemberdayaan
Sinergi kebijakan fiskal Pemerintah dengan stimulus ekonomi syariah, pendalaman pasar uang untuk
moneter dan kebijakan makroprudensial sesuai mendukung pembiayaan syariah, serta penguatan
prinsip syariah ditempuh untuk mendorong sisi riset, edukasi dan sosialisasi. Dari sisi sektoral, sektor
permintaan. Sementara, sinergi kebijakan ekonomi unggulan halal value chain yang menjadi prioritas
syariah nasional yang ditempuh oleh kementerian fokus penguatan adalah sektor makanan dan
lembaga dalam wadah KNEKS akan semakin minuman halal, serta industri fesyen muslim, dengan
terfokus. Hal ini dimungkinkan dengan semakin pengembangan wakaf produktif sebagai alternatif
lengkapnya perangkat koordinasi nasional baik sumber pembiayaan. Kedua sektor unggulan
melalui terbentuknya unit khusus di masing-masing tersebut akan menjadi fokus mengingat potensinya
institusi, maupun tersedianya strategi dan rencana yang besar dalam mendorong ekonomi syariah
aksi nasional. Sebagai implementasi Masterplan nasional. Sementara itu, praktik keuangan sosial
Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang syariah menggunakan instrumen wakaf di Indonesia
dijabarkan dalam Rencana kerja KNEKS 2020-2024, sudah begitu bervariatif, baik yang dilakukan
terdapat program prioritas yang menjadi fokus institusi swasta maupun pemerintah untuk secara
sinergi ke depan dalam mendorong akselerasi produktif menjadi sumber pembiayaan. Seluruh
ekonomi dan keuangan syariah nasional. upaya penguatan tersebut, akan terus dilanjutkan
hingga memasuki tahap implementasi nasional
Sebagai bagian dari sinergi kebijkan nasional,
pada 2024. Untuk itu, kolaborasi dan sinergi antar
Bank Indonesia dalam bauran kebijakannya, terus
otoritas dan pihak terkait lainnya merupakan salah
mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan
satu kunci efektivitas transformasi ekonomi dan
syariah nasional untuk mendorong pemulihan
keuangan syariah Indonesia dengan mewujudkan
ekonomi pada 2022. Dalam bauran kebijakan
pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan
Bank Indonesia, kebijakan ekonomi syariah selain
mengantarkan Indonesia mencapai visi Indonesia
merupakan bagian dari kebijakan moneter dan
Maju.
makroprudensial dengan prinsip syariah, juga

1 Laporan Perekonomian Indonesia 2021

Tinjauan Umum xxi


Bab I Pada 2021 pemulihan ekonomi global sempat
terhambat disebabkan oleh kemunculan varian

Kinerja dan Prospek baru Covid-19. Percepatan vaksinasi massal


dan pembatasan mobilitas dilakukan untuk
Ekonomi dan Keuangan menanggulangi disrupsi lebih luas. Pemulihan
Syariah Global ekonomi berangsur-angsur mulai terlihat walaupun
terjadi secara tidak merata di berbagai negara
anggota OKI, baik dari kelompok negara maju
maupun kelompok negara berkembang. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi perkembangan
ekonomi dan keuangan syariah global yang
dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan
perkembangan yang positif, meski sempat
terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Perluasan
ekspor produk halal Indonesia, baik ke negara-
negara anggota OKI maupun non-OKI, akan
semakin mendukung upaya peningkatan investasi
dan perdagangan dalam rangka pemulihan
ekonomi nasional. Pada 2022 perekonomian negara
anggota OKI sebagai tujuan ekspor produk halal
diprakirakan meningkat sejalan dengan pemulihan
perekonomian global yang lebih merata.

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 3


1.1 Perkembangan Ekonomi Global dan Dampak
Perpanjangan Pandemi Covid-19

Periode pandemi Corona Virus Disease 2019 belahan dunia mulai terangkat. Hal yang sama
(Covid-19) yang terus berlanjut seiring dengan juga terjadi pada sektor keuangan global walaupun
adanya mutasi varian baru, telah menjadi atensi sikap hati-hati tetap ditunjukkan oleh pelaku pasar
internasional dalam upaya membangkitkan keuangan untuk mengantisipasi ketidakpastian
perekonomian global. Di tengah merebaknya yang bisa muncul sewaktu-waktu. Kebijakan
varian turunan dari Covid-19, seperti varian delta pembatasan mobilitas menjadi pertimbangan
yang ditemukan pada pertengahan tahun 2021 dan tersendiri bagi banyak negara mengingat program
varian omicron yang bermutasi pada akhir tahun vaksinasi yang terus diluncurkan sangat mendukung
2021, perekonomian global berpotensi membaik kenaikan aktivitas masyarakat untuk melanjutkan
dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,7% pada tren kebangkitan perekonomian global.
tahun 2021.1 Keberlanjutan periode pandemi juga
Pemulihan ekonomi global tetap terus
secara langsung memberikan sinyal ketidakpastian
berlangsung yang salah satunya ditunjukkan
akan kinerja pasar keuangan serta mengganggu
dengan kebangkitan laju pertumbuhan ekonomi
aktivitas perdagangan global yang diperburuk
dengan meningkatnya biaya logistik sehingga
Grafik 1.1. Indikator Pembatasan Mobilitas untuk Negara
mata rantai produksi global menjadi kembali Anggota OKI
terancam. Kemunculan kedua varian baru tersebut Indeks Indeks
60 30
direspon oleh berbagai negara dengan melakukan
percepatan vaksinasi, pemberlakuan pembatasan 25
50
mobilitas untuk menahan laju penyebaran, serta Stringency Index 20

pengetatan protokol Covid-19 untuk menjaga 15


40
momentum pemulihan ekonominya. 10

Kondisi penanganan Covid-19 melalui kebijakan 30 5

pembatasan mobilitas telah mengalami perbaikan 0


20
seiring dengan berjalannya pemulihan ekonomi. Google Mobility (Skala Kanan) -5

Merebaknya varian delta yang menyebar sangat -10


10
cepat dan berpusat di India pada pertengahan tahun -15
2021 membuat banyak negara-negara anggota
0 -20
Organisation of Islamic Cooperation atau Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2021
Kerja Sama Islam (OKI) terpaksa untuk memperketat
mobilitas masyarakatnya. Perkembangan tersebut Sumber: Google Mobility Report 2021, University of Oxford 2021

dapat terlihat pada volatilitas pembatasan mobilitas


di beberapa negara anggota OKI pada pertengahan negara-negara anggota OKI yang cukup baik
tahun 2021 (Grafik 1.1). Penurunan Stringency di tengah krisis kesehatan dan ekonomi yang
Index yang terjadi sepanjang 2021 menunjukkan berkepanjangan. Dampak dari pandemi Covid-19
bahwa negara anggota OKI secara bertahap sudah selama hampir dua tahun menimbulkan scarring
menerapkan pelonggaran mobilitas. Google Mobility effect yang cukup dalam ke semua penjuru
Index juga sempat menurun pada Juni dan Agustus perekonomian global, sehingga seluruh negara
2021 sebelum akhirnya meningkat pada akhir anggota OKI mengambil berbagai kebijakan,
tahun. Meskipun terdapat kemunculan varian baru, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan, untuk
yaitu omicron, eskalasi mobilitas masyarakat mulai menjaga pemulihan ekonomi gradual agar tetap
membaik pada akhir tahun 2021 sehingga kinerja berjalan. Hasil positif pengimplementasian respon
berbagai sektor dalam perekonomian di berbagai kebijakan ekonomi oleh negara-negara anggota
OKI dapat terlihat dari PDB atas dasar harga berlaku
tahun 2021 dimana diprakirakan akan mengalami
1 Bank Indonesia (2021)

4 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


rebound sebesar 10,38% dari 6,8 triliun dolar AS OKI telah menyentuh angka 50,9%. Akan tetapi,
menjadi 7,5 triliun dolar AS, melebihi pencapaian situasi ini akan berubah seiring dengan perbaikan
pada tahun 2019 (Grafik 1.2). Pangsa PDB negara- perekonomian di sektor riil maupun sektor keuangan
negara anggota OKI terhadap PDB total kelompok serta didukung oleh pergeseran paradigma metode
negara berkembang sendiri diprakirakan akan bekerja dan transformasi digital di berbagai sektor
menurun menjadi 19,37% pada tahun 2021. Namun, manufaktur dan jasa.
tren tersebut akan kembali meningkat di tahun
2022 menjadi 19,70%. Hal ini mengisyaratkan bahwa Grafik 1.3. Tingkat Pengangguran Negara Anggota OKI dan Dunia
kontraksi perekonomian yang dialami negara
%
anggota OKI relatif lebih tinggi jika dibandingkan 7,5
7,1
dengan kelompok negara lainnya2.
7,0

Grafik 1.2. Total PDB dan Pangsa PDB Dunia dari Negara Anggota 6,5 6,5
OKI Atas Dasar Harga Berlaku 6,4 6,4
6,5
6,2
PDB Negara Anggota OKI
6,47
Pangsa PDB Negara Anggota OKI terhadap PDB Dunia (Skala Kanan) Negara OKI 6,0
Pangsa PDB Negara Anggota OKI terhadap PDB Kelompok
Negara Berkembang (Skala Kanan) 5,5
Dunia
5,63 5,66
Miliar dolar AS % 5,55
9000 25 5,0
22,10% 21,65% 19,70% 5,37 5,37
20,55% 20,33% 20,22%
8000 19,87% 19,37%
20 4,5
7000

6000 4,0
15
5000
2015 2016 2017 2018 2019 2020
4000 8,7% 8,4% 8,2% 8,2% 8,2% 8,1%
8,0% 7,9% 10
3000 Sumber: SESRIC OIC October 2021

2000 5
1000 Percepatan vaksinasi massal dilakukan oleh
6532 6396 6620 7001 7166 6816 7524 8298
0 0 seluruh dunia untuk menanggulangi disrupsi
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 F 2022 F
terhadap pemulihan aktivitas ekonomi yang
Sumber: WEO IMF Oktober 2021 disebabkan oleh varian delta dan varian omicron.
Pada pertengahan tahun 2021, varian delta yang
Pandemi telah mempersulit dinamika
memiliki kecepatan transmisi penyebaran yang
pasar tenaga kerja di tingkat global dengan
sangat cepat telah membuat berbagai negara,
berkurangnya kesempatan kerja. Tingkat
terutama kelompok negara berkembang seperti
pengangguran mencatatkan kenaikan dimana
India dan Indonesia, mengalami kesulitan untuk
seluruh negara anggota OKI mengalami tingkat
menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19.
pengangguran mencapai 7,1% di tahun 2020, 1,6%
Namun, langkah penanganan melalui pengetatan
lebih daripada rata-rata tingkat pengangguran
mobilitas, program bantuan sosial dan vaksinasi
global (Grafik 1.3). Sebanyak 53,6 juta full time
secara masif berhasil menekan tingkat penyebaran
equivalent (FTE) pekerjaan atau 20% dari total
varian delta. Puncak gelombang kedua Covid-19
pangsa dunia telah hilang akibat pandemi dan
yang terjadi pada Agustus 2021 di negara-negara
Indonesia sendiri kehilangan 8,7 juta FTE selama
anggota OKI mencapai 4,8 juta jiwa. Oleh karena
masa pandemi di tahun 2020. Pada tahun yang
itu, dilakukan program vaksinasi massal secara
sama, negara anggota OKI juga mencatatkan
massif hingga mencapai 197 juta dosis bulanan pada
kenaikan pengangguran sebesar 4 juta orang
September 2021 (Grafik 1.4). Kondisi yang membaik
sehingga total pengangguran mencapai 49,3 juta
juga ditunjukkan dari terkendalinya tingkat
orang3. Beberapa hal tersebut menjadi krusial karena
kematian Covid-19 yang telah menurun hingga 1,28%
diprakirakan akan menurunkan rasio employment-
di bulan November 2021 (Grafik 1.5). Pada akhir tahun
to-population (EPR) global menjadi 55,9% di tahun
2021, mutasi baru dari Covid-19, yaitu varian omicron,
2021, 1,7% lebih rendah dibandingkan tingkat
telah menyebar dengan transmisi yang bahkan lebih
EPR global pada tahun 2019 sebelum pandemi.
cepat dari varian delta. Walaupun tingkat keparahan
Sementara itu, tingkat EPR di negara-negara
dari varian ini tergolong cukup rendah dan tingkat

2 SESRIC OIC Economic Outlook Oktober 2021

3 SESRIC OIC Economic Outlook Oktober 2021

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 5


efikasi dari vaksin yang telah diproduksi masih Pemulihan aktivitas ekonomi berpotensi
tinggi, terdapat efek ketidakpastian terhadap kinerja terganggu akibat disrupsi pada sektor logistik
ekonomi dunia yang harus disikapi secara hati- global yang membuat biaya logistik secara
hati. Melihat fakta bahwa usaha penanggulangan signifikan meningkat. Pada Mei 2021, Terusan
pandemi telah dilakukan secara luar biasa Suez di Mesir mengalami hambatan selama enam
(extraordinary) oleh berbagai negara anggota hari akibat kandasnya sebuah kapal kontainer
OKI, ketahanan kebangkitan ekonomi global telah berkapasitas 20 ribu twenty-foot equivalent (TEU),
menjadi jauh lebih tangguh jika nantinya terdapat sehingga menutupi seluruh kanal sehingga
gelombang pandemi baru. menghalangi laju lalu lintas kapal yang hendak
masuk dan keluar. Kejadian tersebut menjadi
Grafik 1.4. Kasus Terkonfirmasi Covid-19 dan Vaksinasi Bulanan masalah yang sistemik karena secara langsung
Rerata Bergerak 7 Hari Negara Anggota OKI Tahun 2021
memperbesar permasalahan sektor logisitik global
Juta Jiwa Dosis (juta)
6 250
karena pandemi Covid-19, seperti kurangnya
Vaksinasi Bulanan Rerata ketersediaan pergudangan, melonjaknya tarif peti
Bergerak 7 Hari (Skala Kanan)
5 kemas, kemacetan pelabuhan hingga kekurangan
200
pengemudi truk. Pada Agustus 2021, sebanyak
4
Kasus Terkonfirmasi Covid-19 12,5% kapasitas perkapalan global menjadi tidak
150
tersedia akibat kemacetan di pelabuhan4. Jumlah
3 kapal yang mengantri di pelabuhan (menunggu
100 untuk berlabuh) jauh lebih besar dibandingkan
2
kapal yang sedang berlabuh (untuk menurunkan
50
muatan kontainer). Selain itu, kemacetan yang
1
terjadi di berbagai pelabuhan internasional
menimbulkan disrupsi pada ketepatan jadwal
- -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 logistik pekapalan global dengan tingkat ketepatan
2021 jadwal hanya sekitar 33% hingga 41%, jauh di bawah
Sumber: WHO, OWID (2021), diolah tingkat sebelum pandemi (Grafik 1.6). Hal tersebut
secara langsung juga meningkatkan jumlah hari
Grafik 1.5. Jumlah Kematian Baru dan Rasio Fatalitas Negara penundaan kedatangan kapal ke pelabuhan
Anggota OKI Tahun 2021
menjadi antara 6 hari hingga 7,5 hari (Grafik 1.7).
Ribu Jiwa %
120 2,5 Kecenderungan keterlambatan logistik internasional
menjadi hambatan tersendiri yang membutuhkan
Rasio Fatalitas 2,02%
100 (Skala Kanan) 1,87%
1,93% solusi dengan koordinasi antara pemerintah banyak
1,77% 2,0
1,69% 1,73% negara dengan korporasi logistik multinasional.
80 1,51%
1,36% 1,5
1,24% 1,28%
1,15%
60

Jumlah Kematian 1,0


40 Baru

0,5
20

0 0,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2021

Sumber: WHO (2021), diolah

4 Sea-Intelligence (2021)

6 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Grafik 1.6. Ketepatan Jadwal Logistik Perkapalan Global Grafik 1.7. Rata-Rata Penundaan Kedatangan Kapal Logistik Global
di Pelabuhan
Tingkat Ketepatan Jadwal (%) Hari
90 7,7 8,2
7,5 7,5
7,0 7,0 6,9
2019 80 7,2
6,5 6,5
6,3 2021
6,0
5,8 2020 6,2
2018 70

5,2
60
2019
4,2
2020 50
2018
3,2
40,3 39,1 39,5
38,7 40
34,7 34,7 35,5 34,2 2,2
33,4 33,9 33,6
30
2021 1,2

20 0,2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sumber: Sea Intelligence (2021) Sumber: Sea Intelligence (2021)

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 7


1.2 Perkembangan Ekonomi
di Negara Anggota OKI

Pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota Pemulihan pasar tenaga kerja berangsur-angsur


OKI diprakirakan akan mengalami eskalasi seiring mulai terlihat walaupun terjadi secara tidak
dengan penanganan penyebaran pandemi dan merata di berbagai negara anggota OKI, baik dari
momentum pemulihan ekonomi dan keuangan kelompok negara maju maupun kelompok negara
syariah global. Pada tahun 2020, ekonomi global berkembang. Laju normalisasi pasar tenaga kerja
dan negara-negara OKI mengalami penurunan yang berjalan secara tidak merata disebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi menjadi -3,12% dan -3,48% beberapa hal. Pada sisi suplai pasar tenaga kerja,
(Grafik 1.8). Tren pertumbuhan ekonomi tersebut tingkat partisipasi tenaga kerja muda dan tenaga
diprakirakan akan berbalik arah di tahun 2021 kerja berketerampilan rendah relatif masih kurang di
dengan proyeksi menjadi 5,7% di tingkat global kedua kelompok negara tersebut jika dibandingkan
dan 6,33% di seluruh negara anggota OKI. Namun, dengan partisipasi tenaga kerja dewasa dan tenaga
pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi global kerja berketerampilan sedang dan tinggi5. Pada sisi
dan negara anggota OKI akan mengalami sedikit permintaan pasar tenaga kerja, pelebaran celah
kontraksi menjadi 4,4% dan 5,42%. Peluncuran (gap) tingkat partisipasi membuat para perusahaan
vaksin, dukungan kebijakan dan tingkat permintaan yang belum bisa mengadopsi sistem automasi untuk
yang kuat dari domestik menjadi kunci utama mensubstitusi pekerja akan meninggikan tingkat
perbaikan ekonomi dan peluang untuk menggarap gaji dan upah seiring dengan persaingan para
kembali pasar industri halal global yang terus perusahaan untuk merekrut pekerja. Namun, tingkat
meningkat. Pergeseran paradigma bekerja menjadi pengangguran diprakirakan akan berkurang sejalan
hybrid working melalui penggunaan kemajuan dengan pemulihan perekonomian.
teknologi, digitisasi data dan digitalisasi sektor
ekonomi juga memainkan peran besar sebagai Perkembangan perdagangan internasional
motor pemulihan ekonomi. negara-negara anggota OKI di tahun 2021
dan 2022 diprakirakan akan membaik sejalan
Grafik 1.8. Pertumbuhan Ekonomi Global, Kelompok Negara Maju,
Kelompok Negara Berkembang, dan Negara Anggota OKI dengan pemulihan perekonomian global pada
%
sektor riil. Pada tahun 2020, kinerja pertumbuhan
Kelompok Negara Berkembang perdagangan internasional dunia dan negara-
6,78
6,33 8 negara anggota OKI mengalami penurunan hingga
5,47 Kelompok Negara Anggota OKI 5,42 mencapai -8,2% dan -8,4% akibat pengetatan
4,54 6
3,98 3,97 mobilitas di berbagai pintu utama perdagangan
3,18 3,27
2,91
2,45
2,97
4 global (Grafik 1.9). Namun, tren penurunan tersebut
Global diisyaratkan akan kembali meningkat pada
2
satu tahun mendatang. Kinerja pertumbuhan
Kelompok Negara Maju 0 perdagangan negara-negara anggota OKI di tahun
2021 dan 2022 diprediksi akan naik menjadi 11,6%
-3,48 -2
dan 7,9%, dimana kedua angka tersebut lebih tinggi
-4
daripada prakiraan pertumbuhan perdagangan
dunia. Perbaikan performa perdagangan tersebut
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F
-6
tidak lepas dari kinerja perekonomian negara
anggota OKI yang diprakirakan lebih baik dari
Sumber: IMF WEO October 2021, Laporan Perekonomian Indonesia 2021
kelompok negara maju pada tahun 2021 dan 2022.
Meskipun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi
negara anggota OKI mengalami kontraksi 0,36%

5 International Monetary Fund World Economic Outlook


October 2021

8 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Grafik 1.10. Tingkat Inflasi Global, Kelompok Negara Maju, Negara
lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi global, Anggota Berkembang, dan Kelompok Negara Anggota OKI
pada tahun 2021 perekonomian negara-negara %
anggota OKI diekspektasikan akan tumbuh menjadi 10,95
12
6,33%, melebihi pertumbuhan ekonomi global (5,7%)
9,44
dan kelompok negara maju (5,1%) serta hampir 10
Negara Anggota OKI
setara dengan kelompok negara berkembang
7,27 Kelompok Negara Berkembang
(6,1%). Membaiknya kinerja perekonomian OKI 6,86 8
6,32
didorong oleh kebijakan pelonggaran mobilitas serta 6,17
5,66
6,11

penyesuaian pengeluaran masyarakat yang mulai 4,82 4,96


4,65 6
4,31 4,12
kembali pada tingkat sebelum pandemi.
4
Grafik 1.9. Pertumbuhan Volume Perdagangan Internasional Dunia Global
dan Negara Anggota OKI
Kelompok Negara Maju 2
Pertumbuhan Volume
Perdagangan Global
(Skala Kanan)
0
Pertumbuhan Volume
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021p 2022p
Triliun Dolar AS Perdagangan OKI (Skala Kanan) %
120 PDB Dunia (Harga Dasar Berlaku) 11,6% 15 Sumber: IMF WEO October 2021
11,0%

7,9% 7,9%
100 6,4% 10
4,4%
5,8% 5,3% Pemulihan kondisi makroekonomi yang terlihat
4,1%
80 2,8%
1,7% 5 dari peningkatan pertumbuhan ekonomi pada
negara-negara anggota OKI menjadi sentimen
60 0
positif Indonesia. Dalam konteks negara-
40
- 6,9%
-5 negara anggota OKI, terfokusnya perdagangan
internasional Indonesia ke beberapa negara
20 - 12,8% -10
anggota OKI membuat perbaikan makroekonomi
0 -15
mitra dagang Indonesia menjadi sangat krusial.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F
Hal tersebut disebabkan kinerja perdagangan
Sumber: IMF WEO October 2021 internasional berdampak langsung terhadap kondisi
makroekonomi Indonesia, mengingat bahwa pangsa
Seiring dengan berjalannya pemulihan perdagangan internasional Indonesia dengan negara
ekonomi global, tingkat inflasi di negara-negara anggota OKI mencapai 12,28% untuk total ekspor
anggota OKI diprakirakan akan menunjukkan dan 10,68% untuk total impor7. Ekonomi dari tiga
perkembangan yang membaik. Krisis ekonomi negara anggota OKI yang merupakan mitra dagang
yang disebabkan pandemi Covid-19 mulai tahun utama Indonesia yaitu Pakistan, Bangladesh dan
2020 membuat tingkat inflasi di berbagai belahan Malaysia diprakirakan tumbuh menjadi 3,95%, 6,54%
dunia menurun. Akan tetapi, situasi tersebut dan 6,00% pada 2022 (Grafik 1.11).
diprakirakan akan berubah di tahun 2021 dimana
pertumbuhan tingkat inflasi, khususnya negara
anggota OKI, akan naik (Grafik 1.10). Perekonomian
dunia akan mengalami peningkatan inflasi sebesar
0,88% menjadi 4,35%. Sementara itu, negara-negara
anggota OKI diprakirakan mengalami peningkatan
inflasi terjadi di tahun 2020 sebesar 4,8% menjadi
9,4%. Pada tahun 2021, tren peningkatan inflasi
diprakirakan masih akan terus berlanjut hingga
tingkat inflasi mencapai 10,9% sebelum kemudian
menurun menjadi 6,9% di tahun 2022. Kondisi ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kebijakan
ekonomi yang terjadi di beberapa negara di dalam
OKI6.

6 SESRIC OIC Economic Outlook October 2021 7 Badan Pusat Statistik (2021)

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 9


Grafik 1.11. Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Mitra Dagang Pengimplementasian kebijakan ekonomi di
Utama Indonesia – OKI
kelompok negara mitra dagang utama OKI
%
14 untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi
12 pada tahun 2021, secara umum diiringi dengan
Arab Saudi
10
kenaikan tingkat inflasi. Inflasi di beberapa negara
Bangladesh
8
anggota OKI mengalami peningkatan yang cukup
Malaysia bervariasi dikarenakan perbedaan tantangan
6
ekonomi yang dihadapi oleh masing-masing
4
negara (Grafik 1.14). Pada tahun 2021, dalam negara
2
anggota OKI berpendapatan menengah ke atas,
United Arab Emirates 0
seperti Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi,
Pakistan -2
Nigeria
tingkat inflasi tercatat terus terjaga di kisaran 2%
-4 hingga 3,2%. Hal ini dipengaruhi oleh penyesuaian
-6 kebijakan moneter yang adaptif, pemberian stimulus
-8 fiskal yang tepat sasaran dan peningkatan daya beli
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F
masyarakat yang meningkat seiring pengurangan
Sumber: IMF WEO Oktober 2021 pembatasan mobilitas. Di sisi lain, pada negara
anggota OKI berpendapatan menengah ke bawah,
Kinerja ekonomi negara anggota OKI yang seperti Pakistan, Bangladesh dan Nigeria, tingkat
menjadi mitra dagang utama Indonesia terus inflasi menyentuh antara 6% hingga 16%. Perbaikan
membaik dan hampir mendekati level sebelum ekonomi di Nigeria mengalami gangguan akibat
pandemi. Eskalasi perekonomian beberapa negara peningkatan inflasi bahan makanan yang terjadi
mitra dagang dapat terlihat melalui Purchasing sebagai dampak dari peningkatan permintaan dan
Managers’s Index (PMI) untuk sektor manufaktur supply shocks .
dan seluruh sektor ekonomi yang meningkat secara
bertahap (Grafik 1.12 dan Grafik 1.13). Indeks PMI
Grafik 1.12. PMI Manufaktur di Beberapa Negara Anggota OKI
manufaktur Indonesia, Malaysia, dan Turki pada
November 2021 kembali pada tingkat ekspansif Indeks

setelah mengalami penurunan yang signifikan 70

pada triwulan III 2021 akibat kebijakan pembatasan


Turki 60
mobilitas yang diperketat dalam pencegahan
penyebaran varian delta. Kondisi tersebut 50

mengisyaratkan bahwa tingkat aktivitas manufaktur Malaysia


40
masing-masing negara mulai mencapai periode
kestabilan sejalan dengan berkurangnya efek 30
disrupsi dari pandemi. Tendensi yang serupa juga Indonesia
20
dicerminkan pada PMI seluruh ekonomi di negara-
negara Teluk Persia dan Afrika, seperti Arab Saudi, 10
Qatar, Uni Emirat Arab, dan Nigeria. Pada periode
yang sama, Qatar berhasil mencatatkan tingkat PMI 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
seluruh ekonomi sebesar 63,1 sehingga meneruskan 2019 2020 2021
tren ekspansif yang telah berjalan sejak Juni 2021. Hal
Sumber: IHS Markit (2021)
ini menunjukkan bahwa terdapat perkembangan
positif terkait iklim bisnis non-energi yang memang
menjadi fokus utama negara-negara Teluk Persia
untuk mendiversifikasi perekonomian dari sektor
minyak dan gas.

10 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Grafik 1.13. PMI Seluruh Ekonomi di Beberapa Negara Anggota OKI Grafik 1.14. Tingkat Inflasi di Negara-Negara Mitra Dagang Utama
Indonesia – OKI
Indeks %
65
20
Uni Emirat Arab
Arab Saudi 60 Nigeria

55 15
Pakistan
50

45 10
Qatar
40 Bangladesh

35 Malaysia 5
Nigeria
30
Arab Saudi 0
25 UAE

20
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
-5
2019 2020 2021 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F

Sumber: IHS Markit (2021) Sumber: IMF WEO Oktober 2021

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 11


Perkembangan Industri Halal Global:
1.3 Dampak Pandemi terhadap Sektor
Unggulan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Overview Industri Halal Global peningkatan atas permintaan produk halal. Hal
ini sejalan dengan peningkatan populasi muslim
Industri halal global dalam lima tahun terakhir global yang mencapai 1,9 miliar pada 2019 dan
menunjukkan perkembangan yang positif diprakirakan akan tumbuh dua kali lebih cepat
meskipun sempat terkontraksi akibat pandemi dari populasi dunia secara keseluruhan8. Populasi
Covid-19. Hal ini tercermin dari pengeluaran Muslim akan mencapai 3 miliar pada 2060 atau
konsumen muslim global pada setiap sektor industri meningkat 70% dari tahun 2015 yang akan mewakili
halal global meliputi makanan halal, pariwisata 31,1% dari total populasi global9. Pew Research Center
ramah muslim, fesyen muslim, media/hiburan, memprakirakan pada tahun 2050 populasi muslim
kosmetik dan farmasi. Sektor makanan halal dan juga akan tetap didominasi oleh kaum muda,
fesyen muslim memiliki porsi pengeluaran terbesar dengan 60% berusia 15-59 tahun sementara 24% di
dengan rata-rata mencapai lebih dari 74% di antara bawah usia 15 tahun10.
semua sektor. Namun, perkembangan pengeluaran
Gambar 1.1. Proyeksi Nilai industri Halal Global pada 2024
konsumen muslim global menurun sebesar 9% sejak
awal pandemi (Grafik 1.15). Salah satu penyebabnya CAGR forecast 2019/2024 %
to 2024 5
adalah terganggunya rantai pasok manufaktur kain 5
pada sektor fesyen akibat pembatasan mobilitas.
3,9 4
Grafik 1.15. Perkembangan Pengeluaran Muslim Global Berdasarkan 3,5
Sektor
2,9 3
Makanan Halal Travel Halal
Fesyen Muslim Media/Rekreasi Halal 2,4 2,3
Kosmetik Halal Farmasi Halal
2
Miliar Dolar AS Miliar Dolar AS 1,4
2.500 2.300

/$3.69 trillion
/$1.38 trillion

/$208 billion

$2.88 trillion
/$270 billion
$1.17 trillion

/$105 billion
$277 billion
$222 billion

$194 billion
/$311 billion

1
/$76 billion
$94 billion

$66 billion

2.200
2.000

2.100
0
Makanan Media/ Fesyen Travel Farmasi Kosmetik Keuangan
1.500 Halal Rekreasi Muslim Halal Halal Halal Syariah
2.000 Halal
Sumber: State of Global Islamic Economy Report 2020/2021
1.000
1.900

500
Pemanfaatan digitalisasi dan tren sustainable
1.800
berperan penting dalam aktivitas bisnis
- 1.700 industri halal global. Pembatasan mobilitas telah
2015 2016 2017 2018 2019
mendorong perubahan perilaku konsumen muslim
Sumber: State of Global Islamic Economy Report, berbagai edisi (diolah) global yang mengarah kepada konsumerisme etis
dan pemanfaatan teknologi digital. Konektivitas
internet telah memperluas jaringan e-commerce
Sektor makanan dan fesyen masih menjadi sektor
dan m-commerce domestik dan internasional.
unggulan industri halal global. Berdasarkan State
Berbagai ide inovatif diluncurkan di berbagai
of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2020/2021,
pada tahun 2024 sektor makanan halal diprakirakan 8 Jeff Diamant. The countries with the 10 largest Christian populations
and the 10 largest Muslim populations. Pew Research Center. April 1,
akan tumbuh 3,5% yaitu senilai 1,38 triliun dolar AS, 2019.
sementara fesyen muslim akan tumbuh 2,4% atau 9 Michael Lipka and Conrad Hackett. Why Muslims are the world’s
sebesar 311 miliar dolar AS (Gambar 1.1). Potensi fastest-growing religious group. Pew Research Center. April 6, 2017.

pasar halal global semakin tumbuh seiring dengan 10 The Future of World Religions: Population Growth Projections, 2010-
2050. Pew Research Center. April 2, 2015.

12 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


sektor bisnis untuk bisa beradaptasi dan bertahan, sama, sementara ROA tercatat sebesar 1,4%. Tren
di antaranya virtual fittings (fesyen), meal kits positif tersebut juga didukung secara terencana dan
(makanan), dan virtual tours (travel). Sementara terstruktur oleh negara-negara anggota OKI untuk
itu, permintaan akan produk etis dan organik juga mengantisipasi preferensi masyarakat terhadap
meningkat karena nilai-nilai ekonomi syariah yang layanan keuangan yang lebih dinamis.
bersifat universal selaras dengan tren keberlanjutan
Grafik 1.16. Indikator Struktur Perbankan Syariah Global
dan keseimbangan.
Triliun Dolar AS
Total Aset Total Pembiayaan Syariah Total Dana 1,8

1.3.1. Perkembangan Industri 1,6

Keuangan Syariah Global 1,4

Sejalan dengan peningkatan usaha mitigasi 1,2

Covid-19, pada triwulan II 2021 indikator keuangan 1,0

syariah global menunjukkan perbaikan hingga 0,8


mencapai tingkat sebelum periode pandemi.
0,6
Pemulihan pada sektor perbankan syariah global
ditunjukkan oleh peningkatan total aset global 0,4

yang mencapai 1,411 miliar dolar AS, meningkat 0,2

6,5% dari tahun 2019 saat sebelum pandemi 0,0


(Grafik 1.16). Perbaikan kinerja juga ditunjukkan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Triwulan II
oleh total pembiayaan perbankan syariah dan Sumber: Prudential and Structural Islamic Financial Indicator, Islamic
total dana perbankan syariah yang mengalami Financial Services Board (2021)

tren positif hingga menyentuh angka masing-


Grafik 1.17. Profitabilitas Industri Perbankan Syariah Global
masing 957 miliar dolar AS dan 1,188 miliar dolar
AS 11. Ketangguhan yang telah ditunjukkan tidak % %
lepas dari usaha negara-negara anggota OKI untuk Return on Equity (ROE) 16,9
18
(Skala Kanan) 15,9
menaikkan tingkat inklusi keuangan, khususnya 15,2
14,1 14 16
pada era digitalisasi sektor keuangan. Pembukaan 2
13,7 13,6
12,7
14
akses keuangan digital kepada usaha mikro, kecil, 11,9
Return on Assets
dan menengah (UMKM) dengan penawaran jasa 1,5 (ROA)
12

keuangan yang mudah, cepat dan terjangkau 10

menjadi kunci untuk pondasi pemulihan ekonomi. 8


1
Selain itu, transformasi digital pada sektor keuangan
6
syariah global paska pandemi diprakirakan akan
0,5 4
mengakselerasi pertumbuhan pengguna, sehingga
operator dan regulator sektor ini dapat menjangkau 2

pasar yang lebih luas tanpa mengorbankan 0 0


2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
perlindungan pengguna (consumer protection). Triwulan II
Sumber: Prudential and Structural Islamic Financial Indicator, Islamic
Berdasarkan profitabilitasnya, kinerja sektor Financial Services Board (2021)

perbankan syariah global juga mengalami


pemulihan yang tecermin dari return on equity
(ROE) dan return on assets (ROA) yang mengalami
perbaikan cukup cepat (Grafik 1.17). Pada
pertengahan tahun 2021, ROE dari sektor perbankan
syariah global mencapai 15,9%, meningkat 4%
dibandingkan pada tahun 2020 dan di periode yang

11 Islamic Financial Services Board (2021)

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 13


Sukuk menjadi salah satu instrumen keuangan Grafik 1.19. Lima Negara Teratas dalam Penerbitan Sukuk

yang memiliki tren kenaikan global yang baik


Miliar dolar AS
seiring dengan dukungan terhadap industri Malaysia Arab Saudi Indonesia Turki Kuwait 160
keuangan syariah yang berkelanjutan. Negara-
140
negara anggota OKI dan Non-OKI pada triwulan
ketiga tahun 2021 telah melakukan penerbitan 120
sukuk senilai 147 miliar dolar AS dan diprakirakan
100
akan menjadi 180 miliar dolar AS di tahun 202112. Nilai
sukuk yang sesuai dengan prinsip lingkungan, sosial, 80
dan kepemerintahan (environmental, social, and
60
governance) sendiri pada periode yang sama telah
mencapai 15 miliar dolar AS dimana 60% merupakan 40
sukuk hijau. Peningkatan pertumbuhan penerbitan
20
sukuk menjadi sangat krusial mengingat permintaan
sukuk global pada tahun 2021 diprakirakan 0
2017 2018 2019 2020 2021*
mencapai 877,4 miliar dolar AS sehingga gap antara
permintaan dan penawaran sukuk global dapat Sumber: Revinitif Sukuk Perceptions and Forecast Study 2021

mengecil (Grafik 1.18). Sampai dengan triwulan


III 2021, penerbitan sukuk global didominasi oleh Pada tahun 2021, Indonesia berhasil menempati
Malaysia, Arab Saudi, Indonesia, Turki, dan Kuwait peringkat pertama dalam Islamic Finance
yang menguasai 90% pangsa penerbitan sukuk, Country Index (IFCI), meningkat 1 posisi dari tahun
dengan Malaysia sebesar 57,8 miliar dolar AS (39%) 2020. IFCI merupakan indeks yang mengukur
dan Indonesia sebesar 22,2 miliar dolar AS (15%). Total kondisi dari perkembangan industri keuangan
penerbitan sukuk pemerintah (sovereign sukuk) dan perbankan syariah relatif terhadap perannya
Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. dalam konteks nasional suatu negara. Pada masa
pandemi Covid-19, Malaysia mengalami penurunan
peringkat menjadi nomor tiga, di bawah Indonesia
dan Arab Saudi (Grafik 1.20)13. Fenomena ini terjadi
karena kedua negara tersebut telah mengambil
Grafik 1.18. Perkembangan Permintaan dan Penawaran Sukuk langkah agresif untuk meningkatkan ekonomi dan
Global
Total Penerbitan Sukuk Global Miliar dolar AS
keuangan syariah nasional. Indonesia konsisten
Total Sukuk Jatuh Tempo 1000 dalam menginisiasi program kemajuan industri
Total Sukuk Outstanding
Total Permintaan Sukuk
halal melalui kebijakan pemerintah dalam rangka
900
Gap Permintaan dan Penawaran Sukuk mendorong pengembangan industri keuangan
800
syariah di antaranya penyederhanaan perizinan
700
yang berdampak pada peningkatan aset industri
600 keuangan syariah, kemudahan berinvestasi,
500 kampanye edukasi sehingga meningkatkan
400
awareness masyarakat dalam menggunakan produk
jasa keuangan syariah, serta penguatan infrastruktur
300
keuangan syariah14.
200

100

0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 F 2022 F

Sumber: Revinitif Sukuk Perceptions and Forecast Study 2021

13 Cambridge Global Islamic Finance Report 2021

12 Revinitif Sukuk Perceptions and Forecast Study 2021 14 Cambridge Global Islamic Finance Report 2021

14 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Grafik 1.20. Islamic Finance Country Index (IFCI) Dalam World Giving Index (WGI) 2021 yang
diterbitkan oleh Charities Aid Foundation,
Indeks
0 Indonesia merupakan negara paling dermawan
Iran Malaysia 1 1
1
di dunia. Dari 140 negara yang dilakukan
2 pemeringkatan, Indonesia menempati peringkat
2
pertama dengan skor 69% (Gambar 1.2). Meskipun
3
Arab Saudi secara peringkat Indonesia tetap berada di posisi
4 teratas, namun secara skor naik cukup signifikan
5 dari sebelumnya 59% saat terakhir kali Indeks WGI
6
Indonesia 6
6
tahunan diterbitkan pada tahun 2018. Perolehan
7 7 peringkat pertama ini salah satunya disebabkan
7
karena adanya peran zakat yang meningkat
8
selama pandemi Covid-19 seiring peningkatan
Pakistan 9 penghimpunan zakat secara global pada tahun 2020.
10
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Cambridge Global Islamic Finance Report 2021

Gambar 1.2. Negara dengan skor tertinggi dalam World Giving Index 2021

69% 52% 49% 47% 46%


INDONESIA NIGERIA AUSTRALIA SELANDIA KOSOVO
BARU
65% 82% 57% 56% 68%
83% 33% 61% 51% 59%
60% 42% 30% 34% 10%

1 3 5 7 9

2 4 6 8 10

76% 51% 65% 75% 60%


49% 71% 44% 32% 60%
49% 31% 32% 31% 17%

KENYA MYANMAR GHANA UGANDA THAILAND


58% 51% 47% 46% 46%
Sumber: Charities Aid Foundation (CAF), World Giving Index (2021)

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 15


1.4
Prospek Ekonomi Syariah Global

Vaksinasi skala massal serta kebijakan Perbaikan perekonomian dapat terlihat dari
pelonggaran mobilitas diprakirakan mendorong kenaikan volume aktivitas perdagangan dunia
pemulihan pertumbuhan ekonomi global serta yang diiringi dengan peningkatan indeks harga
perdagangan dunia dan harga komoditas. Upaya komoditas. Pada tahun 2021, pertumbuhan volume
penanggulangan dampak pandemi yang telah perdagangan dunia diprakirakan meningkat
dilakukan berbagai negara membuat prospek menjadi 9,7%, bertumbuh 17,9% dari tahun 2020
tingkat pertumbuhan ekonomi global diprakirakan (Grafik 1.22). Pulihnya operasional pelabuhan sebagai
tumbuh menjadi 5,7% pada 2021 dan 4,4% pada pintu perdagangan internasional di Amerika Serikat,
202215. Pada periode yang sama, pertumbuhan Eropa, dan China menjadi katalis utama dari tren
ekonomi negara anggota OKI diprakirakan tumbuh peningkatan tersebut. Namun, hal yang patut
menjadi 6,33% pada 2021 dan 5,42% pada 2022 diwaspadai adalah tingkat kepadatan pelabuhan
(Grafik 1.21). Tingkat pertumbuhan tersebut lebih yang sangat tinggi membuat kapal-kapal logistik
tinggi daripada tingkat pertumbuhan global dan terpaksa berhenti sehingga aliran perdagangan
sejalan dengan perkembangan harga minyak dunia. internasional berpotensi melambat. Tren rebound
Selain itu, mayoritas negara anggota OKI masuk juga dialami oleh harga komoditas yang ditunjukkan
dalam kategori negara berkembang sehingga ruang oleh indeks harga komoditas, baik untuk komoditas
untuk pertumbuhan menjadi lebih besar. Hal ini energi maupun non-energi, yang mengalami
juga memberikan peluang bagi ekspor produk halal kenaikan cukup signifikan setelah mengalami
Indonesia ke negara anggota OKI lainnya sebagai perlambatan dalam beberapa tahun terakhir.
negara tujuan ekspor Indonesia. Tingginya permintaan energi untuk memenuhi
kebutuhan industri menjadi titik awal pemulihan
ekonomi global.

Grafik 1.21. Pertumbuhan Ekonomi Global dan Negara Anggota OKI Grafik 1.22. Pertumbuhan Volume Perdagangan Dunia dan Indeks
Harga Komoditas
Miliar dolar AS % Indeks %
Pertumbuhan Ekonomi Global (Skala Kanan)
9000 Pertumbuhan Ekonomi 140 Pertumbuhan Volume 15
8 12,8%
Negara Anggota OKI (Skala Kanan) 6,33 Perdagangan Dunia (Skala Kanan)
8000 PDB Negara Anggota OKI 5,42 130 9,7%
6 10
4,57
7000 3,99 120 7,1%
3,35 5,6%
2,45 3,00 4 110
6000 3,8% 3,9%
3,1% 3,5% 2,9% 5
2,2%
100 0,9%
5000 2
90 0
4000
0 Indeks Harga Komoditas
80
Sektor Non-Energi
3000 -5
-2 70 -8,2%
2000 -3,57
60 Indeks Harga Komoditas
Sektor Energi -10
-4
1000 50
6532 6396 6620 7001 7166 6816 7524 8298
0 -6 40 -15
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2021, IMF WEO Oktober 2021 Sumber: IMF WEO Oktober 2021, World Bank Pink Sheet November 2021

15 Laporan Perekonomian Indonesia 2021, IMF WEO Oktober


2021

16 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Tren peningkatan permintaan global Grafik 1.23. Harga Minyak Brent dan Batu Bara Termal Australia

untuk komoditas energi dan non-energi Dolar AS per Metrik Ton Dolar AS per Barel
mengindikasikan proses perbaikan ekonomi yang 160 120
kuat di tahun 2022 mendatang. Negara-negara Harga Batu Bara Termal Australia
110
yang menjadi motor perekonomian global, seperti 140
100
China dan India, mulai meningkatkan kapasitas
120
ekonomi dalam negeri sehingga kebutuhan akan 90

pasokan energi menjadi hal yang vital. Di sisi 80


100
lain, kekurangan pasokan energi di Benua Eropa 70
mendorong terjadinya kenaikan harga komoditas 80
60
energi, terutama minyak bumi dan batu bara. Pada
60 50
November 2021, harga minyak Brent telah mencapai
di atas 65 dolar AS per barel dan harga batu bara Harga Minyak Brent (Skala Kanan)
40
40
termal Australia menyentuh sekitar 135 dolar AS per 30

ton (Grafik 1.23). Kemudian, dari sisi komoditas non- 20 20


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021F 2022F
energi, minyak kelapa sawit (crude palm oil atau
CPO) menjadi salah satu komoditas fundamental Sumber: International Monetary Fund (2021)

yang mampu bertahan di tengah pandemi, dengan


Grafik 1.24. Produksi Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil atau
penguasaan 85% pangsa pasar CPO dunia dimiliki CPO) Indonesia dan Malaysia
oleh Indonesia dan Malaysia (Grafik 1.24)16. Tingginya Juta Ton Dolar AS per Metrik Ton
permintaan CPO dari India dan China membuat tren
Produksi CPO Malaysia
harga CPO meningkat secara stabil dan diharapkan 6 Produksi CPO Indonesia 1200
dapat mendorong perbaikan perekonomian Harga CPO Global (Skala kanan)

5 1000
nasional. Tingkat produksi CPO dari Indonesia dan
Malaysia juga diprakirakan akan terus meningkat.
4 800

3 600

2 400

1 200

0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5
2018 2019 2020 2021

Sumber: : World Bank Pink Sheet Desember 2021, Malaysian Palm Oil
16 MPOB (2021), GAPKI (2021), dan Badan Pusat Statistik (2021) Board 2021, Badan Pusat Statistik 2021, Indonesia Palm Oil Association 2021

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 17


Boks Potensi Industri Halal Indonesia
1.1 di Pasar Global

Potensi industri halal Indonesia di pasar global Perluasan ekspor produk halal Indonesia
dapat memberikan stimulus peningkatan ke negara anggota OKI dan non-OKI akan
pendapatan nasional. Berdasarkan Indonesia semakin mendukung upaya peningkatan
Halal Markets Report 2021/2022 mencatat bahwa investasi dan perdagangan dalam rangka
pertumbuhan ekspor produk halal, foreign pemulihan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari
direct investment (FDI), dan substitusi impor potensi ekspor produk halal ke negara anggota
dapat mendorong peningkatan PDB nasional OKI sebesar 1,95 miliar dolar AS, sementara
Indonesia sebesar 5,1 miliar dolar AS (Gambar non-OKI sebesar 1,63 miliar dolar AS dapat
1). Perdagangan menjadi komponen kunci dari meningkatkan PDB sebesar 3,6 miliar dolar AS
total pengeluaran muslim, yang meliputi produk (Grafik 2). Ekspor produk halal Indonesia pada
makanan dan minuman halal, fesyen, farmasi, dan tahun 2020 ke negara anggota OKI mencapai
kosmetik sebagai sektor utama yang dipengaruhi 8 miliar dolar AS, sedangkan ke negara non-
oleh persyaratan sertifikasi halal. Peningkatan OKI senilai 640 juta dolar AS. Melihat potensi
kinerja perdagangan yang didorong oleh investasi ini, Bank Indonesia bersama stakeholder
di sektor ini tentu akan berdampak positif terkait terus mendukung peningkatan ekspor
pada pertumbuhan ekonomi nasional secara produk halal melalui berbagai program halal
keseluruhan yang inklusif. value chain yang memberdayakan pelaku

Gambar 1.3. Dampak Positif Halal Trade & Investment Terhadap Ekonomi Indonesia

HALAL TRADE & INVESTMENT OPPORTUNITY IMPACT ON GDP

OIC EXPORT OPPORTUNITY $1.95 $1.63 NON-OIC EXPORT OPPORTUNITY


BILLION BILLION

$2.00
$1.30 $3.6 BILLION $0.20
EXPORT OPPORTUNITY $0.10
IMPACT
FOOD FASHION COSMETICS PHARMA

$8.00
+

$1 BILLION
IMPORT SUBSTITUTION $1.20 $0.90
OPPORTUNITY
FOOD IMPACT PHARMA COSMETICS

$3.13
$1.91
$0.31
$0.5 BILLION
FDI OPPORTUNITY $0.11 $0.03 $0.02
FINANCE FOOD TOURISM IMPACT COSMETICS MEDIA PHARMA

=
$5.1 BILLION INCREASE IN GDP
Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022

18 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Gambar 1.4. Potensi Perluasan Pasar Ekspor Halal di Negara Anggota OKI dan non-OKI

OIC IMPORTS NON-OIC IMPORTS

$202 BLN $17 BLN

Indonesia’s export Indonesia’s export


$8 BLN $0.64 BLN

Indonesia’s
5% 10% 15% Increamental Trade 5% 10% 15%
$0.98 BLN $1.95 BLN $2.93 BLN Capture Impact $0.82 BLN $1.63 BLN $2.45 BLN
on GDP

Reasonable Reasonable
export capture export capture

(10% capture)
$3.6 BLN

EXPORT OPPORTUNITY IMPACT ON GDP

Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022

usaha syariah di berbagai tingkatan seperti Gambar 1.5. Peluang Ekspor Produk Halal Indonesia

unit ekonomi pesantren, usaha ultra-mikro,


UMKM, sampai dengan mitra korporasi. Sejalan SELECT TRADE OPPORTUNITIES
dengan itu, diperlukan dukungan infrastruktur
digital ecosystem secara end-to-end agar dapat Key Categories of export for prioritization

menghasilkan produk halal yang memiliki daya Top Export


Top Non-OIC
Top OIC Import Import Markets
saing global. Sector Categories and
Markets with Large Muslim
Opportunity
Conumption
Kapabilitas Indonesia dalam menggarap Animal or 1. Pakistan 1. India
pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen vegetable fats and 2. Malaysia 2. Netherlands
oils 3. Turkey 3. China
muslim, hingga keuangan syariah, semakin FOOD ($0.31 billion)

mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi Apparel or 1. UAE 1. Germany


vegetable fats and 2. Saudi Arabia 2. France
pemain inti industri halal global. Terdapat oils 3. Turkey 3. United States
FASHION ($0.44 billion)
peluang ekspor sebesar 3,58 miliar dolar AS dari Medicaments 1. Saudi Arabia 1. Singapore
pasar OKI dan non-OKI, yaitu dari sektor industri (for retal sale) 2. Turkey 2. China
($0.08 billion) 3. Egypt 3. Hong Kong,
makanan halal sebesar 2 miliar dolar AS, fesyen PHARMA China

muslim sebesar 1,3 miliar dolar AS, kosmetik Oral care 1. UAE 1. Germany
($0.02 billion) 2. Saudi Arabia 2. UK
halal sebesar 200 juta dolar AS, serta farmasi 3. Malaysia 3. United States
COSMETICS
halal sebesar 100 juta dolar AS. Peningkatan
Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022
ekspor produk halal dapat dilakukan dengan
mengutamakan jenis produk dan hubungan Sektor makanan dan minuman halal
perdagangan barang dan jasa yang bernilai memberikan peluang ekspor terbesar dengan
tinggi di antara negara anggota OKI dan non-OKI kontribusi 36,4% terhadap PDB Indonesia
(Gambar 3). pada kuartal pertama tahun 2020. Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 7.415
perusahaan makanan dan minuman besar dan
menengah dengan lebih dari 1 juta karyawan dan
1,69 juta produsen UMKM di industri makanan

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 19


dan minuman dengan total 3,44 juta karyawan. 338 produsen farmasi, produk obat kimia, dan
Sejak Oktober 2019, Indonesia mewajibkan bagi obat tradisional menengah hingga besar di
semua produk (baik yang diperdagangkan, seluruh Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini
didistribusikan, dan diimpor) di Indonesia untuk mempekerjakan 6.886 orang. Sementara itu,
disertifikasi halal. Pada tahun 2020, 252.897 terdapat juga 14.597 usaha mikro dan kecil di
produk di 7.043 perusahaan telah diberikan sektor farmasi halal yang mempekerjakan 24.815
sertifikasi halal. Bank Indonesia memiliki peran orang. Secara keseluruhan, sejumlah 4.631 produk
penting dalam pemberdayaan usaha syariah farmasi telah bersertifikat halal di 208 perusahaan
UMKM dan pesantren di sektor makanan halal pada tahun 2020.
untuk aktif dalam ekosistem halal value chain
Tren peningkatan nilai kosmetik halal
melalui berbagai program, seperti INFRATANI
diprakirakan akan terus naik seiring terjadinya
(Integrated Farming with Technology and
shifting dari produk kosmetik konvensional
Information), JUARA EKSPOR (Jaringan Usaha
ke produk kosmetik organik dan halal
Hortikultura Berorientasi Ekspor), dan IKRA
oleh konsumen muslim. Pada tahun 2020,
(Industri Kreatif Syariah) untuk makanan halal.
pengeluaran konsumen muslim untuk kosmetik
Selain itu, perusahaan fesyen muslim Indonesia di Indonesia adalah yang tertinggi kedua secara
juga beroperasi di seluruh rantai value chain global setelah Malaysia. Pada tahun 2020, 26.197
didorong oleh banyak merek internasional produk kosmetik dari 214 perusahaan Indonesia
yang telah memilih untuk melakukan telah bersertifikat halal. Sejalan dengan hal
produksi di Indonesia. Terdapat 4.899 fasilitas tersebut, ekspor produk kosmetik Indonesia
manufaktur menengah hingga besar di sektor mencapai 135,67 juta dolar AS menurut data
tekstil dan pakaian jadi di seluruh negeri dengan Januari hingga Agustus 2020.
mempekerjakan lebih dari 1,39 juta orang. UMKM
Dengan pasar halal domestik yang begitu
juga memainkan peran penting dalam industri
besar, Indonesia sangat berpotensi menarik
fesyen, terutama selama pandemi. Pada tahun
investasi luar negeri untuk mengembangkan
2019, terdapat 909.822 usaha yang tergolong
kapasitas ekspor industri halal nasional serta
usaha mikro dan kecil di industri tekstil dan
melakukan substitusi bahan baku impor
pakaian jadi dengan mempekerjakan sekitar
dengan bahan baku lokal. Indonesia memiliki
1,57 juta orang dengan sebagian besar UMKM
perusahaan-perusahan nasional yang memiliki
bergerak di sektor fesyen muslim. Salah satu
potensi menjadi pemain global di Industri
program Bank Indonesia, yaitu IKRA yang telah
Makanan Halal, Farmasi Halal, dan Kosmetik Halal
memiliki komunitas berisikan 251 pelaku usaha
didorong oleh kapasitasnya dalam fintech dan
di bidang fesyen muslim, memiliki kapasitas dan
posisinya sebagai penerbit sukuk negara terbesar.
kapabilitas untuk melakukan ekspor.
Indonesia perlu mengidentifikasi konvergensi
Sektor farmasi halal juga meraih dengan keuangan syariah, peluang khusus
momentumnya selama masa pandemi, investasi, dan pengembangan talent industri
didorong oleh peningkatan kesadaran halal domestik. Hal ini penting dilakukan demi
mayoritas konsumen Indonesia terhadap akselerasi ekspor, substitusi impor serta untuk
sumber asal sebuah produk, termasuk pada menutup gap minimnya pakar dan penetrasi
sektor farmasi. Hingga tahun 2019, terdapat industri halal dan keuangan syariah.

20 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Gambar 1.6. Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Halal Indonesia

CORE COMPETENCIES CHALLENGE

LARGEST HALAL CONSUMER MARKET BEHIND ON EXPORT


IN THE WORLD

11.34% of global halal


economy spend 3% of halal products exports to OIC (9th largest)

9th
LARGEST SUPPLIER

LEADING ISLAMIC FINANCE PLAYER

$2.9 fintech market size and largest sovereign


sukuk issuer
NO GLOBAL CHAMPIONS IN 2021 FORBES
GLOBAL
BILLION
Saudi Arabia and UAE lead ranking with halal economy players

LIMITED ISLAMIC FINANCE CONVERGENCE


WITH HALAL ECONOMY SECTORS

Including gaps in islamic finance experts and penetration

Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 21


Boks Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Perspektif
1.2 Green Economy dan Sustainable Development
Goals (SDGs) untuk Mencapai Maqashid Syariah

Sama halnya dengan pandemi Covid-19, Aktivitas usaha syariah secara umum dapat
perubahan iklim (climate change) merupakan dilihat dari tiga dimensi utama yaitu dimensi
ancaman global yang dampaknya akan produk, dimensi sumber pembiayaan dan
dirasakan seluruh dunia tanpa terkecuali. dimensi etika bisnis (business conduct).
Perubahan iklim menjadi sebuah bencana global Dimensi produk pada aktivitas usaha syariah
yang dampaknya, sama halnya dengan pandemi terkait dengan aspek kehalalan zat sebagai salah
Covid-19, tidak ada satu negara pun yang terbebas satu etika konsumsi maupun produksi dalam
dari ancaman tersebut. Aktivitas manusia yang Islam. Kehalalan menjadi salah satu batasan
semakin menghasilkan emisi karbon (carbon bagi manusia untuk memaksimalkan kegunaan
emission) turut berkontribusi terhadap kenaikan yang akan mendatangkan kemaslahatan dunia
suhu bumi. Isu keberlanjutan (sustainability) dan akhirat. Pelaku usaha syariah juga harus
semakin digaungkan ke dalam berbagai bidang, memperhatikan dimensi sumber pembiayaan
termasuk bidang ekonomi dan keuangan. yang akan digunakan dalam kegiatan produksi
Gagasan mengenai pembangunan ekonomi tersebut. Hal ini sejalan dengan konsep produksi
yang lebih ramah lingkungan (pro-environtment) dalam Islam bahwa faktor modal harus diperoleh
semakin berkembang. Salah satu isu utama dari yang halal dan terbebas dari unsur ribawi.
konsep keberlanjutan yang menjadi perhatian Selain itu, pentingnya memperhatikan dimensi
adalah dampak perubahan iklim terhadap etika bisnis sebagai cerminan perilaku produsen
stabilitas pertumbuhan ekonomi dan sistem Islami yang tidak menimbulkan kemudaratan
keuangan. bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya,
sehingga akan tercipta keseimbangan dan
Ekonomi dan keuangan syariah sebagai
keberlanjutan dari setiap aktivitas usahanya.
manifestasi ajaran Islam dalam seluruh
aktivitas ekonomi, memiliki konsep yang Implementasi Green Economy pada dasarnya
selaras dengan green economy maupun selaras dengan konsep alam dalam Islamic
sustainable finance. Peran agama dijadikan Worldview yang memperhatikan aspek
sebagai sistem kehidupan (way of life) yang keseimbangan dan kelestarian lingkungan
menjadi serangkaian keyakinan, ketentuan, serta sesuai dengan nilai-nilai ekonomi syariah.
dan tuntutan moral.1 Hubungan antara agama United Nations Environment Programme
dan perilaku ekonomi dapat dipahami mulai (UNEP) mendefinisikan Green Economy sebagai
dari akidah, akhlak, dan syariah yang saling ekonomi yang menghasilkan peningkatan
terkait dalam rancang bangun ekonomi syariah. kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial,
Akidah merupakan fondasi dari implementasi sekaligus secara signifikan mengurangi risiko
ekonomi syariah, sehingga akan bernilai ibadah lingkungan dan kelangkaan ekologis. Dalam
apabila dilandasi oleh keimanan. Syariah ungkapan yang paling sederhana, Green
berperan sebagai guiding principles yang akan Economy dapat dianggap sebagai ekonomi
mengendalikan perilaku manusia melalui yang rendah karbon, efisiensi sumber daya dan
serangkaian instrumennya. Pada akhirnya, akidah inklusif secara sosial. Dalam Green Economy,
dan syariah akan berperan dalam mendorong pertumbuhan pendapatan dan lapangan kerja
perilaku ekonomi yang bermoral sebagai bagian harus didorong oleh investasi publik dan swasta
cerminan dari akhlakul karimah.

1 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam


(P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas Kerja
Sama dengan Bank Indonesia. (2019). Ekonomi Islam.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.

22 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Gambar 1.7. Eksyar dalam Perspektif Green Economy dan SDGs untuk Mencapai Maqashid Syariah

Dimensi Akitivitas Ekonomi Syariah 1 Konsep Alam dalam


Islamic Eco-Ethics 4
Islamic Wordview 2

Keadilan
1. Dimensi produk yang dihasilkan

Maslahah
Bersertifikat Halal
Menjaga keseimbangan
& kelestarian Alam Harmoninsasi
Belum bersertifikat halal namun (QS. Al-Qasas: 77)
tidak mengandung zat haram

Nilai-Nilai
Haram
Ekonomi Syariah 5

2. Dimensi sumber pembiayaan Green Economy 3


Kepemilikan

Non Riba Riba Berusaha dengan


Ramah Lingkungan
berkeadilan

% x Non Riba Keberlanjutan Bekerja sama


(Surat Berharga Syariah, dalam kebaikan
Pembiayaan LKS & Ekuitas)
Inklusif Pertumbuhan
yang seimbang
3. Dimensi Business Conduct

Etika Bisnis
Pertumbuhan Ekonomi Hijau 6
Kepedulian Sosial

Pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang


Kelestarian Lingkungan

Pertumbuhan yang inklusif dan adil


Referensi:

1. Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2019). Kajian Ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan
Indikator Aktivitas Usaha Syariah sebagai Proksi Awal Indikator
PDB Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.
Ekosistem penyedia jasa yang sehat dan produktif
2. Beik, I. S. (2016). “Islamisasi Ilmu Ekonomi”, Islamiconomic:
Jurnal Ekonomi Islam, Vol.7 No.2, pp.183 – 204, doi: 10.32678/i
Pengurangan emisi gas rumah kaca
jei.v7i2.40, available at: https://journal.islamiconomic.or.id/index
.php/ijei/article/view/40.

3. United Nations Environment Programme (UNEP). (2011).


Towards a Green Economy: Pathways to Sustainable
Development and Poverty Eradication - A Synthesis for Policy
Makers, available at: www.unep.org/greeneconomy.

4. Islam, M. M. (2004). “Toward a Green Earth: An Islamic


Perspective”, Asian Affairs, Vol. 26 No. 4, pp. 44 -89.

5. Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2018). Nilai-nilai


dan Prinsip Dasar Ekonomi Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.
Available at:
https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/Nilai-Nilai-dan-
Prinsip-Dasar-Ekonomi-Syariah.aspx.

6. Global Green Growth Institute. (2015). Mewujudkan


Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Indonesia: Peta jalan untuk
Kebijakan, Perencanaan, dan Investasi. Jakarta: Bappenas.

7. Thohari, A. (2013). “Epistemologi Fikih Lingkungan: Revitalisasi


Konsep Maslahah”. Jurnal Az Zarqa, Vol 5 No. 2, pp. 145 – 161.
Fauzia, I. Y. (2016). “Urgensi Implementasi Green Economy Sumber: United Nations, available at: https://sdgs.un.org/goals
Perspektif Pendekatan Dharuriyah dalam Maqashid Al-sharia”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 2 No 1, pp. , doi:
http://dx.doi.org/10.20473/jebis.v2i1.1503.

Maqashid Syariah 7

Hifz Ad-Din Hifz An-Nafs Hifz Al-’Aqi Hifz An-Nasl Hifz Al-Maal Hifz Al-Bi’ah

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 23


yang mengurangi emisi karbon dan polusi, Aktivitas usaha syariah dalam dimensi business
meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya, conduct akan mendukung implementasi
dan mencegah hilangnya keanekaragaman green economy sebagai upaya mewujudkan
hayati dan jasa ekosistem.2 visi Indonesia yang hijau pada tahun 2050.
Pertumbuhan ekonomi hijau bukan hanya
Konsep Green Economy dan Green Growth
terkait laju pertumbuhan ekonomi tetapi juga
menjadi pendekatan yang lebih terintegrasi
kualitas pertumbuhan, yaitu pertumbuhan
dan komprehensif untuk menggabungkan
yang memberikan manfaat ekonomi, sosial,
faktor sosial dan lingkungan dalam mencapai
dan lingkungan yang meningkatkan kualitas
pembangunan berkelanjutan. Oleh karena
kehidupan manusia di semua lapisan masyarakat.
itu, pertumbuhan hijau adalah pertumbuhan
Untuk itu, pertumbuhan hijau menjadi sebuah
ekonomi yang berkontribusi terhadap
pendekatan Indonesia untuk mewujudkan
penggunaan modal alam secara bertanggung
pembangunan yang berkelanjutan.
jawab, mencegah dan mengurangi polusi, dan
menciptakan peluang untuk meningkatkan Ekonomi syariah merupakan kegiatan
kesejahteraan sosial secara keseluruhan perekonomian yang memiliki tujuan untuk
dengan membangun green economy, dan mencapai kesejahteraan (falah) dengan
akhirnya memungkinkan pencapaian tujuan memelihara semua aspek Maqashid Syariah.
pembangunan berkelanjutan (sustainable Aspek tersebut meliputi penjagaan agama (hifzh
development). Maka, ketiga istilah ini tidak dapat diin), keamanan hidup (hifzh nafs), intelektual
dipisahkan yaitu pertumbuhan hijau, ekonomi (hifzh ‘aql), regenerasi dan keluarga (hifzh nasl),
hijau, dan pembangunan berkelanjutan.3 dan material (hifzh maal). Dengan menjaga
tujuan dari Maqashid Syariah pada akhirnya
Salah satu bentuk implementasi sistem
akan mencapai tujuan akhir ekonomi Islam yaitu
ekonomi syariah dalam pembangunan
kesejahteraan yang hakiki. Apabila merujuk
berkelanjutan adalah rekomendasi landasan
pada konsep Maqashid Syariah Ibn Qayyim,
filosofis berupa Islamic Eco-ethics.4 Konsep
selama tidak bertentangan dengan syariat Islam,
Islamic eco-ethics secara substantif menyajikan
maka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
gagasan bagaimana perspektif ekonomi
atau Sustainable Development Goals (SDGs)
syariah terhadap hubungan manusia dengan
merupakan bagian dari Maqashid Syariah itu
lingkungan. Islamic Eco-Ethics adalah prinsip
sendiri. Hal ini dikarenakan definisi Maqashid
dasar etika Islam yang secara komprehensif telah
Syariah Ibn Qayyim yang tidak terbatas bahkan
diadopsi ke dalam prinsip dasar ekonomi syariah
dapat lebih luas dibandingkan dengan 17 poin
seperti keadilan, maslahah dan harmonisasi.5
yang ada dalam SDGs. Selama suatu target
Prinsip dasar ekonomi syariah akan mendorong
dapat membawa kepada kemaslahatan sosial,
terwujudnya pertumbuhan yang seimbang
maka target tersebut dapat dimasukan ke dalam
baik dari sisi material, spriritual dan mencakup
Maqashid Syariah.6 Pada akhirnya, aktivitas
kelestarian alam.
ekonomi syariah akan mendukung terhadap
implementasi green economy sebagai upaya
dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau
2 United Nations Environment Programme (UNEP).
(2011). Towards a Green Economy: Pathways to dalam mencapai SDGs sekaligus memelihara
Sustainable Development and Poverty Eradication - A Maqashid Syariah.
Synthesis for Policy Makers, available at: www.unep.org/
greeneconomy.

3 Kasztelan, Armand. (2017). Green Growth, Green Economy


and Sustainable Development: Terminological and
Relational Discourse. Prague Economic Papers, Vol. 26
No. 4, pp. 487-499.

4 Arifin, A. M. (2013). “Islamic Eco-Ethics: Ideal Philosophical


Base to Implement Green Economy in Indonesia”, MPRA
Paper No. 61437. 6 BAZNAS. (2017). Sebuah Kajian Zakat on SDGs, Peran
Zakat dalam Sustainable Development Goals untuk
5 Islam, M. M. (2004). “Toward a Green Earth: An Islamic Pencapaian Maqashid Shariah. Jakarta: Pusat Kajian
Perspective”, Asian Affairs, Vol. 26 No. 4, pp. 44 -89. Strategis BAZNAS.

24 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Global


Bab 2 Sejalan dengan perekonomian nasional,
ekonomi syariah tumbuh menguat pada
paruh awal 2021, sebelum kembali terhambat
Kinerja dan Prospek dengan merebaknya varian delta pada
Ekonomi dan Keuangan triwulan III. Namun, di tengah merebaknya
varian baru tersebut, ekonomi syariah yang
Syariah Nasional diwakili oleh sektor unggulan Halal Value
Chain, tetap tumbuh positif didorong kinerja
sektor pertanian dan sektor makanan-
minuman halal. Menjawab kebutuhan
perkembangan usaha syariah tersebut,
pembiayaan syariah baik di sektor Pemerintah
maupun publik, juga terus tumbuh bahkan
industri perbankan syariah tumbuh lebih
tinggi dibandingkan perbankan secara total.
Tidak hanya dari industri jasa keuangan,
keuangan sosial dan integrasinya dengan
keuangan komersial syariah, seperti CWLS
dan wakaf produktif lainnya, sebagai
alternatif sumber pembiayaan juga terus
ikut berperan mendorong pemulihan.
Perkembangan ini juga diperlihatkan oleh
meningkatnya pangsa aktivitas usaha
syariah terhadap perekonomian nasional.
Sementara itu, pemahaman masyarakat
akan ekonomi syariah meningkat, tercermin
dari meningkatnya indeks literasi ekonomi
syariah Indonesia. Pada 2022, sejalan dengan
pemulihan ekonomi global dan meningkatnya
permintaan domestik, ekonomi syariah
nasional diprakirakan akan tumbuh lebih
tinggi dengan tetap didorong oleh kinerja
sektor unggulan halal value chain.

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 27


2.1 Kinerja Ekonomi Syariah Nasional

Perkembangan Sektor Prioritas Halal Value Chain PEN melalui stimulus kebijakan fiskal antara lain
percepatan pembangunan lima destinasi pariwisata
Kinerja ekonomi syariah nasional mampu berdaya
super prioritas, pengembangan pariwisata dan
tahan di tengah proses perbaikan ekonomi yang
ekonomi kreatif, dan pemulihan pasar pariwisata dan
terus berlanjut sepanjang tahun 2021. Perbaikan
rebranding.
kinerja ini tercermin dari pertumbuhan sektor
prioritas halal value chain (HVC) selama triwulan Grafik 2.1. Pertumbuhan Sektor Prioritas HVC

I sampai dengan triwulan III 2021 terus bergerak


Total Sektor HVC (4 Sektor Prioritas)
dalam fase recovery, sejalan dengan perbaikan Pertumbuhan Aktivitas Usaha 4 Sektor HVC (yoy) (Skala kanan)
pada ekonomi nasional (Grafik 2.1). Meskipun pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional (yoy) (Skala kanan)
Pertanian (yoy) (Skala kanan)
triwulan I 2021 masih terkontraksi sebesar -0,20%
Makanan Halal (yoy) (Skala kanan)
(yoy) yang perlahan membaik dibandingkan Fesyen Muslim (yoy) (Skala kanan)
periode akhir tahun 2020. Pemulihan ini ditopang Pariwisata Ramah Muslim (yoy) (Skala kanan)

oleh kinerja sektor pertanian dan makanan halal Triliun Rp Persen, yoy
750 30
yang konsisten tumbuh positif selama masa
700 20
pandemi. Pertumbuhan sektor pertanian didorong
10
oleh peningkatan subsektor tanaman pangan, 650
0
hortikultura, dan peternakan. 600
-10
550
Pertumbuhan sektor pariwisata ramah muslim -20

(PRM) menunjukkan perbaikan kinerja selama 500


I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-30

periode pandemi, seiring dengan percepatan 2018 2019 2020 2021

program vaksinasi dalam memasuki tahap Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah
kenormalan baru. Kinerja sektor PRM pada triwulan
II 2021 tercatat tumbuh positif sebesar 22,62% Pemulihan ekonomi syariah terus berlangsung
(yoy) yang menjadi sektor dengan pertumbuhan sejalan dengan perekonomian nasional yang
tertinggi dibanding sektor lainnya. Hal ini sejalan sempat tertahan oleh merebaknya varian delta
dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang Covid-19, di tengah upaya pengendalian laju
juga berdampak pada peningkatan penggunaan pandemi yang dilakukan Pemerintah dengan
angkutan penerbangan, kereta api, dan angkutan mendorong program vaksinasi Covid-19.
laut domestik. Meskipun sempat mengalami koreksi Pertumbuhan sektor prioritas HVC tumbuh positif
tajam pada triwulan III 2021 yang disebabkan pada triwulan II 2021 sebesar 4,19% (yoy) yang
pengetatan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan didorong oleh perbaikan kinerja di seluruh sektor
Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di beberapa HVC (Grafik 2.1). Sektor prioritas HVC pada triwulan III
wilayah sebagai upaya mitigasi lonjakan kasus 2021 tercatat tumbuh sebesar 1,69% (yoy), meskipun
varian delta, namun penurunan level PPKM pada mengalami perlambatan karena tingginya kasus
triwulan IV 2021 membuka geliat pariwisata domestik baru Covid-19 dari varian delta, sehingga Pemerintah
dengan pelonggaran mobilitas yang terjadi di kembali menetapkan kebijakan PPKM level 4. Hal
masyarakat. Hal tersebut memberikan harapan ini menyebabkan penurunan mobilitas hampir di
terjadinya rebound pada sektor ini pada akhir seluruh wilayah Indonesia yang mengakibatkan
2021. Dalam upaya pemulihan sektor PRM di masa perlambatan kegiatan ekonomi, utamanya di sektor
pandemi, Pemerintah masih melanjutkan program PRM. Pertumbuhan ekonomi syariah tertinggi terjadi
pada sektor makanan halal yang mencapai 3,49%
(yoy), utamanya didorong peningkatan kinerja Crude
Palm Oil (CPO) dan turunannya.

28 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Pangsa sektor prioritas HVC terhadap Grafik 2.2. Perkembangan Pangsa Sektor Prioritas HVC terhadap
PDB
perekonomian nasional terus meningkat di %
26
tengah pemulihan ekonomi nasional. Dalam lima 25,44

tahun terakhir, kenaikan pangsa ekonomi syariah 24,76 24,86 25


24,61
24,47
nasional utamanya didorong oleh sektor pertanian 24,35 24,28 24,31

dan makanan halal (Grafik 2.2). Peningkatan 24


kontribusi sektor prioritas HVC ini seiring dengan
membaiknya permintaan pasar atas komoditas 23
pangan selama pandemi. Hal ini didukung oleh 22,08 22,11 22,18 22
kebijakan pengembangan ekonomi syariah 22

nasional yang semakin fokus di antaranya melalui


penerbitan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 21

2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk


Halal. Sementara itu, penguatan ekosistem industri 20
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
halal nasional ditandai dengan pembentukan unit
*Posisi akhir triwulan III 2021
kerja Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH)
Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah
oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang
ditetapkan pada 23 Februari 2021 dan tertuang Grafik 2.3. Pangsa Sektor Prioritas HVC terhadap Total Sektor
dalam Peraturan Menteri Perindustrian nomor Prioritas HVC

7 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pertanian Makanan Halal
Fesyen Muslim Pariwisata Ramah Muslim
Kementerian Perindustrian. Pengembangan sektor %
100
prioritas HVC ini akan terus diperkuat seiring dengan
16,1 90
potensi pasar halal global yang semakin tumbuh.
5,4 80
Proses akselerasi sektor unggulan ekonomi 70
27,4
syariah sebagai upaya dalam mendorong 60
pemulihan ekonomi nasional difokuskan pada 50
sektor makanan halal dan fesyen muslim. Secara 40
keseluruhan, pangsa sektor prioritas HVC menopang 30
51,1
25% lebih dari ekonomi nasional. Sektor pertanian 20
masih merupakan sektor dengan kontribusi 10
terbesar pada sektor unggulan HVC, diikuti oleh 0
sektor makanan halal, PRM, dan fesyen muslim 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
*Posisi akhir triwulan III 2021
(Grafik 2.3). Posisi sektor makanan halal dan fesyen
Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah
muslim Indonesia ditingkat global berdasarkan
Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021
menempati peringkat teratas dibanding sektor
lainnya. Dalam rangka optimalisasi potensi kedua
sektor tersebut, maka terus dilakukan sinergi dan
kolaborasi antar stakeholder melalui pelaksanaan
business matching, business coaching, business
linkage, maupun penguatan kompetensi baik bagi
pelaku usaha di industri halal maupun pelaku di
lembaga keuangan syariah.

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 29


Perkembangan Sertifikasi Halal penguatan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK),
dan Gerakan 1 Juta Sertifikasi Halal Gratis bagi UMK
Perkembangan sertifikasi halal dalam lima tahun
Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi dengan
terakhir mengalami peningkatan didorong oleh
Bank Indonesia dan Pemberdayaan Perempuan
penguatan regulasi dan peranan digitalisasi.
UMKM Indonesia (PPUMI).
Perusahaan tersertifikasi halal didominasi oleh
sektor makanan sebesar 90% lebih dibanding sektor Grafik 2.5. Perkembangan Jumlah Produk Tersertifikasi Halal
lainnya (Grafik 2.4). Di samping itu, perusahaan
Sektor Makanan Sektor Fesyen
tersertifikasi halal pada sektor farmasi dan sektor Sektor Farmasi Sektor Kosmetik
kosmetik terus mengalami peningkatan setiap %
100
tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
98
46,35% (sektor farmasi) dan 36,76% (sektor kosmetik). 16.844
96
Pertumbuhan yang progresif tersebut didorong
94
oleh adanya kewajiban sertifikat halal tahap kedua 4.647
92
sejak 17 Oktober 2021 bagi produk obat-obatan,
90
kosmetik dan barang gunaan telah mendorong 341
88
para pelaku usaha. Selain itu, terbitnya PP No. 31
tahun 2021 turut mengakselerasi layanan sertifikasi 249.576 86

halal melalui sistem informasi halal (SiHalal) yang 84

dikembangkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan 82

Produk Halal (BPJPH), sehingga prosesnya bisa lebih 80


2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
efisien, memperluas jangkauan aksesibilitas, juga *Posisi September 2021

transparansi dan akurasi data layanan. Sumber: LPPOM MUI, diolah

Grafik 2.4. Perkembangan Jumlah Perusahaan Bersertifikasi Halal Perkembangan Transaksi E-Commerce Produk
Sektor Makanan Sektor Fesyen
Halal
Sektor Farmasi Sektor Kosmetik
% Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat
100
dalam melakukan aktivitas belanja dengan tren
210 berbelanja secara online yang terus meningkat.
98
Pada pertengahan 2021, volatilitas kasus Covid-19
96 mencapai puncaknya saat varian delta mulai
224 menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
94 Hal tersebut memacu seluruh negara, termasuk
14
Indonesia, untuk mendorong percepatan vaksinasi
92
masal agar dapat memperlambat laju penyebaran
6.269
90
varian tersebut. Implementasi kebijakan vaksinasi
yang dipadu dengan pemberlakuan PPKM level 4
88 dinilai cukup efektif untuk menjaga penanganan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
*Posisi September 2021
pandemi dalam lingkup yang masih terkontrol,
Sumber: LPPOM MUI, diolah
sehingga aktivitas mobilitas masyarakat secara
bertahap mulai meningkat menjelang akhir 2021.
Sertifikat halal akan memberikan value added Tren serupa ditunjukkan oleh nominal transaksi
dalam ekosistem industri halal guna memberikan produk halal melalui e-commerce marketplace
jaminan kepastian kehalalan produk dan dengan preferensi masyarakat dalam melakukan
meningkatkan daya saing di tingkat global. berbelanja secara online di masa pandemi yang terus
Peningkatan jumlah produk tersertifikasi halal di meningkat. Sepanjang 2021, mulai Januari sampai
seluruh sektor sejalan dengan kesadaran masyarakat dengan Oktober 2021, nominal transaksi produk halal
terhadap produk halal yang terus tumbuh (Grafik mencapai Rp12,18 triliun (Grafik 2.6) atau meningkat
2.5). Perkembangan sertifikasi halal juga didorong 62,22% dibandingkan dengan periode yang sama
atas kolaborasi dan sinergi antara BPJPH dengan pada 2020. Lonjakan transaksi terjadi pada Mei 2021
berbagai Kementerian/Lembaga dan stakeholder disebabkan adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri
terkait melalui berbagai program di antaranya yang secara musiman merupakan salah satu periode
Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) untuk membantu puncak belanja masyarakat dalam tahun berjalan.

30 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Miliar Rupiah
Digitalisasi sektor keuangan berperan penting
2500
dalam proses pembayaran pada e-commerce
marketplace. Sepanjang 2021, mulai Januari
2000 sampai dengan Oktober, uang elektronik
(e-money) dan transfer bank menjadi dua metode
1500
pembayaran digital utama dalam transaksi
produk halal di e-commerce dengan pangsa
2021 2020 masing-masing sebesar 49,71% dan 14,12% (Grafik
1000
2.8). Terdapat beberapa tren yang menarik yaitu
metode pembayaran uang elektronik mengalami
2019
500 pertumbuhan sebesar 88,98% dan metode
pembayaran transfer bank mengalami penurunan
sebesar 0,21%. Selain itu, hingga Oktober 2021
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 terdapat peningkatan pangsa metode pembayaran
cash on delivery (CoD) atau tunai menjadi
Sumber: Bank Indonesia
16,72%. Promosi penggunaan uang elektronik
Grafik 2.6. Nominal Transaksi Produk Halal Melalui E-Commerce
Marketplace oleh bank digital yang bekerja sama dengan
e-commerce semakin mendorong masyarakat
Transaksi produk yang diperdagangkan melalui untuk menggunakan metode pembayaran digital.
platform e-commerce didominasi oleh produk Sebagai regulator yang mendukung digitalisasi
fesyen. Sepanjang 2021, sampai dengan Oktober sistem pembayaran nasional, Bank Indonesia telah
2021, transaksi produk halal ditopang oleh produk meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment (BI-
fesyen dengan pangsa pasar mencapai 91,93% FAST) pada 21 Desember 2021 untuk melengkapi
dari total nominal transaksi melalui e-commerce infrastruktur sistem pembayaran dalam rangka
(Grafik 2.7). Jumlah transaksi tersebut meningkat mendukung transaksi pembayaran ritel yang lebih
5,30% dibandingkan tahun 2020. Kondisi tersebut cepat, mudah, murah, aman dan andal.
mengindikasikan bahwa penjualan produk fesyen
muslim secara online mengalami perkembangan Grafik 2.8. Metode Pembayaran Transaksi E-Commerce
Marketplace
yang jauh lebih pesat dibandingkan dengan Miliar Rupiah
penjualan secara offline. Panjangnya periode CoD / Tunai 2500

pandemi yang memaksa masyarakat mengubah Kartu Kredit / Debit Online


Kredit Tanpa Kartu
perilaku berbelanja dan meningkatnya kepercayaan e-Money 2000
Kios / Minimarket
konsumen menjadi katalis utama dalam mendorong
Transfer Bank
peningkatan transaksi e-commerce sektor fesyen. Lainnya
1500

Grafik 2.7. Pangsa Produk Halal Melalui E-Commerce Marketplace


Berdasarkan Kategori Produk
1000

0,40% 1,20%
0,45%
1,81%
1,66% 500
2,57%

0
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2019 2020 2021

Sumber: Bank Indonesia

91,93%

Fashion Personal Care & Kosmetik Makanan dan Minuman

Elektronik Otomotif & Aksesoris Buku & Alat Tulis Lainnya

Sumber: Bank Indonesia

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 31


Terjaganya daya beli masyarakat seiring dengan Grafik 2.9. Volume Transaksi Produk Halal Melalui E-Commerce
Marketplace
upaya pemulihan ekonomi nasional mendorong
Volume (dalam Juta Rupiah)
peningkatan volume transaksi produk halal 25

melalui e-commerce marketplace. Penetrasi


pasar e-commerce yang sejalan dengan pergeseran 20
preferensi dan perilaku masyarakat dalam berbelanja
online, secara langsung meningkatkan volume
15
transaksi online produk halal. Sampai dengan
2020
Oktober 2021, volume transaksi produk halal 2021

melalui e-commerce tercatat mencapai 123,63 juta 10


transaksi, meningkat 57,06% (yoy) dibandingkan
2019
periode yang sama tahun 2020 (Grafik 2.9). Tren
5
kenaikan tersebut diprakirakan akan berlanjut
sejalan dengan implementasi Blueprint Sistem
Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 Bank Indonesia. 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Implementasi BSPI 2025 tersebut diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif Sumber: Bank Indonesia

serta menciptakan proses transaksi ekonomi yang


efektif dan efisien. Grafik 2.10. Nilai Transaksi Makanan dan Minuman Halal Melalui
E-Commerce
Miliar Rupiah
Selama masa pemulihan ekonomi akibat dampak
40
pandemi Covid-19, nilai transaksi makanan dan
minuman halal melalui e-commerce mengalami 35

sedikit kontraksi seiring dengan pelonggaran


30
mobilitas masyarakat. Sampai dengan Oktober
2021, nilai transaksi pembelian makanan dan 2020 25

minuman halal mencapai Rp202 miliar (Grafik 2.10).


20
Pembukaan kembali usaha pada sektor makanan
dan minuman secara offline serta kembalinya 15
2019
masyarakat untuk bekerja secara hybrid menjadi
10
faktor utama dalam perlambatan yang terjadi untuk 2021

transaksi makanan dan minuman halal melalui 5

e-commerce. Dalam tren nilai transaksi bulanan


0
makanan dan minuman halal dari Januari sampai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

dengan Oktober 2021, nilai transaksi tertinggi Sumber: Bank Indonesia


tercatat pada bulan April, Mei dan Juni 2021 dengan
total nilai transaksi mencapai Rp99,14 miliar, Grafik 2.11. Nilai Transaksi Fesyen Muslim Melalui E-Commerce
Marketplace
meningkat 6,69% dari periode yang sama tahun
Miliar Rupiah
2020. 2500

Nilai transaksi fesyen muslim melalui e-commerce


mencatatkan peningkatan signifikan pada 2000

2021. Sampai dengan Oktober 2021, akumulasi


nilai transaksi produk fesyen muslim melalui
1500
e-commerce tumbuh sebesar 72,10% dibandingkan
periode yang sama tahun 2020 dengan total nilai
transaksi sebesar Rp11,19 triliun (Grafik 2.11). Adanya 2021
1000

2020

500
2019

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sumber: Bank Indonesia

32 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


relaksasi kebijakan PPKM yang melonggarkan Grafik 2.12. Perkembangan Ekspor Impor Makanan Halal Indonesia

mobilitas masyarakat melalui penambahan jam


Nett Nett Bulanan (Skala Kanan) Ekspor Impor
operasional pusat perbelanjaan, tidak serta merta Ekspor Bulanan 2021 Impor Bulanan 2021
(Skala Kanan) (Skala Kanan)
mengubah preferensi masyarakat untuk berbelanja
Miliar dolar AS Miliar dolar AS
produk fesyen muslim secara online. Hal tersebut 50 6

memberikan sinyalemen bahwa kebutuhan akan 40


migrasi showcasing dan penjualan produk menuju 30
4

konsep digital dan online menjadi faktor yang perlu


20 2
dipertimbangkan oleh pelaku usaha.
10
0
Perkembangan Sektor Eksternal 0

-10
Kinerja sektor eksternal khususnya makanan -2
-20
halal masih berdaya tahan meskipun mengalami
-30 -4
perlambatan sebagai dampak dari pembatasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2018

2019

2020

2021*
aktivitas produksi sektor esensial. Salah satu 2021
faktor dalam perbaikan perekonomian nasional *Periode Januari s.d Oktober 2021

adalah membaiknya kinerja ekspor Indonesia. Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Ekspor sektor makanan halal pada sampai dengan


Grafik 2.13. Pangsa Ekspor Bahan Makanan Halal Tahun 2021*
Oktober 2021 mencapai 38,27 miliar dolar AS,
tumbuh 35,60% dibandingkan periode yang sama
pada 2020. Peningkatan tersebut relatif lebih
9,13%
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan impor
16,24%
sehingga secara umum Indonesia masih menjadi 8,64%
negara net ekspor untuk bahan makanan halal
(Grafik 2.12). Kontributor utama kelompok komoditas
yang mendorong pertumbuhan ekspor makanan
sampai dengan Oktober 2021 yaitu komoditas
Animal or vegetable fats, oils & waxes; including 65,98%
Palm Oil (kode HS 15) sebesar 25,25 miliar dolar
AS dengan pangsa 65,98% terhadap total ekspor
bahan makanan halal (Grafik 2.13). Sedangkan dua
Live Animals & Products of Animal Origin (01-05)
kelompok komoditas penyumbang impor terbesar Animal or vegetable fats, oils & waxes; including Palm Oil (15)
makanan sampai dengan Oktober 2021 yaitu Vegetables & Products of Vegetable Origin (06-14)
Prepared Food Products & Beverages (16-24)
Vegetables & Products of Vegetables Origin (kode HS
Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah
06 - 14) sebesar 7,53 miliar dolar AS dengan pangsa
41,83%, dan Prepared Food Products & Beverage Grafik 2.14. Pangsa Impor Bahan Makanan Halal Tahun 2021*
(Kode HS 16 – 24) sebesar 7,47 miliar dolar AS dengan
pangsa 41,53% (Grafik 2.14). Membaiknya harga Crude
Palm Oil (CPO) dunia yang didukung dengan tren
peningkatan harga komoditas tersebut yang terjadi 15,23%
sejak pertengahan 2020 mendorong pertumbuhan
nilai ekspor makanan halal Indonesia, mengingat 41,53%
CPO merupakan salah satu komoditas unggulan
ekspor Indonesia yang merupakan salah satu
negara penghasil CPO terbesar dunia. Perbaikan 41,83%
pada kinerja sektor eksternal ini menjadi salah satu
penopang pertumbuhan ekonomi syariah nasional.
1,41%

Live Animals & Products of Animal Origin (01-05)


Animal or vegetable fats, oils & waxes; including Palm Oil (15)
Vegetables & Products of Vegetable Origin (06-14)
Prepared Food Products & Beverages (16-24)
Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 33


Performa neraca perdagangan Indonesia terus Grafik 2.16. Perkembangan Ekspor Impor Indonesia ke Negara
Anggota OKI (Non Migas)
mengalami surplus di tengah pandemi, begitupun Miliar dolar AS Miliar dolar AS
kinerja perdagangan Indonesia dengan negara 25 Ekspor Tahunan OKI
4
2015-2021
anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada (Miliar dolar AS)
2021 mulai menunjukkan perbaikan seiring 20
Ekspor Bulanan Tujuan
Negara Anggota OKI 2021
3
pemulihan ekonomi dunia. Mulai dari kuartal (Miliar dolar AS) (Skala Kanan)

pertama tahun 2020 hingga kuartal ketiga tahun 15


Impor Asal Negara
2021, performa neraca perdagangan Indonesia Anggota OKI 2015-2021
2
(Miliar dolar AS)
tercatat surplus (Grafik 2.15). Tekanan yang kuat Impor Bulanan Asal Negara
10 Anggota OKI 2021 (Miliar dolar AS)
dari Pandemi Covid-19 menghambat pemulihan (Skala Kanan)
laju ekonomi dunia, sehingga berdampak pula 1
5
pada perdagangan Indonesia dengan negara mitra
dagang. Namun, kinerja perdagangan Indonesia
dengan negara anggota OKI selama masa pandemi 0 0

2021*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2020
tetap mempertahankan posisi sebagai net eksportir

2018
2016

2019
2017
2015
2021
tanpa komoditas minyak dan gas (Grafik 2.16). Hal Periode Januari s.d Oktober 2021*
tersebut terlihat dari nilai ekspor non-minyak dan Sumber: Bank indonesia (2021)

gas (non-migas) Indonesia ke negara anggota


OKI pada triwulan III 2021 tercatat 7,29 miliar dolar Grafik 2.17. Pangsa Perdagangan Indonesia ke Negara Anggota OKI

AS, sementara impor sebesar 2,29 miliar dolar AS. %


15
Komoditas utama ekspor Indonesia ke negara Pangsa Ekspor Bulanan
anggota OKI yaitu produk lemak dan minyak hewani Tujuan OKI
14
atau nabati dan produk turunannya, dan lemak Pangsa Ekspor Tahunan
Indonesia Tujuan OKI
siap saji yang dapat dimakan. Sementara produk
bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk 13

penyulingannya masih menjadi komoditas utama


Pangsa Impor Bulanan
impor Indonesia. Di sisi lain, pangsa ekspor Indonesia Asal OKI 12
ke negara anggota OKI pada triwulan II 2021 rata-rata
Pangsa Impor Tahunan
mencapai 13,13%, sementara pangsa impor Indonesia Indonesia Asal OKI
11
terhadap seluruh total impor negara anggota OKI
mencapai 11,93% (Grafik 2.17). Perbaikan kinerja
10
ini harus terus dijaga seiring dengan momentum
1 2 3 4 5 6
2021*
2018
2016

2019
2017
2015

2020

pemulihan ekonomi nasional.


2021
Posisi Juni 2021*
Grafik 2.15. Kinerja Neraca Perdagangan Indonesia 2015 - 2021 Sumber: BPS dan UN Comtrade (2021), diolah

Juta dolar AS
Tren perdagangan internasional antara Indonesia
11.000
dengan negara anggota OKI sepanjang tahun 2021
9.000 mengalami pemulihan yang signifikan. Pada tahun
7.000
2020, Indonesia merupakan negara eksportir dan
importir keempat teratas di antara negara anggota
5.000
OKI dengan nilai ekspor dan impor mencapai 163,19
3.000 miliar dolar AS (ekspor) dan 141,57 miliar dolar AS
1.000 (impor). Hal tersebut membuat neraca perdagangan
Indonesia mencatatkan surplus sebesar 21,62 miliar
-1.000
dolar AS. Pada triwulan III 2021, performa ekspor
-3.000 Indonesia ke negara anggota OKI mencapai 7,29
-5.000 miliar dolar AS, meningkat 65,67% dibandingkan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
nilai ekpor pada periode yang sama pada tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2020 (Grafik 2.18). Peningkatan permintaan produk
Sumber: Bank Indonesia (2021) lemak dan minyak hewan atau nabati ke beberapa

34 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


negara tujuan ekspor utama, seperti Malaysia dan Mitra dagang Indonesia dengan negara anggota
Pakistan, menjadi penopang dari tingginya kinerja OKI cenderung stabil terutama yang berpangsa
ekspor Indonesia ke negara anggota OKI. Sementara besar. Profil perdagangan Indonesia dengan top
itu, Indonesia mencatatkan kinerja impor dari lima negara anggota OKI dalam lima tahun terakhir
negara anggota OKI sebesar 5,03 miliar dolar AS dari sisi ekspor rata-rata mencapai 72,16%, sementara
atau meningkat 41,22% dibandingkan pada periode impor sebesar 81,44% (Grafik 2.20 dan 2.21). Malaysia
yang sama pada 2020 (Grafik 2.19). Komoditas impor dan Uni Emirat Arab merupakan mitra utama
terbesar dari negara anggota OKI adalah plastik dan perdagangan Indonesia dengan negara anggota OKI
barang berbahan dasar plastik. Profil perdagangan baik ekspor maupun impornya. Ekspor Indonesia ke
ekspor dan impor Indonesia dengan negara anggota Malaysia dan Pakistan mendominasi pasar ekspor
OKI terkonsentrasi pada lima negara mitra dagang hingga total keduanya sudah mencapai 50% pangsa
teratas mencapai 70%-80% terhadap total ekspor ekspor Indonesia ke seluruh negara anggota OKI.
dan impor dengan negara anggota OKI, Malaysia Sementara itu, pada sisi impor dari Malaysia dan
menjadi mitra dagang utama Indonesia dengan Arab Saudi mendominasi dengan total pangsa impor
pangsa ekspor dan impor sebesar 40% dan 42% pada lebih dari 50%. Terkonsentrasinya perdagangan
tahun 2021. internasional antara Indonesia dengan negara
anggota OKI membuat kinerja perekonomian
Grafik 2.18. Lima Negara Teratas sebagai Mitra Dagang Ekspor domestik masing-masing negara mitra dagang
Indonesia-OKI
Juta Dolar AS
menjadi penentu utama dari volatilitas dan kinerja
3.200 ekspor dan impor kedua belah pihak.

2.800
Malaysia Grafik 2.20. Pangsa Pasar Lima Negara Teratas sebagai Mitra
2.400 Dagang Ekspor Indonesia - OKI
Malaysia Pakistan Uni Emirat Arab
2.000
Bangladesh Turki
%
1.600 100

90
1.200
80
Pakistan Bangladesh 800
70

400 60

Uni Emirat Arab Turki 50


0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III 40

2016 2017 2018 2019 2020 2021 30

20
Sumber: Badan Pusat Statistik (2021)
10

0
Grafik 2.19. Lima Negara Teratas sebagai Mitra Dagang Impor I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
Indonesia-OKI
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Juta Dolar AS
3.000
Sumber: Badan Pusat Statistik (2021), diolah

2.500
Malaysia

2.000

Arab Saudi
1.500

Uni Emirat Arab 1.000

Nigeria

500

Qatar
0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik (2021)

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 35


Grafik 2.21. Pangsa Pasar Lima Negara Teratas sebagai Mitra lainnya. Di sisi lain, masih terdapat kegiatan usaha
Dagang Impor Indonesia - OKI
bersertifikat halal yang masih menunjukkan
Malaysia Arab Saudi Qatar
Nigeria Uni Emirat Arab ekspektasi peningkatan di antaranya pada sektor
%
100 pertanian; konstruksi; real estate; jasa kesehatan
90 dan kegiatan lainnya; jasa lainnya; pengadaan air,
80 pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; serta
70 industri pengolahan. Kegiatan usaha responden
60 SKDU bersertifikat halal pada triwulan IV 2021
50 diprakirakan masih akan tercatat positif walaupun
40 masih mengalami perlambatan. Hal tersebut
30 menunjukkan masih adanya ekspektasi produsen
20 bahwa kegiatan usaha masih akan membaik,
10 meskipun dengan proporsi responden yang optimis
0 menurun dibandingkan triwulan I dan II 2021 (Grafik
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2.22).
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Grafik 2.22. Perbandingan Kegiatan Usaha Responden SKDU Total
Sumber: Badan Pusat Statistik (2021), diolah dan SKDU Bersertifikasi Halal
(%, SBT) (%, SBT)
10 30
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bersertifikat
SBT KEGIATAN USAHA
Halal 5
RESPONDEN BERSERTIFIKASI 20
HALAL
0
Bank Indonesia melaksanakan Survei Kegiatan 10
Dunia Usaha (SKDU) untuk mendapatkan -5

informasi dini perkembangan kegiatan ekonomi -10 0

di sektor riil. Survei tersebut dilakukan secara -15 SBT KEGIATAN USAHA SKDU -
-10
triwulanan. Pemilihan responden dilakukan dengan TOTAL (Sb Kanan)
-20
menggunakan purposive sampling dengan -20
responden survei adalah pelaku usaha di sembilan -25
-30
sektor ekonomi.17 Hasil SKDU mengindikasikan -30
perkembangan sektor usaha secara triwulanan -40
-35
I II III IV I II III IV*
(qtq). Indikasi yang diperoleh dari SKDU di antaranya
2020 2021
adalah kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja,
dan kondisi investasi. Metode perhitungan untuk Sumber: SKDU Bank Indonesia, BPS, diolah

ketiga aspek tersebut dilakukan dengan metode


Saldo Bersih Tertimbang (SBT).18 Penggunaan tenaga kerja responden SKDU
bersertifikat halal pada triwulan II 2021 terpantau
Kegiatan usaha bersertifikat halal tetap tumbuh masih tercatat meningkat seiring dengan
positif meskipun mengalami perlambatan sejak ekspektasi kegiatan usahanya. Namun demikian,
triwulan III 2021 di tengah pembatasan mobilitas. pada triwulan III 2021 jumlah tenaga kerja responden
Perlambatan kegiatan usaha bersertifikat halal bersertifikasi halal kembali negatif yang dipengaruhi
terutama terjadi pada sektor perdagangan besar kebijakan PPKM level 4 oleh Pemerintah, sehingga
dan eceran, reparasi mobil dan motor, penyediaan memberikan dampak penurunan terhadap hampir
akomodasi dan makan minum, transportasi dan seluruh sektor yang disurvei, kecuali pengadaan
pergudangan, serta jasa keuangan, sektor jasa air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
(Grafik 2.23). Ekspektasi penggunaan tenaga kerja
17 Sektor yang tercakup dalam SKDU meliputi: 1. Sektor
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan; 2. oleh responden bersertifikat halal diprakirakan mulai
Sektor Pertambangan dan Penggalian; 3. Sektor Industri membaik pada triwulan IV 2021 ke depan, seiring
Pengolahan; 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; 5. Sektor
Konstruksi; 6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; 7. dengan pelonggaran level PPKM yang didukung
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; 8. Sektor Keuangan, dengan akselerasi proses pemulihan ekonomi
Real Estate, dan Jasa Perusahaan; 9. Sektor Jasa-Jasa.
nasional. Perbaikan tersebut utamanya disebabkan
18 Metode Saldo Bersih adalah menghitung selisih antara
persentase jumlah responden yang memberikan jawaban oleh peningkatan kegiatan pada sektor konstruksi
“meningkat” dengan persentase jumlah responden yang dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan lainnya.
memberikan jawaban “menurun” dan mengabaikan
jawaban “sama”. Metode Saldo Bersih Tertimbang adalah
mengalikan Saldo Bersih sektor yang bersangkutan dengan
bobot sektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya.

36 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Kegiatan investasi responden bersertifikat halal Grafik 2.23. Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja Responden
Bersertifikasi Halal dan SKDU Total
perlahan membaik sejak awal triwulan I 2021 dan
(%, SBT) (%, SBT)
diprakirakan akan kembali menunjukkan tren 6 0

positif pada akhir tahun 2021. Koreksi yang terjadi 4


pada triwulan III 2021, merupakan dampak dari SBT JUMLAH TENAGA
-5
2 KERJA SKDU - TOTAL
pembatasan mobilitas melalui penerapan PPKM (Sb Kanan)

level 4 oleh Pemerintah, sehingga berpengaruh pada 0


-10
indeks keyakinan bisnis, Purchasing Managers’ Index -2

(PMI), yang selanjutnya berpengaruh pada tingkat -4


produksi dan investasi (Grafik 2.24). Disinvestasi -15
-6
terjadi pada beberapa sektor di antaranya yang
SBT JUMLAH TENAGA KERJA
paling tinggi adalah sektor transportasi dan -8 RESPONDEN BERSERTIFIKASI -20
HALAL
pergudangan dan real estate yaitu sebesar -10

-0,58%. Namun di sisi lain, terdapat peningkatan -12 -25


ekspektasi responden dalam investasi pada sektor I II III IV I II III IV*

pertanian dan sektor pengadaan air, pengelolaan 2020 2021

sampah, limbah dan daur ulang. Secara total, Sumber: SKDU Bank Indonesia, BPS, diolah

optimisme responden SKDU terhadap kondisi


Grafik 2.24. Perbandingan Kegiatan Investasi Responden SKDU Total
di masa mendatang tercermin dari prakiraan dan Bersertifikasi Halal
investasi triwulan IV 2021 yang akan tumbuh positif. (%, SBT) (%, SBT)
8 10
Investasi usaha bersertifikat halal yang diprakirakan
meningkat pada triwulan IV 2021 adalah sektor 6
industri pengolahan, sektor pertanian serta sektor SBT KEGIATAN INVESTASI 5
SKDU - TOTAL (Sb Kanan)
jasa kesehatan dan lainnya. Hal tersebut sejalan 4

dengan aktivitas ekonomi yang berangsur-angsur 0


2
membaik dan meningkatnya kembali mobilitas
masyarakat meskipun dibayangi risiko munculnya 0
-5
varian baru Covid-19.
-2
Disrupsi yang besar terhadap pasar tenaga SBT KEGIATAN INVESTASI -10
RESPONDEN BERSERTIFIKASI
kerja nasional oleh pandemi berangsur- -4
HALAL
angsur membaik seiring dengan pergeseran
-6 -15
paradigma fleksibilitas dalam bekerja (hybrid I II III IV I II III IV*

working). Indonesia menghadapi kenaikan tingkat 2020 2021

pengangguran akibat PPKM yang diterapkan oleh Sumber: SKDU Bank Indonesia, BPS, diolah
Pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pengetatan mobilitas tersebut secara langsung Grafik 2.25. Tingkat Pengangguran dan Rasio Gini Indonesia

berdampak kepada semua pihak, baik bagi para


%
perusahaan maupun para pekerja di sektor formal 0,42

dan informal. Gelombang pemutusan hubungan Tingkat Pengangguran


6,5
0,41 (Skala Kanan) 7,0
kerja serta penutupan pusat-pusat ekonomi secara
temporer membuat tingkat pengangguran nasional 6,0
0,41
pada tahun 2020 meningkat sebanyak 1,89% menjadi Gini Index
Indonesia 5,0
7,07%. Namun, pemulihan ekonomi nasional yang 0,40

didukung oleh pelonggaran mobilitas masyarakat 4,0

serta penerapan hybrid working oleh berbagai 0,40


3,0
perusahaan dan instansi pemerintah telah menekan
0,39
tingkat pengangguran menjadi 6,49% pada tahun 0,38 2,0

2021 (Grafik 2.25). Menariknya, di tengah dampak 0,39 1,0


ekonomi berkepanjangan (scarring effect) yang
dihadapi, pada tahun 2019 hingga 2021, Indonesia 0,38 0,0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
mampu mempertahankan Rasio Gini di kisaran
0,384, mengisyaratkan bahwa tingkat ketimpangan Sumber: Badan Pusat Statistik (2021)

nasional berada pada kategori rendah.

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 37


2.2 Kinerja Keuangan Syariah Nasional

2.2.1. Perkembangan Pembiayaan Daya Air (84,25%) dan infrastruktur pendidikan,


Syariah Nasional ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan sosial
(15,75%) di 34 Provinsi (Gambar 2.1 dan Gambar 2.2). Di
Penguatan sinergi kebijakan nasional dalam pasar global, penerbitan ke-4 Green Sukuk dengan
mengatasi pandemi Covid-19 terus mengalami nilai 750 miliar dolar AS dengan yield 3,55% dan
penguatan dalam rangka menjaga stabilitas tenor 30 tahun pada Juni 2021 menambah capaian
dan mendorong perbaikan ekonomi nasional. Indonesia sebagai penerbit Green Sukuk dengan
Kebutuhan anggaran dalam rangka percepatan tenor terpanjang, dan yield terendah untuk tenor
proses pemulihan ekonomi membutuhkan tersebut dibandingkan dengan surat utang lainnya.
dukungan kolaborasi dari berbagai Kementerian/
Lembaga, termasuk Bank Indonesia. Program
Grafik 2.26. Perkembangan Penerbitan Pembiayaan Hasil
stimulus fiskal yang dilakukan Pemerintah untuk Penerbitan SBSN 2008 - 2021
menanggulangi pandemi Covid-19 didukung oleh Triliun Rp Triliun Rp
kontribusi Bank Indonesia dalam lelang pasar 2.000 1.900,77 400

perdana pembelian sukuk sepanjang 2021 sebesar 1.800


350
Rp45,44 triliun, baik melalui skema lelang reguler 1.600 303,02
atau tambahan (Greenshoe Option). Jumlah tersebut 300
1.400
meningkat dari tahun 2020 sebesar Rp33,78 tiliun.
250
1.200
Dukungan tersebut merupakan bagian keputusan
bersama I (KB I) dari mekanisme pembagian beban 1.000 200

(burden sharing) APBN sepanjang tahun 2021 800


150
sebesar Rp143,32 triliun. 600
100
Pembiayaan ekonomi Pemerintah melalui SBSN 400
50
semakin meningkat melalui pengembangan 200

instrumen dan pendalaman pasar keuangan 0 0


2009 2011 2013 2015 2017 2019 2021
syariah. Dalam upaya untuk meningkatkan
fleksibilitas pemerintah dalam membiayai APBN Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan

dan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,


Grafik 2.27. Perkembangan Alokasi Belanja SBSN Proyek 2013 - 2021
maka strategi pembiayaan difokuskan pada
SBN yang tidak mempersyaratkan underlying Triliun Rp
dalam pemanfaatan pembiayaan yang diterima. 30
27,58
Implementasi dari strategi tersebut memberikan Jumlah Esl
dampak pada penurunan jumlah penerbitan SBSN Jumlah KL 25
23
yang diterbitkan sepanjang 2021 menjadi Rp303,02 Pagu Alokasi

triliun atau turun 17,50% dibandingkan periode 20

2020 (Grafik 2.26). Dari sejumlah pembiayaan SBSN


tersebut dialokasikan untuk pembiayaan 870 proyek 15

di 23 satuan kerja setingkat eselon I pada 11 (sebelas) 11

Kementerian/Lembaga dengan jumlah pembiayaan 10

sebesar Rp27,58 triliun (Grafik 2.27 dan Grafik 2.28).


Sejak pertama kali diterbitkan pada 2013, SBSN 5

seri Project Based Sukuk (PBS) telah mendukung


0
pembiayaan produktif untuk 3.447 proyek dengan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
total nilai pembiayaan sebesar Rp145,84 triliun yang
terdiri dari infrastruktur transportasi dan Sumber Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan

38 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Grafik 2.28. Alokasi Pembiayaan SBSN 2021 Berdasarkan Sektor Penyaluran pembiayaan dari industri jasa
Infrastruktur
keuangan terus menunjukkan pertumbuhan.
Riset &
Teknologi Tingginya ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi
Rp 1,07 T
(4%)
nasional mendorong tetap tumbuhnya pembiayaan
dari industri ini yang sampai dengan Oktober 2021
Pendidikan
Rp 4,32 T
sebesar Rp460,17 triliun atau tumbuh 6,16% (yoy) dan
(16%) 5,47% (ytd) (Grafik 2.29). Penyaluran pembiayaan
dari perbankan syariah terus meningkat, baik untuk
kategori Bank Umum Syariah (BUS) termasuk UUS,
Sosial /
Perumahan dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Di sisi
Rp 1,75 T
(6%) lain, penurunan pembiayaan terlihat pada subsektor
Institusi Keuangan Non Bank (IKNB), khususnya
Transportasi
Rp 16,21 T untuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
(59%)
dan Gadai. Khusus LPEI, rendahnya penyaluran
Sumber
Daya air pembiayaan yang berdampak pada penurunan
Rp 4,23 T
(15%) kinerja dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19
Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan pada perdagangan global sehingga permintaan
akan pembiayaan relatif rendah.

Gambar 2.1. Rincian Proyek SBSN 2013 - 2021

3.447 PROYEK DI SELURUH INDONESIA

KEMENPUPR KEMENHUB KEMHAN & POLRI KEMENTAN


Jalan dan Jembatan Terminal Pelabuhan
491 Proyek 13 Proyek 10 Proyek
Rp 51.950,3 M Rp 299,6 M Rp 497,5 M Rumah Dinas Peternakan
91 Proyek 1 Proyek
Sumber Daya Air Bandar Udara Sarana Kereta Api Rp 1.163,9 M Rp 19,2 M
589 Proyek 16 Proyek 46 Proyek
Rp 25.743,6 M Rp 2.127,6 M Rp 42.270,6 M

KEMENDIKBUDRISTEK KEMENAG Laboratorium


(BSN, BLI, LIPI, LAPAN, BATAN)
Universitas KUA Madrasah dan UIN
24 Proyek 1.216 Proyek 562 Madrasah
Rp 1.807,1 M Rp 1.611,0 M 146 UIN
Rp 10.624,5 M 19 Proyek
Rp 2.153,6 M
Pendidikan Vokasi Haji dan Umrah Produk Halal
19 Proyek 171 Proyek 1 Proyek
Rp 1.228,3 M Rp 2.931,6 M Rp 148,9 M

Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan

Gambar 2.2. Sebaran Proyek SBSN 2013 - 2021


KALUT
KEPRI KALTIM > Rp 10.000 M
58 Proyek
DI ACEH 56 Proyek 101 Proyek
Rp 2.779,3 M SULBAR SULUT > Rp 8.000 M - Rp 10.000 M
139 Proyek Rp 1.043,8 M Rp 5.520,2 M
KALBAR 66 Proyek 58 Proyek
Rp 3.016,8 M MALUT > Rp 6.000 M - Rp 8.000 M
SUMUT 125 Proyek Rp 1.380,1 M Rp 1.314,2 M 85 Proyek > Rp 4.000 M - Rp 6.000 M
122 Proyek Rp 3.029,3 M
Rp 1.948,2 M
Rp 12.043,7 M > Rp 2.000 M - Rp 4.000 M
SUMBAR KALTENG GORONTALO
RIAU 0 - Rp 2.000 M
144 Proyek 92 Proyek 70 Proyek
99 Proyek Rp 1.497,7 M
Rp 4.198,5 M Rp 1.514,3 M PAPUA BARAT
Rp 2.732 M
126 Proyek
JAMBI KEP. BABEL Rp 4.776,4 M PAPUA
77 Proyek 41 Proyek 162 Proyek
Rp 2.278,3 M Rp 512,5 M SULTENG Rp 9.235,7 M
109 Proyek
BENGKULU Rp 2.201,4 M
58 Proyek KALSEL
Rp 915,8 M DKI JAKARTA 76 Proyek
67 Proyek JATENG Rp 2.956,7 M SULTRA
SUMSEL Rp 10.249,6 M 347 Proyek 97 Proyek MALUKU
122 Proyek Rp 1.367,4 M 101 Proyek
Rp 16.604,9 M SULSEL
Rp 6.178,7 M Rp 2.674,4 M
185 Proyek
Rp 7.924,8 M
LAMPUNG BANTEN JABAR NTB
D.I.Y.
114 Proyek 96 Proyek 213 Proyek 98 Proyek
87 Proyek JATIM
Rp 3.363,8 M Rp 2.856,6 M Rp 9.931,2 M Rp 1.884,6 M
Rp 2.194,9 M 302 Proyek
BALI NTT
Rp 11.838,7 M 46 Proyek
94 Proyek
Rp 1.214,1 M Rp 2.672,4 M
Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 39


Grafik 2.29. Perkembangan Pembiayaan Industri Jasa Keuangan Grafik 2.30. Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah

BUS UUS BPRS


Pembiayaan Tidak Lancar Total Kredit dan
PP Modal Ventura
Perbankan Syariah Pembiayaan
Perusahaan Penjaminan LPEI
Pembiayaan Lancar Nasional (Skala
LKM Gadai Kanan)
Total Perbankan Syariah Total IKNB Perbankan Syariah
Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp
500 450 5.772,72 6.000

400 12,75
400 5.000
350

300 4.000
300
250
3.000
200 405,69
200
150 2.000

100 100
1.000
50

0
- -
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Okt -2021* 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Okt -2021*
Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik IKNB Syariah - Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia -
Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan

Penyaluran pembiayaan perbankan syariah Grafik 2.31. Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah (yoy)
konsisten tumbuh di tengah proses pemulihan
ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sampai dengan Lain-lain 29.196,04

Oktober 2021, penyaluran pembiayaan perbankan Perdagangan 5.086,04


syariah menunjukkan pertumbuhan melampaui
Konstruksi 1.237,49
periode satu tahun sebelumnya (Grafik 2.30).
Pertanian 510,33
Pertumbuhan tersebut yang meningkat sebesar
7,86% (yoy) melampaui penyaluran kredit dan Industri 373,08

pembiayaan perbankan nasional yang tumbuh Listrik -576,66


sebesar 3,26% (yoy). Tumbuhnya pembiayaan
Jasa Sosial -736,46
yang disalurkan oleh perbankan syariah sampai
Pertambangan
dengan saat ini terbatas pada transaksi kegiatan -810,15

dalam negeri dan belum secara aktif menggarap Pengangkutan -975,74

pasar untuk transaksi kegiatan ekspor impor. Jasa Dunia Usaha- -2.800,19
Pertumbuhan pembiayaan syariah tertinggi masih
Rp M -5.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000
tercatat dari sektor lain-lain yang didorong oleh
Sumber: LSMK BUS-UUS, Bank Indonesia
penyaluran pembiayaan untuk subsektor rumah
tangga, diikuti oleh sektor perdagangan yang
tumbuh sebesar 16,23% (yoy) dan 11,00% (yoy),
sementara kontraksi terdalam saat ini bersumber
dari sektor pertambangan dan jasa dunia usaha
masing-masing sebesar -13,53% (yoy) dan -9,75% (yoy)
(Grafik 2.31).

40 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Pembiayaan perbankan syariah kepada Usaha Grafik 2.32. Perkembangan Pembiayaan UMKM Perbankan Syariah

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh


konsisten seiring dengan proses pemulihan Triliun Rp %
Pembiayaan UMKM NPF UMKM
ekonomi nasional. Pada Oktober 2021, pembiayaan 80 Pangsa Pembiayaan UMKM terhadap Total PYD 35

UMKM meningkat 8,98% (yoy) menjadi Rp75,07 70 30


triliun (Grafik 2.32) yang didorong oleh berbagai
60
kebijakan penyaluran pembiayaan kepada UMKM 25

terdampak pandemi Covid-19 sebagai bentuk 50


20
komitmen perbankan syariah dalam mendukung 40
UMKM yang juga bagian dari penerapan nilai-nilai 15
30
ekonomi syariah. Namun pangsa pembiayaan 10
20
kepada UMKM masih berada di bawah level 20%
sehingga melatarbelakangi diterbitkannya Peraturan 10 5

Bank Indonesia (PBI) No.23/13/PBI/2021 tentang 0 0


Rasio Pembiayaan Inklusif makroprudensial (RPIM) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2020
2014

2018
2016

2019
2017
2015

bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum 2021

Syariah, dan Unit Usaha Syariah yang berlaku efektif Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

pada 31 Agustus 2021 dan secara bertahap akan


mempersyaratkan bank untuk memenuhi kewajiban
pemenuhian RPIM sampai dengan 30% pada tahun
2024. Dari sisi kualitas pembiayaan, perpanjangan
implementasi kebijakan restrukturisasi pembiayaan
dan kredit oleh Pemerintah melalui Otoritas Jasa
Keuangan yang berlaku sampai dengan 31 Maret
2023 dapat menjaga level Non Performing Financing
(NPF) UMKM dalam koridor sesuai ketentuan yaitu di
bawah 5%.

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 41


Penyaluran pembiayaan perbankan syariah Termasuk di antaranya untuk sektor industri
masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Penyaluran pengolahan, pembiayaan syariah mayoritas terpusat
pembiayaan syariah tersebut didominasi oleh sektor di pulau Jawa, diikuti oleh Sumatra. Hal tersebut
rumah tangga, baik secara nasional maupun secara sejalan dengan lokasi kantor pusat dan fasilitas
spasial regional. Tingkat kepadatan penduduk, pabrik dari industri tersebut yang berada di kedua
domisili kantor pusat dari banyak industri yang wilayah tersebut, sehingga komitmen pembiayaan
berada di pulau Jawa mendorong tingginya sebagian besar tercatat pada kedua wilayah tersebut
penyaluran pembiayaan di regional tersebut. (Grafik 2.33 sampai dengan Grafik 2.39, dan Tabel 2.1).

Grafik 2.33. Perkembangan PYD Nasional Per Sektor Ekonomi Grafik 2.35. Perkembangan PYD Regional Sumatra Per Sektor
Ekonomi
Triliun Rp Triliun Rp
0,9 0,09

0,8 0,08

0,7 0,07

0,6 0,06

0,5 0,05

0,04
0,4

0,3 0,03

0,2 0,02

0,1 0,01

0 0,00
6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK

Grafik 2.34. Perkembangan PYD Regional Jawa Per Sektor Ekonomi Grafik 2.36. Perkembangan PYD Regional Kalimantan Per Sektor
Ekonomi
Triliun Rp Triliun Rp
0,30 0,020

0,018
0,25
0,016

0,014
0,20
0,012

0,15 0,010

0,008
0,10
0,006

0,004
0,05
0,002

0,00 0,000
6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK

42 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Grafik 2.37. Perkembangan PYD Regional Sulawesi & Maluku Per Grafik 2.39. Perkembangan PYD Regional Bali & Nusa Tenggara Per
Sektor Ekonomi Sektor Ekonomi
Triliun Rp Triliun Rp
0,016 0,010

0,009
0,014
0,008
0,012
0,007
0,010 0,006

0,008 0,005

0,004
0,006
0,003
0,004
0,002

0,002 0,001

0,000
0,000

6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9
2.014 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020 2.021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK

Grafik 2.38. Perkembangan PYD Regional Papua Per Sektor Tabel 2.1. Legenda Grafik 2.33 - 2.39
Ekonomi
Triliun Rp Rumah Tangga
0,0009
Kegiatan yang belum jelas batasannya
0,0008
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya

0,0007 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnya


0,0006
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,0005
Jasa Pendidikan
0,0004 Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0,0003 Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Perantara Keuangan
0,0002
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
0,0001 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
0,0000
Perdagangan Besar dan Eceran
6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10 2 6 10
Konstruksi
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Listrik, gas dan air
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, OJK Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Perikanan

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 43


Pembiayaan ekonomi melalui sektor pasar modal Grafik 2.41. Perkembangan DPK BAZIS

terus tumbuh sejalan dengan tren suku bunga


Triliun Rp
rendah yang terjadi sepanjang 2021. Rendahnya 5,87 6
volatilitas global dan domestik yang terjadi Total
BUS Dan UUS
memungkinkan korporasi untuk mulai mencari dana 5

untuk berekspansi. Selain itu, rendahnya suku bunga


pasar baik di global maupun Indonesia mendorong 4

emiten untuk dapat menekan biaya penerbitan


3
sehingga meningkatkan minat korporasi untuk
menerbitkan sukuk (Grafik 2.40).
2

Grafik 2.40. Perkembangan Sukuk Korporasi


1,39 1

350 66,3 70
325 0
Akumulasi Jumlah
Penerbitan Sukuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5 6 7 8 9 10
300 60
Nilai Akumulasi
2020 2021
Penerbitan (Triliun Rp)
250 50 Sumber: Bank Indonesia

Jumlah Sukuk 188


200 Outstanding 34,79 40 Penggalangan zakat, infak dan sedekah (ZIS)
Nilai Outstanding
(Triliun Rp) pada dua tahun terakhir melalui e-commerce
150 30
mengalami tren yang cukup stabil dengan
100 20
peningkatan musiman (seasonality) pada periode
bulan suci Ramadan dan Idul Adha. Pada bulan
50 10 Mei 2021 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul
Fitri, pengumpulan pada segmen donasi, zakat
0 0 maal, dan zakat fitrah mengalami peningkatan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
dari bulan-bulan sebelumnya menjadi Rp8,15 miliar
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Grafik 2.42). Peningkatan tersebut didorong oleh
inisiasi masyarakat untuk menyalurkan zakat mal
2.2.2. Perkembangan Pengumpulan pada bulan Ramadan guna mengharapkan pahala
dan Optimalisasi Keuangan Sosial yang lebih besar pada bulan suci tersebut. Walaupun
meningkat, namun jika dibandingkan dengan
Pengumpulan dana sosial tumbuh konsisten
periode yang sama pada 2020 jumlah tersebut
sebagai instrumen pendukung pemulihan
menunjukkan penurunan sebesar 30,51%. Hal ini
ekonomi saat Covid-19. Instrumen Zakat, Infak
sejalan dengan penerapan pelonggaran kebijakan
dan Sedekah yang merupakan bagian dari dana
Pemerintah terhadap mobilitas masyarakat sebelum
keuangan sosial Islam berfungsi sebagai jaring
kemunculan varian delta yang menjadi gelombang
pengaman sosial masyarakat. Indikator total
kedua. Kemudian, pada bulan Juli 2021 saat Hari
DPK Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada
Raya Idul Adha, terdapat tambahan penghimpunan
Oktober 2021 menunjukkan pertumbuhan 28,59%
segmen kurban bersama dengan ketiga segmen
(yoy) sampai dengan Rp5,87 triliun (Grafik 2.41).
donasi sebelumnya dengan total nilai Rp4,27 miliar
Di sisi lain, dana sosial yang terkumpul melalui
atau mengalami tren peningkatan sebesar 24,43%
salah satu market leader platform fundraising
dibandingkan pada tahun 2020. Tren peningkatan
terus menunjukkan peningkatan jumlah transaksi.
tersebut menunjukkan adanya kenaikan utilisasi
Semakin tingginya penghimpunan dana sosial
transaksi dengan uang elektronik antara umat
mendukung terjaganya konsumsi masyarakat,
dengan lembaga sosial melalui e-commerce.
khususnya kaum duafa dan golongan masyarakat
lainnya yang tergolong dalam 8 ashnaf. Terjaganya
konsumsi masyarakat berkontribusi positif terhadap
pertumbuhan PDB pada 2021.

44 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Khusus pada segmen donasi, terdapat Tabel 2.2. Alokasi Penggunaan Tanah Wakaf

pertumbuhan yang sangat baik seiring dengan


perkembangan pemulihan ekonomi nasional. Jenis Penggunaan Share (%) Jumlah Lokasi
Sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2021,
Masjid 43,85% 184.237
segmen donasi mencatatkan nilai sebanyak Rp12,73
miliar atau naik sebesar 15,43% dibandingkan periode Musala 28,00% 117.635

yang sama tahun 2020 (Grafik 2.42). Pertumbuhan Sekolah 10,72% 45.031
donasi diprakirakan akan terus meningkat sejalan
Pesantren 3,88% 16. 292
dengan mulai tingginya akses dan literasi yang
dimiliki masyarakat untuk berdonasi secara online. Makam 4,40% 18.503
Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat (awareness)
Sosial Lainnya 9,15% 38.428
untuk membantu sesama juga diprakirakan akan
naik selaras dengan berbagai edukasi dan program Total 100,00% 403.834

kepedulian sosial yang dikampanyekan oleh Sumber: SIWAK, Kementerian Agama


berbagai lembaga sosial melalui berbagai kanal
media. Pemerintah melanjutkan dukungan terhadap
pengembangan instrumen keuangan sosial
Grafik 2.42. Pengumpulan ZIS Melalui E-Commerce syariah yang diintegrasikan dengan keuangan
komersial melalui penerbitan CWLS yang ketiga.
Donasi Donasi untuk Anak Kurban Zakat, Infak
Lainnya Zakat Zakat Fitrah & Sedekah Pada Juni 2021, Sukuk Wakaf Ritel (SWR) seri 002
Juta Rp terbit dengan nominal sebesar Rp24,14 miliar atau
12.000
meningkat sekitar 62% dibandingkan SWR001.
10.000 Berbeda dengan peruntukan dari imbal hasil CWLS
seri sebelumnya yakni SW001 dan SWR001 yang
8.000
digunakan untuk pembiayaan berobat gratis untuk
6.000
masyarakat tidak mampu di Rumah Sakit Mata
Achmad Wardi, Imbal hasil dari CWLS seri SWR002
4.000 digunakan dalam beberapa kegiatan sosial di
antaranya mendukung masyarakat tidak mampu
2.000
untuk menyelesaikan pendidikan untuk jenjang
- SD, SLTP, dan SMA/ setingkat (MI, MTs, dan MA),
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
serta jenjang Sarjana dan Program pemberdayaan
2019 2020 2021
ekonomi masyarakat berbasis Usaha Kecil dan Mikro
Sumber: Bank Indonesia di wilayah miskin perkotaan. CWLS Ritel seri SWR002
memiliki tenor 2 tahun dengan tingkat imbalan/
Penguatan tata kelola aset wakaf dan optimalisasi kupon tetap sebesar 5,57% per tahun yang akan
potensi wakaf juga dilakukan melalui sertifikasi disalurkan untuk program yang memiliki dampak
aset wakaf dan peningkatan pengumpulan wakaf sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Mitra distribusi
uang. Proses sertifikasi tanah wakaf secara konsisten beserta lembaga penyalur manfaat untuk SWR002
meningkat, seiring peningkatan aset wakaf dengan lebih banyak dari pada seri sebelumnya, yang terdiri
jumlah nazir wakaf tanah mencapai 400 ribuan nazir. dari 6 bank syariah sebagai mitra distribusi dan 9
Sampai dengan Desember 2021, pemanfaatan aset lembaga zakat, infak, sedekah (LAZIS) dari para mitra
tanah wakaf di Indonesia masih didominasi oleh distribusi sebagai penyalur manfaat dari imbal hasil
peruntukan sebagai Masjid dan Musala (Tabel 2.2). yang diperoleh.
Jumlah pengumpulan wakaf uang hingga periode
semester I 2021 dari 27 LKS-PWU dan 302 nazir
sebesar 101 miliar rupiah.

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 45


Profil wakif/investor pada SWR002 tersebar luas Grafik 2.43. Perkembangan OMS Rupiah 2021: Absorpsi dan Injeksi

di 25 provinsi dan lintas generasi. Pemesanan


Triliun Rp
terhadap SWR002 berasal dari 25 provinsi di
90
seluruh Indonesia, dengan DKI Jakarta menjadi Total OMS
Injeksi
provinsi dengan nominal pemesanan terbesar
85
yaitu Rp14,95 miliar dari 164 wakif/investor. Dari
sisi kelompok wakif/investor, pembelian SWR002 Absorpsi
80
didominasi oleh kelompok individu sebesar Rp15,66
miliar dan kelompok institusi sebesar Rp8,48 75
miliar. Wakif/investor individu didominasi oleh
Generasi X (44,96%), diikuti oleh Generasi Y (37,69%). 70

Berdasarkan kelompok generasi, wakif Generasi


X mendominasi pemesanan dengan nominal 65

sebesar Rp8,64 miliar dengan jumlah wakif/investor


60
sebanyak 265 orang, sedangkan Generasi Y sebesar
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
Rp3,53 miliar dari 217 wakif/investor.
Sumber: LHBU, Bank Indonesia
2.2.3. Perkembangan Bauran Kebijakan
Moneter dan Pembiayaan Pasar Grafik 2.44. Perkembangan OMS 2021 Berdasarkan OPT Syariah dan
Uang Antarbank Berdasarkan Standing Facilities Syariah

Prinsip Syariah Standing Facilities


Triliun Rp
90
Total OMS
OPT Syariah
Perkembangan Operasi Moneter Syariah 80

70
Kegiatan OMS sepanjang tahun 2021 stabil
dengan tren peningkatan menjelang akhir tahun. 60

Peningkatan kegiatan OMS rupiah terjadi terutama 50


pada instrumen absorpsi seperti SukBI dan FASBIS
40
sejalan dengan kondisi likuiditas syariah yang
masih ample. Peningkatan likuiditas di perbankan 30

syariah sejalan dengan kebijakan fiskal dan moneter 20

akomodatif dalam rangka upaya Pemulihan


10
Ekonomi Nasional (PEN). Untuk kegiatan injeksi
-
OMS rupiah yang dilakukan melalui instrumen
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah
Bank Indonesia (PaSBI) relatif stabil sejak awal Sumber: LHBU, Bank Indonesia

tahun namun mengalami penurunan menjelang


akhir tahun antara lain disebabkan karena kondisi
pandemi Covid-19 yang mulai mereda, sehingga Pada 2021, instrumen SukBI kembali mendominasi
berdampak pada perbaikan kondisi likuiditas di kegiatan OMS rupiah absorpsi. SukBI adalah
beberapa perbankan syariah yang sebelumya sukuk yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
sempat mengalami shorterm missmatch (Grafik dengan menggunakan underlying asset berupa
2.43). Kegiatan OMS rupiah lebih didominasi dari surat berharga berdasarkan prinsip syariah milik
kegiatan dari Operasi Pasar Terbuka (OPT) syariah Bank Indonesia. Bank Indonesia melakukan
(Grafik 2.44). penguatan OMS melalui perluasan tenor SukBI
menjadi sampai dengan 12 (dua belas) bulan mulai

46 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


pertengahan April 2021. Untuk kegiatan OMS rupiah Grafik 2.46. Perkembangan Term Deposit (TD) Valas Syariah

injeksi masih didominasi oleh PaSBI meskipun


Juta Dolar AS
900
jumlahnya relatif sangat kecil apabila dibandingkan
dengan instrumen OMS rupiah lainnya seperti 800

FASBIS dan SukBI (Grafik 2.45). PaSBI diharapkan


700
menjadi alternatif solusi pemenuhan likuiditas bagi
600
perbankan syariah yang tidak dapat memperoleh
akses likuiditas di pasar. 500

400
Grafik 2.45. Perkembangan OMS Rupiah Berdasarkan Jenis
Instrumen
595 300
SukBI SBIS FASBIS FLiSBI
PaSBI Repo OPT Syariah Repo FF 200

%
100 100

90
0
80 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov

70
Sumber: Bank Indonesia
60

50
dari 400% apabila dibandingkan dengan volume
40
transaksi tertinggi selama tahun 2020 yaitu sebesar
30
Rp19 triliun. Peningkatan dari sisi volume transaksi
20
PUAS juga didukung dengan peningkatan dari sisi
10
frekuensi transaksi PUAS yang mencapai 498 pada
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
November 2021. Peningkatan ini tersebut didorong
oleh semakin tingginya transaksi perbankan
Sumber: LHBU, Bank Indonesia
seiring dengan pemulihan ekonomi domestik. Hal
tersebut sejalan dengan harapan Bank Indonesia
Perkembangan OMS valas cenderung stabil.
agar perbankan syariah dapat mengoptimalkan
Saat ini OMS valas baru tersedia dalam bentuk
pemenuhan likuiditas melalui pasar terlebih
Term Deposit (TD) valas syariah dengan tenor 1
dahulu sebelum mengakses likuiditas ke Bank
(satu) minggu sampai dengan 3 (tiga) bulan. Total
Indonesia sehingga pasar uang syariah menjadi
oustanding TD valas syariah sebesar 595 juta dolar
lebih berkembang. Adapun tingkat indikasi imbal
AS meningkat 32.2% dibandingkan 2020 (Grafik 2.46).
hasil PUAS sepanjang 2021 berada di kisaran 2,67%
Peningkatan ini ditengarai akibat dari meningkatkan
dana pihak ketiga valas di perbankan syariah namun Grafik 2.47. Perkembangan Transaksi PUAS
penyaluran pembiayaan valas masih tertahan
akibat kondisi pandemi Covid-19 (excess likuiditas 100 600

valas) sehingga meningkatkan dana idle valas yang 90


Frekuensi Transaksi (Skala kanan)
ditempatkan di Bank Indonesia. 500
80

Perkembangan Pembiayaan Pasar Uang 70


400
Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) 60

Volume transaksi PUAS stabil dan cenderung 50 300

meningkat signifikan menjelang akhir tahun. 40

Volume transaksi PUAS sampai Agustus 2021 relatif 30


200

stabil dengan volume transaksi pada kisaran Rp12 Volume (Triliun Rp)
20
triliun - Rp22 triliun namun mengalami peningkatan 100
10
yang signifikan mulai September 2021 hingga
mencapai puncaknya pada November 2021 dengan 0 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
total volume transaksi sebesar Rp92 triliun (Grafik
2.47). Kenaikan volume transaksi ini mencapai lebih Sumber: Bank Indonesia

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 47


- 3,34% dengan rata-rata tertimbang sebesar 2,89% Kegiatan pasar valas yang dilakukan perbankan
atau masih berada di bawah kisaran suku bunga syariah baik untuk kepentingan sendiri maupun
PUAB dan BI 7 days reverse repo rate (Grafik 2.48). kepentingan nasabah dalam bentuk transaksi
Dari sisi tenor, volume PUAS pada tahun 2021 masih spot maupun kegiatan lindung nilai syariah
didominasi oleh tenor overnight sampai dengan 2 pada 2021 relatif rendah. Sepanjang 2021, total
minggu. Kondisi tersebut menggambarkan adanya volume transaksi spot di pasar valas syariah sebesar
kebutuhan likuiditas perbankan syariah yang 153 juta dolar AS. Transaksi spot adalah transaksi
mengarah pada kebutuhan dana jangka pendek pembelian dan penjualan valas yang penyerahan
(Grafik 2.49). dananya dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah tanggal transaksi. Untuk memitigasi risiko
Grafik 2.48. Perkembangan RRT Tingkat Indikasi Imbalan PUAS
ketidakpastian pergerakan nilai tukar di masa yang
% akan datang, telah tersedia instrumen lindung nilai
100 4,0
syariah sederhana dengan akad al-Tahawwuth al-
90
RRT Tk. Indikasi Imbal Hasil (Skala kanan)
3,5 Basith dan transaksi lindung nilai syariah kompleks
80 dengan akad al-Tahawwuth al-Murakkab. Namun
3,0
70 demikian, pada tahun 2021, transaksi lindung nilai
60
2,5 syariah saat ini masih sangat minim antara lain
disebabkan karena belum banyaknya permintaan
50 2,0
transaksi dari nasabah.
40
1,5

30
2.2.4. Pangsa Aktivitas Usaha Syariah
Volume (Triliun Rp)
1,0 dan Perkembangan Pangsa
20
Pembiayaan Syariah
0,5
10
Perkembangan pangsa aktivitas usaha syariah
0 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov dan pangsa pembiayaan syariah terhadap
Sumber: Bank Indonesia
perekonomian nasional tetap tumbuh positif.
Pangsa aktivitas usaha syariah merupakan indikator
Grafik 2.49. Transaksi PUAS berdasarkan Tenor makro yang memberikan gambaran perkembangan
kegiatan usaha syariah dalam skala nasional.
180
Volume (Triliun Rp)
1.800 Cakupan kegiatan usaha syariah pada tahap ini
160 1.600 mempertimbangkan dua aspek utama, yaitu aspek
1530
1.400
dimensi produk dan dimensi sumber pembiayaan.
140
Pada aspek dimensi produk, kesesuaian terhadap
1.200
120 prinsip syariah dilihat dari kandungan zat produk
1039 1.000
100 yang dihasilkan. Sementara aspek dimensi sumber
794 800 800 pembiayaan mempertimbangkan kesesuaian
80
600 terhadap prinsip syariah atas sumber dana atau
60 Frekuensi
400 kontrak transaksi yang digunakan dalam operasional
40 proses produksi atau kegiatan usaha. Indikator
200
8 34 23 0 0
yang mewakili dimensi sumber pembiayaan
20 0
adalah pangsa pembiayaan yang sesuai prinsip
0 -200
syariah terhadap nilai total pembiayaan dalam
O/N 2-4 1w 2w 3w 1m 2m 3m >3 m
days perekonomian nasional. Untuk itu, cakupan aktivitas
Sumber: Bank Indonesia usaha syariah pada hakikatnya perlu secara bertahap

48 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


memenuhi prinsip syariah secara end-to-end, Grafik 2.50. Pangsa Aktivitas Usaha Syariah dan Pangsa
Pembiayaan Syariah
sehingga sektor riil dan keuangan dapat terintegrasi Total Nilai Pembiayaan Syariah
dan mampu memberikan manfaat ataupun hasil Pangsa Pembiayaan Syariah (Skala Kanan)
Pangsa Aktivitas Usaha Syariah (Skala Kanan)
yang diharapkan (lihat Boks 1.2). Pangsa pembiayaan
Triliun Rp %
syariah pada triwulan II 2021 meningkat menjadi 13.000 48

45,60% dari sebelumnya 42,48% pada periode


11.000 46
yang sama tahun 2020 (Grafik 2.50). Hal tersebut
ditandai dengan nilai pembiayaan syariah yang 9.000 44

meningkat 22,39% (yoy), yaitu sebesar Rp2.218 triliun.


7.000 42
Sejalan dengan itu, pangsa aktivitas usaha syariah
meningkat menjadi 44,26% dari sebelumnya 41,25%% 5.000 40

pada periode yang sama tahun 2020. Pertumbuhan


3.000 38
yang terjadi dari kedua indikator tersebut didorong
oleh tingginya total pembiayaan syariah yang 1.000 36
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
tersalurkan sampai dengan pertengahan tahun 2021,
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
termasuk di antaranya peran penerbitan sukuk.
Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, diolah

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 49


2.3 Perkembangan Literasi
Ekonomi Syariah Nasional

Pada tahun 2021, indeks literasi ekonomi syariah kebutuhan akan produk/jasa ekonomi syariah. Indeks
di Indonesia mencapai 20,01%. Indeks literasi literasi ekonomi syariah tahun 2021 diumumkan
ekonomi syariah tahun 2021 meningkat dibanding secara resmi oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia
indeks literasi berdasarkan hasil survei tahun 2019 pada pembukaan Indonesia Sharia Economic
yang sebesar 16,28%. Berdasarkan angka indeks Festival (ISEF) tahun 2021.
literasi tersebut, pada tahun 2021 dapat diasumsikan
Indeks literasi ekonomi syariah yang dikeluarkan
bahwa dari sekitar 100 orang penduduk muslim
BI merupakan yang pertama di Indonesia.
Indonesia terdapat sekitar 20 orang yang “well
Penyusunan indeks literasi ekonomi syariah
literate” terhadap ekonomi syariah. Peningkatan
dilatarbelakangi perlunya indikator pengukuran
ini terutama didorong oleh aspek pengetahuan
pencapaian tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap prinsip dan nilai ekonomi syariah. Indeks
masyarakat terhadap ekonomi syariah. Indikator ini
literasi ekonomi syariah tahun 2021 diperoleh
diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi
berdasarkan hasil tracking survey yang dilaksanakan
dan masukan untuk kebijakan beserta implementasi
di 8 provinsi dengan 885 responden. Tracking
pengembangan edukasi dan komunikasi ekonomi
survey bertujuan untuk memantau perkembangan
dan keuangan syariah kedepannya. Definisi dari
tingkat literasi ekonomi syariah di antara dua periode
literasi ekonomi syariah adalah pengetahuan
survei yang berskala nasional. Survei berskala
mendasar mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan
nasional sebelumnya dilaksanakan pada tahun
keuangan (economic and financial knowledge)
2019, dan survei berskala nasional berikutnya akan
menurut aturan Islam (syariah), serta memiliki
dilaksanakan setiap interval tiga tahun.
keterampilan (financial skill) dan keyakinan
Indeks literasi ekonomi syariah tahun 2021 yang (financial confident) dalam mengelola sumber
menunjukkan peningkatan juga mencerminkan keuangannya (financial behavior) secara tepat guna,
potensi pengembangan edukasi dan sosialisasi untuk mencapai kesejahteraan (well-being) dan
ekonomi syariah kepada masyarakat. Peningkatan keseimbangan dunia dan akhirat sesuai tuntunan
pengetahuan dan pemahaman ekonomi syariah agama.
yang semakin tinggi, diharapkan dapat mendorong

Gambar 2.3. Indeks Literasi Ekonomi Syariah

Literasi Ekonomi Syariah


Pengetahuan individu terhadap nilai-nilai syariah Islam guna mengelola dan menggunakan hartanya, untuk mencapai kesejahteraan secara seimbang.
Kemampuan ini tercermin dari tingkat awareness dan knowledge terhadap nilai-nilai Ekonomi, serta attitude dan behaviour-nya
(dikembangkan dari OECD, INFE 2011)

Awareness terhadap Lembaga Keuangan Awareness Produk


Istilah Ekonomi Syariah Sosial Syariah dan Jasa Halal

Indeks
Literasi
Literasi Ekonomi Syariah
Ekonomi
Syariah

Pengelolaan Keuangan Kemampuan Sikap terhadap


Secara Syariah Numerik Masa Depan

Sumber: Bank Indonesia

50 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Gambar 2.4. Basis Score Indeks Literasi Ekonomi Syariah

Well Literate Sufficient Literate Less Literate Not Literate

Kondisi seseorang yang Kondisi seseorang yang Kondisi seseorang yang kurang Kondisi sesorang yang tidak
mengetahui dan cukup mengetahui dan mengetahui dan memahami mengetahui dan memahami
memahami dengan baik memahami serta memiliki serta tidak memiliki prinsip (istilah) ekonomi
serta memiliki kemampuan kemampuan (skill), perilaku kemampuan (skill) numerik, maupun keuangan syariah.
(skill) numerik, perilaku, dan dan sikap positif, dalam perilaku dan sikap positif, guna
sikap positif, guna perencanaan perencanaan dan pengelolaan perencanaan dan pengelolaan
dan pengelolaan ekonomi dan ekonomi dan keuangan syariah. ekonomi dan keuangan syariah.
keuangan syariah.

Sumber: Bank Indonesia

Indeks literasi ekonomi syariah mencakup enam akan dilakukan dengan berbagai penyempurnaan
aspek pengukuran, dan hasilnya dikelompokkan khususnya pada aspek kuesioner dengan
dalam empat tingkatan pemahaman responden. memperhatikan perkembangan dan kondisi
Aspek yang diukur tersebut adalah pengetahuan masyarakat pada tahun berjalan. Selain sebagai
seseorang mengenai ekonomi syariah, termasuk ukuran tingkat literasi, hasil survei juga akan
penerapan dalam kehidupannya serta unsur menjadi acuan bagi perumusan kebijakan edukasi
ekonomi syariah yang dikaitkan dengan dan sosialisasi Bank Indonesia ke depan dalam
perencanaan masa depan individu tersebut (Gambar meningkatkan literasi masyarakat terhadap ekonomi
2.3). Segmentasi atas hasil survei dikelompokkan dan keuangan syariah.
menjadi empat kelompok responden yaitu well
literate, sufficient literate, less literate dan not
literate. Penghitungan indeks literasi ekonomi
syariah menggunakan basis score indeks literasi
ekonomi syariah pada kelompok well literate
(Gambar 2.4).

Survei literasi ekonomi syariah berskala nasional


dilaksanakan Bank Indonesia untuk pertama kali
pada tahun 2019. Survei tahun 2019 dilakukan di
13 provinsi dengan 3312 responden dari berbagai
kalangan masyarakat dan usia seperti pelajar/
mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pelaku usaha.
Jumlah responden survei nasional tahun 2019
mewakili 80% penduduk muslim Indonesia. Survei
tahun 2019 menghasilkan indeks literasi ekonomi
syariah sebesar 16,28%. Berdasarkan hasil tersebut,
dapat diasumsikan bahwa pada tahun 2019 dari
sekitar 100 orang penduduk muslim Indonesia
terdapat sekitar 16 orang yang “well literate”
terhadap ekonomi syariah.

Pada tahun 2022, Bank Indonesia akan


melaksanakan survei literasi ekonomi syariah
berskala nasional untuk kedua kalinya. Survei

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 51


2.4 Prospek Ekonomi Syariah
Nasional Tahun 2022

Sejalan dengan prakiraan membaiknya kondisi Akselerasi ekonomi syariah di 2022 diprakirakan
perekonomian global, khususnya negara akan didorong oleh sektor unggulan industri
tujuan ekspor produk halal, dan meningkatnya makanan halal dan sektor pertanian.
permintaan domestik, prospek ekonomi syariah Pengembangan industri halal dan perluasan
nasional pada 2022 akan semakin baik. Ekonomi usaha syariah, serta peningkatan peran keuangan
syariah, yang diwakili oleh sektor prioritas halal syariah dalam pembangunan menjadi bagian
value chain, diprakirakan tumbuh lebih tinggi. dari program prioritas nasional pada 2022. Sektor
Dengan dukungan vaksinasi yang semakin luas industri makanan dan minuman halal yang
dan mobilitas yang terus membaik, kontribusi menjadi bagian dari subsektor prioritas pemulihan
permintaan domestik diprakirakan akan meningkat ekonomi nasional dan sektor unggulan ekonomi
dan tercermin pada lapangan usaha di sisi syariah diprakirakan terus tumbuh seiring dengan
penawaran19. Pemenuhan prasyarat penangan membaiknya permintaan domestik, maupun ekspor
kesehatan ini, didukung oleh respon kebijakan yang dengan semakin baiknya prospek ekonomi global.
tepat dan sinergi kebijakan ekonomi syariah nasional Tren peningkatan harga komoditas CPO, sebagai
diprakirakan akan mendorong akselerasi pemulihan komoditas ekspor unggulan bahan makan halal,
ekonomi di 2022. Dalam akselerasi pemulihan turut mendorong kinerja subsektor ini. Selain itu,
tersebut, sektor prioritas halal value chain pada potensi peningkatan permintaan terhadap produk
ekonomi syariah diprakirakan tumbuh lebih tinggi ekspor makanan halal lainnya terjadi seiring dengan
dibandingkan PDB nasional (Tabel 2.3), sehingga meningkatnya prospek ekonomi negara anggota
pangsanya terhadap perekonomian nasional akan OKI. Di bagian hulu, sektor pertanian halal masih
semakin meningkat. memiliki pangsa terbesar pada keseluruhan sektor
prioritas halal value chain. Sementara itu, peran
Tabel 2.3. Proyeksi Pertumbuhan PDB dan Sektor Prioritas HVC
sektor Pariwisata Ramah Muslim dalam pemulihan
Komponen 2021 (%) 2022 (%) nasional pada 2022 diprakirakan meningkat melalui
optimalisasi wisatawan nusantara dalam jangka
Produk Domestik
Bruto
3,2 - 4,0 4,7 - 5,5 pendek, untuk kemudian kembali didukung oleh
kunjungan wisatawan mancanegara dalam jangka
Total Sektor Prioritas
HVC
3,4 - 4,2 5,1 - 5,9 menengah.20

Pertanian Halal 1,0 - 1,8 3,8 - 4,6 Peningkatan prospek ekonomi syariah nasional
akan turut meningkatkan permintaan terhadap
Makanan Halal 6,5 - 7,3 6,6 - 7,4
sumber pembiayaan syariah. Sejalan dengan
Fesyen Muslim 6,2 - 7,0 6,6 - 7,4 terus meningkatnya aktivitas usaha produk halal,
Pariwisata Ramah
permintaan atas sumber pembiayaan syariah
4,1 - 4,9 5,5 - 6,3
Muslim baik dari industri perbankan syariah, pasar modal
syariah, maupun sumber pembiayaan lainnya juga
Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2021, diolah
akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu
dibutuhkan respon sinergi kebijakan antarotoritas
dalam rangka mendorong penyaluran pembiayaan
syariah, untuk menjawab permintaan pasar dan
menutup gap pembiayaan.

19 Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2021 20 Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2021

52 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Boks
Pembiayaan SBSN untuk Proyek
2.1 Hijau Tukad Mati, Badung – Bali

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan Alokasi sukuk hijau pada proyek-proyek ramah
komitmen untuk mendukung pembiayaan lingkungan pada tahun 2020 diproyeksikan
hijau melalui penerbitan Surat Berharga memberikan dampak lingkungan dan
Syariah Negara (SBSN) atau sukuk hijau sosial yang cukup signifikan. Melalui proyek
global dan domestik. Hal tersebut ditandai dari sustainable transport, diprakirakan mengurangi
perkembangan sukuk global dan domestik setiap emisi CO2e sebesar 1,415,718 ton, mengurangi
tahunnya yang diperuntukkan bagi proyek ramah waktu perjalanan sekitar rata-rata 30 menit,
lingkungan sebagaimana ditunjukkan Gambar serta meningkatkan jumlah penumpang 1,3 kali
2.5 dan Grafik 2.51. Green Sukuk merupakan lipat (dari 2.5 juta penumpang yang diprakirakan
instrumen pendanaan untuk mendukung beralih dari kendaraan pribadi). Pada proyek
proyek-proyek hijau yang berkontribusi pada resilience to climate change for highly vulnerable
program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim areas and sectors/disaster risk reduction, alokasi
serta Sustainable Development Goals (SDGs). sukuk hijau dapat mendukung penyediaan suplai
Dalam beberapa tahun ini, alokasi sukuk hijau air minum sebanyak 275.5 M3, pengembangan
terus diperluas ke beberapa sektor hijau, yakni 1,071 unit sumber air, melindungi 1920.4 Ha lahan
renewable energy, energy efficiency, sustainable dari banjir, rehabilitasi 134,700 Ha jaringan irigasi
transport, resilience to climate change for tersier, serta revitalisasi 12,000 Ha persawahan.
highly vulnerable areas and sectors/disaster risk Sementara itu, alokasi pada proyek waste to
reduction. energy and waste management, terdapat
2,059,094 rumah tangga yang diuntungkan dari
peningkatan pengelolaan sampah.

Gambar 2.5. Perkembangan Sukuk Hijau Global dan Domestik 2018 - 2021

Global Market Domestic Market

NEW NEW

2018 2019 2020 2021 2019 2020 2021


U S D

I D R

- Yield 3,75% p.a - Yield 3,90% p.a - Yield 2,30% p.a - Yield 3,55% p.a - Imbalan 6,75% - Imbalan 5,5% Sukuk Tabungan
- Tenor 5-years - Tenor 5,5-years - Tenor 5,5-years - Tenor 30-years p.a (floating p.a (floating seri ST008
- USD 5-years - USD 750 - USD 750 - USD 750 with floor) with floor) - Imbalan 4,80%
million million million - Tenor 2 tahun - Tenor 2 tahun p.a (floating
- USD 1.25 billion
Rp1,46T Rp 5,42T with floor)
- Investor - Investor - Investor - Investor
spread: 23% spread: 12% spread: 27% - Total 7.735 - Total 16.992 - Tenor 2 tahun
spread: 18%
USA, 15% USA, 22% USA, 11% USA, 25% Investor Investor Rp5T
Europe, 32% Europe, 29% Europe, 32% Europe, 8% - 2.908 new - 4.276 new - Total 14.337
Middle East, Middle East, Middle East, 5% Middle East, 6% investor investor Investor
and 35% Asia and 26% Asia Indonesia and Indonesia and - Online - Online - 2.776 new
40% Asia 34% Asia Platform Platform investor dan
didominasi
oleh generasi
Millenial
sebanyak
44,09%
- Online Platform

Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 53


Grafik 2.51. Alokasi Sukuk Hijau per-Proyek Ramah Lingkungan 2018 - 2020
83%
100 2018
2019
2020
55%

48%

27%
22%

11% 9% 11%
8%
8%
7% 7%
5%

Renewable Energy Resilience to Climate Sustainable Waster and Waste


Energy Efficiency Change for Highly Transport to ENergy Management
Vulnerable Areas and
Sectors/Disaster Risk
Reduction
Sumber:
Sumber: DJPPR – Kementerian Keuangan

Salah satu alokasi unggulan sukuk hijau Pembangunan proyek pengendalian banjir
yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal yang dilaksanakan oleh Ditjen SDA (Sumber
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) – Daya Air) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Kementerian Keuangan adalah pembangunan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut dibiayai
prasarana pengendalian banjir Tukad Mati, melalui SBSN secara multiyears. Pemanfaatan
Badung – Bali. Tukad mati merupakan sebutan SBSN dalam proyek Tukad Mati melalui SBSN ini
salah satu aliran sungai yang berfungsi sebagai dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan
drainase utama wilayah perkotaan yang dari tahun 2017 sampai 2019 dengan total
membelah Kota Denpasar dan Kab. Badung alokasi dana sebesar Rp319 miliar. Alokasi sukuk
– Bali, yang selama ini tidak mempunyai hijau ditujukan untuk membiayai program
jalur pemeliharaan sungai akibat padatnya penataan dan normalisasi sungai Tukad Mati
perumahan (Gambar 2.6). Selama ini, banjir terjadi guna pengendalian banjir di Kab. Badung dan
akibat ketidakmampuan sungai Tukad Mati Kota Denpasar tersebut. Terletak di daerah
dalam menampung peningkatan debit air hujan Kuta, Seminyak, dan Legian yang menjadi pusat
sehingga meluap dan menggenangi wilayah kegiatan pariwisata, pembangunan proyek
sekitarnya. Pemanfaatan pembiayaan syariah ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk
tersebut menunjukkan bahwa keberadaan sukuk mengakselerasi manfaat ekonomi kawasan,
hijau selain mendorong proyek-proyek ramah dukungan kegiatan pariwisata, dan konservasi
lingkungan juga menunjukkan kebermanfaatan suaka pantai.
instrumen syariah dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat, bukan hanya eksklusif
masyarakat muslim tetapi juga masyarakat non-
muslim (Rahmatan lil ‘Alamin).

54 Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional


Gambar 2.6. Prasarana Pengendalian Banjir Tukad Mati, Badung – Bali

Kinerja dan Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional 55


Bab 3 Pada tahun 2021, penguatan sinergi kebijakan
dan inovasi pengembangan ekonomi dan
keuangan syariah meningkatkan perannya
Sinergi Kebijakan Ekonomi bagi pemulihan ekonomi nasional. Sinergi
dan Keuangan Syariah kebijakan ekonomi syariah nasional ditempuh
baik melalui wadah KNEKS, maupun melalui
sinergi fiskal dan moneter sesuai prinsip
syariah yang mendorong proyek riil, sekaligus
menjaga kestabilan sistem keuangan dalam
mendukung proses pemulihan. Kebijakan
moneter syariah dan pendalaman pasar
keuangan syariah Bank Indonesia terus
ditempuh untuk mendukung likuiditas
sektor keuangan syariah. Pelonggaran
makroprudensial syariah juga terus dilakukan
untuk mendorong penyaluran pembiayaan
syariah dengan tetap menjaga stabilitas.
Sementara digitalisasi sistem pembayaran
turut mendukung efektivitas transaksi
usaha syariah. Sebagai bagian dari sinergi
kebijakan nasional pada tahun 2021, Bank
Indonesia melakukan strategi penguatan
di setiap pilar kebijakan pengembangan
ekonomi dan keuangan syariah dalam bauran
kebijakannya. Strategi penguatan dilakukan
baik dalam aspek penguatan kelembagaan,
perluasan implementasi, maupun penguatan
infrastruktur pendukung, termasuk digitalisasi
di berbagai lini proses usaha syariah pada
ekosistem sektor unggulan halal value chain.

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 57


3.1 Kebijakan Moneter dan Makroprudensial Syariah
untuk Mendorong Pemulihan

3.1.1. Stimulus Moneter Syariah jenis yaitu project underlying sukuk dan project
dan Pendalaman Pasar Uang financing sukuk. Saat ini instrumen SuKBI menjadi
Syariah satu-satunya instrumen absorpsi rupiah dalam
rangka operasi pasar terbuka syariah dan dari sisi
Untuk mendukung kelancaran manajemen nominalnya terus mengalami peningkatan serta
likuiditas syariah dalam rangka mendorong cukup mendominasi OMS sehingga secara tidak
pemulihan ekonomi nasional, stimulus moneter langsung mendukung pembiayaan sektor riil yang
syariah dan pendalaman pasar keuangan dilakukan oleh pemerintah melalui pembiayaan
syariah terus dilakukan. Instrumen moneter proyek.
syariah dan pasar keuangan syariah diharapkan
tersedia secara memadai dalam menyikapi kondisi Sejalan dengan kebijakan untuk mendukung
perekonomian yang saat ini sangat dipengaruhi kegiatan inklusif, Bank Indonesia melakukan
oleh perkembangan pandemi. Saat likuiditas asesmen mengenai SukBI Inklusif. Bank Indonesia
cukup tinggi di perbankan akibat pandemi yang telah menerbitkan kebijakan Rasio Pembiayaan
sedang meningkat atau saat pandemi mereda dan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang salah satu
perbankan cenderung membutuhkan likuiditas, pemenuhannya dapat dilakukan melalui pembelian
instrumen moneter syariah dan pasar keuangan Surat Berharga Pembiayaan Inklusif (SPBI). Terkait
syariah mampu melayani dengan baik kebutuhan dengan hal tersebut, untuk menambah variasi
kebijakan absorpsi dan injeksi likuiditas. Kebijakan ini instrumen SBPI, Bank Indonesia sedang melakukan
bukan hanya menjalankan tugas dalam pencapaian asesmen kemungkinan penerbitan SukBI Inklusif
stabilitas harga dalam perspektif moneter, tetapi dari berbagai aspek. SukBI inklusif adalah SUkBI
juga menjalankan fungsi bagi manajemen likuiditas yang diterbitkan dengan underlying SBSN inklusif.
perbankan dan memfasilitasi perbankan dalam Oleh karena itu, penerbitan instrumen SukBI inklusif
mengoptimalkan fungsi intermediasinya. berpotensi lebih menguatkan sinergi kebijakan
moneter dan fiskal dalam mendorong kegiatan
Moneter Syariah inklusif dan pemulihan ekonomi nasional.
Sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Pendalaman pasar uang syariah menjadi semakin
dalam melaksanakan kebijakan moneter relevan karena transaksi pasar uang syariah masih
sekaligus mendorong sektor riil dilakukan melalui didominasi transaksi perbankan syariah dengan
penerbitan instrumen Sukuk Bank Indonesia Bank Indonesia. Fungsi intermediasi perbankan
(SukBI). Bank Indonesia terus menempuh bauran syariah selama tahun 2021 telah menunjukkan
kebijakan akomodatif dan berbagai inovasi kebijakan perbaikan meskipun belum pulih sepenuhnya
untuk mendorong pembiayaan kepada sektor riil sehingga likuiditas perbankan syariah secara umum
melalui berbagai instrumen. Salah satu instrumen masih ample. Kondisi tersebut berdampak pada
Bank Indonesia yang turut mendorong sektor riil meningkatnya penempatan perbankan syariah
secara tidak langsung adalah SukBI. SukBI adalah dalam instrumen-instrumen Bank Indonesia
sukuk yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan seperti SukBI dan FASBIS karena terbatasnya
menggunakan underlying asset berupa surat outlet penempatan di market. Untuk mendorong
berharga berdasarkan prinsip syariah milik Bank pengembangan pasar uang syariah, Bank Indonesia
Indonesia. Salah satu underlying dari SuKBI adalah selalu berupaya dan mengarahkan agar transaksi di
SBSN yang diterbitkan oleh Pemerintah yang market dapat berkembang lebih pesat sedangkan
berbasis Project Based Sukuk (PBS). Seri sukuk PBS akses perbankan syariah kepada instrumen Bank
umumnya dialokasikan untuk membiayai proyek Indonesia diharapkan menjadi alternatif terakhir
infrastruktur Pemerintah yang terdiri dari 2 (dua) dalam hal tidak tersedia akses di market.

58 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Untuk mendukung pengelolaan likuiditas syariah instrumen ini pada hakikatnya juga diharapkan
dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi mendorong peningkatan pembiayaan syariah ke
nasional, Bank Indonesia terus melakukan sektor usaha. Selama tahun 2021, jumlah perbankan
penguatan operasi moneter syariah. Untuk syariah yang mengakses PaSBI masih terbatas,
mencapai stabilitas moneter, OMS diarahkan untuk sementara belum ada perbankan syariah yang
memengaruhi kecukupan likuiditas di pasar uang mengakses FLiSBI. Hal ini mengindikasikan bahwa
dan pasar valuta asing berdasarkan prinsip syariah. secara umum likuiditas syariah masih cukup
Melalui OMS, pengendalian likuiditas syariah baik dan terjaga. Seiring dengan kemampuan
dilakukan melalui mekanisme two-sided monetary Pemerintah dalam menekan laju penularan
operation dimana Bank Indonesia menyerap pandemi, instrumen injeksi likuiditas diharapkan
kelebihan likuiditas perbankan syariah melalui dapat membantu perbankan syariah dalam
absorpsi sekaligus memenuhi kebutuhan likuiditas mendorong upaya peningkatan pembiayaan syariah.
perbankan syariah melalui injeksi. Instrumen-
Untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter
instrumen OMS diharapkan tersedia secara memadai
syariah, instrumen OMS rupiah telah memiliki
dalam menyikapi kondisi perekonomian yang saat ini
kelengkapan tenor sebagaimana instrumen OMK.
sangat dipengaruhi oleh perkembangan pandemi.
Instrumen OMS rupiah saat ini telah tersedia mulai
Saat likuiditas cukup tinggi di perbankan akibat
dari tenor overnight sampai dengan 1 (satu) tahun
pandemi yang sedang meningkat atau saat pandemi
baik dalam kerangka operasi pasar terbuka syariah
mereda dan perbankan cenderung membutuhkan
maupun standing facilities. Lengkapnya tenor OMS
likuiditas, instrumen OMS diharapkan mampu
mengindikasikan dukungan Bank Indonesia untuk
melayani dengan baik kebutuhan kebijakan absorpsi
siap menyerap maupun menambah likuiditas di
dan injeksi likuiditas. Kebijakan ini bukan hanya
pasar uang syariah sesuai dengan kondisi likuiditas
menjalankan tugas dalam pencapaian stabilitas
perbankan syariah baik secara individu maupun
harga dalam perspektif moneter, tetapi juga
industri. Berdasarkan pengamatan, sepanjang
menjalankan fungsi bagi manajemen likuiditas
tahun 2021, transaksi OMS lebih banyak didominasi
perbankan dan memfasilitasi perbankan syariah
oleh tenor-tenor jangka pendek seperti tenor
dalam mengoptimalkan fungsi intermediasinya.
overnight, 1 minggu, 2 minggu, dan 1 bulan yang
Untuk memengaruhi kecukupan likuiditas di pasar mengindikasikan pengelolaan likuiditas syariah
uang syariah rupiah, Bank Indonesia melakukan cenderung ke jangka pendek.
pengelolaan likuiditas melalui absorpsi dan
Instrumen valas perbankan syariah dengan Bank
injeksi likuiditas rupiah. Absorpsi likuiditas rupiah
Indonesia masih terbatas pada instrumen Term
dilakukan melalui instrumen Fasilitas Simpanan
Deposit (TD) Valas syariah. Variasi instrumen
Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan SukBI. Dalam
bank syariah kepada Bank Indonesia masih sangat
kondisi ekonomi yang melambat akibat pandemi
sedikit apabila dibandingkan dengan instrumen
Covid-19, instrumen absorpsi likuiditas menjadi
bank konvensional dengan Bank Indonesia yang
cukup dominan memainkan perannya membantu
telah mencakup instrumen dalam rangka OMK
perbankan syariah dalam manajemen likuiditasnya.
valas seperti transaksi spot, forward, swap, DNDF,
SukBI memiliki fungsi selain sebagai instrumen
dan SBBI valas maupun dalam rangka non-OMK
moneter namun juga sebagai instrumen keuangan
seperti transaksi swap lindung nilai syariah kepada
syariah karena sifatnya yang tradable sehingga
Bank Indonesia. Untuk mendukung pengembangan
dapat digunakan dalam transaksi di pasar sekunder.
instrumen dan transaksi valas perbankan syariah
Sementara itu, injeksi likuiditas rupiah dilakukan dengan Bank Indonesia, disusun kajian transaksi
melalui Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan valas bank syariah dengan Bank Indonesia yang
Prinsip Syariah Bank Indonesia (PaSBI) dan melakukan asesmen baik dari sisi aspek kebutuhan,
Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah aspek syariah, dan aspek pencatatan. Kajian ini
Bank Indonesia (FLiSBI) untuk standing facilities diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
syariah. PaSBI dan FLiSBI diharapkan menjadi pertimbangan dalam mengembangkan perluasan
alternatif pemenuhan likuiditas bagi perbankan transaksi valas bank syariah dengan Bank Indonesia
syariah yang tidak dapat memperoleh akses baik melalui OMS maupun non-OMS sehingga dapat
pendanaan di pasar uang syariah. Selain itu, memenuhi kebutuhan industri perbankan syariah.

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 59


Pendalaman Pasar Uang Syariah hatian dan pengelolaan risiko yang baik. Salah satu
penerapan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan
Penguatan pasar uang syariah dilakukan melalui
risiko sebagai upaya peningkatan kredibilitas pasar
penguatan regulasi, pengembangan instrumen,
uang syariah adalah melalui peningkatan integritas
perluasan penerbit dan basis investor serta
dan kompetensi pelaku pasar dengan adanya
penguatan infrastruktur dan kelembagaan.
kewajiban melakukan sertifikasi tresuri sebagaimana
Selain itu karena pasar uang syariah menjadi
diatur dalam PBI No.23/10/PBI/2021 tentang Pasar
bagian dari Blueprint Pengembangan Pasar uang
Uang. Kewajiban sertifikasi tresuri mencakup 3 (tiga)
Syariah (BPPU) 2025, prinsip pengembangan yang
tingkatan yaitu (i) tingkat dasar untuk pegawai yang
dilakukan menggunakan pendekatan 3P (Product,
tidak membawahkan jabatan lainnya, (ii) tingkat
Participants, Pricing) dan 1I (Infrastructure).
menengah untuk pegawai yang membawahkan
Pengembangan pasar uang syariah ditujukan
paling sedikit 1 (satu) jenjang jabatan, dan (ii)
untuk menciptakan pasar uang syariah yang dalam,
tingkat lanjut untuk direktur yang membawahkan
likuid dan efisien agar dapat menopang kebutuhan
tresuri dan pegawai 1 (satu) tingkat di bawah
likuiditas perbankan syariah setiap saat sehingga
jabatan direktur yang membawahkan tresuri dan
perbankan syariah dapat lebih fokus melakukan
membawahkan lebih dari 1 (satu) jenjang jabatan.
fungsi intermediasinya tanpa perlu khawatir mencari
Direksi dan pegawai pelaku transaksi di pasar uang
sumber pendanaan apabila mengalami short term
juga diharapkan memahami dan menerapkan kode
mismatch.
etik pasar dalam melaksanakan aktivitas tresuri. Saat
Bank Indonesia terus mendorong implementasi ini kode etik pelaku pasar syariah tercantum dalam
instrumen baru Sertifikat Pengelolaan Dana Islamic Financial Market Code of Conduct (iCoC).
Berdasarkan Prinsip Syariah (SiPA) sebagai Pemahaman dan penerapan kode etik pasar antara
alternatif transaksi repo syariah yang bersifat lain dengan melakukan pelatihan, pengakuan telah
secured. Untuk membantu pengelolaan memahami dan mengerti (attestation), dan audit
likuiditasnya, perbankan syariah telah memiliki internal secara periodik yang dilaksanakan sesuai
keragaman alternatif melalui PUAS dengan dengan ketentuan internal pelaku transaksi. Untuk
instrumen SIMA, SiKA, dan SiPA serta transaksi mendorong compliance rate pemenuhan kewajiban
repo syariah dan melalui non-PUAS dengan sertifikasi tresuri, Bank Indonesia bersinergi dengan
instrumen sertifikat deposito syariah serta jual beli asosiasi tresuri dan lembaga penyelenggara
outright surat berharga syariah. Namun demikian, sertifikasi dengan melakukan berbagai kegiatan.
mengingat saat ini transaksi pasar uang syariah
Partisipasi aktif pelaku pasar uang syariah turut
masih didominasi oleh SIMA, Bank Indonesia terus
berperan dalam mendorong perkembangan pasar
mendorong agar instrumen-instrumen lainnya
uang syariah. Kegiatan sosialisasi dan FGD untuk
dapat diimplementasikan terutama instrumen
memberikan pemahaman yang komprehensif
SiPA yang memiliki 3 tipe (tipe 1 dan tipe 2 bersifat
tentang pasar uang syariah kepada pelaku pasar
secured) dan tipe 3 bersifat unsecured dengan
uang yang mencakup penerbit, investor, dan
akad wakalah bi al-istitsmar. Berbagai upaya
lembaga pendukung maupun calon penerbit,
yang dilakukan antara lain sosialisasi, workshop,
calon investor dan calon lembaga pendukung terus
pelatihan, coaching, dan refreshment dengan
dilakukan. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan
pelaku pasar, industri perbankan syariah, dan
dapat menyelaraskan informasi lebih dalam
asosiasi serta melakukan koordinasi dengan otoritas
tentang pasar uang syariah baik dari sisi instrumen,
terkait. Untuk mendorong standardisasi dokumen
ketentuan yang berlaku maupun kendala-kendala
transaksi SiPA yang dibutuhkan, Bank Indonesia juga
yang dihadapi pelaku pasar uang syariah. Salah
sedang menyusun draft wakalah agreement yang
satu tantangan dari aspek pelaku transaksi saat ini
selanjutnya akan dikomunikasikan dengan para
adalah belum semua BUS dan UUS aktif bertransaksi
pelaku pasar.
di pasar uang syariah. Hal ini disebabkan selain
Penguatan kredibilitas pasar uang syariah karena kondisi likuiditas syariah masih ample,
dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan BUS dan UUS juga memiliki alternatif lain dalam
integritas pelaku pasar dengan menerapkan pemenuhan kebutuhan likuiditas misalnya melalui
kewajiban sertifikasi tresuri dan kode etik pasar. BUK induknya. Oleh karena itu, peningkatan pelaku
Pengembangan pasar uang syariah dilakukan pasar diprioritaskan untuk mendorong semua BUS
dengan tetap memperhatikan prinsip kehati- dan UUS dapat berpartisipasi aktif dalam transaksi di
pasar uang syariah melalui berbagai instrumen yang

60 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


telah ada. Selain itu, untuk mendorong implementasi pengelolaan likuiditas. Jumlah transaksi di pasar
perluasan pelaku juga dilakukan sinergi dengan valas syariah sepanjang tahun 2021 masih sangat
industri perbankan syariah dan otoritas terkait dalam terbatas, sehingga dengan meredanya pandemi
kegiatan showchasing, workshop, dan business Covid-19 diharapkan terdapat peningkatan aktivitas
coaching dalam Indonesia Shariah Economic ekspor-impor pada waktu yang akan datang serta
Festival (ISEF) 2021. peningkatan pelayanan perbankan syariah pada
usaha perdagangan luar negeri aktivitas valas.
Untuk mendukung penguatan pricing pasar uang
Sebagai upaya pengembangan instrumen pasar
syariah, disusun asesmen benchmark rate pasar
valas syariah khususnya instrumen pasar valuta
uang syariah. Transaksi di pasar uang syariah saat
asing syariah, dilakukan kajian transaksi valuta asing
ini masih belum optimal dan masih didominasi
syariah. Kajian tersebut mengidentifikasi potensi
transaksi bank syariah dengan Bank Indonesia.
dan kebutuhan transaksi valuta asing syariah,
Sejalan dengan pengembangan pilar 2 Blueprint
praktik transaksi valuta asing syariah serta formulasi
Eksyar Bank Indonesia terkait dengan “penguatan
instrumen pasar valas syariah yang memungkinkan
infrastruktur pasar uang syariah” dan BPPU 2025
untuk dikembangkan sesuai dengan prinsip syariah.
terkait dengan “pricing” serta telah tersedianya
benchmark rate pasar uang konvensional dalam 3.1.2. Pelonggaran Makroprudensial
bentuk IndONIA (untuk tenor overnight) dan JIBOR Syariah
(untuk tenor di atas 1 minggu), dilakukan asesmen
Untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi
eligibility benchmark rate pasar uang syariah
nasional, Bank Indonesia mengoptimalkan
dengan tetap memperhatikan karakteristik transaksi
kebijakan makroprudensial yang bersifat
syariah dan best practices yang ada. Benchmark rate
akomodatif dengan tetap menjaga ketahanan
pasar uang berperan penting dalam mendukung
stabilitas sistem keuangan. Kebijakan
stabilitas moneter dan sistem keuangan yaitu
makroprudensial yang bersifat akomodatif dilakukan
dengan meningkatkan efisiensi, transparansi,
melalui berbagai kebijakan untuk mendorong
dan akuntabilitas transaksi di pasar uang. Adanya
penyaluran pembiayaan sektor ekonomi syariah
benchmark rate pasar uang syariah (IndONIA
dengan tetap menjaga stabilitas dan tetap
syariah) yang merupakan cerminan tingkat imbal
mencermati risiko dari berlanjutnya dampak
hasil transaksi yang riil terjadi di pasar uang syariah
Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan.
diharapkan dapat menjadi referensi/acuan dalam
Berbagai inovasi kebijakan ditempuh untuk
transaksi di pasar uang syariah sehingga mendorong
mendorong pembiayaan kepada sektor riil melalui
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Penyusunan
berbagai instrumen, yaitu (i) rasio Loan to Value
asesmen benchmark rate pasar uang syariah
(LTV)/Financing to Value (FTV) kredit/pembiayaan
(IndONIA) ini masih bersifat konsep awal sehingga
properti; (ii) batas minimum uang muka kredit/
kedepan akan dilakukan pendalaman lebih lanjut
pembiayaan kendaraan bermotor, (iii) insentif Giro
pada beberapa aspek yaitu aspek kebutuhan melalui
Wajib Minimum Rupiah; (iv) Rasio Intermediasi
survei dan FGD dengan pelaku pasar dan otoritas
Makroprudensial (RIM)/RIM Syariah; (v) Penyangga
terkait, pendalaman konsep dan formula dengan
Likuiditas Makroprudensial (PLM)/PLM Syariah; (vi)
memperhatikan kondisi data PUAS, pendalaman
Countercyclical Capital Buffer (CCyB); dan (vii) Rasio
dampak usulan terhadap penyusunan ketentuan
Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).
maupun kebutuhan pengembangan infrastruktur
pendukung. Bank Indonesia merelaksasi batasan rasio FTV
untuk pembiayaan properti (PP) dan batasan uang
Untuk mendukung pengembangan pasar valas
muka untuk pembiayaan kendaraan bermotor
syariah, disusun kajian transaksi valas syariah.
(PKB) guna mendorong permintaan pembiayaan
Meskipun kegiatan di pasar valas syariah belum
di sektor properti dan kendaraan bermotor.
sedalam dan sekompleks pasar valas konvensional,
Kebijakan relaksasi batasan rasio FTV dan uang muka
namun Bank Indonesia tetap mencermati
ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
kebutuhan perbankan syariah terhadap instrumen
sektor properti maupun sektor kendaraan bermotor.
dan transaksi valas. Kegiatan valas bagi perbankan
Berdasarkan kebijakan tersebut, bagi bank yang
syariah dilakukan baik dalam rangka pelayanan
memenuhi persyaratan kriteria NPF maka batasan
kepada nasabah untuk memfasilitasi transaksi
rasio FTV untuk PP ditetapkan menjadi paling tinggi
ekspor impor maupun pembiayaan valas serta
100%. Bagi bank yang tidak memenuhi kriteria NPF,
untuk kepentingan bank sendiri dalam rangka

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 61


juga diberikan kelonggaran dalam penyaluran PP. pada sektor prioritas lainnya yang ditetapkan
Sementara itu, untuk pembelian properti yang Bank Indonesia yaitu (i) sektor hotel dan restoran,
belum tersedia secara utuh (inden), Bank Indonesia (ii) sektor otomotif, (iii) sektor tekstil dan produk
menghapus kewajiban pencairan bertahap untuk tekstil, dan alas kaki; (iv) sektor elektronik; dan (v)
PP. Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan sektor kayu olahan, furnitur, dan produk kertas.
fleksibilitas kepada bank syariah serta membantu Setelah berlangsung sampai dengan 30 Juni 2021,
masyarakat dan pengembang yang membutuhkan kebijakan stimulus sektoral melalui pelonggaran
biaya besar pada awal pembelian properti di tengah GWM ini belum diimplementasi kembali menyusul
kondisi pandemi. Pelonggaran didasarkan atas dilakukannya evaluasi atas identifikasi sektor
pertimbangan bahwa sebagian besar komponen prioritas dan mekanisme pemberian stimulus yang
harga properti merupakan harga tanah yang masih terus dilakukan.
disediakan oleh pengembang. Selanjutnya bagi
Bank Indonesia mempertahankan besaran
bank yang memenuhi persyaratan rasio NPF
ketentuan RIM syariah untuk mendukung
secara bruto dan NPF PKB netto sebesar maksimal
intermediasi perbankan, serta memperkuatnya
5%, dapat memberikan PKB dengan uang muka
dengan memasukkan wesel ekspor sebagai
paling sedikit 0%. Hal ini berlaku untuk pembelian
komponen pembiayaan. Ketentuan RIM syariah
seluruh jenis kendaraan baik yang diperuntukkan
dipertahankan pada kisaran 84-94%. Pada tahun
bagi kegiatan produktif maupun nonproduktif.
2020, Bank Indonesia telah menyesuaikan kebijakan
Pelonggaran kebijakan FTV dan uang muka juga
RIM syariah dan PLM syariah, berupa penghapusan
diimplementasikan untuk PP dan PKB berwawasan
disinsentif parameter batas atas dan batas bawah
lingkungan. Seluruh penyesuaian dalam
pada RIM syariah sampai dengan jangka waktu
kebijakan FTV dan uang muka mengindikasikan
tertentu dan penyesuaian besaran PLM syariah.
bahwa pelonggaran dilakukan dengan tetap
Mulai 1 Mei 2021, Bank Indonesia melakukan
memperhatikan prinsip kehati-hatian.
pemberlakuan kembali disinsentif batas bawah RIM
Bank Indonesia memperpanjang insentif syariah secara bertahap. Kebijakan ini ditempuh
pelonggaran GWM Rupiah sebesar 50 bps yang dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas
semula berlaku sampai dengan 31 Desember perbankan syariah yang sudah kembali terjaga
2020 menjadi hingga 30 Juni 2021. Kebijakan di tengah pandemi yang masih berlangsung.
ini ditempuh sebagai upaya untuk mendukung Dengan kapasitas yang dimiliki, perbankan syariah
pembiayaan pada kegiatan ekonomi khususnya diharapkan dapat memenuhi rasio intermediasi
sektor-sektor yang mampu mendorong pemulihan. pada rentang yang telah ditentukan. Untuk
Berdasarkan kebijakan tersebut, insentif diberikan mendorong pembiayaan kepada korporasi berbasis
kepada bank termasuk perbankan syariah yang ekspor, Bank Indonesia memperkuat kebijakan
menyediakan dana kepada kegiatan ekspor, kegiatan RIM Syariah dengan memasukkan wesel ekspor
impor, kegiatan UMKM, dan/atau kegiatan ekonomi sebagai komponen pembiayaan. Kebijakan ini

62 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


ditujukan untuk mendorong rasio intermediasi Bank Indonesia menyempurnakan kebijakan
perbankan sekaligus mendorong kegiatan ekspor Rasio Pembiayaan UMKM menjadi kebijakan
Indonesia. Wesel Ekspor merupakan surat perintah Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial
pembayaran kepada importir yang ditarik oleh (RPIM). Kebijakan RPIM berlaku baik untuk
eksportir atas dasar letter of credit berjangka. konvensional maupun syariah. Sebelumnya Bank
Indonesia memiliki kebijakan yang mewajibkan
Bank Indonesia mempertahankan besaran PLM
bank termasuk bank syariah untuk mengalokasikan
syariah untuk mendukung efektivitas sinergi
penyaluran pembiayaan kepada UMKM paling
kebijakan fiskal dan moneter. Besaran PLM
rendah sebesar 20% terhadap total pembiayaan.
syariah dipertahankan sebesar 4,5% dari DPK dalam
Namun, tingkat pemenuhan kewajiban tersebut
Rupiah yang keseluruhannya dapat digunakan
hingga saat ini masih belum optimal, antara lain
dalam transaksi Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan
karena tidak semua bank termasuk perbankan
Prinsip Syariah Bank Indonesia (PaSBI) kepada Bank
syariah memiliki keahlian dan model bisnis dalam
Indonesia dalam operasi pasar terbuka syariah. PLM
penyaluran pembiayaan UMKM. Oleh karena itu,
Syariah merupakan cadangan likuiditas minimum
RPIM merupakan inovasi kebijakan yang ditempuh
dalam rupiah yang wajib dipelihara oleh BUS dalam
guna mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan
bentuk surat berharga syariah. Dipertahankannya
sehingga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi
rasio PLM Syariah tersebut diharapkan akan menjaga
selain untuk memperkuat inklusi keuangan
tingkat pembelian SBSN yang diterbitkan oleh
dengan memperluas target pembiayaan dan opsi-
Pemerintah di pasar perdana sekaligus menjaga
opsi mekanisme penyaluran kredit/pembiayaan
kecukupan likuiditas bank syariah dengan kualitas
perbankan. Kebijakan RPIM mencakup: (i) perluasan
yang baik.
pembiayaan langsung dan rantai pasok; (ii) perluasan
Bank Indonesia mempertahankan CCyB pada level mitra bank untuk penyaluran pembiayaan secara
0% guna menjaga ketahanan permodalan bank tidak langsung; dan (iii) perluasan opsi pembiayaan
termasuk perbankan syariah. CCyB merupakan melalui surat berharga pembiayaan inklusif. Melalui
instrumen makroprudensial berupa tambahan penyempurnaan kebijakan rasio UMKM menjadi
modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) RPIM, diharapkan dapat memberikan keleluasaan
untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi bagi bank termasuk bank syariah yang tidak
pertumbuhan pembiayaan perbankan yang memiliki keahlian dan model bisnis untuk tetap
berlebihan sehingga berpotensi mengganggu dapat berpartisipasi dalam pembiayaan UMKM
stabilitas sistem keuangan. Dengan CCyB sebesar 0% dengan memperluas opsi-opsi pembiayaan UMKM.
maka tidak terdapat kewajiban bagi bank termasuk
Di penghujung tahun 2021, Bank Indonesia
bank syariah untuk membentuk tambahan modal.
merumuskan kebijakan makroprudensial yang
Bank Indonesia senantiasa melakukan evaluasi
mendukung kebijakan sistem pembayaran. Bank
besaran CCyB paling kurang satu kali dalam enam
Indonesia menambahkan cakupan komponen
bulan.

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 63


perhitungan giro atas pemenuhan Giro RIM Syariah dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan
sehingga menggunakan saldo Rekening Giro Rupiah tata kelola yang baik. Pokok penyempurnaan antara
Bank Syariah yang bersumber dari: (i) sistem BI- lain meliputi penyempurnaan persyaratan agunan
RTGS untuk Rekening Giro Rupiah, dan (ii) sistem aset pembiayaan, penambahan agunan lain untuk
Bank Indonesia-Fast Payment untuk Dana Bank jaminan sebagai langkah mitigasi risiko, percepatan
Indonesia-Fast Payment (BI-FAST). Kebijakan ini proses di Bank Indonesia, dan penyempurnaan
ditempuh guna mendukung pengembangan proses verifikasi dan valuasi aset dengan pihak
infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang independen sebelum permohonan PLJP/PLJPS.
lebih efisien untuk memfasilitasi transfer dana
Pengembangan aplikasi ekonomi dan keuangan
dan setelmen secara langsung dan seketika serta
syariah bukan hanya melalui sektor moneter dan
tersedia selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan
makroprudensial, tetapi juga dilakukan melalui
7 (tujuh) hari seminggu.
sektor sistem pembayaran. Bank Indonesia
Untuk mendukung pemulihan ekonomi dan melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia
ketahanan industri perbankan, Bank Indonesia (BSPI) 2025, menegaskan bahwa diperlukan inovasi
melakukan penguatan fungsinya sebagai untuk mendukung pengembangan ekonomi
Lender of Last Resort (LoLR). Sebagai bagian dan keuangan digital. Salah satu inovasi yang
dari penguatan fungsi LoLR selama pandemi, berkembang dan mulai banyak digunakan adalah
BUS yang mengalami Kesulitan Likuiditas Jangka Quick Response (QR) Code. QR Code menawarkan
Pendek dapat mengajukan permohonan PLJPS21 efisiensi pada biaya investasi infrastruktur
kepada Bank Indonesia apabila bank memenuhi dibandingkan dengan kanal pembayaran lain.
persyaratan. Persyaratan tersebut antara lain Dengan demikian, QR Code membuka peluang
mendapatkan penilaian dari OJK mengenai yang lebih besar bagi efisiensi ekonomi serta inklusi
pemenuhan persyaratan/kecukupan solvabilitas dan ekonomi dan keuangan. Untuk itu Bank Indonesia
tingkat kesehatan untuk dapat memperoleh PLJPS, bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
memiliki agunan berkualitas tinggi sebagai jaminan (ASPI) telah meluncurkan Quick Response Code
PLJPS yang memenuhi ketentuan sebagaimana Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia, dan (dibaca KRIS) pada 17 Agustus 2019. QRIS adalah
diperkirakan mampu untuk mengembalikan PLJPS. penyatuan berbagai macam QR dari berbagai
Agunan yang dapat menjadi jaminan PLJPS meliputi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP)
surat berharga syariah (SBIS, SukBI, SBSN, dan/atau menggunakan QR Code. Saat ini, dengan QRIS
sukuk korporasi), aset pembiayaan, dan agunan lain seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara
seperti tanah dan/atau bangunan dan tanah milik manapun baik bank dan nonbank yang digunakan
bank atau pihak lain. masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko,
pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi
Penguatan fungsi LoLR tersebut perlu didukung (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS
oleh penguatan tata kelola dan proses bisnis yang di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang
handal. Menindaklanjuti penerbitan UU Nomor 2 digunakan masyarakat.
Tahun 2020, pada 2021 ini Bank Indonesia melakukan
penyempurnaan ketentuan internal PLJP/PLJPS Pemanfaatan QRIS mendukung kebijakan
untuk meningkatkan kelancaran proses bisnis antar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
satuan kerja di Bank Indonesia dalam memproses Pemanfaatan QRIS dilakukan dalam pengembangan
PLJP/PLJPS. Meskipun begitu sampai dengan 2021, usaha syariah khususnya komunitas UMKM
belum ada bank yang mengakses PLJP/PLJPS. termasuk usaha atau bisnis yang dikembangkan
Penyempurnaan ketentuan internal PLJP/PLJPS oleh pondok pesantren. Selain itu, QRIS juga
ini melanjutkan langkah-langkah penyempurnaan digunakan dalam aktivitas keuangan sosial syariah,
ketentuan PLJPS sebelumnya. Pada September seperti pembayaran donasi melalui masjid atau
2020, Bank Indonesia kembali menyempurnakan lembaga pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf
ketentuan PLJP/PLJPS dengan tujuan untuk (ZISWaf). QRIS menjadi tools katalisator dalam
mempercepat proses pemberian PLJP/PLJPS mendorong peningkatan aktivitas transaksi di sektor
usaha syariah dan sektor keuangan sosial syariah
21 Lihat latar belakang Kebijakan Pembiayaan Likuiditas Jangka seperti yang diulas dalam Boks 3.2 Perluasan QRIS
Pendek Syariah (PLJPS) pada LEKSI 2020
untuk Aktivitas Ekonomi dan Keuangan Syariah.

64 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Sinergi Pemberdayaan dan
3.2 Strategi Penguatan Ekonomi
dan Keuangan Syariah22

3.2.1. Penguatan Usaha Syariah dan dari pengalaman implementasi tahun sebelumnya,
Pengembangan Ekosistem Sektor pada tahun 2021 program juga difokuskan pada
Unggulan Halal Value Chain22 penguatan kapasitas para pelaku unit usaha
pesantren melalui pendampingan intensif yang
Penguatan Ekosistem Rantai Nilai Halal di Sektor difasilitasi oleh sejumlah perguruan tinggi. Hal ini
Pertanian Terintegrasi bertujuan untuk meminimalisir adanya kesenjangan
(gap) dalam pemanfaatan teknologi pertanian dalam
Bank Indonesia memperluas implementasi program
rangka meningkatkan produktivitas pertanian.
pemberdayaan ekonomi syariah dalam rangka
penguatan ekosistem rantai nilai halal. Penguatan Sejumlah mitra program INFRATANI menunjukkan
pada sektor Pertanian dilakukan melalui perluasan peningkatan kinerja terutama dalam hal
implementasi program Intregated Farming produktivitas. Pendampingan intensif yang
Technology and Information (INFRATANI) dan dilakukan pada tiap pesantren memberikan dampak
program Jaringan Usaha Berorientasi Ekspor (JUARA signifikan pada penciptaan kinerja yang optimal.
EKSPOR). Program ini telah dilaksanakan sejak tahun Beberapa pesantren yang tergabung didalam
2019 yang berbasis pada pemanfaatan teknologi dan ekosistem hortikultura yang dimotori oleh Pesantren
informasi serta berbasis komunitas. Al-Ittifaq menunjukan peningkatan produktivitas
tanaman melon sehingga mampu mendukung
Program INFRATANI
pesantren tersebut dalam memenuhi kerja sama
Program INFRATANI semakin diperkuat dan dengan sejumlah modern market di Indonesia. Hal
diperluas implementasinya dari sisi jumlah mitra yang sama juga ditunjukan oleh sejumlah pesantren
dan komoditas utamanya. Melanjutkan program yang tergabung ke dalam INFRATANI Aquaponik,
sebelumnya, pada tahun 2021 program INFRATANI dimana mereka telah mampu menghasilkan panen
diperluas implementasinya tidak hanya melibatkan sayuran dan ikan serta menjadi percontohan bagi
unit usaha pesantren tetapi juga komunitas petani stakeholders setempat. Selain itu, pembiayaan usaha
dengan total mencapai 40 pelaku usaha mitra dari lembaga keuangan komersial dan sosial juga
(Tabel 3.1). Jenis komoditas yang dibudidayakan juga berhasil diperoleh untuk memperkuat ekosistem
diperluas mencakup hortikultura, buah-buahan dan pertanian ini, misalnya pembiayaan koperasi dari
biofarmaka seperti jahe merah. Selain itu, belajar LPDB KUMKM kepada Pesantren Al-Ittifaq dan
wakaf produktif dari LWMUI kepada pesantren mitra
22 Lihat ruang lingkup dan program-program Strategi INFRATANI Aquaponik.
Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah pada LEKSI 2020

Tabel 3.1. Sebaran Mitra Program INFRATANI

No Jenis Teknologi Wilayah Jumlah mitra

1 Smart Greenhouse hortikultura Jawa Barat, Lampung, Riau 29 pesantren

2 Smart Greenhouse aquaponik Jawa Barat, Banten, DIY dan Jawa Tengah 7 pesantren

3 Pengalengan jamur Jawa Barat 1 pesantren

4 Rice milling unit Jawa Barat 1 pesantren

5 Smart farming biofarmaka DI Yogyakarta 1 pesantren dan 1 kelompok tani

Sumber: Bank Indonesia, 2021

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 65


Implementasi INFRATANI akan semakin diperluas mengatasi gap kompetensi SDM dalam upaya
pada tahun 2022 untuk memperkuat ekosistem peningkatan produktivitas tanaman. Pendamping
sektor pertanian terintegrasi. Pada tahun 2022, lapangan akan bertugas secara harian di tiap
ekosistem pertanian melon yang dibangun oleh pesantren untuk memberikan asistensi teknis
Pesantren Al-Ittifaq akan diperkuat dengan budidaya serta transfer ilmu kepada SDM pesantren
penambahan sekitar 26 pesantren mitra baru yang dalam kerangka pemenuhan standar kualitas
tersebar di wilayah Jawa Barat, Lampung, Riau, produk ekspor. Selain itu, model kerja sama para
DI Yogyakarta, dan Solo. Kehadiran mitra baru ini pesantren dengan offtaker juga akan diperkuat
ditujukan untuk menambah jumlah kapasitas melalui skema bagi hasil yang terbuka dan saling
produksi dan pembentukan hub penjualan baru menguntungkan. Keterlibatan stakeholders lain
di beberapa wilayah potensial. Ekosistem ini juga seperti perusahaan benih dan greenhouse serta
akan diperkuat dengan sinergi dan riset tentang lembaga riset dan penelitian juga akan diintensifkan
pembenihan agar mampu menghasilkan benih untuk memperkuat ekosistem pertanian berorientasi
berkualitas secara mandiri. Selain itu, linkage dengan ekspor.
sektor hilir khususnya industri makanan halal juga
akan semakin diperluas agar tercipta ekosistem Program Penguatan Pelaku Usaha Syariah melalui
pertanian yang memberikan nilai tambah optimal Industri Kreatif Syariah (IKRA)
dan berkelanjutan.
IKRA Indonesia berkolaborasi dengan berbagai
Program JUARA EKSPOR stakeholders baik kementerian, asosiasi, lembaga
perbankan, maupun pihak-pihak lain untuk
Program JUARA EKSPOR tahun 2021 memberikan mendorong penguatan pelaku usaha syariah.
lesson learned berharga dalam upaya pemenuhan Sebagai anggota IKRA Indonesia, pelaku usaha
permintaan pasar global. Inisiasi JUARA EKSPOR syariah akan mendapatkan pendampingan dalam
dimulai pertengahan tahun 2020 melibatkan rangka penguatan kapasitas dan kualitas di berbagai
sepuluh pesantren mitra dengan fokus pada area baik secara offline maupun online melalui
komoditas hortikultura ekspor khususnya cabai penguatan database, informasi, publikasi media,
merah, dimana lima pesantren diantaranya juga maupun business linkage secara online. Pelaku
berbudidaya jahe merah untuk pasar ekspor. usaha pun diberikan akses untuk mendapat akses
Target pasar ekspor yang dituju adalah Singapura pembiayaan berbagai lembaga dan perluasan pasar
dan Jepang. Dalam perkembangannya, budidaya baik dalam maupun luar negeri. Sejak 2020, IKRA
komoditas cabai dan jahe merah yang dilakukan Indonesia menggandeng para ahli untuk menjadi
belum dapat memenuhi kebutuhan buyer global Dewan IKRA Indonesia yang akan melakukan kurasi,
tersebut karena jumlah produktivitas yang belum melakukan pendampingan, dan dapat berperan
optimal serta standardisasi produk yang belum sebagai offtaker pelaku usaha.
sesuai dengan persyaratan ekspor. Meskipun dibekali
dengan teknologi smart farming dan greenhouse, Sebagai upaya pengembangannya, IKRA Indonesia
sejumlah faktor terkait SDM berkontribusi pada terus melakukan penajaman dan penyempurnaan
rendahnya produktivitas, diantaranya pengetahuan roadmap agar arah ke depan semakin fokus serta
teknis SDM operator, konsistensi penerapan SOP terarah baik. Dalam pelaksanaannya IKRA Indonesia
sesuai standar ekspor, dan pengelolaan usaha. Hal memiliki visi untuk menjadi pusat pengembangan
ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi industri muslim fesyen, makanan dan minuman halal
para pihak untuk merumuskan strategi program di Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut, IKRA
kedepannya. Indonesia telah menetapkan empat misi utama,
yaitu meningkatkan ekosistem melalui kolaborasi,
Penyesuaian implementasi model bisnis JUARA kapasitas dan kualitas anggota IKRA, akses pada
EKSPOR akan menjadi fokus program di tahun informasi dan pengetahuan serta akses pasar dalam
2022. Pendampingan intensif bekerja sama dan luar negeri.
dengan perguruan tinggi menjadi solusi untuk

66 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Gambar 3.1. Roadmap Pengembangan IKRA Indonesia

ROADMAP PENGEMBANGAN IKRA INDONESIA

Misi 2018 2019 2020 2024

1. Meningkatkan sistem fesyen Short Medium Long


term term term
dan makanan minuman halal
IKRA melalui kolaborasi
Pembentukan IKRA Pilot Project
dengan berbagai pemangku Indonesia Implementasi ke pelaku usaha syariah di KPwDN
kepentingan
Pengembangan
2. Meningkatkan kapasitas dan Pengembangan IKRA awal
Indonesia Pemilihan anggota IKRA Indonesia melalui kurasi
kualitas anggota IKRA agar
berdaya saing global Pendampingan
Pendampingan dan
Perluasan Pasar Ekspor
3. Meningkatkan akses pada Anggota IKRA Indonesia

informasi dan pengetahuan Pembentukan


Pembentukan Platform website
para anggota IKRA Online Kontribusi Anggota

4. Meningkatkan akses pasar


Pembentukan badan
dalam dan luar negeri bagi Pembentukan badan/komite /komite untuk IKRA
Indonesia
Independent IKRA Indonesia
anggota IKRA Dewan IKRA Indonesia

Sumber: Bank Indonesia


Sumber: Laporan Kelompok Halal Value Chain, Bank Indonesia

IKRA Indonesia telah mengalami berbagai Pembentukan kelembagaan IKRA Indonesia


perkembangan pesat semenjak diluncurkan pada dan penyempurnaan model bisnis akan menjadi
2018. Dimulai dari piloting project berupa seleksi prioritas di tahun 2022. Dengan jumlah anggota
di 4 (empat) wilayah di Indonesia, IKRA Indonesia yang semakin besar serta kebutuhan untuk
kini telah melakukan seleksi di seluruh wilayah memperkuat daya saing produk IKRA, akan dibentuk
Indonesia dengan total anggota sebanyak 502 kelembagaan formal yang dapat mengakomodir
pelaku usaha sektor fesyen muslim dan makanan kepentingan anggota IKRA. Selain mengintegrasikan
minuman halal. Selama menjadi anggota IKRA sumber daya dan fasilitas bersama, keberadaan
Indonesia, pelaku usaha mendapat berbagai kelembagaan ini dapat membuka akses yang
peningkatan kapasitas dan wawasan dari berbagai lebih besar bagi pembiayaan dan pangsa ekspor.
aspek, seperti pengelolaan usaha, marketing dan Model bisnis IKRA juga akan disempurnakan untuk
branding, logistik dan distribusi, legal kelembagaan memberikan dampak yang semakin signifikan bagi
dan sertifikasi. Seluruh anggota IKRA juga para anggotanya, misalnya dalam proses seleksi,
mendapatkan kesempatan untuk memperluas kelembagaan Dewan IKRA, penyusunan materi
pangsa pasar melalui partisipasi pada event nasional bootcamp, penetrasi pasar ekspor ke sejumlah
dan internasional serta business forum and linkage, negara baru serta perluasan sinergi dengan berbagai
seperti pada FESyar, ISEF, MIHAS, hingga Dubai pihak.
Expo.
Gambar 3.2. Sebaran Anggota IKRA Indonesia 2018 - 2021

Sumber:
Sumber: Bank Laporan Kelompok Halal Value Chain, Bank Indonesia
Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 67


Program Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Penguatan kelembagaan dapat dilakukan melalui
(HEBITREN) optimasi peran dan fungsi lembaga di tingkat
pusat dan daerah, terutama bagi lembaga yang
Bank Indonesia memfasilitasi program HEBITREN sudah ada peningkatan hubungan antarlembaga
untuk mendorong sinergi dan kolaborasi seluruh pengelola pusat dan wilayah untuk mendorong unit
pesantren di Indonesia dalam membangun usaha di lini yang paling bawah; dan pembentukan
ekonomi bisnis pesantren dan umat. Program gugus tugas pada holding wilayah sebagai
yang menjadi salah satu flagship program Bank pelaksana lapangan terutama untuk mewujudkan
Indonesia ini bertujuan untuk menjadikan pesantren pengembangan infrastruktur ekonomi pesantren.
sebagai basis ekosistem serta agen pemberdayaan Selain itu, diperlukan pembentukan organisasi
dan penanggulangan beragam isu ekonomi secara bertingkat di tingkat wilayah dalam bentuk
bisnis pesantren serta mewujudkan kedaulatan, holding wilayah dengan organisasi pusat melalui
kemandirian, ketahanan ekonomi nasional dan pola koordinasi berbentuk partisipatif komando
keadilan berkemakmuran bagi seluruh rakyat berdasarkan lini hierarki. Penguatan SDM melalui
Indonesia. pelatihan kapasitas lembaga, pelayanan, dan
Layaknya sebuah perusahaan besar, HEBITREN jaringan kerja sama atau kemitraan juga terus
dikelola secara profesional. HEBITREN memiliki ditempuh. Hasil pemetaan analisis potensi sektor
kepengurusan di tingkat pusat dan daerah dengan usaha bisnis memperlihatkan bahwa pesantren yang
masa jabatan selama lima tahun, yang dilengkapi dapat dikembangkan mencakup 24 sektor usaha,
dengan pembentukan manajemen eksekutif diantaranya adalah sektor pangan, hortikultura,
di tingkat pusat. HEBITREN diperkuat dengan perkebunan, peternakan, tekstil dan pakaian jadi,
kehadiran para anggota Dewan Kehormatan, penyediaan makanan dan minuman serta jasa.
Dewan Pembina dan Dewan Pakar HEBITREN yang Dalam dua tahun keberadaannya, telah terbentuk
berisikan para tokoh nasional, seperti Wakil Presiden 15 kelembagaan HEBITREN wilayah. HEBITREN
RI, Gubernur BI, para menteri, ketua asosiasi, wilayah tersebut beranggotakan 347 pondok
praktisi, akademisi dan lainnya. Hal ini menandakan pesantren, yang mencakup wilayah Jawa Timur,
HEBITREN dapat menjadi wadah bersama yang Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, DI Yogyakarta,
diterima dan didukung oleh berbagai pemangku Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua, Riau, DKI
kepentingan. Jakarta, Kepulauan Riau, Banten, Sumatera Utara,
Tahun 2021 menjadi starting point penguatan Sumatera Selatan dan NTB (lihat Gambar 3.4). Sejalan
kelembagaan dan bisnis HEBITREN. Kajian dengan perluasan kelembagaan wilayah tersebut,
penguatan kelembagaan dan pemetaan usaha telah dilakukan juga pengukuhan perangkat
strategis telah dilakukan sebagai panduan organisasi kelembagaan seperti anggaran dasar dan anggaran
dalam merumuskan strategi dan program kerja. rumah tangga per Februari 2021 sebagai bentuk tata
kelola organisasi yang baik.

Gambar 3.3. Fokus Penguatan HEBITREN Tahun 2021

Penguatan Kelembagaan Peningkatan Integrasi dan Peningkatan Akses


Hebitren Akses Pasar Pembiayaan

Penguatan Kelembagaan DPP Implementasi pencatatan


1 Hebitren
1 Pemberdayaan Ekonomi Pesantren 1 keuangan
Pembentukan Koordinator Pengembangan Ekosistem Bisnis
2 Wilayah/Daerah/Cabang Hebitren 2 Hebitren WIlayah 2 Asistensi ke akses pembiayaan

3 Pembentukan Koperasi Sekunder 3 Pengembangan Usaha Strategis 3 Sinergi dan kolaborasi

Pembentukan Induk/Gabungan
4 Koperasi
4 Pengembangan platform digital

Sumber:Bank
Sumber: Laporan Rencana Program Hebitren
Indonesia

68 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Gambar 3.4. Peta Persebaran Wilayah HEBITREN Nasional

Sumatera Utara

Riau
Kep Riau Kalimantan TImur

Sumatera Selatan

DKI Jakarta Kalimantan Selatan


Jawa Tengah
Lampung Sulawesi & Papua
Jawa Timur
Banten NTB
Jawa Barat
DI Yogyakarta

Sumber:
Sumber: Bank Laporan Pengembangan HEBITREN, Kelompok HVC DEKS, Bank Indonesia, diolah
Indonesia

Sejumlah unit bisnis bersama juga diperluas dan negara mewajibkan setiap pelaku usaha untuk
direplikasi dibawah koordinasi HEBITREN wilayah. memproduksi dan mengedarkan produk halal atau
Upaya penguatan kerja sama antar unit usaha mencantumkan secara tegas keterangan tidak
pesantren pada 2021 diawali dengan pelaksanaan halal pada kemasan produk apabila menggunakan
kajian pemetaan usaha strategis HEBITREN, bahan yang berasal dari bahan yang diharamkan.
dilanjutkan dengan realisasi usaha bersama antar Sertifikasi halal ini tidak hanya memberikan jaminan
HEBITREN wilayah. Kolaborasi usaha antar pesantren keamanan dan kehalalan bagi masyarakat, tetapi
yang sudah mulai berjalan adalah HEBITREN wilayah juga menambah daya saing produk seiring dengan
Jawa Barat, HEBITREN Lampung dan HEBITREN semakin meningkatnya permintaan produk halal
Riau dengan usaha pertanian hortikultura berbasis dan sehat di tingkat global.
penggunaan teknologi greenhouse dan penguatan
Penguatan sertifikasi halal terus diakselerasi oleh
ekosistem sektor perdagangan di HEBITREN Jawa
Bank Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi
Timur.
dengan berbagai pihak. Perluasan sertifikasi
Kelembagaan wilayah dan bisnis HEBITREN akan halal kepada pelaku usaha menghadapi sejumlah
tetap menjadi prioritas program kerja di tahun kendala, seperti kesenjangan (gap) antara jumlah
2022. Jumlah kelembagaan wilayah HEBITREN serta pelaku usaha dengan infrastruktur pendukung
anggota pesantren yang bergabung akan diperluas (auditor halal, lembaga pemeriksa halal, dan
seiring dengan tingginya penerimaan berbagai lainnya) serta biaya yang cukup tinggi. Untuk
stakeholders di daerah terhadap HEBITREN. Model mengatasi hal tersebut, Bank Indonesia mengambil
pengembangan bisnis pesantren berdasarkan sejumlah strategi intervensi untuk mengakselerasi
sektor usaha unggulan daerah juga akan diperluas, perluasan sertifikasi halal, mencakup penambahan
misalnya pada ekosistem pertanian hortikultura infrastruktur pendukung, fasilitasi pelatihan dan
berbasis teknologi greenhouse di wilayah Yogyakarta, workshop sertifikasi halal, serta penguatan sinergi
Solo Raya, dan penambahan anggota HEBITREN di dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
wilayah Jawa Barat, Lampung dan Riau. Selain itu,
Sejak tahun 2020, Bank Indonesia telah menjalin
integrasi akses dan pasar bersama serta akselerasi
sinergi dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan
akses keuangan akan dilakukan melalui konektivitas
Produk Halal (BPJPH) untuk membentuk halal
dengan lembaga keuangan syariah dan ZISWAF,
center di sejumlah perguruan tinggi. Kolaborasi
pembentukan pusat vokasi pesantren dan gerakan
Bank Indonesia dengan BPJPH dan sejumlah
dakwah ekonomi syariah dan kerakyatan.
perguruan tinggi semakin ditingkatkan pada tahun
Program Sertifikasi Halal Sebagai Pengembangan 2021 melalui penambahan jumlah halal center di
Infrastruktur Pendukung Universitas Syiah Kuala Aceh dan IAIN Fattahul
Muluk Papua, melengkapi tiga halal center di
Dalam ekosistem rantai nilai halal, sertifikasi Institut Tazkia, Universitas Padjajaran dan Universitas
halal merupakan salah satu instrumen penting Soedirman. Pembentukan halal center ini ditujukan
untuk memberikan kepastian jaminan halal untuk penambahan jumlah penyelia halal, auditor
kepada masyarakat. Melalui Undang-Undang halal, laboratorium, penyusunan modul pelatihan
No. 33 Tahun 2013 tentang Jaminan Produk Halal, serta pendampingan kepada pelaku usaha.

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 69


Gambar 3.5. Strategi Intervensi Bank Indonesia dalam Sertifikasi Halal

Area Intervensi Program Bank Indonesia:


• Fasilitas berupa sosialisasi & workshop sertifikasi halal
• Pelatihan bagi penyelia/pendamping halal
• Pembangunan Halal Center

1. Pengajuan Sertifikasi Halal Kepada


Skema Reguler BPJPH
2. Pengujian produk melalui Lembaga
Pemeriksa Halal (LPH)
3. Penetapan Halal melalui Sidang
Fatwa MUI
1. PRODUK DOMESTIK

Skema Self-declare 1. Validasi Produk Halal oleh


Pendamping Halal
2. Pengambilan Sumpah Halal
3. Pengajuan Sertifikasi kepada BPJPH
MEKANISME 4. Penetapan Halal melalui Sidang
SERTIFIKASI HALAL Fatwa MUI

Skema Reguler

1. Pengajuan Sertifikasi Halal melalui Halal


2. PRODUK LUAR NEGERI Certification Body (HCB) yang diakui/
bekerja sama dengan LPPOM MUI
2. Registrasi Sertifikasi Halal Luar Negeri ke
BPJPH
Skema Sertifikasi 3. Pemenuhan dokumen pendukung jika
Halal Luar Negeri diperlukan
*Sertifikasi Halal Luar Negeri berlaku reciprocal

Sumber: Materi
Sumber: Bank DEKS, Bank Indonesia
Indonesia

Kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga dan melakukan workshop perdana pendampingan


komunitas juga semakin ditingkatkan untuk PPH kepada 180 calon pendamping dari organisasi
memperluas sertifikasi halal. Kerja sama antara kemasyarakatan Islam dan perguruan tinggi untuk
Bank Indonesia, BPJPH, Kementerian Keuangan, mempersiapkan para tenaga pendamping yang
perkumpulan Pemberdayaan Perempuan UMKM akan mendampingi proses pernyataan halal (self-
Indonesia (PPUMI) dan kementerian/lembaga terkait declare) pelaku usaha. Sinergi ini diharapkan dapat
lainnya berhasil menggandeng sekitar 2.400 pelaku dijadikan benchmark bagi lembaga dan instansi
usaha mikro kecil serta memfasilitasi sekitar 100 lain untuk turut serta mempercepat sertifikasi halal
pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi halal kepada UMKM.
gratis. Di tingkat daerah, kiprah Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Dalam Negeri bersama stakeholders
3.2.2. Penguatan Ekonomi dan Bisnis
di daerah berhasil memfasilitasi 596 sertifikat halal.
Pondok Pesantren
Selain itu, pencanangan Sejuta Sertifikat Halal Merebaknya Covid-19 telah memberikan pengaruh
Gratis juga telah dilakukan bersama pada tanggal yang signifikan terhadap kinerja ekonomi dan
28 Oktober 2021 sebagai sinergi bersama untuk keuangan syariah, baik global maupun domestik.
membantu perluasan sertifikasi halal di Indonesia. Namun demikian, pandemi Covid-19 juga membawa
pelajaran akan arti pentingnya memperkuat sinergi
Sertifikasi halal melalui pernyataan halal (self-
dan mempererat persaudaraan, serta merapatkan
declare) juga turut didorong oleh Bank Indonesia.
barisan secara berjamaah dengan berbagai lembaga
Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 20 tahun 2021
dan kalangan masyarakat dalam menghadapi
tentang Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha Mikro
setiap tantangan ke depan. Sinergi akan semakin
Dan Kecil tanggal 14 September 2021 merupakan
memperkokoh harapan bahwa potensi sektor
upaya pemerintah dalam rangka akselerasi sertifikasi
ekonomi dan keuangan syariah yang besar di
halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil melalui
Indonesia merupakan sumber pertumbuhan baru
pernyataan halal pelaku usaha yang difasilitasi
bagi pemulihan ekonomi nasional.
oleh pendamping proses produk halal (PPH).
Terkait dengan itu, Bank Indonesia bersama BPJPH

70 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Sebagai sumber pertumbuhan baru, peningkatan pengembangan usaha pondok pesantren yang
kemandirian ekonomi pondok pesantren menjadi dilakukan di Bank Indonesia dimulai dari proses
faktor kunci dalam upaya memperkuat ekonomi pemetaan usaha pesantren, yang dilakukan
dan keuangan syariah. Undang-undang Nomor 18 melalui kerja sama dengan mitra strategis untuk
Tahun 2019 tentang pondok pesantren menyatakan menghasilkan feasibility study usaha pondok
bahwa pondok pesantren tidak lagi hanya berperan pesantren. Mayoritas pengembangan pondok
sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan, pesantren tersebut berada di Pulau Jawa yaitu
tetapi juga sebagai tempat pemberdayaan sosial sebanyak 276 pondok pesantren atau mencapai
ekonomi bagi santri dan lingkungan sekitar. Untuk 49,81% dari total nasional (Gambar 3.7). Jumlah
itu, perlu adanya suatu program pengembangan program pengembangan yang diimplementasikan
unit usaha pondok pesantren, yang secara diklasifikasikan ke dalam 13 sektor usaha, yaitu air
komprehensif diarahkan untuk dapat meningkatkan minum, pengolahan sampah, pertanian, peternakan,
kapasitas dan kualitas unit usaha pondok pesantren. perikanan, jasa, industri kreatif, makanan/minuman,
manufaktur, perdagangan, pengolahan kelapa,
Pengembangan Usaha Pondok Pesantren energi terbarukan dan lain-lain.
Pengembangan usaha pondok pesantren di
Strategi Penguatan Ekonomi dan Keuangan
Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar.
Syariah Melalui Perluasan Implementasi
Berdasarkan data Kementerian Agama Republik
Indonesia 2021, jumlah pondok pesantren mencapai Strategi perluasan implementasi dilakukan
lebih dari 33 ribu dengan jumlah santri sebanyak melalui peningkatan kuantitas, kualitas, serta
lebih dari 4,7 juta orang, yang tersebar di seluruh peningkatan kapasitas unit usaha pondok
wilayah Indonesia (Gambar 3.6). Banyaknya jumlah pesantren. Strategi perluasan implementasi
pondok pesantren tersebut membuka peluang besar dilakukan melalui inisiasi model bisnis baru, serta
bagi pondok pesantren untuk dapat mendorong replikasi model bisnis yang sudah teruji. Pada
pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah tahun 2021, terdapat 3 (tiga) model bisnis baru yang
Indonesia. dikembangkan antara lain budidaya bibit lebah dan
madu, konveksi, dan pertanian olahan. Selain itu,
Program pengembangan usaha pondok pesantren
strategi perluasan implementasi juga diterapkan
Bank Indonesia secara nasional hingga tahun
terhadap penggunaan aplikasi SANTRI dan
2021 telah diimplementasikan di 554 pondok
keuangan inklusif syariah di pondok pesantren.
pesantren yang tersebar di 34 provinsi. Proses
Gambar 3.6. Sebaran Pondok Pesantren di Indonesia

35,242
1453 Total Pesantren Nasional

321 26 30
371 25
109 37
288 209
123 18
271 350 72
100 91
72 461 133 282 46
523,428 123
1078 28
Non Mukim
377
6078 4506
104
10876 36
371 5944
834
Total Santri Nasional

4,241,779
Non Mukim

Sumatera Jawa Bali, NTB, NTT Kalimantan Sulawesi Maluku, Papua


4.558 27.906 974 905 776 122
Sumber: Kementerian
Sumber: Kementerian Agama
AgamaRI,RI,
2021
2021

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 71


Gambar 3.7. Sebaran Pondok Pesantren Binaan Bank Indonesia

143 42
Sumatera Kalimantan
62
Sulampua

276
Jawa 23
Bali-Nusra

Sumber:
Sumber: Database
Bank Bank Indonesia, November 2021
Indonesia

Model Bisnis Budidaya Bibit Lebah dan Madu Model Bisnis Konveksi

Pengembangan model bisnis budidaya bibit Pengembangan model bisnis konveksi didasarkan
lebah dan madu dilakukan sejalan dengan adanya pada kebutuhan internal pondok-pondok
peningkatan permintaan madu. Model bisnis pesantren untuk dapat memenuhi seragam
pengembangan budidaya bibit lebah dan madu dan pakaian ibadah bagi para santri dan tenaga
terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan utama pengajar. Kebutuhan yang selama ini dipenuhi
yaitu pemilihan bibit lebah dan vegetasi, produksi, dari hasil produk konveksi dari luar pesantren,
pengemasan, pemasaran serta pendistribusian menyebabkan tingginya biaya operasional
ke pasar yang diuraikan pada Gambar 3.8. Secara pendidikan yang harus dibebankan ke orang tua
umum budidaya madu tidak memerlukan santri. Dari sudut pandang ekonomi, tingginya biaya
infrastruktur yang komplek, selain proses produksi tersebut dapat dikurangi (cost reduction) apabila
yang cenderung mudah. pesantren dapat memproduksi pakaian secara
mandiri.

Gambar 3.8. Model Bisnis Usaha Budidaya Bibit Lebah dan Madu di Pondok Pesantren

Proposal program, Riset pendahuluan


Chanelling penyaluran PSBI; Biaya
(feasibility study, key success factor, dan
Konsultansi; Biaya Keberlanjutan
Asesmen kelayakan, komunikasi/koordinasi,

roadmap usaha), Usulan Pesantren Potensial,


Program
Laporan Program & Pertanggungjawaban PSBI
monitoring & evaluasi

MITRA STRATEGIS
Realisasi penyediaan
sarana & prasarana
(Pelatihan & pendampingan bisnis
Yayasan/Komunitas Perguruan (bantuan teknis); Swasta Pesantren
Sosial Tinggi Business linkage

Pesantren

Input Produksi Distribusi Administrasi Pemasaran Konsumen

• Pembibitan lebah HANDLING ON FARM HANDLING OFF FARM • Pembukaan akses • Pasar Lokal
(breeding) • Pengembangan • Penanganan pasar off-line & • Pasar Regional
• Penyediaan Koloni Budidaya dan Pasca Panen on-line • Pasar Nasional
Perawatan Lebah • Pengemasan
• Pemanenan Produk Madu
• Sortir dan • Warehousing
pembersihan • Distribusi madu

Sumber: Bank Indonesia

72 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Pondok pesantren dapat memberikan andil Perluasan Penggunaan Sistem Akuntansi
terpenuhinya kebutuhan pakaian muslim di pasar, Pesantren Indonesia (SANTRI)
baik pasar internal maupun eksternal, sekaligus
juga memberdayakan masyarakat sekitarnya. Strategi perluasan implementasi dilakukan juga
Melalui penjualan produk pakaian jadi oleh terhadap penggunaan SANTRI. Menindaklanjuti
pesantren, kebutuhan masyarakat dari luar pondok penyesuaian pedoman akuntansi pondok pesantren
pesantren juga dapat dipenuhi. Secara umum model terhadap Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
bisnis konveksi terdiri dari beberapa rangkaian (ISAK) 35 bagi organisasi nirlaba dan Pernyataan
kegiatan utama yaitu pembelian bahan baku, Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 112 terkait
produksi/penjahitan, labelling dan pengemasan, akuntansi wakaf maka aplikasi SANTRI perlu
serta pendistribusian ke pasar yang diuraikan pada disesuaikan kembali di tahun 2021. Bank Indonesia
Gambar 3.9. kembali bekerja sama dengan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) untuk melakukan piloting perluasan
Model Bisnis Pertanian Olahan penggunaan Aplikasi SANTRI pada pondok
pesantren yang berada di wilayah Jawa Timur dan
Potensi sektor usaha pertanian yang terus stabil
Jawa Barat. Perluasan penggunaan ini dilakukan
ditengah laju penurunan usaha akibat pandemi
dalam rangka memperkenalkan kemudahan
Covid-19 mendorong dikembangkannya model
pencatatan dan penyusunan laporan keuangan
bisnis pertanian olahan. Pengembangan model
dengan aplikasi SANTRI. Dengan aplikasi SANTRI
bisnis pertanian olahan difokuskan pada komoditas
tersebut diharapkan yayasan pondok pesantren
hortikultura dengan masa tanam hingga masa
dapat lebih mudah mengaplikasikan pedoman
panen berjangka waktu pendek (kurang dari 6
akuntansi pondok pesantren yang sesuai dengan
bulan) yaitu tanaman cabai mulai budidaya, pasca
ISAK 35 dan PSAK 112 sehingga tata kelola keuangan
panen dan pengolahan sehingga dihasilkan produk
pada yayasan pondok pesantren dapat lebih
cabai segar, cabai kering dan cabai bubuk yang siap
terstandardisasi.
dipasarkan. Selain cabai, pengembangan model
bisnis ini diarahkan untuk komoditas carica yang
diolah menjadi carica olahan kering.
Gambar 3.9. Model Bisnis Usaha Konveksi di Pondok Pesantren

Proposal program, Riset pendahuluan


Chanelling penyaluran PSBI; Biaya
(feasibility study, key success factor, dan
Konsultansi; Biaya Keberlanjutan
roadmap usaha), Usulan Pesantren Potensial,
Program
Laporan Program & Pertanggungjawaban PSBI
Asesmen kelayakan, komunikasi/koordinasi,

MITRA STRATEGIS
Realisasi penyediaan
sarana & prasarana
monitoring & evaluasi

(Pelatihan & pendampingan bisnis


Yayasan/Komunitas Perguruan (bantuan teknis); Peningkatan kapasitas; Swasta Pesantren
Sosial Tinggi Business linkage

Pesantren

Input Produksi Distribusi Administrasi Pemasaran Konsumen

Manajemen R&D
Produksi
• Produk
• Layanan
PPIC

• Medsos
• Market place - iklan
Pemasok Sale
Bahan Baku
Produksi Pasar Information Marketing
Penunjang Konveksi • Produk Grosir
• Produk retail fashion
• Produk seragam

• Modal Kerja
Cost
• Modal Investasi

Manajemen
Keuangan

Sumber: Bank Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 73


Gambar 3.10. Model Bisnis Usaha Pertanian Olahan di Pondok Pesantren

Proposal program, Riset pendahuluan


Chanelling penyaluran PSBI; Biaya
(feasibility study, key success factor, dan
Konsultansi; Biaya Keberlanjutan
Asesmen kelayakan, komunikasi/koordinasi,

roadmap usaha), Usulan Pesantren Potensial,


Program
Laporan Program & Pertanggungjawaban PSBI
monitoring & evaluasi

MITRA STRATEGIS
Realisasi penyediaan
sarana & prasarana
(Pelatihan & pendampingan bisnis
Yayasan/Komunitas Perguruan (bantuan teknis); Peningkatan kapasitas; Swasta Pesantren
Sosial Tinggi Business linkage

Pesantren

Input Produksi Distribusi Administrasi Pemasaran Konsumen

• Kesediaan bahan • Instansi sarana & prasarana • Penanganan Pasca Panen • Pembukaan akses • Offtaker (Restoran,
baku produksi (PSBI) • Pengolahan cabai dan pasar off-line & toko oleh-oleh)
• Pelatihan & pendampingan carica kering on-line • Masyarakat/pelaku
untuk budidaya tanaman, • Penguatan manajemen • Business linkage usaha sekitar
teknologi pascapanen, bisnis dan kelembagaan pesantren
teknologi pengolahan cabai • Pencatatan keuangan • Lokal/regional/
kering dan bubuk serta carica nasional
• Penyediaan tenaga kerja

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 3.11. Kurikulum Pendampingan Penggunaan Aplikasi SANTRI

Activity: Activity: Output: Activity:


Pemetaan entitas Yayasan Penentuan akun pembukuan Inventarisasi asset, dan Input pengumpulan informasi
pesantren, aktivitas dari aktivitas yang dilakukan liabilitas, pengukuran asset keuangan ke dalam aplikasi
Pendidikan dan aktivitas pesantren dan liabilitas SANTRI
komersial
Output:
Output: Neraca awal pesantren
Profil pesantren dan lap.
Keuangan pesantren oleh
Yayasan pesantren

Pemetaan Proses Penyusunan Chart


Asistensi Penyusunan Asistensi Penyusunan
dan Aktivitas of Account dan
Neraca Awal Laporan Keuangan
Bisnis Pesantren Kebijakan Akuntansi
Pondok Pesantren dengan Sistem Aplikasi
(Business Process) (Accounting Policy)
Akuntansi Pesantren
Pondok Pesantren

Sumber: Bank Indonesia

Peningkatan Keuangan Inklusif Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


untuk mendorong optimalisasi keuangan inklusif
Perluasan implementasi keuangan inklusif
dengan mengacu kepada pilar pengembangan
dilakukan oleh Bank Indonesia yang tergabung
keuangan inklusif sebagaimana Gambar 3.12.
dalam task force Strategi Nasional Keuangan
Inklusif (SNKI). Task force tersebut diinisiasi oleh

74 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Gambar 3.12. Strategi Nasional Keuangan Inklusif.

PERPRES No. 114/2020 tentang


STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF
Diterbitkan 7 Desember 2020, menggantikan Perpres 82/2016

Kelompok Masyarakat Lintas


Target Keuangan Inklusif Sasaran Kelompok
Kenaikan tingkat indeks inklusif keuangan
menjadi 90% pada 2024

Pekerja migran

Fasilitasi Layanan
Edukasi Hak Properti Intermediasi Keuangan Perlindungan Masyarakat
Keuangan Masyarakat & Saluran Sektor Konsumen berpenghasilan rendah
Pemerintahan Perempuan
Distribusi

Penyandang masalah
Kebijakan dan Regulasi yang Kondusif kesejahteraan sosial
Infrastruktur Teknologi Informasi Keuangan yang Mendukung
Organisasi dan Mekanisme Implementasi yang Efektif Mantan Napi,
Anak Terlantar, Disabilitas
5 Masyarakat Lintas
Berdasarkan Perpres 114/2020, tujuan Strategi Nasional Keuangan Inklusif adalah : Kelompok

Masyarakat di daerah
tertinggal, terluar, dan
perbatasan

Mendorong Mempercepat Pengurangan Pelajar, mahasiswa,


Pelaku UMKM santri, dan pemuda
Pertumbuhan penanggulangan kesenjangan antar individu
Ekonomi kemiskinan & antar daerah

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2021

Penguatan kolaborasi yang dilakukan oleh syariah di Indonesia sampai dengan semester I
berbagai pihak mendorong peningkatan 2021 sebesar Rp1.812 triliun atau tumbuh sebesar
keuangan inklusif di Indonesia baik dari sisi 16,99% dibanding periode yang sama tahun 2020.
kepemilikan maupun penggunaan akun/rekening. Penyaluran KUR syariah telah disalurkan kepada
Pada 2021, realisasi tingkat indeks keuangan inklusif 262.479 debitur, dengan nominal pembiayaan
telah mencapai 81,4%. Selain itu, aset keuangan Rp13,05 triliun (Komjak Pembiayaan, 2021).

Gambar 3.13. Perkembangan Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah, s.d. Semester I 2021.

Edukasi Keuangan bagi Pemberdayaan Kemandirian Penyaluran Pembiyaan


Pemuda/Pelajar/Santri Pesantren/Ormas Islam Syariah

Penyaluran KUR Syariah kumulatif Q2


2021 senilai Rp. 13,05 T kepada 262.479
178 Edukasi Keuangan Syariah 393 Pondok Pesantren agribisnis
debitur, dengan rincian :
dilakukan di Ponpes telah dikembangan di seluruh Indonesia
KUR syariah super mikro Rp. 25,21 M
717 kelompok usaha pesantren/rumah (o,45%) dari total penyaluran;
18,1 ribu Rekening Syariah
ibadah dengan total penyaluran
(SimPel iB) baru di 1.411 Ponpes KUR mikro 1,47 T (26,06%) total
Rp. 17.488 M
penyaluran
41 Cluster Kemaslahatan KUR kecil Rp. 4,16 T (73,49%) total
Ekonomi Umat seluruh Indonesia penyaluran
Program Keuangan
telah tersalurkan Rp. 131,64 M (Sumber : Komjak Pembiyaan, Sept 2021)
Digital Pesantren
494 Kab/Kota Microfinance zakat 1.500 pesantren dengan program
5 ribu santri Layanan Keuangan Rp. 14.512 T, Mustahik : 4.319.181 One Pesantren One Product (OPOP),
dengan Biometrik Wajah (Sumber : S-DNKI, BSI, 2021)

200 Revitalisasi Kios Pesantren


Rp. 58,21 M Penyaluran LPDB-KUMKM
9 QRIS Pesantren dan kepada KOPONTREN sebanyak 29
Ormas Islam Piloting 20 Pesantren Percontohan Mitra (Sumber : LPDB, 2021)
Implementasi CSR BUMN
6 Pesantren Go Digital 60 unit Bank Wakaf Mikro (BWM)
(Sumber : S-DNKI, Telkom Indonesia, 2021) dengan jumlah pembiayaan Rp. 72,6 M
pada 47,9 Ribu nasabah dan 13.8 Ribu
Jumlah Nasabah Outstanding
171 Pembentukan Kios Laku
(Sumber : OJK, Sept 2021)
Pandai Pesantren (PPOB)

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2021


(Sumber : Rakor Teknis S-SNKI TW II 2021)

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 75


Upaya penguatan keuangan inklusif juga keuangan syariah berbasiskan digital, sebagai
dilakukan dengan mengoptimalkan potensi contoh penerapan kartu santri digital, dan
pondok pesantren secara nasional. Beberapa hal pembayaran menggunakan QRIS.
yang telah dilakukan oleh anggota task force SNKI
pada pondok pesantren antara lain: Penguatan Infrastruktur

a. Edukasi dan literasi keuangan syariah; Strategi penguatan infrastruktur dilakukan


dengan mempertimbangkan aspek people,
b. Pembiayaan Syariah bagi UMK sekitar pondok- process dan technology. Menindaklanjuti
pondok pesantren dan pelaku usaha binaan pengembangan prototype virtual market pada
pondok pesantren; tahun 2020 sebagai bentuk ikhtiar mengintegrasikan
unit usaha pondok pesantren dalam suatu
c. Pembukaan rekening syariah, seperti Simpanan
ekosistem digital, Bank Indonesia bekerja sama
Pelajar (SimPel) iB, Basic Saving Account (BSA)
dengan salah satu pondok pesantren di Jawa Barat
iB, tabungan umrah dan haji, serta rekening
untuk memperluas penggunaan virtual market
syariah lainnya;
dengan fokus pada skema ekosistem pertanian.
d. Program tabungan emas; Pemilihan wilayah ini didasarkan pada hasil
komoditas pertanian pondok pesantren yang cukup
e. Kemandirian ekonomi pondok pondok melimpah serta didukung oleh infrastruktur usaha
pesantren terintegrasi keuangan syariah kelembagaan pondok pesantren dalam bentuk
mendukung halal value chain. Himpunan Bisnis Ekonomi Pesantren (Hebitren).
Sehingga diharapkan produk pertanian yang
Ekosistem pendukung pengembangan ekonomi dan
sudah ada di wilayah tersebut, dapat lebih mudah
keuangan syariah berbasiskan pondok pesantren
dipasarkan pada pasar yang lebih luas sesuai dengan
meliputi:
skema besaran pengembangan virtual market.
a. Terbentuknya Unit Layanan Keuangan Syariah
(ULKS) di lingkungan Pondok-Pondok pesantren Penguatan Kelembagaan
yang terdiri dari Agen Bank Syariah, Agen Penguatan kelembagaan dilakukan melalui
Pegadaian Syariah, Agen Fintech Syariah, dan pembentukan center of excellence bisnis
terintegrasi dengan: 1) Unit Pengumpul Zakat pondok pesantren. Melalui penyusunan buku
(UPZ), dan 2) Halal Centre Pondok Pesantren; model bisnis usaha syariah di pondok pesantren
b. Terciptanya sistem terintegrasi syariah pada sebagai repository knowledge, pada tahun 2021
pondok pesantren, mendukung pembayaran telah diterbitkan buku “Model Bisnis Hidroponik
SPP santri/santriwati, payroll gaji guru/pengurus di Pesantren” dan buku “Model Bisnis Usaha
pondok pesantren, serta elektronifikasi sistem Penggemukan Ternak Kambing dan Sapi di
pembayaran di pondok pesantren mencakup Pesantren” (Gambar 3.15). Penerbitan buku tersebut
juga lingkungan masyarakat sekitar pondok merupakan salah satu bentuk transfer of knowledge
pesantren dalam rangka mendukung inklusi yang memuat (i) studi kelayakan bisnis bagi pondok
pesantren yang akan menjajaki bisnis hidroponik
Gambar 3.14. Tampilan Virtual Market Pesantren: Alifmart dan penggemukan ternak kambing dan sapi, (ii)
pengalaman kesuksesan unit usaha pesantren,
(iii) faktor keberhasilan bisnis hidroponik dan
penggemukan ternak kambing dan sapi, dan (iv)
faktor-faktor penting (critical points) dalam memulai
usaha hidroponik dan penggemukan ternak
kambing dan sapi.

Sumber: Bank Indonesia

76 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Gambar 3.15. Buku Model Bisnis 2021 CWLS sebagai instrumen percepatan
pembangunan sektor wakaf menggabungkan
sektor keuangan sosial syariah, sektor komersial
dan sektor fiskal. Dalam hal ini CWLS memiliki
beberapa keunggulan, yaitu merupakan instrumen
keuangan berbasis wakaf yang memiliki klasifikasi
sovereign dan berfungsi sebagai benchmark
terhadap pengembangan instrumen wakaf tunai
lainnya. Keunggulan CWLS lainnya ialah CWLS juga
merupakan instrumen wakaf tunai yang membuka
peluang investasi sosial secara permanen maupun
temporer, sehingga memberikan peluang yang lebih
besar kepada calon investor (wakif) untuk dapat
berkontribusi.
Sumber: Bank Indonesia
Dalam rangka diversifikasi instrumen untuk
3.2.3. Penguatan Keuangan Sosial pendalaman pasar keuangan syariah dan
Syariah perluasan basis investor SBSN, Pemerintah
kemudian mengeluarkan seri CWLS Ritel. CWLS
Pengembangan Instrumen Keuangan Sosial Ritel memberikan kesempatan bagi para pewakaf
Syariah Melalui Cash Waqf Linked Sukuk uang ritel untuk menempatkan wakaf uangnya
baik temporer maupun permanen, pada instrumen
Penguatan peran keuangan syariah dalam
investasi yang aman dan produktif. Mekanisme
perekonomian antara lain dilakukan melalui
CWLS Ritel adalah sebagai berikut: (i) Investor/wakif
integrasinya dengan keuangan komersial. Integrasi
individu dapat beribadah dengan berwakaf atau
antara sektor keuangan komersial dan sosial adalah
beramal sosial sesuai ketentuan syariah; (ii) Hasil
upaya untuk meningkatkan pembiayaan syariah
investasinya berupa kupon akan disalurkan sebagai
dan pendalaman pasar keuangan syariah yang
amal jariyah untuk pelaksanaan proyek/program
berkontribusi pada optimalisasi pertumbuhan
sosial yang dikelola nazir, dan langsung dirasakan
ekonomi. Integrasi tersebut diharapkan tidak hanya
manfaatnya oleh masyarakat; (iii) Pada saat SBSN
memperluas variasi instrumen, namun juga dapat
CWLS Ritel jatuh tempo, pokok wakaf uang akan
berdampak mengurangi kemiskinan, meningkatkan
dikembalikan 100% kepada wakif untuk wakaf uang
inklusi keuangan dan kesejahteraan sosial-ekonomi,
temporer atau dikelola lebih lanjut oleh nazir untuk
sekaligus meningkatkan stabilitas sistem keuangan.
wakaf uang perpetual atau permanen. Saat ini CWLS
Salah satu inisiatif integrasi keuangan komersial Ritel telah diterbitkan dua kali, yaitu CWLS Ritel seri
dan sosial syariah adalah dalam bentuk instrumen pertama pada tanggal 9 Oktober 2020 dengan hasil
Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS). Secara umum, penempatan SWR001, dan CWLR Ritel seri SWR002
model CWLS adalah: (i) penghimpunan dana wakaf pada tanggal 9 Juni 2021. SWR002 merupakan seri
uang dari wakif oleh mitra nazir (pengumpul wakaf) CWLS pertama yang pemesanannya dapat dilakukan
untuk dikumpulkan pada Badan Wakaf Indonesia secara online (khusus untuk wakif individu).
(BWI) sebagai nazir, (ii) BWI membeli SBSN dari
Penguatan Tata Kelola dan Kelembagaan
Kementerian Keuangan dengan mekanisme
private placement, (iii) Pemerintah (Kementerian Keuangan Sosial Syariah
Keuangan) menerbitkan SBSN seri sukuk wakaf a. Implementasi Zakat Core Principles
dan membayarkan imbal hasil investasi kepada
nazir (BWI), (iv) Diskonto dan atau kupon SBSN Pilot project implementasi ZCP telah
akan diterima oleh BWI dan diteruskan kepada dilaksanakan di BAZNAS Provinsi Jawa Barat.
mauquf’alaih (penerima manfaat wakaf) mitra nazir Pilot project ini dilaksanakan dengan tahapan
untuk pembangunan/pengembangan aset wakaf kegiatan yaitu asesmen awal, training dan
dan pembiayaan program dan kegiatan sosial. pelatihan, pendampingan dan implementasi,
diakhiri dengan asesmen akhir serta evaluasi
dan rekomendasi. Penerapan ZCP diharapkan

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 77


dapat meningkatkan tata kelola dan kapabilitas diharapkan dapat menjadi digunakan untuk
lembaga pengelola zakat sehingga pada mengukur efektivitas pengelolaan wakaf oleh
akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan nazir untuk mewujudkan manajemen wakaf
publik. yang kredibel dan dipercaya publik.

b. Implementasi Waqf Core Principles (Indeks Digitalisasi Pembayaran Keuangan Sosial Syariah
Implementasi WCP)
Sejalan dengan tren ekonomi digital, transformasi
Pada tahun 2021, Bank Indonesia bekerja digital kelembagaan dan infrastruktur sektor
sama dengan BWI melanjutkan tahapan keuangan sosial syariah menjadi signifikan.
pilot project implementasi untuk mendorong Digitalisasi pembayaran dalam pengelolaan ZISWAF
implementasi WCP di Indonesia. Pilot project akan mendorong peningkatan mobilisasi dana
WCP diawali dengan penyusunan indeks keuangan sosial syariah secara efektif dan efisien
implementasi WCP yang diturunkan langsung sekaligus meningkatkan transparansi pengelolaan
dari prinsip-prinsip WCP. Indeks implementasi dana sosial syariah. Survei digitalisasi zakat yang
WCP mengevaluasi kinerja nazir melalui tiga dilakukan oleh Bank Indonesia dengan responden
dimensi yaitu tata kelola, aktivitas inti, dan 80 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) memetakan
manajemen risiko dengan beberapa variabel perilaku OPZ terhadap penggunaan platform digital.
dan indikator. Indeks ini juga telah diujicobakan Hasil survei mengindikasikan perlunya upaya nyata
kepada beberapa nazir pengelola wakaf tunai. dan inovatif untuk mentransformasi pengelolaan
Secara umum, indeks implementasi WCP zakat nasional menjadi pengelolaan zakat berbasis
digambarkan dalam Gambar 3.16. Implementasi digital. Upaya tersebut antara lain diwujudkan dalam
indeks WCP bertujuan untuk mengevaluasi bentuk sosialisasi digitalisasi pembayaran zakat
penerapan WCP pada organisasi pengelola untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan
wakaf (nazir) yang disesuaikan dengan kondisi kompetensi OPZ dalam optimalisasi digitalisasi zakat.
pengelolaan wakaf di Indonesia. Indeks ini Bank Indonesia telah melaksanakan setidaknya

Gambar 3.16. Indeks Implementasi WCP

Indeks
Implementasi
WCP

Aktivitas Inti Tata Kelola Managemen


Risiko

Manajemen Manajemen Good Nazir Kepatuhan Manajemen Risiko Kemitraan


Risiko Risiko Transfer
Pengumpulan Distribusi Governance Syariah dan pengelolaan aset
Keseluruhan dan Negara
Audit Internal wakaf

Transaksi Risiko
Masalah Penyalahgunaan Disclosure dan Risiko
dengan pihak Risiko Pasar Kehilangan
Harta Wakaf harta wakaf Transparasi Penerimaan dan
terkait reputasi dan
bagi hasil
aset wakaf

Risiko
Laporan Oprasional dan
keuangan dan Risiko Distribusi
Kepatuhan
audit eksternal syariah

Sumber: BWI dan Bank Indonesia

78 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


tiga kali sosialisasi digitalisasi zakat pada Agustus akan menjadi panduan bagi pengelola zakat untuk
dan Oktober 2021. Kegiatan ini menghadirkan para merumuskan kebijakan transformasi dan akselerasi
narasumber dari industri perbankan syariah, fintech digitalisasi pengelolaan zakat secara efektif dan
syariah dan platform digital fundraising yang dihadiri efisien.
setidaknya 400 OPZ dari seluruh Indonesia.
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Pelaku
Selanjutnya, untuk mendorong digitalisasi Keuangan Sosial Syariah
sektor zakat, diperlukan pemetaan terhadap
kesiapan OPZ dalam menerapkan digitalisasi Pengelolaan keuangan syariah yang efektif
pengelolaan zakat. Hal ini diperlukan untuk membutuhkan dukungan pelaku keuangan
merumuskan kebijakan dan program yang tepat sosial yang handal. Upaya peningkatan kapasitas
dalam mengakselerasi digitalisasi pengelolaan dan kapabilitas pelaku keuangan sosial syariah
zakat. Bekerja sama dengan PUSKAS BAZNAS, Bank dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi
Indonesia sedang mempersiapkan kajian tingkat yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
kesiapan digitalisasi zakat. Kajian ini bertujuan untuk dan kemampuan pengelola dana keuangan sosial
menyediakan indikator bagi lembaga zakat untuk syariah. Terdapat beberapa lembaga sertifikasi
mengukur dan mengevaluasi kinerja digitalisasi lembaga keuangan sosial syariah, yaitu:
pengelolaan zakat. Hasil pengukuran tersebut

Gambar 3.17. Framework Indeks Kesiapan Digital OPZ

Aktivitas Utama Aktivitas Aktivitas Aktivitas


Pengelolaan Zakat Pengumpulan dana Penyaluran dana ZIS Pelaporan dana
ZIS dan DSKL dan DSKL ZIS dan DSKL

Variabel Kesiapan Kesiapan Infrastruktur Digital, Penggunaan Alat atau Aplikasi Digital,
Digital Budaya dan Ekosistem Digital, Keahlian Digital SDM

Jaringan Internet
Jaringan Internet Jaringan Internet
Rasio Perangkat Rasio Perangkat Rasio Perangkat
Hardware Terhadap Hardware Terhadap Hardware Terhadap
Amil Pengumpulan Amil Penyaluran Amil Penyaluran
Platform Internal Platform Internal Platform Pelaporan
Platform Eksternal Digital
Platform Eksternal
Fasilitas Penyimpanan Pelaporan Digital
Fasilitas Penyimpanan Database Fasilitas Penyimpanan
Database Database
Indikator atau Sistem Pembayaran
Parameter Kesiapan Sistem Pembayaran Zakat Regulasi Internal
Digital Zakat Regulasi Internal Integrasi SIMBA
Regulasi Internal Integrasi Database Integrasi data BDTMB
Sistem Bekerja Remote Penyaluran Sistem Bekerja Remote
Divisi Pengumpulan Sistem Bekerja Remote Divisi Pengumpulan
Zakat Digital Divisi Pengumpulan Zakat Digital
Zakat Digital Penguasaan Amil
Penguasaan Teknologi
Penguasaan Teknologi terhadap SIMBA
Amil Amil
Sertifikasi
Pengumpulan Digital

Indeks Kesiapan Digital Organisasi Pengelola Zakat

Sumber: Baznas dan Bank Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 79


a. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BAZNAS Kabupaten. Terdapat dua kelompok/kategori
diklat yaitu (1) Pelatihan Berbasis Kompetensi
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BAZNAS
(PBK)/Competencies Based Training, yang
merupakan lembaga yang didirikan berdasarkan
bersumber dari Standar Kompetensi Kerja
Surat Keputusan Ketua BAZNAS Nomor 178
Khusus Pengelola Zakat milik BAZNAS dan
Tahun 2017 tentang Pembentukan Lembaga
(2) Pelatihan Tematik, yang bersumber atas
Sertifikasi Profesi Badan Amil Zakat Nasional.
kebutuhan dan keperluan lembaga untuk
Pendirian LSP BAZNAS ini bertujuan untuk
pengembangan dan peningkatan kapasitas
mewujudkan Amil Zakat yang kompeten
amil zakat. Hingga akhir tahun 2021, Lemdiklat
dan tersertifikasi dalam pengelolaan zakat
BAZNAS telah melaksanakan 154 diklat dengan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.23 LSP
total peserta sebanyak 8213.
BAZNAS telah mendapatkan lisensi dari BNSP,
serta memiliki tujuh skema sertifikasi, yaitu d. Sekolah Amil Indonesia (SAI)
skema sertifikasi pimpinan BAZNAS, skema
SAI adalah lembaga pendidikan zakat yang
sertifikasi pimpinan BAZNAS Daerah, skema
merupakan bagian dari Forum Zakat Nasional
sertifikasi direktur, skema sertifikasi manager
dan bersifat independen. SAI bertujuan untuk
pendistribusian dan pendayagunaan, skema
memberikan fasilitas yang dibutuhkan Lembaga
sertifikasi manajer pengumpulan, skema
Amil Zakat (LAZ) maupun Non-Governmental
sertifikasi staf pelaksana, dan skema sertifikasi
Organization (NGO) untuk meningkatkan
verifikator.
kapasitas dan kualitas sumber daya manusia
b. Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah pada lembaga tersebut. Sejak berdirinya, SAI
(LSPKS) telah melakukan 109 kali pelatihan, yang dihadiri
oleh 4192 peserta dan melahirkan output berupa
LSP Keuangan Syariah adalah lembaga
474 amil tersertifikasi (SAI, 2021)
sertifikasi profesi di sektor keuangan syariah
yang telah mendapatkan izin lisensi dari Badan e. LSP dan Lemdiklat BWI
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). LSPKS
LSP BWI telah mendapatkan lisensi dari BNSP
menyelenggarakan skema kompetensi Amil
pada Oktober 2021. Terdapat delapan skema
Zakat Tingkat dasar dan ahli disamping skema-
yang dikembangkan dalam sertifikasi nazir
skema lainnya. Pendirian LSPK diinisiasi oleh
wakaf oleh LSP BWI yaitu (1) Skema perencanaan
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo)
pengelolaa dan pengembangan harta benda
bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),
wakaf, (2) Skema pelaksanaan pengelolaan dan
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI),
pengembangan harta benda wakaf, (3) Skema
Asosiasi BMT Seluruh Indonesia (Absindo),
perencanaan penerimaan harta benda wakaf,
Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia
(4) Skema pelaksanaan penerimaan harta benda
(Asippindo) dan Asosiasi Organisasi Pengelola
wakaf, (5) Skema perencanaan penjagaan harta
Zakat Indonesia (FoZ)
benda wakaf, (6) Skema pelaksanaan penjagaan
c. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan harta benda wakaf, (7) Skema perencanaan
(Lemdiklat) BAZNAS penyaluran hasil harta benda wakaf, dan (8)
Skema pelaksanaan penyaluran hasil harta
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan BAZNAS
benda wakaf.
merupakan lembaga yang dibentuk oleh
BAZNAS yang menyelenggarakan kegiatan BWI juga membentuk Lemdiklat BWI yang telah
pendidikan dan pelatihan bagi para amil zakat menyelenggarakan dua pelatihan dan sertifikasi
yang tergabung di dalam OPZ. Amil zakat ini nazir wakaf uang dengan peserta dari berbagai
meliputi BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS nazir wakaf.
Kota/Kabupaten, serta LAZ Tingkat Nasional,
LAZ Tingkat Provinsi, dan LAZ Tingkat Kota/

23 Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Tenaga


Kerja Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional dan ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga
sertifikasi profesi

80 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Selain sertifikasi, peningkatan kompetensi dan syariah global. Peran serta aktif Bank Indonesia
kapabilitas pengelola keuangan sosial syariah dimaksud, dapat dilihat dari keterlibatan pada lima
juga dilaksanakan dalam bentuk pelatihan. Pada fora utama, yaitu: Islamic Financial Services Board
tahun 2021, Bank Indonesia bekerja sama dengan (IFSB), International Islamic Liquidity Management
International Centre for Awqaf Studies - Universitas (IILM), International Islamic Financial Market (IIFM),
Darussalam (ICAST - UNIDA) Gontor melaksanakan Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan
pelatihan wakaf internasional yang dihadiri paling Islamic Development Bank (IsDB).
kurang 400 peserta dari dalam dan luar negeri.
Pelatihan ini menyajikan topik tentang model sukuk Islamic Financial Services Board (IFSB)
dan aplikasi model wakaf uang, yang diharapkan IFSB merupakan organisasi yang menetapkan
dapat meningkatkan pemahaman peserta terhadap standar internasional pada area keuangan
perkembangan terkini perwakafan dan mendorong syariah. Standar IFSB ditujukan untuk mendorong
tumbuhnya inovasi wakaf nasional. perwujudan dan peningkatan kesehatan dan
stabilitas industri jasa keuangan syariah, baik dari
sisi makro maupun mikroprudensial. Standar IFSB
3.2.4. Kerja Sama Internasional Ekonomi diterbitkan setelah melalui proses yang cukup
dan Keuangan Syariah panjang mulai dari riset, workshop, audiensi publik,
melalui kerja sama dengan regulator, lembaga
Dalam rangka mendukung pencapaian visi
internasional relevan lainnya, dan pemangku
Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan
kepentingan industri. Disinilah keterlibatan Bank
Syariah Dunia, kiprah Indonesia di kancah
Indonesia, bersinergi bersama OJK, berperan
ekonomi syariah global terus ditingkatkan. Adanya
strategis dalam perumusan standar internasional,
partisipasi dan kontribusi aktif diikuti oleh ragam
serta memastikan ciri khas ekonomi dan keuangan
inisiatif yang diusung oleh delegasi Indonesia pada
syariah Indonesia terkomunikasikan dalam tataran
setiap level pertemuan internasional pada akhirnya
diskusi internasional khususnya dari perspektif
diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia
ekonomi mikro dan makroprudensial.
di kancah global. Untuk mendukung kebijakan
pendalaman pasar uang syariah dalam rangka Pada tahun 2021, Bank Indonesia terus
menciptakan infrastruktur keuangan syariah yang mendukung dan berkontribusi aktif dalam upaya
kuat, pengembangan ragam produk keuangan penguatan IFSB. Hal ini dilakukan baik dari sisi
syariah, dan perluasan basis investor, Bank Indonesia kualitas serta relevansi riset dan standar, maupun
turut aktif dalam beberapa fora internasional. penguatan organisasi dan tata kelola. Selain aktif
Kontribusi aktif ini diharapkan dapat mewarnai dalam berbagai working group penyusunan standar,
arah pengembangan ekonomi dan keuangan pada 2021 juga dilakukan riset bersama dalam

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 81


area makroprudensial berdasarkan prinsip syariah. green investment products pada industri keuangan
Penguatan juga ditegaskan dalam IFSB Strategic syariah yang mana sejalan dengan inisiatif G-20 dan
Performance Plan 2022-2024 berupa penajaman perlunya pengembangan Islamic social finance
pencapaian outcomes dengan impact assessment sebagai instrumen untuk memperkuat social safety-
yang menyeluruh. Ke depan, penyusunan standar net dan well beings di tengah kondisi pandemi
dan Guidance Note (GN) IFSB diarahkan ke area pada negara anggota OKI yang sedang melakukan
digitalisasi perbankan syariah seperti antara lain pemulihan ekonomi. Sementara IsDB adalah bank
FinTech, Central Bank Digital Currency (CBDC), pembangunan multilateral yang bertujuan untuk
dan blockchain based Islamic capital market and mendorong pembangunan sosial dan ekonomi
takaful, serta area sustainability yang telah menjadi di negara anggota dan komunitas Islam seluruh
fokus pembahasan global dan sangat relevan dunia. Adapun kerja sama yang telah dilakukan
dengan prinsip keuangan syariah (Boks 1.2). Bank Indonesia dengan IsDB sampai dengan 2021
terutama difokuskan pada investasi IsDB Sukuk
International Islamic Financial Market (IIFM) dan yang berjumlah sebesar 1,7 miliar dolar AS pada
International Islamic Liquidity Management (IILM) Oktober 2021 dan upaya pengembangan keuangan
sosial syariah melalui penguatan tata kelolanya yang
Keikutsertaan Bank Indonesia pada fora
diimplementasikan dengan penyusunan Waqf Core
internasional IIFM dan IILM berkaitan dengan
Principles dan Zakat Core Principles.
kebijakan dalam mendukung likuiditas keuangan
syariah Indonesia. IIFM merupakan lembaga
penyusun standar dengan fokus pada standardisasi
instrumen keuangan syariah, khususnya pada 3.2.5. Peningkatan Riset dan Edukasi
area Islamic Capital and Money Market, Islamic Eksyar
Corporate Finance, dan Islamic Trade Finance.
Berdasarkan hasil tracking survey yang
Pada 2021 IIFM mengembangkan practical Shari’ah
dilaksanakan di 8 provinsi dengan 885 responden,
Compliant Solution Risk Free Rate untuk transaksi
indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia
pembiayaan syariah dan Islamic hedging dengan
mencapai 20,01% pada tahun 2021. Saat ini
berakhirnya London Inter Bank Offered Rate (LIBOR).
dapat diasumsikan bahwa dari sekitar 100 orang
Dalam hal ini Bank Indonesia juga turut melakukan
penduduk muslim Indonesia terdapat sekitar
kajian benchmark rate untuk pasar uang syariah
20 orang yang “well literate” terhadap ekonomi
di Indonesia. Sementara IILM bertujuan untuk
syariah. Indeks literasi ekonomi syariah tahun 2021
menyediakan instrumen manajemen likuiditas
meningkat jika dibandingkan dengan indeks literasi
jangka pendek bagi lembaga keuangan syariah
berdasarkan hasil survei tahun 2019 yang sebesar
sehingga pengelolaan likuiditas oleh lembaga
16,28%. Peningkatan ini utamanya didorong oleh
keuangan syariah dapat berjalan secara efisien
aspek pengetahuan terhadap prinsip dan nilai-nilai
dan efektif. Kontribusi aktif Bank Indonesia
ekonomi syariah.
dalam penguatan organisasi dan tata kelola IILM,
mencerminkan dukungan Indonesia dalam likuiditas Upaya untuk terus mengawal peningkatan literasi
syariah global. ekonomi syariah nasional perlu terus diperkuat
melalui pengembangan riset dan edukasi ekonomi
Organisation of Islamic Cooperation (OIC) dan
syariah. Berkembangnya bidang riset tentu akan
Islamic Development Bank (IsDB) membantu para stakeholder dalam formulasi
Bank Indonesia turut aktif membawa stance regulasi atau kebijakan yang lebih tepat sasaran
diplomasi ekonomi Indonesia dalam organisasi serta mendukung praktisi ekonomi dan keuangan
multilateral seperti OIC dan IsDB. Hal ini antara syariah dalam melakukan inovasi produk dan jasa
lain dilakukan melalui keanggotaan Bank Indonesia pelayanan. Sementara itu, pelaksanaan program
secara aktif pada Standing Committee for Economic edukasi diharapkan akan mendorong peningkatan
and Commercial Cooperation (COMCEC) dan The pengetahuan dan pemahaman ekonomi syariah
Statistical, Economic and Social Research and sehingga pada akhirnya berimplikasi terhadap
Training Centre for Islamic Countries (SESRIC). Pada meningkatnya kebutuhan akan produk/jasa ekonomi
2021, Bank Indonesia menyampaikan beberapa syariah.
pandangan diantaranya pentingnya pengembangan

82 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Ketersediaan data dan statistik yang berkualitas data yang tersebar di lembaga dan instansi.
merupakan salah satu prasyarat penguatan riset, Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia melakukan
untuk itu pengembangan data dan statistik koordinasi dengan beberapa lembaga dan
ekonomi dan keuangan syariah menjadi hal yang instansi terkait seperti Kementerian Perindustrian
strategis. Data dan informasi statistik ekonomi dan (Kemenperin), Kementerian Agama (Kemenag),
keuangan syariah dapat memberikan gambaran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Badan Wakaf
seluruh aspek yang perlu dimonitor dalam proses Indonesia (BWI), Forum Wakaf Produktif (FWP), dan
perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. beberapa lembaga pengelola dana sosial syariah.
Dalam rangka mendukung peran Bank Indonesia
Peningkatan riset dan edukasi juga merupakan
untuk mencapai visi dan misi pengembangan
salah satu upaya peningkatan kualitas dan
ekonomi dan keuangan syariah, melalui formulasi
kuantitas sumber daya manusia (SDM) dalam
kebijakan pengembangan dibutuhkan data dan
bidang ekonomi dan keuangan syariah. Bank
statistik dalam format time series dan database
Indonesia bersama KNEKS, IAEI dan berbagai
yang komprehensif. Program kerja ini bertujuan
perguruan tinggi negeri dan swasta telah
untuk menyediakan kerangka publikasi statistik
berkoordinasi dan berkolaborasi untuk menyiapkan
yang menyajikan indikator-indikator, sumber data,
bahan ajar yang komprehensif dan menjadi standar
periodisasi data, granularity data dalam konteks
yang dapat digunakan oleh seluruh perguruan tinggi
sistem ekonomi, sistem keuangan (termasuk
di Indonesia yang mengampu Program Studi S1
keuangan sosial), dan sistem pembayaran.
Ekonomi Syariah.
Mengingat masih terbatasnya publikasi statistik
syariah dan belum terintegrasi (tersebar di masing- Sepanjang tahun 2021, Bank Indonesia telah
masing K/L) baik secara nasional maupun spasial menerbitkan 5 buku yang dapat digunakan
maka perlu disusun Kerangka Statistik Syariah (KSS) sebagai referensi ekonomi dan keuangan syariah.
sebagai inisiasi dalam penyusunan statistik syariah di Bank Indonesia bekerja sama dengan stakeholders
Bank Indonesia. KSS yang disusun oleh Departemen terkait telah menyelesaikan penyusunan 5 buku
Statistik (DSTA) – BI mengacu pada kebutuhan data referensi untuk tingkat Perguruan Tinggi yang
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) mencakup 3 buku ekonomi syariah untuk fakultas
- BI yang dituangkan dalam Business Plan 2020-2024 ekonomi dan 2 buku ekonomi syariah untuk fakultas
(multiyears). Sebagai kelanjutan dari penyusunan hukum. Buku-buku tersebut adalah Ekonomi
kerangka statistik ekonomi, sistem keuangan dan Pembangunan Islam, Pengantar Ekonomi Islam,
sistem pembayaran syariah, serta pemenuhan dari Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, serta buku
data-data yang telah tersedia di tahun sebelumnya, Ekonomi Syariah untuk Strata 1 dan Strata 2.
pada tahun 2021 dilakukan asesmen pemenuhan

Gambar 3.18. Sinergi Bank Indonesia dan Stakeholder dalam Memperkuat Riset dan Edukasi Ekonomi Syariah

Sumber: Bank Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 83


Gambar 3.19. Buku Referensi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sumber: Bank Indonesia

Strategi penguatan riset lainnya oleh Bank (Grafik 3.1). Sementara total sitasi JIMF pada Google
Indonesia ditempuh melalui publikasi Journal of Scholars pada tahun 2021 meningkat menjadi 983
Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF) dibandingkan dengan 2020 sejumlah 501. Pada
berskala internasional dengan peningkatan 2021, JIMF telah menerbitkan 5 edisi jurnal yang
kualitas yang terus dilakukan. Publikasi dan terdiri dari 4 edisi regular dan 1 edisi special issue.
peningkatan kualitas JIMF terus ditempuh Dalam peningkatan kualitas JIMF, Bank Indonesia
sebagai implementasi kebijakan penguatan riset melakukan penguatan infrastruktur, penguatan
ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia. SDM, dan perluasan visibilitas dalam pengelolaan
Peningkatan kualitas ini antara lain terlihat dari JIMF untuk mendorong JIMF menjadi jurnal
total sitasi JIMF pada Scopus per tahun 2021 yang terindeks Scopus atau yang setara.
meningkat menjadi 175 dari 70 pada tahun 2020

Grafik 3.1. Kinerja JIMF 2021

SITASI JIMF PADA SCOPUS SITASI JIMF PADA GOOGLE SCHOLAR


jumlah sitasi/tahun akumulasi jumlah sitasi/tahun akumulasi
200 1200
175
180 983
1000
160
140 800
105 120
100 502 600
481
70 80
400
43 60 250 252
27 40 131 119 200
12 15 70
4 20
0 0
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

PENULIS JIMF 2020-2021


300
2020 2021
251
233 250

200

125 150
111 111
101
100

21 25 27 50
15
0
Total Penulis Penulis Indonesia Penulis Indonesia - mix Penulis Asing Negara Penulis
country

Sumber: Bank Indonesia

84 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Pada tahun 2021, diselenggarakan 7th International Tema ISEF terus berkembang dari tahun ke tahun
Islamic Monetary Economics and Finance menyesuaikan dengan tahap pengembangan
Conference (7-IIMEFC) – Webinars and Call for industri dan ekosistem ekonomi syariah Indonesia
Paper sekaligus 13th International Conference on serta peningkatan daya saing Indonesia di
Islamic Economics and Finance (13-ICIEF). Dalam kancah ekonomi dan keuangan syariah global.
pelaksanaannya, Bank Indonesia bekerja sama ISEF ke-8 pada tahun 2021 mengangkat tema
dengan beberapa lembaga yang menaungi ICIEF “Magnifying Halal Industries Through Food and
yaitu The Islamic Research and Training Institute Fashion Market for Economic Recovery”. Tujuan
(IRTI) sebagai afiliasi dari Islamic Development utama penyelenggaraan ISEF ke-8 adalah untuk
Bank (IsDB), International Association for Islamic mengintegrasikan berbagai macam agenda
Economics (IAIE) serta beberapa lembaga domestik ekonomi dan keuangan syariah sehingga
seperti KNEKS, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia menciptakan iklim pengembangan ekonomi dan
(IAEI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Badan keuangan syariah dunia yang komprehensif. Di
Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Kegiatan Call for samping itu, rangkaian penyelenggaraan kegiatan
Paper tahun 2021 mampu menarik 251 paper ISEF ke-8 merupakan ikhtiar bersama untuk
karya peneliti dari 27 negara. Dari total 251 paper mendorong pengembangan industri halal yang
tersebut, 125 paper berasal dari Indonesia, 15 berfokus kepada sustainable food dan modest
paper Indonesia-mixed country, dan 111 paper fashion.
internasional. Penyelenggaraan kegiatan 7-IIMEFC
Penyelenggaraan ISEF ke-8 tahun 2021 tahun ini
mencakup plenary session, parallel session untuk
dilaksanakan dengan konsep hybrid, yaitu online
Call for Papers, serta kegiatan book launching dan
melalui platform zoom, dan offline bertempat di
webinar discussion forum. Plenary Session yang
Jakarta Convention Center (JCC), Masjid Istiqlal,
bertemakan “Islamic Economy, Halal Economy,
Hotel Sultan, dan Masjid Bank Indonesia. ISEF
and Industry for Organic Growth Towards Global
2021 telah menggelar total rangkaian 194 kegiatan
Value Chain” dan “Islamic Banking & Finance for
webinar, workshop, business coaching, business
Economic Recovery and Sustainable Development
meeting-matching, dan Focus Group Discussion
in Digital Era” dihadiri oleh 782 peserta dari berbagai
(FGD) pada skala nasional dan internasional, serta
afiliasi, yaitu akademisi dari dalam dan luar negeri,
talkshow dan tablig akbar. Rangkaian kegiatan ISEF
praktisi, kementerian, lembaga penelitian, lembaga
2021 terdiri dari rangkaian road to ISEF 2021 pada
pengelola wakaf, lembaga pengelola zakat, serta
tanggal 5 – 23 Oktober 2021, pelaksanaan Festival
asosiasi.
Ekonomi Syariah (FeSyar) di 3 (tiga) wilayah dan
3.2.6. Pelaksanaan Indonesia Sharia dilanjutkan dengan pelaksanaan agenda utama ISEF
Economic Festival (ISEF) 2021 2021 pada tanggal 25 – 30 Oktober 2021. Rangkaian
kegiatan ISEF 2021 setidaknya diikuti oleh 970 pelaku
Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) usaha, 420 desainer, 4.451 peserta kompetisi, 82.7
merupakan event keuangan dan ekonomi syariah ribu pengunjung platform dan 293 ribu peserta
terbesar dan terkomprehensif di Indonesia. dari 119 negara baik secara online maupun offline.
Diprakarsai oleh Bank Indonesia pada tahun 2014, Penyelenggaraan ISEF dan FeSyar 2021 berhasil
ISEF telah bertransformasi dari pameran ekonomi mendorong terciptanya kesepakatan pembiayaan,
dan keuangan syariah menjadi salah satu event komitmen transaksi business to business, transaksi
terintegrasi berskala global. Pada tahun-tahun ritel business to consumer dengan total senilai
sebelumnya, ISEF dihadiri secara fisik oleh puluhan Rp25,8 triliun melalui bulan pembiayaan syariah yang
ribu peserta dan buyer dari berbagai negara, dikoordinasikan bersama Otoritas Jasa Keuangan
serta perwakilan ribuan pesantren yang tersebar (OJK) dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan
di seluruh Indonesia. Selain menjadi wadah bagi Syariah (KNEKS), dan pengumpulan ZISWAF dengan
pengembangan ekosistem usaha syariah dan total Rp669 miliar.
industri halal, ISEF juga menjadi wadah silaturahmi
bagi berbagai pelaku ekonomi dan keuangan syariah
dunia.

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 85


Puncak acara ISEF 2021 ditandai dengan kegiatan 3.2.7. Sinergi Kebijakan dalam Wadah
Opening Ceremony ISEF 2020 secara hybrid pada KNEKS
27 Oktober 2021. Opening Ceremony ini dibuka oleh
Wakil Presiden Republik Indonesia, serta dihadiri Dalam upaya mengembangkan ekonomi dan
oleh sekitar 3 ribu tamu undangan yang bergabung keuangan Syariah, sinergi kebijakan Bank Indonesia
secara offline maupun online melalui aplikasi Zoom, dan K/L sebagai pemangku kepentingan dilakukan
Instagram, dan Youtube. Pada Opening Ceremony dalam wadah KNEKS. Saat ini telah terbentuk unit
ISEF 2021, Wakil Presiden RI menyampaikan ekonomi syariah pada K/L guna mengakselerasi
pencanangan dan launching berbagai agenda pengembangan eksyar di Indonesia. Berbagai
flagship telah dilakukan, baik secara nasional kebijakan dan program pada masing-masing
maupun internasional diantaranya: otoritas telah dilakukan untuk meningkatkan
aktivitas ekonomi syariah yang pada akhirnya akan
a. Pencanangan bulan Oktober sebagai Bulan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Ekonomi Syariah; Di Bank Indonesia, berdasarkan Blueprint Ekonomi
dan Keuangan Syariah strategi pengembangan
b. Peluncuran Global Islamic Finance Report 2021,
ekonomi dan keuangan syariah menggunakan
kolaborasi dengan Cambridge Islamic Finance
pendekatan pengembangan ekosistem. Tahapan
Advisory;
dalam strategi pengembangan ini selaras dengan
c. Peluncuran Indonesia Research Framework timeline tahapan pengembangan pada Masterplan
for Islamic Economics and Finance, kolaborasi Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI).
dengan KNEKS dan IAEI; dan
Pembangunan zona industri dan Kawasan Industri
d. Peluncuran Indonesia Halal Market Report, Halal (KIH) merupakan wujud sinergi antar
kolaborasi dengan Indonesia Halal Lifestyle pemangku kepentingan seperti Bank Indonesia,
Center (IHLC) dan Dinar Standard. K/L, pemerintah pusat dan daerah, serta pelaku
usaha syariah. Zona Industri dan Kawasan Industri
Halal (KIH) merupakan sebagian atau seluruh
Gambar 3.20. Highlight Pencapaian Pelaksanaan Kegiatan
ISEF 2021 bagian kawasan industri yang dirancang dengan
sistem dan fasilitas untuk mengembangkan industri
yang menghasilkan produk halal. Infrastruktur
dan fasilitas pendukung telah dibangun pada
KIH. Hal tersebut akan memberikan kemudahan
bagi kegiatan industri dalam melakukan proses
produksinya secara terintegrasi dalam satu kawasan
yang memenuhi persyaratan industri halal. Hal
ini dapat berdampak pada kemudahan proses
sertifikasi halal sehingga memberikan hasil pada
peningkatan kapasitas industri dalam menghasilkan
produk halal bernilai tambah tinggi, meningkatkan
daya saing produk halal Indonesia, menarik investasi,
dan meningkatkan kontribusi produk halal Indonesia
dalam perdagangan global. Dukungan K/L telah
berperan penting dalam proses pembangunan dari
perencanaan hingga peresmian KIH. Hingga saat
ini sudah ada 3 zona industri halal yang beroperasi
yaitu Modern Halal Valley Cikande, Halal Industrial
Sumber: Bank Indonesia
Park Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal Hub. Selain
itu, terdapat 4 kawasan industri yang berminat
mengembangkan zona halal dalam kawasannya
yaitu JIEP di Pulo Gadung DKI Jakarta, Surya Borneo
Industri di Kalimantan Barat, serta KIMA di Makasar
Sulawesi Selatan. Diharapkan kedepannya akan lebih
banyak Kawasan Industri Halal yang bisa beroperasi
di Indonesia.

86 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Selanjutnya, Program Sertifikasi Halal Produk force Lintas K/L tersebut juga telah meluncurkan
Ekspor dan Halal Traceability merupakan Program Sehati (Sertifikasi Halal Gratis) dan
bentuk komitmen bersama Bank Indonesia membangun fasilitasi halal UMK di beberapa K/L.
dengan stakeholders terkait dalam mendukung Ditargetkan pada tahun 2024, 80% UMK makanan
Indonesia sebagai pusat produk halal dunia. dan minuman yang memiliki Nomor Induk Berusaha
Program sertifikasi halal produk ekspor dan halal (NIB) telah bersertifikasi halal.
traceability adalah serangkaian upaya untuk
Dengan besarnya potensi wakaf di Indonesia
mendorong kewajiban sertifikasi halal untuk
diperlukan transformasi pengelolaan wakaf
produk ekspor dari Indonesia dan menginisiasi
nasional. Bank Indonesia bersinergi dengan
terciptanya halal traceability global yang dimulai
Kementerian Agama, Badan Wakaf Indonesia
dari Indonesia. Sertifikasi halal produk ekspor dan
dan K/L lainnya dalam wadah KNEKS melakukan
halal traceability merupakan hal yang penting
perbaikan tata kelola dan peningkatan peran
dan fundamental untuk pengembangan industri
dana sosial syariah khususnya wakaf uang dalam
produk halal indonesia. Sertifikasi halal produk
pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Melalui
ekspor dapat meningkatkan permintaan produk
sinergi tersebut, saat ini telah dibentuk Gerakan
Indonesia di negara-negara tujuan ekspor, terutama
Nasional Wakaf Uang di beberapa kementerian
pada negara tujuan yang memiliki penduduk
seperti Gerakan Wakaf ASN Kementerian Agama.
muslim. Hal ini tentu akan berdampak pada
Sementara itu, Gerakan Wakaf Daerah juga telah
meningkatnya kontribusi produk ekspor pada
diinisiasi di beberapa daerah seperti Riau, Sumatera
neraca perdagangan dan perekonomian Indonesia.
Barat dan DI Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya
Dengan pengembangan sistem halal traceability
peningkatan penghimpunan dan kebermanfaatan
akan meningkatkan kredibilitas produk-produk halal
wakaf uang untuk mendukung kesejahteraan
dari Indonesia. Hal ini tentunya akan meningkatkan
masyarakat dan ketahanan ekonomi nasional.
rasa aman konsumen dalam negeri dan luar negeri
dalam mengonsumsi produk- produk dari Indonesia. Untuk mencapai visi menjadikan Indonesia
Program ini dilakukan Bank Indonesia dengan K/L sebagai pusat produk halal dunia diperlukan
terkait seperti Bappenas, Kemenperin, Kemendag, strategi lintas K/L dalam mempercepat ekspor
BPJPH, BPOM dan lembaga lainnya. produk halal Indonesia. Bank Indonesia bersama
Kemendag, Kemenkop UKM, KADIN, Kemenkeu dan
Dalam rangka mengembangkan ekosistem
Kemenag telah menginisiasi program Percepatan
industri halal Bank Indonesia bersinergi dengan
Ekspor UKM Industri Halal. Program ini akan
K/L membangun Hub Port yang terintegrasi
menguatkan beberapa aspek diantaranya akses
dengan rantai pasok halal. Proyek ini memerlukan
pasar, produk unggulan dan teknologi produksi; (iii)
perhatian khusus semua otoritas dan pelaku usaha
legalitas dan sertifikasi; dan (iv) sumber pendanaan
terkait sehingga dapat terealisasi. Penyusunan
dan digitalisasi pembayaran dengan pemanfaatan
regulasi terkait pembentukan Halal Hub Port juga
teknologi digital dan big data analytic. Saat ini
termasuk tata kelola, insentif dan infrastruktur
Indonesia dan United Arab Emirates Comprehensive
pendukung lainnya diharapkan dapat dikeluarkan
Economic Partnership Agreement (UAE-CEPA) telah
oleh K/L terkait, sehingga dapat menstimulus
menandatangani kesepakatan mengenai Chapter
pelabuhan-pelabuhan lain untuk membangun Halal
Ekonomi Syariah dimana kesepakatan tersebut
Hub Port yang menjadi bagian dari rantai pasok
akan meningkatkan kerja sama perdagangan
Halal. Halal Hub Port yang terintegrasi dengan
dan meningkatkan nilai ekspor produk halal
fasilitas pendukung lainnya diharapkan dapat
UKM Indonesia dengan negara UAE. Program ini
meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses logistik
menargetkan UKM Industri Halal dapat ekspor ke-16
yang berdampak pada skala ekonomi yang lebih
Negara Tujuan Ekspor (NTE) pada tahun 2024.
baik.
Sejalan dengan pentingnya visi pembangunan
Pembentukan Task force Lintas K/L Percepatan
ekonomi yang berdasarkan pada riset dan
Implementasi Sertifikasi Halal UMK juga dilakukan
pengembangan, KNEKS meluncurkan Kerangka
untuk akselerasi implementasi sertifikasi halal.
Riset Terapan Nasional Sektor Ekonomi Syariah
Hingga saat ini telah diterbitkan regulasi PMK
dan Sains Halal 2021-2024. Kerangka riset ini
No. 57 tahun 2021 tentang Tarif Layanan Badan
merupakan bagian dari Kerangka Riset Nasional
Layanan Umum dan PMA No. 20 Tahun 2021 tentang
Ekonomi dan Keuangan Syariah, selain Kerangka
Sertifikasi Halal Untuk Pelaku UMK. Selain itu, task
Riset Sains Halal Nasional: Bahan Substitusi Non-

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 87


Halal, dan Kerangka Riset Sains Halal Nasional: syariah secara keseluruhan serta pembangunan
Teknologi Autentikasi Halal 4.0. Berdasarkan Global nasional bahkan di masa krisis seperti saat ini.
Innovation Index 2020 yang dikeluarkan oleh Cornell Hasil riset yang diperoleh diharapkan dapat segera
University, INSEAD, dan World Intellectual Property diimplementasikan dan bermanfaat bagi para
Organization, saat ini Indonesia masih berada pada pengguna riset dan pelaku industri halal nasional.
ranking 85 dari 131 negara pada aspek riset dan Hal ini akan mendorong terbangunnya sinergi dan
inovasi. Penyusunan kerangka riset ini merupakan kolaborasi antara partisipasi lembaga riset, pelaku
salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk usaha, dan pemerintah dalam pengembangan
mendorong penyelarasan pengembangan riset ekonomi syariah dan dalam pengembangan R&D
dan inovasi yang bernilai tambah, unggul, strategis (research and development) ekonomi syariah.
dan tepat guna pada sektor ekonomi syariah dan
Kerangka Riset Terapan Nasional Ekonomi dan
industri halal nasional melalui ketersediaan acuan
Keuangan Syariah Indonesia mencakup tema-
dan referensi riset bagi para peneliti ekonomi syariah.
tema riset strategis nasional di seluruh sektor
Selain mengusulkan beberapa tema riset strategis,
ekonomi dan keuangan Syariah. Berdasarkan
kerangka riset ini juga memuat rekomendasi
usulan strategis dari para pemangku kepentingan
mengenai integrasi pelaku dan sumber daya yang
sektor ekonomi dan keuangan Syariah, kerangka
mencakup pusat maupun lembaga riset unggulan di
riset nasional ini merekomendasikan beberapa tema
bidang ekonomi syariah di Indonesia.
di sektor industri halal, yaitu mencakup makanan-
Peluncuran kerangka acuan penelitian ekonomi minuman halal, pariwisata ramah muslim, obat-
syariah nasional berimplikasi positif terhadap obatan dan kosmetik halal, bisnis dan manajemen
optimalisasi fungsi ekonomi syariah sebagai syariah; dan tema-tema industri halal lainnya.
sumber pertumbuhan baru. Penerbitan kerangka selanjutnya, tema riset di sektor keuangan syariah
riset terapan ekonomi syariah dilakukan melalui mencakup perbankan syariah, pasar modal syariah
penyelarasan topik dan tema riset yang selaras & investasi syariah, industri keuangan non-bank
dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) (IKNB) syariah, hukum ekonomi & keuangan syariah,
2017-2045 dan Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020- dan tema-tema keuangan syariah lainnya. selain
2024. Penyelarasan tema riset strategis antara itu, juga ada tema riset pada sektor keuangan sosial
kegiatan penelitian dengan prioritas riset nasional syariah (zakaf, infak, sedekah dan wakaf) dan sektor
dan kebutuhan stakeholder serta dunia usaha keuangan mikro syariah (institusi/lembaga keuangan
diharapkan dapat meningkatkan dampak keluaran mikro syariah).
riset terhadap pengembangan sektor ekonomi

88 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Gambar 3.21. RIRN, PRN, dan Kerangka Riset Nasional Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah

RENCANA INDUK RISET NASIONAL (RIRN) 2017-2045


SEKTOR EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
DAN PRIORITAS RISET NASIONAL (PRN) 2020-2024

RENCANA INDUK PRIORITAS RISET - Bank BUMN Syariah Makanan dan


RISET NASIONAL NASIONAL (PRN) Minuman halal
2020 - 2024 - Bank Investasi Syariah
(RIRN) 2017 - 2045
Pariwisata Ramah Muslim
- Pasar Modal Syariah
Fesyen Muslim
Bidang Riset: Fokus Riset: - Asuransi Syariah
Farmasi dan kosmetik halal
1. Pangan 1. Pangan Pertanian - Dana Pensiun Syariah
Media dan Rekreasi halal
2. Energi 2. Energi Baru - Multifinance Syariah
3. Kesehatan 3. Kesehatan dan Obat - BPJS Syariah
N
4. Transportasi GA L IN
4. Transportasi N RSI H HAD
5. Produk Rekayasa E IA

KOEUA
5. Produk Rekayasa

U AL
R

SY M

ST
Keteknikan

L
Keteknikan

A
K

RI
6. Pertahanan dan Baitul Mal wa Tamwil (BWT)
6. Pertahanan dan - Zakat
Keamanan atau Koperasi Simpan Pinjam
Keamanan - Infak Pembiayaan Syariah (KSPPS)

K E US O S RI
7. Kemaritiman 7. Material Maju

RI R O A N
- Sedekah Bank Pembiayaan Rakyat
8. Lainya

S YA
8. Kemaritiman

K NG
A N IA
Syariah (BPRS)

AH
- Wakaf G
9. Kebencanaan A L N
A UA I
H KE M A Bank Wakaf Mikro
10. Sosial Humaniora - SY Lembaga Keuangan Mikro
Seni Budaya - Syariah (LKMS)
Pendidikan

BIDANG IRISAN RIRN 2017-2045 & PRN 2020-2024 DENGAN SEKTOR EKONOMI SYARIAH

1. Tanaman Pangan 5. Pendidikan dan penyiapan SDM berdaya asing


2. Peternakan & Perikanan 6. Kecukupan Gizi & Penanggulangan Stunting
3. Kebencanaan 7. Lingkungan & Sumber Daya Air
4. Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Daya Maritim

Sumber: KNEKS, 2021

Gambar 3.22. Ekosistem Riset Ekonomi Syariah Indonesia

SUPPLY DEMAND

KELUARAN RISET
LEMBAGA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI
PEMERINTAH
Artikel Jurnal
Pusat- Lembaga Penelitian Pemerintah
Pusat Penelitian/ Pengabdian kepada
Balitbang pusat
Kajian Lembaga Buku Masyarakat (LPPM)
K/L Riset
Pemerintah

Paten
Pelaku Industri

LEMBAGA PENELITIAN Hak Cipta/HKI


NON-PEMERINTAH KAWASAN RISET TERPADU

Laporan Kajian
Pusat Pusat Riset Science
Kawasan Sains
Kajian Non Swasta (Lokal/ Techno Akademisi
Park (STP) Teknologi
Pemerintah Internasional) Policy Brief

Pihak Swasta
INFRASTRUKTUR RISET EKONOMI SYARIAH

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) REGULASI PENDANAAN


Talent Pool, Peneliti Publikasi Insentif R&D Research Grant, Lembaga
& HKI, dan Career Path Masyarakat
Administrasi Riset Donor, dan APBN/APBD
Peneliti

Sumber: KNEKS, 2021

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 89


Boks
Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan
Syariah di Daerah: Collabs House – Sinergi dan
3.1 Kolaborasi Aksi Pengembangan Ekosistem Ekonomi
dan Keuangan Syariah (Eksyar) di Solo Raya

Gambar 3.23. Ekosistem Eksyar Pentahelix Sinergi dan kolaborasi ekosistem eksyar di
Solo Raya diwujudkan dalam tiga program
unggulan. Hal tersebut dilakukan untuk
Business & mengoptimalkan potensi Solo Raya, yang
finance
meliputi wilayah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,
Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten, dalam
Society/ mengembangkan industri halal, baik untuk
Community Academic
sektor makanan halal, fesyen muslim, pariwisata
EKSYAR ramah muslim, dan pemberdayaan eksyar
melalui perluasan fungsi pondok pesantren
dan masjid. Event Syiar Ekonomi Syariah dan
Pesantren (SYEKATEN), Kawasan Kuliner Halal
berbasis komunitas di Kampung Batik Kauman,
Goverment Media
serta pengembangan ekosistem ekonomi
SYEKATEN pesantren yang dilaksanakan bekerja sama
Kawasan Halal Ekosistem dengan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren
Kauman HEBITREN
(HEBITREN) Solo Raya menjadi tiga program
Sumber: Bank Indonesia
unggulan.
Kunci utama keberhasilan pengembangan Program Unggulan Pertama: SYEKATEN
ekonomi dan keuangan syariah terletak pada
sinergi dan kolaborasi antar stakeholder baik SYEKATEN merupakan showcase sinergi dan
di tingkat nasional maupun daerah. Komitmen kolaborasi stakeholders untuk mendukung
untuk melakukan sinergi dan kolaborasi secara ekosistem eksyar sebagai sumber
pentahelix oleh sektor pemerintah, industri/ pertumbuhan ekonomi ekonomi baru dalam
pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, percepatan pemulihan ekonomi daerah.
akademisi, dan media diharapkan dapat SYEKATEN pertama kali diselenggarakan pada
memperkuat dan mengakselerasi kemajuan tanggal 30 Agustus s.d. 6 September 2021, dan
eksyar. Di wilayah Solo Raya, Collabs House diagendakan menjadi event tahunan di Solo Raya.
tergabung dalam ekosistem eksyar yang terdiri Event tersebut meliputi Sharia Economic Forum
dari Bank Indonesia, Pemerintah Daerah di Solo dengan berbagai web seminar, talk show, dan
Raya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Majelis focus group discussion (FGD), Sharia Fair dengan
Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, sejumlah perlombaan dan fasilitasi business
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Badan Amil matching antara pelaku usaha syariah di Solo
Zakat Nasional (BAZNAS), Forum Zakat (FOZ), Raya dengan potential buyers.
Badan Wakaf Indonesia (BWI), Asosiasi Bank
Program Unggulan Kedua: Pengembangan
Syariah Indonesia (ASBISINDO), Himpunan
Kawasan Kuliner Halal di Kampung Wisata
Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), Dewan
Batik Kauman
Masjid Indonesia (DMI), dan akademisi. Ekosistem
ini diharapkan menjadi salah satu model Pengembangan Kawasan Kuliner Halal di
pengembangan secara kolektif antar lembaga Kampung Wisata Batik Kauman merupakan
sesuai peran dan fungsi dari tugas pokoknya pilot project dalam rangka penguatan industri
masing-masing. kuliner halal berbasis komunitas di Solo Raya.
Penguatan dilakukan dengan meningkatkan

90 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


peran usaha syariah dalam halal value chain, untuk keluarga keraton. Pemilihan Kampung
serta mengembangkan keuangan sosial dan Kauman tersebut mempertimbangkan solidnya
komersial syariah sebagai sumber pembiayaan basis komunitas dan kuatnya nilai budaya
alternatif, yang secara umum dapat memperkuat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai
keuangan syariah. Melalui program ini, tambah dan daya saing output produk yang
masyarakat di Kota Solo diharapkan semakin dihasilkan. Kampung Kauman memiliki berbagai
menyadari pentingnya kehalalan produk untuk organisasi yang menggiatkan ekonomi, sosial,
mendukung terciptanya kawasan muslim friendly budaya dan dakwah keagamaan, diantaranya
sekaligus menguatkan branding Kota Solo Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman
sebagai salah satu destinasi wisata kuliner halal. (PKWBK), Koperasi Sarikat Dagang Kauman,
Yayasan Masjid Agung dan Pengusaha Muda
Pilot project tersebut merupakan hasil
Kauman (PEMUKA), dan lainnya.
kolaborasi Bank Indonesia dan stakeholders
terkait lainnya dengan basis komunitas dan Program pilot project dirancang untuk
budaya. Kampung Kauman, yang merupakan pengembangan usaha yang hasilnya, berupa
salah satu destinasi wisata di Solo, terkenal produk halal, memiliki ketersesuaian dengan
sebagai sentra batik tertua dan penyedia kuliner Sistem Jaminan Produk Halal. Pada tanggal
Gambar 3.24. Model Bisnis Kawasan Halal Kuliner Kampung Kauman, Solo

Model Bisnis Canvas Skema Implementasi

Pemetaan Awal Penyusunan Program


Layak
Value co- - Kampung Kauman sebagai destinasi budaya
Creation - Kekompakan ekosistem Komunitas Kauman
- Adanya dukungan dan komitmen dari Survey kelayakan Penentuan
internal ekosistem dan komitmen kebutuhan program
- Lokasi strategis di pusat kota dan tujuan Tidak
wisata Identifikasi Lokasi/Komunitas Layak
dari 3 aspek: Identifikasi kebutuhan
- Pengembangan ekonomi komunitas Infrastruktur & pelatihan;
Kelembagaan;
termasuk sociopreneur dan regenerasi
Operasional: Tidak
komunitas (milenial). Sumber daya Identifikasi peran para pihak
Dilanjutkan

Key Launching Uji Coba Implementasi


- Binaan Pemkot Solo
Partner - Mitra Binaan Bank Indoneisa
- Keraton Surakarta
- Masjid Agung Kota Surakarta
Uji coba Instalasi
- Koperasi Sarikat Dagang Kauman Penjualan kuliner
peralatan infrastruktur
- Universitas/Institusi Pendidikan/UNS
Halal Centre
Pelaksanaan penjualan Uji coba Peralatan; Jadwal dan pelaksanaan
kuliner
Pelatihan; Instalansi infrastruktur
Pendampingan
Key - Memastikan agar proses pembuatan dan Pengurusan perijinan Kesiapan lokasi pemasangan
Activities penyajian kuliner sesuai dengan prinsip UKM kuliner infrastruktur
syariah dan higienis. Jadwal pelaksanaan pelatihan
- Penataan kawasan kuliner halal
- Perawatan sarana & prasarana
- Pemasaran/Promosi
- Pencaatatan & Pengelolaan keuangan
Dukungan Mitra Monitoring & Evaluasi
Key - Sumber daya manusia dan komunitas
Resource - Ekosistem yang sudah tertata dengan baik Bantek CSR Monitoring proses dan kegiatan
- Makanan halal dan toyib
- Perijinan dari instansi terkait Pelatihan Infrastruktur sebelum, selama dan pasca launching
pengolahan makanan Kuantitas & kualitas produksi
(sustainabilitas produksi)
Customer Internal pesantren: Pelatihan manajemen Infrastruktur
Komunitas nternal ekosistem Kampung Kauman usaha dan pengelolaan pendukung Kestabilan produksi dan
Segment penurunan biaya
keuangan lainya
Eksternal pesantren:
Masyarakat, komunitas muslim di sekitar
Kauman, instansi pemerintah daerah &
perkantoran.

Komitmen Pengurus Peralatan produksi berkualitas dengan


Customer - Menjaga kualitas makanan Komunitas maintenance rutin
- Kemudahan pemesanan
Relationship
- Pelayanan dan infrastruktur memadai Key Kualitas dan kompetensi sumber daua UKM
Success dalam mengelola operasional dan usaha

- E-commerce (Gofood, Grabfood, dll)


Channels - Kawasan Kampung Kuliner Kauman
Kelancaran penjualan dan akses pemasaran produk

Cost - Uji perijinan dan sertifikasi halal Indikator Keberhasilan


Structures - Biaya overhead cost a.l gaji tenaga kerja & listrik
- Biaya bahan baku makanan
Tahun ke-1: Terlaksananya survei pemetaan awal
- Biaya perawatan sarana prasarana produksi
- Bangunan tempat pengolahan makanan Terlaksananya proses pemberian bantuan infrastruktur
Telah dilakukanya instalasi infrastruktur

Revenue Telah dilakukaknya pelatihan


- Penjualan kuliner
Stream - Penjualan UKM pendukung lainya Telah dilakukanya uji coba implementasi Sertifikasi Halal Terpadu

Tahun ke-2: Sustainabilitas program; Revenue Stream; Akses penjualan;

Sumber: Bank Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 91


6 s.d. 10 Desember 2021, Bank Indonesia menjadi wadah penyatuan komitmen dari para
bersama Pemerintah Kota Surakarta, MES, dan pesantren anggotanya untuk menjadi kekuatan
Komunitas Kampung Wisata Batik Kauman ekonomi yang lebih besar di Solo Raya. Forum
menyelenggarakan Capacity Building Creative yang bersifat informal tersebut merupakan
Halal Culinary. Pelatihan ini fokus pada langkah awal dari proses pembentukan holding
pengembangan kapasitas SDM pelaku UMKM bisnis yang formal dan fungsional. Berdasarkan
terkait dengan perizinan, sertifikasi halal, hasil pemetaan unit usaha pesantren di Solo
branding dan packaging. Raya, 62% pesantren memiliki unit usaha di
sektor perdagangan; 14,1% di sektor industri; 9,9%
Program Unggulan Ketiga: Pemberdayaan
di sektor peternakan; 7,1% di sektor perikanan;
Ekonomi Pesantren melalui HEBITREN Solo
dan 6,9% sisanya di sektor pertanian lainnya.
Raya
Dari hasil pemetaan tersebut, HEBITREN Solo
Bank Indonesia mendukung perluasan fungsi Raya berkolaborasi dengan Bank Indonesia
pesantren guna meningkatkan kemandirian dan stakeholder terkait lainnya membantu
ekonominya dalam rangka pengembangan pengembangan unit usaha syariah yang
eksyar nasional. Bentuk dukungan fokus pada sektor makanan halal, pariwisata,
berupa penciptaan wirausaha baru, sentra pertanian, dan energi baru terbarukan, melalui
pengembangan teknologi tepat guna, dan pusat pembentukan unit usaha baru ataupun
pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga pengembangan unit usaha yang sudah
pesantren dapat menjadi pusat pengembangan dijalankan oleh pesantren.
ekonomi selain menjalankan fungsi utamanya
Kolaborasi HEBITREN Solo Raya bersama
di bidang pendidikan. Pemberdayaan dan
Bank Indonesia menghasilkan program
penguatan ekonomi syariah dicapai melalui
pengembangan model bisnis perluasan
perluasan ekosistem dengan meningkatkan
akses usaha perdagangan dan industri
jumlah pelaku ekonomi dari berbagai lini usaha
serta penyelenggaraan edukasi dan literasi
syariah, termasuk diantaranya pesantren, UMKM,
digitalisasi pembayaran dan pemasaran produk
dan korporasi dalam suatu rantai usaha yang
halal pesantren. Dalam mengimplementasikan
inklusif untuk memperkuat struktur ekonomi.
model bisnis yang dikembangkan oleh Fakultas
Pembentukan HEBITREN di wilayah Solo Raya Ekonomi Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
diharapkan dapat meningkatkan kekuatan (UIN) Rasuna Said Surakarta, HEBITREN bekerja
ekonomi dan daya saing pesantren pada sama dengan salah satu distributor terbesar
sektor-sektor unggulan. HEBITREN Solo Raya setempat, yaitu PT K33 Distribusi. Selain itu, dalam
yang telah dideklarasikan pada 27 Agustus 2020

Gambar 3.25. Pemetaan Usaha Pesantren di Solo Raya

38% 21,1% Sudah memiliki usaha dan


sudah berjalan lebih dari 2 tahun
82%
Pertanian 40% Memiliki Usaha dan
Berjalan Lebih dari 2 Tahun
Peternakan
Sedang merintis usaha

Belum memiliki usaha


9,9%
Perikanan
Industri 62% Sektor Usaha Pesantren
Berupa Perdagangan

40,8% 14,1% Perdagangan

32% Jenis Usaha Pesantren


Berupa Pertokoan

Berdasarkan Kepemilikan Usaha Berdasarkan Sektor Usaha


98% Skala Usaha Pesantren
Masih Mikro

32,4% Fashion
18,3%
Makanan/Minuman Mikro (0-300 juta/Tahun)
Kerajinan Kecil (300 juta - 2.5M/Tahun)
98,6%
9,9% 8,5% Pertokoan Menengah(2,5 M - 50 M/Tahun)
Budidaya ternak Usaha Besar (> 50 M/Tahun)
31%

Sumber: Bank Indonesia

92 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


rangka mendorong digitalisasi pondok pesantren, alam terganggu. Salah satu pendampingan
dilakukan sosialisasi mengenai digitalisasi yang dilaksanakan Bank Indonesia adalah
pembayaran dan pemasaran produk halal mendorong klaster dan UMKM binaan untuk
pesantren yang bekerja sama dengan Dewan mengembangkan budidaya tanam ramah
Nasional Keuangan Inklusif. Kegiatan tersebut lingkungan. Bank Indonesia memfasilitasi
bertujuan untuk mengedukasi pembayaran pelatihan perbaikan kesuburan tanah dan
melalui QRIS dan digitalisasi pemasaran produk, pengendalian organisme pengganggu
dengan menghadirkan narasumber dari LinkAja tanaman (OPT) dengan mengoptimalkan fungsi
Syariah, Bukalapak, dan Satuan Tugas Halal Jawa mikroorganisme tanah bagi pesantren yang
Tengah. memiliki unit usaha sektor pertanian. Pelatihan
tersebut dilaksanakan pada November 2021 yang
Pada sektor perikanan, dilakukan
diikuti oleh 21 pesantren di bawah koordinasi
pengembangan unit usaha perikanan lele
HEBITREN Solo Raya bekerja sama dengan
sebagai usaha bersama. Budidaya lele dengan
Komunitas Bunkaination Indonesia di Malang,
sistem semi-bioflok dilakukan melalui kerja
yaitu komunitas petani yang berkomitmen dalam
sama dengan UMKM binaan yang akan menjadi
menjaga kelestarian lingkungan.
mentor, mulai dari budidaya lele sampai dengan
pengolahan paska panen. Pusat Pelatihan Pengembangan pertanian modern berbasis
Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Alang- teknologi greenhouse, dilakukan melalui
Alang Tumbuh Subur merupakan mitra yang program mentoring dan pendampingan oleh
melakukan pendampingan dan menjadi off taker Pesantren Al Ittifaq terhadap enam pesantren.
hasil budidaya lele HEBITREN. Pola kerja sama dalam mengembangkan
agribisnis dilakukan untuk komoditas melon,
Pada sektor pertanian, dilakukan
sebagai komoditas perdana. Sebagai mentor,
pengembangan konsep “Santri Jogo Bumi”.
Pesantren Al Ittifaq akan menjadi off taker buah
Permasalahan yang dihadapi oleh sektor
melon yang dihasilkan oleh enam pesantren
pertanian saat ini berupa ketidakseimbangan
untuk dipasarkan di supermarket mitranya. Usaha
ekosistem yang diakibatkan oleh pola budidaya
tersebut menjadi bagian dari ekosistem ekonomi
yang tidak ramah lingkungan, sehingga
pesantren di bawah koordinasi HEBITREN Solo
produktivitas lahan menurun dan kelestarian
Raya.
Gambar 3.26. Budidaya Lele oleh HERBITREN Gambar 3.27. Santri Tani Jogo Bumi

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 93


Boks Perluasan QRIS untuk Aktivitas Ekonomi dan
3.2 Keuangan Syariah

Penggunaan teknologi digital dalam aktivitas dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan
ekonomi dan keuangan sudah menjadi terjaga keamanannya. Implementasi QRIS secara
keniscayaan dan telah mempengaruhi corak nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020,
aktivitas ekonomi dan keuangan. Faktor guna memberikan masa transisi bagi industri.
yang sangat menentukan selain pesatnya Pihak-pihak yang telah menggunakan QR Code
perkembangan teknologi digital adalah pembayaran sebelum ketentuan QRIS berlaku,
preferensi masyarakat yang meningkat pada wajib menyesuaikan QR Code pembayaran yang
penggunaan teknologi digital, cepatnya akseptasi digunakannya sesuai dengan QRIS paling lambat
digitalisasi dan besarnya jumlah masyarakat 31 Desember 2019.
yang menggunakan perangkat digital. Bagi
Peran teknologi digital semakin signifikan
Indonesia, meluasnya penggunaan internet
dengan munculnya pandemi. Beberapa
atau penggunaan perangkat digital seperti
kebijakan Bank Indonesia terkait penggunaan
smartphone dan besarnya jumlah masyarakat
teknologi digital menyikapi kondisi pandemi,
Indonesia khususnya kelompok milenial yang
diantaranya adalah mendorong transaksi
aktivitas hariannya tidak dapat dipisahkan
nontunai menggunakan media nirsentuh,
dengan teknologi digital, menjadi pondasi digital
mendorong akseptasi dan inovasi model
bagi Indonesia dalam rangka memperluas
bisnis QRIS untuk UMKM serta memperkuat
inklusivitas, baik di sektor ekonomi maupun
ekosistem ekonomi dan keuangan digital melalui
keuangan syariah.
penggunaan instrumen pembayaran digital,
Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem kolaborasi bank, fintech dan e-commerce untuk
Pembayaran Indonesia (ASPI) telah mendukung program pemulihan ekonomi
meluncurkan Quick Response Code Indonesian nasional. Dengan demikian, QRIS juga menjadi
Standard (QRIS – dibaca KRIS) pada 17 Agustus bagian dari kebijakan Bank Indonesia di bidang
2019. QRIS adalah penyatuan berbagai macam sistem pembayaran sebagai upaya agar kegiatan
QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem ekonomi tetap berjalan di masa pandemi
Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. Covid-19.
QRIS dikembangkan agar proses transaksi

Gambar 3.28. Penggunaan QRIS oleh UMKM

Sumber: Bank Indonesia

94 Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah


Peran teknologi digital seperti QRIS tentu Sementara itu penggunaan QRIS di sektor
saja menjadi tools yang sangat penting dalam keuangan syariah, khususnya membantu
pengembangan sektor ekonomi dan keuangan aktivitas keuangan sosial syariah. Saat ini QRIS
syariah. QRIS membantu pengembangan sektor secara luas telah digunakan untuk pembayaran
usaha syariah khususnya di kelompok UMKM zakat, infak, sedekah dan wakaf, baik melalui
dalam melancarkan mekanisme pembayaran. Hal masjid, lembaga pengelola ZISWAF, pesantren
ini dikarenakan upaya digitalisasi UMKM dapat dan kegiatan sosial lainnya. Dalam rangka
dimulai dengan digitalisasi pada sisi pembayaran. meningkatkan penggunaan QRIS pada aktivitas
Aplikasi QRIS untuk digitalisasi UMKM termasuk sosial syariah, Bank Indonesia bekerja sama
pada unit ekonomi dan bisnis pesantren. Sampai dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan
dengan tanggal 17 Desember 2021, jumlah Badan Wakaf Indonesia (BWI) melalui beragam
merchant yang menggunakan QRIS mencapai program, seperti penggunaan fitur QRIS pada
14 juta merchant, dimana 84,3% atau 11 juta pelayanan BAZNAS dan BWI serta program
pengguna merupakan pelaku usaha mikro-kecil. sosialisasi dan edukasi QRIS kepada masyarakat.

Gambar 3.29. Penggunaan QRIS dalam Aktivitas Sosial

QRIS di Pesantren QRIS TTM untuk Mesjid Lembaga Amil

Zakat Donasi Layanan Ambulan Kepedulian Sosial kepada Panti Asuhan

Sumber: Bank Indonesia

Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah 95


Bab 4 Membaiknya prospek ekonomi global
dan mitra dagang produk halal nasional
direspon dengan sinergi kebijakan ekonomi
Arah Kebijakan Ekonomi syariah nasional untuk menjaga momentum
Syariah Mendorong kebangkitan dan mendorong akselerasi
pemulihan pada 2022. Pengembangan
Pemulihan Ekonomi industri halal dan perluasan usaha syariah,
yang Kuat dan serta peningkatan peran keuangan syariah
dalam pembangunan menjadi bagian dari
Berkesinambungan program prioritas nasional pada 2022. Bank
Indonesia terus bersinergi mendukung upaya
akselerasi ekonomi syariah nasional melalui
penguatan dan penajaman kebijakan
pengembangan ekonomi syariah sebagai
bagian dari bauran kebijakan. Fokus
pengembangan ekosistem halal value chain
akan tetap diutamakan pada sektor unggulan
makanan halal dan fesyen muslim. Dari sisi
keuangan syariah, kebijakan pendalaman
pasar uang syariah guna mendukung
pembiayaan ditempuh antara lain melalui
pengembangan instrumen transaksi valas
dan Sukuk BI Inklusif. Dukungan peningkatan
optimalisasi keuangan sosial sebagai alternatif
sumber pembiayaan syariah juga terus
didorong, terutama melalui wakaf produktif.
Selanjutnya, inovasi pengembangan ekosistem
ekonomi dan keuangan syariah akan semakin
tereskalasi dengan sinergi nasional bersama
otoritas, stakeholder terkait, dan masyarakat
luas dalam lintasan menuju visi Indonesia
Maju.

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 97
4.1 Arah Sinergi Kebijakan Ekonomi Syariah Nasional
Mendorong Pemulihan

Kebijakan ekonomi syariah nasional mendukung masing-masing merupakan bagian dari (i) Industri
sinergi respon kebijakan dalam mendorong Makanan dan Minuman, dan (ii) Industri Kulit,
pemulihan ekonomi nasional dengan efektivitas Barang dari Kulit dan Alas Kaki, serta Industri
penanganan kesehatan sebagai prasyarat. Tekstil dan Pakaian Jadi. Di samping itu sektor
Akselerasi pemulihan ekonomi nasional sangat unggulan ekonomi syariah lainnya, yaitu sektor
tergantung oleh efektivitas penanganan pandemi pertanian, juga menjadi bagian dari sektor prioritas
Covid-19 yang dibarengi dengan sinergi respon pendorong pemulihan yang berdayatahan.26 Untuk
kebijakan pembukaan sektor-sektor ekonomi mendukung akselerasi sektor-sektor prioritas ini dari
prioritas, termasuk sektor unggulan halal value sisi pembiayaan, kebijakan antara lain mencakup
chain, agar ekonomi kembali ke lintasan jangka kebijakan makroprudensial syariah Bank Indonesia,
panjanganya. Sinergi respon kebijakan tersebut kebijakan perpanjangan restrukturisasi pembiayaan
yaitu: (i) akselerasi transformasi sektor riil, (ii) sinergi OJK, serta kebijakan lainnya yang mendukung
stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial penyaluran pembiayaan syariah untuk menutup gap
dengan kebijakan fiskal, (iii) akselerasi transformasi pembiayaan.
sektor keuangan, (iv) digitalisasi ekonomi dan
Pada respon sinergi stimulus moneter dan
keuangan, serta (v) ekonomi dan keuangan hijau.24
kebijakan makroprudensial dengan kebijakan
Kebijakan ekonomi syariah nasional merupakan
fiskal, sinergi kebijakan juga akan terus
bagian dari kelima respon kebijakan, bersinergi
ditempuh sesuai prinsip syariah di masing-
dan berinovasi membangun optimisme akselerasi
masing bidangnya. Sinergi kebijakan fiskal
pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia
Pemerintah dengan stimulus moneter dan kebijakan
Maju sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah
makroprudensial sesuai prinsip syariah ditempuh
Dunia.
untuk mendorong sisi permintaan. Meneruskan
Sektor unggulan ekonomi syariah termasuk dalam peran Bank Indonesia dalam memperkuat
sektor prioritas utama kebijakan transformasi dukungan pendanaan APBN 2021 dan 2022, sinergi
sektor riil nasional. Pada respon kebijakan nasional kebijakan juga dilakukan melalui pembelian SBSN
dalam mengakselerasi transformasi sektor riil, atau Sukuk Negara yang berdasarkan proyek
dilakukan pemetaan sektor-sektor prioritas yang (project based sukuk – PBS). Hal ini menyebabkan
berdaya tahan dan diharapkan dapat mendorong sinergi kebijakan fiskal dan moneter syariah tidak
pertumbuhan dan mempercepat pemulihan hanya mendukung kestabilan sistem keuangan,
ekonomi. Dalam kaitan ini, dua sektor unggulan namun juga sekaligus mendorong sektor riil melalui
ekonomi syariah pada ekosistem halal value chain proyek pembangunan. Di samping itu, kebijakan
termasuk dalam 8 (delapan) subsektor industri makroprudensial syariah yang akomodatif juga
prioritas utama penopang pertumbuhan ekonomi akan dilanjutkan untuk tetap mendorong fungsi
dan ekspor25. Kedua sektor unggulan ekonomi intermediasi antara lain melalui rasio CCyB Syariah,
syariah tersebut adalah industri makanan dan RIM Syariah, FTV/Uang Muka yang kondusif
minuman halal dan industri fesyen muslim yang bagi intermediasi, termasuk mendorong sektor
prioritas unggulan HVC, serta UMKM syariah
24 Laporan Perekonomian Indonesia 2021 melalui penerapan Rasio Pembiayaan Inklusif
25 Delapan subsektor industri prioritas utama dalam Makroprudensial (RPIM) Syariah.
transformasi sektor riil tersebut, yaitu: (1) Industri Makanan
dan Minuman; (2) Industri Kulit, Barang dari Kulit dan
Alas Kaki; (3) Industri Tekstil dan Pakaian Jadi; (4 Industri 26 Khususnya subsektor Hortikultura, Tanaman Perkebunan,
Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional; (5) Industri Kertas dan Peternakan, Perikanan dan Tanaman Pangan yang masuk
Barang dari Kertas; (6) Industri Logam Dasar; (7) Industri Alat ke dalam 24 sektor prioritas dalam mendorong pemulihan
Angkutan; serta (8) Industri Karet, Barang dari Karet, dan ekonomi nasional.
Plastik (LPI, 2021)

98 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
Sebagai bagian dari transformasi sektor keuangan, maupun tersedianya strategi dan rencana aksi
sektor keuangan sosial syariah memegang nasional. Sebagai implementasi Masterplan Ekonomi
peranan sebagai alternatif sumber pembiayaan Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang dijabarkan
pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif. dalam Rencana kerja KNEKS 2020-2024, terdapat
Peran tersebut bekerja mulai dari menjaga daya 13 program prioritas yang menjadi fokus sinergi.
beli dan konsumsi masyarakat, sampai dengan Ketigabelas program prioritas tesebut mencakup
penyediaan sumber pembiayaan berbasis kemitraan 4 (empat) area pengembangan ekonomi dan
bagi UMKM, dan bahkan ultra mikro. Pemanfaatan keuangan syariah nasional, yaitu (i) pengembangan
wakaf secara produktif dapat berperan secara industri produk halal, (ii) pengembangan industri
inklusif, dimulai dari dukungan daya tahan usaha keuangan syariah, (iii) pengembangan dana sosial
mikro, sampai dengan sumber pembiayaan fasilitas syariah, dan (iv) pengembangan dan perluasan
publik dan sosial masyarakat, antara lain melalui kegiatan usaha syariah (Gambar 4.1).
CWLS. Sementara dana zakat dapat digunakan
Sinergi pengembangan industri halal nasional dan
untuk menopang daya beli sebagai sumber
perluasan usaha syariah pada tahun 2022 akan
pembiayaan kebutuhan dasar konsumsi mustahik
meletakkan pondasi yang kuat untuk akselerasi
(penerima zakat). Peran keuangan sosial syariah
pencapaian Indonesia sebagai pusat industri halal
secara komprehensif ini menjadi semakin penting
dunia. Sinergi program pengembangan industri
dalam mendukung stimulus fiskal yang dilakukan
halal memprioritaskan kelengkapan data strategis,
untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan
perencanaan yang terstruktur, serta inovasi berbasis
memitigasi perluasan kemiskinan serta kesenjangan.
teknologi. Pengembangan pusat data ekonomi
Sinergi kebijakan dalam wadah Komite Nasional syariah, termasuk kodifikasi industri produk halal
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) semakin yang mengintegrasikan data industri produk halal
memperkuat peran ekonomi syariah melalui dengan transaksi perdagangan ekspor dan impor
respon kebijakan dalam mendorong pemulihan menjadi prioritas pengembangan industri halal
ekonomi nasional. Sinergi kebijakan ekonomi dan perluasan kegiatan usaha syariah. Masterplan
syariah nasional yang ditempuh oleh kementerian industri produk halal nasional yang memberikan
lembaga dalam wadah KNEKS semakin terfokus. arah pengembangan jangka menengah dan
Hal ini dimungkinkan dengan semakin lengkapnya panjang bagi optimalisasi pengembangan industri
perangkat koordinasi nasional baik melalui halal menjadi prioritas prasyarat pengembangan.
terbentuknya unit khusus di masing-masing institusi, Untuk terus meningkatkan daya saing industri

Gambar 4.1. Program Prioritas KNEKS

Pengembangan Industri Pengembangan Dana


Keuangan Syariah Sosial Syariah

1. Layanan Syariah Jaminan Sosial 1. Transformasi Pengelolaan Wakaf Uang


Ketenagakerjaan Nasional
2. Kerja Sama Pemerintah dengan Badan 2. BMT/IKMS 4.0 : Transformasi Digital &
Usaha (KPBU) Syariah Sustainabilitas

Pengembangan Industri Pengembangan dan Perluasan


Produk Halal Kegiatan Usaha Syariah

1. Kodifikasi Data Industri Produk Halal 1. Sinergi Akselerasi Pengembangan UMKM


Industri Halal
2. Masterplan Industri Produk Halal
2. Percepatan Ekspor UKM Industri Halal
3. Pembentukan Taksforce Lintas K/L Percepatan
Implementasi Sertifikasi Halal UMK 3. Pusat Data Ekonomi Syariah
4. Riset dan Inovasi Produk Halal Berbasis 4. Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat
Teknologi
5. Kelembagaan Ekonomi Syariah Tingkat Daerah

Sumber: Sekretariat KNEKS

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 99
halal nasional secara jangka panjang, upaya ekonomi nasional. Transformasi digital institusi
pengembangan didukung riset dan inovasi yang keuangan mikro syariah (IKMS) atau Baitul Maal wat
berbasis teknologi. Di samping itu keunggulan Tamwil (BMT) berbasis masjid, pesantren dan lainnya
Indonesia dalam sumber daya yang beragam di menjadi prioritas dalam peningkatan inklusivitas
masing-masing daerah perlu didukung perangkat ekonomi dan keuangan secara struktural.
kelembagaan yang efektif untuk optimalisasi
Selanjutnya, sinergi kebijakan nasional yang terus
ekonomi syariah daerah.
diperkuat untuk mengoptimalkan ekonomi dan
Sinergi akselerasi ekonomi syariah nasional keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan
secara struktural didukung oleh peningkatan baru, akan turut mendorong perekonomian
peran keuangan syariah, termasuk dana sosial Indonesia kembali ke lintasan jangka panjangnya.
syariah sebagai alternatif sumber pembiayaan Sinergi kebijakan ekonomi keuangan syariah
yang inklusif. Peningkatan peran keuangan nasional dalam wadah KNEKS yang telah diinisiasi
syariah dalam pembangunan infrastruktur sebagai melalui program prioritas pengembangan tersebut
salah satu upaya mendorong pemulihan ekonomi, akan terus diperkuat setiap tahunnya. Pada
akan menjadi prioritas pada tahun 2022. Hal ini tahun 2024, sinergi pengembangan industri halal
salah satunya dilakukan melalui penerapan proyek diharapkan telah memiliki statistik industri produk
Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) halal Indonesia yang valid dan akurat, dimana
dengan menggunakan skema syariah, baik untuk pengembangan industri produk halal di pemerintah
pembiayaan maupun penjaminan. Pengembangan pusat dan daerah telah terimplementasi sebagai
dari sisi permintaan melalui perluasan program kerja nasional, termasuk melalui kawasan
penyelenggaraan layanan syariah pada jaminan industri halal. Kebijakan penguatan industri kecil dan
sosial ketenagakerjaan (Jamsosnaker) yang telah menengah (IKM) produk halal diarahkan untuk dapat
diinisiasi di Aceh pada tahun 2021 juga akan menjadi menembus pasar ekspor di 16 negara tujuan dengan
prioritas pengembangan industri keuangan syariah kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian
di tahun 2022. Dari sisi keuangan sosial syariah, nasional. Dari sisi keuangan syariah, penggunaan
transformasi pengelolaan wakaf uang menjadi skema syariah pada KPBU di level Kementerian
prioritas guna meningkatkan kebermanfaatan wakaf pada tahun 2024 akan semakin menguatkan peran
uang dalam mendukung pemulihan dan ketahanan keuangan syariah dalam pembangunan nasional.

100 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
4.2 Arah Sinergi Kebijakan Ekonomi Syariah Bank
Indonesia Mendukung Pemulihan

Kebijakan ekonomi keuangan syariah dalam maupun dengan stakeholder terkait lainnya (Gambar
bauran kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2022 4.3). Pada tahun 2022, beragam peran kebijakan
akan bersinergi dan menjadi bagian dari kebijakan ekonomi dan keuangan syariah tersebut akan
nasional untuk mendukung akselerasi pemulihan difokuskan untuk mendukung akselerasi pemulihan
ekonomi. Kebijakan ekonomi syariah sebagai ekonomi dengan tetap menjaga kestabilan sistem
bagian dari transformasi sektor riil berperan sebagai keuangan. Selain itu, Bank Indonesia juga akan aktif
sumber pertumbuhan baru untuk mendorong bersinergi dan berkontribusi pada program prioritas
pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi. KNEKS.
Dalam bauran kebijakan Bank Indonesia, kebijakan
Kebijakan moneter syariah pada tahun 2022 lebih
ekonomi syariah selain merupakan bagian dari
ditujukan untuk menjaga stabilitas (pro-stability)
kebijakan moneter dan makroprudensial dengan
dengan tetap menjaga momentum pemulihan.
prinsip syariah juga berperan dalam inklusivitas
Sejalan dengan arah kebijakan moneter secara
ekonomi melalui pemberdayaan berdasarkan prinsip
umum, normalisasi kebijakan moneter syariah
kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada
juga akan dilakukan dengan berhati-hati dan
unit ekonomi pesantren (Gambar 4.2). Di samping
terukur agar tetap mendukung proses pemulihan
itu, optimalisasi keuangan sosial syariah sesuai
ekonomi nasional. Normalisasi akan dilakukan
dengan prinsip penggunaannya, dapat secara
secara bertahap dengan mempertimbangkan
inklusif membantu mitigasi peningkatan kemiskinan
kondisi likuiditas di perbankan syariah. Penyesuaian
dan melebarnya ketimpangan. Bank Indonesia
likuiditas tersebut akan dilakukan secara terukur
terus mendukung pengembangan ekonomi dan
agar tidak mengganggu kemampuan perbankan
keuangan syariah untuk inklusi ekonomi dan
syariah dalam menyalurkan pembiayaan dan
keuangan, serta mendorong pemulihan bersama
melakukan pembelian SBSN atau sukuk lainnya.
otoritas, kementerian, dan lembaga lainnya dalam
wadah KNEKS, sinergi fiskal dan moneter syariah,

Gambar 4.2. Bauran Kebijakan Bank Indonesia

Nilai Tukar
Suku Bunga
Kebijakan MONETER
Internasional

Likuiditas

Digitalisasi
Sistem Pembayaran

MAKRO- Intermediasi
SISTEM PRUDENSIAL dan Ketahanan
PEMBAYARAN
Digitalisasi
Pengedaran Uang

Integrasi
Keb. Moneter,
UMKM Digital
Operasi Moneter
dan Ekspor
dan Pasar Uang
EKONOMI- PENGEM-
KEUANGAN BANGAN
INKLUSIF PASAR UANG
DAN HIJAU
Ekonomi-Keuangan
Syariah

Sumber: LPI 2021 Sustainable Financing

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 101
Hal ini dilakukan agar dukungan terhadap stabilitas tahun 2022 antara lain berupa penguatan OMS
moneter dan sistem keuangan secara umum tetap valas melalui asesmen dan implementasi swap
terjaga dengan tetap meningkatkan peran ekonomi lindung nilai syariah bank syariah kepada Bank
syariah dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Indonesia, dan upaya mendorong peningkatan
Perluasan penggunaan Sukuk BI dalam operasi pasar sekunder Sukuk Bank Indonesia (SukBI).
moneter, sekaligus pendalaman pasar keuangan, Transaksi swap lindung nilai syariah adalah transaksi
diharapkan akan meningkatkan efektivitas kebijakan Iindung nilai berdasarkan prinsip syariah berupa
pada masa normalisasi. rangkaian transaksi spot dan forward agreement
yang diikuti dengan transaksi spot pada saat
Gambar 4.3. Bank Indonesia Mendukung Sinergi Kebijakan Eksyar
Nasional jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serah
terima mata uang. Selain itu, untuk mendukung
Komite Nasional Ekonomi Sinergi Moneter dan kebijakan makroprudensial terkait Rasio Pembiayaan
dan Keuangan Syariah Fiskal Syariah
Inklusif Makroprudensial (RPIM), penguatan OMS
Sinergi rupiah juga akan dilakukan melalui implementasi
Kebijakan
Eksyar
penerbitan SukBI Inklusif. SukBI inklusif adalah
Nasional SukBI yang diterbitkan dengan underlying SBSN
inklusif yang dimiliki Bank Indonesia. SukBI inklusif
diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai instrumen
moneter syariah dan pasar uang syariah namun
Sinergi stakeholder juga berfungsi sebagai instrumen yang mendukung
Eksyar lainnya
ekonomi keuangan inklusif karena dapat
diperhitungkan dalam pemenuhan RPIM.

Kebijakan Sementara itu, kebijakan makroprudensial


Pengembangan
Eksyar syariah longgar ditempuh dengan tetap
Bank Indonesia
menjaga stabilitas sistem keuangan. Kebijakan
Digitalisasi SP dan lainnya
makroprudensial longgar akan tetap dilanjutkan
dan diperluas untuk mendorong fungsi intermediasi
Sumber: Bank Indonesia
perbankan syariah pada sektor-sektor prioritas
dan unggulan HVC, termasuk untuk ekspor sesuai
Sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan
dengan kondisi sektor dimaksud sebagai bagian dari
moneter, pengembangan operasi moneter syariah
koordinasi kebijakan KSSK. Upaya ini juga ditujukan
kedepan mengacu pada kerangka pengelolaan
baik untuk menjawab kebutuhan UMKM syariah,
moneter yang terintegrasi. Kerangka pengelolaan
maupun korporasi dalam menjalankan usaha
moneter tersebut memiliki visi untuk mewujudkan
syariahnya berkontribusi mengakselerasi pemulihan
pengelolaan moneter yang efektif dan terdepan
ekonomi nasional. Prospek semakin baiknya
dalam mengimplementasikan arah kebijakan
permintaan global terhadap ekspor produk halal
moneter, serta terintegrasi dengan pengembangan
nasional, semakin meningkatkan urgensi dukungan
pasar uang sesuai dengan international best
penyaluran pembiayaan syariah. Kebijakan
practices. Sejalan dengan pengembangan di pasar
makroprudensial syariah longgar ditempuh melalui
uang sebagaimana tercantum dalam BPPU 2025,
penetapan kembali Rasio CCyB yang rendah,
pengembangan operasi moneter syariah kedepan
fleksibilitas pemenuhan rasio PLM Syariah melalui
juga menggunakan prinsip 3P+I (Produk, Pelaku,
penggunaan PaSBI kepada Bank Indonesia, serta
Pricing, dan Infrastruktur). Salah satu pilar dalam
rasio FTV KPR/KPA sebesar 100% dan uang muka
kerangka pengelolaan moneter adalah integrasi
pembiayaan kendaraan bermotor sebesar 0%
pengelolaan moneter dengan arah pengembangan
bagi bank syariah yang memenuhi kriteria NPF
pasar uang, sehingga strategi pengembangan
rendah. Ketentuan ini akan tetap berlaku sampai
pengelolaan moneter dan pasar uang akan tersinergi
dengan akhir Desember 2022. Selain itu, kebijakan
dan saling mendukung.
RIM Syariah untuk meningkatkan pembiayaan
Upaya pengembangan produk ditempuh tidak perbankan syariah juga akan dilanjutkan dan
hanya untuk memperkuat pengelolaan moneter, diperkuat dengan pengawasan makroprudensial
namun juga untuk mendukung kebijakan kepada perbankan syariah. Khusus terkait upaya
makroprudensial dan pendalaman pasar mendorong pembiayaan untuk sektor UMKM,
keuangan. Salah satu pengembangan produk pada

102 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
kebijakan RPIM Syariah akan terus ditingkatkan Dukungan kebijakan digitalisasi sistem
efektivitas implementasinya melalui penerbitan pembayaran untuk mendukung transaksi aktivitas
SukBI Inklusif. usaha syariah akan terus diperluas. Pemanfaatan
QRIS akan terus dilakukan dalam pengembangan
Selanjutnya, dalam rangka mendukung
usaha syariah, khususnya komunitas UMKM syariah,
ekonomi hijau, Bank Indonesia melakukan
termasuk yang dikembangkan oleh pondok
inisiatif yang tertuang dalam draft kerangka
pesantren. Penggunaan QRIS dalam aktivitas
keuangan hijau Bank Indonesia. Riset tentang
keuangan sosial syariah, seperti pembayaran
kebijakan makroprudensial hijau serta penguatan
donasi melalui masjid atau lembaga pengelola
ketentuan terkait akan terus dilakukan. Ke depan,
zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF), juga
kebijakan makroprudensial hijau akan menjadi
akan terus diperluas. Di samping itu, berbagai
salah satu fokus Bank Indonesia. Dalam hal ini,
inisiatif lainnya dalam BSPI 2025, seperti antara
implementasi kebijakan pengembangan ekonomi
lain open banking dan interlink bank-fintech yang
keuangan syariah terkait ekonomi hijau tertuang
terwujud melalui standarisasi open API, serta
di seluruh aspek pengembangannya mengingat
penyelenggaraan fast payment melalui BI-FAST
prinsip keuangan hijau yang sudah inheren dalam
dengan perluasan kepesertaan perbankan syariah
prinsip ekonomi dan keuangan syariah. Dari sisi
juga akan mendukung akselerasi ekonomi dan
pemberdayaan usaha syariah, pengembangan
keuangan syariah ke depan.
model bisnis hijau dilakukan pada area pertanian
terintegrasi, sustainable halal food and fashion, Untuk mendorong kinerja ekonomi dan keuangan
PRM dan energi baru terbarukan baik pada usaha syariah dalam mendukung pemulihan ekonomi
besar, menengah dan kecil-mikro yang didorong nasional, akselerasi kembali dilakukan melalui
untuk saling bersinergi satu sama lain. Dari sisi tiga strategi penguatan di setiap pilarnya. Ketiga
keuangan syariah akan dikembangkan pengaturan strategi penguatan yang telah dimulai pada tahun
kebijakan dan regulasi serta implementasinya, 2021 tersebut mencakup (i) Penguatan Model
baik komersial maupun sosial, untuk mendukung Bisnis dan Perluasan Implementasi, (ii) Penguatan
kegiatan usaha syariah hijau. Dalam pengembangan Kelembagaan, serta (iii) Penguatan Infrastruktur
dan implementasinya, Bank Indonesia akan terus termasuk Digitalisasi. Ketiga strategi penguatan
bersinergi dan melakukan koordinasi yang erat ini diimplementasikan di ketiga pilar kebijakan
dengan Kementerian/Lembaga, KNEKS, dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
stakeholders terkait. yang merupakan bagian dari bauran kebijakan
Bank Indonesia dalam bersinergi bersama otoritas
maupun stakeholder terkait lainnya (Gambar 4.4).

Gambar 4.4. Strategi Penguatan Pilar Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia

Pilar 1 : Ekonomi Syariah


Pilar 2 : Keuangan Syariah
Pilar 3 : Riset, Edukasi,
Sosialisasi

Tahap Penguatan dan Akselerasi Tahap Implementasi Nasional

2022-2023 2024-2025

Sumber: Bank Indonesia

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 103
Gambar 4.5. Fokus Arah Sinergi Kebijakan Eksyar Bank Indonesia 2022

2022
ARAH FOKUS KEBIJAKAN Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV
Harmonisasi kebijakan Pemurnian PLM tanpa Fleksibilitas (Repo BI
GWM Insentif al Sektor Prioritas dan Penyesuaian RIM Syariah
DUKUNGAN PENGUATAN tidak menjadi pemenuhan PLM) untuk mendorong Repo antarbank
OMS MAKROPRUDENSIAL
Penyiapan Regulasi RPIM Syariah dan Pengembangan SukBI Inklusif, serta penyiapan implementasi RPIM
SYARIAH DAN
PENDALAMAN PASAR
Pilot project perluasan implementasi tata kelola Islamic Social Finance (ZCP dan WCP) di institusi zakat dan wakaf
UANG SYARIAH UNTUK
PENYALURAN
Pengembangan instrumen hedging BUS/UUS
PEMBIAYAAN SYARIAH
KOMERSIAL DAN SOSIAL Pengembangan pasar uang syariah yang mendukung integrasi OM-PPU

Pengembangan model bisnis pembiayaan syariah untuk infrastruktur program strategis pemerintah/korporasi, sektor prioritas HVC,
dan instrumen keuangan komersial & sosial syariah

PEMBERDAYAAN Pengembangan model bisnis untuk meningkatkan ekspor produk halal


EKONOMI SYARIAH
MELALUI PENGEMBANGAN Perluasan implementasi ekonomi pesantren nasional untuk sektor pangan dan lainnya
EKOSISTEM HALAL
VALUE CHAIN Dukungan Penguatan Infrastruktur Sistem Jaminan Produk Halal

Peningkatan business linkage dalam kegiatan Fesyar ISEF, pelaksanaan pameran Internasional lainnya, serta perluasan onboarding
(global-domestic)/akses pasar (offline) bagi pelaku usaha syariah

Pengembangan model bisnis ekosistem halal value chain, yaitu sektor sustainable food dan/atau sustainable fashion

Penguatan pelaku usaha dan perluasan kelembagaan ponpes non ponpes

Kolaborasi forum linkage dengan Instansi/KL anggota KNEKS, K/L lainnya

Penguatan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dalam kerangka Center of Excellence dan Peningkatan kualitas literatur ekonomi syariah
PENINGKATAN LITERASI
EKONOMI DAN KEUANGAN
Persiapan dan Persiapan Survei Literasi Eksyar Nasional Publikasi Hasil
SYARIAH MELALUI RISET,
EDUKASI, DAN Pelaksanaan Fesyar: Side events Pelaksanaan: Side events G20
SOSIALISASI Persiapan ISEF dan Fesyar sebagai Road to G20 Summit
G20 Indonesia Presidency Indonesia Presidency

Sumber: Bank Indonesia

Pada tahun 2022, strategi penguatan yang food. Hal ini dilakukan agar model bisnis yang
telah dilakukan sebelumnya di 2021 akan terus dikembangkan dan akan direplikasi secara nasional,
ditempuh. Penguatan akan terus dilakukan pada sesuai dengan nilai syariah bahwa seluruh hal yang
tahun 2022 dengan penajaman fokus implementasi ada di muka bumi merupakan milik Allah yang tidak
dalam mendorong peningkatan peran ekonomi boleh dirusak.
syariah dalam pemulihan ekonomi nasional. Gambar
Implementasi model bisnis INFRATANI akan
4.5 berikut memperlihatkan fokus arah sinergi
semakin diperluas pada 2022 untuk memperkuat
kebijakan ekonomi dan keuangan syariah Bank
ekosistem sektor pertanian terintegrasi. Pada
Indonesia bersama Pemerintah, otoritas keuangan
tahun 2022, ekosistem pertanian melon yang
OJK, serta stakeholder terkait lainnya.
dibangun oleh Pesantren Al-Ittifaq akan diperkuat
dengan penambahan sekitar 26 pesantren mitra
baru yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Lampung,
4.2.1. Penguatan Pilar-1 Pemberdayaan Riau, DI Yogyakarta dan Solo. Kehadiran mitra baru
Ekonomi Syariah ini ditujukan untuk menambah jumlah kapasitas
Penguatan Model Bisnis Sektor Pertanian dan produksi dan pembentukan hub penjualan baru
di beberapa wilayah potensial. Ekosistem ini juga
Perluasan Pemberdayaan Pesantren
akan diperkuat dengan sinergi dan riset tentang
Penguatan kemandirian ekonomi pesantren akan pembenihan agar mampu menghasilkan benih
dilakukan dengan pengembangan model bisnis berkualitas secara mandiri. Selain itu, linkage dengan
potensial di sektor unggulan untuk replikasi yang sektor hilir khususnya industri makanan halal juga
lebih luas. Sesuai dengan perkembangan saat akan semakin diperluas agar tercipta ekosistem
ini, dimana hampir seluruh dunia berusaha untuk pertanian yang memberikan nilai tambah optimal
menggaungkan kebutuhan proses bisnis yang dapat dan berkelanjutan.
menjaga ekosistem bumi secara berkelanjutan
Penyesuaian implementasi model bisnis
(sustainable), pengembangan model bisnis unit
Juara Ekspor akan menjadi fokus program
ekonomi pesantren akan diarahkan pada energi baru
pemberdayaan berorientasi ekspor di 2022.
dan terbarukan, sustainable fashion dan sustainable
Pendampingan intensif bekerja sama dengan

104 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
perguruan tinggi menjadi solusi untuk mengatasi Penguatan Infrastruktur Pendukung termasuk
gap kompetensi SDM dalam upaya peningkatan Digitalisasi
produktivitas tanaman. Pendamping lapangan
akan bertugas secara harian di tiap pesantren untuk Bank Indonesia tetap berkomitmen mendorong
memberikan asistensi teknis budidaya serta transfer perluasan sertifikasi halal di tahun 2022 melalui
ilmu kepada SDM pesantren dalam kerangka inovasi model bisnis dan penguatan sinergi
pemenuhan standar kualitas produk ekspor. Selain dengan berbagai pemangku kepentingan. Kerja
itu, model kerja sama pesantren dengan off-taker sama pembentukan dan perluasan halal center di
juga akan diperkuat melalui skema bagi hasil yang sejumlah universitas dan ormas Islam akan terus
terbuka dan saling menguntungkan. Keterlibatan menjadi program utama Bank Indonesia di tingkat
stakeholders lain seperti perusahaan benih dan pusat dan daerah. Cakupan halal center di kedua
greenhouse serta lembaga riset dan penelitian juga institusi ini tidak hanya fokus pada penambahan
akan diintensifkan untuk memperkuat ekosistem jumlah auditor halal, penyelia halal dan peningkatan
pertanian berorientasi ekspor. fasilitas laboratorium, tetapi juga akan diperluas
dengan implementasi pendampingan proses produk
halal (PPH) untuk mendukung sertifikasi halal
melalui pernyataan halal (self-declare) oleh pelaku
Penguatan Kelembagaan UMKM Syariah dan
usaha mikro dan kecil. Bersama dengan BPJPH
Pesantren dan lembaga lainnya, Bank Indonesia akan terus
Pembentukan kelembagaan IKRA Indonesia memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan/workshop
dan penyempurnaan model bisnis akan menjadi sistem jaminan halal kepada pelaku usaha, industri
prioritas di tahun 2022. Dengan jumlah anggota kecil dan menengah, serta para pendamping
yang semakin besar serta kebutuhan untuk yang bertugas di sejumlah kementerian/lembaga,
memperkuat daya saing produk IKRA, akan dibentuk dinas teknis pemerintah daerah dan asosiasi/
kelembagaan formal yang dapat mengakomodir komunitas. Sinergi dan kolaborasi dengan komunitas
kepentingan anggota IKRA. Selain mengintegrasikan industri dan UMKM juga akan terus diperkuat agar
sumber daya dan fasilitas bersama, keberadaan jangkauan sertifikasi halal dapat semakin diperluas
kelembagaan ini dapat membuka akses yang lebih hingga ke daerah.
besar bagi pembiayaan dan pangsa ekspor. Model Pada penguatan ekonomi pesantren, perluasan
bisnis IKRA juga akan akan disempurnakan untuk penggunaan virtual market dan penggunaan
memberikan dampak yang semakin signifikan bagi Aplikasi SANTRI akan terus didorong di wilayah
para anggotanya, misalnya dalam proses seleksi, lain. Proses perluasan virtual market pesantren akan
kelembagaan Dewan IKRA, penyusunan materi dilakukan secara on-boarding melalui event yang
bootcamp, penetrasi pasar ekspor ke sejumlah akan diadakan dalam waktu berkala, baik secara
negara baru, serta perluasan sinergi dengan triwulanan maupun pada saat pelaksanaan ISEF
berbagai pihak. 2022. Sementara untuk penggunaan aplikasi SANTRI
Kelembagaan wilayah dan bisnis HEBITREN akan mengingat sifatnya yang cukup fundamental
tetap menjadi prioritas program kerja di tahun dalam mengubah proses pencatatan pembukuan,
2022. Jumlah kelembagaan wilayah HEBITREN serta Bank Indonesia akan mulai berkoordinasi dengan
anggota pesantren yang bergabung akan diperluas Kementerian Agama secara lebih intens dalam
seiring dengan tingginya penerimaan berbagai mendorong dan mensosialisasikan Aplikasi SANTRI.
stakeholders di daerah terhadap HEBITREN. Model
pengembangan bisnis pesantren berdasarkan
sektor usaha unggulan daerah juga akan diperluas, 4.2.2. Penguatan Pilar-2 Pendalaman
misalnya pada ekosistem pertanian hortikultura Pasar Uang Syariah untuk
berbasis teknologi greenhouse di wilayah Yogyakarta, Mendukung Pembiayaan
Solo Raya, dan penambahan anggota HEBITREN di
Pendalaman pasar uang syariah guna
wilayah Jawa Barat, Lampung dan Riau. Selain itu,
meningkatkan efektivitas kebijakan moneter
integrasi akses dan pasar bersama serta akselerasi
syariah dalam pengelolaan likuiditas ditujukan
akses keuangan akan dilakukan melalui konektivitas
untuk mendukung penyaluran pembiayaan
dengan lembaga keuangan syariah dan ZISWAF,
ekonomi syariah. Pendalaman pasar uang syariah
pembentukan pusat vokasi pesantren dan gerakan
yang terintegrasi dengan kerangka pengelolaan
dakwah ekonomi syariah dan kerakyatan.

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 105
moneter syariah, bertujuan untuk meningkatkan oleh Bank Indonesia terhadap pengembangan
efetivitas kebijakan moneter dalam pengelolaan pasar uang syariah akan dilakukan secara agile,
likuiditas ditujukan untuk mendukung penyaluran memperhatikan kebutuhan industri, inovatif, dan
pembiayaan ekonomi syariah. Bersama dengan sesuai dengan best practice. Pengaturan pasar uang
implementasi kebijakan makroprudensial syariah menjadi pedoman dan kepastian hukum dalam
penyaluran pembiayaan dilakukan dengan tetap bertransaksi. Pada tahun 2022, menindaklanjuti
menjaga kestabilan sistem keuangan. Pada tahun penerbitan PBI No.23/10/PBI/2021 tentang
2022, sejalan dengan prinsip 3P+1 pada BPPU Pasar Uang yang menjadi ketentuan payung
2025, program pengembangan dan pengaturan pengembangan pasar uang baik konvensional dan
pasar uang syariah juga akan dilakukan melalui syariah, akan dilakukan penguatan pengaturan
implementasi strategi penguatan, baik dalam mengenai produk pasar uang syariah. Hal ini
aspek regulasi, kelembagaan dan infrastruktur, dilakukan melalui penyusunan PBI Penerbitan
juga melalui pengembangan instrumen, maupun Instrumen dan Transaksi Pasar Uang Berdasarkan
perluasan basis investor. Upaya untuk mendukung Prinsip Syariah (PBI PITBU Syariah) yang mengatur
penyaluran pembiayaan syariah juga dilakukan penerbitan instrumen dan transaksi pasar uang
melalui penguatan keuangan sosial syariah sebagai syariah dengan pendekatan integrasi ketentuan,
alternatif sumber pembiayaan. Untuk mewujudkan simplifikasi ketentuan, dan penyempurnaan
hal tersebut, Bank Indonesia tetap fokus pada ketentuan yang mendukung pelaku pasar dalam
penguatan keuangan sosial syariah, baik dari aspek pengembangan pasar uang syariah.
kelembagaan, tata kelola, infrastruktur termasuk
Dari sisi keuangan sosial syariah, penguatan tata
digitalisasi.
kelola tetap menjadi prioritas utama di tahun 2022.
Pada tahun 2022, pilot project implementasi ZCP dan
WCP akan dilanjutkan dengan mempertimbangkan
Penguatan Regulasi dan Tata Kelola berbagai kemungkinan untuk meningkatkan tingkat
Pasar uang yang efisien, likuid dan dalam perlu efektivitas dan keberhasilan program. Implementasi
didukung oleh regulasi yang dapat memberikan ZCP dan WCP diharapkan menjadi salah satu upaya
landasan hukum bagi pelaku pasar untuk untuk meningkatkan tata kelola dan profesionalitas
melakukan kegiatan pasar uang. Pengaturan pengelolaan zakat dan wakaf di Indonesia sehingga

106 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
kepercayaan publik akan meningkat. Hal tersebut Pemenuhan kewajiban sertifikasi tresuri syariah
akan mempengaruhi tingkat penghimpunan dana secara rutin dilakukan pemantauan dan tingkat
sosial syariah yang diharapkan dapat mencapai kelulusan sertifikasi treasuri syariah diharapkan
potensinya, yaitu potensi zakat sebesar Rp327,6 dapat mencapai minimal 80%. Selain melakukan
triliun (BAZNAS, 2021) dan potensi wakaf tunai pemantauan rutin, Bank Indonesia juga aktif sebagai
mencapai Rp180 triliun per tahun. narasumber sertifikasi serta sebagai penguji dari sisi
syariah tingkat advanced.

Pada integrasi keuangan komersial dan sosial


Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan syariah, pengembangan instrumen tetap menjadi
Instrumen (Produk) Keuangan fokus di tahun 2022. Pada tahun 2022, Bank
Indonesia akan melihat peluang model bisnis baru
Pengembangan variasi instrumen pasar uang
yang bisa diterapkan sehingga terdapat variasi
syariah dilakukan melalui penguatan dan
instrumen dan investor keuangan sosial syariah yang
perluasan instrumen eksisting maupun inovasi
lebih luas. Perluasan instrumen integrasi keuangan
baru. Instrumen pasar uang yang bervariasi
komersial dan sosial syariah diharapkan dapat
diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan
mengakselerasi pertumbuhan dana sosial syariah.
bagi pelaku pasar dalam melakukan transaksi
Oleh karena itu, pada tahun 2022, Bank Indonesia
pasar uang sesuai dengan risk appetite-nya.
akan memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan
Pengembangan instrumen tidak hanya dalam
stakeholders terkait yaitu Kementerian Agama,
bentuk pengembangan instrumen baru tetapi
Kementerian Keuangan, Badan Wakaf Indonesia
juga melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap
dan Otoritas Jasa Keuangan untuk menghasilkan
instrumen yang telah tersedia namun belum aktif
inovasi-inovasi baru pengembangan keuangan sosial
ditransaksikan, serta asesmen produk baru pasar
syariah.
keuangan syariah. Untuk penguatan produk yang
sudah tersedia, akan dilakukan pula penyusunan
standarisasi wakalah agreement bersama dengan
industri, asosiasi treasuri syariah dan DSN MUI. Penguatan Infrastruktur Keuangan Syariah
Standar ini akan menjadi pedoman bagi para pelaku
Penguatan infrastuktur ditempuh baik melalui
pasar uang syariah untuk melakukan transaksi
inovasi perangkat pasar uang syariah, maupun
SIPA. Instrumen yang akan dikembangkan lebih
perluasan digitalisasi. Dalam rangka penguatan
lanjut adalah Sukuk BI inklusif dengan underlying
infrastruktur pasar uang syariah asesmen awal
SBSN inklusif yang diterbitkan Pemerintah, serta
terkait benchmark rate PUAS pada tahun 2021
penjajakan pengembangan Surat Berharga
akan diperdalam untuk dapat mencari formula
Komersial (SBK) syariah. Di samping itu, untuk
yang tepat. Di samping itu, penguatan infrastruktur
mendukung transaksi perdagangan internasional
dan digitalisasi juga dilakukan sebagai bagian dari
dan mendukung kestabilan nilai tukar, juga akan
implementasi BSPI 2025 dan BPPU 2025 dimana
dikembangkan instrumen swap hedging syariah
pengembangan juga dapat memfasilitasi pasar
antar bank syariah dengan Bank Indonesia.
uang syariah. Pengembangan Financial Market
Dalam rangka penguatan kelembagaan pasar Infrastructure (FMI), serta pengembangan data dan
uang syariah, dilakukan upaya untuk peningkatan digitalisasi akan memperkuat dan meningkatkan
kredibilitas dan integritas pelaku pasar melalui efisiensi pasar uang, termasuk pasar uang syariah.
sertifikasi tresuri syariah. Sesuai Peraturan Bank Pada tahun 2022 juga akan dilakukan penguatan
Indonesia (PBI) No.19/5/PBI/2017 tentang Sertifikasi infrastruktur terkait pricing, melanjutkan asesmen
Tresuri dan Penerapan Kode Etik Pasar dan Peratuan benchmark rate pasar uang syariah yang
Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.19/5/PADG/2017 telah dilakukan pada tahun 2021. Pendalaman
tanggal 28 April 2017 tentang Pelaksanaan aspek implementasi IndONIA syariah dengan
Sertifikasi Tresuri dan Penerapan Kode Etik Pasar mempertimbangkan dampaknya dari berbagai
sebagaimana telah diubah dengan PADG No.21/21/ aspek diharapkan dapat menjadi alternatif acuan
PADG/2019, Bank Indonesia mewajibkan adanya dalam penetapan imbal hasil di pasar yang syariah
sertifikasi bidang tresuri bagi pelaku tresuri pada yang menggambarkan riil transaksi yang terjadi
perbankan konvensional maupun perbankan syariah. sesuai dengan karakteristik instrumen di pasar uang
syariah.

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 107
Digitalisasi sektor keuangan sosial syariah menjadi program tersebut disusun dengan mengacu antara
strategi penting dalam pengembangan keuangan lain pada Cetak Biru Pengembangan Ekonomi dan
sosial syariah. Pada tahun 2021, Bank Indonesia dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Strategi Edukasi
Puskas BAZNAS telah menyelesaikan kajian indeks dan Komunikasi Ekonomi Syariah Bank Indonesia
kesiapan digital organisasi pengelola zakat (OPZ). 2020-2024 dan Rencana Kerja KNEKS 2020-2024.
Pada tahun 2022, kajian ini akan ditindaklanjuti Sebagai evaluasi tingkat literasi ekonomi syariah,
dengan survei kepada OPZ di 34 provinsi sehingga pada 2022 akan kembali dilakukan survei literasi
diperoleh pemetaan kondisi kesiapan dan ekonomi syariah nasional, dengan cakupan wilayah
impementasi digitalisasi zakat di Indonesia. Hasil dan responden yang lebih banyak dibanding
survei ini akan menjadi penting untuk pengambilan sebelumnya. Untuk penguatan edukasi, penyusunan
keputusan dalam penerapan kebijakan digitalisasi materi dan referensi ekonomi dan keuangan
zakat ke depan. syariah terus dilakukan melalui kerja sama dengan
berbagai stakeholder terkait, termasuk pelaksanaan
Training of Trainers (ToT) di seluruh wilayah regional.
4.2.3. Pilar-3 Penguatan Riset, Edukasi Peningkatan sosialisasi kembali ditempuh melalui
dan Sosialisasi pelaksanaan FESyar di tiga wilayah (Jawa, Sumatera,
dan Wilayah Indonesia Timur) dan rangkaian
Penguatan riset ekonomi dan keuangan syariah kegiatan ISEF lainnya yang sekaligus menjadi side
tahun 2022 memprioritaskan kebutuhan formulasi event Indonesia G20 Presidency 2022. Peningkatan
sinergi kebijakan yang berkontribusi pada sosialisasi juga akan termasuk kegiatan pengenalan
pemulihan ekonomi nasional dan pertumbuhan Brand Ekonomi Syariah nasional berkolaborasi
jangka panjang. Penguatan riset pada tahun 2022 dengan KNEKS. Di samping itu, penayangan
mempertimbangkan komitmen Bank Indonesia berbagai materi ekonomi dan keuangan syariah
pada beberapa isu penting, seperti kesepakatan pada berbagai platform media, serta bentuk sinergi
bersama dengan Kementerian Keuangan RI, OJK sosialisasi lainnya terus diperluas.
dan LPS pada Strategi Nasional Pengembangan dan
Pendalaman Pasar Keuangan (SNPPPK) tahun 2018- Penguatan edukasi juga ditempuh untuk
2024, serta komitmen terhadap pengembangan meningkatkan partisipasi aktif perbankan syariah,
ekonomi dan keuangan hijau atau pembangunan baik BUS maupun UUS, serta pelaku pasar
berkelanjutan (sustainable development). uang syariah lainnya dalam upaya pendalaman
Sehubungan dengan itu, riset tahun 2022 di sektor pasar uang syariah. Salah satu faktor pendukung
ekonomi syariah akan fokus pada eksplorasi model perluasan basis investor serta pelaku pasar uang
bisnis sektor unggulan ekonomi syariah yang sesuai syariah adalah peningkatan edukasi kepada investor
dengan prinsip ekonomi hijau serta formulasi sehingga mau melakukan aktivitas di pasar uang
indikator aktivitas usaha syariah sebagai riset yang syariah. Pemahaman mengenai fitur dan manfaat
mendorong pengembangan ekosistem secara instrumen pasar uang syariah perlu diimbangi
end-to-end. Di sektor keuangan syariah riset akan dengan pemahaman terhadap risiko, biaya dan
fokus pada eksplorasi model pembiayaan syariah kewajiban pengguna instrumen pasar uang syariah.
untuk sustainable project, pengukuran validitas Dengan demikian, ketika investor memutuskan
reference rate bagi produk keuangan syariah dan untuk melakukan aktivitas di pasar uang syariah
pengembangan produk atau instrumen integrasi sudah memahami manfaat dan risikonya. Melalui
keuangan komersial dan keuangan sosial syariah. sosialisasi dan focus grup discussion instrumen
Priotas riset tahun 2022 tersebut diharapkan mampu diharapkan dapat mendorong jumlah partisipasi
menjawab kebutuhan kebijakan ekonomi dan aktif investor di pasar uang syariah untuk instrumen
keuangan syariah yang mendorong pemulihan PUAS (SiMA, SiKA, SiPA), NCDS, SukBI, SBK syariah,
ekonomi nasional dan komitmen menuju net zero dan transaksi di pasar sekunder (outright dan repo
omission, serta pengokohan Indonesia sebagai syariah surat berharga pasar uang syariah).
center of excellence ekonomi dan keuangan syariah
Di sisi keuangan sosial, pelaksanaan sosialisasi
dunia.
dan edukasi dalam memperkuat kapabilitas dan
Pada 2022, Bank Indonesia secara konsisten dan kompetensi pelaku keuangan sosial syariah,
terencana akan melakukan berbagai program serta memperluas literasi masyarakat juga
edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan terus ditingkatkan. Keberhasilan pertumbuhan
literasi ekonomi syariah. Perencanaan berbagai keuangan sosial syariah tidak bisa dilepaskan dari

108 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
kualitas SDM dan tingkat pemahaman masyarakat teknologi tepat guna berbasis digital, utamanya
terhadap pentingnya posisi keuangan sosial syariah dalam pengembangan sektor prioritas. Penguatan
dalam mensejahterakan masyarakat. Terkait hal ini, ditempuh dengan pengembangan instrumen
Bank Indonesia tetap akan melanjutkan kerja sama pembiayaan syariah lainnya, penambahan fokus
yang baik antara lain dengan International Centre pemberdayaan usaha syariah pada sektor pariwisata
for Awqaf Studies (ICAST) Universitas Darussalam ramah muslim, serta penguatan center of excellence
Gontor, Universitas Islam Internasional Indonesia ekonomi dan keuangan syariah melalui pendidikan
(UIII), asosiasi keuangan sosial syariah seperti Forum tinggi di tahun 2023. Upaya peningkatan penyaluran
Zakat, Forum Wakaf Produktif dan kementerian/ pembiayaan syariah untuk kebutuhan usaha
lembaga seperti Kementerian Agama, Kementerian syariah, akan ikut terakselerasi dengan pemanfaatan
Keuangan, Badan Wakaf Indonesia, Badan Amil teknologi digital, sejalan dengan visi BSPI 2025
Zakat Nasional, serta kementerian/lembaga dan dalam mendukung inklusi ekonomi di era digital.
institusi lainnya. Untuk itu, kolaborasi dan sinergitas antar otoritas
dan pihak terkait lainnya merupakan salah satu kunci
Seluruh penguatan pada area prioritas utama
efektivitas transformasi ekonomi dan keuangan
kebijakan ekonomi dan keuangan syariah Bank
syariah Indonesia dalam akselerasi pemulihan
Indonesia tersebut akan terus dilanjutkan hingga
ekonomi dengan mewujudkan pertumbuhan yang
memasuki tahap implementasi nasional pada
inklusif dan berkelanjutan mengantarkan Indonesia
2024. Berbagai elemen dalam pilar pengembangan
mencapai visi Indonesia Maju.
akan terus diperkuat dan diperkaya dengan inovasi

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 109
Boks
Konsep Pengembangan Sukuk Bank Indonesia
4.1 (SukBI) Inklusif

Pada September 2021, Bank Indonesia telah SukBI inklusif adalah sukBI yang diterbitkan
menerbitkan ketentuan kebijakan Rasio Bank Indonesia dengan underlying SBSN
Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) inklusif, yaitu SBSN yang diterbitkan
untuk meningkatkan akses keuangan dan Pemerintah dengan underlying kegiatan/aset
pembiayaan bagi UMKM dan Perorangan yang memenuhi kriteria inklusif. Saat ini SukBI
Berpenghasilan Rendah (PBR). Ketentuan ini yang diterbitkan Bank Indonesia telah memiliki
berlaku baik untuk perbankan konvensional 2 (dua) jenis underlying, yaitu SBSN dan sukuk
maupun perbankan syariah. RPIM merupakan global. Dengan adanya SukBI inklusif maka jenis
inovasi kebijakan yang ditempuh guna underlying SukBI akan menjadi 3 (tiga) jenis
mendorong pertumbuhan pembiayaan, yaitu SBSN (non inklusif), sukuk global, dan SBSN
sehingga dapat mengakselerasi pemulihan inklusif. SukBI inklusif merupakan bagian dari
ekonomi. Di samping itu RPIM juga ditujukan SukBI yang memiliki manfaat selain sebagai
untuk memperkuat inklusi keuangan dengan instrumen moneter dan pasar uang syariah,
memperluas target pembiayaan dan opsi- juga dapat diperhitungkan dalam pemenuhan
opsi mekanisme penyaluran pembiayaan instrumen makroprudensial seperti RPIM dan
perbankan termasuk perbankan syariah. Dengan Penyediaan Likuiditas Makroprudensial (PLM)
kapasitas UMKM yang besar, melalui kebijakan serta dapat dipergunakan sebagai agunan dalam
RPIM diharapkan dapat meningkatkan nilai hal bank mengajukan Pinjaman Likuiditas Jangka
tambah UMKM dalam perekonomian. Cakupan Pendek (PLJP) atau Pembiayaan Likuiditas
pembiayaan Inklusif yang diberikan oleh bank Jangka Pendek Syariah (PLJPS). SukBI inklusif
dalam melakukan pemenuhan RPIM berupa: direncanakan akan diterbitkan oleh Bank
Indonesia melalui lelang operasi pasar terbuka
a. pemberian kredit atau pembiayaan secara
dalam kerangka operasi moneter syariah.
langsung dan rantai pasok;
Akad, karakteristik dan mekanisme SukBI
b. pemberian kredit atau pembiayaan melalui
inklusif sama dengan SukBI yang sudah
lembaga jasa keuangan, badan layanan
diterbitkan Bank Indonesia selama ini, kecuali
umum, dan/atau badan usaha;
jenis underlying yang digunakan adalah SBSN
c. pembelian Surat Berharga Pembiayaan inklusif. SBSN inklusif merupakan SBSN yang
Inklusif (SBPI); dan/atau memiliki proyek underlying sesuai dengan kriteria
kegiatan ekonomi inklusif. Akad SukBI adalah
d. pembiayaan inklusif lainnya yang ditetapkan Al Musyarakah Al Muntahiyah bi Al Tamlik
oleh Bank Indonesia. yaitu kontrak syirkah 2 (dua) pihak atau lebih
yang diikuti dengan pembelian porsi hishshah
SBPI sebagaimana pada huruf c meliputi: (i) SBPI
oleh 1 (satu) pihak dari pihak lain pada saat akhir
yang diterbitkan dengan penggunaan inklusif,
kontrak atau telah jatuh tempo. Karakteristik
(ii) SBPI yang diterbitkan dengan agunan/
SukBI inklusif adalah sebagai berikut:
underlying inklusif, dan (iii) SBI yang diterbitkan
untuk perdagangan portofolio inklusif. Sukuk 1. menggunakan underlying asset berupa SBSN
Bank Indonesia (SukBI) Inklusif merupakan inklusif;
salah satu SBPI yang diterbitkan dengan agunan/
underlying inklusif. 2. memiliki satuan unit sebesar Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah);

110 Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan
3. berjangka waktu paling singkat 1 (satu) hari Mekanisme SukBI inklusif pada dasarnya
dan paling lama 12 (dua belas) bulan yang menggunakan mekanisme bagi hasil oleh
dinyatakan dalam jumlah hari kalender, yang kedua belah pihak dengan penyertaan dana.
dihitung sejak 1 (satu) hari setelah tanggal Sebagai contoh Bank Indonesia memiliki 1000
setelmen sampai dengan tanggal jatuh unit SBSN inklusif yang dijadikan sebagai
waktu; underlying asset untuk menerbitkan SukBI
inklusif. Selanjutnya, Bank Indonesia dapat
4. diterbitkan tanpa warkat (scripless) dan
menerbitkan SukBI inklusif berdasarkan
ditatausahakan di BI-SSSS;
penyertaan dana dari investor (dalam hal ini BUS
5. dapat diagunkan kepada Bank Indonesia; dan/atau UUS) sejumlah 999 unit dari underlying
asset tersebut, dan tetap memegang 1 (satu)
6. hanya dapat dibeli oleh BUS dan UUS di pasar unit sebagai bagian penyertaan dananya sendiri.
perdana; Dalam hal ini, telah terjadi penyertaan dana
bersama (musyarakah) antara Bank Indonesia
7. dapat diperdagangkan (tradable) di pasar
dengan investor dengan kesepakatan nisbah bagi
sekunder;
hasil terhadap imbalan dari underlying asset yang
8. hanya dapat dimiliki oleh Bank; dan akan diberikan kepada investor. Pada saat jatuh
tempo, Bank Indonesia akan membeli kembali
9. hanya dapat ditransaksikan antarbank porsi (hishah) 999 unit dari investor (muntahiyah
dengan cara pembelian dan/atau penjualan bit tamlik) beserta pembayaran imbalan SukBI
secara putus (outright), pinjam-meminjam, kepada investor.
repurchase agreement (repo), dijadikan
agunan, atau dengan cara lainnya.

Gambar 4.6. Mekanisme Penerbitan SukBI Inklusif

Imbalan diskonto SBSN Bagi hasil


inklusif (tenor SukBI) pemegang Sukuk
3

Nisbah bagi hasil*)

Bagian penyertaan dana (syirkah) investor


Sukuk
M Contoh: 999

1 U Porsi (hishah) 5
S
2 Y Pembelian
SBSN Inklusif MILIK BI
Underlying SukBI A Muntahiyah Bit kembali
Contoh: 1000 R Tamlik hishah**)
A
K
A
H
Bagian penyertaan dana (syirkah) BI Jatuh Tempo
Min 1 unit terkecil instrument OPT (1 jt)
Contoh: 1

*)
Nisbah merupakan salah satu rukun akad musyarakah
**)
Musyarakah Muntahiyah Bit Tamlik adalah kontrak syirkah dua pihak atau lebih (musyarakah) yang diikuti dengan pembelian porsi (hishah) oleh satu
pihak dari pihak lain pada saat akhir kontrak ( jatuh tempo) sesuai dengan rate OMK.
Sumber: Bank Indonesia

Arah Kebijakan Ekonomi Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Kuat dan Berkesinambungan 111
Bab 5 Penurunan aktivitas ekonomi nasional akibat
pandemi mendorong ekonomi dan keuangan

Sektor Unggulan Ekonomi syariah untuk tampil berkontribusi dalam upaya


pemulihan. Dengan kinerja yang cukup berdaya
Syariah Nasional tahan terhadap krisis, ekonomi dan keuangan
syariah memiliki potensi besar untuk menjadi
sumber pertumbuhan baru ekonomi nasional. Oleh
sebab itu, ekonomi dan keuangan syariah harus
mampu menunjukkan kontribusi melalui kinerjanya,
khususnya melalui sektor unggulan ekonomi
syariah nasional dalam ekosistem halal value chain.
Sektor unggulan halal value chain yang menjadi
prioritas pengembangan di antaranya adalah
sektor industri makanan halal, sektor industri fesyen
muslim, dan wakaf produktif sebagai alternatif
sumber pembiayaan. Sektor industri makanan
halal dan fesyen muslim terbukti pada tahun 2021
mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik,
sehingga pada tahun mendatang menjadi sektor
prioritas untuk memberikan kontribusi yang lebih
signifikan bagi pemulihan ekonomi nasional.
Sementara itu, praktik keuangan sosial syariah
menggunakan instrumen wakaf di Indonesia
sudah begitu bervariatif dan semakin memberikan
kontribusi, baik yang dilakukan institusi swasta
maupun pemerintah.

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 113


5.1.
Sektor Industri Makanan Halal

5.1.1. Posisi Indonesia dalam Industri Posisi Indonesia sebagai produsen makanan halal
Makanan Halal Global dunia terus meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Seiring dengan pertumbuhan positif
Posisi Indonesia terus meningkat untuk sektor sektor makanan minuman sebesar 3,49% pada
makanan halal global, dengan menempati Triwulan III-2021, kontribusi industri sektor makanan
peringkat ke-2 pada tahun 2021. Menurut Global minuman terhadap PDB industri pengolahan non
Islamic Economy Indicator (GIEI) Ranking 2021, migas juga meningkat menjadi 38,91% dibandingkan
peringkat Indonesia di sektor makanan halal posisi dua tahun sebelumnya sebesar 36,4%. Kinerja
global naik dua peringkat dari posisi ke-4 di tahun sektor makanan minuman semakin menunjukkan
sebelumnya. Dengan populasi muslim terbesar di signifikansinya bagi perekonomian Indonesia.
dunia, Indonesia masih menjadi konsumen makanan Sejalan dengan hal tersebut, ekspor produk
halal terbesar global dengan nominal sebesar 135 makanan halal Indonesia tahun 2020 tercatat
miliar dolar AS, atau sekitar 11,4% dari total konsumsi sebesar 7,83 miliar dolar AS, yang menjadikan
global. Pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia sebagai negara OIC pengekspor terbesar
Indonesia terhadap produk makanan halal tahun dan berada di posisi ke-7 di antara negara eksportir
2020 sempat menurun akibat pandemi Covid-19, dunia. Namun demikian, belum ada pemain industri
tercatat tumbuh -6,44%. Namun, dalam lima tahun makanan halal Indonesia yang termasuk dalam
ke depan, pertumbuhan konsumsi makanan halal daftar Global Corporate 2000, meskipun perusahaan
Indonesia diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi local champion memiliki potensi yang besar untuk
sekitar 14,64% seiring dengan pemulihan ekonomi memperluas dan bersaing di pasar global. Dari sisi
dan kenaikan daya beli masyarakat. investasi, Indonesia juga tercatat sebagai tiga besar
negara tujuan investasi sektor makanan halal yang
diprakirakan memiliki nilai sebesar 6,1 miliar dolar AS
di tahun 2019/2020.

Gambar 5.1. Posisi Indonesia di Sektor Halal Food Global

PARAMETER BELANJA MUSLIM

2020 2025 2019-2020 5 Years CAGR%


Peluang Pasar
(Miliar dolar AS) (Miliar dolar AS) (COVID-19 Impact) (2020-2025)

Global 1.185 1.668 1,54% 7,08%


Indonesia 135 204 -6,44% 14,64%

5 Besar Pasar Belanja Konsumen Muslim untuk Global Islamic


Makanan dan Minuman, 2020 (miliar dolar AS) Economy Indicator
(GIEI) Ranking 2021
135
MAKANAN HALAL
113 111

Negara Kunci 1 Malaysia


83 81
2 Indonesia
3 Turki

4 Rusia

5 Uni Emirat Arab


Indonesia Bangladesh Mesir Pakistan Nigeria
Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022

114 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


5.1.2. Tren dan Perkembangan Halal untuk mengemas makanan didesain agar nyaman
Food untuk dibuka, ditutup, dibawa bepergian serta
tahan lama untuk disimpan. Valuasi pasar makanan
Tren konsumsi makanan global mengalami kemasan pun diprakirakan akan terus tumbuh pesat
perubahan seiring dengan adanya penyesuaian mencapai 4,11 triliun dolar AS pada akhir 2028.
perilaku konsumsi masyarakat akibat pandemi.
Menurut riset pasar yang dilakukan oleh LAPI ITB Tren konsumsi makanan sehat (healthy food)
(2021), preferensi konsumsi makanan masyarakat didorong oleh meningkatnya kesadaran mengenai
dalam beberapa tahun terakhir mencakup pada kesehatan dan tumbuhnya adopsi kebiasaan
tiga kategori, yaitu produk kemasan dan siap makan yang sehat. Makanan sehat merupakan
saji (packaged food), makanan sehat (healthy kombinasi berbagai makanan yang terdiri dari bahan
food), dan pelayanan pemesanan secara daring pokok seperti sereal (gandum, barley, gandum
(online delivery). Tren konsumsi tersebut didorong hitam, jagung, atau beras), buah dan sayuran, dan
dengan adanya globalisasi konsumsi, regionalisasi makanan dari sumber hewani (daging, ikan, telur,
produksi, penerapan teknologi dan digitalisasi, serta dan susu). Selama pandemi, bermunculan kelas
peningkatan kesadaran dan gaya hidup masyarakat. konsumen sadar kesehatan yang mencari lebih
banyak pilihan untuk makanan dan minuman
Makanan kemasan hadir untuk memenuhi yang lebih sehat di restoran dan channel layanan
kebutuhan konsumen yang ingin memasak makanan lainnya dalam rangka menjaga imunitas
praktis, aman, cepat dan mudah. Packaged tubuh. Konsep “superfood” pun kemudian cukup
food dapat dikelompokkan ke dalam produk populer di perkotaan karena mencakup makanan
ready to drink (RTD), ready to eat (RTE) dan dengan diet rendah kalori dan tinggi protein juga
kelompok bahan/bumbu siap pakai. Menurut kini dianggap baik. Food Market Outlook 2021 juga
Market Research Future (2021), makanan kemasan memberikan contoh makanan dan minuman yang
menjadi preferensi konsumen yang menginginkan sehat berupa makanan organik rendah kalori, tinggi
kepraktisan dan kemudahan dalam memasak kandungan serat dan produk herbal yang terbuat
dan mengkonsumsinya. Bahan yang digunakan dari rempah-rempah dan olahan protein nabati.

Gambar 5.2. Kelompok Packaged Food

PACKAGED FOOD

Ready to Drink (RTD) Ready to Eat (RTE) Ingredients

RTD Teh RTD Kopi Carbonated Ready Meals Coklat Premium Speciality Food
Beverage Ingredients
Sumber: Riset Pasar IKRA 2021

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 115


Grafik 5.1. Makanan Sehat

Perceived Healthfulness of Foods


Healthy Neither healthy nor unhealthy Not sure Unhealthy

Fiber

Whole grains

Protein from plant sources

Probiotics

Omega-3 fatty acids (such as DHA)**

Dairy

Enriched refined grains

Prebiotics

Animal protein

Unsaturated fats**

Fortified foods

Saturated fats*

Sodium

*New in 2020 **Revised in 2020 0% 20% 40% 60% 80% 100%


Sumber: Food Market Outlook 2021

Besarnya pasar makanan sehat sejalan dengan Food & Health (Forbes, 2021), menyatakan bahwa
sejumlah hasil survei preferensi konsumen kesehatan adalah faktor penentu dalam membeli
di tingkat global. Laporan Global Health Food makanan melebihi rasa dan harga bagi masyarakat
Market: Global Size, Trends, Competitive, Historical di Amerika Serikat. Sementara menurut studi Yang
& Forecast Analysis, 2021-2027, memprakirakan et.al (2021), konsumen di Jepang dan Taiwan memilih
pertumbuhan pasar makanan sehat global sekitar label “certified food safety” sebagai indikator
4,91% dengan nilai sebesar 811,82 miliar dolar AS pada makanan yang paling penting dibandingkan atribut
tahun 2021, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang lainnya. Menariknya, indikator “kesegaran
sebesar 707,12 miliar dolar AS. Hal ini selaras dengan (freshness)” menjadi pilihan yang kedua dan “label
sejumlah hasil survei preferensi konsumen terhadap asal produk” di pilihan berikutnya, yang semakin
makanan yang dikonsumsi. Temuan hasil survei memperkuat indikasi pentingnya makanan yang
dari International Food Information Council’s 2020 sehat di era sekarang.

Grafik 5.2. Nilai Pasar Health Food di Dunia Tahun 2016-2021 Seiring dengan hal tersebut, tren konsumsi
makanan halal juga semakin meningkat karena
Market value in billions US. dollars menawarkan branding makanan yang aman,
1.000 bersih dan sehat. Minat masyarakat dunia
untuk mengkonsumsi makanan halal bukan
811,82 hanya didorong oleh motivasi keyakinan saja
789,71
800 768,2
726,92
747,27 tetapi juga kualitas produk yang semakin baik,
707,12
baik dari aspek etika, kesehatan, keamanan dan
600 keramahan terhadap lingkungan. Makanan berlogo
halal mewakili simbol jaminan terhadap kualitas
bahan baku, proses produksi, pengemasan dan
400
penanganan produk secara end-to-end. Untuk
itu, kampanye makanan halal “beyond halal
200 compliance” perlu untuk terus digaungkan agar
akseptansi produk halal tidak hanya menjadi bagian
dari syariat dan keyakinan konsumen muslim saja,
0
2016 2017* 2018* 2019* 2020* 2021* tetapi sebagai bagian dari gaya hidup kekinian
masyarakat global.
Sumber: Global Health Food Market: Global Size, Trends,
Competitive, Historical & Forecast Analysis

116 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Tren konsumsi makanan halal dan sehat ini dimaksudkan untuk mendorong peningkatan
diperkirakan masih akan menjadi preferensi daya saing dan produktivitas nasional agar
masyarakat global di masa depan. Menurut mampu berkompetisi di pasar global. Teknologi
Food Report 2022, pilihan konsumsi makanan 4.0 ditargetkan mampu untuk menghemat
global kedepannya mengedepankan aspek biaya operasional melalui perencanaan produksi
kesehatan, kualitas, kepedulian terhadap dan maintenance mesin yang terjadwal dan
lingkungan dan citarasa lokal, yang secara substansi meningkatkan utilisasi pabrik secara optimal.
merepresentasikan kriteria makanan halal.
Digitalisasi di industri makanan halal semakin
Penyediaan pangan tidak hanya sebatas memenuhi
penting dalam memberikan kemampuan
kebutuhan dasar manusia, tetapi juga bagian
ketelusuran produk (traceability) secara cepat
dari lifestyle dan aktualisasi diri. Industri makanan
dan akurat. Dalam konteks industri makanan halal,
halal perlu untuk menangkap peluang ini dengan
penerapan digitalisasi tidak hanya diperlukan untuk
melakukan penyesuaian strategi bisnis untuk
meningkatkan kapasitas dan efisensi operasional,
menghasilkan produk yang consumer-related serta
tetapi juga untuk memberikan jaminan kehalalan
penerapan model bisnis yang berorientasi ekosistem
produk secara end-to-end, mulai dari asal bahan
atau value-chain.
baku hingga menjadi produk akhir yang siap
disantap (from farm to fork). Sejumlah titik kritis
kehalalan di sepanjang rantai nilai produksi perlu
5.1.3. Digitalisasi Industri Makanan untuk dikendalikan secara akurat dan cepat lewat
Halal penerapan teknologi digital. Salah satu teknologi
Aplikasi teknologi dan digitalisasi mengakselerasi yang dapat digunakan dalam industri makanan halal
pertumbuhan sektor makanan halal. Peta untuk memberikan kemampuan traceability adalah
jalan Making Indonesia 4.0 yang disusun oleh teknologi halal blockchain, yang dapat memberikan
Kementerian Perindustrian RI menjadikan industri informasi secara cepat dan akurat di setiap rantai
makanan minuman sebagai salah satu sektor nilai produksi mulai dari produksi, handling
utama untuk penerapan teknologi industri 4.0. Hal dan distribusi. Gambar 5.3 memberikan contoh

Gambar 5.3. Halal Blockchain pada Industri Peternakan Ayam

SUPERMARKET RESTAURANT CORN FARMER DRY CORN FEED MILL

DISTRIBUTION HATCHERY

BLOCKCHAIN

RUMAH BREEDER
PEMOTONGAN MARKET READY GROWOUT
AYAM BROILERS HOUSE

INTEGRATED SUPPLY CHAIN IN POULTRY INDUSTRY

GROWOUT
DRY CORN HOUSE DISTRIBUTION

CORN FARMER FEED MILL MARKET READY MARKET


BROILERS

RUMAH
PEMOTONGAN
BREEDER HATCHERY AYAM RESTAURANT CONSUMER DINING
Sumber: Materi Narasumber Focus Group Discussion Bank Indonesia TABLE

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 117


penerapan teknologi halal blockchain untuk industri gross merchandise volume (GMV)27 pada tahun 2020,
peternakan ayam yang mampu mengintegrasikan tertinggi dibandingkan enam pasar lain di regional
ekosistem dan rantai nilai mulai dari penyediaan Asia Tenggara. Hal ini ditengarai sebagai akselerator
pakan, bibit, breeding, rumah potong, distribusi dan penyangga daya tahan sektor makanan halal
hingga konsumen akhir. Indonesia di masa pandemi.

Pertumbuhan sektor makanan halal juga


diakselerasi dengan adanya alternatif channel
penjualan secara online. Adopsi teknologi digital
5.1.4. Potensi Industri Makanan Halal
tidak hanya terjadi di rantai produksi industri
Indonesia
makanan halal, tetapi juga di rantai distribusi dan Perkembangan industri makanan halal didorong
pemasaran produk makanan halal. Pola penjualan dengan adanya pergeseran persepsi dan tren
dan distribusi produk yang semula dilakukan secara konsumsi global serta digitalisasi. Dengan
konvensional mulai berubah ke platform online, terus bertambahnya populasi muslim dunia dan
yang semakin terakselerasi di masa pandemi ini. meningkatnya pertumbuhan kelas menengah
Pada tahun 2020 penjualan produk makanan secara global, Indonesia memiliki potensi terbesar
global melalui e-commerce mencapai 41%, tertinggi untuk memimpin pasar halal. Konsumen muslim
dibandingkan kategori produk yang lain (Tabel 5.1). semakin cenderung untuk mengonsumsi produk
Sejalan dengan hal tersebut, penjualan makanan makanan bersertifikat halal. Selain itu, kesadaran
melalui aplikasi layanan antar juga menjadi untuk mengonsumsi makanan halal juga datang
pilihan para konsumen pasar domestik. Kajian dari non-muslim karena keamanan, kesehatan dan
Momentum Works mencatat bahwa Indonesia kesegaran makanan tersebut. Adanya peningkatan
menyumbang sekitar 3,7 miliar dolar AS terhadap pengunjung atau penduduk muslim (wisatawan
atau pekerja) dari beragam latar belakang budaya
Tabel 5.1. Pertumbuhan Penjualan Global melalui E-commerce
juga memicu peningkatan permintaan produk halal
CATEGORY YOY% (2019-2020)
di beberapa negara non-muslim seperti Jepang
atau negara-negara di Eropa. Di sisi lain, penetrasi
Travel & accommodation -51%
teknologi juga semakin dalam di tengah masyarakat
Fashion & beauty +27%
dunia, terutama di Indonesia yang memiliki 53%
Electronics and media (products) +18% penduduk generasi milenial dan gen-Z. Sekitar
Food & personal care +41% 73.7% penduduk Indonesia tercatat memiliki akses
Toys, DIY & hobbies +25% internet, melebihi angka global di 59.5%. Hampir
Video games +23% 87.1% pengguna internet Indonesia pun tercatat
pernah belanja secara online.
Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021/2022

Grafik 5.3. GMV Jasa Pengiriman Makanan di Asia Tenggara Industri makanan minuman Indonesia
diprakirakan memiliki 1.8 juta perusahaan.
Kementerian Perindustrian RI mencatat perusahaan
yang bergerak di sektor makanan minuman
Indonesia 3,7 Miliar
nasional terdiri dari 20% perusahaan besar dan
80% skala UMKM. Industri makanan minuman
Thailand 2,8 Miliar
tersebut mampu mengekspor produk makanan
halal unggulan ke sejumlah negara anggota OKI,
Singapura 2,4 Miliar mencakup produk saus dan olahannya, pasta, ikan
olahan, ekstrak, esensi dan konsentrat kopi serta
Filipina 1,2 Miliar makanan olahan. Namun demikian, Indonesia
masih impor untuk kebutuhan bahan baku industri
1,1 Miliar
makanan dan minuman, terutama untuk biji
Malaysia
gandum dan meslin, gula, kedelai, dan lainnya.
Untuk itu, perlu dirancang strategi pengembangan
Vietnam 700 Juta
industri makanan halal nasional yang fokus untuk
0 1 2 3 4 peningkatan produk ekspor dan substitusi impor.
US$ (Miliar)

27 Gross Merchandise Volume (GMV) adalah total nilai


Sumber: Momentum Works, 2020 penjualan seluruh barang selama kurun waktu tertentu.

118 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Gambar 5.4. Pangan Impor Indonesia

NILAI TERTINGGI KOMODITAS IMPOR BAHAN MAKANAN


Dalam periode Januari-Agustus 2020. biji gandum dan meslin
adalah komoditas impor bahan makanan dengan nilai
tertinggi, mencapai 1.748 juta dolar AS

Komposisi Nilai Impor (dolar AS) Komposisi (%) Berat (ton)

1. Biji gandum 1.748 juta 26 6.830.352


dan meslin
2. Gula 1.529 juta 23 4.382.631

3. Kedelai 672 juta 10 1.691.680

4. Susu 503 juta 7 182.116

5. Daging jenis 389 juta 6 126.822


lembu
382 juta 6 76.479
6. Tembakau

7. Kakao 364 juta 5 143.071

8. Bawang putih 344 juta 5 353.963

9. Jenis lembu 282 juta 4 105.364

10. Beras 126 juta 2 222.064

11. Komoditas lain* 388 juta 6 2.163.525

* Termasuk jagung, mentega, garam, cabai kering/tumbuk, minyak nabati, kopi, teh, cengkeh, kentang, tepung terigu, kelapa,
lada, bawang merah, ubi kayu, telur unggas, kelapa sawit, daging, ayam, cabai yang diawetkan dan cabai segar.

Sumber: BPS

Produk makanan halal kemasan dapat menjadi makanan ini diprakirakan memiliki valuasi 4,11 triliun
produk unggulan ekspor Indonesia. Berdasarkan dolar AS pada akhir 2028, seiring dengan perubahan
produknya, pasar makanan halal global terbagi preferensi konsumsi masyarakat global. Hal ini
menjadi daging, unggas & makanan laut, buah juga sejalan dengan proyeksi pertumbuhan dan
& sayuran, produk susu, sereal dan biji-bijian, tren yang positif untuk produk makanan kemasan
minyak, lemak dan lilin, kembang gula, dan lain- baik di tingkat regional dan global. Bagi industri
lain. Saat ini, daging, unggas & makanan laut makanan halal Indonesia, penetrasi produk makanan
merupakan mayoritas dari total pangsa pasar. Untuk kemasan ini tidak hanya menyasar pasar halal di
memperkuat pangsa ekspor makanan halal, industri negara anggota OKI, tetapi juga untuk bersaing di
halal Indonesia dapat fokus pada kelompok produk pasar dunia, terutama ke negara Amerika dan Eropa
makanan kemasan, yaitu ready to drink (RTD), dengan mengedepankan branding halal-certified
ready to eat (RTE) dan bumbu siap saji. Kelompok product.

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 119


Gambar 5.5. Preferensi Produk Kemasan

INDONESIA’S CAPACITY GLOBAL IMPORT MARKET GLOBAL MARKET

USD 108.418 (1,46%) USD 7.439.567 Tea 6,1% Ready to Drink (RTD)
USD 1.185.994(1,5%) USD 78.048.478 Ingredients 4,3% Ready to Eat (RTE)
5,1% Ingredients

Then: Now and Forecast:


2018 2016-2023 (CAGR)

BUYER GLOBAL MARKET MARKET BY CATEGORY

RTD Tea RTD


North America, Europe, India, China, Global APAC
Singapore 4,5% 7,5% RTD Tea
RTD Coffee 4,5% 3,5% RTD Coffee
2,8% N/A Carbonated Beverages
US, Europe
FOOD & BEVERAGE
RTE
Carbonated Beverages
contribute to 36.4% to GDP Global APAC
US, Europe
manufacture in 2018 4,62% 4,3% Ready Meals
9,93% 6,3% Premium Chocolate
Ready Meals
Ingredients
Europe, UK, start growing in US and
Asia-Pacific Country Global APAC
Premium Chocolate 5,1% 6,06% Speciality Food Ingredients
REGULATION BUSSINESS MODEL
US
(on the next slide) Distribution Agent
Speciality Food Ingredients marketed in supermar-
ket and importir’s
North America, Europe, South America, marketplace
China, India, Brunei Darussalam

MARKET CONCENTRATION

CONSOLIDATED - Market
FRAGMENTED - Highly competitive
dominated by 1-5 major
market without dominant players
players

Asia-Pacific RTD Tea Global Premium Chocolate


Global RTD Coffee
Global Carbonated Beverages
Global Ready Meals Global Speciality Food Ingredients

Sumber: Riset Pasar IKRA 2021, Bank Indonesia

Grafik 5.4. Potensi Pasar Makanan Kemasan

10 9,8 9,9
Global
Asia Pasific

8
7,6

6,1 6,3
6,06
6
5,1

4,5 4,5 4,62


4,3
4
3,5

2,8

0
RTD RTD Carbonated Bottled Ready Premium Ingredients
Tea Coffee Water Meals

Sumber: Riset Pasar IKRA 2021, Bank Indonesia

120 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


5.1.5. Peran Bank Indonesia dalam ekosistem rantai nilai halal sektor makanan,
Mendorong Industri Makanan sertifikasi halal menjadi kunci penting dalam
Halal mempercepat pengembangan sektor ini. Untuk
itu, Bank Indonesia mendukung perluasan
Bank Indonesia ikut mendukung pengembangan sertifikasi halal melalui kolaborasi dengan Badan
industri makanan halal Indonesia melalui Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
penguatan ekosistem rantai nilai halal dari dan perguruan tinggi membentuk halal center di
hulu ke hilir. Di sektor hulu, Bank Indonesia sejumlah perguruan tinggi melalui penyediaan
telah menjalankan sejumlah model bisnis tenaga auditor dan penyelia halal, pembangunan
peningkatan kapasitas produksi pertanian berbasis kantin halal dan laboratorium. Seiring dengan telah
komunitas pesantren dan kelompok tani dengan diterbitkannya ketentuan tentang sertifikasi halal
mengedepankan adopsi teknologi pertanian melalui pernyataan halal pelaku usaha (self-declare),
(smart farming) lewat program INFRATANI dan Bank Indonesia dan BPJPH menyelenggarakan
JUARA EKSPOR. Model bisnis pertanian yang pelatihan perdana kepada 180 pendamping halal
dikembangkan fokus pada komoditas yang memiliki dari perguruan tinggi dan ormas Islam yang
forward linkage dengan industri makanan halal, kedepannya akan menjadi aktor utama dalam
seperti komoditas hortikultura dan biofarmaka. pelaksanaan sertifikasi halal kepada pelaku usaha
Di sisi hilir, Bank Indonesia melakukan penguatan mikro dan kecil.
kapasitas pelaku usaha syariah kreatif sektor food
dalam kerangka program Industri Kreatif Syariah Bank Indonesia juga memfasilitasi upaya
(IKRA) Indonesia. Cakupan program IKRA tersebar harmonisasi standar halal global di antara
di seluruh wilayah Indonesia bekerja sama dengan negara anggota OKI. Perdagangan global produk
kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah dan makanan halal mengalami hambatan dalam hal
mitra strategis. Beragam kegiatan peningkatan adanya perbedaan penerimaan sertifikasi halal
kapasitas pelaku usaha, perluasan akses pasar dan yang diterbitkan antar negara. Meskipun sertifikasi
pembiayaan dilaksanakan untuk memperkuat halal yang diterbitkan di Indonesia telah diakui di
kompetensi para pelaku usaha dan meningkatkan sejumlah negara OKI melalui mutual recognition
daya saing produk makanan halal Indonesia di pasar agreement (MRA), namun masih terdapat kendala
global. untuk penerimaan produk makanan bersertifikasi
halal dari Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia
Bank Indonesia berupaya memperluas penetrasi bersama dengan BPJPH telah menyelenggarakan
pasar produk makanan halal di tingkat global forum dialog secara intensif dengan para otoritas di
melalui kegiatan business linkage dan promosi negara OKI dalam rangka harmonisasi standar halal
perdagangan. Dalam rangka memperkenalkan global. Pada penyelenggaraan forum 3rd global halal
produk makanan halal unggulan Indonesia, para dialogue pada Oktober 2021, disepakati sejumlah
anggota IKRA sektor makanan mengikuti rangkaian rekomendasi kebijakan, di antaranya penerapan
kegiatan pameran internasional, di antaranya pada halal supply chain management untuk standarisasi
World Expo Dubai 2021, Malaysia International produksi dan layanan halal, adopsi standar halal
Halal Showcase (MIHAS), ISEF, dan promosi produk dari OKI/SMIIC oleh negara OKI dan non-OKI serta
halal melalui Program Muhadatsah MES 1-6. Selain introduksi standar OKI/SMIIC baru yang mencakup
itu, business linkage antar anggota IKRA dengan Halal Value Chain Standard, Halal Cluster Standard,
korporasi dan buyer lokal dan global juga difasilitasi Halal (Recycled) Packaging Standard. Diharapkan
dalam rangka memperluas jangkauan dan penetrasi rekomendasi kebijakan tersebut dapat menjadi
produk halal Indonesia. pijakan untuk terciptanya harmonisasi standar halal
global antar negara sehingga dapat meningkatkan
Bank Indonesia terus memperkuat kolaborasi
transaksi perdagangan produk halal.
dan kemitraan dengan stakeholders utama
untuk mengakselerasi penguatan infrastruktur
pendukung ekosistem sektor makanan halal,
seperti perluasan sertifikasi halal. Di dalam

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 121


5.1.6. Strategi Pengembangan Sedangkan rekomendasi penguatan industri
makanan halal terkait integrasi ekosistem usaha
Rekomendasi penguatan industri makanan syariah, di antaranya adalah:
halal dikelompokkan kedalam aspek penguatan
infrastruktur - ekosistem jaminan produk halal 1. Digitalisasi sertifikasi produk pangan UMKM
dan aspek integrasi ekosistem usaha syariah. untuk memudahkan traceability dari kehalalan
rekomendasi penguatan infrastruktur ekosistem produk yang dihasilkan dalam rantai pasok
jaminan produk halal di antaranya adalah: produk pangan halal.

1. Sinkronisasi sistem Jaminan Produk Halal (JPH) 2. Memanfaatkan digitalisasi sertifikasi produk
antara Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), MUI dan pangan halal untuk integrasi elemen-elemen
BPJPH dalam ekosistem usaha pangan halal agar dapat
menelusuri kehalalan produk dan memudahkan
2. Memperkuat eksistensi BPJPH di daerah untuk pembiayaan bagi pihak-pihak dalam ekosistem
mendorong aksesibilitas para pelaku usaha tersebut.
3. Menyusun dan mensosialisasikan pedoman 3. Mengembangkan platform digital bagi transaksi
standardisasi akreditasi LPH dalam ekositem usaha pangan halal dan
membentuk Halal Hub Supply Chain.
4. Menyesuaikan brand positioning industri halal
dengan tren global lifestyle value chain, yaitu 4. Meningkatkan fasilitas pembiayaan (termasuk
healthy products, ecological friendly dan socially dari wakaf uang dan wakaf produktif) untuk
responsible penelitian pengembangan produk pangan halal
dengan referensi pada informasi hasil digitalisasi.
5. Mempercepat dan memperbanyak kerja sama
dengan berbagai negara untuk memperkuat 5. Produk halal harus terhubung dengan digital
pengakuan standar dan sistem JPH Indonesia agar mudah diakses dan memberikan informasi
terkait bahan baku halal yang digunakan.
6. Melakukan literasi dan sosialisasi secara masif
Pengembangan industri halal merupakan kunci
terkait dengan konsep halal dan sertifikasi
strategis untuk menjalankan ekonomi syariah di
kepada UMKM dan Koperasi. (Media cetak, sosial
Indonesia. Bank Indonesia menjadi akselerator
media, influencer dll.)
dan inisiator untuk mewujudkan peningkatan
7. Menyusun dan mensosialisasikan SOP industri halal.
standarisasi self-declare bagi UMKM.
6. Melakukan penelitian dampak perubahan
8. Penguatan pendampingan sertifikasi halal self- perilaku konsumsi produk pangan pada cara
declare. penyampaian (delivery) dan pelayanan (services).

9. Penguatan kolaborasi dan sinergi antara UMKM


dan Koperasi/koperasi syariah/BMT/Microfinance.

122 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


5.2.
Sektor Sustainable Muslim Fashion

Di tengah perkembangan fesyen muslim dunia, dampak buruk dari industri fesyen terhadap
Indonesia sudah berada pada top 10 negara lingkungan. Indonesia Fashion Chamber (IFC)
pengekspor produk fesyen muslim secara global. memandang sustainable fashion sebagaimana
Menurut Global Islamic Economy Indicator (GIEI) konsep yang dipresentasikan oleh Niikimaki (2013)29
tahun 2020/21, Indonesia menduduki peringkat dalam bukunya Sustainable Fashion: New Approach,
ketiga di dunia (Gambar 5.6). Fesyen muslim atau dengan adopsi konsep people, planet, dan profit
modest fashion dapat diartikan sebagai fesyen atau (Gambar 5.6). Dalam hal ini ‘people’, merujuk pada
pakaian yang mengedepankan prinsip kesopanan praktik bisnis yang adil, baik bagi para pekerja dan
sebagaimana yang direferensikan pada Quran dan pelanggan. ‘Planet’, mengarah pada bagaimana
hadis. Namun demikian, secara umum makna tren bisnis fashion ini harus memperhatikan kondisi
modest fashion dapat diinterpretasikan sebagai lingkungan. Selain berupaya agar proses produksinya
jenis pakaian yang menyembunyikan bentuk tubuh, lebih ramah lingkungan dengan penggunaan
sederhana sambil tetap tampil gaya serta dapat serat alami, pewarna natural, dan lain sebagainya,
dinikmati tanpa memandang batas agama, ras, dan sustainable fashion juga melibatkan konsumen
budaya (Bauck, 2016).  dengan melakukan reuse dan recycling terhadap
produk-produk mode yang dimiliki. Sementara
5.2.1. Tren dan Prospek Sustainable ‘profit’ mengacu pada mencari keuntungan yang
Muslim Fashion diperoleh tanpa meninggalkan prinsip etis terhadap
Sebagai bagian dari gerakan slow fashion, dewasa lingkungan dan sosial-ekonomi. Sederhananya,
ini juga mulai berkembang gerakan sustainable tujuan dari fesyen berkelanjutan adalah untuk
fashion. Istilah sustainable seringkali digunakan menyatukan berbagai kalangan di industri fesyen:
bergantian dengan eco, green, dan ethical fashion perancang, produsen, distributor, hingga konsumen
(Carey & Cervellon, 2014)28. Gerakan sustainable (pemakai) untuk bekerja sama demi mengubah cara
fashion ini muncul sebagai upaya mengatasi suatu produk fesyen bersumber, diproduksi, dan
dikonsumsi ke arah yang lebih baik (Kemenperin,
28 Carey, L. and Cervellon, M.-C. (2014), "Ethical fashion 2021).
dimensions: pictorial and auditory depictions through
three cultural perspectives", Journal of Fashion Marketing
and Management, Vol. 18 No. 4, pp. 483-506. https://doi. 29 Niinimäki, K. (2013). Sustainable fashion: New approaches.
org/10.1108/JFMM-11-2012-0067 Aalto University.

Gambar 5.6. Sustainable Fashion System

NEW
SUSTAINABLE
FASHION
SYSTEM

PLANET PROFIT
Cleaner production, less impact New business
less industrial production, models profit with less
less waste manufacturing

PEOPLE
Product safety
product satisfaction
safety working condition

Sumber: Niinimaki (2013)

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 123


Pelaku usaha di sektor fesyen memiliki peran Grafik 5.6. Total Pencarian Sustainable Fashion Menurut Negara

penting dalam mencapai tujuan pembangunan


berkelanjutan atau Sustainable Development 120

Goals (SDGs).30 Industri fesyen adalah industri global


100
senilai 2,4 triliun dolar AS yang mempekerjakan
sekitar 300 juta orang di seluruh rantai nilai —di 80
antaranya adalah wanita — dengan skala industri
yang diprakirakan akan terus umbuh di masa 60

depan. Mengingat ukuran dan jangkauan globalnya,


40
praktik yang tidak berkelanjutan dalam sektor
fesyen memiliki dampak krusial terhadap indikator 20

pembangunan sosial dan lingkungan. Tanpa adanya


0
perubahan pada proses produksi dan pola konsumsi

Uni Emirat Arab

Amerika Serikat
Selandia Baru

Afrika Selatan
Inggris Raya

Bangladesh
Hong Kong
Singapura

Denmark

Sri Lanka
Australia

Malaysia
Belanda

Lituania
Kanada
Irlandia

Filipina
Swedia

Swiss

India
dalam berpakaian, biaya sosial dan lingkungan dari
sektor ini akan terus meningkat.

Terjadi peningkatan minat masyarakat dunia


Sumber: Google Trends (2004-2021), diolah
terhadap produk fesyen dengan prinsip
sustainable. Berdasarkan laporan Year in Fashion Di sisi lain, selama beberapa tahun terakhir, fesyen
(2019), total pencarian terkait sustainability muslim atau modest fashion semakin berkembang
meningkat 75% (yoy) pada tahun 2020 dengan rata- dan telah diadopsi oleh pelaku usaha mainstream
rata mencapai 27,000 pencarian sustainable fashion dan pendatang baru terus bermunculan. Hal ini
perbulan (Grafik 5.5 dan 5.6). Laporan tersebut tampak dari pencarian dengan keyword “modest
juga menyebutkan bahwa sekitar 67% pelaku fashion” yang mengalami peningkatan hingga
usaha menganggap penggunaan material yang 90% pada 2019 31. Namun, data dari State of Global
sustainable menjadi sangat penting bagi mereka. Islamic Economy 2020/2021 menyebutkan bahwa
Environmental issues diklaim menjadi sebab pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang
terjadinya demand shifting tersebut yang pada signifikan terhadap sektor-sektor ekonomi syariah
akhirnya mendorong bisnis mengalami pergeseran termasuk sektor modest fashion. Kondisi post
paradigma dalam fondasinya. pandemic fashion trend didominasi oleh perubahan
Grafik 5.5. Total Pencarian Sustainable Fashion konsumsi masyarakat kepada produk sustainably
made and comfort yang salah satunya diterapkan
dalam produk-produk modest fashion atau disebut
100
juga fashion to show “less”.32 Ekosistem yang saat ini
90
terus berkembang mempengaruhi awareness dan
80 pandangan masyarakat mengenai modest fashion
70 sebagai industri yang berkelanjutan/sustainable.
60 Tren pakaian yang berkelanjutan semakin popular
50 dan telah menjadi tema di berbagai pagelaran
40
busana modest fashion, seperti Amsterdam Modest
Fashion Week, dan Mod Markit-Thrift Edition dalam
30
Melbourne Fashion Week (SGIE, 2021). Indonesia
20
melalui Bank Indonesia berkolaborasi dengan mitra
10
terkait juga telah menyelenggarakan fashion show
parade dengan tema “New Normal is Sustainable
1 6 11 4 7 2 7 12 6 10 3 8 1 6 11 4 9 2 7 12 5 8 3 8 1 6 11
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Fashion” pada Indonesia Sharia Economic Festival
(ISEF) 2021.
Sumber: Google Trends (2010-2021), diolah

31 Year in Fashion Report, 2019


30 United Nations Alliance for Sustainable Fashion (2018) 32 Indonesian Women Entrepreneurs Network (IWEN) dalam
Diaspora Talk ISEF 2021

124 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Grafik 5.7. Persentase Konsumen yang Bersedia Membeli Produk konsumen setuju bahwa mereka telah membuat
Eco-friendly
perubahan signifikan pada gaya hidupnya untuk
BOOMER GEN X MILLENNIAL GEN Z
% mengurangi dampak lingkungan. Di samping
1946 - 1964 1965 - 1981 1982 - 1995 1996 - 2019 35 itu, atensi dan antusiasme konsumen global
31
memperlihatkan besarnya prospek tren ini di masa
30
26 depan. Kesadaran untuk menggunakan produk-
25 produk yang bertanggung jawab terhadap sosial
dan lingkungan cukup signifikan terutama dari
17
20 generasi-generasi Z (Grafik 5.7) yang menurut studi
Business of Fashion (2020), merupakan generasi
15
12
yang mementingkan konsep keberlanjutan untuk
10 produk-produk yang dikonsumsinya.

5 Di Indonesia sendiri, pengembangan sustainable


fashion semakin meningkat. Hal ini terlihat
0
dari peningkatan awareness pelaku usaha lokal
1
untuk meluncurkan produk dengan bahan ramah
Sumber: The State of Fashion (2020)
lingkungan atau yang sering dilabeli sebagai
Sustainability merupakan bagian dari ekonomi produk organik. Kesempatan pemasaran melalui
sirkular. Di masa depan akan banyak merek e-commerce juga dilihat sebagi peluang bagi pelaku
fesyen yang menggunakan bahan recycle dalam usaha. Di sisi lain, potensi peningkatan konsumsi
manajemen supply chain. Banyak pula yang modest fashion diprakirakan mencapai 311 miliar
akan memanfaatkan tren keberlanjutan melalui dollar AS pada 2024 didorong oleh peningkatan
inovasi teknologi untuk dapat meningkatkan jumlah penduduk muslim yang menurut Pew
efisiensi, transparansi, serta mission oriented and Research akan mencapai 3 miliar pada tahun 2060.
ethical upgrades. Tren sustainable fashion juga Kurangnya pesaing sustainable di segmen hulu
diprakirakan akan bertahan cukup lama, dan bahkan produk, potensi konsumsi yang besar, serta peluang
akan semakin diminati ke depannya. Selain dapat peningkatan penjualan dengan menggunakan
memberikan dampak positif kepada masyarakat, e-commerce membuka kesempatan bagi pelaku
juga dapat menjadi pengayaan story telling yang usaha sustainable modest fashion Indonesia
bisa menguatkan branding produk-produk fesyen. untuk menjangkau beberapa negara yang telah
Menurut laporan McKinsey (2020), 57 persen memiliki kesadaran yang tinggi terhadap produk
berkelanjutan.

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 125


5.2.2. Urgensi Pengembangan Tahun 2021 membawa tantangan pada industri
Sustainable Muslim Fashion fesyen. Berdasarkan laporan SGIE 2020/21 dan survei
dari McKinsey (2021) (Grafik 5.8), industri fesyen di
Aktivitas bisnis yang unsustainable berpotensi seluruh dunia menghadapi berbagai tantangan
meningkatkan resiko disrupsi dalam berbagai selama tahun 2021, yaitu krisis ekonomi selama
aspek lingkungan dan sosial menurut The Global pandemi Covid-19, serta perubahan permintaan dan
Risks Report (2021) oleh World Economic Forum perilaku konsumen atau demand shifting. Namun
(Gambar 5.7). Kurang dari 1 persen limbah produksi di sisi lain, peningkatan digitalisasi serta perhatian
pakaian yang dapat didaur ulang menjadi pakaian terhadap aspek sustainability membuka peluang
baru.33 Konsep take-make-dispose ini tidak hanya besar bagi industri fesyen untuk dapat bertahan.
mengakibatkan penurunan nilai ekonomi lebih Kondisi krisis saat ini menekankan perlunya beralih
dari 500 miliar dolar AS per tahun, tetapi juga akan kepada cara-cara kerja yang mengedepankan aspek
menyebabkan banyak dampak negatif terhadap berkelanjutan dan bertanggung jawab di semua
lingkungan dan sosial. Total emisi gas rumah aspek rantai nilai.
kaca dari produksi tekstil sebesar 1,2 miliar ton per
tahun, lebih banyak daripada semua penerbangan Pergeseran consumer demand terhadap tren
internasional yang ada. sustainable fashion pada akhirnya dapat
mempengaruhi orientasi ekspor nasional,
Upaya industri fesyen untuk mengurangi dampak terutama produk pakaian jadi yang saat ini
negatif dari sistem yang ada saat ini menjadi menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan
sangat krusial. Nilai-nilai sustainable fashion Indonesia. Perkembangan tren fesyen secara
yang mempertimbangkan aspek sosial, alam, dan global yang lebih memperhatikan kelestarian
ekonomi akan berdampak besar pada keberlanjutan lingkungan telah mendapat perhatian di seluruh
(Islamic Finance Institute, 2021). Sustainability dalam negara dunia tak terkecuali negara-negara
fashion merupakan proses penciptaan produk pengekspor terbesar produk tekstil dari Indonesia,
fesyen yang etis dan bertanggung jawab mencakup seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea
pemilihan bahan baku dan tekstil yang berbahan Selatan, Inggris dan lainnya. Untuk dapat terus
alami dan lokal, penggunaan sumber daya untuk memenangkan pasar global, Indonesia harus
mengurangi limbah dan dampak iklim, perlakuan mulai mengakselerasi pengembangan produksi
adil tehadap para pekerja, menciptakan karya produk fesyen berkelanjutan. Hal ini juga sejalan
berkualitas tinggi yang tak lekang oleh waktu, serta dengan arahan dari Presiden Indonesia, dalam acara
memberdayakan konsumen untuk mengetahui Pembukaan Musyawarah Pembangunan Nasional
dampak pola konsumsi. (Musrenbangnas) 2021, bahwa penguatan green
economy, green technology, and green product
harus dilakukan agar Indonesia bisa bersaing di
33 Ellen MacArthur Foundation (EMF). (2017). A new textiles
economy: Redesigning fashion’s future. Retrieved from http://
www.ellenmacarthurfoundation.org/ publications

Gambar 5.7. Peningkatan Resiko Disrupsi Akibat Aktivitas Bisnis Tidak Berkelanjutan

TOP 10 RISKS IN TERMS OF LIKELIHOOD TOP 10 RISKS IN TERMS OF IMPACT

1 Extreme weather 1 Climate action failure

2 Climate action failure 2 Weapons of mass destruction

3 Natural Disasters 3 Biodiversity loss

4 Biodiversity loss 4 Extreme weather

5 Human made environmental disasters 5 Water crises

6 Data fraud or theft 6 Information infrastructure breakdown

7 Cyber attacks 7 Natural disasters

8 Water crises 8 Cyberattacks

9 Global governance failure 9 Human made environmental disasters

10 Asset bubbles 10 Infectious diseases

Sumber: The Global Risk Report (2021)

126 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Grafik 5.8. Survei Tantangan dan Peluang Industri Fesyen 2021

% %
Physical retail and store Market share
footfall gain 35
50
45 Sustainability 30
Changing consumer
45
demand and behaviour Digital 30
40
Covid-19 and the
economic crisis 25
35

30 20

25
15
18 20
10
15 8 10

7 10
5
5

0 0
Biggest challenge for the fashion industry Biggest opportunity for the fashion industry

Sumber: The State of Fashion (2021)

pasar global. Indonesia juga memiliki kesempatan Meningkatnya kesadaran para pelaku usaha
besar untuk masuk ke produk hijau dan ekonomi dan perubahan consumer demand terhadap
hijau baik di sektor produksi, distribusi, maupun fesyen berkelanjutan menunjukkan urgensi
konsumsi.34 pengembangan sustainable muslim fashion
di Indonesia. Pengembangan sustainable
Data dari BPS (2021) menunjukkan pertumbuhan muslim fashion merupakan salah satu cara
perusahaan fesyen di Indonesia yang beroperasi untuk mendukung capaian sustainability goals
di seluruh rantai nilai. Setidaknya ada 4.899 fasilitas sesuai target dalam program keberlanjutan yang
manufaktur menengah hingga besar di sektor dilaporkan dalam Sustainability Report.35 Tren ini
tekstil dan pakaian jadi yang mempekerjakan juga dapat memberikan beberapa manfaat seperti
lebih dari 1,39 juta pekerja. Sementara itu, UKM efisiensi air, energi, bahan baku, proses, pengolahan
juga memainkan peran penting dalam sektor ini limbah yang dapat mendukung penghematan
terutama selama pandemi, tahun 2019, tercatat untuk investasi baru atau pengembangan bisnis.
909.822 UMKM di industri tekstil dan pakaian jadi Berkurangnya polusi, emisi, dan limbah dari industri
yang mempekerjakan 1,57 juta orang dengan banyak akan mendorong perbaikan kualitas lingkungan,
di antaranya fokus dalam produksi modest wear. serta meningkatnya kesehatan dan kualitas hidup
Merujuk kepada Laporan Indonesia Halal Market masyarakat. Tren sustainable fashion merupakan
Report 2021, hal ini membuka peluang Indonesia brand awareness yang baik kepada konsumen
untuk meningkatkan GDP senilai 1,3 miliar dolar dan investor. Produk yang selain eco friendly
AS melalui peningkatan ekspor produk modest ke juga unik dengan desain mengangkat budaya
negara OKI. lokal dapat menjadi value added produk muslim
fashion Indonesia yang pada akhirnya mendorong
Urgensi pengembangan sustainable muslim
competitive advantage produk muslim fashion
fashion ini juga didorong oleh target Indonesia
Indonesia di pasar domestik dan global.
untuk menjadi salah satu kekuatan tekstil dan
fesyen dunia. Hal ini dapat diwujudkan dengan Pemerintah Indonesia menjadikan isu
akselerasi penyediaan bahan baku sustainable pembangunan berkelanjutan menjadi bagian dari
dalam negeri seperti rayon yang diklaim memiliki visi dan misi pembangunan bangsa Indonesia.
sejumlah keunggulan seperti biodegradable serta Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan
terbarukan, sehingga rayon bisa menjadi alternatif Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana
sekaligus masa depan bahan baku tekstil. Rayon Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
yang menjadi salah satu pilihan utama dalam Pada tahun 2014, Bappenas telah meluncurkan
produksi fesyen berkelanjutan memiliki, sehingga “Prakarsa Strategis Pengembangan Konsep Green
memiliki potensi untuk memperkuat peluang Economy” yang bertujuan menjadi petunjuk dalam
industri tekstil dalam negeri. Di samping itu, pengembangan ekonomi berwawasan lingkungan
komitmen para pelaku usaha nasional terhadap dengan sasaran awal “menghijaukan” sektor
sustainable fashion juga terus meningkat.

35 Paparan Kepala Balai Besar Tekstil Kementerian


34 kominfo.go.id, 2021 Perindustrian di ISEF 2021

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 127


industri, transportasi, energi dan sektor berbasis
lahan (pertanian dan kehutanan). Diharapkan
prakarsa ini dapat dilaksanakan secara bertahap dan
berkelanjutan sejalan dengan komitmen pemerintah
dalam upaya-upaya pengurangan emisi karbon dan
adaptasi dampak perubahan iklim, salah satunya
dengan pembangunan green industry atau industri
hijau yang dalam hal ini juga diterapkan oleh industri
sustainable fashion.

5.2.3. Peran Bank Indonesia dalam


Mendorong Sustainable Muslim
Fashion di Indonesia
Bank Indonesia ikut mendukung pengembangan
kapasitas dapat mencakup desain, pemilihan
ekonomi keuangan syariah melalui Blueprint
bahan baku, penggunaan teknik produksi yang eco
Kebijakan Pengembangan Eksyar BI yang
friendly seperti zero waste drapping, penggunaan
mencakup pengembangan ekosistem halal value
ekolabel SNI yang memenuhi sertifikasi organik
chain (HVC). Dalam lingkup pilar Pemberdayaan
global (OEKO-TEKS) melalui Balai Besar Tekstil. Selain
Ekonomi Syariah, Bank Indonesia berupaya
itu, sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan pengembangan rantai nilai
meningkatkan consumer demand terhadap produk
halal pada beberapa sektor prioritas, termasuk
sustainable, BI turut mensosialisasikan pentingnya
salah satunya adalah sektor usaha industri
konsumsi dan produksi produk sustainable muslim
fesyen. Dalam kaitannya dengan pengembangan
fashion melalui kerja sama dengan Kementerian/
industri muslim/modest fashion, pengembangan
Lembaga dan pihak-pihak terkait.
ekosistem dilakukan melalui pengembangan dan
pendampingan usaha syariah pada pesantren, Di sisi lain, Bank Indonesia turut mendukung
UMKM, dan usaha besar, yang saat ini telah peningkatan pembiayaan terhadap pelaku industri
dilakukan melalui pembentukan Industri Kreatif fesyen muslim, serta peningkatan ekspor ke
Syariah (IKRA) Indonesia. IKRA diresmikan pada negara tujuan potensial sebagai sasaran ekspor
11 Desember 2018 pada acara Indonesia Sharia utama. Survei BI tahun 2020 pada 613 pelaku
Economic Festival (ISEF) 2019, dan saat ini telah usaha syariah pada 7 sektor industri halal termasuk
memiliki ratusan anggota yang tersebar di seluruh sektor fesyen muslim di 15 kota besar di seluruh
wilayah Indonesia berkolaborasi bersama kantor Indonesia menunjukkan bahwa pinjaman bank dan
perwakilan Bank Indonesia di daerah. angel investor merupakan sumber dana eksternal
yang paling banyak digunakan. Dari sisi keuangan
Untuk mendorong pelaku usaha syariah
komersial syariah, hal ini didukung melalui rasio
memenangkan pasar global terhadap produk
pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) bagi
berprinsip sustainable, Bank Indonesia
perbankan yang memberikan pembiayaan bagi
mengembangkan model bisnis yang memenuhi
pelaku usaha syariah, termasuk sektor fesyen.
prinsip-prinsip sustainable fashion secara
Selain itu, melalui sektor keuangan sosial syariah,
keseluruhan baik dari sisi hulu hingga ke hilir. Dari
model pembiayaan berbentuk zakat produktif
sisi hulu, dapat dipertimbangkan pengembangan
dapat diperuntukkan bagi pelaku usaha yang
model bisnis pertanian yang mendukung
termasuk kategori mustahik zakat. Sementara
ketersediaan bahan baku tekstil ramah lingkungan
wakaf maupun hibah dapat diimplementasikan
seperti serat alam (katun, wol, sutra) yang selama
dengan penggunaan yang lebih luas sesuai dengan
ini masih didominasi barang impor. Sementara
prinsipnya. Kedua opsi pembiayaan tersebut
di sisi hilir, BI bersinergi dengan pihak terkait
diharapkan dapat membuka peluang terhadap
memperkuat kapasitas pelaku usaha IKRA sektor
dukungan pembiayaan pada sektor sustainable
fesyen dalam memproduksi dan memasarkan
muslim fashion yang lebih besar.
produk sustainable muslim fashion. Penguatan

128 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Secara umum pengembangan sustainable fashion industri pakaian jadi/Tekstil dan Produk Tekstil
di sektor usaha atau ekonomi syariah pada (TPT) yang dijadikan sektor prioritas berbasis
dasarnya mencerminkan visi pengembangan manufaktur memiliki peluang ekspor yang sangat
ekonomi dan keuangan syariah yang juga peduli besar dengan tingkat sumbangan devisa mencapai
dengan isu green economy dan green finance 83,17 persen dari produk pakaian jadi (konveksi) dan
untuk mendukung sustainable development. Hal 12,50 persen dari pakaian jadi rajutan pada tahun
ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia, dimana 2020. Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin,
pembangunan ekonomi dan keuangan hijau akan kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang 2020
terus diperkuat. Diharapkan stakeholders dapat mencapai 7,04 miliar dolar AS dengan Amerika
memahami upaya dan kontribusi Bank Indonesia Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan dan Inggris
dalam mendukung transformasi menuju ekonomi sebagai top negara tujuan ekspor utamanya.
rendah karbon. Dalam hal ini, pengembangan
Pentingnya peran industri pakaian jadi dan
usaha atau ekonomi syariah yang dilakukan
kontribusinya terhadap ekspor Indonesia
berbasis komunitas, seperti berbasis komunitas
menjadikan sektor fesyen muslim memiliki
usaha (usaha mikro-kecil dan menengah-besar)
kesempatan untuk ikut serta sebagai pemain
termasuk pondok pesantren di dalamnya, akan
pasar ekspor komoditas fesyen. Berdasarkan
dilakukan menggunakan pendekatan ekonomi hijau.
jenis apparel yang diekspor, Indonesia berada di
Implementasi pendekatan ini seperti yang dilakukan
peringkat ke 9 dunia dengan nilai ekspor Indonesia
dalam wadah IKRA sektor sustainable muslim
kurang dari 10% dari nilai ekspor China ke Dunia.
fashion.
Dalam hal ini, terdapat potensi yang belum
dimanfaatkan Indonesia sebesar 4,2 miliar dolar AS
(Kemenperin, 2021). Menurut Indonesia Halal Market
5.2.4. Potensi Ekspor Produk Report 2021, kinerja ekspor produk fesyen Indonesia
Sustainable Modest Fashion terhadap negara anggota OKI menduduki peringkat
Indonesia memiliki peluang untuk menjadi salah ke 9 di dunia dengan China masih menduduki
satu pusat fesyen muslim dunia. Berdasarkan yang utama dan UEA sebagai importer utamanya
hasil analisis komoditas Ekspor 2013-2020 oleh BPS, (Gambar 5.8).
sektor fesyen dalam kaitannya sebagai bagian dari

Gambar 5.8. Top OIC Clothing & Accessories Exporters & Importers Tahun 2020

3
4
2 1
4 1
FASHION 3
5
2 5
$27 BILLION 5.5% 9

TOTAL CLOTHING & ACCESSORIES GLOBAL SHARE


IMPORT INTO OIC MARKETS

TOP 5 TOP 5
76% SOURCE MARKETS REPRESENT IMPORTERS REPRESENT 53%
76% OF TOTAL 53% OF TOTAL

1 $13.52 China UAE $5.49 1


2 $3 India Saudi Arabia $3.65 2
3 $2.17 Turkey Turkey $1.79 3
4 $1.23 Italy Iraq $1.78 4
5 $1.1 Vietnam Malaysia $1.54 5
9 $0.39 Indonesia

Sumber: Indonesia Halal Market Report (2021)

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 129


Industri sektor fesyen muslim atau modest fashion kurasi dari Indonesia Fashion Chamber sebagai
pada dasarnya menjalankan model bisnis yang mitra penyelenggara. Sejalan dengan konsep
sejalan dengan sustainable fashion. Fesyen muslim sustainable fashion menurut Niikimaki (2013)
atau modest fashion merupakan aktivitas ekonomi dan UN Sustainable Fashion Alliance, setidaknya
yang berpedoman pada nilai-nilai prinsip ekonomi ada 3 (tiga) aspek utama yang menjadi kriteria
Syariah, yaitu kepemilikan melalui usaha berkeadilan, kurasi produk tersebut, yaitu 1) penerapan prinsip
baik, dan pertumbuhan yang seimbang. Prinsip- sustainable dengan mengimplementasikan
prinsip ini dimanifestasikan sebagai etika bisnis yang penggunaan bahan baku recycle atau eco-friendly,
meskipun bertujuan untuk mencapai keuntungan 2) mempekerjakan karyawan dengan ‘fairness’, serta
juga memperhatikan aspek sosial dan kelestarian 3) aktif mengembangkan business place dengan
lingkungan sebagaimana dimaksud dalam prinsip memperhatikan kondisi sosio-ekonomi. Kriteria ini
sustainable fashion. sejalan dengan sustainable fashion concept dan
juga termasuk salah satu bentuk dari six forms of
Prinsip praktik bisnis yang identik serta potensi
sustainable fashion yang diajukan oleh Jestratijevic &
kedua jenis produk modest fashion dan
Rudd (2018). Keberhasilan terselenggaranya kegiatan
sustainable fashion ini - 402 miliar dolar AS dan
tersebut menunjukkan bahwa pelaku usaha syariah
9,81 juta dolar AS pada 2025 diprakirakan semakin
sektor fesyen muslim atau modest fashion Indonesia
besar di masa mendatang, membuka peluang
memiliki potensi untuk mewujudkan produk
pasar industri halal Indonesia yang lebih luas.
sustainable fashion yang diklaim ramah lingkungan
Performa ekspor Indonesia untuk industri modest
dan mendukung pencapaian target yang diinginkan
fashion diprakirakan akan terus sejalan dengan
dalam SDGs. Grafik 5.9. menunjukkan bahwa sekitar
performa ekspor komoditas dan produk tekstil
47% dari total keseluruhan pelaku usaha IKRA telah
sebagai salah satu industri hulu modest fashion,
mampu memproduksi produk yang memenuhi
dimana 30% UKM di Indonesia dikuasai oleh industri
kriteria modest sustainable fashion. Jenis produk
ini. Hal ini juga didorong oleh adanya peluang
yang dihasilkan beragam dan didominasi oleh
pembiayaan sektor ini melalui program green
produk ready to wear, handcraft, dan aksesoris
economy yang saat ini dicanangkan pemerintah.
sebagaimana ditunjukkan pada lampiran.
Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
kreatif (Kemenparekraf) juga telah meluncurkan Grafik 5.9. Pelaku Usaha IKRA yang Sudah Meluncurkan Produk
Sustainable Modest Fashion
incubator program bersama perbankan syariah,
termasuk perusahaan pembiayaan dan fintech
untuk mendukung pembiayaan pengembangan
sektor modest fashion. Inovasi pada sektor modest
fashion yang sejalan dengan prinsip SDGs ini diyakini
akan menarik minat investor.

Pada gelaran ISEF 2021, fashion show dan fashion 47%


exhibition yang mengangkat tema “New Normal
is Sustainable Fashion” menampilkan sekitar
113 pelaku usaha IKRA dan 48 pelaku usaha non
IKRA sektor fesyen. Dari total 161 peserta fashion
show, 22 di antaranya terkonfirmasi telah berhasil go
export dengan konsep sustainable fashion, terdiri Total IKRA Total IKRA
NonSustainable Sustainable
dari 11 pelaku usaha IKRA dan 11 pelaku usaha non Fashion Fashion

IKRA. Seluruh peserta pelaku usaha IKRA maupun


Sumber: Bank Indonesia (2021), diolah
Non IKRA yang mengikuti sustainable fashion show
dalam rangkaian ISEF 2021 telah melalui proses

130 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


5.2.5. Strategi Pengembangan 4. Pemerintah dapat membuat suatu regulasi
yang mencakup standar kualitas untuk
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk produk pakaian yang diekspor yang sejalan
mendorong produksi produk sustainable muslim dengan standar produk organik dunia untuk
fashion dan memperluas akseptasi pasarnya, di meningkatkan kepercayaan konsumen.
antaranya yaitu:36 Menyertakan standar yang terkait dengan
praktik etis dan berkelanjutan juga bagian
1. Pemangku kebijakan terkait dapat
dari international branding khususnya dalam
mengakselerasi literasi dan kapasitas produksi
pemenuhan demand shifting saat ini serta
bagi pelaku usaha syariah dari sisi hulu untuk
dukungan Indonesia terhadap pencapaian SDGs.
mendukung ketersediaan sumber daya bahan
baku ramah lingkungan yang dapat berperan 5. Pelaku usaha syariah meningkatkan pemasaran
dalam peningkatan substitusi impor dalam berbasis susbstitusi impor dalam negeri dan
negeri, serta memenangkan pasar ekspor. berbasis ekspor luar negeri sebagai upaya
demand creation terhadap produk sustainable
2. Peningkatan investasi Pemerintah dan industri
muslim fashion Indonesia. Hal ini penting untuk
keuangan untuk mengakselerasi kapasitas
meningkatkan global footprint Indonesia dalam
produksi dan ekspor industri sustainable muslim
produk fesyen muslim yang sustainable. Strategi
fashion, terutama dengan pendekatan green
tersebut dapat dilakukan melalui kampanye
economy.
‘Bangga buatan dalam negeri’ dengan tampilan
3. Pemerintah dapat membentuk suatu lembaga produk yang eco friendly. Selain juga perlu aktif
khusus yang menjadi sentra untuk dapat berpartisipasi dalam international event yang
memastikan keterhubungan/linkage pelaku berfokus pada sektor fesyen muslim maupun
usaha syariah sektor modest fashion dari hulu sustainable muslim fashion untuk menjalin
hingga ke hilir serta mendukung keterbukaan relasi internasional, dapat pula dipertimbangkan
informasi bagi seluruh pelaku usaha syariah. pembukaan marketplace di negara-negara
Hal ini juga dapat menjadi sumber treacibility yang menjadi kiblat mode dunia seperti London,
ketersediaan bahan baku yang sustainable, Milan, New York, dan Paris untuk penetrasi pasar
kapasitas produksi hijau, kesempatan dengan konsumen yang lebih luas.
pembiayaan, peningkatan keterampilan/desain,
maupun dukungan pemasaran atau distribusi
produk. Platform ini akan dapat mendorong
peningkatan produksi sustainable muslim
fashion dengan satu label yang sama yaitu ‘Made
in Indonesia’.

36 Sumber: Indonesia Halal Market Report 2021, Masyarakat


Ekonomi Syariah 2021, dan lainnya.

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 131


5.3.
Wakaf Produktif: Alternatif Sumber Pembiayaan

Tahun 2021 sebagai tahun kedua pandemi diharapkan dapat mempercepat pembangunan
semakin menunjukkan peran sektor keuangan ekonomi dan memperkuat stabilitas sistem
sosial syariah dalam memitigasi dampak pandemi, keuangan nasional. Pemberdayaan wakaf menjadi
seperti peningkatan angka kemiskinan dan sebuah upaya pemanfaatan hasil dari wakaf yang
pengangguran. Oleh sebab itu, menjadi penting berkelanjutan serta strategis bagi peruntukan
bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor wakaf. Pemberdayaan wakaf produktif selain untuk
keuangan sosial syariah. Salah satu instrumen memakmurkan umat juga untuk memberdayakan
sektor keuangan sosial syariah yang dioptimalkan ekonomi sehingga taraf ekonomi umat lebih
perannya adalah instrumen wakaf. Pengembangan meningkat.
aplikasi wakaf khususnya wakaf uang dilakukan
Berdasarkan data dari Direktorat Pemberdayaan
dengan menggunakan skema wakaf produktif,
Zakat Dan Wakaf Kementerian Agama, saat ini
dimana wakaf bukan hanya memberikan manfaat
terdapat 302 nazir wakaf uang. Di antaranya, 1
sosial bagi masyarakat duafa dalam memenuhi
Badan Wakaf Indonesia (BWI), 160 nazir Koperasi
kebutuhan pokoknya, tetapi juga memberikan
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) &
kemanfaatan komersial seperti pemanfaatan
Baitul Mal wa Tamwil (BMT), 94 nazir Yayasan
dana wakaf untuk mendorong usaha atau bisnis
Sosial, 30 nazir Lembaga Yang Memiliki Induk
komersial. Bisnis komersial yang memanfaatkan
Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ), 7 nazir Lembaga
dana wakaf, baik yang dilakukan oleh pihak swasta
Berbasis Organisasi Masyarakat & Komunitas, 10 nazir
maupun pemerintah, tentu mendorong sektor usaha
Lembaga Pendidikan Sekolah, Perguruan Tinggi
ekonomi secara umum dan membantu pemerintah
dan Kampus. Fungsi nazir juga dibantu 27 Lembaga
dalam pembiayaan pembangunan.
Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-
Perwakafan di Indonesia mengalami PWU). Peran penting wakaf ini semakin dikuatkan
perkembangan yang sangat signifikan. Tanda- dengan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang
tanda kebangkitannya terlihat pada tumbuhnya oleh Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden pada
kesadaran kolektif lintas struktur sosial untuk tanggal 25 Januari 2021. Gerakan Nasional Wakaf
berwakaf, sinergi antara islamic social finance Uang adalah kolaborasi bersama membangun
dengan islamic commercial finance semakin penguatan literasi, partisipasi, pengelolaan dan
kuat, tersedianya lembaga pengelolaan wakaf kebermanfaatan wakaf uang untuk pengurangan
yang bervariatif dan semakin beragamnya harta ketimpangan dan peningkatan kesejahteraan
yang diwakafkan, mulai dari tanah, uang, saham, masyarakat.
intellectual property right, dan lainnya. Hal ini tentu
Pengembangan aplikasi wakaf produktif pada
memudahkan semua lapisan masyarakat dalam
tahun 2021 dilakukan dalam beragam bentuk,
menunaikan wakaf. Selain itu, aplikasi wakaf saat
seperti peluncuran kembali instrumen Cash Wakaf
ini juga tersedia dalam bentuk digital ecosystem,
Linked Sukuk (CWLS), penyusunan Buku Direktori
dimana hal ini menjadikan transaksi wakaf
Pemberdayaan ZISWAF yang di dalamnya termasuk
menjadi sangat mudah, transparan, dan terjaga
beragam model bisnis wakaf produktif, konferensi
akuntabilitasnya.
internasional terkait wakaf, workshop pembinaan
Wakaf produktif yang merupakan aset atau Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang
dana berbiaya rendah atau bahkan tanpa (LKS-PWU) dan Focus Group Discussion (FGD)
biaya, selain nilainya yang terus meningkat terkait RUU Wakaf yang diselenggarakan pada saat
akibat pemasukan dari kegiatan produktif dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 serta
penambahan wakaf, dapat berperan sebagai penyusunan kajian Indeks Implementasi Waqf Core
penyangga terhadap guncangan ekonomi. Principles (IIWCP) pada nazir.
Pengembangan wakaf produktif secara masif

132 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Sebagai bentuk optimalisasi wakaf produktif, pada Terdapat dua pola pengembangan hasil harta
tanggal 9 Juni 2021, pemerintah menerbitkan wakaf produktif. Pertama, pengembangan wakaf
CWLS Ritel seri SWR002. Total pembelian untuk kegiatan sosial, seperti pengembangan sarana
SWR002 oleh 591 wakif sebesar Rp24,141 miliar atau pendidikan, sarana kesehatan, advokasi kebijakan
meningkat sekitar 62% dibandingkan SWR001. publik, perlindungan anak, pelestarian lingkungan,
Pembelian SWR002 didominasi oleh wakif individu dan lain-lain. Kedua, pengembangan yang bernilai
sebesar Rp15,661 miliar dan wakif institusi sebesar ekonomi, seperti mengembangkan perdagangan,
Rp8,480 miliar. Jumlah wakif SWR002 sebanyak 591 investasi keuangan, mengembangkan aset industri,
wakif, yang terdiri dari 588 wakif individu dan 3 wakif dan sebagainya yang dapat menjadi alternatif
institusi. SWR002 merupakan seri CWLS pertama sumber pembiayaaan. Beberapa contoh model
yang pemesanannya dapat dilakukan secara online pemberdayaan wakaf produktif bernilai ekonomi
(khusus untuk wakif individu). yaitu (Gambar 5.10):

Bank Indonesia mendukung peningkatan 1. Wakaf Produktif - Inisiatif Wakaf


pemberdayaan ZISWAF. Untuk mendorong atau Inisiatif wakaf atau I-Wakaf memiliki berbagai
menginspirasi upaya pengembangan aplikasi macam wakaf produktif properti, perkebunan
keuangan sosial syariah di Indonesia agar semakin dan wakaf usaha. Contoh dari wakaf produktif
signifikan berkontribusi dalam pembangunan properti adalah pembangunan graha wakaf,
ekonomi nasional, dibutuhkan referensi model- rumah sakit, hotel dan sebagainya. Sementara
model bisnis pemberdayaan ZISWAF yang pernah wakaf perkebunan contohnya sawah dan kebun
dilakukan untuk beragam program keuangan sosial Jabon. Adapun untuk wakaf usaha di antaranya
syariah. Oleh sebab itu, Bank Indonesia pada tahun kios wakaf, minimarket wakaf dan gerobak
2021 bekerja sama dengan mitra strategis di sektor usaha.
keuangan sosial syariah yaitu Badan Wakaf Indonesia
2. Sentra Komersil Produk UMKM Agrowisata -
(BWI) menyusun Buku Direktori Model Bisnis
Baitul Maal Muamalat (BMM)
Pemberdayaan ZISWAF (Gambar 5.9).
Sentra Komersil Produk UMKM Agrowisata
Gambar 5.9. Buku Direktori Pemberdayaan ZISWAF merupakan program pemberdayaan di bidang
ekonomi yang berlandaskan wakaf produktif.
Sentra ini dibangun di atas tanah wakaf seluas
1.128-meter persegi yang berasal dari wakif MT
Farm - Waru Farmland. Sentra Komersil Produk
UMKM Agrowisata ini digunakan untuk tempat
pemasaran produk UMKM. Sentra yang berada
di Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Bogor,
ini mengembangkan pola sinergi dan integrasi
berbagai macam pelaku UMKM.

3. Program Wakaf Fattening Domba - Rumah


Wakaf
Salah satu bentuk wakaf produktif di bidang
peternakan adalah Program Wakaf Fattening
Domba oleh Rumah Wakaf dan Rumah
Zakat. Program ini berlangsung di Kampung
Sukamulya, Bandung. Puluhan domba telah
diinvestasikan dalam program tersebut. Selain
domba, program wakaf fattening ini juga
mencakup sapi dan kambing.

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 133


Gambar 5.10. Model Pemberdayaan Wakaf Produktif dalam berwakaf dalam mendukung pembangunan
ekonomi. Dalam kegiatan ini, nazir yang terlibat
adalah Dompet Dhuafa, Rumah Wakaf, Lembaga
Wakaf MUI, Wakaf Al-Azhar, Sinergi Foundation, Desa
Emas dan BWI. Bagi nazir, kegiatan lelang wakaf
akan memberikan peluang untuk meningkatkan
dana wakaf produktif yang akan disalurkan kepada
proyek-proyek sosial ekonomi kemasyarakatan.

Dalam rangka penyediaan sumber data yang


reguler pada aktivitas keuangan sosial syariah
termasuk Wakaf, Bank Indonesia beberapa kali
menyelenggarakan FGD. FGD bersama Kementerian
Agama, BAZNAS, BWI dan beberapa lembaga
pengelola dana sosial syariah diselenggarakan dalam
rangka memperoleh data dan informasi penyusunan
Statistik Syariah mengenai perkembangan wakaf
dan Lembaga Keuangan Syariah Penerima
Wakaf Uang (LKS-PWU) dari Kementerian Agama
(Kemenag).

Upaya peningkatan kualitas aplikasi wakaf di


Indonesia dilakukan pula dengan menggali
beragam gagasan dari para akademisi, praktisi
dan regulator dalam berbagai forum yang
diselenggarakan pada saat ISEF 2021, seperti
konferensi dan focus group discussion (FGD). Pada
acara Ijtima’ Dewan Pakar Pengurus Pusat MES pada
tanggal 23 Oktober 2021 yang dihadiri lebih dari 75
peserta beberapa poin penting diidentifikasi untuk
mewujudkan pengelolaan wakaf produktif yang
memiliki kontribusi optimal bagi perekonomian
nasional, dianataranya: (i) Peningkatan awareness
dan literasi masyarakat terhadap wakaf dan wakaf
produktif; (ii) Penguatan kapasitas dan kredibilitas
nazir terutama dalam skema wakaf produktif,
baik dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi nazir;
(iii) Penguatan SOP, transparansi pelaporan serta
penerapan Risk Management Wakaf (Waqf Core
Principle); (iv) Implementasi digitalisasi secara
endtoend termasuk di dalamnya pengembangan
waqf blockchain; (v) Transparansi melalui
keterbukaan publik (kebijakan disclosure untuk
membuka informasi berkaitan dengan akuntabilitas
publik, namun tetap menjaga privasi lembaga
Dalam upaya penghimpunan dana wakaf, BI, BWI nazir); (vi) Revitalisasi UU Wakaf, memberi peluang
dan Forum Wakaf Produktif menyelenggarakan bagi bank syariah/BPRS/ventura syariah menjadi
lelang wakaf pada 3-15 Oktober 2021. Kegiatan ini nazir (untuk membina nazir di pedesaan), dengan
menjadi bagian dari rangkaian Road to Indonesia pembatasan tertentu; (vii) Menginisiasi perlunya unit
Sharia Economic Festival (ISEF) 2021. Lelang wakaf riset dan pengembangan dalam tubuh organisasi
berhasil dikumpulkan dana ZISWAF dengan nilai nazir, untuk merancang inovasi dari hulu ke hilir
total Rp669 miliar. Lelang wakaf bertujuan untuk (kebijakan sampai ke pemanfaatan aset) secara
meningkatkan pemahaman terhadap wakaf strategis dan berkelanjutan.
produktif, serta mendorong partisipasi publik

134 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Sedangkan pada kegiatan workshop pembinaan d. Digitalisasi, penggunaan teknologi informasi
Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang diharapkan dapat mendukung dalam
(LKS-PWU) yang diselenggarakan pada tanggal pembangunan ekonomi dan pengentasan
26 Oktober 2021 dihadiri lebih dari 200 peserta, kemiskinan.
menegaskan 4 (empat) Arah Rencana Strategi dan
e. Transparansi, bertujuan meningkatkan
Kebijakan terkait Wakaf Uang, yaitu: (i) Peningkatan
kredibilitas dan kepercayaan masyarakat
partisipasi wakif uang di LKS-PWU dan nominal
wakaf uang; (ii) Peningkatan persentase akta ikrar 3. Pengembangan sektor keuangan sosial
wakaf yang diterbitkan; (iii) Peningkatan jumlah khususnya wakaf akan melengkapi sektor
wakaf produktif bernilai ekonomis; dan (iv) Inovasi ekonomi yang telah ada, yaitu sektor riil
produk wakaf uang. Di samping itu muncul pula dan sektor keuangan komersial, melalui
rekomendasi berupa optimalisasi perangkat digital pembangunan pada infrastruktur, kemampuan
dalam aplikasi wakaf uang, peningkatan kualitas manajemen investasi keuangan dan melakukan
SDM di LKS-PWU dan inovasi pelayanan atau produk kerja sama antar berbagai lembaga terkait.
wakaf di LKS-PWU seperti memfasilitasi wakif dalam
memilih nazir dan projek wakaf. Sementara itu pada FGD Rancangan Undang-
Undang (RUU) Wakaf yang diselenggarakan pada
Pada acara International Waqf Conference tanggal 29 Oktober 2021 dihadiri lebih dari 75 peserta
yang diselenggarakan pada tanggal 29 Oktober memunculkan rekomendasi dibutuhkan perubahan
2021 dihadiri lebih dari 250 peserta dengan tema dan penyempurnaan perundangan terkait wakaf
“Strengthening the Synergy of Islamic Commercial yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan saat
and Social Finance, Cross Corder and Digital ini, mengingat Undang-undang No. 41 Tahun 2004
Innovation for Better Waqf Optimalization”, tentang Wakaf sudah lebih dari 17 tahun. Selain itu
mengungkapkan banyak rekomendasi langkah peraturan terkait wakaf yang harus memperhatikan
penguatan dan pengembangan aplikasi wakaf. hal-hal berikut: (i) Penegasan terhadap perlindungan
Rekomendasi dari konferensi tersebut di antaranya: harta benda wakaf dan advokasi sengketa
perwakafan; (ii) Penguatan peran dan posisi nazir; (iii)
1. Wakaf memiliki posisi yang strategis dan potensi
Penguatan peran dan posisi kelembagaan pengelola
besar yang perlu dioptimalkan, khususnya
wakaf; (iv) Mengatur pemberdayaan harta benda
untuk pengembangan wakaf sebagai salah satu
wakaf; (v) Alur skema dan mekanisme wakaf uang;
instrumen sosial untuk medistribusi kekayaan
(vi) Aspek kepatuhan Syariah dan sanksi pidana
dalam rangka mengurangi ketimpangan
Tindakan penyalahgunaan wakaf; (vii) Aspek wakaf
sosial dan memastikan aset-aset masyarakat
sebagai pengurang pajak; (viii) Pendanaan anggaran
didistribusi secara adil.
APBN dan APBD; (ix) Pengamanan aset wakaf; (x)
2. Lima strategi agar wakaf dapat lebih Aspek data dan teknologi pengelolaan wakaf.
berkontribusi dalam ekonomi nasional:
Saat ini RUU atas Perubahan UU Wakaf masih
a. Literasi, pemahaman dan preferensi berada di tahapan pertama yaitu perencanaan.
masyarakat pada wakaf harus terus RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 41 Tahun
ditingkatkan. 2004 Tentang Wakaf merupakan inisiatif DPR sudah
masuk Prolegnas 2020 - 2024 dengan nomor urut 64
b. Standarisasi, BI bersama BWI dan Islamic
(dari 246 RUU). RUU ini belum masuk pada Program
Development Bank telah menginisiasi
Prioritas di Tahun 2021 sehingga harapannya
penyusunan Waqf Core Principles.
bisa segera masuk di tahun berikutnya. Hal yang
c. Inovasi, wakaf dapat dikembangkan perlu dipahami oleh semua pihak terkait adalah
melalui integrasi keuangan sosial dan bahwa pengembangan wakaf pada akhirnya dapat
komersial yang diharapkan menciptakan membantu tugas pemerintah dalam pelonggaran
kesejahteraan serta mendorong stabilitas defisit APBN dan mendorong terciptanya
keuangan. kesejahteraan masyarakat.

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 135


Dalam meningkatkan kualitas aplikasi wakaf Gambar 5.11. Buku Indeks Implementasi Waqf Core Principles pada
Nazir
termasuk wakaf produktif di dalamnya, Bank
Indonesia menginisiasi penyusunan buku Indeks
Implementasi Waqf Core Principles (WCP) bagi
nazir. Penyusunan buku Indeks Implementasi
Waqf Core Principles (WCP) pada nazir (Gambar
5.11), merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia
bersama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI)
untuk memperkuat tata kelola kelembagaan wakaf.
Buku ini memuat prinsip-prinsip dalam WCP serta
pengukuran praktiknya melalui Indeks Implementasi
WCP di Indonesia. Adopsi dan penerapan prinsip-
prinsip dalam WCP dan Indeks Implementasi WCP
diharapkan mampu memperkuat governance dan
kualitas pengelolaan wakaf dan pada akhirnya,
berdampak positif pada kemajuan perwakafan
nasional.

136 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional


Lampiran Bab 5

Tabel 5.2. Pemetaan Potensi Ekspor Produk Sustainable Muslim Fashion Indonesia

Kinerja ekspor produk fashion Peluang ekspor produk sustainable Dukungan pengembangan produk sustainable
Indonesia muslim fashion muslim fashion

Sektor fesyen dijadikan sektor Berdasarkan laporan SGIE 2020/2021, Arahan Presiden Indonesia untuk dapat menguatkan
prioritas berbasis manufaktur tingkat Indonesia menduduki peringkat ketiga green economy, green technology, and green
sumbangan devisa mencapai 83,17% sebagai negara yang mengembangkan product agar Indonesia bisa bersaing di pasar global
dari produk pakaian jadi (konveksi) fesyen muslim atau modest fashion dan mendukung SDGs;
dan 12,50% dari pakaian jadi rajutan terbaik di dunia setelah Uni Emirat
pada tahun 2020.Kinerja ekspor Arab dan Turki yang menggambarkan Pengembangan green industry didukung penuh
industri pakaian jadi sepanjang 2020 peluang Indonesia untuk dapat berada oleh Kemenperin melalui UU No. 3/2014 dan PP No.
mencapai 7,04 miliar dolar AS pada urutan pertama dan menjadi salah 29/2018.
satu pusat fesyen muslim dunia.

Terdapat 4.899 fasilitas manufaktur Dari pemetaan yang dilakukan terhadap Sebagai inisiator, Bank Indonesia mendukung
menengah hingga besar di sektor pelaku usaha Industri Kreatif Syariah perkembangan halal value chain secara langsung
tekstil dan pakaian jadi, 909.822 (IKRA) Bank Indonesia, terdapat 113 berkolaborasi dengan stakeholder terkait salah
UMKM dengan banyak di antaranya Pelaku usaha atau 47% dari total satunya melalui pengembangan model bisnis
fokus dalam produksi modest wear pelaku usaha IKRA fesyen telah berhasil yang memenuhi prinsip sustainable fashion secara
membuka peluang peningkatan meluncurkan produk yang memenuhi keseluruhan dari sisi hulu hingga ke hilir serta
GDP senilai 1,3 miliar dolar AS melalui kriteria sustainable fashion, 11 pelaku penguatan pelaku usaha syariah melalui program
peningkatan ekspor produk modest usaha di antaranya telah berhasil go IKRA sektor fesyen.
ke negara anggota OKI. export dengan konsep ini.

Potential Untapped Market: Kinerja ekspor produk fesyen Indonesia Dukungan pembiayaan melalui program green
Indonesia berada di peringkat terhadap negara anggota OKI economy dan program sustainable finance yang
ke 9 dunia dengan nilai ekspor menduduki peringkat ke 9 di dunia; diinisiasi oeh OJK berdasarkan Roadmap Keuangan
Indonesia kurang dari 10% dari nilai Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025).
ekspor China ke Dunia. Dalam hal Peluang Ekspor produk modest fashion
ini, terdapat potensi yang belum ke negara anggota OKI & Non-OKI: 0,44 Sebagai regulator, BI mendukung melalui rasio
dimanfaatkan Indonesia sebesar 4,2 miliar dolar AS. pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) bagi
miliar dolar AS; perbankan yang memberikan pembiayaan bagi
Top market ekspor Indonesia ke negara pelaku usaha syariah termasuk IKRA fesyen, sehingga
Kinerja ekspor pakaian jadi Indonesia anggota OKI: Uni Emirat Arab, Malaysia, dapat membuka peluang pembiayaan pada sektor
didominasi oleh negara maju seperti dan Saudi Arabia sustainable muslim fashion yang lebih besar.
Amerika Serikat, Jepang, Jerman,
Top market ekspor Indonesia ke negara
Korea Selatan, Inggris, Australia,
non-OKI: Amerika Serikat, Jepang,
Tiongkok, Belgia, Kanada, dan
Jerman
negara muslim seperti Uni Emirat
Arab.
Jenis produk: Apparel (not knitted/
crocheted).

Potensi produk modest fashion Perluasan pasar ekspor diluar target Dukungan penyesuaian ekolabel SNI yang
sebesar 402 miliar dolar AS dan pasar sektor modest fashion: memenuhi sertifikasi organik global (OEKO-TEKS)
produk sustainable fashion sebesar melalui Balai Besar Tekstil Kemenperin;
9,81 juta dolar AS pada 2025. 1) Top market ekspor Indonesia ke
negara anggota OKI: Uni Emirat BI mendukung literasi konsumen nasional,
Performa ekspor Indonesia untuk Arab, Malaysia, dan Bangladesh international branding dan global footprint industri
industri modest fashion diprakirakan syariah Indonesia melalui penyelenggaraan sosialisasi
2) Top market ekspor Indonesia ke
akan terus sejalan dengan performa maupun agenda ISEF mencakup fashion show,
negara non-OKI: Singapura, Inggris,
ekspor komoditas dan produk tekstil business matching, talkshow dan kompetisi.
Australia
sebagai salah satu industri hulu
modest fashion, dimana 30% UKM di 3) Jenis produk: Apparel (not
Indonesia dikuasai oleh industri ini. knitted/crocheted) mencakup
produk ready to wear, handcraft,
accescories

Sektor Unggulan Ekonomi Syariah Nasional 137


Lampiran

Lampiran 139
Daftar Istilah

Istilah Arti

Akad Kesepakatan antara kedua belah pihak yang menetapkan adanya akibat
hukum dalam suatu objek perikatan berdasarkan ketentuan syariah

Akad Al-Tahawwuth al-Basith Transaksi lindung nilai dengan skema Forward Agreement yang diikuti
dengan Transaksi Spot pada saat jatuh tempo serta penyelesaiannya
berupa serah terima mata uang

Akad Al-Tahawwuth Al- Transaksi lindung nilai dengan skema berupa rangkaian Transaski Spot
Murakkab dan Forward Agreement yang diikuti dengan Transaski Spot pada saat
jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serah terima mata uang

Akad Al-Muqaradhah bi Akad Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah (PLJPS) dalam bentuk
Dhaman Ra's al-Mal pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dari Bank Indonesia kepada
Bank untuk mengatasi Kesulitan Likuiditas Jangka Pendek Bank, yang
mewajibkan Bank untuk mengembalikan pembiayaan sesuai dengan
komitmen (iltizam), dijamin dengan agunan, dan disertai nisbah bagi hasil

Badan Amil Zakat Nasional Lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional
(BAZNAS)

Badan Wakaf Indonesia (BWI) Lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia

Baitul Maal Wat Tamwil Lembaga keuangan mikro syariah dengan fungsi Baitul maal yang lebih
mengarah pada kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana non-profit
seperti zakat, infak dan sedekah. Sedangkan fungsi Baitul Tamwil sebagai
kegiatan usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial

Bank Syariah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah

Bank Umum Syariah (BUS) Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran

Bauran Kebijakan Penggunaan beberapa kebijakan dalam waktu bersamaan

Bauran Kebijakan Bank Penggunaan beberapa kebijakan oleh Bank Indonesia, baik berupa
Indonesia kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran maupun
kebijakan pendukung lainnya

BI 7 Days Reverse Repo Rate Suku bunga kebijakan baru yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016,
(BI7DRR) menggantikan BI Rate karena dapat secara cepat mempengaruhi pasar
uang, perbankan dan sektor riil

BI-FAST Layanan sistem pembayaran yang dilakukan secara real time dan 24/7,
yang mempercepat proses
penyelesaian transaksi dan akan menggantikan Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI)

Blueprint Kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan


yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi,
pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah atau
implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit kerja

140 Daftar Istilah


Istilah Arti

Business Coaching Bimbingan teknis untuk pelaku usaha dalam bentuk workshop

Business Deals Kegiatan yang bertujuan untuk menfasilitasi proses kesepakatan antara
kedua belah pihak yang dituangkan dalam bentuk kesepakatan tertulis
dan ditandatangani bersama

Business Matching Kegiatan yang mempertemukan pelaku usaha dengan pembeli baik di
tingkat domestik maupun global

Cash Waqf Linked Sukuk Instrumen penempatan dana wakaf (cash waqf) pada instrumen
(CWLS) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk mendukung program
pembangunan sarana social

Countercyclical Kecenderungan pergerakan berlawanan arah dengan pergerakan siklus


ekonomi

Countercyclical Capital Buffer Tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk
(CCyB) mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit dan/
atau pembiayaan perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi
mengganggu stabilitas sistem keuangan

Covid-19 Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti
Sindrom Pernafasan (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS-CoV). Penyakit virus corona (COVID-19) merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh virus corona yang paling baru ditemukan
tahun 2019

Credit to GDP Gap Kesenjangan kredit/pembiayaan terhadap PDB

Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu

Digitalisasi Proses pemberian atau pemakaian dengan menggunakan teknologi dan


sistem digital

E-commerce Transaksi perdagangan secara online atau menggunakan teknologi


internet

Ekonomi dan Keuangan Sistem ekonomi dan keuangan yang mengimplementasikan nilai dan
Syariah prinsip dasar syariah dalam kegiatan ekonomi dan keuangan

Ekonomi digital Ekonomi yang berorientasi pada perkembangan dan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi

Ekspor Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara


lain

End-to-end Kebijakan yang dilakukan secara menyeluruh, terintegrasi, dan inklusif

Excessive Credit Growth Pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan yang berlebihan

Daftar Istilah 141


Istilah Arti

Excess Liquidity Semua jenis deposito bank komersial yang dikurangi persyaratan
cadangan minimum

Fasilitas Likuiditas Penyediaan dana berdasarkan prinsip syariah dari Bank Indonesia kepada
Berdasarkan Prinsip Syariah Peserta Standing Facilities Syariah dengan agunan berupa surat berharga
Bank Indonesia (FLiSBI) yang memenuhi prinsip syariah

Fasilitas Simpanan Bank Fasilitas simpanan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Bank
Indonesia Syariah (FASBIS) Indonesia dalam rangka Operasi Moneter Syariah dengan jangka waktu 1
(satu) hari kerja

Festival Ekonomi Syariah Kegiatan sejenis Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berskala
(FESyar) regional dan nasional serta merupakan kegiatan road to ISEF

Financing to Value (FTV) Rasio Financing to Value (FTV) digunakan untuk pembiayaan properti
dalam mendorong terciptanya pembiayaan berwawasan lingkungan
(green financing)

Giro Wajib Minimum (GWM) Dana atau simpanan minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam
bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di Bank Indonesia

Green Economy Ekonomi berwawasan lingkungan

Green Sukuk Sukuk yang diterbitkan untuk membiayai proyek-proyek yang memiliki
dampak positif terhadap lingkungan dan/atau iklim

G20 Forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni
Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75%
perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika
Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India,
Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea,
Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa

Haji Rukun Islam kelima bagi orang Islam yang mampu untuk melaksanakan
serangkaian ibadah tertentu di Baitullah, masyair, serta tempat, waktu,
dan syarat tertentu

Halal Value Chains (HVC) / Rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai tambah pada setiap proses
Rantai Nilai Halal yang meliputi produksi, distribusi, dan pemasaran barang dan/atau jasa
sampai ke tangan konsumen, yang memenuhi aspek kepatuhan terhadap
nilai dan prinsip dasar syariah

Haram Transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah

Hedging Kegiatan yang dilakukan oleh investor untuk mengurangi atau


menghilangkan suatu sumber risiko

Impor Kegiatan membeli barang dari luar negeri

Industri Halal Industri yang sejalan dengan kriteria kehalalan Lembaga Pengkajian
Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM
MUI)

Infak Harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat
untuk kemaslahatan umum

Inklusif Kebijakan yang ditempuh agar berdampak secara luas kepada masyarakat

Instrumen Pasar Uang Instrumen keuangan berdasarkan prinsip syariah yang digunakan sebagai
Antarbank Berdasarkan sarana transaksi di PUAS
Prinsip Syariah (Instrumen
PUAS)

142 Daftar Istilah


Istilah Arti

Indonesia Sharia Economic Acara tahunan Bank Indonesia yang berskala nasional dan internasional
Festival (ISEF) dan terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu Sharia Economic Forum dan
Sharia Fair. Kegiatan forum terdiri dari seminar/workshop, sedangkan
Sharia Fair merupakan outlet bagi pelaku usaha industri halal, pesantren,
lembaga keuangan, dan lembaga terkait

Investasi Akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan


keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai
penanaman modal

Investor Suatu pihak baik perorangan atau lembaga/institusi yang berasal dari
dalam negeri atau luar negeri yang melakukan kegiatan investasi, baik
jangka panjang maupun jangka pendek

Journal of Islamic Monetary Jurnal internasional ilmiah di bidang ekonomi, moneter dan keuangan
Economics and Finance syariah yang diterbitkan setiap triwulan oleh Bank Indonesia Institute
(JIMF)

Kebijakan substitusi impor Kebijakan Pemerintah untuk membuat industri domestik mampu
menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh perekonomian, yang
semula dipenuhi melalui impor

Keuangan inklusif Suatu bentuk pendalaman layanan keuangan untuk masyarakat bawah
untuk dapat memanfaatkan produk keuangan formal

Koperasi Simpan Pinjam Koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan
Pembiayaan Syariah (KSPPS) pembiayan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola zakat, infak,
sedekah, dan wakaf

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat

Lembaga Keuangan Mikro Lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa
Syariah pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui
pinjaman atau pembiayaan yang berdasar pada prinsip syariah dalam
usaha skala mikro

Lembaga Keuangan Syariah Badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang keuangan syariah
Penerima Wakaf Uang (LKS- dan ditetapkan oleh Menteri Agama sebagai lembaga keuangan syariah
PWU) penerima wakaf uang.

Lender of the Last Resort Fungsi yang melekat pada Bank Indonesia sebagai Bank Sentral baik
(LOLR) dalam kondisi normal maupun krisis, dimana Bank Indonesia dapat
memberikan Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek dan Pinjaman Likuiditas
Jangka Pendek Syariah (PLJP/PLJPS) bagi perbankan nasional

Likuiditas Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya

Literasi Ekonomi Syariah Pengetahuan mendasar mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan
(Economic & Financial knowledge) menurut aturan Islam (syariah), serta
memiliki keterampilan (financial skill) dan keyakinan (financial confident)
dalam mengelola sumber keuangannya (financial behavior) secara tepat
guna, untuk mencapai kesejahteraan (well-being) dan keseimbangan
dunia dan akhirat sesuai tuntunan agama

Makroprudensial Pendekatan regulasi keuangan yang bertujuan memitigasi risiko sistem


keuangan secara keseluruhan

Maqashid Syariah Tujuan yang hendak dicapai dari suatu penetapan hukum untuk
kemaslahatan umat, baik di dunia maupun di akhirat

Marketplace Tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli, baik dalam
bentuk fisik maupun nonfisik (dalam e-commerce)

Milenial Generasi yang lahir antara tahun 1980 - 2000

Daftar Istilah 143


Istilah Arti

Mustahik Orang yang berhak menerima zakat

Muzaki Seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat

Nazir Pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya

New Normal Perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas
seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di
tengah pandemi Covid-19

Off-taker Pihak yang menjadi penjamin pembelian atau penyalur hasil produksi dari
para produsen

Online Daring atau dalam jaringan, yaitu terhubung melalui jejaring komputer,
internet, dan sebagainya

Operasi Moneter Syariah Pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia untuk pengendalian
(OMS) moneter melalui kegiatan operasi pasar terbuka dan penyediaan Standing
Facilities berdasarkan prinsip syariah

Operasi Pasar Terbuka (OPT) Kegiatan transaksi di pasar uang dan/atau pasar valuta asing berdasarkan
Syariah prinsip syariah yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan BUS, UUS,
dan/atau pihak lain

Outstanding Posisi cash/kewajiban yang belum terselesaikan secara keuangan

Pandemi Wabah penyakit yang tersebar luas di beberapa benua atau bahkan di
seluruh negara

Pariwisata Ramah Muslim Tujuan wisata, fasilitas, dan layanan yang sejalan dengan syariat Islam
(Muslim-friendly Tourism)

Pasar Keuangan Syariah Pasar keuangan yang mencakup pasar uang berdasarkan prinsip syariah
dan pasar modal syariah

Pasar Uang Antarbank Kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antarbank berdasarkan
Berdasarkan Prinsip Syariah prinsip syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing
(PUAS)

Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk
Kegiatan Masyarakat (PPKM) mencegah penyebaran Virus Covid-19 melalui pembatasan mobilitas
masyarakat

Pembiayaan Penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu


berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau
UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi
fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil

Pendalaman Pasar Keuangan Upaya meningkatkan likuiditas di Pasar Keuangan Syariah


Syariah

Pengelolaan Likuiditas Instrumen baru injeksi likuiditas Operasi Moneter Syariah (OMS) yang baru
Berdasarkan Prinsip Syariah ditransaksikan sejak awal Oktober 2020
Bank Indonesia (PaSBI)

Pemulihan Ekonomi Nasional Salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19
(PEN) terhadap perekonomian yang bertujuan untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku
usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19

Perbankan syariah Segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya

144 Daftar Istilah


Istilah Arti

Pesantren Lembaga yang berbasis masyarakat dan didirikan oleh perseorangan,


yayasan, organisasi masyarakat Islam, dan/atau masyarakat yang
menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menyemaikan
akhlak mulia serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil'alamin
yang tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat,
dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah
Islam, keteladanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pilot Project Kegiatan percontohan yang dirancang sebagai pengujian dalam rangka
untuk mengetahui efektivitas dan dampak dari suatu pelaksanaan
program

Platform Program atau rencana kerja yang diidentikan dengan pemanfaatan


teknologi digital

Prinsip Syariah Prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah

Produk Domestik Produk Jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha/ekonomi
(PDB) dalam suatu negara tertentu

Produk Halal Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam

Profit Keuntungan yang diperoleh atas suatu hasil usaha tertentu

Prosiklikal Kecenderungan pergerakan searah dengan pergerakan siklus ekonomi

QR Code Fitur teknologi yang memungkinkan transaksi pembayaran dilakukan


hanya dengan melakukan scanning kode tertentu melalui aplikasi mobile
di merchant

Rasio Intermediasi Penyempurnaan kebijakan GWM LFR yang dilakukan dengan


Makroprudensial memperluas komponen intermediasi, yakni menambahkan surat-surat
berharga (SSB) yang dimiliki bank sebagai komponen pembiayaan.
Namun, hanya SSB dengan persyaratan tertentu yang dapat
diperhitungkan sebagai komponen RIM, antara lain: diterbitkan oleh
korporasi nonkeuangan dan memiliki peringkat setara dengan peringkat
investasi

Rasio Intermediasi Rasio hasil perbandingan antara Pembiayaan yang diberikan dan Surat
Makroprudensial Syariah (RIM berharga syariah korporasi yang memenuhi persyaratan tertentu yang
Syariah) dimiliki BUS/UUS terhadap DPK BUS/UUS dalam bentuk dana simpanan
wadiah dan dana investasi tidak terikat (tidak termasuk dana antarbank),
Surat berharga syariah yang diterbitkan, dan Pembiayaan yang diterima
BUS/UUS

Repo Transaksi penjualan bersyarat surat berharga oleh bank dengan kewajiban
pembelian kembali sesuai dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati

Repo Financing Facility Transaksi penjualan surat berharga oleh peserta OPT kepada Bank
(Repo FF) Indonesia dengan kewajiban pembelian kembali oleh peserta OPT sesuai
dengan harga dan jangka waktu yang disepakati. Hal ini dalam rangka
penyediaan dana rupiah dari Bank Indonesia kepada Bank dalam rangka
Operasi Moneter dengan jangka waktu 1 (satu) hari kerja

Riba Penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam
transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas,
dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-meminjam
yang mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas mengembalikan
dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu
(nasi’ah)

Daftar Istilah 145


Istilah Arti

Scarring Effect Dampak berkepanjangan dari suatu krisis akibat masyarakat takut untuk
membelanjakan dan menginvestasikan uangnya

Sedekah Harta atau non-harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha
di luar zakat untuk kemaslahatan umum

Sektor riil Sektor produksi barang dan/atau layanan jasa di luar produk dan/
atau layanan jasa keuangan, yang memberikan nilai tambah dalam
perekonomian

Sertifikat Pengelolaan Dana Sertifikat yang diterbitkan oleh BUS atau UUS sebagai pernyataan
Berdasarkan Prinsip Syariah penerimaan pengelolaan dana di PUAS dengan akad Wakalah Bi Al-
Antarbank (SiPA) Istitsmar

Sistem Pembayaran Sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu
pihak ke pihak lain

Standing Facilities Syariah Kegiatan penyediaan dana rupiah (financing facility) dari Bank Indonesia
kepada bank umum syariah dan unit usaha syariah, dan penempatan
dana rupiah (deposit facility) oleh bank umum syariah dan unit usaha
syariah di Bank Indonesia untuk OMS

Substitusi impor Kemampuan industri domestik untuk menghasilkan produk-produk yang


dibutuhkan oleh perekonomian, yang semula dipenuhi melalui impor

Sukuk Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah

Sukuk Bank Indonesia (SukBI) Sukuk yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan
underlying asset berupa surat berharga berdasarkan prinsip syariah milik
Bank Indonesia

Surat Berharga Negara (SBN) Surat berharga yang terdiri atas surat utang negara dalam mata uang
rupiah dan surat berharga syariah negara dalam mata uang rupiah yang
diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia

Surat Berharga Syariah Surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah
Negara (SBSN) atau Sukuk
Negara

Sustainable Fashion Konsep produksi pakaian yang mempertimbangkan dampak lingkungan,


sosial, dan ekonomi pada keseluruhan proses daur hidup produk.

Teknologi finansial (fintech) Penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan
produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat
berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau
efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran

Term Deposit (TD) Valas Penempatan dana milik peserta Operasi Pasar Terbuka Syariah secara
Syariah berjangka di Bank Indonesia dalam valuta asing

Transformasi Perubahan struktur ekonomi yang dapat mendukung ekonomi tumbuh


secara berkesinambungan dan mendukung pencapaian menuju negara
maju

Transformasi ekonomi Proses berkelanjutan yang ditujukan untuk mengarahkan perekonomian


menuju sektor-sektor yang memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi
ataupun untuk meningkatkan produktivitas di suatu sektor

Unit Usaha Syariah (UUS) Unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang
dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk
dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah

146 Daftar Istilah


Istilah Arti

Usaha Syariah Usaha yang dilakukan dengan menerapkan nilai dan prinsip dasar syariah
dalam setiap proses kegiatan usaha

Virtual Tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak melalui


jaringan internet

Wakaf Perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan


sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna
keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah

Wakif Pihak yang mewakafkan harta benda miliknya

Waqf Core Principles (WCP) Prinsip-prinsip pokok pengelolaan wakaf yang terdiri dari 29 prinsip dan
mencakup 6 dimensi

Zakat Harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha
untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat
Islam

Zakat Core Principles (ZCP) Prinsip-prinsip pokok pengelolaan zakat yang berisi 18 prinsip dan
mengatur 6 dimensi utama pengelolaan zakat

Daftar Istilah 147


Daftar Singkatan

Singkatan Kepanjangan

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

AS Amerika Serikat

BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional

BI Bank Indonesia

BINS Bank Indonesia Institute

BI-FAST Bank Indonesia Fast Payment

BI7DRR BI 7 Days Reverse Repo Rate

BMM Baitul Maal Muamalat

BMT Baitul Maal Wat Tamwil

BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan

BPRS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BPS Badan Pusat Statistik

BSPI Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia

BUK Bank Umum Konvensional

BUS Bank Umum Syariah

BWI Badan Wakaf indonesia

CBF Central Banks Forum

CCB Countercyclical Capital Buffer

CFP Call For Paper

COMCEC Committee for Economic and Commercial Cooperation

CPO Crude Palm Oil

CWLS Cash Waqf Linked Sukuk

DEKS Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah

DJPPR Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

DKI Daerah Khusus Ibukota

DPK Dana Pihak Ketiga

DSN-MUI Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

FESyar Festival Ekonomi Syariah

148 Daftar Singkatan


Singkatan Kepanjangan

FGD Focus Group Discussion

FinTech Financial Technology

FLiSBI Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah Bank Indonesia

FMI Financial Market Infrastructure

FTV Financing to Value

GIER Global Islamic Economy Report

GWM Giro Wajib Minimum

HEBITREN Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren

HVC Halal Value Chain

IAIE International Association for Islamic Economics

ICAST-UNIDA International Centre for Awqaf Studies - Universitas Darussalam

IFSB Islamic Financial Services Board

IH Industri Halal

IIFM International Islamic Financial Market

IILM International Islamic Liquidity Management

IIMEFC International Islamic Monetary Economics and Finance Conference

IKMS Institusi Keungan Mikro Syariah

IKRA Industri Kreatif Syariah Indonesia

IKNB Industri Keuangan Non Bank

IMF International Monetary Fund

INFRATANI Integrated Farming with Technology and Information

IPB Institut Pertanian Bogor

IRTI Islamic Research and Training Institute

ISAK Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

IsDB Islamic Development Bank

ISEF Indonesia Sharia Economic Festival

ISF Islamic Social Finance

JIMF Journal of Islamic Monetary Economics and Finance

Daftar Singkatan 149


Singkatan Kepanjangan

JUARA EKSPOR Jaringan Usaha Hortikultura Berorientasi Ekspor

KNEKS Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah

KP Kredit Properti

KSPPS Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

KTI Kawasan Indonesia Timur

LAZ Lembaga Amil Zakat

LKMS Lembaga Keuangan Mikro Syariah

LKS-PWU Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang

LN Luar Negeri

LOLR Lender of The Last Resort

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama


LPPOM MUI
Indonesia

LU Lapangan Usaha

MEKSI Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia

MOSA Modified On Site Audit

NCD Negotiable Certificate of Deposit

NPF Non Performing Financing

NTE Negara Tujuan Ekspor

OIC / OKI Organisation of Islamic Cooperation / Organisasi Kerja Sama Islam

OJK Otoritas Jasa Keuangan

OMS Operasi Moneter Syariah

OPT Operasi Pasar Terbuka

OPZ Organisasi Pengelola Zakat

PADG Peraturan Anggota Dewan Gubernur

PaSBI Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah Bank Indonesia

PBI Peraturan Bank Indonesia

PBS Project Based Sukuk

PDB Produk Domestik Bruto

PEN Pemulihan Ekonomi Nasional

PKB Pembiayaan Kendaraan Bermotor

PLJPS Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah

PLM Penyangga Likuiditas Makroprudensial

PP Pembiayaan Properti

150 Daftar Singkatan


Singkatan Kepanjangan

PPIH Pusat Pemberdayaan Industri Halal

PPKM Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

PPUMI Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia

PMA Peraturan Menteri Agama

PRM Pariwisata Ramah Muslim

PSAK Pedoman Standar Akuntansi Keuangan

PUAB Pasar Uang Antar Bank

PUAS Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah

PUSKAS BAZNAS Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional

QRIS Quick Response Code Indonesian Standard

Repo Repurchase agreement

RI Republik Indonesia

RIM Rasio Intermediasi Makroprudensial

RR Reverse Repo

RS Rumah Sakit

SANTRI Standar Akuntansi Pesantren Indonesia

SBIS Sertifikat Bank Indonesia Syariah

SBK Surat Berharga Komersial

SBSN Surat Berharga Syariah Negara

SDM Sumber Daya Manusia

SESRIC Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries

SIKA Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank

SIMA Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank

SIPA Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank

SKDU Survei Kegiatan Dunia Usaha

SMA Sekolah Menengah Atas

SukBI Sukuk Bank Indonesia

SWR001 Sukuk Wakaf Ritel Seri 001

SWR002 Sukuk Wakaf Ritel Seri 002

TD Term Deposit

UIII Universitas Islam Internasional Indonesia

UIN Universitas Islam Negeri

UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Daftar Singkatan 151


Singkatan Kepanjangan

USD United States Dollar

UU Undang-Undang

UUS Unit Usaha Syariah

Valas Valuta Asing

WCP Waqf Core Principles

WGI World Giving Index

ZCP Zakat Core Principles

ZISWAF Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf

152 Daftar Singkatan


Tim Penyusun
Laporan Ekonomi & Keuangan Syariah 2021

Pengarah M. Anwar Bashori

Editor Prijono, Ita Rulina, Bambang Himawan

Koordinator Jardine Ariena Husman, Ali Sakti, Indrajaya, Fadhil Akbar


Purnama

Penulis Ahmad Zaky Darmawan, Arinda Dewi Nur Aini, Dahnila


Dahlan, Dien Mochammad Irvan Idris, Dinda Herfian
Wardhani, Jhordy Kashoogie Nazar, Gt. Hafiz Anshari Azhar,
Miranda Hutagalung, Rizkaul Hasanah, Tri Puji Lestari,
Shandy Primanda Setio, Wahyu Ega Nugraha, Zalika Nasser.

Pengolah Data, Layout dan Siti Nurfalinda, Risa Sari Pertiwi, Rifka Mustafida,
Produksi Muhammad Kemal Ardiansyah

Kontributor Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah


Departemen Regional
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko,
Kementerian Keuangan

Tim Penyusun 153

Anda mungkin juga menyukai