DISUSUN OLEH :
Della Santika
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah (PSAK) 3
2.1.1 Tujuan Kerangka Dasar 3
2.1.2 Pemakai dan Kebutuhan Informasi 4
2.1.3 Asas Transaksi Syariah 4
2.1.4 Karakteristik Transaksi Syariah 5
2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan 6
2.1.6 Bentuk Laporan Keuangan 6
2.1.7 Unsur-Unsur Laporan Keuangan 7
2.1.8 Laporan Keuangan Bank Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))...8
2.2 Konsep Dasar Akuntansi Menurut AAOIFI dan Pemikir Islam 9
2.2.1 Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan 9
2.2.2 Pemakai dan Kebutuhan Informasi 9
2.2.3. Bentuk Laporan Keuangan 10
2.2.4 Syarat Kualitatif Laporan Keuangan Menurut AAOIFI 10
2.2.5 Beberapa Pemikiran Kedepan 10
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
syariah (PSAK)
2. Untuk mengetahui konsep dasar akuntansi menurut AAOIFI dan pemikiran
islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
- Penyusun laporan keuangan, untuk menaggulangi masalah akuntansi syariah
yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah.
- Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yanh berlaku umum
- Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan syariah.
4
- Judi atau bersikap spekulatif dan tidak berhubungan dengan
produktifitas (maysir).
- Unsur ketidakjelasan, manipulasi dan eksploitasi informasi serta tidak adanya
kepastian kriterian kualitas, kuantitas, harga objek akad, atau eksploitasi
karena salah satu pihak tidak mengerti ini perjanjian (gharar).
- Haram atau segala sesuatu (unsur) yang dilarang tegas dalam Al-quran dan
As-sunnah, baik baik barang maupun jasa atau aktivitas operasional terkait.
c) Kemaslahatan (maslahah): Yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang
berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan
kolektif.
d) Keseimbangan (tawazum): transaksi harus memperhatikan keseimbangan
aspek material dan spiritual, aspek privat dan public, sektort keuangan dan riil,
bisnis dan social, serta keseimbangan aspek pengembangan dan pelestarian.
e) (syumuliyah): transaksi syariah dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk
semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan
golongan sesuai dengan semangat rahmatan lil alamin.
5
2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama Laporan Keuangan adalah untuk menyediakan informasi,
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
entitas syarian yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.Beberapa tujuan lainnya adalah :
a) Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan
kegiatan usaha.
b) Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi
asset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip
syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan pengguanaannya.
c) Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas
syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya
pada tingkat keuntungan yang layak.
d) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasiyang diperoleh penanam
modal dan pemilik dana syirkah temporer dan informasi mengenai pemenuhan
kewajiban( obligation) fungsi social entitas syariah termasuk pengelolaan dan
penyaluran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.
6
tetapi, melalui laporan ini dapat diketahui aktivitas investasi, pendanaan dan
operasi selama periode pelaporan.
d) Informasi lain, seperti laporan penjelasan tentang pemenuhan fungsi sosial
entitas syariah.
e) Catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan
yang relevan termasuk pengungkapan tentang risiko dan ketidakpastian yang
mempengaruhi entitas.
7
2. Kinerja
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih
adalah penghasilan dan beban. Unsure penghasilan dan beban
didefinisikan berikut ini.
- Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan asset atau
penurunan.
- Beban expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya asset
atau terjadinya kewajiban yang melibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanaman modal, termasuk di
dalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas entitas syariah maupun
kerugian yang timbul.
- Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian
bagi hasil pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi
bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.
b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan social,
meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber
dan penggunaan dana kebajikan.
c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatn dan
tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.
2.1.8 Laporan Keuangan Bank Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))
Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri atas :
a) Laporan posisi keuangan
b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
c) Laporan perubahan ekitas
d) Laporan arus kas
e) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil
f) Laporan sumber dan penggunaan zakat
g) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
h) Catatan atas laporan keuangan
8
2.2 KONSEP DASAR AKUNTANSI MENURUT AAOIFI DAN
PEMIKIRAN ISLAM
2.2.1 Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan keuangan
Kerangka dasar akuntansi disadari begitu sangat penting, dan untuk itu AAOIFI
telah mengeluarkan pernyataan No.1 dan No. 2 . tujuan akuntansi keuanganuntuk
lembaga keuangan syariah menurut AAOIFI yaitu sebagai berikut :
1. Dapat digunakan sebagai panduan bagi dewan standar untuk menghasilkan
standar yang konsisten.
2. Tujuan akan membantu bank dan lembaga keuangan syariah untuk memilih
berbagai alternative metode akuntansi pada saat standar akuntansi belum
mengatur.
3. Tujuan akan membantu untuk memandu manajemen dalam membuat
pertimbangan /judgement pada saat akan menyusun laporan keuangan.
4. Tujuan jika diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan
pengguna serta meningkatkan pemahaman informasi akuntansi sehi ngga
akhirnya akan meningkatkan keperecayaan atas lembaga keuangan syariah.
5. Penetapan tujuanyang mendulkung penyusiunan standar akuntansi yang
konsisten.
9
2.2.3 Bentuk Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang diminta oleh AAOIFI adalah :
1. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas Atau Laporan Perubahan Saldo Laba
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Perubahan Investasi Yang Dibatasi Dan Ekuivalennya
6. Laporan Sumber Dan penggunaan Dana Zakat Serta Dana Sumbangan
7. Laporan Sumber Dan Penggunaan dana Qard Hasan
10
karena nilai yang disajikan lebih relevan dibandingkan nilai historical cost.
IFRS (International Financial Reporting Standard) juga telah
merekomendasikan nilai saat ini (current value) untuk aset yang disajikan
dalam laporan keuangan, dan negara-negara didunia sedang dalam proses
untuk mengadopsi IFRS sebagai standar pelaporan dinegara masing-masing.
Walaupun penggunaan current value lebih relevan, tetapi pihak yang kurang
setuju atas penerapan tersebut menganggaap penggunaan current value lebih
besar nuansa judgement khususnya untuk aset yang tidak memiliki pasar
sekaligus akan ada tambahan biaya bagi perusahaan dalam rangka melakukan
appraisal atas aset yang mereka miliki agar dapat disjikan dengan current
value.
2. Laporan Nilai Tambah (value added statement) sebagai pengganti laporan laba
atau sebagai laporan tambbah atas neraca dan laporan laba rugi. Usulan ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa unsur terpenting didalam akuntansi
syariah bukanlah kinerja operasional (laba bersih), tetapi kinerja dari sisi
pandang para stakeholders dan nilai sosial yang dapat didistribusikan secara
adil kepada sekelompok yang terlibat dengan dengan perusahaan dalam
menghasilkan nilai tambah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerangka dasar atau kerangka konseptual akuntansi adalah suatu system yang
melekat dengan tujuan – tujuan serta sifat dasar yang mengarah pada standar yang
konsisten dan terdiri atas sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Penyajian laporan akuntansi bank syariah telah diatur dengan
pedoman standar akuntansi keuangan syariah (PSAK) dan pedoman akuntansi
perbankan syariah Indonesia (PAPSI).
Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Kerangka dasar ini
11
menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
bagi para penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
12