Anda di halaman 1dari 20

Pemberdayaan Ekonomi Syariah

Dalam Ekosistem Pesantren

Uswatun Nur khazanah


Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia

Webinar Road to Festival Ekonomi Syariah Jawa


Rabu, 24 Agustus 2022
OUTLINE

1 Kebijakan Bank Indonesia terkait EKSyar

2 Pemberdayaan EKSyar di Pesantren untuk


Mendorong Ketahanan Pangan

3 Success Story Program Pemberdayaan EKSyar di


Pesantren Binaan khususnya Ketahanan Pangan

2|
OUTLINE

1 Kebijakan Bank Indonesia terkait EKSyar

2 Pemberdayaan EKSyar di Pesantren untuk


Mendorong Ketahanan Pangan

3 Success Story Program Pemberdayaan EKSyar di


Pesantren Binaan khususnya Ketahanan Pangan

3|
Evolusi Kebijakan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional

MEKSI
Usulan Strategi Nasional Masterplan
Perpres KNKS Ekonomi Syariah
BI menyampaikan KNKS diluncurkan
Perpres No.
usulan Strategi dengan masukan
91/2016 tentang
Nasional Ekonomi & kerangka strategi
Komite Nasional
Keuangan Syariah Blueprint Eksyar BI
Keuangan Syariah
pada Rapat Eselon I
ditandatangani
KNKS (Nov 2017)
Presiden
2015/2016 Nov 2016 Jun 2017 Nov 2017 Feb 2018 Mei 2019 Feb 2020

Fokus Ekonomi Syariah


Rapat Pleno ke-1
Dewan Pengarah
MAKSI KNKS 5 feb 2018 di
Peluncuran Istana Negara, mulai Perpres KNEKS
Masterplan masuknya Ekonomi Perpres No.
Arsitektur Syariah 28/2020 tentang
Blueprint Eksyar BI
Keuangan Syariah Komite Nasional
Indonesia, Blueprint Pengembangan Ekonomi Ekonomi dan
kolaborasi : dan Keuangan Syariah BI disetujui Keuangan Syariah
Bappenas, BI, OJK, Dewan Gubernur BI (2017) ditandatangani
Kemenkeu 4| Presiden
Kerangka Cetak Biru Pengembangan Eksyar
Bank Indonesia

Kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan upaya Bank Indonesia untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan syariah
nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.

5|
Keterkaitan Antar Pilar

Pilar 1 - Pemberdayaan Ekonomi Syariah melalui pengembangan Halal Value Chain didukung oleh Pilar 2 – Pendalaman Pasar Keuangan Syariah
untuk mendorong pembiayaan syariah baik melalui keuangan komersial maupun sosial syariah, dan melalui integrasi keduanya. Pengembangan Pilar
1 dan Pilar 2 tersebut didukung oleh Pilar 3 – Penguatan Riset & Edukasi untuk meningkatkan literasi melalui edukasi dan sosialisasi EKSyar.

Pilar 1

Halal Value Chain

Pilar 3 Pilar 2 • Penciptaan high quality-local product


Peningkatan Literasi Keuangan Pembiayaan • Perbaikan struktur Neraca Pembayaran
EKSyar Komersial Syariah Ekonomi Syariah Indonesia
• Pertumbuhan yang inklusif
• Kestabilan makroekonomi
Integrasi Keuangan • Mencakup 4 Sektor utama:
Komersial & Sosial Integrated farming, industri halal
(food & fashion), pariwisata halal, dan
Keuangan Sosial renewable energy.
Syariah

6|
Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia
Ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia telah mulai terbangun di sektor keuangan komersial dan sosial, namun perlu adanya
penguatan di sektor ekonomi atau halal industri. Ekosistem pendukung seperti regulasi, SDM, riset dan branding yang telah terbentuk perlu
didukung dengan akselerasi adopsi digital technology.

Corporation

= Sudah dimiliki = Belum dimiliki 7|


STRATEGI UTAMA PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
(Strategi dan Realisasi Program Pemberdayaan Pelaku Usaha)
* Blueprint dlm proses penyesuaian
dgn kebijakan utama Kapasitas
Korporatisasi (kelembagaan*) Pembiayaan dan Infrastruktur Pendukung*
(halal value chain*) DIGITAL ECOSYST

Pelaku UsahaSyariah
Pelaku Usaha Syariah Fasilitasi Akses Pembiayaan:
Penguatan asosiasi, KERANGKA Pengembangan Model SUMBER
ASOSIASI PELAKU komersial dan sosial

PANGSA AKTIVITAS USAHA SYARIAH THD PDB


Basis Komunitas kelembagaan pelaku usaha EKOSISTEM Ekosistem di 5 sektor PEMBIAYAAN
USAHA DAN dan komunitas, perguruan
KOMUNITAS
PROGRAM KERJA UTAMA &

tinggi • Akselerasi Sertifikasi Halal


STRATEGI IMPLEMENTASI

Penguatan Kapasitas dan EKOSISTEM • Penguatan SDM halal


Usaha Mikro/ Kecil PELAKU Kapabilitas Pelaku Usaha • Penguatan halal center
• Penguatan Unit Usaha JAMINAN PRODUK
USAHA Syariah (termasuk yg • Penguatan infrastruktur halal
Pesantren (Hebitren) berorientasi ekspor)
HALAL
(LPH, RPA, RPH)
Usaha PESANTREN - • Perluasan Hebitren
Menengah HEBITREN wilayah
Penguatan &
/Besar • Pendirian centre of • Penguatan dukungan logistic dan
peningkatan kualitas
Komunitas excellence PRODUK warehousing
produk halal (kurasi, KAWASAN EK/ IND
branding, packaging) • Pengembangan Rumah Kemas
SYARIAH Halal dan/atau Rumah Produksi
Halal
SEKTOR SOSIAL & Penguatan peran lembaga
keuangan syariah sosial dan Penguatan integrasi
Pesantren / KOMERSIAL INTEGRASI antar pelaku usaha
komersial STANDAR & Penyusunan standard dan
Lembaga Lainnya
PEDOMAN pelaksanaan program
Sektor Prioritas • Penguatan fasilitasi pasar dan
Pertanian Industri Pengolahan
INTERNATIONAL Penguatan kolaborasi dgn business linkage (online-offline,
Terintegrasi (Food & Fashion) COLLABORATION asosiasi muslim global & PASAR domestik-global)
INITIATIVE komunitas masy. Indonesia • Penguatan promosi dan
Pariwisata Ramah di LN kampanye halal lifestyle
Energi Baru Terbarukan
Muslim
MODEL BISNIS

PESANTREN

8|
OUTLINE

1 Kebijakan Bank Indonesia terkait EKSyar

2 Pemberdayaan EKSyar di Pesantren untuk


Mendorong Ketahanan Pangan

3 Success Story Program Pemberdayaan EKSyar di


Pesantren Binaan khususnya Ketahanan Pangan

9|
Potensi Jumlah Pesantren
Banyaknya jumlah pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, menjadikan pesantren sebagai komunitas mukim terbesar yang
dapat menjadi motor penggerak perekonomian di daerah.

1.626
345 114 34
37.627
403 28 Total
35 Pesantren Nasional
307 214 130 38
263 367 20
79 109 101
84 510 289 28 47
135 117
1147 389
953,4
Non mukim
4842 105
88 6290
11697 6438 41
863
Total Santri 392
3,400Nasional
,503
Mukim

Sumater Jawa Bali, NTB, Kalimant Sulawesi Maluku,


4.938a 29.794 1009
NTT 953an 803 130
Papua
Sumber: Kementerian Agama, Tw1 2022
10 |
Peran Unik Pondok Pesantren
Lembaga Sosial
Lembaga sosial yang memiliki keunggulan
dan kemandirian dalam bidang ekonomi
kewirausahaan

Lembaga Pendidikan
Fungsi transfer of knowledge
ilmu-ilmu formal

Lembaga Keagamaan
Pembentuk karakter yang unggul

Ruang lingkup pesantren meliputi: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat (Pasal 4 UU No. 18 Tahun 2019)

11 |
Roadmap Pengembangan Kemandirian Ekonomi
Pesantren
Evolusi Pengembangan Kemandirian Pesantren 2017 2019 2022 2025

Misi Medium
Short term Long term
1. Melakukan program peningkatan kapasitas term
ekonomi pesantren dalam
mengoptimalkan aset pesantren sehingga Standarisasi Laporan Konsep Report
memiliki kapasitas untuk melakukan Pesantren Implementasi ke pesantren
peningkatan kualitas.
2. Membantu meningkatkan terwujudnya
good governance di lingkungan pesantren. Replikasi Business Line Pilot Project
3. Melakukan peningkatan kualitas SDM Pesantren
pengelola maupun pengajar di lingkungan Program replikasi secara massive
pesantren melalui berbagai program
peningkatan kapasitas seperti training, Pengembangan Virtual Pengembangan awal
seminar, sertifikasi maupun program reverse
Market Membership
linkage.
4. Membuat program peningkatan pada
Pembentukan center
materi ajar (kurikulum) serta
Center of Excellence
penyampaiannya melalui program transfer Kontribusi anggota
pengetahuan (transfer of knowledge).
Penyusunan AD/ART
Pengembangan Holding
Membership

12 |
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN USAHA
PONDOK PESANTREN
1 KONTRIBUSI NYATA TERHADAP PEREKONOMIAN
Memberikan kontribusi nyata pada perekonomian pesantren,
masyarakat dan Nasional, sebagai arus pertumbuhan baru

6 MEMBANGUN ENABLER PESANTREN 2 MENDUKUNG PENGUATAN EKSYAR


Membangun sektor enabler Pesantren Mendukung implementasi penguatan ekonomi syariah
dengan memperkuat Infrastruktur dan melalui pemberdayaan ekonomi pesantren dalam
Kerjasama Kelembagaan rangka meningkatkan kapasitas ekonomi pesantren,
mendorong ekspor/mengurangi CAD, dan mendorong
potensi ekonomi lokal untuk mendukung
5 PENINGKATAN AKSES PESANTREN pertumbuhan yang inklusif.
Menyusun Program Peningkatan Akses
Pesantren: Pasar, Keuangan, 3 MEMBANGUN EKOSISTEM PESANTREN
Knowledge, Network, Teknologi dan
Digitalisasi. Membangun ekosistem bisnis pesantren dengan
program yang bersifat end to end process dari
4 PETA JALAN PESANTREN hulu ke hilir. Pengembangan difokuskan pada
tahap-tahap input produksi, manajemen, dan
Menyusun Peta Jalan Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren; peningkatan pemasaran (output).
governance; replikasi usaha; virtual market; center of excellence; dan holding bisnis

13 |
Program Penguatan Ekonomi Pesantren
Hingga 2021, program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren yang dilakukan Bank Indonesia secara nasional telah diimplementasikan di 554 pesantren, yang tersebar di
34 provinsi. Sebaran Pesantren Mitra Bank Indonesia
Program pengembangan yang diimplementasikan diklasifkasikan ke dalam sektor usaha:
42 63
1. Air minum 7. Industri kreatif Kalimantan Sulampua
2. Pengolahan sampah 8. Makanan/minuman, 150
Sumatera
3. Pertanian 9. Manufaktur
4. Peternakan, 10. Perdagangan
5. Perikanan 11. Pengolahan kelapa
6. Jasa 12. Energi terbarukan dan lain-lain.

Program INFRATANI
23
Bali-Nusra
Sampai dengan akhir 2021 program INFRATANI telah diimplementasi di 39 pesantren yang 276
Jawa
fokus pada komoditas hortikultura jagung dan udang vanamei, yang diinisiasi di 2019 di tiga Sumber: Bank Indonesia (2021)
pesantren
Persentase Capaian Pemberdayaan Usaha Pesantren
Program Penguatan Pelaku Usaha Syariah

Salah satu model bisnis pemberdayaan pesantren yang sedang gencar dikembangkan adalah
Model Bisnis INFRATANI Biofarmaka. Model bisnis tersebut mengidentifikasi potensi
pengembangan, tantangan strategis serta kebutuhan pangsa pasar sektor pertanian
biofarmaka, baik pasar domestik maupun global.

Sumber: Bank Indonesia (2020)

14 |
OUTLINE

1 Kebijakan Bank Indonesia terkait EKSyar

2 Pemberdayaan EKSyar di Pesantren untuk


Mendorong Ketahanan Pangan

3 Success Story Program Pemberdayaan EKSyar di


Pesantren Binaan khususnya Ketahanan Pangan

15 |
FAKTOR PENTING PENGEMBANGAN USAHA

Kritikal Faktor
Value pondok pesantren untuk
01 mendukung keberlangsungan
pengembangan usaha
PRASYARAT

02
Modal kerja untuk mendukung
investasi usaha dan biaya operasional - TERSEDIA SDM
- TERSEDIA DUKUNGAN FASILITAS BISNIS
- TERSEDIA PEMBIAYAAN AWAL BISNIS
Pengetahuan pasar untuk menyasar
03 produk barang yang dihasilkan melalui
kreativitas dan inovasi


TATA NILAI PESANTREN
SYARAT KREATIVITAS DAN
INOVASI
• INTELIGENSIA PASAR

04 SDM dengan kapabilitas yang baik


sesuai dengan sektor usaha

16 |
MODEL BISNIS PEMBERDAYAAN PESANTREN
SEKTOR HORTIKULTURA

17 |
BEST PRACTICE : SUCCESS STORY PONPES AL ITTIFAQ,
KAB. BANDUNG (HORTIKULTURA)

18 |
TERIMA
KASIH
PENGUATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PESANTREN
DIKAITKAN DENGAN PENGENDALIAN INFLASI
Inflasi IHK didorong oleh semua kelompok Inflasi volatile food meningkat di semua wilayah
Inflasi nasional pada Tw II-22 tercatat 4,35% (yoy) disagregasi, khususnya volatile food dan
dipengaruhi peningkatan tekanan inflasi di semua wilayah disumbang komoditas hortikultura, migor, serta daging
administered price yg berada di atas target sasaran & telur ayam ras seiring dinamika cuaca, kenaikan CPO
inflasi dan pakan ternak

Dalam upaya pengendalian harga dan menjaga ketahanan pangan, dilakukan pemetaan pada unit bisnis Hebitren wilayah yang dapat dikaitkan dengan program pengendalian
inflasi daerah. Terdapat 5 Hebitren wilayah yang telah mengembangkan usaha pada komoditas hortikultura antara lain Hebitren Wilayah Sumut, Banten, Jabar, Jateng dan
Kalsel.

Hebitren
Sumut Banten Jabar Jateng Kalsel
Wilayah
Ponpes Al Abror : unit 2 ponpes memiliki unit Ponpes Ushuludin:
Ponpes Al Kirom : unit Sebagian besar ponpes
usaha Kom. Sapi (100 ekor) usaha cabe dengan usaha peternakan ayam Unit usaha pembiakan dan
memiliki unit usaha cabai,
siap potong 20 ekor pedaging dengan kapasitas penggemukan sapi
produksi <100 kg. beras, bawang merah, dan
7.000 ekor & 12.000 ekor pedaging (400-500 ekor)
telur ayam.

20 |

Anda mungkin juga menyukai