2|
OUTLINE
3|
Evolusi Kebijakan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional
MEKSI
Usulan Strategi Nasional Masterplan
Perpres KNKS Ekonomi Syariah
BI menyampaikan KNKS diluncurkan
Perpres No.
usulan Strategi dengan masukan
91/2016 tentang
Nasional Ekonomi & kerangka strategi
Komite Nasional
Keuangan Syariah Blueprint Eksyar BI
Keuangan Syariah
pada Rapat Eselon I
ditandatangani
KNKS (Nov 2017)
Presiden
2015/2016 Nov 2016 Jun 2017 Nov 2017 Feb 2018 Mei 2019 Feb 2020
Kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan upaya Bank Indonesia untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan syariah
nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.
5|
Keterkaitan Antar Pilar
Pilar 1 - Pemberdayaan Ekonomi Syariah melalui pengembangan Halal Value Chain didukung oleh Pilar 2 – Pendalaman Pasar Keuangan Syariah
untuk mendorong pembiayaan syariah baik melalui keuangan komersial maupun sosial syariah, dan melalui integrasi keduanya. Pengembangan Pilar
1 dan Pilar 2 tersebut didukung oleh Pilar 3 – Penguatan Riset & Edukasi untuk meningkatkan literasi melalui edukasi dan sosialisasi EKSyar.
Pilar 1
6|
Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia
Ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia telah mulai terbangun di sektor keuangan komersial dan sosial, namun perlu adanya
penguatan di sektor ekonomi atau halal industri. Ekosistem pendukung seperti regulasi, SDM, riset dan branding yang telah terbentuk perlu
didukung dengan akselerasi adopsi digital technology.
Corporation
Pelaku UsahaSyariah
Pelaku Usaha Syariah Fasilitasi Akses Pembiayaan:
Penguatan asosiasi, KERANGKA Pengembangan Model SUMBER
ASOSIASI PELAKU komersial dan sosial
PESANTREN
8|
OUTLINE
9|
Potensi Jumlah Pesantren
Banyaknya jumlah pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, menjadikan pesantren sebagai komunitas mukim terbesar yang
dapat menjadi motor penggerak perekonomian di daerah.
1.626
345 114 34
37.627
403 28 Total
35 Pesantren Nasional
307 214 130 38
263 367 20
79 109 101
84 510 289 28 47
135 117
1147 389
953,4
Non mukim
4842 105
88 6290
11697 6438 41
863
Total Santri 392
3,400Nasional
,503
Mukim
Lembaga Pendidikan
Fungsi transfer of knowledge
ilmu-ilmu formal
Lembaga Keagamaan
Pembentuk karakter yang unggul
Ruang lingkup pesantren meliputi: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat (Pasal 4 UU No. 18 Tahun 2019)
11 |
Roadmap Pengembangan Kemandirian Ekonomi
Pesantren
Evolusi Pengembangan Kemandirian Pesantren 2017 2019 2022 2025
Misi Medium
Short term Long term
1. Melakukan program peningkatan kapasitas term
ekonomi pesantren dalam
mengoptimalkan aset pesantren sehingga Standarisasi Laporan Konsep Report
memiliki kapasitas untuk melakukan Pesantren Implementasi ke pesantren
peningkatan kualitas.
2. Membantu meningkatkan terwujudnya
good governance di lingkungan pesantren. Replikasi Business Line Pilot Project
3. Melakukan peningkatan kualitas SDM Pesantren
pengelola maupun pengajar di lingkungan Program replikasi secara massive
pesantren melalui berbagai program
peningkatan kapasitas seperti training, Pengembangan Virtual Pengembangan awal
seminar, sertifikasi maupun program reverse
Market Membership
linkage.
4. Membuat program peningkatan pada
Pembentukan center
materi ajar (kurikulum) serta
Center of Excellence
penyampaiannya melalui program transfer Kontribusi anggota
pengetahuan (transfer of knowledge).
Penyusunan AD/ART
Pengembangan Holding
Membership
12 |
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN USAHA
PONDOK PESANTREN
1 KONTRIBUSI NYATA TERHADAP PEREKONOMIAN
Memberikan kontribusi nyata pada perekonomian pesantren,
masyarakat dan Nasional, sebagai arus pertumbuhan baru
13 |
Program Penguatan Ekonomi Pesantren
Hingga 2021, program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren yang dilakukan Bank Indonesia secara nasional telah diimplementasikan di 554 pesantren, yang tersebar di
34 provinsi. Sebaran Pesantren Mitra Bank Indonesia
Program pengembangan yang diimplementasikan diklasifkasikan ke dalam sektor usaha:
42 63
1. Air minum 7. Industri kreatif Kalimantan Sulampua
2. Pengolahan sampah 8. Makanan/minuman, 150
Sumatera
3. Pertanian 9. Manufaktur
4. Peternakan, 10. Perdagangan
5. Perikanan 11. Pengolahan kelapa
6. Jasa 12. Energi terbarukan dan lain-lain.
Program INFRATANI
23
Bali-Nusra
Sampai dengan akhir 2021 program INFRATANI telah diimplementasi di 39 pesantren yang 276
Jawa
fokus pada komoditas hortikultura jagung dan udang vanamei, yang diinisiasi di 2019 di tiga Sumber: Bank Indonesia (2021)
pesantren
Persentase Capaian Pemberdayaan Usaha Pesantren
Program Penguatan Pelaku Usaha Syariah
Salah satu model bisnis pemberdayaan pesantren yang sedang gencar dikembangkan adalah
Model Bisnis INFRATANI Biofarmaka. Model bisnis tersebut mengidentifikasi potensi
pengembangan, tantangan strategis serta kebutuhan pangsa pasar sektor pertanian
biofarmaka, baik pasar domestik maupun global.
14 |
OUTLINE
15 |
FAKTOR PENTING PENGEMBANGAN USAHA
Kritikal Faktor
Value pondok pesantren untuk
01 mendukung keberlangsungan
pengembangan usaha
PRASYARAT
02
Modal kerja untuk mendukung
investasi usaha dan biaya operasional - TERSEDIA SDM
- TERSEDIA DUKUNGAN FASILITAS BISNIS
- TERSEDIA PEMBIAYAAN AWAL BISNIS
Pengetahuan pasar untuk menyasar
03 produk barang yang dihasilkan melalui
kreativitas dan inovasi
•
•
TATA NILAI PESANTREN
SYARAT KREATIVITAS DAN
INOVASI
• INTELIGENSIA PASAR
16 |
MODEL BISNIS PEMBERDAYAAN PESANTREN
SEKTOR HORTIKULTURA
17 |
BEST PRACTICE : SUCCESS STORY PONPES AL ITTIFAQ,
KAB. BANDUNG (HORTIKULTURA)
18 |
TERIMA
KASIH
PENGUATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PESANTREN
DIKAITKAN DENGAN PENGENDALIAN INFLASI
Inflasi IHK didorong oleh semua kelompok Inflasi volatile food meningkat di semua wilayah
Inflasi nasional pada Tw II-22 tercatat 4,35% (yoy) disagregasi, khususnya volatile food dan
dipengaruhi peningkatan tekanan inflasi di semua wilayah disumbang komoditas hortikultura, migor, serta daging
administered price yg berada di atas target sasaran & telur ayam ras seiring dinamika cuaca, kenaikan CPO
inflasi dan pakan ternak
Dalam upaya pengendalian harga dan menjaga ketahanan pangan, dilakukan pemetaan pada unit bisnis Hebitren wilayah yang dapat dikaitkan dengan program pengendalian
inflasi daerah. Terdapat 5 Hebitren wilayah yang telah mengembangkan usaha pada komoditas hortikultura antara lain Hebitren Wilayah Sumut, Banten, Jabar, Jateng dan
Kalsel.
Hebitren
Sumut Banten Jabar Jateng Kalsel
Wilayah
Ponpes Al Abror : unit 2 ponpes memiliki unit Ponpes Ushuludin:
Ponpes Al Kirom : unit Sebagian besar ponpes
usaha Kom. Sapi (100 ekor) usaha cabe dengan usaha peternakan ayam Unit usaha pembiakan dan
memiliki unit usaha cabai,
siap potong 20 ekor pedaging dengan kapasitas penggemukan sapi
produksi <100 kg. beras, bawang merah, dan
7.000 ekor & 12.000 ekor pedaging (400-500 ekor)
telur ayam.
20 |