2|
Urgensi Pengembangan Ekonomi Syariah
1) Pertumbuhan penduduk (muda) muslim yang tinggi; 2) Pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi dan cepat; 3) Negara-negara OIC memfokuskan pada
pengembangan pasar produk halal; dan 4) Nilai-nilai Etika Islam yang mendasari praktik bisnis dan lifestyle
3|
Posisi Indonesia dalam Sektor Eksyar Global*
2017/2018 | 2018/2019 | 2019/2020 | 2020/2021 | 2021/2022 Peringkat Eksyar Global per Sektor 2021/2022
Sumber: State of the Global Islamic Economy Report, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020, 2020/2021, 2021/2022 4|
Indonesia in OIC Member Countries
Several macroeconomic indicators show Indonesia has a significant influence in sharia economy and finance among OIC countries.
“Indonesia has the biggest GDP in OIC “Indonesia is the second most competitive country
Member Countries” in attracting FDI among OIC Member Countries ”
In US Dollars (Billion)
Sumber: SESRIC (2021), WTO (2021), Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 (2021)
6|
Potensi Ekonomi Syariah dan Pasar Ekspor Produk
Halal Indonesia
Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 menyebutkan bahwa dengan mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI)
dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar USD 5,1 miliar.
Kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin
mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain inti dalam Eksyar global.
Peluang Halal Trade & Investment Terhadap Ekonomi Indonesia Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Halal Indonesia
8|
Kinerja sektor HVC dalam mendorong Pemulihan
Ekonomi Syariah Nasional
Kinerja Sektor prioritas Halal Value Chain terus mengalami pemulihan dengan pangsa terhadap PDB Nasional yang terus meningkat.
Pertumbuhan usaha syariah di 4 sektor utama HVC pada 2021 mengalami ekspansi sebesar 2,11% (yoy).
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
Pertumbuhan (yoy) Proksi Aktivitas Usaha 4 Sektor HVC
0.00%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1* Q2* Q3* Q4
2019 2020 2021
Pariwisata Ramah Muslim Fesyen Muslim Makanan Halal Pertanian
9|
Perkembangan Transaksi E-Commerce Produk Halal
Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas belanja dengan tren berbelanja secara online yang terus
meningkat. Digitalisasi sektor keuangan berperan penting dalam proses pembayaran pada e-commerce marketplace.
Pangsa Produk Halal Melalui E-
Nominal Transaksi Produk Halal Volume Transaksi Produk Halal Melalui
Commerce Marketplace Berdasarkan
Melalui E-Commerce Marketplace E-Commerce Marketplace
Kategori Produk
10 |
OUTLINE
11 |
Bauran Kebijakan Bank Indonesia
Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Bauran Kebijakan Bank Indonesia
12 |
Kerangka Cetak Biru Pengembangan Eksyar
Bank Indonesia
Kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan upaya Bank Indonesia untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan
syariah nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.
PENGUATAN
HALAL VALUE CHAIN
Rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai tambah
pada setiap proses yang meliputi produksi, distribusi,
dan pemasaran barang dan/atau jasa sampai ke tangan
konsumen, yang memenuhi aspek kepatuhan terhadap
nilai dan prinsip dasar syariah.
13 |
Blueprint Eksyar BI sebagai Dasar Penyusunan
MEKSI
PDG Kebijakan Pengembangan Menjadi dasar perumusan
Blueprint Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Masterplan Ekonomi Syariah
Keuangan Syariah Bank Indonesia disahkan oleh RDG Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia Indonesia (MEKSI) oleh KNKS yang
tanggal 6 Juni 2017 diluncurkan oleh Presiden RI pada
No. 20/8/PDG/2018
14 Mei 2019
14 |
Blueprint Eksyar BI sebagai Dasar Penyusunan
MEKSI
MEKSI 2019-2024 merupakan pengembangan dari 3 (tiga) pilar utama Blueprint Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan
Syariah Bank Indonesia, dengan salah satu strategi utama melalui Penguatan Ekonomi Digital.
15 |
Keterkaitan Antar Pilar Strategi Utama
Pilar 1 - Pemberdayaan Ekonomi Syariah melalui pengembangan Halal Value Chain didukung oleh Pilar 2 – Pendalaman Pasar
Keuangan Syariah untuk mendorong pembiayaan syariah baik melalui keuangan komersial maupun sosial syariah, dan melalui
integrasi keduanya. Pengembangan Pilar 1 dan Pilar 2 tersebut didukung oleh Pilar 3 – Penguatan Riset & Edukasi untuk
meningkatkan literasi melalui edukasi dan sosialisasi EKSyar.
Pilar 1
Halal Value
Chain
16 |
Strategi & Program Kerja Nasional
Masterplan tersebut diturunkan menjadi strategi nasional dan 13 program kerja KNEKS
Pengembangan
Pengembangan Penguatan Sektor Pengembangan Penguatan
Kegiatan Usaha
Industri Halal Keuangan Syariah Dana Sosial Syariah Ekosistem Syariah
Syariah
8 Program Kerja 8 Program Kerja 4 Program Kerja 5 Program Kerja 5 Program Kerja
TECHNOLO
GY
18 |
Strategi Pengembangan Pelaku Usaha Syariah
STRATEGI UTAMA PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
(Strategi dan Realisasi Program Pemberdayaan Pelaku Usaha)
* Blueprint dlm proses
penyesuaian dgn kebijakan utama Kapasitas
Korporatisasi (kelembagaan*) Pembiayaan dan Infrastruktur Pendukung* DIGITAL
(halal value chain*)
ECOSYSTEM
Pelaku UsahaSyariah
Pelaku Usaha Syariah
Penguatan asosiasi, KERANGKA Pengembangan Model SUMBER Fasilitasi Akses Pembiayaan:
ASOSIASI PELAKU
KOMUNITAS tinggi
STRATEGI IMPLEMENTASI
Pengembangan Model
Bisnis Pesantren
19 |
OUTLINE
20 |
Program Pengembangan Ekosistem
Halal Value Chain (HVC) Bank Indonesia
INFRATANI IKRA
Program Penguatan Sektor Program Industri Kreatif Syariah
Pertanian Terintegrasi Berbasis Indonesia PRISMA DESA BERDIKARI DASYARMAS KERJASAMA
Society dan IT Program Pemberdayaan KELEMBAGAAN
Program Desa Berdaya,
Pemberdayaan Kreatif, Religius, dan Ekonomi Syariah -
PIKAT KUPAS TALAS Insan Masjid Inspiratif Berbasis Ormas
Program Pengolahan Industri Program Penguatan Kapasitas dan
Kelapa Terpadu Kualitas Produksi Pelaku Usaha
Syariah Infrastruktur
PINTER (NEW!!)
PUMPI (NEW!!) Pengembangan Program Pendukung
Infrastruktur Terintegrasi
Permberdayaan UMKM Model Bisnis
Perempuan Indonesia
Pesantren
21 |
PROGRAM INFRATANI
(INTEGRATED FARMING WITH TECHNOLOGY AND INFORMATION)
22 |
Pengembangan Model Bisnis Sektor Pertanian
Berbasis Teknologi Digital
MODEL BISNIS
PROGRAM INFRATANI
23 |
Pengembangan Model Bisnis Sektor Pertanian
Berbasis Teknologi Digital
KUR SYARIAH BRI LPDB-KEMENKOP
24 |
Pengembangan Pertanian Hortikultura dengan
Greenhouse Berbasis IoT di Pesantren
PROGRAM
INFRATANI
25 |
Success Story:
Ekosistem HVC Komoditas Hortikultura oleh HEBITREN
Salah satu contoh keberhasilan dari pengembangan ekosistem HVC berbasis pesantren adalah pada ekosistem hortikultura yang
dimotori oleh HEBITREN Jawa Barat (PP Al-Ittifaq).
EKOSISTEM PERTANIAN HORTIKULTURA OLEH
EKOSISTEM PERTANIAN HORTIKULTURA (SAYURAN DAN CABE MERAH BESAR) OLEH PESANTREN AL -ITTIFAQ HEBITREN JABAR - PESANTREN AL-ITTIFAQ
PESANTREN SEBAGAI
OFFTAKER+AGRREGATOR+MENTOR
• Pesantren Al-Ittifaq melakukan pembinaan kepada
pesantren lain yang tergabung dalam HEBITREN
Jabar, Lampung, Riau, DIY dan Solo Raya
• Pesantren Al-Ittifaq sebagai offtaker hasil panen
pesantren binaan dan non-binaan, serta membuka
jejaring akses pasar baru di wilayah lainnya
• Pembinaan dibantu oleh lembaga pendamping
internasional, yaitu JICA dari Jepang dan PUM dari
Belanda
DUKUNGAN PEMBIAYAAN
KEPASTIAN PASAR
DUKUNGAN STAKEHOLDERS
27 |
Ekosistem IKRA Indonesia
Ekosistem IKRA Indonesia bertujuan untuk menciptakan suatu sistem yang dapat mendorong penetrasi
produk fesyen muslim dan halal food berbasis komunitas ke pasar global, serta meningkatkan daya saing
produk halal di dalam negeri
Program “Penciptaan high-end local product untuk
UsSyar1 mendorong substitusi impor branded fashion
Local Halal Value Chain sekaligus meningkatkan ekspor”
Konsumen
Lokal Ekspor
UsSyar4
Program
Modest District Impor CAD
Fashion
UsSyar5 Food
Bazaar/Platform
VA1 VA2
• Usaha Syariah berbasis komunitas sebagai produsen bersama bahan baku/setengah jadi (intermediate input).
• IKRA Amanah melakukan program pendampingan: peningkatan standar kualitas, packaging, branding, design, legalitas & marketing.
• IKRA Amanah penghubung Local HVC dengan Global HVC menjaga value added yang diterima Usaha Syariah tetap tinggi.
• Usaha Syariah yang masuk ke Modest District Fashion tidak harus merupakan Binaan dari program usaha syariah
28 |
MODEL BISNIS IKRA INDONESIA**
IKRA Indonesia merupakan program pengembangan usaha kreatif syariah Indonesia secara end to end di sektor food dan fashion untuk mening-
katkan daya saing pelaku usaha dan produk di pasar nasional dan global melalui diantaranya penggunaan teknologi digital.
Model Bisnis IKRA KEANGGOTAAN IKRA per 2021*
527 Total
Anggota
276 251
Sektor Food Sektor Fashion
*) Sejak 2018
KOLABORASI PROGRAM
Program seleksi anggota IKRA di seluruh Indonesia pada Semester I 2021 menghasilkan 212 Pelaku Usaha Syariah yang lolos seleksi/kurasi, terdiri dari
107 pelaku usaha disektor makanan halal dan 105 pelaku usaha di fesyen muslim, sehingga total anggota IKRA mencapai 503 Pelaku Usaha Syariah
30 |
Penajaman Keanggotan IKRA Indonesia
ROADMAP IKRA INDONESIA
Misi Medium
1. Melakukan program penguatan Short term Long term
term
2. Belum pernah menjadi binaan kapasitas dan kualitas melalui
pendampingan sehingga usaha
Bank Indonesia syariah memiliki daya saing dipasar Pembentukan IKRA Pilot Project
Implementasi ke pelaku usaha syariah di KPwDN
global. Indonesia
2. Melakukan program perluasan Pengembangan
3. Sektor food, fokus pada produk pasar ekspor salah satunya melalui Pengembangan IKRA
Indonesia
awal
Pemilihan anggota IKRAIndonesia melalui kurasi
business matching dan investor
processed food dan ready to eat forum serta perluasan linkage
Pendampingan dan
Pendampingan
pelaku usaha syariah kepada Anggota IKRAIndonesia
Perluasan Pasar Ekspor
aggregator dan korporasi
4. Sektor modest fashion, fokus pada 3. Menyediakan wadah bagi para Pembentukan Platform
Pembentukan
website
pelaku usaha syariah untuk
produk ready to wear dan griya bertukar informasi dan transaksi
Online Kontribusi anggota
31 |
EKOSISTEM GLOBAL HALAL HUB
32 |
Global Halal Hub Ecosystem
Global Halal Hub merupakan sebuah ekosistem sinergisme untuk mempercepat pengembangan produk unggulan lokal berorientasi halal
menuju pasar global. Sinergisme kukuh ini dibangun untuk mewujudkan Indonesia sebagai exportir produk halal terbesar dunia.
Visi
Menjadi pusat pengembangan
ekosistem produk halal Indonesia
menuju pasar global.
Misi
1. Mengintegrasikan data UMKM secara
terkini dan terstruktur.
2. Menggerakkan ekonomi rakyat melalui
penjualan produk halal.
3. Menyinergikan seluruh lembaga terkait
agar pelatihan dan pembinaan menjadi
lebih efisien.
4. Menggabungkan / mengonsolidasikan
proses rantai pasok sehingga dapat
menekan biaya logistik.
5. Menasionalkan dan mengglobalkan
produk halal dan pariwisata halal daerah.
6. Menarik investasi lokal dan global.
34 |
Penguatan Infrastruktur Pendukung Melalui
Ekosistem Jaminan Produk Halal
Bank Indonesia mendorong akselerasi sertifikasi halal bekerjasama dengan BPJPH, K/L, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan melalui
pembentukan halal center, fasilitasi pelatihan/workshop dan mendukung pelaksanaan self-declare (pernyataan halal) oleh pelaku usaha mikro dan kecil.
Area Intervensi Program Bank Indonesia, al:
• Fasilitasi berupa sosialisasi & workshop sertifikasi halal
• Pelatihan bagi penyelia/pendamping halal
• Pembangunan Halal Center 4 Pemeriksaan halal
Pengajuan sertifikasi
2 halal
Permohonan audit
halal
Auditor (LPH)
1 3
Pendampingan Rekomendasi
PUK 1 persiapan sertifikasi Pendampingan 5 Produk Halal
Pengajuan
Pelaku Usaha Sertifikasi Halal
dalam komunitas PUK 2 HALAL CENTER* BPJPH * BPJPH dapat menerbitkan
Untuk skema regular dan self-declare
sertifikasi halal jika MUI tidak
7 dapat memenuhi batas waktu
PUK..n Fasilitasi
pembentukan/penguatan
Pendampingan & fasilitasi halal center 6 Sidang Fatwa
Pengajuan Fatwa MUI
Lembaga/perhimpunan
- PPUMI PEMDA & K/L
- Pendamping UMKM Kolaborasi program Kolaborasi perluasan
- Komunitas lainnya sertifikasi halal NOTE:
SERTIFIKASI REGULER = 1 s.d 7
SELF-DECLARE = 1,2,6,7
*) Perguruan tinggi, ormas keagamaan, instansi pemerintah, atau badan usaha yang bermitra
dengan ormas Islam atau lembaga keagamaan Islam 35 |
Modal Bisnis Kolaborasi Skala dan Zona KHAS
Kolaborasi Bank Indonesia dan KNEKS dalam program pembentukan zona kuliner halal aman dan sehat (KHAS) dilakukan dalam kerangka
pengembangan model bisnis penguatan halal center (SKALA) di sejumlah perguruan tinggi.
Usulan bentuk partisipasi Bank Indonesia pada program Zona KHAS:
• Memperluas cakupan Halal Center SKALA untuk program zona KHAS di daerah yang telah terdapat pilot project SKALA:
Wilayah Sumatera: Wilayah KTI :
- Aceh: Universitas Syiah Kuala - Sulawesi Selatan : UIN Alauddin dan UMI
- Sumatera Barat - Papua : UIN Fatahul Muluk
Wilayah Jawa:
- Jakarta dan sekitarnya : UIN Jakarta
- Bandung dan sekitarnya : Universitas Padjajaran
- Bogor dan sekitarnya : Institut Tazkia
- Purwokerto dan sekitarnya : Universitas Jenderal Soedirman
- DI Yogyakarta dan sekitarnya : Universitas Gadjah Mada
- Jawa Timur : ITS dan Brawijaya
• Mengembangkan Halal Center SKALA di perguruan tinggi untuk program zona KHAS di daerah yang belum ada pilot project SKALA
36 |
TERIMA KASIH