Anda di halaman 1dari 37

PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH:

PENGEMBANGAN EKOSISTEM HVC

Selasa, 18 Oktober 2022


OUTLINE

1 Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

2 Strategi Bank Indonesia dalam Pengembangan Eksyar Nasional

3 Program Bank Indonesia dalam Mendukung Ekosistem Halal

2|
Urgensi Pengembangan Ekonomi Syariah

Tiongkok: Ekspor baju muslim tertinggi ke Timur Tengah

Key Success Factors: Korea: Visi menjadi Destinasi Utama


Inggris: London sebagai Pariwisata Halal
1. Dukungan penuh Pemerintah. Pusat Keuangan Syariah di Barat
2. Dicanangkan sebagai program nasional. Jepang: Industri Halal sebagai kontributor
3. Badan khusus untuk koordinasi lintas otoritas. kuncI
4. Fokus memanfaatkan keunggulan kompetitif UAE: Dubai sebagai
suatu negara. Ibu Kota Ekonomi Syariah Thailand: Visi menjadi Dapur Halal Dunia
5. Strategi nasional mencakup reformasi Arab Saudi:
struktural pemerintah, maupun paradigma Malaysia: Visi menjadi Pusat Industri Halal
Pusat Islam Dunia
masyarakat. dan Keuangan Syariah Global
Indonesia: Visi menjadi Pusat Ekonomi dan
Brazil: Pemasok daging unggas halal Keuangan Syariah Dunia
terbesar ke Timur Tengah
Australia: Pemasok daging sapi halal
terbesar ke Timur Tengah
Empat faktor utama pendorong ekonomi syariah global:

1) Pertumbuhan penduduk (muda) muslim yang tinggi; 2) Pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi dan cepat; 3) Negara-negara OIC memfokuskan pada
pengembangan pasar produk halal; dan 4) Nilai-nilai Etika Islam yang mendasari praktik bisnis dan lifestyle

3|
Posisi Indonesia dalam Sektor Eksyar Global*

2017/2018 | 2018/2019 | 2019/2020 | 2020/2021 | 2021/2022 Peringkat Eksyar Global per Sektor 2021/2022

Sumber: State of the Global Islamic Economy Report, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020, 2020/2021, 2021/2022 4|
Indonesia in OIC Member Countries

Several macroeconomic indicators show Indonesia has a significant influence in sharia economy and finance among OIC countries.
“Indonesia has the biggest GDP in OIC “Indonesia is the second most competitive country
Member Countries” in attracting FDI among OIC Member Countries ”
In US Dollars (Billion)

Sumber: SESRIC, 2021


Source: IMF, 2021
“Indonesia, together with UAE, is also the most competitive
“Indonesia is the country with the largest GDP among other country in attracting FDI among other OIC Member Countries”
OIC Member Countries (USD 1060 billion)”
5|
Kinerja Perdagangan Internasional
Indonesia - OIC pada Sektor HVC
 Pada tahun 2020, di antara negara anggota OIC, Indonesia berada di peringkat enam untuk ekspor jasa dan lima untuk ekspor barang dengan
mencatatkan surplus perdagangan internasional barang sebesar USD 20 miliar.
 Data dari Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam top 4 net exporter untuk industri makanan halal
dan top 3 net exporter untuk indsutri fesyen muslim.
 Dengan kapasitas nasional saat ini, masih terdapat peluang besar untuk menjadi key player di industri lainnya, seperti farmasi halal, kosmetik halal dan
pariwisata ramah muslim.
Top 10 Negara OIC dalam Perdagangan Internasional Jasa (Miliar USD) Top 10 Negara OIC dalam Perdagangan Internasional Barang (Miliar USD)

Sumber: SESRIC (2021), WTO (2021), Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 (2021)
6|
Potensi Ekonomi Syariah dan Pasar Ekspor Produk
Halal Indonesia
Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 menyebutkan bahwa dengan mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI)
dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar USD 5,1 miliar.
Kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin
mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain inti dalam Eksyar global.

Peluang Halal Trade & Investment Terhadap Ekonomi Indonesia Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Halal Indonesia

Sumber: Indonesia Halal Markets Report 2021/2022


7|
Posisi Industri Halal Indonesia di Kawasan Global

Sumber: SGIE Report 2021/2022

Sumber: Dinar Standard

8|
Kinerja sektor HVC dalam mendorong Pemulihan
Ekonomi Syariah Nasional
Kinerja Sektor prioritas Halal Value Chain terus mengalami pemulihan dengan pangsa terhadap PDB Nasional yang terus meningkat.
Pertumbuhan usaha syariah di 4 sektor utama HVC pada 2021 mengalami ekspansi sebesar 2,11% (yoy).

Pemulihan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut Distribusi Sektor HVC

100.00%

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%
Pertumbuhan (yoy) Proksi Aktivitas Usaha 4 Sektor HVC
0.00%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1* Q2* Q3* Q4
2019 2020 2021
Pariwisata Ramah Muslim Fesyen Muslim Makanan Halal Pertanian


9|
Perkembangan Transaksi E-Commerce Produk Halal
Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas belanja dengan tren berbelanja secara online yang terus
meningkat. Digitalisasi sektor keuangan berperan penting dalam proses pembayaran pada e-commerce marketplace.
Pangsa Produk Halal Melalui E-
Nominal Transaksi Produk Halal Volume Transaksi Produk Halal Melalui
Commerce Marketplace Berdasarkan
Melalui E-Commerce Marketplace E-Commerce Marketplace
Kategori Produk

Metode Pembayaran Transaksi E-


Commerce Marketplace

10 |
OUTLINE

1 Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

2 Strategi Bank Indonesia dalam Pengembangan Eksyar Nasional

3 Program Bank Indonesia dalam Mendukung Ekosistem Halal

11 |
Bauran Kebijakan Bank Indonesia

Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Bauran Kebijakan Bank Indonesia

12 |
Kerangka Cetak Biru Pengembangan Eksyar
Bank Indonesia

Kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan upaya Bank Indonesia untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan
syariah nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.

PENGUATAN
HALAL VALUE CHAIN
Rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai tambah
pada setiap proses yang meliputi produksi, distribusi,
dan pemasaran barang dan/atau jasa sampai ke tangan
konsumen, yang memenuhi aspek kepatuhan terhadap
nilai dan prinsip dasar syariah.
13 |
Blueprint Eksyar BI sebagai Dasar Penyusunan
MEKSI
PDG Kebijakan Pengembangan Menjadi dasar perumusan
Blueprint Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Masterplan Ekonomi Syariah
Keuangan Syariah Bank Indonesia disahkan oleh RDG Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia Indonesia (MEKSI) oleh KNKS yang
tanggal 6 Juni 2017 diluncurkan oleh Presiden RI pada
No. 20/8/PDG/2018
14 Mei 2019

2016 - 2018 2019 - 2022 2023 - 2025

Membangun Pondasi Penguatan Program Implementasi Nasional


Sumber: Materplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024

14 |
Blueprint Eksyar BI sebagai Dasar Penyusunan
MEKSI
MEKSI 2019-2024 merupakan pengembangan dari 3 (tiga) pilar utama Blueprint Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan
Syariah Bank Indonesia, dengan salah satu strategi utama melalui Penguatan Ekonomi Digital.

Sumber: Materplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024

15 |
Keterkaitan Antar Pilar Strategi Utama

Pilar 1 - Pemberdayaan Ekonomi Syariah melalui pengembangan Halal Value Chain didukung oleh Pilar 2 – Pendalaman Pasar
Keuangan Syariah untuk mendorong pembiayaan syariah baik melalui keuangan komersial maupun sosial syariah, dan melalui
integrasi keduanya. Pengembangan Pilar 1 dan Pilar 2 tersebut didukung oleh Pilar 3 – Penguatan Riset & Edukasi untuk
meningkatkan literasi melalui edukasi dan sosialisasi EKSyar.

Pilar 1
Halal Value
Chain

Pilar 3 Pilar 2 • Penciptaan high quality-local product


• Perbaikan struktur Neraca Pembayaran
Peningkatan Keuangan Pembiayaan
Indonesia
Literasi EKSyar Komersial Syariah Ekonomi Syariah
• Pertumbuhan yang inklusif
• Kestabilan makroekonomi
• Mencakup 4 Sektor utama:
Integrasi Keuangan Integrated farming, industri halal
Komersial & Sosial (food & fashion), pariwisata halal, dan
renewable energy.
Keuangan Sosial
Syariah

16 |
Strategi & Program Kerja Nasional

Masterplan tersebut diturunkan menjadi strategi nasional dan 13 program kerja KNEKS
Pengembangan
Pengembangan Penguatan Sektor Pengembangan Penguatan
Kegiatan Usaha
Industri Halal Keuangan Syariah Dana Sosial Syariah Ekosistem Syariah
Syariah
8 Program Kerja 8 Program Kerja 4 Program Kerja 5 Program Kerja 5 Program Kerja

30 Program Kerja Prioritas 13 Quick Wins Tahun 2021

Indonesia yang mandiri, makmur, madani dengan menjadi


pusat ekonomi syariah terkemuka dunia
Program Prioritas KNEKS
Pengembangan Industri Produk Pengembangan Industri Pengembangan Dana Sosial Pengembangan dan Perluasan
Halal Keuangan Syariah Syariah Kegiatan Usaha Syariah

1. Sinergi akselerasi pengembangan


1. Kodifikasi data industri produk
UMKM Industri Halal
halal 2. Percepatan Ekspor UKM Industri
2. Masterplan industri produk halal 1. Layanan Syariah Jaminan Sosial 1. Transformasi pengelolaan
Halal
3. Pembentukkan taskforce lintas K/L Ketenagakerjaan wakaf uang nasional
3. Pusat data ekonomi syariah
percepatan implementasi 2. Kerjasama Pemerintah dengan 2. BMT/IKMS 4.0: Transformasi 4. Zona Kuliner Halal, Aman dan
sertifikasi halal UMK Badan Usaha (KPBU) Syariah Digital & Sustainibilitas Sehat
4. Riset dan inovasi produk halal
5. Kelembagaan Ekonomi Syariah
berbasis teknologi Tingkat Daerah

Sumber : Laporan Sekretariat KNEKS 2022, diolah 17 |


Ekosistem Halal Value Chain

INPUT PRODUCTION PROCESSING & DISTRIBUTION MARKETING CONSUMER

TECHNOLO
GY

VA1 > VA2 VA2 > VA3


Final Product
Area pengembangan Basis Komunitas Komponen Supply Chain
melalui implementasi
model bisnis dengan 11
Pasar Domestik
mengoptimalkan
Usaha Mikro/ Kecil
pemanfaatan dana 1 6 7 8 9
ISWAF termasuk Transportasi
Pergudangan / Kawasan
untuk pemberdayaan Usaha Pembiayaan
Outlet Khusus
lini produksi Menengah
Menekan Inflasi
terendah pada usaha Komunitas
/Besar Rantai Utama Proses Produksi (Industri Makanan, Fashion)
mikro
10 12
Pasar Luar Negeri
Pesantren /
Lembaga Lainnya
Supporting Infrastruktur
Memperbaiki
X Neraca Pembayaran
2 3 4 5
TECHNOLO
---- Basis TeknologiDigital Regulasi Sumber Daya Riset dan
GY
Kelembagaan
Insani Edukasi
Meningkatkan Supply Potensial Debitur/Nasabah bagi PerbankanSyariah

18 |
Strategi Pengembangan Pelaku Usaha Syariah
STRATEGI UTAMA PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
(Strategi dan Realisasi Program Pemberdayaan Pelaku Usaha)
* Blueprint dlm proses
penyesuaian dgn kebijakan utama Kapasitas
Korporatisasi (kelembagaan*) Pembiayaan dan Infrastruktur Pendukung* DIGITAL
(halal value chain*)
ECOSYSTEM
Pelaku UsahaSyariah
Pelaku Usaha Syariah
Penguatan asosiasi, KERANGKA Pengembangan Model SUMBER Fasilitasi Akses Pembiayaan:
ASOSIASI PELAKU

PANGSA AKTIVITAS USAHA SYARIAH THD PDB


Basis Komunitas kelembagaan pelaku usaha EKOSISTEM Ekosistem di 5 sektor PEMBIAYAAN komersial dan sosial
USAHA DAN dan komunitas, perguruan
PROGRAM KERJA UTAMA &

KOMUNITAS tinggi
STRATEGI IMPLEMENTASI

• Akselerasi Sertifikasi Halal


Penguatan Kapasitas dan EKOSISTEM • Penguatan SDM halal
Usaha Mikro/ Kecil PELAKU Kapabilitas Pelaku Usaha
JAMINAN PRODUK • Penguatan halal center
• Penguatan Unit Usaha USAHA Syariah (termasuk yg
HALAL • Penguatan infrastruktur halal
Pesantren (Hebitren) berorientasi ekspor)
(LPH, RPA, RPH)
Usaha PESANTREN - • Perluasan Hebitren
Menengah HEBITREN wilayah
Penguatan &
/Besar • Pendirian centre of peningkatan kualitas • Penguatan dukungan logistic dan
Komunitas excellence PRODUK warehousing
produk halal (kurasi, KAWASAN EK/ IND
branding, packaging) • Pengembangan Rumah Kemas
SYARIAH Halal dan/atau Rumah Produksi
Halal
SEKTOR SOSIAL & Penguatan peran lembaga Penguatan
keuangan syariah sosial INTEGRASI integrasi antar
Pesantren / KOMERSIAL
dan komersial pelaku usaha STANDAR & Penyusunan standard dan
Lembaga Lainnya
PEDOMAN pelaksanaan program
Sektor Prioritas • Penguatan fasilitasi pasar dan
Pertanian Industri Pengolahan
INTERNATIONAL Penguatan kolaborasi dgn business linkage (online-offline,
Terintegrasi (Food & Fashion) COLLABORATION asosiasi muslim global & PASAR domestik-global)
INITIATIVE komunitas masy. Indonesia • Penguatan promosi dan
Energi Baru Pariw isata Ramah di LN kampanye halal lifestyle
Terbarukan Muslim
MODEL
BISNIS

Pengembangan Model
Bisnis Pesantren

19 |
OUTLINE

1 Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

2 Strategi Bank Indonesia dalam Pengembangan Eksyar Nasional

3 Program Bank Indonesia dalam Mendukung Ekosistem Halal

20 |
Program Pengembangan Ekosistem
Halal Value Chain (HVC) Bank Indonesia

Halal Value Chain Kelembagaan


Pertanian Terintegrasi | Makanan | Fesyen
Wisata Halal | Energi Baru dan Terbarukan

INFRATANI IKRA
Program Penguatan Sektor Program Industri Kreatif Syariah
Pertanian Terintegrasi Berbasis Indonesia PRISMA DESA BERDIKARI DASYARMAS KERJASAMA
Society dan IT Program Pemberdayaan KELEMBAGAAN
Program Desa Berdaya,
Pemberdayaan Kreatif, Religius, dan Ekonomi Syariah -
PIKAT KUPAS TALAS Insan Masjid Inspiratif Berbasis Ormas
Program Pengolahan Industri Program Penguatan Kapasitas dan
Kelapa Terpadu Kualitas Produksi Pelaku Usaha
Syariah Infrastruktur

SMART KESTRI SKALA


JUARA EKSPOR Program Kawasan Ekonomi Program Sertifikasi
Program Jaringan Usaha Program Sustainable Muslim-
Friendly and Attractive Tourism Syariah Terintegrasi Makanan Halal
Berorientasi Ekspor

HEBITREN HALKIT SHARIA GLOBAL SHARIA DOMESTIC


Holding Ekonomi dan Bisnis Program Penguatan Halal
Pesantren Kitchen PLAYER FORUM PLAYER FORUM

PINTER (NEW!!)
PUMPI (NEW!!) Pengembangan Program Pendukung
Infrastruktur Terintegrasi
Permberdayaan UMKM Model Bisnis
Perempuan Indonesia
Pesantren
21 |
PROGRAM INFRATANI
(INTEGRATED FARMING WITH TECHNOLOGY AND INFORMATION)

22 |
Pengembangan Model Bisnis Sektor Pertanian
Berbasis Teknologi Digital

MODEL BISNIS
PROGRAM INFRATANI

23 |
Pengembangan Model Bisnis Sektor Pertanian
Berbasis Teknologi Digital
KUR SYARIAH BRI LPDB-KEMENKOP

Mitra Ponpes Pesantren Role Model (Bandung) Stakeholder

2. Mapping pola tanam


1. Memberikan PO dan MoU

1. Pesantren A, Bandung Pasar Halal


2. Pesantren B, Bandung Global
3. Pesantren C, Ciamis
4. Pesantren D, Ciamis 3. Pendampingan dan monitoring melalui JICA &
5. Pesantren E, Ciamis PUM
6. Pesantren F, Ciamis
7. Pesantren G, Cianjur
4. Sortasi dan
8. Pesantren H, Garut Pasar
9. Pesantren I, Purwakarta Grading di
Domestik
10. Pesantren J Sumedang Warehouse

4. Sortasi dan Grading di


Warehouse
Peran Bank Indonesia: Intervensi pada bagian hulu dalam bentuk
penyaluran infrastruktur Green House IoT untuk membantu
menerapkan sistem precision farming

24 |
Pengembangan Pertanian Hortikultura dengan
Greenhouse Berbasis IoT di Pesantren

PROGRAM
INFRATANI

25 |
Success Story:
Ekosistem HVC Komoditas Hortikultura oleh HEBITREN
Salah satu contoh keberhasilan dari pengembangan ekosistem HVC berbasis pesantren adalah pada ekosistem hortikultura yang
dimotori oleh HEBITREN Jawa Barat (PP Al-Ittifaq).
EKOSISTEM PERTANIAN HORTIKULTURA OLEH
EKOSISTEM PERTANIAN HORTIKULTURA (SAYURAN DAN CABE MERAH BESAR) OLEH PESANTREN AL -ITTIFAQ HEBITREN JABAR - PESANTREN AL-ITTIFAQ
PESANTREN SEBAGAI
OFFTAKER+AGRREGATOR+MENTOR
• Pesantren Al-Ittifaq melakukan pembinaan kepada
pesantren lain yang tergabung dalam HEBITREN
Jabar, Lampung, Riau, DIY dan Solo Raya
• Pesantren Al-Ittifaq sebagai offtaker hasil panen
pesantren binaan dan non-binaan, serta membuka
jejaring akses pasar baru di wilayah lainnya
• Pembinaan dibantu oleh lembaga pendamping
internasional, yaitu JICA dari Jepang dan PUM dari
Belanda

DUKUNGAN PEMBIAYAAN

• Pembiayaan yang diperoleh Al-Ittifaq dan binaan nya


berasal dari pembiayaan komersial dan CSR/PKBL
• Pembiayaan komersial berasal dari perbankan syariah
serta LPDB KUMKM, sementara CSR/PKBL berasal dari
BUMN (Pertamina)

KEPASTIAN PASAR

• Pesantren Al-Ittifaq menjual hasil panen melalui toko


sendiri yakni Alifmart yang berlokasi di Bandung
• Target pasar lainnya adalah jaringan supermarket
besar, yaitu SuperIndo dan AEON.

DUKUNGAN STAKEHOLDERS

• Sinergi program dan fasilitasi dari beragam


kementerian, lembaga, pemda dan Bank Indonesia
• Dukungan sarana dan prasarana di setiap rantai nilai.

Sumber: Bank Indonesia 26 |


PROGRAM IKRA INDONESIA
(INDUSTRI KREATIF SYARIAH)

27 |
Ekosistem IKRA Indonesia
Ekosistem IKRA Indonesia bertujuan untuk menciptakan suatu sistem yang dapat mendorong penetrasi
produk fesyen muslim dan halal food berbasis komunitas ke pasar global, serta meningkatkan daya saing
produk halal di dalam negeri
Program “Penciptaan high-end local product untuk
UsSyar1 mendorong substitusi impor branded fashion
Local Halal Value Chain sekaligus meningkatkan ekspor”

Global Halal Value Chain


UsSyar2
Portal
IKRA
Indonesia
UsSyar3

Konsumen
Lokal Ekspor
UsSyar4
Program
Modest District Impor CAD
Fashion
UsSyar5 Food
Bazaar/Platform
VA1 VA2
• Usaha Syariah berbasis komunitas sebagai produsen bersama bahan baku/setengah jadi (intermediate input).
• IKRA Amanah melakukan program pendampingan: peningkatan standar kualitas, packaging, branding, design, legalitas & marketing.
• IKRA Amanah penghubung Local HVC dengan Global HVC menjaga value added yang diterima Usaha Syariah tetap tinggi.
• Usaha Syariah yang masuk ke Modest District Fashion tidak harus merupakan Binaan dari program usaha syariah

28 |
MODEL BISNIS IKRA INDONESIA**

MODEL BUSINESS SHOWCASE

IKRA Indonesia merupakan program pengembangan usaha kreatif syariah Indonesia secara end to end di sektor food dan fashion untuk mening-
katkan daya saing pelaku usaha dan produk di pasar nasional dan global melalui diantaranya penggunaan teknologi digital.
Model Bisnis IKRA KEANGGOTAAN IKRA per 2021*

527 Total
Anggota

276 251
Sektor Food Sektor Fashion
*) Sejak 2018

KOLABORASI PROGRAM

 Capacity building dan manajemen usaha


 Sertifikasi halal
 Onboarding ke ekonomi digital
 Business matching
 Pembiayaan usaha
• Usulan anggota IKRA dari KPwBI di daerah  Perluasan akses pasar ekspor
• Kurasi dilakukan oleh Dewan IKRA yang beranggotakan professional di bidang food and fashion  Joint marketing
• Peningkatan daya saing anggota IKRA secara holisitik, mencakup capacity building, manajemen usaha,
fasilitasi pasar nasional dan ekspor, fasilitasi pembiayaan
**) Program ini juga menjadi bagian dari sinergitas BI di Pokja 2 DNKI – Hak Properti Masyarakat 29 |
Perkembangan IKRA Indonesia

Program seleksi anggota IKRA di seluruh Indonesia pada Semester I 2021 menghasilkan 212 Pelaku Usaha Syariah yang lolos seleksi/kurasi, terdiri dari
107 pelaku usaha disektor makanan halal dan 105 pelaku usaha di fesyen muslim, sehingga total anggota IKRA mencapai 503 Pelaku Usaha Syariah

Wilayah UMKM Anggota IKRA Penguatan Kapasitas Pelaku Usaha Syariah


Promosi Produk Halal Food & Fesyen Muslim melalui
website IKRA https://www.ikraindonesia.com Sumatra 129 Workshop terkait branding, marketing online, dll
Jawa 221
Kalimantan 46
Balinusra 30
Sulampua 77
Total 503

Penguatan Data Pelaku Usaha Syariah untuk menarik


buyer/investor domestik dan global

Business Matching dalam memperkuat upaya fasilitasi


atau link and match antar pelaku usaha baik
institusi/individu

30 |
Penajaman Keanggotan IKRA Indonesia
ROADMAP IKRA INDONESIA

1. Fokus pada basis komunitas 2018 2019 2020 2024

Misi Medium
1. Melakukan program penguatan Short term Long term
term
2. Belum pernah menjadi binaan kapasitas dan kualitas melalui
pendampingan sehingga usaha
Bank Indonesia syariah memiliki daya saing dipasar Pembentukan IKRA Pilot Project
Implementasi ke pelaku usaha syariah di KPwDN
global. Indonesia
2. Melakukan program perluasan Pengembangan

3. Sektor food, fokus pada produk pasar ekspor salah satunya melalui Pengembangan IKRA
Indonesia
awal
Pemilihan anggota IKRAIndonesia melalui kurasi
business matching dan investor
processed food dan ready to eat forum serta perluasan linkage
Pendampingan dan
Pendampingan
pelaku usaha syariah kepada Anggota IKRAIndonesia
Perluasan Pasar Ekspor
aggregator dan korporasi
4. Sektor modest fashion, fokus pada 3. Menyediakan wadah bagi para Pembentukan Platform
Pembentukan
website
pelaku usaha syariah untuk
produk ready to wear dan griya bertukar informasi dan transaksi
Online Kontribusi anggota

Pembentukan badan/ komite


dalam rangka memenuhi Pembentukan badan/ komite untuk IKRA INdonesia

kebutuhannya Independent IKRA Indonesia Dewan Kurasi


4. Membentuk Dewan Kurasi
Indonesia

31 |
EKOSISTEM GLOBAL HALAL HUB

32 |
Global Halal Hub Ecosystem
Global Halal Hub merupakan sebuah ekosistem sinergisme untuk mempercepat pengembangan produk unggulan lokal berorientasi halal
menuju pasar global. Sinergisme kukuh ini dibangun untuk mewujudkan Indonesia sebagai exportir produk halal terbesar dunia.

Visi
Menjadi pusat pengembangan
ekosistem produk halal Indonesia
menuju pasar global.

Misi
1. Mengintegrasikan data UMKM secara
terkini dan terstruktur.
2. Menggerakkan ekonomi rakyat melalui
penjualan produk halal.
3. Menyinergikan seluruh lembaga terkait
agar pelatihan dan pembinaan menjadi
lebih efisien.
4. Menggabungkan / mengonsolidasikan
proses rantai pasok sehingga dapat
menekan biaya logistik.
5. Menasionalkan dan mengglobalkan
produk halal dan pariwisata halal daerah.
6. Menarik investasi lokal dan global.

Source: Global Halal Hub 33 |


DUKUNGAN SERTIFIKASI HALAL

34 |
Penguatan Infrastruktur Pendukung Melalui
Ekosistem Jaminan Produk Halal
Bank Indonesia mendorong akselerasi sertifikasi halal bekerjasama dengan BPJPH, K/L, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan melalui
pembentukan halal center, fasilitasi pelatihan/workshop dan mendukung pelaksanaan self-declare (pernyataan halal) oleh pelaku usaha mikro dan kecil.
Area Intervensi Program Bank Indonesia, al:
• Fasilitasi berupa sosialisasi & workshop sertifikasi halal
• Pelatihan bagi penyelia/pendamping halal
• Pembangunan Halal Center 4 Pemeriksaan halal

Pengajuan sertifikasi
2 halal
Permohonan audit
halal
Auditor (LPH)
1 3
Pendampingan Rekomendasi
PUK 1 persiapan sertifikasi Pendampingan 5 Produk Halal
Pengajuan
Pelaku Usaha Sertifikasi Halal
dalam komunitas PUK 2 HALAL CENTER* BPJPH * BPJPH dapat menerbitkan
Untuk skema regular dan self-declare
sertifikasi halal jika MUI tidak
7 dapat memenuhi batas waktu
PUK..n Fasilitasi
pembentukan/penguatan
Pendampingan & fasilitasi halal center 6 Sidang Fatwa
Pengajuan Fatwa MUI
Lembaga/perhimpunan
- PPUMI PEMDA & K/L
- Pendamping UMKM Kolaborasi program Kolaborasi perluasan
- Komunitas lainnya sertifikasi halal NOTE:
SERTIFIKASI REGULER = 1 s.d 7
SELF-DECLARE = 1,2,6,7
*) Perguruan tinggi, ormas keagamaan, instansi pemerintah, atau badan usaha yang bermitra
dengan ormas Islam atau lembaga keagamaan Islam 35 |
Modal Bisnis Kolaborasi Skala dan Zona KHAS

Kolaborasi Bank Indonesia dan KNEKS dalam program pembentukan zona kuliner halal aman dan sehat (KHAS) dilakukan dalam kerangka
pengembangan model bisnis penguatan halal center (SKALA) di sejumlah perguruan tinggi.
Usulan bentuk partisipasi Bank Indonesia pada program Zona KHAS:
• Memperluas cakupan Halal Center SKALA untuk program zona KHAS di daerah yang telah terdapat pilot project SKALA:
Wilayah Sumatera: Wilayah KTI :
- Aceh: Universitas Syiah Kuala - Sulawesi Selatan : UIN Alauddin dan UMI
- Sumatera Barat - Papua : UIN Fatahul Muluk
Wilayah Jawa:
- Jakarta dan sekitarnya : UIN Jakarta
- Bandung dan sekitarnya : Universitas Padjajaran
- Bogor dan sekitarnya : Institut Tazkia
- Purwokerto dan sekitarnya : Universitas Jenderal Soedirman
- DI Yogyakarta dan sekitarnya : Universitas Gadjah Mada
- Jawa Timur : ITS dan Brawijaya
• Mengembangkan Halal Center SKALA di perguruan tinggi untuk program zona KHAS di daerah yang belum ada pilot project SKALA

36 |
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai