Anda di halaman 1dari 45

Telaah Kritis

Mush’ab Abdurrahman
www.mushababdurrahman.blogspot.com
What is Democracy?

r Go
we ve
p o rn
of Executive m
n en
o tb
a rati yp
p Judicial eo
Se pl
e
Legistative

Human Right Vote


(freedom)
‫الديمــــــــــــــقراطيــــــــــــــــة‬

‫الحريـــــة الشخصية‬ ‫حريــــــة الــــــرأي‬ ‫حريـــــــة االعتـــقاد‬ ‫حريــــــةالتمـــــلك‬

‫العلمــــــــــــانية‬
‫) فـــصـــلاــلديـــنعناــلحيـــاة (‬

‫البــرلمـــان‬
‫التعارض بين الديمقراطية واإلسالم‬

‫اإلســالم‬ ‫السيـادة‬ ‫الديمقـراطية‬

‫الحاكمية‬ ‫الحاكمية‬
‫في يـــــد هللا‬ ‫في يد الشعب‬

‫السيـادة للشرع‬ ‫السيـادة للشعب‬

‫البرلمان هو مجلس تشريعي‬


Al-Qur’an Di Masjid

Sekulerisme
Memisahkan Islam dari Kehidupan

Jangan bawa-bawa Al-Qur’an di sini


Kapitalisme: Demokrasi
Sholat, Zakat, Puasa,
Haji,

Politik,pemerintahan, Ekonomi,pendidikan, Sosial,


Hukum, Keamanan
Negeri-negeri
Barat /AS Demokrasi Secara Hakiki Islam

PENYESATAN
demokrasi merupakan
alat untuk memilih penguasa

Pemilu/pemilukada
Syura dll
POIT PENTING DEMOKRASI
NO POINT PENJELASAN
1 Pembuat buatan akal manusi
2 Aqidah aqidah pemisahan agama dari kehidupan
3 Landasan a. Kedaulatan di tangan rakyat.
b. Rakyat sebagai sumber kekuasaan.
4 Mekanisme sistem pemerintahan mayoritas (DPR)
5 Empat Macam Kebebasan a. Kebebasan beragama (freedom of religion)
b. Kebebasan berpendapat (fredom of speech)
c. Kebebasan kepemilikan (freedom of ownership)
d. Kebebasan bertingkah laku (personal freedom)
DEMOKRASI
Lahir dari Rahim
Kapitalisme
mahalnya demokrasi
Berdasarkan perhitungan KPU, biaya Pemilu 2009 sebesar Rp. 47.941.202.175.793
biaya pilkada di Pulau Jawa saja sudah Rp. 3.000.000.000.000
perkiraan kasar biaya kampanye caleg: Rp. 251.000.000.000.000

adakah korelasi mahalnya biaya pemilu dengan kesajahteraan rakyat?


demokrasi
dengan perang
Kontradiksi Demokrasi dengan Islam
NO POINT DEMOKRASI ISLAM
1 Sumber buatan akal manusi Berasal dari Allah SWT (QS. An-Najm : 3-4)
kemunculan
‫َو َما َي ْن ِط ُق َع ِن ال َْه َوى ِإ ْن ُه َو ِإالَّ َو ْح ٌي ُي ْو َحى‬
2 Aqidah aqidah pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme) Aqidah Islam (wajib terikat dengan syariat Islam)

3 Pandangan a. Kedaulatan di tangan rakyat. (rakyat pembuat hukum) a. Kedaulatan di tangan Syara’ (QS. Al An’aam: 57)
tentang b. Rakyat sebagai sumber kekuasaan (memilih penguasa hukum ِ ّ‫ِإ ِن الحكْم إال‬
‫هلل‬
kedaulatan dan manusia) ُ ُ
kekuasaan b. Rakyat sebagai sumber kekuasaan (memilih penguasa/khalifah hukum
Allah)

4 Prinsip Mayoritas sistem pemerintahan mayoritas (DPR) (1) Untuk masalah yang berkaitan dengan hukum syara’, yang menjadi kriteria adalah
kekuatan dalil, bukan mayoritas. Dalilnya adalah peristiwa pada Perjanjian Hudaibiyah.

(2) Untuk masalah yang menyangkut keahlian, kriterianya adalah ketepatan atau
kebenarannya, bukan suara mayoritas. Peristiwa pada perang Badar merupakan dalil
untuk ini.

(3) Sedang untuk masalah teknis yang langsung berhubungan dengan amal (tidak
memerlukan keahlian), kriterianya adalah suara mayoritas. Peristiwa pada Perang Uhud
menjadi dalilnya.

5 Kebebasan a. Kebebasan beragama (freedom of religion) dalam Islam seorang muslim wajib terikat dengan hukum syara’ dalam segala
b. Kebebasan berpendapat (fredom of speech) perbuatannya. (QS. An Nisaa’: 65)
c. Kebebasan kepemilikan (freedom of ownership)
‫يما َش َج َر َب ْيَن ُه ْم‬ ِ َ ‫ك الَ يْؤ ِمنُو َن حتَّى يح ِّكم‬
َ ‫كف‬ ُ َ ِّ‫فَالَ َو َرب‬
d. Kebebasan bertingkah laku (personal freedom)
ُ َُ َ
Peta Pola Global
POLITIKUS PENGUSAHA

Kapitalis NEGARA Politikus


KORPORASI
• Negara menjadi instrumen kepentingan bisnis
• Keputusan politik mengabdi pada kepentingan bisnis
Liberalisme/Demokrasi  Sekulerisme  Pluralisme Isu Terorisme
Kapitalisasi Kapitalisasi Keamanan SDA Kapitalisasi Kapitalisasi Kapitalisasi
Pendidikan Kesehatan Politik Layanan Hiburan
Publik
PERADABAN MATERIAL

Kehidupan Kesenjangan Dehumanisasi


Materialistis

RAKYAT TERDZALIMI
Kehancuran
Fasad
Faktual KRISIS KEHIDUPAN
MULTIDIMENSIONAL
(kemiskinan, kebodohan, kedzaliman,
kemerosotan moral, ketidakadilan, dll.)

Akar SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK


Masalah

Ekonomi Tata Sosial


Kapitalistik Pendidikan Individualistik
Materialistik
Politik Budaya
Oportunistik Hedonistik
Solusi
Funda-
mental

TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM


Tatanan berdasarkan syariah

Ekonomi Tata Sosial

Politik Pendidikan
Budaya

masyarakat keluarga

sekolah
POLITIK BELAH BAMBU

Klasifikasi Islam Ciri-ciri Saran-saran


FUNDAMENTALIS Menolak demokrasi dan Hadapi & lawan
kultur Barat kontemporer
TRADISIONALIS Konservatif & curiga Dukung untuk
terhadap modernitas, lawan
inovasi & perubahan fundamentalis
MODERNIS Ingin dunia Islam jadi DUKUNG
bagian dari modernitas
global (Barat)
SEKULARIS Ingin dunia Islam Dukung dengan
memisahkan agama dari hati-hati
negara; agama urusan
Cheryl Benard, Civil Democraticindividu
Islam, Partner, Resource and Strategy,Rand Report,
Demokrasi Sistem Kufur

HARAM :
Mengambilnya
Menerapkannya
Menyebarluaskannya
Potret Buram Demokrasi
Syariah dan Khilafah
Solusi dan Jalan Kemuliaan
Khilafah, adalah suatu kepemimpinan umum bagi seluruh
kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum
syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang didirikan untuk
satu tujuan, yaitu menegakkan hukum syariah Islam, bukan
hukum yang lain.
Syari’ah
& Khilafah
Fardun wa Wa’dun
Menegakkan syariah Islam wajib hukumnya:

‫يما َش َج َر َب ْيَن ُه ْم ثُ َّم الَ يَ ِج ُدواْ فِي‬ ِ ‫وك‬


‫ف‬ ‫م‬ ِّ ِ ‫ك الَ يْؤ‬
َ َ ُ َ ُ َ َ ُ ُ َ ِّ‫فَالَ َوَرب‬
‫ك‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫َّى‬ ‫ت‬‫ح‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ن‬‫م‬
ً‫ت َويُ َسلِّ ُمواْ تَ ْسلِيما‬ َ َ‫َأن ُف ِس ِه ْم َح َرجاً ِّم َّما ق‬
َ ‫ض ْي‬
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS 4:65)
‫ْح ِّق‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫اءك‬ ‫ج‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫اءه‬‫و‬ ‫َأه‬ ‫ع‬ِ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫َأنز‬ ِ
َ َ َ َ َّ َ ُ
ْ َ ْ ْ َّ َ َ َ ُ ّ َ َ َ ‫اح ُكم َب ْيَن ُهم ب‬
‫ا‬‫م‬ ْ َ‫ف‬

Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan


dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.,(QS 5:48)
‫اح َذ ْرُه ْم َأن‬ ِ ِ ِ
ْ َ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ ْ ‫َو‬
‫و‬ ‫م‬ ‫اءه‬ ‫و‬ ‫َأه‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ت‬
َّ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ل‬
ّ ‫ال‬ ‫ل‬
َ ‫َأنز‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ب‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫اح‬ ‫َأن‬
‫ك‬ َ‫ل‬‫ِإ‬
َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ ‫َي ْفت‬
‫ي‬ ‫ه‬ ‫ل‬
ّ ‫ال‬ ‫ل‬ َ ‫َأنز‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ض‬ِ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫وك‬َ ‫ن‬ِ

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut


apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu..(QS 5:49)
Menegakkan syariah juga mempunyai banyak urgensitas (ahammiyah)
dalam perspektif Islam. Antara lain :

Pertama, tegaknya syariah berarti akan dapat mewujudkan tujuan


penciptaan manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah semata.

Kedua, tegaknya syariah insya Allah akan membuahkan kesejahteraan


dan kemaslahatan bagi umat manusia di dunia. Sebaliknya dengan
mengabaikan dan menelantarkan syariah, manusia akan hidup
sengsara dan mendapat azab dari Allah di dunia.

Ketiga, tegaknya syariah akan menyelamatkan kita di Hari Kiamat


kelak. Sebaliknya siapa saja yang mencampakkan syariah, di Hari
Kiamat kelak akan berat sekali azabnya
dengan
Syari’ah
& Khilafah
Seluruh hukum islam bisa diterapkan
«‫ضاِئ ُع‬
َ ‫ َوـماَـ ـَالحـَاِرـ َس لَـ ـ ـهُـ فَـ ـ ـ ـ‬،‫ُأس لَـ ـ ـهُـ فَـ ـ ـ ـ ْم ُهـ ُد ْوٌم‬
َّ ‫ َمـاـ ـ َـال‬،‫ـلس ْلطَ ُان َحـاِرـ ٌس‬ ٌّ ‫»ا ـ ـ ِّـلديـُْن‬
ُّ ‫ُأس َوـا ـ ـ‬
Agama itu bagaikan pondasi, sementara kekuasaan (imamah/khilafah) itu
merupakan penjaga. Sesuatu (bangunan) yang tidak ada pondasinya,
pastilah roboh, sementara sesuatu (bangunan dan pondasi) yang tidak ada
penjaganya, pasti akan hilang. [Hujjat al-Islam, Abu Hamid al-Ghazali,
al-Iqtishad fi al-I'tiqad, Maktabah al-Hilal, t.t., Beirut].
ِ َّ ‫ات ِمن‬ ٍ ‫َأن َْأهل الْ ُقرى آمنُوا و َّات َقوا لََفتَ ْحنَا َعلَي ِهم برَك‬
ِ ‫األر‬
‫ض‬ ْ ‫الس َماء َو‬ َ ََ ْ ْ ْ َ َ َ َ َّ ‫َولَ ْو‬
‫اه ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسبُو َن‬ ِ
ُ َ‫َولَك ْن َك َّذبُوا فََأ َخ ْذن‬
Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi. Namun, mereka malah mendustakan (ayat-ayat
Kami itu). Karena itu, Kami menyiksa mereka karena apa
yang mereka perbuat itu (QS al-A'raf [7]: 96)
Khilafah Islam telah Dijanjikan
Oleh Allah Dan Rasulnya
Janji Dimenangkan Islam

‫ْح ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِرَه ال ُْم ْش ِرُكو َن‬ ِ ِ
َ ‫ُه َو الَّذي َْأر َس َل َر ُسولَهُ بِال ُْه َدى َودي ِن ال‬
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar
untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai (QS. At-
Taubah ;33)

‫ْح ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِرَه ال ُْم ْش ِرُكو َن‬ ِ ِ
َ ‫ُه َو الَّذي َْأر َس َل َر ُسولَهُ بِال ُْه َدى َودي ِن ال‬
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang
musyrik membenci (QS. Ash-Shaff : 9)

ً‫ْح ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َوَك َفى بِاللَّ ِه َش ِهيدا‬ ِ ِ
َ ‫ُه َو الَّذي َْأر َس َل َر ُسولَهُ بِال ُْه َدى َودي ِن ال‬
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak
agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
(QS. Al-Fath: 28)
Khilafah Keniscayaan
1. Adanya Janji Allah SWT Kepada Orang-Orang Beriman Akan
Diberikan Kekuasaan (Istikhlaf)
2. Khilafah Adalah Kabar Gembira Kenabian Muhammad SAW
(Bisyarah Nubuwwah)
3. Adanya Umat Yang Mendukung Tegaknya Khilafah Seraya
Menyambut Kabar Gembira Kenabian Tersebut
4. Adanya Sebuah Kelompok Yang Ikhlas Dan Membenarkan
Janji Allah Dan Rasul Dengan Teguh Memperjuangkan
Khilafah

(lihat http://mushababdurrahman.blogspot.com/2010/12/siapa-bilang-khilafah-utopis.html)
‫َّه ْم فِي‬ ِ ِ ‫الصالِح‬ ِ ِ ِ َّ
ُ ‫ات لَيَ ْستَ ْخل َفن‬ َ َّ ‫آمنُوا م ْن ُك ْم َو َعملُوا‬ َ ‫ين‬ َ ‫َو َع َد اللَّهُ الذ‬
‫ين ِم ْن َق ْبلِ ِه ْم َولَيُ َم ِّكنَ َّن لَ ُه ْم ِد َين ُه ُم الَّ ِذي‬َ
ِ َّ‫ف ال‬
‫ذ‬ َ َ‫استَ ْخل‬ ْ ‫ض َك َما‬ ِ ‫األر‬
ْ
‫َّه ْم ِم ْن َب ْع ِد َخ ْوفِ ِه ْم َْأمنًا َي ْعبُ ُدونَنِي ال يُ ْش ِرُكو َن بِي‬ ُ ‫ضى لَ ُه ْم َولَيُبَ ِّدلَن‬
َ َ‫ْارت‬
ِ ‫ك هم الْ َف‬
‫اس ُقو َن‬ َ ‫ك فَُأولَِئ‬ َ ِ‫َشيًئا ومن َك َفر بع َد ذَل‬
ُ ُ َْ َ ْ ََ ْ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa
Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka
tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An-Nur;55)
ِ ‫األر‬
‫ض‬ ِ ‫ات لَيستَ ْخلِ َفن‬ ِ ‫الصالِح‬ ِ ‫و َع َد اللَّهُ الَّ ِذين آمنُوا ِم ْن ُكم و َع‬
ْ ‫َّه ْم في‬ ُ ْ َ َ َّ ‫وا‬ ‫ل‬
ُ ‫م‬ َْ َ َ َ
‫ضى لَ ُه ْم‬ ِ ِ ِ ِ
َ َ‫ين م ْن َق ْبل ِه ْم َولَيُ َم ِّكنَ َّن لَ ُه ْم د َين ُه ُم الَّذي ْارت‬ ِ َّ َ َ‫استَ ْخل‬
َ ‫ف ا لذ‬ ْ ‫َك َما‬
‫َّه ْم ِم ْن َب ْع ِد َخ ْوفِ ِه ْم َْأمنًا َي ْعبُ ُدونَنِي ال يُ ْش ِرُكو َن بِي َش ْيًئا َوَم ْن َك َف َر‬
ُ ‫َولَيُبَ ِّدلَن‬
ِ ‫ك هم الْ َف‬
‫اس ُقو َن‬ ‫ب ْع َد َذلِ َ ِئ‬
ُ ُ َ َ‫ك فَُأول‬ َ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh
Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-
benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan
Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang
yang fasik. (QS. An-Nur;55)
‫اء َأ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم‬ ‫ش‬
َ ‫ا‬‫ذ‬
َ ‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ع‬ ‫ف‬َ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫م‬
َّ ‫ث‬
ُ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ك‬
ُ ‫ت‬
َ ‫ن‬ْ ‫َأ‬ ‫اهلل‬ ‫اء‬ ‫ش‬
َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬ ِ‫تَ ُكو ُن النُّب َّوةُ ف‬
َ َُ َْ ُ َ َْ ُ
‫اء اهللُ َأ ْن تَ ُكو َن ثُ َّم َي ْرَفعُ َها ِإ َذا‬ ‫ش‬َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬
ُ ‫و‬ ‫ك‬
ُ ‫ت‬‫ف‬َ ِ‫اج النُّب َّو‬
‫ة‬ ِ ‫ه‬ ‫ن‬ْ ِ
‫م‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ة‬
ٌ ‫ف‬
َ ‫ال‬
َ ‫خ‬ِ ‫تَ ُكو ُن‬
َ َ َ ُ َ َ
‫اء اهللُ َأ ْن يَ ُكو َن ثُ َّم‬ َ ‫اضا َفيَ ُكو ُن َما َش‬ ًّ ‫اء اهللُ َأ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن ُم ْل ًكا َع‬ َ ‫َش‬
‫اء اهللُ َأ ْن‬ َ ‫َي ْرَف ُع َها ِإذَا َش‬
َ ‫اء َأ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن ُم ْل ًكا َج ْب ِريَّةً َفتَ ُكو ُن َما َش‬
ِ ‫اء َأ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن ِخالَفَةً َعلَى ِم ْن َه‬
‫اج الن ُُّب َّوِة‬ َ ‫تَ ُكو َن ثُ َّم َي ْرَف ُع َها ِإذَا َش‬
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada.
Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian
akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah
ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga
ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia
berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan)
diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.
Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”. (HR.
Ahmad)
ِ ِ ِ ُ ‫ال رس‬
‫ض‬َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ِإ َّن اللَّهَ َزَوى لي اَأْل ْر‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ق‬
‫ت َم َشا ِرَق َها َوَمغَا ِرَب َها َوِإ َّن‬ ِ
ُ ْ‫ض َف َرَأي‬ َ ‫ال ِإ َّن َربِّي َزَوى لي اَأْل ْر‬ َ َ‫َْأو ق‬
ُ ‫ي لِي ِم ْن َها َوُأ ْع ِط‬
‫يت الْ َك ْن َزيْ ِن اَأْل ْح َم َر‬ ِ َ ‫مل‬
َ ‫ْك َُّأمتي َسيَْبلُ ُغ َما ُز ِو‬ ُ
‫ض‬ َ َ‫َواَأْلْبي‬

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah


telah mendekatkan bumi ini untukku, atau beliau
mengatakan: "Rabbku telah mendekatkan bumi ini
untukku, sehingga aku dapat melihat antara timur dan
baratnya. Sungguh, kekuasaan umatku akan sampai pada
jarak yang diperlihatkan kepadaku tersebut. Aku telah
diberi dua harta simpanan; harta berwarna merah (emas)
dan harta berwarna putih (perak)...(HR. Abu Daud)
َ‫ت َم َد ٍر َوالَ َوبٍَر ِإالَّ َْأد َخلَهُ اللَّهُ َكلِ َمة‬ ُ ‫ض َبْي‬ ْ ْ‫الَ َيْب َقى َعلَى ظَ ْه ِر ا‬
ِ ‫َألر‬
‫اِإْل ْسالَِم بِعِِّز َع ِزي ٍز َْأو ذُ ِّل َذلِ ٍيل ِإ َّما يُعُِّزُه ْم اللَّهُ َعَّز َو َج َّل َفيَ ْج َعلُ ُه ْم‬
‫ِم ْن َْأهلِ َها َْأو يُ ِذهُّلُ ْم َفيَ ِد ُين ْو َن هَلَا‬
Tidak akan tersisa di muka bumi ini satu rumah pun
baik di kota atau di kampung kecuali Allah akan
memasukkan ajaran Islam di dalamnya dengan
kemuliaan yang dimuliakan atau kehinaan yang
dihinakan. Allah akan memuliakan mereka sehingga
mereka menjadi pemeluknya atau sebaliknya
menghinakan mereka sehingga mereka tunduk
kepada Islam (HR. Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim,
Ibn Hibban, al-Haytsami, Ibn Mandah dan al-
Ashbahani)
‫وأخير دعوانا‬
‫أن الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai