Beberapa pendapat lain mengemukakan bahwa selain sumber hukum Islam yang
disebutkan di atas, ada sumber hukum Islam lainnya, yaitu:
Istishab,
Istihsan,
Saddudz-dzari’ah atau tindakan preventif,
urf atau adat
dan Qaul sahabat Nabi SAW.
Secara garis besar pandangan para intelektual Muslim dalam menyikapi tentang HAM, dapat
dikategorikan menjadi empat kelompok, yaitu:
Pertama, kelompok fundamentalis.
Kedua, kelompok reformis sekuler.
Ketiga, kelompok reformis fundamentalis.
Keempat, tipologi kelompok pemikir mutakhir.
G َنG وGُ قGِ فG ْنGُ يG ْمGُهG اGَ نG ْقG َزG َرG اG َّمG ِمG َوG ْمGُ هGَ نG ْيGَ بGىGٰ GرGَ G وG ُشGمGْ Gُ هG ُرG َأ ْمG َوGَ اَل ةGَّGصGلG اGاG وG ُمG اGَ َأ قGوGَ G ْمG ِهGِّG بGرGَ Gِ لGاG وGُبG اGجGَ Gَ تG ْسG اGنGَ G يG ِذGَّلG اGَو
“Dan urusan mereka diselesaikan secara musyawarah di antara mereka”. Dalam
surat Ali Imran:159 dinyatakan: “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan
itu”.
2. Al-‘Adalah
Al-‘adalah memiliki arti keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk
rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan
bijaksana.
3. Al-Musawah
Al-Musawah ini memiliki arti kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih
tinggi dan lebih rendah dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya.
Q.S Al Hujarat 13.
Gِ هَّللاG َدG ْنGعGِ G ْمG ُكG َمG َرG َأ ْكG ِإ َّنGۚ GاG وGُ فG َرG اG َعGَ تGِ لGلGَ ِئG اGَ بGَ قG َوG اGًبG وG ُعG ُشGمGْ G ُكG اGَ نG ْلG َعG َجG َوGىGٰ Gَ ثG ُأ ْنG َوG ٍرG َكG َذGنGْ G ِمG ْمG ُكG اGَ نG ْقGَ لG َخG اGَّ ِإ نGس
Gُ G اGَّنGلG اG اGَ هGُّG َأ يG اGَي
G ٌرG يGِ بG َخG ٌمG يGِ لG َعGَ هَّللاG ِإ َّنGۚ GمGْ G ُكG اGَ قGَأ ْت
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
4. Al-Amanah
Al-Amanah memiliki kata lain “dapat dipercaya”, yakni merupakan sikap pemenuhan
kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain.
Persoalan amanah disini juga terkait dengan sikap adil. Sehingga Allah SWT.
menegaskan dalam surat an-Nisa’: 58:
َانGGه ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكGٖ Gِاس اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن هّٰللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم ب ۙ ٓ ا َّن هّٰللا يْأم ُر ُكم اَ ْن تَُؤ ُّدوا ااْل َمٰ ٰن
ِ َّت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن
ِ ْ ُ َ َ ِ
ِ ََس ِم ْيع ًۢا ب
ص ْيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”.
5. Al-Masuliyyah
Al-Masuliyyah ialah memiliki arti tanggung jawab.
6. Al-Hurriyyah
Al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap orang, setiap warga masyarakat
diberi hak dan kebebasan untuk mengeksperesikan pendapatnya.
KESIMPULAN
Pengertian hukum Islam atau syariat islam adalah sistem kaidahkaidah yang didasarkan
pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang sudah
dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluknya.
Dan hal ini mengacu pada apa yang telah dilakukan oleh Rasul untuk melaksanakannya secara
total. Syariat menurut istilah berarti hukum-hukum yang diperintahkan Allah Swt untuk
umatNya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik yang berhubungan dengan kepercayaan.
Hak asasi manusia (HAM) merupakan sebuah hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang
wajib dihormati, di jungjung tinggi, di lindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat martabat manusia. Hak Asasi Manusia sudah
seharusnya untuk dimiliki oleh seseorang sejak dalam kandungan, sebab sejak dalam kandungan
kita sudah diciptakan sebuah hati yang memiliki rasa dan kepeekaan untuk menjadi makhluk
sosial. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menegakkan HAM adalah ketika
pada tahun ke-9 hijriah, kaum muslimin berhasil membebaskan kawasan yang dihuni kaum
Yahudi Bani Najran. Setelah itu, Rasulullah langsung membuat traktat yang ditandatangani
secara bersama dengan para pemuka Bani Najran. Pada butir-butir traktat yang dibuat itu, Nabi
Muhammad SAW dengan lapang dada mengakui hak warga Yahudi Bani Najran untuk
mengamalkan keyakinannya. Bahkan, keamanan dan penjagaan atas harta benda milik warga
SARAN
Masih perlu adanya pembelajaran dan pengetahuan yang lebih lanjut akan pengetahuan
hukum islam dan Hak Asasi Manusia khususnya kepada Mahasiswa. Hal ini supaya tidak ada
yang melenceng dan menyimpang dari hukum islam yang sudah di tetapkan dan supaya tidak ada
yang menyepelekan Hak Asasi Manusia yang sudah seharusnya dimiliki oleh semua orang yang
lahir di dunia ini.