Anda di halaman 1dari 9

HUKUM, HAM, DAN DEMOKRASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

DAN FAKTA APLIKASINYA DI INDONESIA


Disusun oleh : Kelompok 5
Tri Agusnia Wati (21042010165)
Novan Ramadhanu Giananda (21042010170)
Febby Dzurrotul Amaliyah (21042010184)
Elfitra Widia Wulandari (21042010186)
Arum Natazya ( 2104201028)
Hukum Islam
Kata hukum secara etimologi berasal dari akar kata bahasa Arab, َhakama-yahkumu yang
kemudian bentuk mashdar-nya menjadi ُhukman. Lafadz al-hukmu adalah bentuk tunggal
dari bentuk jamak ُ .ahkâm-al Berdasarkan akar kata َ hakama tersebut kemudian muncul kata
al-hikmah yang memiliki arti kebijaksanaan.
Arti lain yang berasal dari akar kata adalah “kendali atau kekangan kuda”, yang berarti
bahwa keberadaan hukum pada hakikatnya adalah untuk mengatur atau membatasi
seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Arti “mencegah atau menolak” juga
merupakan salah satu arti dari lafadz hukmu yang berakar dari kata hakama. Mencegah
ketidakadilan, mencegah kezaliman, mencegah penganiayaan dan mengusir Mafsadat
lainnya.
 Sumber Hukum Islam
Alqur’an, Hadist, Ijma, Qiyas

Beberapa pendapat lain mengemukakan bahwa selain sumber hukum Islam yang
disebutkan di atas, ada sumber hukum Islam lainnya, yaitu:
 Istishab,
 Istihsan,
 Saddudz-dzari’ah atau tindakan preventif,
 urf atau adat
 dan Qaul sahabat Nabi SAW. 

 Pembagian Hukum Islam


Wajib, Sunnah, Haram, Makruh, Mubah
Dari kelima pembagian hukum islam di atas, hal mana yang paling sering di langgar?
Apapun itu, semoga semakin hari semakin bias di perbaiki dan lekas mendapat hidayah.

 Tujuan Hukum Islam


1. Maqhasid syariah,
2. Kemaslahatan umat,
3. Kemaslahatan dunia akhirat
Ada lima unsur pokok terciptanya kemaslahatan di dunia dan akhirat, yaitu :  agama,
jiwa, akal, keturuan dan harta. Kelima unsur tersebut jika di bahas secara terfokus
dan mendalam akan banyak sekali uraiannya. Umumnya ini akan kamu pelajari jika
mengambil jurusan agama atau belajar secara mandiri. 

Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan anugerah yang harus dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan segala sesuatunya.
Kehormatan serta perlindungan harkat martabat manusia.

 Konsep hak Asasi Manusia Dalam Islam


firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Secara garis besar pandangan para intelektual Muslim dalam menyikapi tentang HAM, dapat
dikategorikan menjadi empat kelompok, yaitu:
Pertama, kelompok fundamentalis.
Kedua, kelompok reformis sekuler.
Ketiga, kelompok reformis fundamentalis.
Keempat, tipologi kelompok pemikir mutakhir.

 Implementasi Hak Asasi Manusia dalam Hukum Islam Di Indonesia


Komnas HAM
 Perlindungan Islam terhadap Hak Asasi Manusia
Adapun hak-hak asasi manusia yang dilindungi oleh hukum islam antar lain:
1. Hak Hidup Hak hidup adalah hak asasi yang paling utama bagi manusia, yang
merupakan karunia dari Allah bagi setiap manusia. Sebagaimana firman Allah dalam
surat an-Nisa ayat 93 yang artinya: “Dan barang siapa membunuh seorang muslim
dengan sengaja maka balasannya adalah jahannah, kekal dia didalamnya dan Allah
murka atasnya dan melaknatnya serta menyediakan baginya azab yang berat”.
2. Hak Kebebasan Beragama Dalam Islam. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-
baqarah ayat 256, yang artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam,
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dan jalan yang salah”.
3. Hak atas Keadilan. pada surat an-Nahl ayat 90, yang artinya: “sesungguhnya Allah
menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan
Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.”
4. Hak Persamaan Islam. Al-Quran menjelaskan idealisnya tentang persamaan manusia
dalam surat al-Hujurat ayat 13, yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa”
5. Hak mendapatkan Pendidikan. sebagaimana yang dinyatakan oleh hadits nabi saw yang
diriwayatkan oleh Bukhari: “menuntuk ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”
6. Hak Kebebasan Berpendapat. yang dijelaskan dalam surat asy-Syura ayat 38, yang
artinya: “Dan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah diantara mereka”.
7. Hak Kepemilikan. sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 188, yang
artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”
8. Hak Mendapatkan Pekerjaan. sebagaimana sabda nabi saw: “Tidak ada makanan yang
lebih baik yang dimakan seseorang dari pada makanan yang dihasilkan dari tangannya
sendiri”(HR. Bukhari) Disamping itu islam menjamin hak pekerja: “Berilah pekerja itu
upah sebelum kering keringatnya” (HR. Ibnu Majah)
Demokrasi Dalam Islam
 Pengertian Demokrasi
Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau
“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Menurut Joseph A. Schumpeter, demokrasi adalah suatu perencanaan institusional
untuk mencapai keputusan politik  di mana individu-individu memperoleh kekuasaan
untuk memutuskan  cara perjuangan kompetitif  atas suatu rakyat. Sidney Hook dalam
Encyclopaedia Americana mendefinisikan demokrasi sebagai suatu bentuk
pemerintahan  di mana keputusan-keputusan  pemerintah yang penting secara langsung
maupun tidak langsung  didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat dewasa. Menurut Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl,
demokrasi adalah suatu sistem  pemerintahan dimana pemerintah dimintai
pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan mereka pada wilayah publik oleh warga
negara yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan
wakil mereka yang terpilih.
Dari tiga definisi tersebut di atas jelaslah bagi kita bahwa demokrasi mengandung nilai-
nilai, yaitu adanya unsur keperacayaan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat,
adanya pertanggungjawaban bagi seorang pemimpin.

 Demokrasi Dalam Al-Qur’an


Di dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang terkait dengan prinsip-prinsip utama
demokrasi, antara lain QS. Ali Imran: 159 dan al-Syura: 38 (yang berbicara tentang
musyawarah); al-Maidah: 8; al-Syura: 15 (tentang keadilan); al-Hujurat: 13 (tentang
persamaan); al-Nisa’: 58 (tentang amanah); Ali Imran: 104 (tentang kebebasan
mengkritik); al-Nisa’: 59, 83 dan al-Syuro: 38 (tentang kebebasan berpendapat) dst.

elemen-elemen pokok demokrasi dalam perspektif Islam meliputi: as-syura, al-


musawah, al-‘adalah, al-amanah, al-masuliyyah dan al-hurriyyah.
1. As-Syura
Syura (musyawarah) adalah sebuah prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang
secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an. Salah satunya saja disebut dalam QS. As-
Syura: 38:

G‫ َن‬G‫ و‬Gُ‫ ق‬Gِ‫ ف‬G‫ ْن‬Gُ‫ ي‬G‫ ْم‬Gُ‫ه‬G‫ ا‬Gَ‫ ن‬G‫ ْق‬G‫ َز‬G‫ َر‬G‫ ا‬G‫ َّم‬G‫ ِم‬G‫ َو‬G‫ ْم‬Gُ‫ ه‬Gَ‫ ن‬G‫ ْي‬Gَ‫ ب‬G‫ى‬Gٰ G‫ر‬Gَ G‫ و‬G‫ ُش‬G‫م‬Gْ Gُ‫ ه‬G‫ ُر‬G‫ َأ ْم‬G‫ َو‬Gَ‫ اَل ة‬GَّG‫ص‬G‫ل‬G‫ ا‬G‫ا‬G‫ و‬G‫ ُم‬G‫ ا‬Gَ‫ َأ ق‬G‫و‬Gَ G‫ ْم‬G‫ ِه‬GِّG‫ ب‬G‫ر‬Gَ Gِ‫ ل‬G‫ا‬G‫ و‬Gُ‫ب‬G‫ ا‬G‫ج‬Gَ Gَ‫ ت‬G‫ ْس‬G‫ ا‬G‫ن‬Gَ G‫ ي‬G‫ ِذ‬Gَّ‫ل‬G‫ ا‬G‫َو‬

            “Dan urusan mereka diselesaikan secara musyawarah di antara mereka”. Dalam
surat Ali Imran:159 dinyatakan: “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan
itu”.

2. Al-‘Adalah
Al-‘adalah memiliki arti keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk
rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan
bijaksana.
3. Al-Musawah
Al-Musawah ini memiliki arti kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih
tinggi dan lebih rendah dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya.
Q.S Al Hujarat 13.

Gِ ‫ هَّللا‬G‫ َد‬G‫ ْن‬G‫ع‬Gِ G‫ ْم‬G‫ ُك‬G‫ َم‬G‫ َر‬G‫ َأ ْك‬G‫ ِإ َّن‬Gۚ G‫ا‬G‫ و‬Gُ‫ ف‬G‫ َر‬G‫ ا‬G‫ َع‬Gَ‫ ت‬Gِ‫ ل‬G‫ل‬Gَ ‫ِئ‬G‫ ا‬Gَ‫ ب‬Gَ‫ ق‬G‫ َو‬G‫ ا‬Gً‫ب‬G‫ و‬G‫ ُع‬G‫ ُش‬G‫م‬Gْ G‫ ُك‬G‫ ا‬Gَ‫ ن‬G‫ ْل‬G‫ َع‬G‫ َج‬G‫ َو‬G‫ى‬Gٰ Gَ‫ ث‬G‫ ُأ ْن‬G‫ َو‬G‫ ٍر‬G‫ َك‬G‫ َذ‬G‫ن‬Gْ G‫ ِم‬G‫ ْم‬G‫ ُك‬G‫ ا‬Gَ‫ ن‬G‫ ْق‬Gَ‫ ل‬G‫ َخ‬G‫ ا‬Gَّ‫ ِإ ن‬G‫س‬
Gُ G‫ ا‬Gَّ‫ن‬G‫ل‬G‫ ا‬G‫ ا‬Gَ‫ ه‬GُّG‫ َأ ي‬G‫ ا‬Gَ‫ي‬

G‫ ٌر‬G‫ ي‬Gِ‫ ب‬G‫ َخ‬G‫ ٌم‬G‫ ي‬Gِ‫ ل‬G‫ َع‬Gَ ‫ هَّللا‬G‫ ِإ َّن‬Gۚ G‫م‬Gْ G‫ ُك‬G‫ ا‬Gَ‫ ق‬G‫َأ ْت‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.

4. Al-Amanah
Al-Amanah memiliki kata lain “dapat dipercaya”, yakni merupakan sikap pemenuhan
kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain.
Persoalan amanah disini juga terkait dengan sikap adil. Sehingga Allah SWT.
menegaskan dalam surat an-Nisa’: 58:
  َ‫ان‬GG‫ه ۗ اِ َّن هّٰللا َ َك‬Gٖ Gِ‫اس اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن هّٰللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم ب‬ ۙ ٓ ‫ا َّن هّٰللا يْأم ُر ُكم اَ ْن تَُؤ ُّدوا ااْل َمٰ ٰن‬
ِ َّ‫ت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
ِ ْ ُ َ َ ِ
ِ َ‫َس ِم ْيع ًۢا ب‬
‫ص ْيرًا‬
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”.
5. Al-Masuliyyah
Al-Masuliyyah ialah memiliki arti tanggung jawab.
6. Al-Hurriyyah
Al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap orang, setiap warga masyarakat
diberi hak dan kebebasan untuk mengeksperesikan pendapatnya.

Problematika Penerapan Perda Syariah di Indonesia


Aceh, menuntut diberlakukannya Undang-Undang Otonomi khusus sebagai daerah
Istimewa dan sebagai daerah yang memiliki budaya Islam yang sangat kental, yang terkenal
dengan serambi Mekah. Begitu juga daerah-daerah lain seperti Sumatera Barat, Banten,
Bulukumba dan lain-lain sebagainya. Sehingga akhirnya gagasan ini menjadi perdebatan yang
sangat kuat di kalangan Anggota DPR untuk mengakui keberadaan Peraturan Daerah (Perda)
Syar'iah.

a. Pengertian Perda Syariah


Perda (Peraturan Daerah) Syari'ah adalah suatu peraturan yang bermuatan nilai dan atau
norma Islam yang bersumber dari Alqur'an dan Sunnah yang berlaku di suatu daerah.
b. Otonomi Khusus Aceh dan Perda Syariah
Aceh merupakan salah satu daerah propinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum
yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Otonomi khusus Aceh diamanatkan dalam TAP No. IV/MPR/1999 yang dikuti dengan
pembentukan UU No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam kemudian dicabut dan diganti dengan UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh (UUPA). UUPA merupakan hasil kesadaran yang kuat dari Pemerintah dan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding) pada tanggal 15 Agustus 2005, guna menyelesaikan konflik secara damai.
Menurut Bagir Manan, pengertian “khusus” dalam pengertian dari kalimat daerah yang bersifat
khusus adalah penyelenggaraan secara khusus sesuai dengan karakteristik dan kondisi daerah
yang bersangkutan. Kekhususan atau bersifat istimewa yang diberikan kepada Aceh di bidang
Syariat Islam, Pendidikan, Adat dan Peran ulama dalam penetapan kebijakan daerah.

KESIMPULAN

Pengertian hukum Islam atau syariat islam adalah sistem kaidahkaidah yang didasarkan
pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang sudah
dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluknya.
Dan hal ini mengacu pada apa yang telah dilakukan oleh Rasul untuk melaksanakannya secara
total. Syariat menurut istilah berarti hukum-hukum yang diperintahkan Allah Swt untuk
umatNya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik yang berhubungan dengan kepercayaan.

Hak asasi manusia (HAM) merupakan sebuah hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang
wajib dihormati, di jungjung tinggi, di lindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat martabat manusia. Hak Asasi Manusia sudah
seharusnya untuk dimiliki oleh seseorang sejak dalam kandungan, sebab sejak dalam kandungan
kita sudah diciptakan sebuah hati yang memiliki rasa dan kepeekaan untuk menjadi makhluk
sosial. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menegakkan HAM adalah ketika
pada tahun ke-9 hijriah, kaum muslimin berhasil membebaskan kawasan yang dihuni kaum
Yahudi Bani Najran. Setelah itu, Rasulullah langsung membuat traktat yang ditandatangani
secara bersama dengan para pemuka Bani Najran. Pada butir-butir traktat yang dibuat itu, Nabi
Muhammad SAW dengan lapang dada mengakui hak warga Yahudi Bani Najran untuk
mengamalkan keyakinannya. Bahkan, keamanan dan penjagaan atas harta benda milik warga

Najran juga menjadi tanggung jawab kaum muslimin.

SARAN

Masih perlu adanya pembelajaran dan pengetahuan yang lebih lanjut akan pengetahuan
hukum islam dan Hak Asasi Manusia khususnya kepada Mahasiswa. Hal ini supaya tidak ada
yang melenceng dan menyimpang dari hukum islam yang sudah di tetapkan dan supaya tidak ada
yang menyepelekan Hak Asasi Manusia yang sudah seharusnya dimiliki oleh semua orang yang
lahir di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai