Anda di halaman 1dari 19

FILOSOFI PEMBANGUNAN

oleh
Kepala Bappeda Provinsi Papua

Materi disampaikan pada Diklat Non-Degree Bappenas


Jayapura, 25 September 2019
PENGERTIAN PEMBANGUNAN
• PORTES (1976) MENDEFINISIKAN ‘DEVELOPMENT’ SEBAGAI
TRANSFORMASI EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA. DENGAN
MENEKANKAN KEPADA MAKNA ‘PROSES.’
• KARTASASMITA (1994) MENDEFINISKAN PEMBANGUNAN SEBAGAI
SUATU PROSES PERUBAHAN KE ARAH YANG LEBIH BAIK MELALUI
UPAYA YANG DILAKUKAN SECARA TERENCANA
FILOSOFI PEMBANGUNAN MANUSIA
HUMAN DEVELOPMENT REPORT (2006) : EMPAT LANDASAN BAGI
TERCAPAINYA SUATU PEMBANGUNAN YANG BERORIENTASI
PADA MANUSIA, YAITU :

1.Equal Citizenship yang menunjuk pada suatu kesetaraan


antarwarga
2.Social Minimum yang menunjuk pada batas minimal bagi
pembangunan manusia, dalam artian terpenuhinya setiap keperluan
mendasar setiap manusia
3.Equality of Opportunity, setiap masyarakat berhak mendapatkan
kesejajaran kesempatan untuk nutrisi, udara, air, perlindungan,
perubahan cuaca yang tiba-tiba, bencana, dan penyakit.
4.Fair Distribution, semua masyarakat berhak mendapatkan akses
distribusi sumber daya dan kekayaan publik dengan adil

Sosial Capital dan Sosial Trust


PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
Abdullah (2007) :
1.Sudah waktunya kecenderungan oposisi biner (top-
down; barat-timur; rasional- irasional; modern-
tradisional) dihilangkan dalam sistem pembangunan
karena telah terjadi bias pada pemaknaan tunggal dan
bersifat satu arah.
2.Pembangunan bukan lagi bersifat top-down,
melainkan bersifat horizontal yang menyangkut
hubungan-hubungan yang sinergis dan kemitraan.

Post-Developmentalism
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Brundtland (1987) mendefinisikan Pembangunan berkelanjutan
adalah terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development
2. Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan
berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial,
dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat
3. Budimanta (2005) dan Sudarmadji (2008) menyatakan bahwa
pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai
kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam
kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan
lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan
kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan
memanfaatkannya.
4. (UNESCO, 2001) menyebutkan “pembangunan tidak hanya dipahami
sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk
mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual
5. Marlina (2009) mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan
ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan
(ASKAR JAYA, 2004): EMPAT KOMPONEN YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM PEMBANGUNAN BRKELANJUTAN YAITU :

1. PEMBANGUNAN YANG MENJAMIN PEMERATAAN DAN


KEADILAN SOSIAL
2. PEMBANGUNAN YANG MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN
HAYATI
3. PEMBANGUNAN YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN
INTEGRATIF
4. PEMBANGUNAN YANG MEMINTA PERSPEKTIF JANGKA
PANJANG
TEORI DAN MAZHAB PEMBANGUNAN
• Teori moderniasi berangkat dari motivasi untuk mengubah
cara produksi masyarakat di negara-negara berkembang, dari
pra-kapitalis menjadi kapitalis
• Teori Dependensi bertolak dari Teori Masxisme, mengangkat
kritik terhadap kapitalisme yang dinilai menjadi pendorong
adanya eksploitasi negara kuat terhadap negara yang lebih
lemah
• Sedangkan Teori Sistem Dunia didasari kritik tehadap teori
dependensi, dengan menganalisa persoalan kapitalisme
dengan satuan analisis dunia sebagai satu kesatuan sistem
ekonomi kapitalis.
TEORI MODERNISASI
1. Walt Whitman Rostow: Teori Lima Tahap
Pembangunan (Masyarakat tradisional, Prakondisi
untuk lepas landas, Lepas landas, Bergerak ke
kedewasaan, Era konsumsi massal yang tinggi)
2. Harrod-Domar: Tabungan dan Investasi
3. David McClelland: Dorongan Berprestasi atau n-Ach
4. Bert F. Hoselitz: Faktor-faktor Non Ekonomi
5. Alex Inkeles dan David H. Smith: Manusia Modern
Teori ketergantungan
• Andre Gunder Frank : Pembangunan
Keterbelakangan (dua kelompok yaitu negara pusat
dan negara pinggiran yang terbelakang. Hubungan-
hubungan negara pusat-pinggiran ada dalam suatu
sistem kapitalis dunia)
• Raul Prebisch: Industri Substitusi Impor
• Paul Baran: Sentuhan Yang Mematikan dan
Kretinisme
• Theotonio Dos Santos: Struktur Ketergantungan
Teori Sistem Dunia,
Wallerstein membagi sistem dunia kapitalis dibagi ke
dalam tiga jenis, yaitu Negara Core, Semi-peripheral,
dan Negara Peripheral. Wallerstein merumuskan tiga
model terjadinya proses kenaikan kelas, yaitu:
a.Kenaikan kelas terjadi dengan merebut kesempatan
yang datang
b.Kenaikan kelas terjadi melalui undangan
Mazhab Pembangunan
Adelman (1961) mengidentifikasi tiga faktor utama yang
mendorong perubahan teori dan paradigma pembangunan
ekonomi dari masa ke masa. Pertama, adanya perubahan
ideologi, terutama antara Kapitalisme dan Marxisme; Kedua,
adanya revolusi dan inovasi teknologi yang membawa pada
perubahan pola produksi konsumsi masyarakat; Ketiga, adanya
perubahan lingkungan Internasional sebagai dampak globalisasi
ekonomi yang berlangsung sangat intensif, yang tercermin pada
semakin terintegrasinya kegiatan ekonomi antar bangsa
a. Mahzab Historismus, menekankan pendekatan yang bersifat
evolusioner pada ilmu ekonomi
b. Mazhab Klasik, tiga syarat mutlak yang diperlukan guna mencapai
keberhasilan pembangunan yaitu spesialisasi, efisiensi dan pasar
bebas
c. Mazhab Keynesian
PENGERTIAN PERENCANAAN DAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
Konsep dasar perencanaan adalah rasionalitas, yaitu cara
berpikir ilmiah dalam menyelesaikan problem dengan cara
sistematis dan menyediakan berbagai alternatif solusi guna
memperoleh tujuan yang diinginkan. Perencanaan juga berkaitan
dengan pengambilan keputusan (decisionmaker), sedangkan
kualitas hasil pengambilan keputusan berkorelasi dengan
pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience), informasi
berupa data yang dikumpulkan oleh pengambil keputusan
(executor). Menurut Friedmann, perencanaan akan berhadapan
dengan problem mendasar yakni bagaimana teknis pengetahuan
perencanaan yang efektif dalam menginformasikan aksiaksi
publik

PERLU DIKLAT
Paradigma Perencanaan Pembangunan
1. Theosentris, adalah paham yang melahirkan suatu pemerintahan
teokrasi, yang menggabungkan antara dogma-dogma agama dan
kekuasaan dimana masyarakat diatur dan diperintah oleh raja-raja
melalui suatu sistem yang bersifat militer, yang didampingi oleh ahli
agama atau pendeta
2. Positivism, perencanaan jenis ini hanya percaya pada perihal yang
nyata, tidak khayal, menolak metafisika dan teologi
3. Utopianism, bertujuan mengembangkan nilai-nilai esensial
kemanusiaan dan lingkungan yang telah terabaikan oleh sistem
industri dan birokrasi, untuk dibawa ke suatu masa depan yang ideal
(lingkungan sosial dan fisik).
4. Rasionalism, adalah sumber pengetahuan yang dapat dipercaya akal
(rasio) dan pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan
pengetahuan yang diperoleh oleh akal.
5. Pragmatisme, dalam paradigma ini perubahan bukan dituntun oleh
pikiran-pikiran yang datang dari luar, melainkan oleh pengalaman
empiris langsung
6. Fenomenologi, paradigma perencanaan ini memberi perhatian pada
perihal yang nampak, terlihat pada dirinya sendiri
Paradigma pembangunan oleh para peneliti
pembangunan mencakup (Mustopadidjaja, 2003
dan Bratakusumah, 2009):
• Pertumbuhan, dengan titik berat pada pertumbuhan
ekonomi
• Pemerataan,
• Peranserta, didasarkan pada pemikiran bahwa manusia
atau penduduk bukan hanya sekedar obyek pembangunan,
tetapi harus diperankan sebagai subyek pembangunan
• Pembangunan Berkelanjutan
• Kualitas Manusia,
• Daya Saing Nasional
• Kebahagiaan,
TEORI, PROSES, DAN JENIS PERENCANAAN
UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), yang berbunyi:“Perencanaan
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia
Alasan melakukan perencanaan, antara lain:
1.Menemu kenali atau untuk mengurangi ketidakpastian
2.Mengintegrasikan metoda dan teknologi yang rasional
kedalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan
3.Memberikan peluang untuk dapat mengawasi upaya yang
dilakukan
4.Meningkatkan peran serta dalam proses pengambilan
keputusan
Jenis-jenis rencana pembangunan sebagaimana
disampaikan oleh Waterston (1962), antara lain:

1. Wartime planning (Perencanaan Masa


Perang),
2. Town and county planning (Perencanaan
Kota dan Pemukiman),
3. Anticyclical planning (Perencanaan Saat
Krisis),
4. Development planning (Perencanaan
Pembangunan),
Pendekatan perencanaan mencakup pendekatan
politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-
down), dan bawah-atas (bottom-up).
Perencanaan adalah suatu proses, namun
rencana yang dihasilkan dapat dikatakan
baik manakala:
1. Dari Segi Ekonomi, paling Efisien;
2. Dari Segi Politis, paling Bisa Diterima;
3. Dari Segi Administrasi, paling Bisa
Dilaksanakan;
4. Dari Segi Etis Filosofis, Tidak Bertentangan
dengan Nilai-Nilai Sosial Budaya.

Anda mungkin juga menyukai