oleh
Kepala Bappeda Provinsi Papua
Post-Developmentalism
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Brundtland (1987) mendefinisikan Pembangunan berkelanjutan
adalah terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development
2. Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan
berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial,
dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat
3. Budimanta (2005) dan Sudarmadji (2008) menyatakan bahwa
pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai
kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam
kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan
lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan
kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan
memanfaatkannya.
4. (UNESCO, 2001) menyebutkan “pembangunan tidak hanya dipahami
sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk
mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual
5. Marlina (2009) mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan
ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan
(ASKAR JAYA, 2004): EMPAT KOMPONEN YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM PEMBANGUNAN BRKELANJUTAN YAITU :
PERLU DIKLAT
Paradigma Perencanaan Pembangunan
1. Theosentris, adalah paham yang melahirkan suatu pemerintahan
teokrasi, yang menggabungkan antara dogma-dogma agama dan
kekuasaan dimana masyarakat diatur dan diperintah oleh raja-raja
melalui suatu sistem yang bersifat militer, yang didampingi oleh ahli
agama atau pendeta
2. Positivism, perencanaan jenis ini hanya percaya pada perihal yang
nyata, tidak khayal, menolak metafisika dan teologi
3. Utopianism, bertujuan mengembangkan nilai-nilai esensial
kemanusiaan dan lingkungan yang telah terabaikan oleh sistem
industri dan birokrasi, untuk dibawa ke suatu masa depan yang ideal
(lingkungan sosial dan fisik).
4. Rasionalism, adalah sumber pengetahuan yang dapat dipercaya akal
(rasio) dan pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan
pengetahuan yang diperoleh oleh akal.
5. Pragmatisme, dalam paradigma ini perubahan bukan dituntun oleh
pikiran-pikiran yang datang dari luar, melainkan oleh pengalaman
empiris langsung
6. Fenomenologi, paradigma perencanaan ini memberi perhatian pada
perihal yang nampak, terlihat pada dirinya sendiri
Paradigma pembangunan oleh para peneliti
pembangunan mencakup (Mustopadidjaja, 2003
dan Bratakusumah, 2009):
• Pertumbuhan, dengan titik berat pada pertumbuhan
ekonomi
• Pemerataan,
• Peranserta, didasarkan pada pemikiran bahwa manusia
atau penduduk bukan hanya sekedar obyek pembangunan,
tetapi harus diperankan sebagai subyek pembangunan
• Pembangunan Berkelanjutan
• Kualitas Manusia,
• Daya Saing Nasional
• Kebahagiaan,
TEORI, PROSES, DAN JENIS PERENCANAAN
UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), yang berbunyi:“Perencanaan
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia
Alasan melakukan perencanaan, antara lain:
1.Menemu kenali atau untuk mengurangi ketidakpastian
2.Mengintegrasikan metoda dan teknologi yang rasional
kedalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan
3.Memberikan peluang untuk dapat mengawasi upaya yang
dilakukan
4.Meningkatkan peran serta dalam proses pengambilan
keputusan
Jenis-jenis rencana pembangunan sebagaimana
disampaikan oleh Waterston (1962), antara lain: