Dibuat Oleh: Mursyid Junianto - 157885012 Robert Tajuddin - 16070885002 Maulana Abdul M.U. - 16070885007 PERGESERAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
• Ekonomi pembangunan mengalami
pasang surut. Teori pembangunan mulai naik daun sejak makalah seminar Rosenstein Rodan (1943) menjadi acuan kajian pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) yang umumnya bekas jajahan dan masih miskin. • Selama setengah abad lalu, kita telah menyaksikan upaya-upaya untuk mempercepat pembangunan negara- negara miskin dan NSB oleh komunitas international yang sebelumnya belum pernah terjadi. • Upaya tersebut dilatarbelakangi oleh adanya evolusi paradigma tentang pembangunan ekonomi (termasuk hakikat, sebab, dan pilihan kebijakan) bagi perbaikan tingkat dan kualitas dari proses pembangunan. Tujuan Pembangunan
• Pada mulanya upanya pembangunan
NSB diidentikan dengan upaya meningkatkan pendapatan per kapita atau popular disebut strategi pertumbuhan ekonomi. • Dengan ditingkatkannya pendapatan per kapita, diharapkan masalah- masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan. • Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya mereka sependapat bahwa kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. • Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Teori Pertumbuhan Makroekonomi
• Evolusi teori pertumbuhan
makroekonomi dimulai dari teori- teori pertumbuhan linier yang diungkapkan oleh Adam Smith, Karl Marx, dan Rostow (Kuncoro, 2006: bab 3; Kuncoro, 2010: bab 3). • Teori pertumbuhan makroekonomi pada masa itu melihat pertumbuhan ekonomi terbatas karena adanya sifat kelangkaan pada sumber daya alam dan kemiskinan para pekerja. • Pada awalnya, ekonom sebelum Adam Smith melihat dunia dalam hubungan statis (Lynn, 2003). • Kemakmuran diartikan hanya mengakumulasikan emas dan perak, dan peran negara adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya logam-logam mulia. • Adam Smith tidak setuju dengan pemikiran statis tersebut. Dia menganggap kemakmuran negara diperoleh dari kemampuannya untuk menggunakan sumber daya alam dan manusia. • Tujuannya untuk menghasilkan tingkat produksi yang lebih baik dengan menekankan adanya spesialisasi individu dan pembagian kerja. • Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) muncul ketika isu mengenai lingkungan muncul pada dasawarsa 1970-an. • Pesan utamanya adalah bahwa tata dunia baru atau lama tidak akan menguntungkan apabila sistem biologis alam yang menopang ekonomi dunia tidak diperhatikan. Dari Akumulasi Modal Hingga Modal Manusia
• Pada generasi kedua, teori
pembangunan banyak menekankan pada akumulasi modal sumber daya manusia. • Dengan menciptakan agen- agen pembangunan yang lebih produktif melalui pengetahuan, kesehatan, dan nutrisi yang lebih baik, dan peningkatan keterampilan (Meier & Stiglitz, 2001). Paradigma Pembangunan Dalam Islam
• Paradigma yang digunakan
dalam ekonomi Islam adalah keadilan sosial dan ekonomi sebagai tujuan utama (Q.S. 57:25). • Oleh karena itu, tidak seperti paradigma pasar dalam teori ekonomi konvensional yang memaksimalkan kekayaan dan konsumsi, ekonomi Islam menekankan perlunya keseimbangan kebutuhan material dan spiritual. • Kebutuhan spiritual tidak hanya dipuaskan dengan doa, namun juga terpenuhinya perilaku individu daan sosial sesuai ajaran Islam (syariah). • Ekonomi Islam adalah ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat. (Hasanuzzaman, 1984: 52). Terima Kasih ^_^
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro