1. Faktor ekonomi
• Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan
susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis:
"Dengan hal-hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik
kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
• Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut
akumulasi modal atau pembentukan modal.
Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio;
incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi
modern".
• Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam
kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan
membantu meningkatkan produktivitasnya.
2. Faktor non-ekonomi
• Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat
membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme à menanamkan semangat
baru dan memunculkan kelas pedagang baru à menghasilkan perubahan
pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial à orang dibiasakan menabung
dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat
untuk berhemat", memaksimumkan output untuk input tertentu.
• Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh
membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan
tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan
ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi negara terbelakang.
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN
2. Teori Ricardian
• Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and Taxation" (1917).
• Teori distribusi, dengan asumsi:
(1) seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri,
(2) berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
(3) persediaan tanah tetap,
(4) permintaan akan gandum inelastis,
(5) buruh dan modal merupakan input variables,
(6) keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
(7) upah buruh cukup untuk hidup minimal,
(8) harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
(9) permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
(10) terdapat persaingan yang sempurna,
(11) pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
• Atas dasar asumsi tersebut di atas, Ricardo membangun teorinya tentang saling
hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis,
dan buruh. Masing-masing kelompok mendapatkan uang sewa, keuntungan, dan
upah.
• Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk
marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata
dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam pengolahan tanah.
• Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah buruh.
• Keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal,
yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan kemauan untuk menabung.
3. Teori Keynes
4. Teori Schumpeter
5. Teori Dualistik
• Dualisme teknologi berarti penggunaan berbagai fungsi produksi pada sektor maju
dan sektor tradisional dalam perekonomian terbelakang.
• Higgins membangun teorinya di sekitar dua barang, dua faktor produksi dan dua
sektor dengan kekayaan faktor dan fungsi produksinya.
• Sektor industri vs non industri, perbedaan produktivitas disebabkan oleh:
(1) modal,
(2) penggunaan penggetahuan,
(3) organisasi.
• Kritik atas teori Higgins:
(1) koefisien tidak tetap di sektor industri,
(2) harga faktor tidak tergantung pada kekayaan faktor,
(3) mengabaikan faktor kelembagaan,
(4) mengabaikan penggunaan teknik penyerap buruh,
(5) besarnya dan sifat pengangguran tersembunyi tidak jelas.
Teori dualistik finansial dari Mynt:
Dualisme Regional:
• Investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih daripada secara serentak
di semua sektor ekonomi.
• Rostow: "agar suatu ekonomi dapat melampaui tahap masyarakat tradisional dan
mencapai tahap tinggal landas maka yang penting ialah meningkatkan laju investasi
produktif dari 5% atau kurang hingga menjadi 10% atau lebih".
• Strategi Hirchman: "dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian, sesuai
dengan strategi yang dirancang sebelumnya, adalah cara yang terbaik untuk
mencapai pertumbuhan pada suatu negara terbelakang. Investasi pada industri atau
sektor-sektor perekonomian yang strategis akan menghasilkan kesempatan
investasi baru dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut.
Pembangunan sebagai rantai disequilibrium".
• Menimpangkan perekonomian melalui modal overhead sosial (MOS) dan melalui
kegiatan langsung produktif (KLP).
• Penilaian: realistis dan memopertimbangkan semua aspek perencanaan
pembangunan.
• Keterbatasan:
(1) kurang perhatian pada komposisi, arah dan saat pertumbuhan tidak berimbang,
(2) mengabaikan perlawanan,
(3) di luar kemampuan negara terbelakang,
(4) kekurangan fasilitas dasar,
(5) kekurangan mobilitas faktor,
(6) timbulnya tekanan inflasi,
(7) dampak-kaitan tidak didasarkan data,
(8) terlalu banyak penekanan pada keputusan investasi.
7. Teori Rostow
8. Teori Leibenstein
9. Teori Myrdal
• Teori Myrdal mengenai Dampak Balik (backwash effects)
• Gunar Myrdal: Economic Theory and Underdeveloped Regions (1957)
• Pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang
membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak, dan mereka yang
tertinggal di belakang menjadi semakin terhambat. Dampak balik (backwash effects)
cenderung membesar dan dampak sebar (spread effects) cenderung mengecil.
Secara kumulatif kecenderungan ini semakin memperburuk ketimpangan
internasional dan menyebabkan ketimpangan regional diantara negara-negara
terbelakang.
• Tesis Myrdal: membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya
di sekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan internasional.
• Ketimpangan regional: berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang dikendalikan
oleh motif laba.
• Ketimpangan internasional: perdagangan internasional mungkin mempunyai
dampak surut yang kuat pada negara terbelakang.
• John Fei dan Gustav Ranis dalam "A Theory of Economic Development" menelaah
proses peralihan yang diharapkan akan dilewati suatu negara terbelakang untuk
beranjak dari keadaan stagnasi ke arah pertumbuhan swadaya.
• Merupakan penyempurnaan dari teori Lewis mengenai persediaan buruh yang
tidak terbatas.
• Teori Fei-Ranis: Suatu negara yang kelebihan buruh dan perekonomiannya miskin
sumberdaya, sebagian besar penduduk bergerak disektor pertanian di tengah
pengangguran yang hebat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi
pertaniannya mandeg. Di sana terdapat sektor industri yang aktif dan dinamis.
Pembangunan terdiri dari pengalokasian kembali surplus tenaga kerja pertanian
yang sumbangannya terhadap output nol, ke industri dimana mereka menjadi
produktif dengan upah yang sama.
• Asumsi yang digunakan:
(1) ekonomi dua-muka yang terbagi dalam sektor pertanian tradisional yang
mandeg dan sektor industri yang aktif,
(2) output sektor pertanian adalah fungsi dari tanah dan buruh saja,
(3) di sektor pertanian tidak ada akumulasi modal, kecuali reklamasi,
(4) penawaran tanah bersifat tetap,
(5) kegiatan pertanian ditandai dengan hasil (return to scale) yang tetap dengan
buruh
sebagai faktor variabel,
(6) produktivitas marginal buruh nol,
(7) output sektor industri merupakan fungsi dari modal dan buruh saja,
(8) pertumbuhan penduduk sebagai fenomena eksogen,
(9) upah nyata di sektor pertanian dianggap tetap dan sama dengan tingkat
pendapatan
nyata sektor pertanian,
(10) pekerja di masing-masing sektor hanya mengkonsumsikan produk-produk
pertanian.
• Penilaian: keunggulan pokok dari teori ini adalah bahwa ia menunjukkan arti
penting produk pertanian di dalam menghimpun modal di negara berkembang.
• Kritik:
(1) asumsi persediaan tanah tetap, tapi dalam jangka panjang sebenarnya berubah
(2) asumsi upah institusional tetap yang lebih tinggi dari MPP, padahal tidak,
(3) asumsi upah institusional di sektor pertanian adalah tetap,
(4) asumsi tentang model atau ekonomi tertutup,
(5) komersialisasi pertanian menjurus ke inflasi,
(6) MPP bukan nol.
Tugas
Sudah sejak lama yaitu sejak beradab-abad yang lalu, perhatian utama masyarakat
dunia dalam bidang ekonomi tertuju pada bagaimana mempercepat tingkat
peengembangan ekonimi. Hal inilah yang kemudian melahirkan beragam teori dari
berbagai ahli ekonomi.
Tokoh-tokoh Aliran Klasik tersebut antara adalah Adam Smith, David Ricardo dan
Thomas Robert Malthus yang masing-masing akan kita bahas berikut ini:
1. Adam Smith
Adam Smith adalah ahli Ekonomi Klasik yang paling terkemuka. Bukunya yang
sangat terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of
Nations terbit tahun 1776. Ia meyakini berlakunya "doktrin hukum alam" dalam
persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang paling tahu terhadap
kepentingannya sendiri sehingga sebaiknya setiap orang dibebaskan untuk
mengejar kepentingannya demi keuntungannya sendiri. Ia penganut faham
perdagangan bebas dan penganjur kebijakan pasar bebas. Pasar persaingan
sempurna adalah mekanisme pencipta keseimbangan otomatis yang akan
menciptakan maksimisasi kesejahteraan ekonomi.Menurutnya terdapat tiga unsur
pokok sistem produksi, unsur-unsur tersebut adalah: sumber daya alam yang
tersedia, jumlah penduduk dan stok barang modal
Teori Adam Smith tidak luput dari kelemahan, kelemahannya adalah sbb:
# Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung. Menurutnya yang dapat
menabung hanyalah tuan tanah, kapitalis dan lintah darat, padahal yang sebenarnya
golongan lain penerima pendapatan juga dapat melakukan kegiatan menabung.
2. David Ricardo
Tulisannya yang terkenal berjudul The Principles of Political Economy and Taxation
yang terbit 1917.Teori Ricardo didasarkan pada asumsi; a)Seluruh tanah digunakan
untuk produksi gandum, b) Factor produksi tanah berlaku law of diminishing return,
c) Persediaan tanah tetap, d) Permintaan gandum bersifat inelastic, e) Buruh dan
modal adalah masukan yang bersifat variable, f) Keadaan pengetahuan teknis
adalah tertentu, g) Buruh dibayar pada tingkat upah minimal, h) Harga penawaran
buruh tertentu dan tetap, i) Permintaan buruh tergantung pada pemupukan modal, j)
Terdapat persaingan sempurna, k) Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat
yaitu golongan capital, golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapital
adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting
karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali
pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya
pendapatan nasional. Golongan buruh merupakan golongan yang terbesar dalam
masyarakat, namun sangat tergantung pada capital. Golongan tuan tanah
merupakan golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal
tanah yang disewakan.
David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan
akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang
jumlahnya atau semakin langka adanya. Akibatnya berlaku pula hukum tambahan
hasil yang semakin berkurang. Disamping itu juga ada persaingan diantara kapitalis-
kapitalis itu sendiri dalam mengolah tanah yang semakin kurang kesuburannya dan
akibatnya keuntungan mereka semakin menurun hingga pada tingkat keuntungan
yang normal saja.
4. Arthur Lewis
Teorinya didasarkan pada anggapan adanya penawaran buruh yang tidak terbatas
di negara terbelakang dengan upah subsisten. Pembangunan ekonomi berlangsung
bila modal terakumulasi akibat peralihan buruh surplus dari sector subsisten ke
sector kapitalis. Pembentukan modal tergantung pada surplus kapitalis.Surplus ini
diinvestasikan kembali pada aktiva kapitalis baru. Pembentukan modal berlangsung
dan lebih banyak orang dipekerjakan dari sector subsisten. Proses tersebut akan
berlangsung sampai rasio buruh modal naik dan penawaran buruh menjadi tidak
elastis. Pokok masalahnya adalah bagaimana proses pertumbuhan terjadi dalam
perekonomian dua sector yaitu; sector tradisional dengan produktifitas rendah dan
sumber tenaga kerja yang melimpah, dan sector modern dengan produktifitas tinggi
dan sebagai sumber akumulasi modal. Kemudian pembentukan modal bergantung
pada surplus capital ( modal dibentuk dari laba yang dihasilkan oleh para kapitalis)
3. Masyarakat feodal, kaum bangsawan memiliki factor produksi utama yaitu tanah..
Para petani kebanyakan adalah budak yang dibebaskan dan mereka mengerjakan
dahulu tanah milik bangsawan. Hubungan ini mendorong adanya perbaikan alat
produksi terutama di sector pertanian. Kepentingan dua kelas tersebut berbeda,
para feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-
pabrik. Banyak timbul pedagang-pedagang baru yang didukung raja yang kemudian
membutuhkan pasar yang lebih luas. Perkembangan ini menyebakan timbulnya alat
produksi kapitalis dan menghendaki hapusnya system fiodal. Kelas borjuis yang
memilki alat-alat produksi menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya
tariff serta rintangan lain dalam perdagangan yang diciptakan kaum fiodal sehingga
kemudian masyarakat tidak lagi munyukai system ini
4. Krisis, karena daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh
semakin berkurang, sehingga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over
production). Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan.
Akibat hal di atas daya beli masyarakat terus merosot yang mengakibatkan over
produksi, harga barang merosot, produksi ditahan, banyak pabrik yang ditutup
sehingga terjadilah krisis
Menurut teori ini tingkat bunga dan tingkat pendapatan akan menentukan tingginya
tingkat tabungan.Pada suatu tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menentukan
investasi, jika kesempatan untuk investasi bertambah ( misalnya karena kemajuan
teknologi), tambahnya permintaan untuk investasi menyebabkan tingkat bunga naik
yang selanjutnya meningkatkan jumlah tabungan. Adanya kenaikan investasi
tersebut menyebabkan harga-harga barang naik.
Menurut Neo Klasik, tingkatan perkembangan ekonomi yang dialami suatu negara
melalui beberapa tahap :
# Mula-mula negara meminjam capital dan disebut sebagai debitur yang belum
mapan
# Negara dapat menerima bunga dan deviden lebih besar daripada yang dibayar,
jadi ada surplus. Dengan kata lain hutangnya semakin sedikit dan piutangnya
semakin besar. Negara tersebut sampai pada tingkatan kreditur yang belum mapan
(immature creditor)
# Negara melulu hanya menerima deviden dan bunga dari negara lain. Negara
sampai pada tingkat kreditur yang sudah mapan (mature creditor).
Salah satu pendapat Schumpeter yang menjadi landasan teori pembangunan adalah
adanya keyakinan bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik
untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun, Schumpeter
meramalkan bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalisme akan mengalami
kemacetan (Satagnasi). Pendapat ini sama dengan pendapat kaum Klasik.
Dalam analisis ini persoalan yang penting ialah; a) Syarat yang diperlukan untuk
mempertahankan perkembangan pendapat yang mantap (steady growth) pada
tingkat pendapatan dalam kesempatan kerja penuh (full employment income) tanpa
mengalami deflasi atau inflasi. b) Apakah pendapatan itu benar-benar bertambah
pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya kemacetan yang
lama atau terus menerus.
1. Teori Harrod-Domar
# Perekonomian tterdiri dari dua sector : sector rumah tangga dan sector
perusahaan.
Dari teori ini dinyatakan bahwa kenaikan investasi akan menaikkan kapasitas
produksi dan pendapatan. Perekonomian kenyataannya menghadapi masalah yaitu
bila investasi hari ini tidak cukup maka akan terjadi pengangguran. Bila ada investasi
hari ini maka besok diperlukan investasi yang lebih banyak untuk menaikkan
permintaan sehingga kapasitas produksi bertambah.
3. Teori Harrod
Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi, sehingga
perbedaan anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang diharapkan itu
akan berupa investasi yang belum diharapkan (unintended investment). Ini berarti
persediaan (inventory) menumpuk apabila tabungan yang diharapkan melebihi
investasi yang diharapkan. Model Harrod ini dapat dinyatakan sesuai dengan
modelnya domar. Kedua model itu menunjukkan bahwa untuk mempertahankan
pengerjaan penuh, tabungan yang diharapkan dari pendapatan pada tingkat
pengerjaan penuh harus diimbangi dengan jumlah infestasi yang diharapkan, yang
sama besarnya dengan tabungan yang diharapkan.
Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar)
# Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab proses
investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan
kapasitas produksi dalam perekonomian.
# Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat berbeda dengan
laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of growth).
Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju pertumbuhan yang
mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya bila laju pertumbuhan sebenarnya
lebih kecil dari pada laju peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masak
dimana tabungan bersih pada tingkat full employmentcenderung bertambah,
sedangkan investasi bersihnya menurun. Ini menandakan kecenderungan jangka
panjang menuju pada pengurangan kegiatan ekonomi.perumusan sebab-sebab
stagnasi sekuler adalah:
Kesimpulan
Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat
dikemukakansebagai berikut. Klasik: Adam Smith menunjukkan pentingnya faktor
Divition of labour (pembagian tenaga kerja atau spesialisasi) dalam pengembangan
ekonomi. D. Ricardo, menunjukkan pentingnya faktor tanah.Thomas Robert Malthus
menunjukkan pentingnya faktor pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap
penambahan jumlah permintaan. Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya
tersedia adanya nilai lebih (surplus value) bagi perkembangan ekonomi. Post
Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar mengemukakan pentingnya
peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk perkembangan ekonomi,
sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter, dalam masalah
perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila
entrepreneur banyak tersedia, maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai
dengan pesat.
Dengan demikian maka, dari semu teori yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tergantung dari
berbagai macam faktor yang ada di dalam masyarakat, bukan tergantung pada satu
faktor saja.
Daftar Pustaka
https://superkurnia.wordpress. com
https://resum.wordpress. com
Tugas :