Anda di halaman 1dari 32

Komunikasi dalam Pengembangan Kapital & Sosial

PENDEKATAN-PENDEKATAN
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Prepared by :
Flora Meliana Siahaan (I3602221014)
Ratih Kurnia Hidayati (I3602221011)
Erna Mariana Susilowardhani (I3602221015)
Pendahuluan
Sebagaimana yang telah diatur dalam UUD Tahun 1945
bahwa tujuan bernegara adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan kehidupan sosial.
Maka dari itu pembangunan yang dilakukan di
Indonesia adalah upaya mencapai kehidupan yang
sejahtera adil makmur lahir batin berdasarkan Pancasila
(Wardhana & Aditya, 2019)
Pendahuluan
Pokok pikiran pembangunan tertuju pada cita-cita
keadilan sosial, untuk itu, pembangunan butuh proses
dan tahapan terukur.

Tahapan yang dimaksud diharapkan dapat menyentuh


berbagai bidang, yaitu ekonomi, kesejahteraan sosial
dan keadilan sosial

Bahwa secara umum makna pembangunan adalah


setiap usaha mewujudkan hidup yang lebih baik
sebagaimana yang didefinisikan oleh suatu negara
(Kartono & Nurcholis, 2016)
Defenisi Pembangunan

Pembangunan sebagai suatu usaha Pembangunan sebagai suatu Secara terminologis,


atau rangkaian usaha proses perencanaan (social plan) pembangunan identik dengan
pertumbuhan dan perubahan yang yang dilakukan oleh birokrat istilah development,
terencana dan dilakukan secara perencanaan pembangunan untuk modernization, westernization,
sadar oleh suatu bangsa, negara membuat perubahan sebagai empowering, industrialization,
dan pemerintah, menuju proses peningkatan kesejahteraan economic growth, europanization,
modernitas dalam rangka bagi masyarakat bahkan terma political change
pembinaan bangsa (nation building) (Kartono & Nurcholis, 2016) (Moeljarto Tjokrowinoto, 2004: 23)
(Siagian, 1994)
Manfaat Sosiologi
bagi
Pembangunan
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Evaluasi
 Badan Perencana  Secara struktural,  Melihat perubahan
Pembangunan Nasional membangun lembaga- sosial yang terjadi
(Bappenas) lembaga dalam sebagai hasil
 Ahli sosiologi ada dalam masyarakat pembangunan
Bapenas untuk  Secara spiritual, yaitu  Indicator keberhasilan
menyumbangkan membangun watak dan
Manfaat sosiologi bagi pembangunan pemikiran, pengetahuan kepribadian melalui
pembangunan :
produktivitas, efisiensi,
menurut dapat diidentifikasikan melalui  Bapenas membuat pendidikan dan partisipasi
rencana Pembangunan,  Gabungan Struktural
beberapa tahap berikut : jangka pendek, dan Spiritual
masyarakat
(Jamaludin, 2016) menengah, dan panjang

01 02 03
Model-Model Pembangunan
Model ini beroritenasi pada pertumbuhan. Pendapatan
nasional, penyerapan tenaga kerja, investasi, dan
kemajuan teknologi
Economic Growth
Model ini berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
dasar, seperti sandang, pangan, perumahan, serta
akses terhadap pelayanan publik
Basic Needs
Model ini fokus sentral proses pembangunan

People Centered
adalah peningkatan perkembangan dan
kesejahteraan manusia, persamaan dan
sustainability, serta berwawasan luas. Contoh :
adanya empowering(Pemberdayaan)
Teori
Pembangunan
Teori pembangunan lahir pertama kali pada aliran
Neo klasik di tahun 1950-an yang mentransfer
pemahaman baru perihal faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bagi
suatu negara.
Hal dasar yang menentukan pertumbuhan
ekonomi dan standar hidup (standard of living)
dari suatu negara adalah tabungan dan
penanaman modal negara
(Solow, 1956)
Teori pembangunan
dalam ilmu sosial dapat
dibagi ke dalam dua
paradigma besar
(Kartono & Nurcholis, 2016)

Modernisasi Ketergantungan
Paradigma modernisasi Paradigma ketergantungan
mencakup teori-teori makro mencakup teori-teori
tentang pertumbuhan keterbelakangan (under-
ekonomi dan perubahan development)
sosial dan teori-teori mikro ketergantungan (dependent
tentang nilai-nilai individu development) dan sistem
yang menunjang proses dunia (world system theory)
perubahan
Teori
Modernisasi
Teori Modernisasi berkembang pasca perang dunia
kedua, yaitu pada saat Amerika terancam
kehilangan lawan dagang sehingga terjadi
kejenuhan pasar dalam negeri.

Teori modernisasi diartikan sebagai pandangan


terhadap perubahan sosial budaya di lingkungan
masyarakat yang berkaitan dengan perubahan
kehidupan dari tradisional menuju modern

Teori modernisasi banyak menerima warisan dari


teori evolusi dan teori struktur fungsionalisme.
Teori evolusi mampu membantu proses masa
peralihan dari masyarakat tradisional ke masyarakat
modern di Negara-negara Eropa Barat, sedangkan
pendukung dari teori modernisasi banyak di didik
dalam alam pemikiran teori struktur
fungsionalisme.
Talcott Parsons
Adanya indikasi keterkaitan antara pentingnya
penerapan arti westernisasi dalam upaya mendongkrak
karakteristik negara berkembang untuk mengikuti pola

Tokoh-Tokoh
pembangunan yang dilakukan oleh negara di Eropa
Barat
Huttington
Bersifat revolusioner, pendorong perubahan sosial yang cepat.

Teori
Bermakna bahwa kehidupan modern tidak bisa dihindari
setiap manusia, akan mempengaruhi pada kehidupan
masyarakat global

Max Weber

Modernisasi
Memberikan penjelasan terkait dengan ciri khas
modernisasi yang dalam teorinya menjadi bagian
daripada etika protestan yang memberi penekanan
dalam nilai budaya dan peran agama dalam
pembentukan kapitalisme.

David McClelland
Modernisasi akan mendorong setiap individu untuk
mempercepat proses pembangunan dengan memberikan
pedoman untuk masyarakat agar menjadi wiraswasta dengan
yang tinggi.
Beberapa Pemikiran Klasik
Teori Modernisasi

 Smelsen, tentang diferensiasi struktural bahwa teori modernisasi akan selalu melibatkan diferensiasi
struktural

 Rostow, mengatakan bahwa pembangunan ekonomi ada lima tahapan, dan yang dianggap sebagai
tahapan paling kritis adalah tahap tinggal landas.

 Coleman, tentang pembangunan politik yang berkeadilan, bahwa ketiga teori pembangunan mirip dengan
pendekatan sosiologis.

 Asumsi, tentang teoritis dan metodologi bahwa teori modernisasi juga memberikan rumusan
kebijaksanaan pembangunan.

 Implikasi, tentang kebijaksanaan pembangunan bahwa teori modernisasi mampu menawarkan berbagai
implikasi kebijaksanaan pembangunan (Digdowiseiso, 2019).
Teori
Imperialisme
Teori Imperialisme berpijak pada
konsep pemikiran Marxis lebih berasumsi
bahwa kekayaan milik negara Barat adalah
hasil dari pencurian. Neo-Marxisme
berpendapat bahwa persoalan yang dihadapi
oleh negara sedang berkembang adalah
kemiskinan dan keterbelakangan yang erat
sekali dengan faktor historis, yaitu eksploitasi,
pemerasan, dan penjajahan
Teori
Dependensi
Teori Dependensi kali pertama muncul di
Amerika Latin. Pada awal kelahirannya, teori ini
lebih merupakan jawaban atas kegagalan program
yang dijalankan oleh ECLA (United Nation Economic
Commission for Latin Amerika) pada masa awal
tahun 1960-an. Lembaga tersebut dibentuk dengan
tujuan untuk mampu menggerakkan perekonomian
di negara- negara Amerika Latin dengan membawa
percontohan teori Modernisasi yang telah terbukti
berhasil di Eropa
(Digdowiseiso, 2019)
Teori Dependensi

 Secara historis, Teori Dependensi lahir atas ketidakmampuan teori


Modernisasi membangkitkan ekonomi negara-negara terbelakang, terutama
negara di bagian Amerika Latin.

 Tokoh utama dari teori Dependensi adalah Theotonio Dos Santos dan Andre
Gunder Frank. Theotonio Dos Santos sendiri mendefinisikan bahwa
ketergantungan adalah hubungan relasional yang tidak imbang antara negara
maju dan negara miskin dalam pembangunan di kedua kelompok negara
tersebut.
Teori Dependensi

Penjabaran dari Teori Depedensi yakni:

 Andre Guner Frank: Pembangunan keterbelakangan. Bagi Frank keterbelakangan hanya dapat diatasi
dengan revolusi, yakni revolusi yang melahirkan sistem sosialis.

 Theotonia De Santos: Membantah Frank. Menurutnya ada 3 bentuk ketergantungan, yakni:


 Ketergantungan Kolonial: hubungan antar penjajah dan penduduk setempat bersifat eksploitatif.
 Ketergantungan Finansial-Industri: pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi dalam
bentuk kekuasaan financial-industri.
 Ketergantungan Teknologis-Industrial: penguasaan terhadap surplus industri dilakukan melalui
monopoli teknologi industri.
Teori
Sistem Dunia
Teori Sistem Dunia adalah adanya bentuk
hubungan negara dalam sistem dunia yang terbagi
dalam tiga bentuk negara yaitu negara sentral,
negara semi pinggiran dan negara pinggiran. Ketiga
bentuk negara tersebut terlibat dalam hubungan yang
harmonis secara ekonomis dan kesemuanya akan
bertujuan untuk menuju pada bentuk negara sentral
yang mapan secara ekonomi
Teori sistem dunia muncul sebagai kritik atas teori
modernisasi dan teori dependensi. Menurut Immanuel
Wallerstein, dunia adalah sistem kapitalis yang mencakup
seluruh negara di dunia tanpa kecuali.

Wallerstein menambahkan bahwa sistem dunia kapitalis


dibagi dalam tiga jenis, yaitu: (a) negara core atau pusat;
(b) semi-periferi atau setengah pinggiran; (c) negara
periferi atau pinggiran.
Kritik terhadap
Teori Sistem Dunia

Kritik yang dilontarkan terhadap teori sistem dunia adalah bahwa teori
sistem dunia terlalu memperhatikan dinamika eksternal tanpa
memperhatikan dinamika internal suatu negara. Sebaik-baiknya suatu
kesempatan yang muncul, tanpa dukungan infrastruktur yang kuat,
kesempatan tersebut tidak akan dapat diraih (Jamaludin, 2016)
Peran Penyuluhan
dan Komunikasi
dalam
Pembangunan
Penyuluhan sebagai sebuah keilmuan yang tidak
akan lepas atau terbelenggu dari identifikasi
pembangunan,dalam perkembangannya
penyuluhan menjadi bagian penting di seluruh
sektor pembangunan di antaranya kesehatan,
ekonomi, hukum, politik, sumber daya manusia dan
lainnya

Penting bagi masyarakat menerima


perubahan paradigma dari penyuluhan
pembangunan pertanian, penyuluh sebagai
relawan, dan pengabdi masyarakat yang kini
mengalami perubahan fundamental keilmuan.
Paradigma komunikasi penyuluhan dan
perubahan profesi penyuluh yang dituntut untuk
menjunjung profesionalitas dan kapabilitas dalam
melaksanakan tugasnya.
Peran Penyuluhan dan Komunikasi dalam
Pembangunan

Pondasi ilmiah penyuluhan adalah ilmu tentang perilaku (behavioural science). Terdapat pola pikir,
tindakan, dan sikap manusia dalam menghadapi kehidupan. Jadi subjek telaah ilmu penyuluhan adalah
manusia sebagai bagian dari sebuah sistem sosial, objek materi ilmu penyuluhan adalah perilaku yang
dihasilkan dari proses pendidikan dan atau pembelajaran, proses komunikasi dan sosial (Amanah, 2007).
Peran Penyuluhan dan
Komunikasi dalam Pembangunan

Penyuluhan jadi bagian penting pada setiap instansi atau lembaga negara untuk melaksanakan penyebaran
informasi monitoring sekaligus evaluasi. Informasi, monitoring, sekaligus evaluasi capaian program atau
kebijakan. Adapun domain penyuluhan pembangunan tidak semata hanya di bidang primer saja yaitu
pertanian, perikanan dan kehutanan akan tetapi dapat juga diperluas sampai pada bidang kesehatan,
pembenahan lingkungan, dan masalah politik, sosial dan budaya (Amanah, 2007). Demikian realita yang
terjadi di masa kini dalam tinjauan epistomologi keilmuan.
Analisa Kasus
Jurnal 1

“Teori Pembangunan Dunia Ketiga dan Pengaruhnya Terhadap Pembangunan Nasional” termuat pada Jurnal Publica, Vol. 1, No. 1 Tahun 2011 dengan
peneliti Rahayu Sulistiowati dari Universitas Lampung.

• Penelitian ini berfokus pada Bagaimana pengaruh globalisasi teori pembangunan dunia terhadap strategi pembangunan nasional di Indonesia.

• Kesimpulan pada studi kasus ini adalah berawal dari Teori Perubahan Sosial, kemudian Teori pembangunan lahir dan menjadi tren baru sejak
berakhirnya Perang Dunia ke II. Kemudian dalam perkembangannya Teori Pembangunan menjadi sangat beragam jenisnya. Itu bisa dirunut ke
belakang, dengan melihat sejarah pembangunan dari negara-negara di berbagai belahan dunia ini. Dalam kenyataannya, tidak ada suatu negara yang
benar-benar otonom dan sepenuhnya mandiri karena semua negara saling tergantung satu sama lain dan bergantung pada sistem di mana semua
negara turut ambil bagian di dalamnya. Oleh karena itu persoalan bagi negara yang akan melaksanakan pembangunannya, adalah bagaimana cara
memilih strategi yang paling tepat dan kemudian melaksanakannya secara konsisten dengan kemampuan mengubahnya bila menuntut demikian.
Jurnal 2

“Peran Komunikasi Penyuluh Lapangan dalam Pembangunan Agribisnis Ternak Itik di Kabupaten Brebes” yang termuat pada Jurnal Peternakan Indonesia, Oktober 2018 Vol. 20 (3):
160-165 dengan peneliti S. N. Utami dan S. K. Sita dari Program Studi Agribisnis Universitas Muhadi Setiabudi.

• Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran penyuluh lapangan dalam rangka pengembangan agribisnis ternak itik di Kabupaten Brebes.

• Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan subjektif dengan data kualitatif.

• Metode dalam pengumpulan data adalah dengan indepth interview, survei, dan studi pustaka yang diharapkan dapat menunjang kegiatan penelitian. Wawancara dilakukan
terhadap penyuluh lapangan serta peternak lokal di tiga wilayah kecamatan yang dipilih secara random sampling.

• Analisis data menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui keefektifan komunikasi oleh penyuluh lapangan yang ada di wilayah Kabupaten Brebes. Dari hasil wawancara
dan survei lapangan, kemudian dirumuskan model komunikasi yang efektif dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan
keputusan dalam rangka pengembangan agribisnis ternak itik di Kabupaten Brebes.

• Kesimpulan yang didapat bahwa model komunikasi yang sesuai adalah dengan metode yang dibutuhkan oleh petani. Penyuluh memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengembangan pembangunan agribisnis ternak itik di Kabupaten Brebes. Hal tersebut didukung dengan komunikasi personal yang baik antara penyuluh lapangan dengan
peternak itik di Kabupaten Brebes (Utami & Sita, 2018).
Jurnal 3

“Modernisasi dan Kelompok Menengah Indonesia”, Ditulis oleh Iskandar (2018) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dan diterbitkan pada Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan), Volume 3 Nomor 2. http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP

• Tulisan ini mendeskripsikan persoalan pembangunan di Indonesia yang berkaitan dengan sumber daya aquatic, kehutanan, kelompok menengah Indonesia yang menjadi
keunggulan dalam struktur pembangunannya. Hambatan pembangunan dalam pengembangan sumberdaya aquatik perlu modernisasi.

• Modernisasi adalah satu keharusan dalam proses pembangunan aquatic, kehutan dan kelompok menengah Indonesia. Pemakaian teknologi tepat guna menjadi sumber daya
yang menopang pengembangan pembangunan kelompok menengah. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analisis terhadap kekuatan dan kelemahan potensi
pembangunan ekonomi Indonesia. Data-data primer digunakan untuk mendiskripsikan masalah-masalah modernisasi dan pengembangan kelompok menengah.

• Pengumpulan data dilakukan dengan telaah pustaka, review artikel dan kemudian diolah agar kesimpulan penulisan ini dapat dikembangkan teori organisasi, modernisasi dan
bukti empirik.

• Hasil dari penulisan ini menyatakan bahwa proses modernisasi bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan kelompok menengah perlu dilakukan, reorientasi persoalan
pembangunan dalam kaitan dengan sumberdaya aquatic dan kehutanan serta pengembangan kelompok menengah Indonesia perlu menjadi prioritas utama. (Iskandar, 2018)
Kesimpulan
Kesimpulan

1. Konsep pembangunan berawal dari pandangan dalam kajian sosiologi. Secara terminologis, pembangunan identik
dengan istilah development, modernization, westernization, empowering, industrialization, economic growth,
europanization, bahkan terma political change.

2. Teori-teori pembangunan di antaranya: (1) Teori Modernisasi; (2) Teori Imperialisme; (3) Teori Dependensi
(Ketergantungan).

3. Penyuluhan dan komunikasi memiliki peran dalam pembangunan. Penyuluhan bukan lagi sekadar sosialisasi mengenai
sebuah program atau kebijakan, tapi secara signifikan mencakup komunikasi dan interaksi antara penyuluh dengan
masyarakat dalam usaha pemberdayaan masyarakat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai