Anda di halaman 1dari 47

UPAYA PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PTM TERPADU DI


FKTP

Prepared for
Diklat PANDU PTM– DMaleo Hotel
Mamuju, 08 September 2019
KONSEP DASAR PANDU PTM DI FKTP

• Pengertian
Pandu PTM di FKTP adalah penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan
terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP).
• Tujuan
Pencegahan dan pengendalian PTM adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek
kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan, kecacatan, dan kematian.
• Sasaran
Sasaran Pandu PTM di FKTP meliputi individu dan/atau kelompok
masyarakat baik yang berisiko PTM maupun yang tidak berisiko.
Faktor Risiko
1.Faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi
-Riwayat keluarga
-Umur
-Jenis Kelamin
2.Faktor risiko yang dapat di modifikasi/di kontrol
- Diet tidak sehat
- Merokok
- Kurang aktivitas fisik
- Komsumsi alkohol dll
WEBSITE P2PTM
www.pptm.depkes.go.id
INSTAGRAM
@p2ptmkemenkesri
MEDIA KIE

Leaflet

Standing Banner
Alur Pengendalian PTM mulai dari Posbindu PTM,PKM,RS

FKTP FKRTL
UKBM

Rujukan Balik
KELUARGA
Pembinaan/Pengawasan

FKTP
berkoordinasi
Lainnya
Melakukan deteksi dini Melakukan deteksi dini FR PTM,
Perilaku hidup FR PTM, monitoring, monitoring, KIE dan aktivitas
CERDIK konseling dan aktivitas bersama
bersama
Dokter dan tenaga medis melakukan
Melakukan rujukan ke pemeriksaan fisik, penegakkan diagnosis dan
pemeriksaan laboratorium sederhana serta
Perilaku PATUH Puskesmas/FKTP sesuai
tatalaksana kasus PTM (PANDU PTM)
kriteria rujukan

Melakukan rujukan kasus bila ada kerusakan


Menjadi Peserta organ target atau penyakit penyerta
JKN
Melakukan upaya rehabilitatif dan paliatif
terbatas
Faktor Risiko PTM Utama
MEMERIKSAKAN KESEHATAN BERKALA

CEK TES DARAH


CEK CEK
KADAR LENGKAP
TEKANAN KOLES-
GULA DI LABO-
DARAH TEROL
DARAH RATORIUM

DETEKSI
CEK DINI
LINGKAR KANKER
PERUT LEHER
RAHIM
UNTUK WUS

10
IMT=BB
(kg)/TB(m²)

‹18,5 = bb krg
18,5-22,9 bb N
23-24,9 BB lebih
25,0-27,0 Obesitas 1
› 27,0 obeseitas 2
(The Asia Pasific
Perspective WHO 2000)

LP laki-laki ≥ 90
Perempuan ≥ 80
Tumpeng Gizi Seimbang
Piring Makanku/isi piringku

¼ Buah ¼
Karbohidrat

Air Putih
¼ ¼ Lauk
Sayuran Pauk
(Protein)
Batas Aman Konsumsi GGL

G4 G1 L5
Gula 50 gram ( 4 sendok makan ) per hari

Garam 2000 miligram natrium / 5 gram garam ( 1 sdt)

Lemak 67 gram ( 5 sendok makan minyak )

Pesan Kesehatan
Permenkes 30 tahun 2013

“Konsumsi Gula lebih dari 50 gram, Natrium lebih


dari 2000 mili gram, atau Lemak total lebih dari 67
gram per orang per hari berisiko hipertensi, stroke,
diabetes, dan serangan jantung”
PTM tidak
mengenal
Warning !!! kata
sembuh
PENANGANAN KASUS PTM
P Periksa Kesehatan secara rutin
Penanganan kasus PTM sesegera mungkin dan ikuti anjuran dokter
(prompt treatment) melalui pelayanan Atasi Penyakit dengan pengobatan
pengobatan dan perawatan, serta rujukan A
yang tepat dan teratur
ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila Tetap diet sehat dengan gizi
diperlukan. T seimbang,
Dalam melakukan penanganan kasus, Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman,
tenaga kesehatan di FKTP harus U
Hindari rokok, alkohol dan zat
mempromosikan perilaku ”PATUH”. karsinogenik lainnya
H

Program Patuh bagi yang sudah menyandang PTM


diselenggarakan agar mereka rajin kontrol dan minum obat
Upaya Preventif
DETEKSI DINI
Deteksi Dini PTM

a. Deteksi Dini Penyakit Kanker


• SADARI/ SADANIS
• IVA/ Papsmear
b. Deteksi Dini Penyakit Jantung
c. Deteksi Dini DM dan Hipertensi Terpadu
• Carta prediksi PJPD WHO Searo
d. Deteksi Dini PPOK dan asma
• Pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) dgn Peakflowmeter
e. Deteksi Dini Gangguan Indera dan Fungsional
• Gangguan penglihatan (periksa visus, katarak, glaukoma)
• Gangguan pendengaran (tes suara, tes Rinne, Tes Weber, Tes
Swabach)
• Gangguan fungsional (RBM)
Deteksi Dini HT Dan DM
Pengukuran FR DM:
Riwayat Faktor Risiko:
• Berat badan
• Apakah usianya > 40 tahun
• Tinggi badan
• Riwayat keluarga menderita DM
• Indeks massa tubuh
• Pernah melahirkan bayi dengan BB
• Lingkar perut
> 4 kg
• Tekanan darah
• Kehamilan dengan kadar gula darah
tinggi
• Riwayat lahir dengan BB < 2,5 kg
• Berat badan lebih (IMT > 23 kg/m2)
• Kurang aktivitas fisik
Pemeriksaan:
• Hipertensi (> 140/90 mmHg)
• Dislipdemia (HDL < 35 mg/dL dan
• Kadar glukosa darah sewaktu
atau trigliserida > 250 mg/dL)
• Kadar glukosa darah puasa
• Diet tidak sehat (unhealthy diet)
• Tes Toleransi Glukosa Oral
dengan tinggi gula, garam dan
(TTGO)
rendah serat
• Kadar lipid darah
• Perokok aktif maupun pasif
• EKG
Alur Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
Wawancara

Sesuai variabel yang tertera dalam


Buku Monitoring Faktor Risiko PTM,
sebagai catatan individual
PERALATAN DAN LOGISTIK PENUNJANG
POSBINDU PTM

Tinggi Badan
Pita Lingkar Alat Ukur
Timbangan Badan Gula Darah dan Tensimeter
Kolesterol
Pengukuran FR PTM

Tinggi Badan

Berat Badan

Lingkar Perut
NILAI INDEKS MASSA TUBUH
(IMT)

No IMT Klasifikasi

1 <18,5 Kurus

2 18,5—22,9 Normal

3 23,0—24,9 BB Lebih

4 25,0—27,0 Obesitas 1

5 >27,0 Obesitas 2

The Asia Pasific Perspective, WHO 2000


NILAI UKURAN LINGKAR PERUT

NO LINGKAR JENIS KELAMIN KLASIFIKASI


PERUT
1 < 90 cm Laki-laki Normal
2 > 90 cm Laki-laki Berisiko
3 < 80 cm Perempuan Normal
4 > 80cm Perempuan Berisiko

The Asia Pasific Perspective, WHO 2000


Pemeriksaan
TEKANAN DARAH

KOLESTEROL DAN
GULA DARAH

UJI FUNGSI PARU


TEKANAN DARAH
PERSIAPAN

Tidak Menahan
Buang Air Kecil
TEKANAN DARAH

Persiapan Alat:
• Tensimeter
digital
• Baterai

1
Standar pengukuran
yang baik dan benar

Pasien harus duduk


tenang dan bahu serta
punggung pada
sandaran dan lengan
diletakkan setinggi aras
jantung.

Kaki pasien harus


menyentuh lantai dan
kedua kaki jangan
disilang
PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIULANG
2 KALI DALAM RENTANG
WAKTU 1 MENIT

Catatan :
Pengukuran tekanan darah
berulang-ulang tidak dianjurkan
(rasa tidak nyaman)
NILAI TEKANAN DARAH
35

Klasifikasi Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Prehipertensi 121 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi grade 1 140-- 159 atau 90-- 99
Hipertensi grade 2 ≥ 160 atau ≥ 100

JNC VII, 2003

09/23/2022
Pemeriksaan Kolesterol
Tahapan
Pemeriksaan :

 Hidupkan Alat :
Tombol kiri atau kanan

 Tampilan layar : Install


MemoChip Masukkan
MemoChips

09/23/2022
NILAI KADAR LIPID DARAH
37

Kriteria Normal
Kolesterol Total <190 mg/dL
HDL L ≥40; P ≥45 mg/dL
Trigliserida <150 mg/dL
LDL <115 mg/dL
Rasio <5
(Kol/HDL)
09/23/2022
NILAI KADAR GULA DARAH
38

Normal IFG or IGT Diabetes


( mg/dL ) ( pre-diabetes ) ( mg/dL )
mg/dL
GD puasa < 100 100 - < 126 ≥ 126
2 jam post TTGO < 140 140 - < 200 ≥ 200
GD sewaktu < 200 ≥ 200
IFG : Impaired Fasting Glucose = gula darah puasa terganggu (GDPT)
IGT : Impaired Glucose Tolerance = toleransi glukosa terganggu (TGT)

American Diabetes Association: Position statement. Screening for type 2 diabetes. Diabetes
Care 2007

09/23/2022
Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(sederhana)
 
Cara melakukan finger test :
a. Acungkan satu atau lebih jari tangan kanan/kiri kamu
didepan penderita dari jarak 6 m, 3 m, 2 m atau 1 m.
Setelah itu penderita disuruh menebak berapa jumlah jari
yang diacungkan.
b. Orang normal bisa melihat acungan jari pada jarak 6 meter.
c. Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat acungan jari
pada jarak 1 meter lakukan tes goyangan tangan (waving
hand tes) minta pasien mengatakan arah lambaian tangan
tadi.
 
E-TUMBLING

CARANYA
 LAKUKAN PEMERIKSAAN
PADA JARAK 6,3, DAN 1
MTR
 BILA DPT MELIHAT BERI
HURUF LEBIH KECIL
 BILA ADA GANGGUAN
MAKA MAJU LEBIH DEKAT
 LAKUKAN PENILAIAN
6/60, 3/60, 1/60 ATAU 6/18,
3/18, 1/18 ATAU 6/12, 3/12,
1/12
PEMERIKSAAN SEDERHANA TAJAM
PENDENGARAN

Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk


mengetahui fungsi telinga. Secara sederhana dapat
diperiksa dengan suara bisikan. Pendengaran yang
baik akan dengan mudah mengetahui adanya bisikan
a. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan
b. Cara pemeriksaan pendengaran dengan
menggunakan arloji
TES SUARA

Langkah – langkah pemeriksaan :


 Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising, atur jarak pemeriksaan 6 meter.
 Beri instruksi pada klien untuk mengulangi kata yang akan disebutkan
 Pemeriksa menyebutkan 5 kata yang dikenal (contoh : mata, kaki, muka, susu, kuku) pada
jarak 6 meter dari klien dengan volume normal (tidak berteriak & tidak terlalu kecil).
 Posisi pemeriksa berhadapan dengan telinga klien yang diperiksa, mulailah dengan telinga
kanan dengan menutup telinga kiri dengan salah satu jari. Bila klien dapat menyebutkan 4
dari 5 kata dengan benar pada jarak 6 meter dianggap maka dikatakan Normal.
Pemeriksaan dilanjutkan pada telinga kiri dengan cara yang sama.
 Bila klien tidak dapat menyebutkan 4 dari 5 kata dengan benar pada jarak 6 meter maka
pemeriksa maju ke jarak 3 meter dan mengulangi pemeriksaan dengan cara yang sama.
 Bila diduga ada gangguan pendengaran pada salah satu telinga, maka pemeriksaan
dilanjutkan pada jarak 1 meter.
 Pada jarak satu (1) meter pemeriksa berada di belakang klien. Mulailah pemeriksaan pada
telinga yang sehat diikuti dengan telinga yang dicurigai ada gangguan dengan suara
berbisik.
 Demikian juga dilakukan pada telinga lainnya.
Kesimpulan

PTM bisa di cegah dengan hidup


“CERDIK “tidak mengenal kata
SEMBUH ,kalau sudah kena PTM
harus “PATUH”
Masa muda sehat, hari tua nikmat,
tanpa penyakit tidak menular dengan
perilaku

# BBD
4
7

Anda mungkin juga menyukai