Anda di halaman 1dari 6

TEKS EKSPOSISI

Struktur Teks Eksposisi

 judul
 Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks Eksposisi. Judul hendaklah
ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna.
 Pernyataan Umum atau Tesis
 Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi
tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, maka
pembaca bisa berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan
dengannya.
 Argumentasi atau alasan
 Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini
tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam
pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut
dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui
penyajian contoh dan alasan.
 Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)
 Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah disajikan di dalam
bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks Eksposisi
mempunyainya.
Ciri ciri teks eksposisi
 Seperti halnya jenis teks yang lain, teks eksposisi juga
memiliki beberapa ciri, antara lain:
 Bersifat objektif pada pembahasan persoalan dan tidak
menggunakan kata atau frasa yang bersifat menarik emosional
pembaca sehingga tidak memihak kepada pihak apapun.
 Bersifat informatif. Artinya, setelah dibaca, pembaca merasa
mendapatkan informasi tambahan.
 Teks memuat fakta. Fakta dapat berisi data berupa angka,
misalnya “…tingkat kasus trafficking selama sedekade
terakhir…”
 Menggunakan bahasa baku dengan ragam laras ilmiah dan
gaya bahasa yang lugas. Selain itu, tanda baca dan ejaan juga
sangat diperhatikan yang ditulis berdasarkan PUEBI.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

 Teks eksposisi memiliki ciri khas tata kebahasaan yang dapat diidentifikasi dari mulai kata hingga kalimat apa yang dipakai. Terdapat 6
kaidah kebahasaan teks eksposisi, antara lain:
 Menyatakan dan menjelaskan pendapat.
Misalnya, “Minum air putih adalah salah satu yang paling esensial di alam tubuh. Hal ini disebabkan selain 2/3 dari tubuh kita adalah air, air
juga dapat memenersihkan tubuh dari racun dan menyumbang nutrisi penting ke sel-sel tubuh”
 Memuat fakta, yang bersumber dari penelitian, yang diperlukan data untuk menyajikan informasi.
Misalnya, “Setelah makan berat, biasanya seseorang akan mengonsumsi kudapan ataupun camilan. Hal ini sebenarnya, menurut penelitian di
National Institute of Health, bukanlah sebuah kebiasaan buruk, bahkan sebaliknya, sebab dapat menjaga keseimbangan gula dalam tubuh
menjelang jadwal makan berat selanjutnya.”
 Penegasan pendapat berada di bagian penutup, yang bersifat objektif dengan ragam ilmiah dan kalimat efektif.
Misalnya, “Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya, dari penjabaran tersebut dapat dikatakan bahwa kalori yang dikandung oleh
makanan cepat saji sangat sedikit, sedangkan efeknya sangat buruk bagi kesehatan.”
 Penggunaan pronomina atau kata ganti. Pronomina adalah kelas kata yang berfungsi untuk mengganti nomina (kata benda) atau frasa nomina.
Misal, Ibu sudah pulang ke rumah. Dia sebelumnya telah pergi ke pasar. Kata dia termasuk pronomina dan berfungsi mengganti kata ibu yang
merupakan nomina. Pronomina terbagi menjadi dua: pronomina persona dan pronomina nonpersona. Pronomina persona terdiri atas tunggal
dan jamak. Berdasarkan sudut pandangnya, pronomina persona terbagi menjadi pronomina orang pertama, kedua, dan ketiga. Sementara itu,
pronomina nonpersona, yang digunakan untuk penunjuk (ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si) dan penanya.
 Penggunaan leksikal.
Leksikal adalah salah satu jenis kata yang menunjukkan nomina kata benda, verba kata kerja, adjektiva kata sifat, dan kata keterangan
adverbia. Nomina atau kata benda adalah kelas kata dari nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya
kebersihan, peraturan, papan tulis, penandatanganan, dsb. Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu perbuatan, keberadaan, atau
pekerjaan, misalnya bernapas, melompat, menyatakan, mengemukakan, dsb. Adjektiva adalah kata yang menerangkan keadaan atau sifat,
misalnya baik hati, suci, bersih, alim, diam, dsb.
 Penggunaan konjungsi.
Konjungsi atau kata hubung dalam teks eksposisi berfungsi agar argument penulis dapat diperkuat. Misalnya, Seni Didong merupakan salah
satu seni tradisi lisan asal masyarakat Gayo, Aceh, yang seyogyanya dilestarikan oleh generasi muda bangsa karena sudah semakin tergerus
dengan perkembangan teknologi. Kata yang pada kalimat ini merupakan konjungsi yang berperan sebagai penguat argumen akan kondisi
Didong saat ini. Begitu pun kata karena yang berfungsi sebagai penanda alasan kenapa Didong perlu dilestarikan.
Contoh teks eksposisi
 Contoh teks eksposisi Politik

 Hindari Cagub Pelaku Korupsi


 Tesis :
 Setiap wilayah yang sedang melakukan pemilihan umun dalam memilih calon gubernur, maka harus dilaksanakan
secara tegas, ketat serta jujur. Calon gubernur yang baik harus memiliki kriteria agar tidak melakukan penyimpangan
kekuasaan serta menjauhkan wilayah tersebut terhadap masalah yang cukup besar. Contohnya cagub tidak pernah
terlibat dalam masalah pelanggaran HAM maupun korupsi. Apabila salah satu cagub terlibat masalah tersebut maka
cagub dianggap gugur. Hal tersebut dilakukan agar dapat menjadi calon gubernur yang memiliki jiwa integritas serta
tidak dapat menimbulkan masalah yang terkait. Setiap partai yang mecalonkan pilihannya sebagai cagub selalu
mempunyai prosedur tes kelayakan atau kecocokan. Namun setiap partai tidak memiliki kriteria yang sama. Walaupun
demikian terdapat prinsip umum dalam menyeleksi setiap cagub.
 Argumentasi :
 Terdapat bukti bahwa banyak parlemen pusat maupun daerah yang melakukan tindakan korupsi. Setiap parpol
berlomba lomba mencari kriteria cagub yang baik dalam pemilihan umum karena bertujuan untuk mencari jumlah suara
yang paling banyak. Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Sekretarian Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu
atau KIPP yang bernama Jojo Rohi.
 Penegasan Ulang :
 Setiap partai menetapkan kriteria standar yang jelas serta tegas mengenai siapa saja yang layak menjadi calon gubernur
untuk memimpin wilayahnya masing masing. Dalam menetapkan cagub terdapat kriteria utama yang harus dilakukan
yaitu anti korupsi. Apabila salah satu cagub pernah terlibat masalah korupsi maka calon gubernur tersebut dianggap
gugur dan tidak boleh diikutkan kembali. Cagub tersebut juga harus memperhatikan kriteria bakal caleg yang baik serta
moralitas yang baik pula. Untuk bakal cagub yang baik maka cagub tersebut tidak pernah melakukan poligami. Namun
masalah mengenai pelanggaran HAM masih belum bisa diatasi. Maka dari itu bakal calon cagub yang baik tidak boleh
terlibat dengan pelanggaran HAM.
Pola pengembangan
 Pola Definisi: merupakan pola yang berisi definisi suatu topik atau
istilah yang hendak dibahas di dalam paragraf eksposisi.
 Pola Proses: merupakan pola yang berisi penjelasan tentang proses
membuat atau menjalankan sesuatu. Pola ini juga terdapat pada 
teks prosedur dalam bahasa Indonesia.
 Pola Klasifikasi: merupakan pola yang menggolongkan suatu hal
menjadi beberapa bagian. Pola ini juga bisa ditemui di paragraf
klasifikasi dan contoh kalimat klasifikasi.
 Pola Ilustrasi: merupakan pola yang berisi ilustrasi atau contoh
dari topik yang dibahas.
 Pola Perbandingan: merupakan pola yang berisi perbandingan
antara satu hal dengan yang lainnya.
 Pola Laporan: merupakan pola yang berisi laporan peristiwa yang
disampaikan secara rinci dan runtut.

Anda mungkin juga menyukai