?
insulin yang menurun menyebabkan terjadinya
hiperglikemia dan glikosuria
Klasifikasi
DM tipe I : defisiensi absolut yang disebabkan proses imun atau
penyebab idiopatik
DM tipe II: Awitan pada masa kecil atau dewasa sekunder karena
resistensi insulin
Gestasional : awitan selama kehamilan dapat bertahan bahkan
sampai paska persalinan
DM Tipe • Angka kejadian 10% dari seluruh kasus DM
I • Penyakit ini disebabkan proses autoimun dimana sel T
menghancurkan sel β Pankreas
Koma
Hiperosmolalitas plasma >360 mOsm/L
Hiperosmoler Tidak ditemukan ketonuria
non Ketotik Tidak ditemukan kusmaul
( KHONK ) Hiperglikemia >600 mg/dl
Hiponatremia
Komplikasi DM
Kronik
Nefropati
Mikrovaskuler Neuropati perifer
Retinopati diabetik
Stroke
Makrovaskuler
penyakit jantung koroner
neuropaty
Manifestasi klinis pada penderita DM ( Sujono & Sukarmin 2008 )
1. Faktor genetik
DM tipe I 2. Faktor imunologi
3. Faktor lingkungan
Faktor resiko
1. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada
DM tipe II usia di atas 65 tahun)
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga
4. Kelompok etnik
Pathway Diabetes Melitus (Corwin, EJ. 2009)
Apa saja yang perlu diperhatikan saat Preoperatif
pasien dengan riwayat DM
8. Gambaran EKG yang dapat dijumpai pada pasien DM peningkatan asimtomatik dari
ST-segmen, Abnormalitas dari T-wave segmen, iskemia miokardia, dan infark lama
Gula darah yang tinggi sangat terkait dengan hiperosmoler serum, infeksi ,
proses penyembuhan luka, peningkatan mortalitas, memperburuk
neurological outcome dan cerebral iskemik
2. Terdapat perbedaan variasi awitan dan durasi kerja dari preparat insu
lin pada pasien
Anamnesa
Cek Identitas pasien
Keluhan yang dirasakan
Riwayat anestesi dan pembedahan sebelumnya
2
Persiapan Riwayat penyakit yang sedang/pernah diderita
Pasien Riwayat konsumsi obat-obatan
Kebiasaan sehari-hari
Perintah Puasa sebelum dilakukan tindakan anestesi
Pemeriksaan Fisik
Tinggi Badan dan Berat badan
Keadaan umum pasien
TTV
Keadaan Psikis : gelisah , ketakutan, kesakitan
Keadaan Gizi : malnutrisi atau obesitas
Eleminasi BAK : pola berkemih
Aktivitas : lemah, sulit berjalan, kram otot dll
Pemeriksaan Fisik (ABCDE)
2 Pemeriksaan fisik (6B)
Persiapan
Pasien
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium pendukung : GDS, Asam
Lemak bebas, Osmolalitas serum, Aseton Plasma,
Elektrolit, hemoglobin glikosilat, gas darah arteri,
trombosit darah, ureum kreatinin, insulin darah,
pemeriksaan fungsi tiroid, urine
Foto Rongsen
Pemeriksaan EKG
Penentuan Klasifikasi ASA
2 Penentuan Jenis anestesi yang akan digunakan sesuai
Persiapan dengan instruksi dokter anestesi
Pasien
Intervensi/Implementasi
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
bantu pasien mengekspresikan perasaan untuk mengatasi kecemasan
Berikan dukungan pada pasien untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan
dan pengertian tentang peran pasien pada post tindakan
kolaborasi pemberian obat premedikasi
kolaborasi Rehidrasi cairan
Monitoring TTV
Monitoring balance cairan
Intervensi/Implementasi
Monitoring perdarahan
monitoring TTV
Monitoring Balance cairan
Monitoring tanda tanda hiperglikemi/hipoglikemi
Cek GDS durante Operasi
Cek patensi jalan nafas
Bersihkan lendir dengan suction
Monitoring RR dan Saturasi O2
Cek peralatan operasi yang beresiko menciderai pasien
1. Sumbatan jalan nafas
2. Perdarahan
Masalah Kesehatan 3. Hiperglikemi/hipoglikemi
Pasca Anestesi
4. Hipotensi
5. Resiko Jatuh
Intervensi/ Implementasi
Atur posisi pasien
bebaskan jalan nafas
oksigenasi
Monitoring RR dan Saturasi O2
Monitoring perdarahan dan balance cairan
monitoring hiperglikemi/hipoglikemi
Monitoring TTV
Kaji skala resiko jatuh
berikan pengaman tempat tidur
Observasi KU pasien
pasang gelang kuning
Evaluasi
Proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang
rencana tindakan
1. Apakah tindakan yang kita lakukan efektif
2. Apakah tindakan kita sudah sesuai Standar Prosedur Operasional
3. Bagaimana respon pasien terhadap tindakan
4. Apakah tindakan perlu dipertahankan, dilanjutkan atau dihentikan
Evaluasi dan
Dokumentasi
Dokumentasi