4. Sabun
• Sabun adalah detergent sederhana yang bisa digunakan untuk
mencuci tangan. Sabun kurang baik dibandingkan dengan
detergent kerena mempunyai daya larut yang kuat terhadap
basa. Dalam air yang sadah sabun dapat menyebabkan noda
dan sulit berbusa, karena buih sabun yang terjadi mudah pecah
dan hilang
Desinfektan:
a. Desinfektan oksidasi
• 1. Khlorin Dioksida
• Merupakan desifektan yang baik untuk keperluan pembersihan
dapur, dengan harga yang cukup murah dan sedikit sisa bau.
• Desinfektan ini mempunyai tingkat pemusnah bakteri yang luas
termasuk dalam membunuh spora, dan merupakan desinfektan.
• Desinfektan ini dapat menjadi tidak aktif karena adanya zat organik
jadi permukaan yang akan disanitasi harus bersih dan setelah
digunakan harus dibilas untuk mencegah terjadinya korosi (karat).
Larutan yang kuat dapat menyebabkan karatan pada aluminiun.
• Persenyawaan klorin dapat digunakan secara luas, karena sangat
efektif melawan semua patogen. Mereka sangat cepat bereaksi,
tetapi persenyawaan tersebut korosif, tidak stabil dan mudah
mengiritasi.
• Hipoklorit adalah sanitaiser yang paling banyak digunakan dalam
industri makanan
2. Yodosfor
• Yodofor lebih efektif terhadap virus karena bersifat stabil. Dapat
• Bekerja dengan baik pada suhu dingin dan hangat, tetapi bersifat
korosif dan keras.
• Yodofor sangat bermanfaat dalam pembersihan dan disinfeksi
peralatan dan permukaan-permukaan serta sebagai antiseptik kulit,
karena tidak bersifat iritasi.
• Oleh karena itu senyawa yodofor direkomendasikan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan reduksi mikroorganisme
pada permukaan tangan karyawan sebagai larutan pencelup tangan
dimana tangan karyawan merupakan sumber kontaminasi
mikroorganisme yang perlu dikendalikan secara terus menerus.
Bahan ini merupakan campuran antara iodine dengan deterjent.
Mempunyai kecenderungan menjadi tiada aktif karena zat
organisme. Juga kurang efektif dalam membunuh spora dibanding
dengan hypochlorit. Bahan ini lebih mahal serta meningalkan sisa
bau.
b. Desinfektan non-oksidasi