FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA 2023 1. Bacalah cuplikan abstrak berikut: Abstrak Sanitasi merupakan suatu faktor penting dalam industri pangan. Sanitasi pada proses pengolahan makanan bertujuan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk pangan akhir. Terdapat banyak jenis jenis sanitasi, salah satunya adalah sanitasi dengan menggunakan bahan kimia. Sanitasi kimia adalah metode pembersihan peralatan dengan menggunakan bahan dasar kimia seperti sanitizer. Sanitizer merupakan suatu bahan kimia yang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang ada pada permukaan peralatan, namun tidak menghilangkan mikroorganisme. Terdapat banyak jenis sanitizer yang berada dipasaran. Setiap jenis sanitizer tersebut, memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda pada setiap jenis industri pangan. Tingkat efektivitas kerja sanitizer dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi, waktu kontak, material penyusun peralatan dan mikroorganisme yang ada pada industri pangan tertentu. Peralatan berbentuk plat merupakan peralatan yang sering digunakan dalam proses produksi di industri pangan seperti industri udang dan industri bakery. Pengaplikasian peralatan berbentuk plat dapat ditemui pada peralatan conveyor, papan pemotong, meja dan pisau. Dengan adanya perbedaan karakteristik dari peralatan dan jenis sanitizer yang ada, maka setiap jenis industri makanan memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda terhadap jenis sanitizer yang digunakan pada proses sanitiasi peralatan. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan berbagai macam bahan sanitizer terhadap jenis peralatan plat yang digunakan untuk proses pengolahan makanan pada industri seafood khususnya industri udang dan bakery melalui melalui pengkajian data dan informasi yang tersedia pada artikel-artikel jurnal ilmiah. Dalam penelitian ini, dapat kita lihat bahwa PAA merupakan jenis sanitizer yang paling efektif digunakan pada industri seafood terutama industri udang karena efektif mereduksi biofilm bakteri patogen yang paling banyak mencemari di industri seafood seperti L. monocytogenes, Staphylococcus aureus dan E.coli. Sedangkan jenis sanitizer PAA (asam perasetat), Iodine dan Benzalkonium chloride merupakan jenis sanitizer yang paling efektif digunakan pada industri bakery karena terbukti efektif mereduksi cemaran utama pada peralatan yang digunakan pada proses produksi yang kebanyakan adalah cemaran fungi seperti Aspergillus brasiliensi, Penicillium roqueforti, Aspergillus flavus dan Aspergillus niger. a. Tentukan jenis sanitizer apa yang efektif digunakan untuk membersihkan perlatan pada industry bakery pada cuplikan abstrak penelitian di atas! Jelaskan! Jawab: Jenis sanitizer PAA (asam perasetat), Iodine dan Benzalkonium chloride merupakan jenis sanitizer yang paling efektif digunakan pada industri bakery karena terbukti efektif mereduksi cemaran utama pada peralatan yang digunakan pada proses produksi yang kebanyakan adalah cemaran fungi seperti Aspergillus brasiliensi, Penicillium roqueforti, Aspergillus flavus dan Aspergillus niger. b. Jelaskan mengapa diperlukan jenis sanitizer yang berbeda dalam menangani kebutuhan pembersih dalam industry yang berbeda? Jawab: Setiap jenis sanitizer tersebut, memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda pada setiap jenis industri pangan. Tingkat efektivitas kerja sanitizer dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi, waktu kontak, material penyusun peralatan dan mikroorganisme yang ada pada industri pangan tertentu. c. Pada mesin peralatan yang besar, pembersihan akan beresiko jika dilakukan dengan membawa alat keluar ruangan. Sehingga untuk proses pembersihannya menggunakan teknik CIP (Cleaning in Place), jelaskan bagaimana metode pembersihan alat dengan metode CIP? Jawab: LANGKAH 1: PRA-BILAS Pra-pembilasan merupakan langkah yang sangat penting dalam proses CIP karena pra-pembilasan yang dipantau dan dilaksanakan dengan baik membuat sisa siklus pencucian dapat diprediksi dan diulangi. Siklus sebelum pembilasan: • Membasahi permukaan bagian dalam saluran dan tangki • Menghapus sebagian besar residu yang tersisa • Melarutkan gula dan melelehkan sebagian lemak • Memberikan uji tekanan non-kimia pada jalur aliran CIP Gunakan air tanaman yang dapat diminum, air deionisasi (DI), air yang telah diproses melalui osmosis balik (RO), atau gunakan kembali larutan bilas terakhir dari rangkaian pembersihan sebelumnya. Sensor Turbiditas dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa pra-bilas secara efektif menghilangkan semua padatan. LANGKAH 2: PENCUCIAN KAUSTIK – (140° – 185° F) Pencucian kaustik melembutkan lemak, membuatnya lebih mudah dihilangkan. Juga dikenal sebagai soda kaustik, natrium hidroksida atau NaOH, alkali yang digunakan dalam pencucian kaustik memiliki pH yang sangat tinggi dalam kisaran konsentrasi 0,5-2,0%. Konsentrasi setinggi 4% dapat digunakan untuk permukaan yang sangat kotor. Caustic biasanya digunakan sebagai deterjen utama di sebagian besar siklus pencucian CIP. Formulasi non-busa dapat membantu mengurangi kavitasi pompa dan meningkatkan efisiensi. Hal ini juga akan mencegah tangki terisi busa secara berlebihan saat sistem mulai melakukan resirkulasi. LANGKAH 3: BILAS MENENGAH Air segar menghilangkan sisa deterjen yang tersisa dari pencucian kaustik. Gunakan instrumentasi yang tepat pada setiap langkah Siklus CIP, termasuk membilas, untuk memastikan pembersihan yang benar. Pemancar dan Probe Level memantau level tangki pencucian dan pembilasan. Pemancar Aliran memastikan aliran optimal pada perangkat penyemprot untuk mengontrol langkah pencucian dan pembilasan secara tepat. Pemancar Konduktivitas memastikan tingkat bahan kimia mencapai titik setel yang telah ditentukan. LANGKAH 4: BILAS TERAKHIR Bilas dengan air deionisasi, untuk membilas sisa bahan pembersih. Di banyak sistem, air bilasan terakhir dapat diperoleh kembali dan digunakan kembali sebagai larutan pra-bilas untuk siklus pembersihan berikutnya. Sisa panas dan bahan kimia yang tersisa dari pembilasan terakhir akan membantu pra-pembilasan berikutnya menjadi lebih efektif. LANGKAH 5. SANITASI BILAS Mungkin diperlukan untuk membantu membunuh mikroorganisme sebelum memulai proses produksi berikutnya. Selama bertahun-tahun, berbagai larutan hipoklorit (kalium, natrium atau kalsium), juga dikenal sebagai “hipo,” telah digunakan sebagai pembersih dalam banyak siklus CIP. Bahan aktif dalam bilasan sanitasi adalah klorin (pemutih), yaitu: Relatif murah untuk digunakan. Sangat efektif sebagai pembersih sanitasi untuk tanah yang rentan terhadap pertumbuhan bakteri seperti produk susu. Berpotensi berbahaya pada baja tahan karat, menyebabkan noda, korosi , dan lubang. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pengelola sanitasi yang beralih dari pembersih berbahan dasar pemutih dan memilih asam perasetat (PAA) – kombinasi hidrogen peroksida dan asam asetat. 2. Buatlah prosedur dan desain untuk tindakan pembersihan dan sanitasi umum terhadap (pilih salah satu): (Mesin Penggiling Daging pada Proses Pembuatan Nugget) Pertama yang harus kita lakukan adalah mencuci setiap bagian mesin menggunakan sabun hingga bersih. Kemudian siapkan air panas dan masukkan ke dalam ember atau baskom besar. Setelah itu tambahkan pemutih dalam bak air panas tersebut, baru setelah itu kita dapat meletakkan setiap bagian mesin ke dalam bak atau baskom yang sudah kita beri pemutih tersebut. Biarkan selama 15 menit, setelah itu bilas setiap bagian mesin penggiling daging dengan menggunakan air bersih. Lap hingga kering agar tidak terjadi karat. Kita dapat menggunakan lap dari bahan katun yang kering, agar segala macam air atau noda lainnya dapat terserap dengan baik. Setelah selesai, kita dapat langsung membungkusnya ke dalam dus, agar tidak mendapatkan kontak langsung dengan udara. Kontak tersebut akan membuat mesin penggiling daging berdebu, hingga mengurangi higienitas, dan agar tidak berkarat. Atau kita dapat menyimpan setiap bagian dari mesin penggiling daging tersebut dalam beberapa buah kantong plastik yang diisi beberapa butir beras. Beras disini adalah untuk mencegak kelembaban pada mesin penggiling daging terebut. Ketika kita membutuhkan mesin penggiling daging, maka kita dapat menggunakanya dengan baik, namun setelah selesai menggunakannya maka kita harus dapat membersihkannya dengan baik agar benar-benar bebas karat. Ini adalah sebuah keharusan, kita juga harus memastikan agar mesin penggiling daging tersebut tersimpan dengan rapi, kering dan juga bebas lembab. Dengan begitu mesin penggiling daging tidak akan cepat berkarat, dan aman untuk digunakan. Sumber: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmthp/article/download/44657/41036 https://blog-foodsafedrains-com.translate.goog/how-to-optimize-clean-in-place-cip-pr ocesses-in-the-dairy-industry