Anda di halaman 1dari 37

Cegah Stunting Dengan

Perbaikan Pola Makan,


Pola Asuh dan Sanitasi
Latar Belakang
• PERMASALAHAN GIZI
Masalah kurang gizi kronis pada anak-anak dibawah usia lima tahun sangat
1 tinggi, berdasarkan hasil Survey Riskesdas tahun 2018 di NTT prevalensi
balita pendek/stunting sebesar 42,6%

93 % penduduk Provinsi NTT mengkonsumsi buah & sayur jauh dari standar,
2 hanya 7% yang rutin mengkonsumsi buah & sayur sesuai standar (5 porsi/hari)

Terjadi perubahan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) NTT ke arah yang lebih baik dari
78 di tahun 2014 menjadi 84,4 pada tahun 2019, terlihat ada perubahan pola pangan
3 dengan skor konsumsi sayur dan buah mengalami peningkatan.

Beberapa fakta dan informasi menunjukan bahwa anak usia 0-6 bulan 22,8% yang
menyusu ekslusif dan hanya 36,6% anak usia 7-23 bulan yang menerima makanan
4 pendamping ASI (MPASI) yang sesuai dengan rekomendasi tentang pengaturan waktu,
frekuensi dan kualitas (Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), 2018)

Terjadi penurunan balita stunting di provinsi ntt selama 3 tahun


5 berturut – turut dari tahun 2018 - 2020 dengan rata-rata
penurunan setiap tahun sebesar 2,5%

Terjadi kenaikan balita wasting di provinsi ntt selama 2 tahun berturut


6 – turut dari tahun 2018 – periode februari 2020,
Namun terlihat penurunan di periode agustus 2020 sebesar 2,8 %
TREND PROSENTASE BALITA STUNTING DI PROVINSI NTT
TAHUN 2019 – 2020
60.0

48.1
50.0

42.6

41.5
37.1
40.0

36.2
35.8

34.5

33.2
32.2

32.2
31.4
31.3
31.1
30.6

30.1
30.1
29.9

29.8

28.9
27.1
30.0

26.2
25.8
25.7

25.5
25.3

25.3
24.0
22.7
22.5
22.5
22.2
21.5
21.4

21.3
21.2
20.7

19.6
19.6
18.7

17.4
17.3
16.9
20.0
15.9
15.6
13.8
9.1

10.0

0.0
UR O DA AH T DE A LU UR G OR AI UR
T G TA AO A A A AT YA AN
KE A RA EN KK BE
N
AL
R NT AN BA AK AR IJU R DA AT
I M E
NG NG A SI IM PA GA IM P ND AL T
RA BA
I T G TE I B B B B T U B G T
KU EM TE
U T EL
RA NA B RA KA KA KA BA K KA AN E S L M H U BA RA S
B KA BA TA OR KA
B B RO KA
B A B
BA
H
GA KA GA UM KO M KA NG SA UM GA
G UM G S B FL KA
B
TE B S BA N
AN
S
AN B KA B KA B TE
KA
B KA KA OR KA U M
B
M
B
M
I M B
S OR
KA KA T I M
B KA T
KA B
KA
2019 2020

• TERJADI PENURUNAN PROSENTASE STUNTING SEBESAR 6,0 % DARI 30,1% DI TAHUN 2019 MENJADI 24,1% DI PERIODE AGUSTUS 2020
• SEBANYAK 9 KABUPATEN/KOTA DENGAN PROSENTASE STUNTING DI ATAS ANGKA PROVINSI DAN 13 KABUPATEN KOTA PROSENTASE
STUNTINGNYA DIBAWAH ANGKA PROVINSI
• PROSENTASE STUNTING TERTINGGI ADALAH KAB. TTS DAN TERENDAH MANGGARAI TIMUR

Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi


STUNTING TERLAMBAT DIKENALI
105 cm 125 cm 100 cm
(BARU DAPAT DILIHAT SETELAH 2
TAHUN)

Usia 2 tahun Usia 4 tahun


2 bulan 4 bulan

7 thn 7 thn 4 thn

Stunting:
• Dilihat berdasarkan Panjang Badan per Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan per Umur (TB/U).
• Nilai Z-score <-2,0 6 2
BALITA

Kondisi Otak yang Stunting


Stunting mempengaruhi:
Fisik Fisik anak kurang gizi
dapat diperbaiki
Mental

Intelektual
stunting

Hambatan perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar,


dan rendahnya produktifitas akibat stunting ini bersifat
Perkembangan otaknya, tidak dapat
permanen (irreversible). diperbaiki
DAMPAK PADA PERTUMBUHAN OTAK PENJELASAN :
Secara normal volume otak
Berat otak bayi waktu lahir: manusia adalah 1,4 kg dan
25% (350 grm) berat otak dewasa pertumbuhan otak paling
pesat terjadi pada usia 2
tahun yaitu 70 % otak orang
Berat otak anak dua tahun: dewasa , sehingga ketika
70% (980 gram) berat otak orang seharusnya perkembangan
dewasa otak pada usia 2 tahun
beratnya 980 gram karena
Berat otak mengalami masalah gizi maka
orang dewasa perkembangannya tidak
1.4 KG maksimal itulah yang
menyebabkan terjadinya
gangguan kecerdasan

Berat otak anak usia lima tahun:


90% (1.26 kg) berat orang dewasa

Ascobat Gani/KB Stunting NTT Des 2018


KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI – PENGASUHAN
1000 HARI PERTAMA
dan PENDIDIKAN
KEHIDUPAN (HPK) BERKELANJUTAN
Stunting

Stunting memiliki efek jangka panjang,


terganggunya perkembangan dan
pertumbuhan, penurunan produktifitas
dan kesehatan yang buruk

Stunting merupakan masalah


gizi yang irreversible = tidak bisa
dikembalikan

Stunting meningkatkan risiko kegemukan


dan obesitas di masa dewasa
Apa yang bisa kita
lakukan?
Perbaikan
Pola Makan,
Pola Asuh
dan Sanitasi
Pola Makan
1) Pola Makan
• Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan
baik dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta aneka ragam bahan
pangan yang dikonsumsi.

• Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu terus diperkenalkan dan
dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa
pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di
samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.

• Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah,
setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun
hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.
“Beda” Isi piringku Bagi orang Dewasa dan Balita
Bagaimana Isi Piringku bagi Anak
Balita?
Isi piringku anak usia 2-5 tahun Isi piringku anak usia 6-23 bulan
2. Pola Asuh
• Pada masa anak-anak, pola asuh merupakan salah satu
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi , terdapat tiga
kebutuhan dasar anak, yaitu Asah, Asih, Asuh. Asah
merupakan stimulasi, asih merupakan kebutuhan emosi dan
kasih sayang, dan asuh merupakan kebutuhan fisik anak.

• Pola asuh anak adalah suatu proses yang ditujukan untuk


meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik,
emosional, sosial, finansial, dan intelektual seorang anak
sejak bayi hingga dewasa. ... praktek pemberian makan bagi
bayi dan Balita yang kurang baik akan mengakibatkan
stunting
2. Pola Asuh
• Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang
baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan balita.
• Bagaimana membentuk pola asuh yang baik?

 Pastikan remaja  Ibu hamil WAJIB  ASI boleh dilanjutkan  berikan hak anak
mendapatkan EDUKASI Bersalin di fasilitas sampai usia 2 tahun, mendapatkan
KESEHATAN Kesehatan namun berikan juga kekebalan dari
REPRODUKSI DAN GIZI  lakukan Inisiasi makanan pendamping penyakit berbahaya
sebagai cikal bakal Menyusu Dini (IMD) ASI. melalui imunisasi yang
keluarga(ibu dan ayah) dan berupaya agar bayi  Jangan lupa pantau telah dijamin
mendapat colostrum tumbuh kembang anak ketersediaan dan
air susu ibu (ASI). dengan membawa keamanannya oleh
 Berikan hanya ASI saja buah hati ke Posyandu pemerintah  GRATIS
sampai bayi berusia 6 setiap bulan.
bulan.
Praktek Pengasuhan yang tidak baik yang menyebabkan stunting

Kurang pengetahuan
tentang kesehatan 60 % dari anak usia 2 dari 3 anak
dan gizi sebelum dan 0-6 bulan tidak usia 0-24 bulan
pada masa mendapatkan ASI tidak menerima
kehamilan Eksklusif MP-ASI

Terbatasnya Layanan kesehatan termasuk layanan Ante Natal Care (ANC),


Post Natal dan pembelajaran Dini Yang Berkualitas

2 dari 3 ibu hamil belum 1 dari 3 anak usia 3


mengkonsumsi Menurunnya tingkat Tidak mendapat akses
kehadiran anak di yang memadai ke sampai 6 tahun tidak
suplemen zat besi yang layanan imunisai terdaftar di PAUD
memadai posyandu
3) Sanitasi &
Akses Air
Bersih
•sekitar 24 % masyarakat
masih BAB ditempat terbuka,
•14 % diantaranya tidak
memiliki air bersih
Hubungan Sanitasi dengan
Gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Sanitasi Tidak
Layak

• Gizi
Buruk
• Diare pada anak dan
• Stunting
Ibu hamil
• Sistem Pencernaan
Rusak
PHBS • Gizi tidak terserap
dengan baik
Environmental Enteropathy
EE Theory: Hygiene sanitasi yang buruk menyebabkan gangguan inflamasi usus kecil
yang akan mengurangi penyerapan zat gizi dan meningkatkan permeabilitas usus

EE
Higiene dan Anak Balita
Sanitasi yang Diare
Malnutrisi
buruk
Dampak EE: terjadi pengalihan energi dimana seharusnya digunakan untuk pertumbuhan tetapi
akhirnya digunakan untuk melawan infeksi dalam tubuh
LANGKAH – LANGKAH PENCEGAHAN STUNTING
FOKUS 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
STUNTING BISA DICEGAH MELALUI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
(MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG CUKUP)

1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal


Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal = Mencegah Stunting
2/15/2018
KAWAL TERUS..!!
Ibu Hamil & Ibu Menyusui berstatus Gizi Baik dan Sehat
untuk Cegah Stunting
Makanan Gizi Pelayanan Kebersihan, Sanitasi Dukungan
Seimbang Kesehatan & Air Bersih Keluarga

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADIKAN IBU HAMIL BERSTATUS GIZI BAIK DAN SEHAT
UNTUK CEGAH STUNTING
PORSI MAKAN IBU HAMIL
ANAK BERSTATUS GIZI BAIK
DAN SEHAT UNTUK CEGAH
STUNTING
Makanan Praktik Pemberian Pelayanan Kesehatan Kebersihan Sanitasi
Makanan & Pengasuhan & Air Bersih

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADIKAN ANAK BERSTATUS GIZI BAIK DAN SEHAT


UNTUK CEGAH STUNTING
MAKANAN 4 BINTANG

Usia : 6 – 9 bulan Usia : 9-12 bulan Usia : 12-24 bulan


Usia : 6 bulan Frek : 2 – 3 kali
Frek : 3-4 kali Frek : 3-4 kali
Frek : 2 – 3 kali Jumlah : ¾ mangkok atau
Jumlah : ½ mangkok atau Jumlah : 1 mangkok atau
Jumlah : 2-3 sdm ± 9 sdm
± 6 Sdm ± 12 Sdm
Tekstur : Bubur Kental Selingan : 1- 2 kali
Selingan : 1-2 kali Selingan : 1-2 kali
Tekstur : Makanan keluarga Tekstur : makanan keluarga Tekstur : makanan keluarga
yang dilumatkan yang dicincang yang
Variasi MP ASI : harus mengandung 4 bintang kelompok makanan
1 Makanan pokok 2 Makanan sumber protein kaya zat
sumber karbohidrat : Beras, biji-bijian besi dan zinc bersumber
sepert ijagung, gandum, sagu,umbi- hewani : Daging merah ,hati
umbian, kentang dan k etela seperti sapi,hati
ayam, ikan
ayam,
, telur dan susu kaya zat
singkong besi

3 4
Makanan sumber zat besi dan zinc dari Buah-buahan yang mengandung
nabati seperti Kacang-kacangan : vitaminAdan C untuk
kedelai,kacang hijau,kacangpolong, meningkatkan penyerapan besi
kacang tanah dan biji-bijian seperti wijen seperti :
Sayur2an kaya zat besi seperti bayam Jeruk, mangga dan tomat serta
dan brokoli serta sayuran hijau lainnya buah2an lain sebagai variasi seperti
yang tidak kaya zat besi sebagai variasi pepaya, pisang ,semangka,alpukat
seperti daun-daunan hijau, wortel, terong
dan labu
Minyak dan lemak seperti biji-bijian yang menghasilkan
minyak, margarin, dan mentega yang ditambahkan ke sayuran
dan makanan lain akan meningkatkan penyerapan beberapa
46
vitamin (A,D,E,K) dan dapat memberikan energi tambahan.
Mengapa Fokus pada 2 tahun pertama ???

Gangguan terhadap tumbuh Dampak kurang gizi (termasuk


kembang dan perkembangan anak stunting) tidak dapat diperbaiki
tidak dapat dikoreksi setelah usia 2 tahun
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai