Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

BAYU PURBHA SAKTI END


UNIVERSITAS WIDYA DHARMA END
Pokok Bahasan
• 1. Pengertian Pendidikan Kesehatan

• Pendidikan kesehatan secara umum dapat diartikan sebagai


suatu upaya yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan
kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang
meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, dan sosial
termasuk emosional) agar dapat tumbuh dan berkembang
secara harmonis. Pendidikan kesehatan pada dasarnya amat
bermanfaat untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya,
yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal.

2
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan
• Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik baik jasmaniah maupun rohaniah
melalui pemahaman dan pengamalan gaya hidup sehat bagi
peserta didik.

• Dengan demikian diharapkan anak tumbuh dan berkembang


secara wajar dalam aspek jasmani, mental, sosial dan
emosionalnya.

• Oleh karena itu, pendidikan kesehatan di Sekolah Dasar (SD)


diarahkan untuk membina para siswa agar memiliki sikap dan
perilaku hidup bersih, sehat, bugar dan berdisiplin.

3
MEMELIHARA KEBERSIHAN DAN
KESEHATAN PRIBADI

• 1. Makna Sehat dan Sakit

• Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), sehat berarti


“keadaan sejahtera (nyaman) yang meliputi fisik atau tubuh,
jiwa atau mental dan sosial yang sempurna, dan bukan hanya
suatu keadaan tanpa penyakit”. Sehat secara keseluruhan
berarti menyangkut faktor fisik, mental dan sosial.

• Sedangkan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan


Nomor 23 Tahun 1992 adalah “keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang atau individu
hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.
4
A. Kebersihan Pribadi

• Pemeliharaan kebersihan pribadi tidak terlepas dari upaya


pendidikan secara keseluruhan, khususnya pendidikan
kesehatan.

• Pemeliharaan kebersihan yang optimal akan terwujud apabila


sejak kecil kepada anak sudah ditanamkan sikap hidup bersih
dan contoh dari orang-orang yang berada di sekitarnya.

• Karena itu setiap orang harus selalu berupaya memelihara dan


meningkatkan taraf kebersihan pribadinya dengan
membiasakan hidup bersih dan sehat, di samping mencegah
penyakit
5
B. Kesehatan Pribadi

Agar kesehatan pribadi selalu terpelihara dengan baik,


kebersihan kulit, kuku, rambut, mata, hidung, telinga, mulut,
gigi dan pakaian harus selalu terjaga.

1. Menjaga Dan Memelihara Kebersihan Kulit


2. Menjaga Dan Memelihara Kebersihan Kuku
3. Menjaga Dan Memelihara Kebersihan Rambut
4. Memelihara Kebersihan Dan Kesehatan Mata
5. Menjaga Dan Memelihara Kesehatan Hidung
6. Memelihara Kebersihan Telinga
7. Memelihara Kebersihan Mulut Dan Gigi
8. Memakai Pakaian Yang Bersih Dan Serasi

6
A. Memelihara Kebersihan/Kesehatan
Lingkungan

1. Memelihara Kebersihan/Kesehatan Lingkungan


di Rumah
2. Memelihara Kebersihan/Kesehatan Lingkungan
di Sekolah

B. Minuman dan Makanan Sehat


 Fungsi Makanan adalah untuk memenuhi kebutuhan
tubuh serta untuk membantu fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Makanan juga memainkan peranan penting di dalam
kehidupan sosial karena dapat mempengaruhi hal-hal yang
bersifat psikologis maupun emosional.

7
Secara fisiologis fungsi makanan dibagi menjadi 3 kategori,
yaitu untuk: (1) menambah energi; (2) membangun dan
mempertahankan sel-sel dan jaringan; dan (3) pengaturan
proses-proses dalam tubuh.

Sumber Zat-Zat Gizi


Dilihat dari fungsinya, bahan makanan dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
Bahan makanan sumber energi
Bahan makanan sumber lemak dan minyak
Bahan makanan sumber protein
Bahan makanan sumber mineral dan vitamin

8
Makanan Sehari-Hari
Makan sehari-hari hendaknya terdiri dari berbagai jenis
makanan yang mengandung berbagai macam zat gizi yang
diperlukan tubuh. Makanan yang baik adalah makanan
yang mengandung, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral. Ada semboyan tempo dulu, yaitu makanan 4 Sehat 5
Sempurna yang teridiri dari, makanan pokok, lauk, sayur dan
buah (4 sehat) dan susu (5 sempurna). Sekarang semboyan
itu telah diganti dengan Menu Seimbang, artinya makanan
tersebut harus cukup mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral dengan komposisi: karbohidrat 60
70%, lemak 20-30% dan protein 10-15%, sedangkan vitamin
dan mineral sudah tercakup di dalam komposisi tersebut.

9
PENDIDIKAN KESELAMATAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Pendidikan


Keselamatan
• Pendidikan keselamatan merupakan suatu upaya pendidikan
tentang penanggulangan, pencegahan, dan penghindaran dari
terjadinya kecelakaan, yang bertujuan agar memperoleh
keselamatan bagi manusia dan harta bendanya.
• Pendidikan keselamatan mencakup ruang lingkup substansi
yang luas, dan berkaitan erat dengan beberapa mata pelajaran
lainnya, seperti pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, dan
pendidikan di alam terbuka. Karena itu, pelaksanaan pendidikan
kesehatan, dapat dipandang sebagai sebuah perpaduan, dalam
satu tema yang dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran
tersebut.

10
B. Tujuan Pendidikan Keselamatan

1. Menerapkan praktik keselamatan dalam kegiatan rekreasi,


pendidikan jasmani, dan kehidupan sehari-hari, utamanya
keselamatan berlalu lintas.
2. Menanamkan sikap peduli terhadap berbagai hal yang dapat
mendatangkan bahaya bagi keselamatan diri pribadi.
3. Menanamkan kesadaran dan sikap bertanggung jawab, bahwa
yang diperbuat bukan hanya mengandung resiko bagi diri
sendiri,tetapi juga keselamatan orang lain.
4. Mengembangkan pemahaman terhadap hak dan tanggung
jawab dalam hubungan dengan orang lain
5. Memahami bahwa setiap tindakan mengandung konsekuensi
bagi sendiri maupun orang lain.
11
C. Manfaat dalam penyelenggaraan pendidikan
keselamatan

1. Melalui pengamatan langsung atau pengalaman nyata, siswa


dapat menghayati dan menentukan sendiri masalah dalam lalu
lintas

2. Penguasaan keterampilan menggunakan kendaraan,


misalnya naik sepeda, dan sebagainya

3. Mengikuti simulasi atau permainan peran, yang didukung


dengan diskusi tentang masalah dan upaya mengatasi masalah
lalu lintas misalnya.

12
D. Beberapa Prinsip Pendidikan Keselamatan

• Pendidikan keselamatan menganut prinsip DAP


(Developmentally Appropriate Practice)
• Praktek pengajaran tersebut, pada dasarnya berisikan sejumlah
pengalaman nyata, dan jika tidak dapat dilakukan, maka
dilaksanakan dalam bentuk simulasi.
• Di antara prinsip yang paling utama adalah, sejauh
memungkinkan untuk dipraktekkan, pembelajaran materi
pendidikan keselamatan hendaknya disesuaikan dengan
kondisi lingkungan..
• Pendidikan keselamatan, lebih ditujukan pada pembentukan
sikap dan perilaku, agar dapat menerapkan kaidah yang
berguna untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan
keselamatan orang lain.

13
• Disinilah letak perbedaannya dengan P3K (Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan) yang menekankan pertolongan
pertama kepada orang yang telah mengalami kecelakaan.
Sedangkan pendidikan keselamatan lebih menekankan pada
penjagaan dan pencegahan agar terhindar dari kecelakaan atau
memperoleh keselamatan.

• Sasaran Pembinaan dan Pendekatan Dalam Pembelajaran


Pendidikan Keselamatan

• Sasaran pembinaan dalam pendidikan keselamatan adalah


sikap dan kemampuan siswa untuk membuat keputusan yang
tepat, yang didukung oleh keterampilan untuk melaksanakan
tindakan keselamatan.

14
• Prinsip dan pendekatan dalam pembelajaran
pendidikan keselamatan sebagai berikut :

1. penyediaan pengalaman belajar dan keterampilan,


hendaknya disesuaikan dengan tingkat pertumbuhandan
perkembangan siswa.
2. keterampilan yang diajarkan diselaraskan dengan
kemampuan yang ada pada siswa pada saat sekarang.
3. guru sudah terbiasa dan menguasai keterampilan yang
bersangkutan
4. keterampilan diragakan di lingkungan yang aman
5. keterampilan di jelaskan dan diragakan sebaik mungkin
sementara siswa berkesempatan untuk bertanya.

15
Bagaimanakah Pendidikan Keselamatan itu ?

• Pendidikan Kesehatan dan Keselamatan


• Pendidikan Keselamatan dan Cedera
• Keselamatan di Rumah
Beberpa potensi bahaya yang mungkin terjadi antara lain
sebagai berikut :
Ketidak sempurnaan penyimpanan obat-obatan atau barang-
barang yang mudah terbakar seperti bensin, oli, minyak tanah,
obat serang, atau zat kimia lainnya yang mudah terbakar, dsb.
Ketidaksempurnaan penyimpanan alat kerja dan alat dapur
seperti, pisau, kompor, garpu, cangkul, dsb.
Penggunaan listrik atau api yang berlebihan
Membiarkan laci terbuka
16
Ketidaksempurnaan penempatan sambungan listrik atau alat-
alat lainnya.
Hilangnya barang tajam atau kecil pada karpet
Membiarkan lantai licin atau sesuatu bukan pada tempatnya.

• Keselamatan Berkendaraan dan Berlalu Lintas

Ada beberapa aspek yang perlu diperkenalkan kepada anak didik


untuk menghindari atau memperkecil kemungkinan terjadi cedera
dalam berkendaraan, antara lain adalah :
Hanya menggunakan kendaraan yang layak pakai
Mengendalikan kecepatan
Selalu menggunakan sabuk pengaman
17
Tidak meminum minuman keras yang mengandung alkohol
sebelumnya
Tidak terlalu gaduh menggunakan musik
Mengalah dalam berkendaraan
Membawa kotak P3K

• Keselamatan Berekreasi

• Prinsip Umum Pendidikan Keselamatan


1. Pendidikan keselamatan lebih menekankan pada upaya
membantu anak didik belajar bagaimana memperoleh
kebiasaan berprilaku yang menunjang terhadap keselamatan
dengan cara-cara yang konstruktif dan dapat dipertanggung
jawabkan.
18
2. Pendidikan keselamatan tidak dicapai melalui menghafal atau
mengingat-ingat prosedur yang harus dilakukan untuk
mengerjakan sesuatu, tidak juga diberikan hanya dalam satu
unit pertemuan.
3. Pendidikan keselamatan bukanlah belajar mengatakan “tidak”
melakukan sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
Pendidikan keselamatan belajar mengatakan “ya” melakukan
pilihan yang baik untuk memlihara keselamatan dirinya yang
terintegrasi dalam kehidupannya sehari-hari dan merupakan
cermin gaya hidup sehat.
4. Untuk itu, kunci proses belajar mengajar pendidikan
keselamatan adalah “practice” atau berlatih pada setiap saat
apabila memungkinkan.
5. Apabila tersedia waktunya, proses belajar mengajar
keselamatan dapat dilakukan secara terpisah dari bidang studi
lainnya.
19
• Untuk itu para guru beserta siswa harus menetapkan faktor-
faktor sebagai berikut :
a. jenis-jenis kecelakaan yang mungkin terjadi dalam berlalu
lintas
b. perataturan-peraturan lalu lintas
c. sikap pengendara, penumpang dan pejalan kaki dalam berlalu
lintas
d. simbol-simbol lalu lintas
e. permainan yang harus dilakukan siswa, dsb

20
• PEND. KESELAMATAN DALAM PENJAS DAN OR

Yang dimaksud dengan aspek keselamatan dalam pendidikan


jasmani dan olahraga ialah semua usaha yang ditujukan untuk
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan atau cedera
dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan
olahraga.

• Pentingnya Pend. Keselamatan Dalam Penjas dan


Olahraga.

• Berbagai macam kecelakaan yang dapat terjadi di rumah, di


jalan, di tempat kerja dan di sekolah khususnya pada waktu
berlangsung proses belajar mengajar penjas dan olahraga..
21
• Kurangnya perhatian dan pengetahuan tentang tata cara dan
pencegahan akan kemungkinan terjadinya kecelakaan,
mengakibatkan lebih seringnya terjadinya rudapaksa atau
cedera pada siswa. Para siswa dapat mengalami rudapaksa
pada berbagai keadaan, seperti ketika bermain di halaman
sekolah, pada saat istirahat, dan pada saat menerima pelajaran
pendidikan jasmani.

• Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya rudapaksa di


lingkungan sekolah, maka para guru khususnya guru
pendidikan jasmani (Penjas) perlu memahami aspek
keselamatan dan memiliki memiliki keterampilan untuk
melaksanakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
rudapaksa dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

22
• Yang dimaksud rudapaksa ialah ketidak mampuan jaringan
atau tubuh atau bagian dari tubuh menerima tenaga atau
tekanan yang sangat besar yang melebihi kemampuannya.
Dengan kata lain, rudapaksa ialah suatu kerusakan jaringan
yang diakibatkan oleh tenaga/kekuatan/tekanan yang melebihi
kemampuan jaringan tersebut. Tekanan itu dapat berasal dari
akibat kecelakaan lalu lintas atau akibat dari melakukan
kegiatan fisik/olahraga yang berlebihan atau karena gerakan
yang keliru. Demikian pula rudapaksa ini dapat terjadi pada
waktu berlangsungnya proses belajar mengajar pendidikan
jasmani yang kurang mempertimbangkan faktor keselamatan.

• Rudapaksa ini dapat terjadi pada waktu proses belajar


mengajar pendidikan jasmani, disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yang bersumber pada beberapa faktor sebagai
berikut:

23
Faktor lingkungan belajar
Faktor fasilitas
Faktor peralatan
Faktor manajemen pembelajaran
Faktor teknik bantuan
Faktor perencanaan tugas ajar.

• Sehubungan dengan faktor-faktor yang dapat mengakibatkan


terjadinya rudapaksa tersebut, maka para guru pendidikan
jasmani dan kesehatan (Penjas) sangat perlu memperhatikan,
mengetahui, memahami, serta terampil dalam melaksanakan
aspek-aspek keselamatan dalam pendidikan jasmani ini.

24
• Keselamatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan Jasmani.

• Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru Penjas dalam menjaga


keselamatan lingkungan dalam proses pembelajaran penjas
yang tentunya perlu mempunyai kiat masing-masing.

• Sebagai contoh: Apabila sekolah berada di lingkungan dekat


jalan raya yang cukup ramai, maka harus dijaga agar para
siswa jangan sering keluar ke jalan. Apakah untuk mengambil
alat atau melaksanakan tugas guru. Usahakan agar alat-alat
yang digunakan untuk proses belajar mengajar tidak sering
keluar halaman sekolah. Pada pelajaran permainan bola volli,
atau permainan bola bakar, atau kasti; usahakan arah bola
yang dipukul atau dilempar tidak mengarah ke jalan.
25
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai