Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

LANDASAN TEORITIK AKAD JUAL BELI


Aulia mutmainnah ; 1192020045
Cica karlina ; 1192020054
Denis febri ansah ; 1192020059
Dian muhram ; 1192020062
Endah alfi rohmah ; 1192020070
A.PENGERTIAN JUAL BELI

• .Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut al- bai’ yang menurut etimologi artinya menjual,
mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kata al- bai’ merupakan kata yang
mencakup pengertian dari kebalikannya yakni syira’ (membeli). Dengan demikian kata al- bai’
disamping bermakna pada kata jual sekaligus kata beli.
• Menurut bahasa perdagangan atau jual beli berarti al- bai’, al- tijarah dan al- mubadalah.
Sebagaimana Allah SWT. berfirman:

• ‫صاَل َة َوَأ ْن َفقُوا ِممَّا َر َز ْق َنا ُه ْم سِ ًّرا َو َعاَل ِن َي ًة‬


َّ ‫اب هَّللا ِ َوَأ َقامُوا ال‬ َ ُ ‫ِين َي ْتل‬
َ ‫ون ِك َت‬ َ ‫ِإنَّ الَّذ‬

• َ ‫ار ًة َلنْ َتب‬


‫ُور‬ َ ‫َيرْ ج‬
َ ‫ُون ت َِج‬

• “Sesungguhnya orang- orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagiaan dari rizki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan diam- diam dan
terang- terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (Qs. Fathir: 29).
A.MENURUT ULAMA HANAFIYAH
‫ص‬ ُ ‫ُم َبادَ َل ٌه َما ٍ لب َما ٍ ل َعلى َو ْج ٍه َم ْخ‬
ً ‫ص ْو‬
“PERTUKARAN HARTA (BENDA) DENGAN HARTA C.Menurut Ulama Malikiyah, Syafi’ iyah, dan
BERDASARKAN CARA KHUSUS (YANG DIBOLEHKAN).” Hanabilah
JUAL BELI ADALAH PERTUKARAN HARTA (MAL)
• ‫ِال َتمْ لِ ْي َكا َو َت ْملُ َكا‬
ِ ‫ُم َبادَ َل ُه الم‬
DENGAN HARTA YANG MENGGUNAKAN TATA CARA
TERTENTU. PERTUKARAN HARTA DENGAN HARTA
• “Saling menukar harta dengan harta dalam
DISINI, DIARTIKAN HARTA YANG MEMILIKI MANFAAT bentuk pemindahan milik dan kepemilikan.”
SERTA DAPAT KECENDERUNGAN MANUSIA UNTUK • Jual beli merupakan suatu perbuatan tukar-
MENGGUNAKANNYA, CARA TERTENTU YANG menukar barang dengan barang dengan barang
DIMAKSUD ADALAH SHIGAT ATAU IJAB DAN QABUL.
atau uang dengan barang, tanpa bertujuan
mencari keuntungan. Hal ini, karena alasan

B.Menurut Imam Nawawi orang yang menjual atau membeli barang adalah

‫ال ت ْملِ ْي َكا‬


ٍ ‫ُم َقا َبل ٌه ي َم‬ untuk suatu keperluan, tanpa menghiraukan

“Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan.” untung ruginya. Dengan demikian, dapat
Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta dikatakan bahwa setiap perdagangan dapat
dengan maksud untuk memiliki. Sedangkan dikatakan jual beli, tetapi tidak setiap jual beli
menurut Ibnu Qudamah menyatakan jual beli dapat dikatakan perdagangan.
adalah pertukaran harta dengan harta dengan
maksud untuk memiliki dan dimiliki.
B.LANDASAN HUKUM JUAL BELI

1. Landasan Hukum Jual Beli Berdasarkan ayat- ayat dalam alquran, 2. Landasan Hukum Jual Beli berdasarkan Sunnah Rasulullah, antara lain:
antara lain: a) Hadits yang diriwayatkan oleh Rifa’ ah ibn Rafi’:
a) Q. S Al- Baqarah [2]: 275
‫ب َأ ْط َيبُ ؟ ف َقال‬
ِ ْ‫ءل َأيُّ اَ ْل َكس‬
ِ ُ‫ْن َرا َف ٍع َأنَّ اَلَ َّن ِبيِّ ص س‬
ِ ‫ َعنْ ِر َفا َع َةب‬:
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menghalalkan jua; beli dan ْ ‫َع َم ُل اَلرَّ ج ُِل ِب َي ِد ِه َو ُك ُّل َبيْعً َمب‬
)‫ْرُو ٍر ( رواه البزارو الحا كم‬
mengharamkan riba. Ayat ini juga dapat dipahami agar melakukan
“Dari Rifa’ ah bin Rafi’ r.a (katanya): sesungguhnya Nabi Muhammad,
jual beli dengan mematuhi peraturan- peraturan yang telah
pernah ditanyai, manakah usaha yang paling baik? Beliau menjawab:
ditetapkan dalam Islam dan tidak melakukan apa yang telah di
ialah amal isaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual
larang dalam Islam.
beli yang bersih” (HR. Imam Baihaqi )

3. Landasan Hukum Ijma’


Dari kandungan ayat Al- Qur’an dan sabda- sabda Rasul diatas, para ulama fiqh
mengatakan bahwa hukum asal dari jual beli adalah mubah (boleh).
C.RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI

A. Rukun Jual Beli


• Karena perjanjian jual beli sebagai perbuatan hukum yang mempunyai konsekuensi terjadinya
peralihan hak atas suatu barang dari pihak penjual kepada pihak pembeli, maka dengan
sendirinya dalam perbuatan hukum ini haruslah dipenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat tertentu.
Para ulama fiqih telah sepakat bahwa, jual beli merupakan suatu bentuk akad atas harta.
Adapun rukun jual beli adalah sebagai berikut:
1) Orang yang berakad (penjual dan pembeli)
2) Nilai tukar barang (uang) dan barang yang dibeli
3) Shigat (Ijab qabul).
ADAPUN SYARAT SAHNYA JUAL BELI MENURUT JUMHUR ULAMA, SESUAI DENGAN RUKUN JUAL
BELI YAITU TERKAIT DENGAN SUBJEKNYA, OBJEKNYA, DAN IJAB QABUL. SELAIN MEMILIKI RUKUN,
AL-BAI῾ JUGA MEMILIKI SYARAT. ADAPUN YANG MENJADI SYARAT-SYARAT JUAL BELI ADALAH
SEBAGAI BERIKUT;

PERTAMA, TENTANG SUBJEKNYA, YAITU KEDUA BELAH PIHAK YANG MELAKUKAN PERJANJIAN JUAL
BELI

KEDUA, TENTANG OBJEKNYA. YANG DIMAKSUD OBJEK JUAL BELI ADALAH BENDA YANG MENJADI
SEBAB TERJADINYA PERJANJIAN JUAL BELI. BENDA TERSEBUT HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT:
JUAL DAN PEMBELI) DISYARATKAN

KETIGA, LAFADZ ATAU IJAB QABUL. IJAB ADALAH PERNYATAAN PIHAK PERTAMA MENGENAI ISI
PERIKATAN YANG DIINGINKAN. SEDANG QABUL ADALAH PERNYATAAN PIHAK KEDUA UNTUK
MENERIMANYA. IJAB QABUL ITU DIADAKAN DENGAN MAKSUD UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA
SUKA RELA TIMBAL BALIK TERHADAP PERIKATAN YANG DILAKUKAN OLEH DUA PIHAK YANG
BERSANGKUTAN.
D.SAH DAN BATALNYA AKAD JUAL BELI

A. Sahnya Akad Jual Beli • Batal adalah ibadat yang menyalahi ketetapan
syara’ yang mengakibatkan tidak berlakunya
• Secara etimologi sah atau shihah atau
efek syar’i kepada akad mu’amalah atau
shahih berarti salim (selamat dari penyakit)
kepada ibadah yang dilakukan. Batalnya akad
atau pekerjaan yang sesuai dengan syara’. jual beli dalam pasal 28 ayat-ayat Kompilasi
Secara terminology, sah yaitu tercapainya Hukum Ekonomi Syariah ditentukan bahwa
sesuatu pekerjaan yang telah memiliki akad yang batal adalah akad yang kurang
rukun dan/atau syarat-syaratnya
sebab, memenuhi berbagai rukun dan
persyaratan yang diharapkan secara
syara’.
A. A.JELAS
DALAM HAL INI, JELAS DALAM SEBUAH OBJEK AKAD JUAL BELI SANGATLAH KOMPLEKS
PENGERTIANNYA, KEJELASAN SUATU OBJEK SANGAT PENTING DIPERHATIKAN.
B.BERMANFAAT
SUATU BENDA YANG DIPERJUAL-BELIKAN DAPAT MEMILIKI NILAI LEBIH APABILA DAPAT
MEMBERIKAN MANFAAT BAIK DALAM SEGI KEINDAHAN MAUPUN KEGUNAANNYA

C.SUCI
MENJADI SYARAT PERTAMA YANG MESTI DIMILIKI SEBUAH OBJEK/BENDA AGAR SAH DIDALAM
SEBUAH AKAD JUAL BELI
E.MODEL TRANSAKSI JUAL BELI

• Jual Beli Salām (Bai῾ as-Salām)


• Jual Beli Istiṣna῾ (Bai῾ Al-Istiṣna῾)
• Jual Beli al-Musawah (Ba’I al-Musawah)
F.JUAL BELI YANG BOLEH DAN YANG TERLARANG

A. Jual Beli yang diperbolehkan A. Jual Beli yang Terlarang

• Jual beli yang diperbolehkan adalah jual-beli • Jual beli yang dilarang tentunya mengandung
yang memenuhi syarat-syarat dan rukun berbagai hal yang bersifat merugikan baik
didalam setiap ketentuan-ketentuan nya, secara umum maupun personal.
KETIKA INGIN MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI, MAKA SEORANG MUSLIM HARUS
MENGETAHUI RUKUN, SYARAT, SAH DAN BATALNYA JUAL BELI, OBJEK APA SAJA YANG
DISAHKAN DALAM JUAL BELI DI ISLAM, DAN MODEL-MODEL TRANSAKSI JUAL BELI BAIK
YANG DIPERBOLEHKAN ATAUPUN TIDAK. DENGAN MENGETAHUI ITU SEMUA, MAKA
KEGIATAN BERMUAMALAH KITA SEBAGAI MUSLIM INSHAALLAH AKAN BERJALAN
SESUAI DENGAN SYARIAT DAN TERHINDAR DARI SEGALA DOSA DAN KEBURUKAN.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai