Anda di halaman 1dari 9

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Ghofar Ismail


B. Judul Modul : Ariyah, Jual Beli, Khiyar Dan Riba
C. Kegiatan Belajar : Jual Beli Dan Khiyar (KB 2)
D. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Pengertian Jual beli

Jual beli al-bai', al-tijarah, atau


al-mubadalah (Bahasa Arab)

‫ﻴﺭﺠﻮﻦ ﺘﺠﺎﺭﺓ ﻠﻦ ﺘﺒﻮﺭ‬


Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak
akan rugi (QS Fathir/35: 29)

Secara Bahasa

Menukar sesuatu
muqabalatu syai'in bi syai'in
dengan sesuatu
‫ﻤﻘﺎﺒﻠﺔ ﺸﯷ ﺒﺸﯷ‬ (Wahbah al-Zuhaili: 344)

Secara Istilah
Tukar menukar harta
Imam dengan harta secara
Nawawi ‫ﻤﻘﺎﺒﻠﺔ ﻤﺎﻞ ﺒﻤﺎﻞ ﺘﻤﻴﻜﺎ‬ kepemilikan (kitab Al-Majmu'
Syarah AlMuhadzdzab)

pertukaran harta dengan


Ibnu
‫ﻤﺒﺎﺪﻠﺔ ﺍﻠﻤﺎﻞ ﺒﺎﻠﻤﺎﻞ‬ harta dengan kepemilikan
Qudamah ‫ﺘﻤﻠﻴﻜﺎ ﺘﻤﻠﻜﺎ‬ dan penguasaa (kitab Al-
Mughni)

Peta Konsep (Beberapa


1 istilah dan definisi) di modul Jual beli : Menukar barang dengan barang atau menukar barang
dengan uang, yaitu dengan jalan melepaskan hak kepemilikan dari
bidang studi yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan

Hukum
Jual beli

boleh

Dalil al-Qur’an Dalil Hadits

‫ﻮﺍﺤﻞ ﷲ ﺍﻠﺒﻴﻊ ﻮﺤﺭﻢ ﺍﻠﺭﺒﺎ‬ ‫ﻋﻦ ﺭﻔﺎﻋﺔ ﺒﻦ ﺭﺍﻔﻊ ﻘﺎﻞ ﻘﻴﻞ ؛ ﻴﺎ ﺭﺴﻮﻞ ﷲ‬
‫ﴽﻱﺍﻠﻜﺴﺐ ﺍﻄﻴﺐ ﻘﺎﻞ ﻋﻤﻞﺍﻠﺭﺠﻮﻞ ﺒﻴﺪﻩ ﻮﻜﻞ‬
Dan Allah telah menghalalkan ‫ﺒﻴﻊﻤﺒﺭﻮﺭ‬
jual beli dan telah
mengharamkan riba.
(QS alBaqarah/2:275). Dari Rifa’ah Ibnu Rafi’ r.a. bahwa Rasulullah
saw. pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang
paling baik?. Beliau bersabda: “Pekerjaan
seseorang dengan tangannya dan setiap jual
beli yang bersih”. (HR Ahmad).
2. Rukun Jual beli

Rukun Jual beli

Adanya Adanya
Penjual dan Barang/Jasa Yang
Adanya Akad
Diperjualbelikan
Pembeli

Memenuhi syarat Benda yang diperjual


ahliyah (baligh dan Sebagian ulama belikan harus benda
berakal) untuk boleh membolehkan akad yang suci dalam arti
melakukan transaksi jual beli dengan bukan benda najis
muamalah sistem mu'athaah,
yaitu kesepakatan
atau mengandung
antara penjual dan
pembeli untuk najis
bertransaksi tanpa
Jika belum baligh mengucapkan lafaz. Benda najis yang
harus mendapat izin disepakati para ulama
orang tua / wali (bangkai, darah, daging
babi, khamar, nanah,
kotoran manusia,
kotoran hewan dan
lainnya)

3. Syarat-Syarat Jual Beli

Baligh (Berakal)
Syarat bagi orang
yang melakukan Beragama Islam
akad
Tidak ada paksaan

Suci / disucikan
Syarat ma’qud
‘alaih Bermanfaat
barang yang diperjual
belikan Dapat diserahkan secara cepat

Milik sendiri

Diketahui (dilihat)

Tidak ada yang membatasi

Syarat sah ijab Tidak diselingi kata-kata lain


qabul
Tidak digantungkan dengan hal lain

Tidak dibatasi waktu

4. Macam-Macam Akad Jual Beli

Barang Yang dapat


dipertukarkan

Sistem Barter Akad Jual Beli

pertukaran benda tertentu dengan menjual benda tertentu dengan tidak


benda lain (bai’ al-‘ain bi al-‘ain) tertentu (bai’ al-‘ain bi al-dain)

menjual barang dengan uang


menukar pakaian dengan beras Kertas/logam

Akad Sarf Akad Salam

menjual benda tidak tertentu dengan


benda tidak tertentu lainnya (bai’ al- Menjual benda tidak tertentu dengan benda
dain bi al-‘ain) lain yang tertentu (bai’ al-dain bi al-‘ain)

menjual uang rupiah dengan uang dolar atau Benda yang dipesan merupa kan
valuta lainnya barang yang dijual dan merupakan
barang tidak tertentu
Bentuk Harganya

Murabahah Tawliyah

pertukaran barang dengan harga pertukaran dengan harga sesuai


sesuai dengan harga pertama dengan harga awal (modal) tanpa
ditambah keuntungan tertentu tambahan atau pengurangan apa pun

Wadhi’ah Musawamah

pertukaran barang dengan harga yang


pertukaran dengan harga sesuai disepakati oleh kedua belah pihak
dengan harga awal dengan yang melakukan akad karena pada
mengurangi sedikit dengan kerugian umumnya penjual selalu
tertentu menyembunyikan jumlah modalnya

Akad jual beli juga dapat dibagi menjadi beberapa macam lainnya
seperti:
✓ Akad istishna’, yaitu menjual barang sebelum barang itu dibuat
atau didatangkan.
✓ Akad dhaman, yaitu menjual buah ketika masih di pohon.

a. Hukum Salam
1) Pengertian Salam

Pengertian Salam

Bahasa

‫ﺴﻠﻢ‬ ‫ﺍﻠﻌﻄﺎﺀ‬ ‫ﺍﻠﺗﺴﻠﻴﻒ‬


salam Pemberian

Istilah

jual-beli barang yang disebutkan


‫ﺒﻴﻊ ﻤﻮﺼﻮﻑ ﻔﻰ ﺍﻠﺬﻤﺔ ﺒﺒﺪ ﻞ ﻴﻌﻄﻰﻋﺎﺠﻼ‬ sifatnya dalam tanggungan dengan
imbalan (pembayaran) yang
dilakukan saat itu juga

jual beli dengan hutang

Akad yang di bolehkan


Dasar hukum Salam

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara


tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya
(QS alBaqarah/2:282)

Ibnu Al-Abbas berkata, Aku bersaksi bahwa akad salaf (salam) yang
ditanggung hingga waktu yang ditentukan telah dihalalkan Allah dalam
Kitab-Nya dan Diatelah mengizinkannya. Kemudian beliau membaca ayat
ini. (HR al-Syafi'i dalammusnadnya)

Ibnu Abbas r.a. berkata bahwa ketika Nabi saw. baru tiba di Madinah,
orang-orang Madinah biasa meminjamkan buah kurma dua tahun dan tiga
tahun. Maka Nabi saw. bersabda,"Siapa yang meminjamkan buah kurma
maka harus meminjamkan dengan timbangan yang tertentu dan sampai
Pada masa yang tertentu”.
(HR.Bukhari dan Muslim)
2) Rukun Akad Salam

harus ada ijab dan qabul

Rukun Akad
penjual dan pembeli harus ada di tempat
Salam

harus ada uang dan barang

3) Syarat Akad Salam


Syarat sahnya akad salam harus ada uang dan barang

Jenis Nilainya
Uang

Harus Tunai

Spesifikasi Barang
Barang

Barang Tidak Diserahkan


Saat Akad

. Batas Penyerahan
Barang

Harus Jelas Waktu


Penyerahan

Barang Memungkinkan untuk


Diserahkan pada Waktunya

. Tempat Penyerahan
Barang Harus Jelas

b. Istishna’
1) Pengertian Istishna’

Istishna' isim mashdar istashna'a-yastashni'u

Mazhab Hanafiyah

sebuah akad meminta orang lain untuk


untuk sesuatu yang tertanggung membuatkan sesuatu
dengan syarat pengerjaannya untuknya

Mazhab Hanabilah
jual beli
barang yang belum dimilikinya
yang tidak termasuk dalam akad
salam

Syafi’iyah dan Malikiyah

suatu barang
yang diserahkan kepada orang lain
sesuai dengan cara pembuatannya

2) Rukun Istishna’

1.Adanya pemesan dan produsen


Rukun Istishna’

2.Barang yang diakadkan/diperjual


belikan

3. Adanya ijab qabul


3) Syarat Istishna’

Adanya penyebutan dan kesepakatan kriteria barang


dan jasa yang akan dilangsungkan, agar tidak ada
Syarat Istishna’ Kesalahpahaman antara kedua belah pihak

Tidak ada batasan waktu penyerahan barang

Barang yang dipesan adalah barang yang telah biasa


dipesan dengan akad istishna'

4) Apakah Istishna' Akad Yang Mengikat?

Imam Abu Hanifah Tidak mengikat


dan pengikutnya

Abu Yusuf, murid Abu Mengikat


Hanifah

c. Bai’ bi Tsaman ‘Ajil


1) Pengertian Bai’ bi Tsaman ‘Ajil

Secara Harfiyah Bai’ bi Tsaman ‘Ajil

bai` jual beli atau transaksi

Tsaman harga

ajil bertempo atau tidak tunai

Bai’ bi Tsaman jual beli yang uangnya


‘Ajil diberikan secara bertahap
atau belakangan /
ketika harga dan barang telah
ditangguhkan
disepakati sejak awal, tidak ada
lagi perubahan waktu pelunasan
harga maka akadnya halal

2) Kebutuhan Transaksi Bai’ bi Tsaman ‘Ajil

Pembeli butuh bai` bi al- penjual butuh


barang (penangguhan tsaman barangnya segera
pembayaran) ‘ajil laku

Saling menguntungkan
3) Bai’ bi Tsaman ‘Ajil dan Sistem Bank Syariah

Meminjamkan uang atau mewakilkan kepada pembeli


Bank untuk dibeli langsung barang yang dibutuhkan oleh
pembeli ke pasar

wakalah atau ijarah

berlaku dua akad

2.Akad jual-beli kredit. Setelah


1. Akad wakalah antara bank barang telah terbeli, maka
dengan nasabah di mana saat bank menjual barang tersebut
itu bank membeli barang dengan harga yang disepakati
dari pihak ketiga dan pembeli dua pihak. Kemudian
saat itu bertindak sebagai nasabah/pembeli
wakil dari pihak bank yang membayar kepada bank
melakukan pembelian barang dengan cara kredit atau tidak
dari pihak ketiga tunai

4) Kelemahan Bai’ bi Tsaman ‘Ajil

Kelemahan Sangat mungkin terjadi kesalah pahaman


dan melanggar hukum fikih ketika kurang
Bai’ bi
memahami prinsip syariah
Tsaman ‘Ajil

Bisa terjadi transaksi riba yang dilarang

d. Sharf (Jual Beli Valuta)


1) Pengertian Sharf
Bahasa

Sharf Tambahan

Istilah

bentuk jual beli naqdaian, baik sejenis maupun tidak, yaitu


jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, atau emas
dengan perak, baik berbentuk perhiasan maupun mata uang

Hukum

Dibolehkan

2) Syarat Sharf

Syarat-Syarat Sharf

Adanya serah terima antara kedua pihak sebelum berpisah

Adanya kesamaan ukuran jika kedua barang sejenis

Terbebas dari hak khiyar syarat

Akad dilakukan secara kontan


e. Jual Beli Online
Online shop adalah suatu proses pembelian barang atau jasa
dari mereka yang menjual melalui internet.
Istilah lain untuk bisnis onlinem adalah e-commerce

Karakteristik bisnis online

Adanya pertukaran Internet merupakan


Terjadinya transaksi media utama dalam
antara dua belah barang, jasa, atau proses atau mekanisme
pihak informasi akad tersebut

5. Khiyar
a. Pengertian Khiyar

Bahasa

Khiyar memilih yang terbaik

Istilah
penjual dan
pembeli boleh memilih
Bertujuan agar
kedua belah pihak antara meneruskan atau
(penjual / pembeli) mengurungkan jual belinya
tidak akan
mengalami kerugian /
penyesalan setelah
Pengertian lain
transaksi yang
diakibatkan hak yang dimiliki
dari sebab-sebab oleh orang yang melakukan
tertentu dari proses transaksi untuk meneruskan
jual beli yang atau membatalkannya sesuai kondisi
dilakukan orang yang bertransaksi masing-masing

Khikmah adanya Khiyar

dapat dipertegas adanya akad yang terdapat dalam jual beli

Membuat kenyamanan dan akan muncul kepuasan dari


masing-masing belah pihak

penipuan dalam transaksi akan juga terhindarkan,


karena adanya kejelasan dan hak yang sudah jelas

Masing-masing penjual dan pembeli dapat secara jujur


dan transparan melakukan proses transaksi

Menghindarkan adanya perselisihan dalam proses jual beli

b. Dasar Hukum Khiyar

Dasar hukum
Khiyar
‫۔‬۲۷۵‫ﻭﺍﺤﻞ ﷲ ﺍﻠﺒﻴﻊ ﻭﺤﺭﻢ ﺍﻠﺭﺒﺎ ۔‬
Dan Allah telah menghalalkan jual beli
dan telah mengharamkan riba.
(QS alBaqarah/2:275).

Mubah / Boleh ‫ﻋﻦﺍﺒﻦﻋﻤﺭﺭﻀﻲﷲﻋﻨﻬﻤﺎﻘﺎﻞ؛ ﻘﺎﻞﺍﻟﻨﺒﻲﷺ‬


‫﴿ﺍﻟﺒﻴﻌﺎﻦﺒﺎﺍﻟﺨﻴﺎﺭﻤﺎﻟﻢﻴﺘﻔﺭﻗﺎﺃﻮﻴﻗﻮﻞﺃﺤﺪﻫﻤﺎ‬
﴾‫ﻟﺻﺎﺤﺒﻪ ﺍﺨﺗﺭ﴾ ﻮﺭﺒﻤﺎﻘﺎﻞ﴿ﺍﻮﻴﻜﻮﻦﺒﻴﻊﺨﻴﺎﺭ‬

Telah bersabda Nabi: “Penjual dan pembeli boleh


melakukan khiyar selagi
keduanya belum berpisah, atau salah seorang mengatakan
kepada temanya:
pilihlah dan kadang-kadang beliau bersabda atau terjadi jual
beli khiyar.” (HR.Al-Bukhari).
c. Macam-macam Khiyar

Macam-macam
Khiyar

Khiyar Hukmiyah Khiyar Iradiyah

khiyar yang melekat dalam akad khiyar yang timbul karena ada
kesepakatan antar pihak akad

khiyar khiyar
ru’yah syarat

khiyar khiyar
‘aib Mjlis

Macam-macam Khiyar
Secara Umum

Khiyar Majlis Khiyar Aib


Khiyar Syarat

d. Cara Menggugurkan Khiyar

Pengguguran Jelas (Sharih)


Cara
Menggugurkan dengan Dilalah (Sharih)
Khiyar
dengan Kemadharatan

e. Sebab-sebab Gugurnya Khiyar

Habis Waktu
sebab
Gugurnya Kematian Orang yang Memberikan Syarat
Khiyar
Adanya Hal-hal yang Semakna dengan Mati

Barang Rusak Ketika Masa Khiyar

Adanya Cacat pada Barang

1) Menurut ulama Hanafiyah, khiyar syarat tidak


dapat diwariskan, tetapi gugur dengan 1) Jika barang masih di tangan
meninggalnya orang yang memberikan syarat; pembeli batallah jual beli dan
2) Ulama Hanbaliyah berpendapat bahwa bahwa khiyar pun gugur;
khiyar menjadi batal dengan meninggalnya 2) Jika barang sudah pada
orang yang memberikan syarat, kecuali jika ia tangan pembeli, jual beli batal
mengamanatkan untuk membatalkannya. jika khiyar berasal dari
Dalam hal ini, khiyar menjadi kewajiban ahli penjual, tetapi pembeli harus
waris; menggantinya.
3) Ulama syafi’iyah dan Malikiyah berpendapat 3) Jika barang suadah ada di
bahwa khiyar menjadi haknya ahli waris. tangan pembeli dan khiyar
Dengan demikian, tidak gugur dengan dari pembeli, jual-beli menjadi
meninggalnya orang yang memberikan syarat. lazim dan khiyar pun gugur
f. Hak Khiyar dalam Jual Beli Online

Hak Khiyar dalam Jual Beli Online (Online Shop)

jual beli online syarat


dalam Islam harus diterangkan sifat-sifatnya dan
diperbolehkan ciri-cirinya

jika barang sesuai dengan


keterangan penjual, maka sahlah
jual belinya

jika barang tidak sesuai dengan


keterangan penjual, maka pembeli
mempunyai Hak Khiyar

UU RI No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen


Pasal 7 huruf E
“memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji,
dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta
memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat
dan/atau yang diperdagangkan”

g. Hikmah Khiyar

Hikmah Khiyar

Khiyar dapat membuat akad jual beli berlnagsung menurut prinsip-


prinsip Islam,yaitu suka sama suka antara penjual dan pembali

Mendidik masyarakat agar hati-hati dalam melakukan akad jual beli

Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli dan


mendidiknya agar besikap jujur dalam menjelaskan keadaan barang

Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun


pembeli

Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antra
sesama

Daftar materi bidang studi 1. Istilah2 dalam jual beli seperti jual beli salam ,istisna’ dan Bai’bi
2 yang sulit dipahami pada tsaman ‘Ajil
modul 2. Macam-macam khiyar dan pengertiannya

1. Ulama mazhab Hanafi berbeda pendapat tentang hakekat akad


istishna' ini.Sebagian menganggapnya sebagai akad jual beli
barang yang disertai dengan syarat pengolahan barang yang
Daftar materi yang sering
dibeli, atau gabungan dari akad salam dan jual-beli jasa (ijarah).
3 mengalami miskonsepsi
Sebagian lainnya menganggap sebagai 2 akad, yaitu akad ijarah
dalam pembelajaran
dan akad jual beli.
2. Sebab gugurnya khiyar seperti contoh kematian orang yang
memberikan syarat

Anda mungkin juga menyukai