1. Dalam suatu akad jual beli tidak dibenarkan adanya tenggang waktu, karena jual beli berarti
memindahkan hak milik secara sempurna dari pembeli kepada penjual.
2. Dalam jual beli tidak boleh ada syarat bahwa barang yang dijual harus dikembalikan kepada penjual
semula, dengan harga pertama yang dijualnya
3. Bentuk jual beli ini belum terdapat di zaman Rasulullah saw. maupun di masa sahabat.
4. Jual beli ini merupakan hilah yang tidak sejalan dengan maksud syara’
Kaidah 1
Hukum jual beli adalah mubah (boleh). Hal tersebut berdasarkan dalil Al-
Quran, Hadits dan Ijma’. Adapun dalil Al-Quran terdapat dalam surah Al-
Baqarah ayat 275.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT. menghalalkan jual beli dengan
ketentuan barang yang akan dijadikan objek penjualan tersebut tidak
bertentangan dengan hukum syara’, dan Allah
Adapun dalil Hadits adalah sabda Rasulullah saw. yang berbunyi:
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 275 yang
artinya “dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.
Biasanya barang yang diperjual belikan dalam bai’ al-wafa’ adalah barang
tidak bergerak, seperti lahan perkebunan, rumah, tanah perumahan, dan
sawah.
BAI AL-WAFA DALAM HUKUM ISLAM