Anda di halaman 1dari 9

PERANG SAUDARA

TERPANJANG DI AMERIKA
TENGAH

STUDI KASUS : PERANG SIPIL GUATEMALA


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Guatemala adalah nama dari sebuah negara di Amerika


Tengah. Negara tersebut berbatasan dengan Meksiko di sebelah
utara & barat; Belize, Honduras, & El Salvador di timur; serta
Samudera Pasifik di selatan. Berabad-abad yang lalu, di atas
Guatemala pernah berdiri peradaban Maya yang terkenal akan
kemegahannya. Namun jika kita percepat perjalanan waktu kita
hingga ratusan tahun kemudian, kita akan mendapati Guatemala
sebagai lokasi terjadinya salah satu perang paling brutal & paling
panjang di daratan Amerika : perang sipil Guatemala.Perang sipil
Guatemala adalah perang saudara yang terjadi di Guatemala pada
tahun 1960 hingga 1996.
Perang tersebut merupakan konflik bersenjata antara
pemerintah Guatemala melawan kelompok-kelompok
pemberontak sayap kiri. Semasa berlangsungnya perang sipil,
pasukan pemerintah diketahui melakukan penyiksaan &
pembunuhan massal kepada warga sipil dari suku asli Maya.
Dengan melihat durasi berlangsungnya perang yang mencapai 36
tahun, perang ini merupakan perang saudara terpanjang di
Amerika Tengah.
BAB II
PEMBAHASAN

BERJALANNYA PERANG

-Tahun 1960, para simpatisan Partido Guatemalteco del Trabajo (PGT; Partai Buruh Guatemala) memulai
perlawanan bersenjatanya. Namun pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dalam waktu yang relatif singkat
oleh pasukan pemerintah yang mendapat pelatihan militer dari militer AS
-Di tahun 1963, MR-13 menggabungkan diri ke FAR. Munculnya kelompok-kelompok tadi lantas
meningkatkan kondisi dalam negeri Guatemala semakin memanas. Aksi-aksi mereka umumnya didominasi
oleh serangan mendadak ke pasukan pemerintah & sabotase fasilitas perekonomian negara. Kewalahan
menghadapi kelompok-kelompok pemberontak tersebut, pemerintah Guatemala lalu meminta bantuan kepada
AS. Permintaan yang direspon oleh AS dengan mengirimkan pasukan spesial & penasihat militernya ke
Guatemala
-Tahun 1965 - 1966, 1 demi 1, para petinggi militer & perwakilan AS di Guatemala tewas dibunuh oleh para
pemberontak
-Tahun 1970, Carlos Arana yang didukung oleh militer Guatemala berhasil memenangkan pemilu presiden
-Tahun 1982, Jenderal Efrain Rios Montt naik menjadi pemimpin baru Guatemala lewat jalur kudeta militer.
BAB II
PEMBAHASAN

BERJALANNYA PERANG

Masa kepemimpinan Montt terkenal sebagai periode paling berdarah dalam perang sipil Guatemala. Merasa
tidak tahan lagi melihat situasi tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1983 Oscar Humberto Mejia Victores ganti
mengkudeta Montt. Mejia lalu mengembalikan iklim demokrasi di Guatemala dengan melegalkan kembali
partai politik & menggelar pemilu majelis nasional setahun kemudian. Tahun 1985, giliran pemilu presiden
yang digelar di mana Vinicio Cerezo keluar sebagai pemenang & secara efektif menjadi presiden baru
Guatemala sejak bulan Januari 1986.

: Logo dari kelompok-kelompok


pemberontak Guatemala
BAB III
KONDISI PASCA PERANG

Perang sipil Guatemala mengakibatkan


sekitar 200.000 orang kehilangan nyawanya di
mana mayoritas korban berasal dari suku Maya.
Tingginya korban tewas tidak lepas dari taktik
pemerintah Guatemala yang menerjunkan personil
militernya untuk melakukan intimidasi &
pembasmian tanpa pandang bulu kepada mereka
yang dicurigai sebagai simpatisan sayap kiri.
Sebagai tindak lanjut atas keluarnya
laporan mengenai korban tewas & kejahataan
kemanusiaan semasa perang saudara, proses
peradilan pun dilakukan untuk menentukan
hukuman bagi pihak-pihak yang terlibat. Candido
Noriega misalnya, dia dijatuhi hukuman 50 tahun
penjara pada tahun 1999 karena terbukti
bertanggung jawab atas kasus-kasus kematian
warga sipil saat masih menjadi tentara Guatemala.
Lanjutan

Berdasarkan kesepakatan damai 1996, jumlah pasukan Guatemala


harus dipangkas hingga tinggal 28.000 personil & para personil URNG
diharuskan menyerahkan senjatanya untuk kemudian membaur dengan
penduduk sipil lainnya. URNG sendiri kemudian menjadi partai politik legal
di Guatemala. Namun sepak terjang URNG dalam panggung politik
Guatemala sendiri tidak bisa dikatakan mulus karena dalam pemilu legislatif
di tahun 2003, kelompok tersebut hanya berhasil meraih 4,2% suara. Sudah
belasan tahun berlalu sejak perang saudara di Guatemala berakhir. Kondisi
negara tersebut sekarang memang bisa dikatakan damai, namun Guatemala
masih memiliki setumpuk pekerjaan rumah yang harus diselesaikan kalau
benar-benar ingin menjadi negara yang bisa mengayomi rakyatnya.
Kemiskinan & kesenjangan sosial di negara tersebut masih tinggi.
Penebangan hutan besar-besaran membawa ancaman

Sisa-sisa yang ditemukan selama penggalian


kuburan massal di pangkalan militer Guatemala
di Comalapa, Chimaltenango, di luar Kota
Guatemala.
Matrik Ringkasan
Perang (Negara) - Guatemala
(Grup) - milisi pro-pemerintah
Waktu : 1960 - 1996 Melawan
Lokasi : Guatemala Waktu & Lokasi Pihak yang
(Grup) - PGT, MR-13, FAR,
Pertempuran Bertempur ORPA, EGP, URNG

Hasil Akhir Korban Jiwa

- Perang berakhir tanpa


pemenang
- URNG menjadi partai politik
legal

Antara 140.000 - 200.000 jiwa


Diskusi
Thankyou for Entention

Anda mungkin juga menyukai