TERPANJANG DI AMERIKA
TENGAH
BERJALANNYA PERANG
-Tahun 1960, para simpatisan Partido Guatemalteco del Trabajo (PGT; Partai Buruh Guatemala) memulai
perlawanan bersenjatanya. Namun pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dalam waktu yang relatif singkat
oleh pasukan pemerintah yang mendapat pelatihan militer dari militer AS
-Di tahun 1963, MR-13 menggabungkan diri ke FAR. Munculnya kelompok-kelompok tadi lantas
meningkatkan kondisi dalam negeri Guatemala semakin memanas. Aksi-aksi mereka umumnya didominasi
oleh serangan mendadak ke pasukan pemerintah & sabotase fasilitas perekonomian negara. Kewalahan
menghadapi kelompok-kelompok pemberontak tersebut, pemerintah Guatemala lalu meminta bantuan kepada
AS. Permintaan yang direspon oleh AS dengan mengirimkan pasukan spesial & penasihat militernya ke
Guatemala
-Tahun 1965 - 1966, 1 demi 1, para petinggi militer & perwakilan AS di Guatemala tewas dibunuh oleh para
pemberontak
-Tahun 1970, Carlos Arana yang didukung oleh militer Guatemala berhasil memenangkan pemilu presiden
-Tahun 1982, Jenderal Efrain Rios Montt naik menjadi pemimpin baru Guatemala lewat jalur kudeta militer.
BAB II
PEMBAHASAN
BERJALANNYA PERANG
Masa kepemimpinan Montt terkenal sebagai periode paling berdarah dalam perang sipil Guatemala. Merasa
tidak tahan lagi melihat situasi tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1983 Oscar Humberto Mejia Victores ganti
mengkudeta Montt. Mejia lalu mengembalikan iklim demokrasi di Guatemala dengan melegalkan kembali
partai politik & menggelar pemilu majelis nasional setahun kemudian. Tahun 1985, giliran pemilu presiden
yang digelar di mana Vinicio Cerezo keluar sebagai pemenang & secara efektif menjadi presiden baru
Guatemala sejak bulan Januari 1986.