Anda di halaman 1dari 22

MOTOR INDUKSI 3 FASA

Kuliah ke 10
Kontruksi Motor Induksi
Kontruksi Rotor

Short circuits all


rotor bars.

/rotor winding

Gambar 2. Rotor Sangkar Gambar 3. Rotor lilit


Prinsip Kerja Motor Induksi
1. Bila pada belitan stator diberikan
suatu tegangan 3-fasa seimbang
maka pada inti stator akan terjadi
medan putar, yang berputar sesuai
dengan kecepatan sinkron.

ns = kecepatan sinkron
f = frekuensi sumber
P = jumlah kutup
Prinsip Kerja Motor Induksi (2)
2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor,
sehingga pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi (ggl) sebesar:

3. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka


tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).
4. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk
memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah
medan putar stator.
Prinsip Kerja Motor Induksi (3)
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada ,
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator ( ns )dengan kecepatan putar rotor ( nr ).

7. Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan


slip ( S ) yang dinyatakan dengan persamaan:

8. Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak


mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang
dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila
ns > nr.
Slip
1. Slip s
- Kecepatan rotor dari mesin induksi berbeda dengan kecepatan putar
medan magnet. % dari perbedaan kecepatan disebut slip.

ns - nr = Kecepatan Slip

- dimana; ns = synchronous speed (rpm)


nr = mechanical speed of rotor (rpm)
- Kondisi operasi normal , s= 0.01 ~ 0.05
Frequensi Arus rotor
 Kecepatan Rotor
 Ketika rotor bergerak pada kecepatan rotor, nr (rps), fluks stator akan
mengedarkan konduktor rotor pada kecepatan (ns-nr) per detik. Oleh
karena itu, frekuensi rotor ditulis sebagai:

Dimana: s = slip
f = Frekwensi supply
Kopel (Torsi)

 kopel yg dihasilkan motor induksi akibat


interaksi fluksi stator dan rotor.
 Agar timbul kopel, kecepatan putar rotor
harus lebih rendah dari kecepatn putar medan
stator.
 Hubungan Torsi dengan Faktor Daya
T ~ Φ. I2 cos Φ2 atau T = K. Φ. I2 cos Φ2
Rangkaian Ekivalen Motor induksi

• Rangkaian ekivalen convetional


 Catatan:
● Rangkaian ekivalen digambarkan perphasa
● Rangkaian ekivalen selalu berdasarkan hubungan Y
dengan mengabaikan hubungan sebenarnya dari
motor .
● Rangkaian ekivalen terdiri dari rangkaian stator dan
rangkaian rotor

10
Rangkaian Ekivalen mesin induksi
• Langkah 1 rangkaian rotor di buka
(The rotor will not rotate)

f f

• Catatan:
– frequenci dari E2 adalah sama pada E1 karena rotor dalam keadaan
berhenti. s=1.

11
Rangkaian Ekivalen mesin induksi

12
Rangkaian Ekivalen mesin induksi
• Langkah ke 2 rangkaian rotor dihubung singkat
(Kondisi operasi normal, kumparan rotor di hubungsingkat. slip adalah s)

f fr

• Catatan:
– frequensi E2 adalah fr=sf karena rotor berputar.

13
Equivalent Circuit of Induction Machines
• Langkah 3 mengeliminasi f2

Menjaga arus rotor sama maka:

14
Rangkaian Ekivalen mesin induksi

• Langkah 4 menunjuk ke sisi stator

• Catatan:
– X’2 dan R’2 diberikan atau di ukur..
– Selalu mengarahkan parameter sisi rotor ke sisi stator.
– Rc merupakan rugi inti, yang mana rugi ini di stator

15
Rangkaian Ekivalen mesin induksi

• Rangkaian ekivalen recomendasi IEEE

• Catatan
– Rc dihilangkan. The core loss is lumped with the
rotational loss. MZS 16
FKEE, UMP
Rangkaian Ekuivalent Mesin Induksi

• Rangkaian ekivalen recomendasi IEEE


I1

bisa dipisahkan dalam dua Bagian

• Tujuan :
– Untuk menjelaskan perkembangan mekanik
MZS
17
FKEE, UMP
Diagram Aliran Daya

Pin (Motor) Pdeveloped


Pin (Rotor) Pmechanical Pout, Po
Pair Gap Pconverted
Pin (Stator) (Pag) (Pm)

Pstator copper Pcore loss Protor copper Pwindage, friction, etc


loss, (Pscu) (Pc) loss (Prcu) (P -
Given)

18
Diagram Aliran daya
• Ratio:
Pag Prcu Pm

Ratio menjadikan analisis sederhana untuk menemukan nilai daya tertentu,


jika kita memiliki daya tertentu yang lain, sebagai contoh :

19
Efficiency

20
Karakteristik torsi -speed

1. Kecepatan maksimum adalah kecepatan sinkron N s, tak tergantung pada tegangan


yang dipasang.
2. Torka bertambah besar dengan bertambahnya kecepatan, sampai maksimum
kemudian turun dengan tajam sampai nol pada kecepatan sinkron.
3. Torka berbanding lurus dengan V2
4. Pada kecepatanputar 90-95% Ns rugi2 panas minimum
Complete Torque-Speed Curve for and
Induction Motor

Anda mungkin juga menyukai