0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas relasi antara negara dan pasar dalam kehidupan ekonomi, termasuk pengaruh masing-masing terhadap yang lain, perdebatan mengenai keterlibatan negara dalam pasar, serta berbagai sistem pengelolaan ekonomi seperti kapitalisme, sosialisme, dan campuran.
Dokumen tersebut membahas relasi antara negara dan pasar dalam kehidupan ekonomi, termasuk pengaruh masing-masing terhadap yang lain, perdebatan mengenai keterlibatan negara dalam pasar, serta berbagai sistem pengelolaan ekonomi seperti kapitalisme, sosialisme, dan campuran.
Dokumen tersebut membahas relasi antara negara dan pasar dalam kehidupan ekonomi, termasuk pengaruh masing-masing terhadap yang lain, perdebatan mengenai keterlibatan negara dalam pasar, serta berbagai sistem pengelolaan ekonomi seperti kapitalisme, sosialisme, dan campuran.
PENGANTAR Ada dua isu penting yang dibahas dalam relasi antara negara dan pasar. Pertama adalah keterlibatan negara dalam hal ini pemerintah selaku institusi politik dalam kehidupan bisnis (pasar). Kedua adalah pengaruh kekuatan pasar terhadap kehidupan politik suatu negara. Interaksi antara negara dan pasar merupakan suatu keniscayaan yang tidak terelakkan di dalam kehidupan negara modern. PENGARUH PASAR ATAS NEGARA Pasar adalah arena tempat berlangsungnya transaksi antara kekuatan permintaan (demand) dan penawaran (supply). Pandangan awam menganggap proses transaksi ini sebagai kegiatan ekonomi belaka dan tidak ada kaitannya dengan politik. Saat ini, pasar nyatanya telah memiliki pengaruh sangat strategis terhadap kehidupan politik (negara). Berkait dengan suksesi kepemimpinan nasional, jika sosok yang diajukan untuk menjadi calon pemimpin bersahabat dengan pasar, maka ia berpeluang terpilih. Namun jika ia sosok yang tak bersahabat dengan pasar, maka ada kemungkinan ia untuk tidak terpilih. PENGARUH NEGARA ATAS PASAR Begitu pula sebaliknya, negara memiliki pengaruh strategis terhadap pasar. Artinya, pasar diatur oleh lembaga-lembaga negara yang punya daya paksa. Dimanapun, para pejabat negara adalah pihak yang menetapkan regulasi bagi beroperasinya pasar. Oleh karena itu, apapun jenis struktur kelembagaan yang dimiliki pasar, negara tidak mungkin begitu saja meniadakan hukum yang mengatur kekuatan pasar. Dalam perspektif ini, kebijakan publik dipandang sebagai hasil dari interaksi antara “pasar” dan “negara”. DEBAT RELASI NEGARA & PASAR Keterlibatan negara dalam kehidupan ekonomi telah lama menimbulkan perdebatan. Para penganut ‘state-centered approach’ berpandangan bahwa negara memiliki peran yang sangat penting di dalam mendorong kemajuan ekonomi melalui kekuasaan dan otoritas yang dimilikinya dalam membuat kebijakan- kebijakan ekonomi maupun melalui keterlibatan langsung misalnya dalam bentuk BUMN. Pandangan ini disebut sebagai ‘teori negara pembangunan’ (TNP) atau developmental state. Sebaliknya, para penganut ‘market centered approach’ berpandangan bahwa peran negara yang terlalu besar di bidang ekonomi justru menjadi penghalang bagi bergeraknya kegiatan ekonomi. STATE-CENTERED APPROACH Di negara-negara dunia ketiga, teori ‘negara pembangunan’ muncul karena dipengaruhi oleh gagasan tentang ‘industrialisasi terlambat’ (late industrualisation). Friedrich List memandang bahwa ‘bangsa-bangsa yang mengalami keterlambatan dalam pembangunan (less advanced nations) membutuhkan negara untuk mengejar ketertinggalan (catch up) atas negara-negara maju. Argument pokok teori ini adalah “di tengah lemahnya kapasitas sektor swasta domestik, maka negara memiliki peran dan posisi yang sangat menentukan dalam melaksanakan pembangunan”. Peran dan posisi seperti ini terjadi karena hanya negaralah satu satunya institusi yang memiliki otonomi dan kemampuan (capability) untuk melakukan pembangunan. Market Centered Approach Argument pokok dari pendekatan ini adalah bahwa mekanisme pasar seharusnya dibiarkan berjalan sendiri. Pendekatan yang berpusat pada pasar menolak intervensi negara dalam kehidupan ekonomi. Intervensi negara hanya akan melahirkan stagnasi di dalam pertumbuhan ekonomi dan praktik korupsi. Dalam hal ini, bukan berarti negara tidak memiliki peran sama sekali dalam kehidupan ekonomi. Penganut pendekatan pasar menjelaskan peran negara, diantaranya dalam hal menyediakan barang-barang public (public goods), pertahanan, hukum, hak intelektual; manajemen makro ekonomi; public health; melindungi yang miskin. SEJARAH RELASI NEGARA & PASAR Secara historis, wacana perdebatan relasi antara negara dan pasar telah terjadi pada abad 17 dan 18. Saat itu, kritik atas kapitalisme sebagai penyebab ketimpangan ekonomi kaya-miskin telah mendorong munculnya pemikiran Marxisme yang mendesak perlunya negara terlibat dalam kehidupan ekonomi. Desakan itu semakin mengkristal dan menemukan bentuknya yang baru pada saat Eropa dilanda krisis tahun 1930-an yang kemudian melahirkan paham Keynesian. Paham Keynesian ini menganjurkan adanya intervensi negara dalam kehidupan ekonomi untuk memecahkan ketimpangan-ketimpangan yang diakibatkan pasar. Menurut paham Keynesian, intervensi negara diperlukan untuk mengatasi kegagalan pasar. INTERVENSI NEGARA KE DALAM PASAR Menurut Bank Dunia dalam World Development Report (1997), ada tiga fungsi negara. Pertama, fungsi minimal yang mencakup penyediaan barang publik murni (seperti pertahanan, hukum, ketertiban, perlindungan hak milik, layanan kesehatan publik), melindungi kaum miskin (dengan cara program anti kemiskinan), dan penanggulangan akibat bencana. Kedua, fungsi menengah yang menangani masalah eksternalitas (pendidikan dasar dan perlindungan lingkungan hidup), mengatur monopoli (pengaturan utilitas seperti penyediaan air minum, listrik dan kebijakan anti monopoli, mengatasi ketidaksempurnaan informasi, dan menyediakan jaminan sosial). Ketiga, fungsi aktivis seperti mengkoordinasikan kegiatan swasta dan pemerataan aset. KONSPIRASI NEGARA DAN PASAR Dapat dikatakan bahwa negara dan pasar adalah komponen ekonomi-politik yang harus berjalan secara seimbang dan harmonis. Namun, mengingat setiap kegiatan ekonomi selalu terkait dengan birokrasi, maka seringkali para pengusaha berusaha mempengaruhi kebijakan ekonomi melalui kedekatan hubungan dengan para pejabat dan politisi. Sebagai kompensasinya, pejabat dan politisi tersebut memperoleh keuntungan dengan setoran dana bagi diri, kelompok, dan partai politik untuk memperpanjang masa berkuasanya. Terbentuknya persekongkolan yang bersifat mutualisme ini dalam perkembangannya menimbulkan praktek-praktek KKN. TUGAS Relasi Negara dan Pasar memunculkan berbagai bentuk sistem pengelolaan ekonomi. Jelaskanlah beberapa sistem pengelolaan ekonomi berikut ini: Sistem ekonomi Kapitalisme Sistem ekonomi Sosialisme Sistem ekonomi Campuran (mixed economy) Sistem ekonomi Sosialisme Pasar Sistem ekonomi Neo Sosialisme Sistem ekonomi Pasar Sosial Sistem ekonomi Jalan Tengah atau Sistem Ketiga