Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SITI AZA TANARUBUN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041425083

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4337 / USAHA – USAHA MILIK NEGARA & DAERAH

Kode/Nama UPBJJ : UT - AMBON

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS 1
USAHA – USAHA MILIK NEGARA & DAERAH

No.1

Jelaskan dengan mengacu pada pendapat para ahli, Peran Negara dalam perekonomian!

Jawaban :

Persoalan negara dan kesejahteraan rakyat menjadi isu sentral di belahan dunia manapun dan
dalam rentang waktu kapanpun. Negara adalah sumber kesejahteraan rakyatnya yang
merupakan bagian yang inheren dari manifestasi kedaulatan negara. Negara Kesejahteraan
(Welfaarstaat) bertanggung jawab mewujudkan kesejahteraan hidup rakyatnya dalam semua
sektor kehidupan. Persoalannya adalah bagaimana memformulasikan peran negara secara
tepat, sehingga berjalannya roda perekonomian dapat menjamin terwujudnya kesejahteraan
rakyat oleh negara. Pada titik tertentu keterlibatan negara dalam perekonomian, dapat
menghambat laju perekonomian masyarakat. Tanpa disadari negara dapat menjadi pesaing
bagi warganya dan mendistorsi mekanisme pembentukan harga. Pada titik ini kewajiban
negara untuk mensejahterakan masyarakat dapat dipertanyakan manifestasinya. Negara, yang
dijalankan sekelompok manusia, perlu selalu mempertanyakan benefit atas kebijakan yang
diambil dengan mempertimbangkan kepentingan warganya Kesejahteraan masyarakat harus
menjadi ujung dari setiap alur kebijakan yang diambil.

Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa peran negara dalam perekonomian masih sangat
relevan. Tantangan zaman yang sedemikian kompleks menyebabkan pasar (terkadang) tidak
sepenuhnya berjalan dengan sempurna sehingga kegagalan pasar (market failure) mungkin
saja terjadi, seperti monopoli alamiah barang publik, eksternalitas (termasuk pencemaran dan
kerusakan lingkungan), informasi yang tidak simetris, biaya transaksi dan masalah distribusi.
Dengan demikian intervensi negara terhadap perekonomian adalah fakta aktual yang tidak bisa
dipungkiri.
Seperti yang diungkapkan Paul Starr bahwa:
“Most of all, it must recognize that market are not natural creations: they are always legally and
politically structured. Hence the choice is not public or private, but which many possible mixed
public private structure work best. And best can not mean only the cheapest or most efficient, for a
rationable appraisal of alternative need to weight concerns of justice, security and citizenship
(1990: 110).”

Pada prinsipnya, Fahri Hamzah (2007) melihat bahwa peran tradisional negara dalam
perekonomian meliputi: (a) menetapkan bingkai hukum (legal framework) bagi kegiatan
ekonomi, (b) stabilisasi aktivitas ekonomi makro; (c) mendorong pertumbuhan ekonomi dan
mengatasi kesenjangan ekonomi; (d) mengatasi kegagalan pasar akibat adanya eksternalitas,
monopoli, informasi yang asimetris. Dengan demikian pemerintah pada umumnya tidak terlibat
langsung dalam kegiatan ekonomi. Tugas utamanya adalah sebagai regulator kecuali untuk
bidang yang menyediakan public goods, karena umumnya belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi padahal barangnya sangat dibutuhkan. Implikasi politis dari
semakin relevannya peran Negara dalam perekonomian adalah munculnya Negara
Kesejahteraan (Welfare State). Di negara barat, Negara Kesejahteraan dianggap sebagai
penawar racun kapitalisme karena hak-hak individu dalam bidang ekonomi sangat dilindungi
No. 2
Dalam tatanan ekonomi dunia dikenal dengan dua kutub ekstrim system ekonomi, baik dari
segi pemikiran maupun aplikasi, Jelaskan

Jawaban :

Dalam tatanan ekonomi dunia dikenal dua kutub ekstrim sistem ekonomi, baik dari segi
pemikiran maupun aplikasinya.

1. Sistem Ekonomi Komando (Command Economy System) Kutub ekstrim pertama adalah
sistem ekonomi yang menghendaki perekonomian dikendalikan oleh negara secara
keseluruhan. Dalam Sistem ini, peran negara dalam perekonomian sangat vital dan mutlak
sedangkan individu tidak memiliki hak dalam pengaturan ekonomi. Dalam tataran
epistimologis, sistem ini merupakan turunan dari paham sosial yang dikembangkan oleh
Karl Marx, sedangkan tataran praksisnya terwujud dalam bentuk negara-negara komunis
seperti Uni Soviet dan China. Karl Marx dalam bukunya Das Capital, yang dipublikasikan
pada tahun 1867, berusaha mendekonstruksi pemikiran kapitalis dengan memperkenal-
kan model alternatif untuk ekonomi klasik Adam Smith Marx menunjukkan fakta empiris
bahwa sistem kapitalis mengandung banyak kelemahan, baik kelemahan parsial yang dapat
disempurnakan, maupun kelemahan fundamental dalam menciptakan kemakmuran.
Kapitalisme hanya menguntungkan kapitalis dan bisnis besar dengan mengekspolitasi
buruh. Kapitalisme akan mengalami krisis yang pada akhirnya akan menghancurkan dirinya
sendiri.

Dalam banyak hal model marxis (sosialis) merupakan rasionalisasi dari keyakinan bahwa
sistem kapitalis harus digulingkan dan digantikan dengan komunisme. Pemikiran marxis
menghendaki peran negara yang terpusat dan aktivitas ekonomi direncanakan oleh negara.
Anik Dwi Martuti dalam Globalisasi dan Pergeseran Peran Negara (2007) menggunakan
istilah Negara Transformatif (Stiglitz, 2001:15). Dalam perspektif ini, pembangunan
memerlukan negara yang aktif dalam kebijakan ekonominya untuk mempromosikan
industri nasional, pembangunan teknologi, dan jaminan sosial yang tidak bisa dicapai
melalui mekanisme pasar
2. Sistem Ekonomi Pasar Bebas (Free Market Economy System) Kutub ekstrim kedua adalah
sistem ekonomi yang menghendaki semua unit ekonomi diserahkan pengelolaannya oleh
individu. Sistem ini menegaskan bahwa Negara tidak berhak mencampuri urusan ekonomi
warga negara, semua unit ekonomi secara bebas dimiliki dan dikendalikan oleh individu,
sehingga negara hanya bertindak sebagai penjaga malam. Dalam tataran praksis belum ada
negara yang mengimplementasikan model ini secara utuh, termasuk Amerika dan Negara-
negara Eropa Barat yang saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan pasar bebas.

Cikal bakal Sistem Ekonomi Pasar Bebas ini dikembangkan oleh Adam Smith dalam
karyanya yang fenomenal, The Wealth of Nation tahun 1776. Karya tersebut lahir seiring
dengan Era Pencerahan Eropa (Renaisance) yang dilatarbelakangi oleh stagnasi dinamika
masyarakat dibarengi dengan fanatisme religius (dogma gereja), takhayul, dan kekuasaan
aristokratik (feodalisme). The Wealth of Nation merupakan salah satu konstruksi pemikiran
yang mendobrak kemapanan tersebut dengan mengusung keyakinan pada nalar, sains dan
individualisme ekonomi.

Dalam karyanya tersebut, Adam Smith mengemukakan bahwa pada dasamya sistem
ekonomi kapitalis dibangun atas tiga unsur:
a. Kebebasan reedom): hak untuk memproduksi, menukar (memperdagangkan produk),
tenaga kerja, dan modal (capital).
b. Kepentingan diri (self-interest): hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan
membantu kepentingan orang lain
c. Persaingan (competition): hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang
dan jasa.

Ketiga unsur tersebut akan menghasilkan harmoni alamiah dari kepentingan buruh, pemilik
tanah dan kapitalis. Kepentingan diri dari jutaan orang akan menghasilkan masyarakat yang
stabil dan makmur tanpa perlu diarahkan oleh Negara secara terpusat. Doktrin tentang
kepentingan diri ini sering disebut invisible hand (tangan tak terlihat) dan menjadi cikal
bakal sekaligus fondasi pemikiran ekonomi liberal yang mendukung prinsip kebebasan
alamiah kebebasan orang untuk melakukan apa yang diinginkan tanpa campur tangan
negara. Dalam doktrin ini, posisi negara hanyalah sebagai penjaga malam dan aktivitas
ekonomi di siang hari merupakan hak individu masyarakat yang tidak bisa ditawar-tawar.
Pemerintah menurut Adam Smith mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu:
a. memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan;
b. menyelenggarakan peradilan;
c. menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, misalnya
prasarana jalan, bendungan.
No. 3
Jelaskan tentang Administrasi Usaha-usaha Milik Negara dan Daerah !

Jawaban :

Administrasi UMN/D sebagai salah satu bidang kajian di dalam Administrasi Negara mengalami
kesulitan dalam pengembangan dasar teontisnya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya literatur
dan kurangnya minat para ahli maupun praktisi di kalangan Administrasi Negara untuk
membahas dan mengkaji masalah UMN/D. Keengganan para ahli dan praktisi Administrasi
Negara tersebut tidak terlepas dari pandangan yang menyatakan bahwa UMN/D sebagai hal di
luar disiplin ilmu mereka, bahkan memandangnya sebagai suatu hal yang abnormal dan di luar
kegiatan pemerintah. Bagi Fritz Morstein Marx, Administrasi UMN/D mempunyai keterbatasan
nilai.

Perkembangan Administrasi UMN/D telah mulai dirintis. Divisi Administrasi Negara di


Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melakukan pengkajian yang sistematis tentang peranan dan
perkembangan UMN/D di seluruh dunia. Atas inisiatif ECAFE, UN - Technical Assistance
Administration dan International Institute of Administrative Science (IAS) diselenggarakanlah
seminar di Rangoon pada bulan Maret 1954 yang membahas Organisasi dan Administrasi
UMN/D. Hasil seminar ini kemudian lebih dikembangkan oleh HAS ke dalam suatu studi
perbandingan yang mencakup wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan, Eropa, Timur
Tengah, Afrika dan Asia Tenggara.

Beberapa pakar telah berhasil mengidentifikasi perbedaan antara Administrasi UMN/D dengan
Administrasi Negara. Menurut Ramanadham (1990), secara de jure Administrasi Usaha-usaha
Milik Negara merupakan bagian dari Administrasi Negara. Dasar pemikirannya ditinjau dari
konsep kepemilikan. Konsep kepemilikan oleh Negara membawa konsekuensi hubungan
interlink age) antara Administrasi UMN/D dengan Administrasi Negara. Hubungan ini secara
jelas tergambar dalam laporan hasil seminar perusahaan negara yang diprakarsai oleh ICPE
(International Centre for Public Enterprises in Developing Countries) tahun 1986 sebagai
berikut
“The relationship between public enterprises and the government is of paramount important.
The government has the right and obligation to supervise, monitor, and evaluate public
enterprise in order to ensure the goals for which they were set up are in fact being achieved.
But the way the government and public enterprises interlink with each other influences the
level of performance of enterprise itself. (1986: 67-77)”

Jadi, negara mempunyai hak dan kewajiban untuk mengawasi, memonitor, dan mengevaluasi
kinerja BUMN untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan keterkaitan antara
negara sebagai pemilik dengan BUMN akan banyak mempengaruhi tingkat kinerja badan usaha
yang bersangkutan. Secara de facto, pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan atau negatif
bergantung kemampuan kita untuk mengidentifikasikan perbedaan antara Administrasi
Negara dengan Administrasi UMND. Ramanadham (1990) dalam pandangannya melihat
beberapa aspek yang dapat membedakan Administrasi UMN/D dengan Administrasi Negara,
antara lain motif perilaku, kriteria tindakan, kepentingan umum, organisasi, staffing, dan
auditing.
No. 4
Identifikasikan Keterkaitan antara Administrasi Usaha-usaha Milik Negara dan Daerah dengan
Administrasi Pembangunan !

Jawaban :

Ditinjau dari aspek pembangunan di negara-negara sedang berkembang, terdapat hubungan


antara Administrasi UMN/D dengan Administrasi Pembangunan. Keterkaitannya ini terletak
pada pemanfaatan BUMN/D sebagai instrumen bagi kebijakan pembangunan sosial ekonomi.
Administrasi Pembangunan merupakan salah satu dimensi dalam Administrasi Negara sebagai
jawaban atas peranan sentral pemerintah di dalam pembangunan. Administrasi Pembangunan
pada umumnya diterapkan di negara-negara berkembang yang sedang giat mengembangkan
dirinya, dari suatu keadaan dan sifat tradisional dengan kondisi ekonomi yang masih
terbelakang menuju ke arah yang lebih baik. Tanggung jawab pemerintah di negara sedang
berkembang dalam pelaksanaan pembangunan masih sangat dominan.

Selanjutnya Bintoro Tjokroamidjojo (1990) mengemukakan bahwa ruang lingkup Administrasi


Pembangunan mencakup dua hal, yaitu Pertama, Administrasi untuk pembangunan (the
administration of development). Tercakup upaya untuk mengenali peranan Administrasi
Negara guna mendukung transformasi sumber-sumber pembangunan menjadi output yang
efektif dan menjamin terlaksananya proses perubahan pembangunan Administrasi untuk
pembangunan sering kali tercermin dalam suatu rencana pembangunan atau kerangka
kebijakan yang konsisten. Kedua, pembangunan administrasi (the administrative development)
atau pembaharuan administrasi (administrative reform). Pada sisi ini tercakup suatu keinginan
untuk mempelajari cara-cara membangun dan menyempurnakan seluruh aspek Administrasi
Negara yang meliputi bidang organisasi dan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya
manusianya, Sisi kedua ini dapat dianggap sebagai konsekuensi logis dari sisi pertama yang
memang menuntut perubahan-perubahan melalui pendayagunaan Administrasi Negara.

Dengan demikian, Administrasi Pembangunan, baik dalam arti administrasi bagi pembangunan
maupun pembangunan administrasi, adalah suatu administrasi bagi proses pembangunan yang
bersifat dinamis dan inovatif serta mengupayakan perubahan dan pembaharuan berbagai
aspek kehidupan masyarakat melalui pendayagunaan sumber daya pembangunan secara
optimal. Secara lebih spesifik, Administrasi Pembangunan berperan dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan dan program-program pembangunan ke arah modernisasi, pembangunan
bangsa, dan melaksanakannya secara efektif dan efisien.

Keterkaitan Administrasi UMND dengan Administrasi Pembangunan dapat dudentifikasikan


sebagai berikut.
1. Tugas utama administrasi pembangunan adalah memobilisasi sumber- sumber daya
pembangunan secara optimal, efektif dan efisien melalui pemanfaatan BUMN/D sebagai alat
untuk menjangkau proses transformasi faktor-faktor produksi maupun transformasi
sumber-sumber daya pembangunan yang produktif
2. Bagi Administrasi Pembangunan, BUMN/D digunakan selain sebagai instrumen kebijakan
pembangunan bidang sosial ekonomi dijadikan pula sasaran pendayagunaan aparatur
perekonomian negara.
3. Di negara-negara berkembang, BUMN/D bukan merupakan "pulau yang mandiri"
(autonomous island). Rencana perusahaan harus terkait dengan rencana pembangunan,
yang juga menjadi pokok perhatian dalam Administrasi Pembangunan.
4. Administrasi UMN/D dan Administrasi Pembangunan merupakan perluasan konsep dan
sekaligus merupakan jawaban atas peranan Administrasi Negara dalam pembangunan.
Keduanya menurut Ramanadham merupakan hal yang bersifat de facto dalam Administrasi
Negara sehingga dapat dihindari conceptual overlap dengan Administrasi Negara dalam
artian klasik (tradisional).
No. 5
Sebutkan tingkatan yang digambarkan V. Powell terkait subsistem didalam Sistem Administrasi
UMN/D !

Jawaban :

1. Parliament (Responsible for National Policies)


2. Executive Government Cabinet / President, Etc (National Planning Parameters and
Development Objectives)
3. The Ministries Technical, Planning, Finance, Etc (More than one Ministry may direct the
affairs of the corporation)
4. Trade Unions (Concerned with wages and conditions of employment)
5. Parliamentary Committees On Public Corporations (Provide parliamentary oversight and
monitoring)
6. Government Auditor (Responsible for annual accounts: performance audits
7. Extra Corporate Bodies : Ad Hoc Commitees (Eg, may be concerned with pricing. purchasing (
tender boards ), pay and condition of employment; investment proposal, licensing, etc.)
8. Central Banks (May be concerned with loans: borrowing limits, capital structure, foreign
exchange. etc.)
9. Other Corporations and Enterprises (Public corporations have linkages with other public
corporations in the same ( and other ) sector (s))
10. Consumers Groups (Concerned with consumer interest.)

Anda mungkin juga menyukai