2297 6702 1 PB
2297 6702 1 PB
Abstrak
Dalam kenyataannya, tidak ada pasar yang bebas dari intervensi pemerintah
sebagaimana yang disebut dengan pasar bebas. Meskipun, penentuan peran pemerintah
maupun swasta ditentukan oleh kapasitas dan kebutuhan dari masing-masing pihak.
Dalam hal ini, hasil dari interaksi politik adalah keseimbangan rasional agar terdapat
sinergi diantara keduanya. Di sisi lain, interaksi politik tersebut juga dianggap sebagai
sebagai sebuah panggung dimana semua pihak bersaing. Di titik inilah, bagaimana
peran pemerintah dan pihak swasta secara efektif dapat saling bersinergi. Apabila hal
tersebut tidak tercapai maka keseimbangan politik yang terbentuk mungkin tidak dapat
bertahan dalam jangka panjang.
Abstract
In reality, there is no market that is free from government intervention as the
so-called free market. Although, the determination of the role of government and private
determined by the capacity and needs of each party. In this case, the results from the
interaction of politics is a rational balance so that there are synergies between the
two. On the other hand, the political interaction is also considered as an arena where
all parties compete. At this point, the role of government and the private sector can
effectively work in synergy. If, it has not achieved the political balance established may
not be able to survive in the long term.
Ada baiknya memulai memahami dinamika juga berangkat dari konflik kepentingan
antara pemerintah dan sektor swasta dalam kebijakan tersebut yakni antara
terkait dengan pengelolaan sumber daya yang menekankan efisiensi dengan yang
air dengan merujuk pada konstruksi teori menekankan pemerataan. Di satu sisi, hal
yang memadukan pendekatan yang tepat. tersebut dikarenakan persoalan yang muncul
Analisis ekonomi politik menekankan adalah fakta terbatasnya sumberdaya dalam
asumsi bahwa, karena kelangkaan sumber mengalokasikan dan menggunakan sumber
daya, tidak ada kebijakan politik yang bisa daya.2 Hal tersebut yang kemudian dirasakan
memuaskan semua pihak secara optimal.1 bahwa jalan keluar dalam mengatasi
Oleh karena itu, kebijakan yang dibuat terbatasnya sumberdaya adalah dengan
tentunya menghasilkan keuntungan bagi berjalannya mekanisme pasar. Di sisi lain,
salah satu pihak dan juga dapat merugikan peningkatan kehidupan ekonomi seorang
pihak lainnya. Lebih lanjut, pemahaman individu dan anggota masyarakat tidak
terkait dengan analisis ekonomi politik hanya tergantung pada peranan pasar dan
2
Hudiyanto. 2004. Ekonomi Politik. PT Bumi
1
Rahmanto, Isnan. 2009. Ibid. hlm 32 Akasara. hlm 1
Nugroho, Dinamika Kewenangan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia 151
negara. Oleh karena itu, menjadi penting sumber daya. Namun, pada tahun 1930-
untuk melacak pergeseran kewenangan an pemerintah kolonial Belanda tidak lagi
pemerintah Indonesia dalam pengelolaan menggunakan naluri ekonomi laisser-
sumberdaya air. Disisi lain, juga perlu faire-nya dalam rangka meredakan tingkat
dicari bagaimana posisi air bersih dalam bencana, dimana pemerintah kolonial
barang publik - barang privat. Pelacakan Belanda merestrukturisasi produksi
tersebut pada akhirnya memungkinkan karet, menggunakan skema pembatasan
untuk menunjukkan bagaimana sinergi dan cukai penjualan yang jauh lebih
sebagai jalan pintas yang telah digunakan merugikan pemilik perkebunan kecil yang
pemerintah dalam proses pengambilan dimiliki pribumi dibandingkan dengan
keputusan ekonomi politik terkait dengan pemilik perkebunan besar.11 Hal tersebut
sumberdaya di Indonesia. Tentunya, sinergi dipengaruhi oleh kondisi depresi ekonomi
yang digunakan oleh pemerintah tersebut yang melanda dunia pada 1930-an. Pada
diharapkan dapat menjadi keputusan saat itu, penyebab kondisi ekonomi yang
yang sesuai dengan nilai yang dianut oleh mengalami depresi adalah negara-negara
negara kita, yakni terkait dengan adanya industri mengalami krisis dan kejatuhan
prinsip tentang sebesar-besarnya untuk Wall Street. Dalam mengatasi kondisi
kemakmuran rakyat. tersebut, muncul gagasan kembalinya
peran negara yang didorong oleh paham
Pembahasan Keynesian. Doktrin makroekonomi Keynes
Pada periode pra-kemerdekaan, yang mendukung intervensi aktif negara
sulit menemukan data tentang kondisi melalui pembelajaan defisit dan keajaiban
penguasaan sumberdaya air, namun terdapat ‘multiplier’ untuk menyembuhkan defisiensi
beberapa catatan terkait dengan kondisi demand agregat dengan menyuntikkan
ekonomi-politik masa itu. Kondisi ekonomi- dana pada perekonomian yang lesu, seperti
politik Hindia Belanda saat itu mengalami dianggap sangat sempurna bagi kondisi
perubahan di dalam penguasaan negara atas ekonomi negara-negara sedang berkembang
sumberdaya. Antara tahun 1815 sampai yang berbeda dengan di negara maju, yakni
1870, Hindia Belanda setuju menerapkan model kompetitif statik teori ekonomi
laisser-faire.9 Hal tersebut dijelaskan bahwa neo-klasik tak bisa diterapkan dengan
sistem kerja paksa saat itu perlahan-lahan mudah dan tidak banyak gunanya untuk
dibatalkan dan pada 1870 dimulailah apa menganalisis dan menyelesaikan problem
yang dinamakan periode liberal.10 Artinya, yang dihadapi negara-negara maju.12
pemerintah Hindia Belanda menerapkan Lebih lanjut, bahwa Keynes
mekanisme pasar dalam penguasaan mengakui adanya peranan negara secara
11
Ricklefs, M. C. 2008. Sejarah Indonesia Modern
9
Furnivall, J. S. 1939. Hindia Belanda : Studi 1200-2008. hlm 401
tentang Ekonomi Majemuk. hlm 187 12
Sugiono, Muhadi. 2006. Kritik Antonio Gramci
10
Uhlin, Anders. 1998. Oposisi Berserak. hlm 31 Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga. Hal 100
Nugroho, Dinamika Kewenangan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia 153
langsung dalam kegiatan ekonomi, yakni Dari konsep tersebut, Negara Indonesia
dalam bentuk pengeluaran pemerintah menerapkan paham negara kesejahteraan.
(government expenditures) dan pengaturan Oleh karena itu, pemerintah berperan
kegiatan ekonomi yang suportif dalam dalam aktivitas perekonomian untuk
mengatasi depresi pada tahun 1930-an.13 mencapai kemakmuran rakyat. Terkait
Artinya, peranan negara menjadi lebih dengan penguasaan negara atas sumberdaya
penting, terlebih ketika banyak ahli ekonomi air juga terdapat secara eksplisit dalam
kesejahteraan yang begitu percaya bahwa Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Hal tersebut
sistem atau mekanisme pasar tidak akan juga terdapat dalam beberapa kontinuitas
dapat menyelesaikan sepenuhnya semua yang menonjol antara kekuasaan Soekarno
persoalan ekonomi. Oleh karena peran dan kekuasaan Soeharto tentang adanya
negara tidak bisa digantikan oleh peran komitmen ideologis terhadap pandangan,
organisasi komersial, dimana pertarungan dimana negara mempunyai kewajiban
dominasi dan pembiaran atau penelantaran untuk mendistribusikan kembali kekayaan
menjadi wilayah keadilan yang perlu dari pihak kaya ke pihak miskin.15 Dengan
dibangun oleh pemerintah. 14 Dengan demikian, Pemerintah Pra Orde Baru saat
demikian, kondisi pasca 1930-an, banyak itu meletakkan peranan negara dalam
negara yang menghadirkan kembali peran penguasaan sumberdaya.
negara dalam sistem ekonomi, termasuk Pada periode Orde Baru, terjadi
penguasaan sumberdaya, untuk mengurangi perubahan peranan negara dalam
dampak kegagalan pasar (market failure), penguasaan sumberdaya. Sesuatu yang
kekakuan harga (price rigidities), dan sangat menarik, konstruksi negara Orde
dampak eksternalitas pada lingkungan Baru dan seluruh gagasan pembangunan
maupun sosial. yang diproduksi rezim tersebut memiliki
Penguasaan negara atas sumberdaya hubungan kuat dengan pandangan dunia
yang terjadi akibat kondisi ekonomi Barat, khususnya gagasan Amerika
dunia pasca 1930-an tersebut juga yang Serikat.16 Hal tersebut menunjukkan bahwa
mempengaruhi kondisi penguasaan Indonesia mengalami Globalisasi. Dalam
sumberdaya di Indonesia pasca perspektif imperialisme budaya, Globalisasi
kemerdekaan. Pada Pemerintahan Soekarno, tak lain dari Amerikanisasi.17 Tentunya,
atau pra Orde Baru, peran negara dalam proses pembangunan yang berlangsung
penguasaan sumberdaya terlihat pada pasal pada Orde Baru tersebut mengikuti model
33 dan 34 UUD 1945, yang terkandung pembangunan Amerika. Pada saat itu,
didalamnya konsep penguasaan negara,
15
Hadiz, Vedi R. 2005. Dinamika Kekuasaan:
cabang produksi, kemakmuran rakyat. Ekonomi Politik Pasca Soeharto. hlm 211
16
Wirasenjaya, Ade M. 2013. Negara, Pasar dan
13
Ilmar, Aminuddin. 2012. Hak Menguasai Negara Labirin Demokrasi. hlm 42-43
dalam Privatisasi BUMN. hlm xiii 17
Kusasi, Rahayu. 2010. Globucksisasi: Meracik
14
Gunawan. 2005. Berdaulat di Daerah. hlm 8 Globalisasi melalui Secangkir Kopi. hlm 31
154 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 2 Nomor 2, Juli 2016 hlm. 150 - 165
1997.27 Sebagaimana dengan hal tersebut, bahwa perubahan sistem ekonomi yang
ada banyak kekuatan sosial yang tidak berkembang di dunia mempengaruhi kepada
mampu dilawan oleh para aktor.28 Dengan kebijakan politik pengelolaan sumberdaya
demikian, terdapat perkembangan dan air. Artinya, kebijakan maupun sistem
juga pergeseran penguasaan sumber daya politik berusaha untuk mengakomodir
air di Indonesia. Berikut ini tabel sejarah percepatan dari sistem ekonomi yang
perubahan penguasaan sumber daya air di sedang dominan pada saat itu. Terdapatnya
Indonesia :29 pengaruh dari arus globalisasi pada urusan
Tabel 1.
Perubahan Penguasaan Sumber Daya Air di Indonesia
Pra
Pra Orde Baru Orde Baru Orde Reformasi
Kemerdekaan
- Hak milik - Hak milik - Hak milik negara. - Hak milik negara.
komunal. negara.
Gambar 1.
Perubahan Pola dalam Struktur Hubungan Ekonomi
Pemerintah Pemerintah Swasta
Masyarakat Masyarakat
Klaten, Jawa Tengah, yang menjadi Air seringkali dihadapkan dengan tuntutan
Minum Dalam Kemasan (AMDK), Aqua- pelayanan publik yang lebih banyak dari
Danone. Skripsi ini melihat pada pemetaan masyarakat dan menjadikan tanggungan
kuasa dan eksploitasi sumber air. Kedua, pemerintah daerah juga lebih banyak.
penulisan Tesis oleh Syaharuddin Idris Dihadapkan pada permasalahan kompleks
mengenai kasus privatisasi pengelolaan terkait dengan pembangunan daerah, yakni
air minum di PDAM Kota Makasar; dari kemiskinan, pendidikan, kesehatan, serta
investasi ke komodifikasi. Penelitian ini sarana dan prasarana, membuat pemerintah
menjelaskan mengenai bagaimana skema daerah melakukan transformasi dalam
kebijakan privatisasi dan rencana investasi di penyelenggaraan urusan daerah. Terlebih,
PDAM Kota Makassar berikut pengaruhnya terbatasnya sumber daya, terutama APBD,
terhadap terjadinya komodifikasi air di yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam
PDAM Kota Makassar. pemenuhan pelayanan publik tersebut. Oleh
Dengan adanya pelibatan peran karena itu, perlu adanya jalan pintas untuk
swasta dalam penyedia layanan publik, mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
sebagaimana dalam Undang-Undang pemerintah daerah.
No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Dalam perkembangan terbaru,
Air, menimbulkan konflik kepentingan terkait dengan pembatalan Undang-Undang
dalam keterlibatan peran swasta tersebut. Sumber Daya Air oleh Mahkamah Konstitusi,
Kebijakan pemerintah dituntut sesuai Negara hadir kembali dalam pengusahaan
dengan logika pasar. Pasar menjadi elemen atas air. 32 Putusan tersebut tentunya
kunci dalam membentuk pola pikir dan memberikan konsekuensi kepada hilangnya
juga pertimbangan peran negara dalam payung hukum swastanisasi air. Namun,
pelayanan publik. Pelayanan publik tidak ada kendala dalam mengimplementasikan
menempatkan kepentingan pemerintahan keputusan Mahkamah Kontitusi tersebut.
dan penyedia layanan publik sebagai dasar. Sebagaimana pendapat Menteri Pekerjaan
Bagaimana kebijakan publik diserahkan Umum dan Perumahan Rakyat, yang
kepada mekanisme pasar untuk bekerja menyatakan pemerintah tidak mungkin
yang dianggap dapat melahirkan efisiensi. menggantikan langsung peran swasta. Hal
Melalui dasar efisiensi kebijakan publik tersebut dikarenakan kemampuan anggaran
inilah yang digunakan untuk membuka pemerintah terbatas. Oleh karena itu,
pemodal besar dalam transformasi kekuatan pemerintah tetap dapat bekerjasama dengan
modal sebagai penyedia layanan publik. pihak swasta. Yang menjadi titik tekan
Lebih lanjut, lemahnya kapasitas atas putusan Mahkamah Konstitusi adalah
pemerintah daerah disebabkan ketidaksiapan bagaimana peran negara lebih kuat dalam
dengan telah adanya prinsip desentralisasi wujud membatasi keuntungan swasta.
dan otonomi daerah, pemerintah daerah
32
Kompas, hal 15 tanggal 2 Maret 2015.
Nugroho, Dinamika Kewenangan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia 159
Artinya, peran pemerintah diharapkan oleh pihak swasta atas sumberdaya air.
dapat menjadi pengawasan, fasilitator, Secara teoritik, kerjasama terbentuk
dan evaluator dan juga tetap memberikan karena adanya prinsip vrij bestuur, dimana
stimulus agar kerjasama tidak merugikan terdapat kebebasan kepala daerah dalam
semua pihak. bertindak untuk menyelenggarakan urusan
Putusan Mahkamah Konstitusi pemerintahnnya, baik melalui kerjasama
tersebut membuat perubahan kembali ataupun sendiri. Artinya, kebebasan
dalam tata kelola penguasaan sumber daya tersebut tergantung pada bagaimana
air. Sekali lagi pendulum penguasaan dan kepala daerah mengintrepretasikan maupun
peran negara atas sumberdaya air bergerak memutus sendiri dalam memecahkan
kembali. Perubahan yang terjadi dalam permasalahan yang terdapat pada wilayah
tata kelola sumberdaya air dalam putusan administrasinya. Hal tersebut juga terkait
Mahkamah Kontitusi tersebut terdapat bagaimana pemerintah daerah dapat
pada konsep hak dalam Hak Guna Air meningkatkan pelayanan publik yang
yang haruslah sejalan dengan konsep res telah ada. Peningkatan kesejahteraan
commune33. Artinya, Hak Guna Air, yakni rakyat dan terciptanya sinergisitas dan
Hak Guna Pakai Air dalam UU SDA harus saling menguntungkan merupakan tujuan
ditafsirkan sebagai derivasi dari hak yang dilakukannya kerjasama daerah dengan
dijamin UUD 1945. Sedangkan di sisi pihak ketiga. Setidaknya, hal tersebut yang
lain, Hak Guna Usaha Air harus melalui dapat kita lihat dalam Undang-Undang
permohonan izin kepada pemerintah. No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
Selanjutnya, hal tersebut memposisikan daerah, PP No.50 Tahun 2007 tentang Tata
Hak Guna Usaha Air menjadi instrumen Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, dan
dalam sistem perijinan yang digunakan juga Permendagri N0.22 Tahun 2009 tentang
oleh pemerintah untuk membatasi jumlah Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama
volume air yang diperoleh dan digunakan Daerah. Selanjutnya, kerjasama daerah
oleh pihak ketiga. Artinya, instrumen dan pihak ketiga juga memberikan hak dan
tersebut menjadi titik tekan pengendalian kewajiban bagi masing-masing pihak.
pemerintah terhadap penggunaaan Hak Menarik untuk melihat kembali
Guna Usaha Air oleh pihak ketiga. Oleh apakah terdapat skema kerjasama pemerintah
karenanya, tidak ada lagi kepemilikan dan dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya
penguasaan atas sumberdaya air tersebut. air yang menekankan pengendalian
Dengan demikian, kerjasama pemerintah pemerintah terhadap penggunaaan Hak
dan swasta masih dapat berlangsung, tanpa Guna Usaha Air oleh pihak ketiga dan juga
ada lagi kepemilikan dan juga penguasaan tanpa ada kepemilikan dan juga penguasaan
33
Dalam berita sidang Mahkamah Konstitusi, oleh pihak swasta. Pada perkembangannya,
seluruh UU SDA Dibatalkan MK, dapat diakses
pada http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index. pernah terdapat Kerjasama pemerintah-
php?page=web.Berita&id=10634#.VP7x4dKsUc0
160 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 2 Nomor 2, Juli 2016 hlm. 150 - 165
Gambar 2.
Kutub pengendalian negara terhadap proses privatisasi
Kontrol Negara Kontrol Negara
Sangat Kuat Sangat Lemah
(pro-pasar)
dan penguasaan oleh pihak swasta. Selain Apabila terjadi kemacetan lalu lintas
itu, skema kerjasama pemerintah-swasta jalan, yang merupakan ketidakseimbangan
dengan sistem kontrak BOT terdapat adanya dinamika dan kemampuan antara dua
prinsip tentang sebesar-besarnya untuk sistem yaitu swasta dan pemerintah, maka
kemakmuran rakyat, dimana memaksa sering terjadi barang publik digeser lebih
terciptanya instrumen hak menguasai oleh bersifat komersial. Hal tersebut kemudian
negara dalam menjalankan pembangunan memberikan peran pihak swasta untuk
dan pengelolaan sumber daya alam. Hal menambah jalan tol dengan memungut
tersebut yang kemudian dapat digunakan biaya (toll fee) dari pengguna, seperti jual-
sebagai perwujudan kepentingan orang beli dalam komoditi ekonomi individu
yang lebih banyak. biasa. Artinya, jalan memiliki sifat non-
Lebih lanjut, perlu untuk didalami excludable tetapi kemudian menyebabkan
bahwa Kerjasama pemerintah-swasta rivalry.
(KPS) terdapat pada kondisi tertentu yang Analogi sederhana dari Rachbini
memaksa barang / jasa yang terkategori terhadap jalan tersebut, dapat digunakan juga
dalam konsep quasi-public goods. Quasi dalam penyediaan air bersih. Hal tersebut
disini merupakan sinergi atau kerjasama dikarenakan semua orang membutuhkan
antara pemerintah dengan swasta. Sinergi air bersih. Oleh karena itu, air bersih
atau kerjasama tersebut terjadi pada quasi- dapat digolongkan kedalam public goods,
public goods, dimana terciptanya kondisi sebagaimana sifat non-excludable yang
tertentu yang memaksa public goods tidak terlekat didalamnya, dimana penggunaan
dapat memenuhi yang sifatnya secara air bersih dapat optimal jika melimpahnya
absolut. Artinya, terdapat jenis barang dan sumberdaya air dan ketersediaan air bersih
jasa yang memiliki variasi, yakni campuran atau jika pengunaanya tidak terlalu banyak.
barang publik dan barang privat. Akan tetapi, jika sumberdaya air langka dan
Konsep quasi-public goods terlihat ketersediaan air bersih terbatas atau juga
juga pada penyediaan air bersih. Dalam jika jumlah penggunaan air bersih banyak
mendudukannya, terdapat analogi yang bisa maka kondisi tersebut dapat mengurangi
dipakai untuk menggambarkan kedudukan kesempatan orang lain untuk menggunakan
air bersih. Sebagai contoh, produksi air bersih. Artinya, penggunaan air
kendaraan adalah barang privat sebagai bersih kemudian menciptakan rivalrous
representasi dinamika ekonomi masyarakat, consumption dalam penggunaannya.
sedangkan pertambahan panjang jalan Dengan demikian, sifat yang terdapat dalam
adalah barang publik yang merupakan air bersih adalah non-excludable tetapi
representasi dinamika pemerintah, dalam pemanfaatannya kemudian menyebabkan
hal ini birokrasi dan teknokratnya. 36 rivalry.
36
Rachbini, Didik J. 2006. Ekonomi Politik dan
Teori Pilihan Publik. hlm 51-52
162 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 2 Nomor 2, Juli 2016 hlm. 150 - 165
Oleh karena itu, dalam konteks tangan pemerintah dalam mekanisme kerja
penyediaan air bersih oleh pihak swasta, PDAM. Ketidakmampuan masyarakat
air bersih dapat menjadi privat ketika dalam mengakses air bersih tersebut
terjadi ketidakmampuan pemerintah dalam yang kemudian seringkali memunculkan
menyediakan air bersih. Hal tersebut asumsi bahwa permasalahan yang muncul
memberikan ruang bagi pihak swasta tersebut dapat teratasi dengan pemberian
untuk memanfaatkan air permukaan subsidi yang dilakukan oleh pemerintah.
dengan ketentuan tertentu sehingga dapat Akan tetapi, kebijakan pemberian subsidi
memberikan pelayanan yang selama ini yang menjadi tanggungan pemerintah ini,
menggunakan air bawah tanah karena justru tidak memberikan jalan keluar. Hal
belum bisa tertangani oleh pemerintah ini dikarenakan ketidaksesuaian logika
dan juga menjaga ketersediaan air bersih, pemberian subsidi yang menjadi tanggung
terkait dengan berkurangnya penggunaan jawab pemerintah, sedangkan di sisi lain
air bawah tanah. Artinya, posisi air bersih alasan yang mendasar untuk digunakan
dapat berubah jika terjadi ketidakmampuan dalam mengadakan kerjasama pemerintah-
dan ketidakseimbangan yang diakibatkan swasta adalah keterbatasan dana bagi
dari pemanfaatan barang publik tersebut. penyediaan layanan air bersih tersebut.
Meskipun demikian, sistem kontrak Oleh karena itu, perlu adanya
bangun-sewa-serah (BOT) tidak dapat terobosan yang lebih rinci dalam sistem
menjawab sempurna terhadap persoalan kontrak kerjasama yang kemudian lebih
pelayanan dalam penyediaan air bersih. Hal inovatif. Hal tersebut sangat memungkinkan
tersebut dikarenakan pengelolaannya diberi karena sistem kontrak bangun-sewa-
hak untuk menarik iuran dalam jangka serah (BOT) bersifat sangat kontraktual.
waktu tertentu agar dapat mengembalikan Artinya, sistem kontrak kerjasama tersebut
modal investasi dan juga memperoleh dapat dinegosiasikan dalam perencanaan
keuntungan yang wajar. Sebagaimana kerjasama. Hal tersebut berdasar pada
yang terlihat dalam kerjasama yang terjadi kondisi lapangan, kapasitas pihak swasta,
di PDAM Kota Makasar. 37 Kerjasama dan kapasitas dari pemerintah daerah.
pemerintah dan swasta tersebut kemudian Dengan demikian, dapat diketahui
mengakibatkan adanya peningkatan bahwa kewenangan pemerintah dalam
tarif air bersih yang berdampak pada pengelolaan sumberdaya air tetap
ketidakmampuan masyarakat dalam menemukan hambatan. Meskipun telah
mengakses air bersih. Artinya, masuknya diperkuat melalui putusan Mahkamah
peran swasta kemudian mengurangi campur Konstitusi, pengelolaan sumberdaya air
bersih tetap didasarkan pada motif dan
37
Idris, Syaharuddin. 2013 Tesis, Kasus Privatisasi
Pengelolaan Air Minum di PDAM Kota Makasar;
tujuan dari masing-masing pihak untuk
dari Investasi ke komodifikasi. Yogyakarta : UGM. bagaimana memenangkan permainan.
hlm xiii
Nugroho, Dinamika Kewenangan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia 163
Pengelolaan sumberdaya air bersih tetap dibangun atas pengalaman, situasi, dan juga
didasarkan pada motif dan tujuan dari kondisi di lapangan. Dengan demikian, dapat
masing-masing pihak untuk bagaimana diketahui bahwa kewenangan pemerintah
memenangkan permainan. Hal tersebut dalam pengelolaan sumberdaya air tetap
dikarenakan kerjasama antara pemerintah menemukan hambatan.
dengan swasta dalam pengelolaan air
Daftar Pustaka
Caporaso, James A, & David P. Levine. Hadiz, Vedi R. 2005. Dinamika Kekuasaan:
2008. Teori-Teori Ekonomi Politik. Ekonomi Politik Pasca Soeharto.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. LP3ES. Jakarta.
Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Erlangga. Hertz, Noreena. 2005. Perampok Negara
Jakarta. Kuasa Kapitalisme Global dan
Matinya Demokrasi.
Erwin, Endaryanta. 2007. Politik Air :
Studi Politik Privatisasi Air dalam Hiariej, Eric. 2012. Globalisasi, Kapitalisme,
Relasi Ekonomi Politik Negara dan dan Perlawanan
Trans National Corporations (TNC),
Studi Kasus Pemetaan Kuasa dan Hudiyanto. 2004. Ekonomi Politik . PT
Eksploitasi Sumber Air Si Gedhang Bumi Akasara. Jakarta
Klaten oleh PT Aqua Danone. UGM
: Laboratorium Fisipol UGM. Huntington, Samuel P. 2012. Benturan
Antar Peradaban dan Masa Depan
Furnivall, J. S. 1939. Hindia Belanda : Studi Politik Dunia
tentang Ekonomi Majemuk.
Idris, Syaharuddin. 2013. Tesis, Kasus
Giddens, Anthony. The Third Way : Jalan Privatisasi Pengelolaan Air Minum
Ketiga Pembaharuan Demokrasi di PDAM Kota Makasar; dari
Sosial. Investasi ke komodifikasi. UGM.
Yogyakarta.
Gunawan, Jamil. 2013. Membangun
Paradigma Baru Demokratisasi dan Ilmar, Aminuddin. 2012. Hak Menguasai
Multikulturalisme: Ekonomi Politik Negara dalam Privatisasi BUMN
Globalisasi dan Desentralisasi
dalam Desentralisasi Globalisasi Jusuf, Muhamad Machmudin. 2005.
dan Demokrasi Lokal. LP3ES. Disertasi, Privatisasi Layanan
Jakarta. Publik: Studi tentang Dimensi
Politik Kebijakan Pembangunan
Gunawan. 2015. Berdaulat di Daerah. Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok.
IHCS. Jakarta. UGM. Yogyakarta
Nugroho, Dinamika Kewenangan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia 165
Modern 1200-2008.
Kusasi, Rahayu. 2010. Globucksisasi:
Meracik Globalisasi melalui Rose, & Milton Friedman. 2013. Free to
Secangkir Kopi. choose a personal statement.
Ma’arif, Aliful.2009. Bab IV Modal, Bisnis Savitri, Laksmi A. 2013. Korporasi Politik
dan Demokrasi dalam Bisnis dan & Perampasan Tanah.
Demokrasi.
Seda, Francisia SSE. 2014. Dinamika
Mariana, Annisa F. 2011. Faktor Sumber Daya Alam, Negara
Ekonomi Politik dalam Kerangka Developmentalis, dan Masyarakat:
Kerjasama ASEAN, Australia, Perspektif Sosiologis Perubahan
dan New Zealand: Indonesia Ekonomi . UI-Press. Jakarta.
sebagai Epicenter Geopolitik
dalam Ekonomi Politik Kemitraan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan
ASEAN: Sebuah Potret Kerjasama Daerah Republik Indonesia. 2014.
Mas’oed, Mohtar. 1989. Ekonomi dan Sugiono, Muhadi. 2006. Kritik Antonio
Struktur Politik Orde Baru 1966- Gramci Terhadap Pembangunan
1971. LP3ES. Jakarta. Dunia Ketiga