Anda di halaman 1dari 7

Faktor Organisasi yang Mempengaruhi

Distorsi
• Kedudukan atau Posisi dalam Organisasi
Hal ini berpengaruh dalam cara orang berkomunkasi. Contohnya
adalah ketika ada pesan terkait dengan produksi, maka orang
yang menjadi supervisor akan lebih tertarik pada pesan
tersebut, karena hal itu sudah menjadi tanggung jawabnya.

• Hierarki dalam Organisasi


Hierarki dalam organisasi menunjukkan bahwa adanya susunan
posisi di dalamnya, seperti atasan dan bawahan. Hal ini juga
mempengaruhi cara berkomunikasi. Seorang bawahan harus
berhati-hati ketika akan menyampaikan informasi ke atasannya,
karena atasan merupakan seseorang yang memiliki control lebih
luas
• Keterbatasan Berkomunikasi
Keterbatasan dalam berkomunikasi yang ditentukan oleh organisasi
yaitu ketika seseorang diperbolehkan berkomunikasi dengan individu
lain dan siapa yang dapat membuat keputusan, mempengaruhi cara
anggota organisasi berkomunikasi antar satu dengan lainnya.

Berikut ada beberapa hal yang dapat seorang individu lakukan agar
dapat menyesuaikan pesan untuk menghindari pesan yang terlalu
banyak :
• Mengabaikan beberapa pesan.
• Menunda respon bagi pesan yang penting.
• Menjawab atau memberi respon hanya terhadap bagian dari
beberapa pesan.
• Memberi respon secara tidak tepat terhadap pesan-pesan tertentu.
• Menggunakan waktu yang sedikit untuk tiap-tiap pesan.
• Bereaksi terhadap pesan hanya pada level permukaannya saja.
• Memblok pesan sebelum masuk system.
• Menukar beban respon terhadap beberapa pesan lain.
• Menciptakan satu posisi atau unit untuk menangani macam-
macam pesan tertentu.
• Mengurangi standar untuk membiarkan beberapa kesalahan
dalam respon terhadap pesan.
• Hubungan yang Tidak Personal
Hubungan yang tidak personal dalam organisasi mempengaruhi cara orang
untuk berkomunikasi.

• Sistem Aturan dan Kebijaksanaan


Sistem aturan, kebijaksanaan, dan aturan-aturan yang berkenaan dengan
pemikiran, dan perbuatan, mempengaruhi cara-cara berkomunikasi.

• Spesialisasi Tugas
Spesialisasi tugas mempersempit persepsi seseorang dan mempengaruhi
cara orang berkomunikasi. Individu mengenali bidang keahlian mereka
masing-masing dan gagal mengintegrasikan tugasnya dengan bagian lain.
• Ketidakpedulian Pemimpin

 Pimpinan sering gagal mengirim pesan yang dibutuhkan karyawan karena


mereka mengira bahwa orang telah mengetahuinya, mereka malas,
menangguhkan dan cenderung menahan informasi.
 Kebanyakan organisasi pada dasarnya tidak menginginkan komunikasi dua arah
sebagai pengiriman perintah ke bawah dan pengiriman laporan dari bawah ke
atas. Karena itu mereka membatasi diri untuk berkomunikasi sesuai dengan
persepsi mereka tersebut.
 Kondisi yang menghalangi komunikasi efektif dan dihubungkan dengan tidak
ambil pusing yang mendalam. Keasyikan mungkin terjadi karena orang terlalu
terpusat pada dirinya sendiri sehingga mereka tidak mendengarkan orang lain
secara efektif atau bersikap tidak memperdulikan yang lain.
 Keragu-raguan dan daya tahan perhatian yang sebentar merupakan hambatan
bagi komunikasi yang efektif. Halangan dan keragu-raguan atau kebingungan,
dalam banyak hal sama seperti halangan kerena keasyikan. Kedua proses itu
tidak membiarkan informasi baru menembus pikiran si penerima. Tetapi
dengan pikiran yang ragu seseorang tidak dapat memusatkan perhatiannya
pada satu topik lebih dari beberapa menit. Karena itu pembicara haruslah
belajar menyesuaikan pembicaraan dengan daya tahan perhatian si pendengar
ini.
• Prestise
Prestise datang dari bermacam-macam bentuk seperti besarnya kantor
atau ruang kerja, kemewahan perabotan kantor dan mobil kantor.
Apapun bentuknya prestise itu merupakan penghambat komunikasi
diantara orang yang berbeda levelnya dalam organisasi.

• Jaringan Komunikasi
Hambatan yang lain juga dapat disebabkan oleh karena banyaknya
tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan
dalam komunikasi. Pesan yang dikirim secara seri atau berantai
banyak cenderung diubah oleh penerima sebelum dilanjutkan
pengirimannya.

Anda mungkin juga menyukai