Anda di halaman 1dari 23

PERILAKU KEORGANISASIAN

AZAHRATY
KOMUNIKASI

• Pengertian Komunikasi
• Komunikasi adalah pertukaran informasi antara sender dan receiver,
dan menarik kesimpulan sebagai persepsi tentang makna sesuatu
antara individual yang terlibat. Juga dikatakan sebagai pertukaran
interpersonal dari informasi dan pengertian (Kreitner dan
Kinicki,2010:402)
• Menurut Greenberg dan Baron (2003:318), Komunikasi adalah
proses dengan mana orang, kelompok atau organisasi sebagai the
sender mengirimkan beberapa tipe informasi sebagai the message
kepada orang, kelompok atau organisasi lain sebagai the receiver
• Fungsi Komunikasi
• Control atau kontrol
• Merupakan fungsi komunikasi yakni sebagai alat kontrol untuk
mengetahui sejauh mana seseorang berjalan atau melaksakan
tanggung jawabnya apakah telah sesuai dengan tauran atau tidak.
Biasanya kontrol terjadi menyesuaikan dengan aturan yang ada.
Sehingga, sifatanya memaksa atau force apabila terjadi
penyimpangan langsung berefek pada pembaerian punish yang
sesuai. Begitupula sebaliknya adanya reward.
• Motivation atau memotivasi
• Komunikasi juga sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada
orang lain ataupun diri. Hal ini dilakuakn dengan cara yang lebih
lembut dari pada kontrol yang bersifat memaksa atau force yakni
dengan meyadarkan kepada nurani seseorang.
• Emotional expression atau ekspresi emosional
• Komunikasi merupakan media untuk berekspresi, penyalurkan
ekspresi. Dalam berkomunikasi kita juga perlu adanya pendengar
untuk menyampaikan ekspresi apa yang kita rasakan rasakan. Dan
tak jarang pula adanya reaksi atas ekspresi yang telah dismpaikan
dalam bentuk tanggapan berupa nasehat, ataupun tanggapan yang
lainnya. Dan hal itu terjadi secara alami karena pada dasarnnya
manusia memiliki kebutuhan sosial.
• Information atau Informasi
• Informasi yang tak lain adalah fungsi utama dari adanya
komunikasi terjadi, yang mempengaruhi adanya pengambilan
keputusan seseorang (individu) ataupun kelompok.
• Jadi komunikasi adalah proses yang memiliki tujuan untuk
pengambilan keputusan yang bertujuan memberikan informasi
dari sumber kepada penerima yang akhirnya melahirakan
adanya feedback atau umpan balik.
• Sehingga, proses komunikasi terjadi sebagai berikut :
• (dikutip dari : Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge-
organizanitional Behavior – Prentice Hall, 2012)
• Proses Komunikasi
• Secara umum, tahapan dalam proses komunikasi dapat disampaikan
sebagai berikut:
• Sender (Pengirim)
• Merupakan subjek atau seseorang yang memiliki kebtuhan untuk
membeikan informasi / pesan / berita yang akan dikomunikasiakan
dengan orang lain.
• Endcoding (Pengkodean)
• Merupakan proses pengiriman kode informasi yang disampaikan
dalam bentuk isyarat ataupun simbol.
• Messages (Pesan)
• Merupakan maksud yang ingin disampaikan, dan dapat dimengerti
dengan indra penerima. Biasanya dalam bentuk lisan ketika
berbicara.
Channel (Saluran)
merupakan media penyaluran pesan, seperti udara untuk berbicara, ruang chat
dalam sosmed, dlsb.

Receiver (Penerima)
Subjek yang menerima informasi, menafsirkan informasi yang diterima.

Decoding (Penafsiran)
Proses penafsiran atau menerjemahkan maksud dari informasi yang telah
diterima untuk menjadi informasi yang berarti baginya. Komunikasi akan
semakin efektif apabila penerima mampu menafsirkan informasi sesuai dengan
maksud pengirim.
Noise (Gangguan)
Merupakan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran
komunikasi. Dalam memberikan informasi ataupun menerima
informasi. Dan hal ini dapat berasal dari eksternal maupun internal.

Feedback (umpan balik)


Adalah tanggapan dari penerima terhadap informasi yang terlah
diterima, dengan memberikan respon terhadap informasi yang diterima.
Faktor Mempengaruhi Efektivitas Proses

Communicator perlu encode, mensandi dan menginterpretasikan pesan


dan aktivitas ini bisa menjadi sumber masalah komunikasi.
Sender telah memilih cara alternatif mengomunikasikan gagasan yang
memerlukan tim bekerja lebih cepat, receiver yang tidak terampil dalam
listening, menyimak, mungkin salah menginterpretasikan pesan atau
salah semuanya
• Noise atau suara dapat mengganggu dalam penyampaian pesan dari
sender kepada receiver . Tentu saja hal ini sangat tergantung pada
kondisi lingkungan kerja dimana komunikasi terjadi. Sender mungkin
harus berbicara lebih keras , sedang receiver harus mendengar
dengan lebih hati-hati.
• Information richness, kekayaan atau kesempurnaan informasi,
menunjukkan jumlah dan kedalaman informasi yang dikirimkan
dalam pesan.
• Tatap muka memberi peluang bagi sender dan receiver menerima
umpan balik, yang memungkinkan memverifikasi dan memastikan
pesan mereka diterima dan diinterpretasikan dengan benar.
• Network structure, struktur jaringan menunjukkan pola komunikasi
yang terjadi secara reguler di antara masing-masing anggota tim. Pola
jaringan komunikasi dapat dijelaskan dalam bentuk sentralisasi atau
desentralisasi dimana komunikasi dalam jaringan mengalir melalui
beberapa anggota lainnya.
• Semakin komunikasi mengalir melalui lebih sedikit anggota tim,
semakin tinggi tingkat sentralisasi.
• Pengaruh pada Efektivitas Encoding dan Decoding
• McShane dan Von Glinow (2010:271) menekankan bahwa efektivitas
komunikasi tergantung pada kemampuan sender dan receiver untuk
secara efisien dan akurat encode, memberi sandi dan decode, yaitu:
a) Kemampuan dan motivasi sender dan receiver berkomunikasi
melalui saluran komunikasi. Sebagian orang berkomunikasi lebih
baik melalui pembicaraan tatap muka dan lebih suka menggunakan
saluran komunikasi.
b) Suatu tingkatan dimana kedua pihak mempunyai buku kode kamus
simbol, bahasa, gerak isyarat, corak khas dan alat lain yang
digunakan untuk menyampaikan informasi.
c) Tingkatan dimana kedua pihak mempunyai model mental bersama
tentang konteks topik.
d) Pengalaman sender dalam mengomunikasikan pesan. Karena orang
menjadi lebih terbiasa dengan masalahnya, mereka
mengembangkan bahasa yang lebih efisien dan bersemangat untuk
menjelaskan subjek.
Halangan Terhadap Komunikasi Yang Efektif
Beberapa halangan dapat memperlambat dan mengubah komunikasi menjadi
tidak efektif, diantaranya yaitu:
Penyaringan
Dalam proses menyaring informasi ini, pengirim pesan dengan sengaja
menyaring dan menyeleksi informasi sehingga penerima hanya menerima
pesan yang baik dan bagus saja. Sebagai contoh: Seorang manajer yang
melaporkan informasi kepada pemimpinnya berupa informasi yang baik-baik
saja merupakan bentuk penyaringan informasi, karena tidak semua informasi
yang disampaikan.
• Persepsi Penyeleksian
• Persepsi penyeleksian menyebabkan seseorang melakukan
komunikasi berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan, motivasi,
pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi orang tersebut.
Sebagai contoh: seorang pewawancara yang mengharapkan karyawan
wanita untuk melamar akan lebih cenderung positif dan antusias saat
ada pelamar kerja wanita dibandingkan pelamar kerja pria.
Kelebihan Informasi
Setiap individu punya kapasitas terbatas untuk memproses data. Ketika
informasi yang diterima melebih kapasitas kita dalam menerima, maka
terjadilah kelebihan informasi. Sebagai contoh: seorang karyawan yang
menerima informasi terlalu banyak dari pimpinannya akan menyebabkan
karyawan tersebut menjadi stress dan terbeban dengan banyak informasi yang
diperoleh, sehingga menghambat feedback dari karyawan tersebut.
• Emosi
• Seseorang dapat menterjemahkan pesan yang sama dengan berbeda
saat pesan tersebut disampaikan dalam kondisi marah dan kondisi
bahagia.
• Kita dapat menginterpretasikan pesan yang sama secara berbeda.
Emosi yang ekstrem seperti kegirangan atau depresi mungkin
menghalangi komunikasi yang effektif. Dalam hal ini, kita cenderung
paling mengesampingkan rasionalitas kita dan proses pemikiran
objektif dan mensubtitusi pertimbangan emosional
Bahasa
Kata-kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda dalam bahasa
yang berbeda. Bahkan dalam bahasa yang sama pun, setiap orang bisa
memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
• Hening/Bungkam
• Mudah bagi seseorang untuk memilih diam dan tidak
berkomunikasi, karena adanya alasan kurangnya informasi
yang diterima. Diam/bungkam dan menyembunyikan
informasi merupakan hal yang umum dan juga merupakan
masalah. Penelitian menunjukkan setiap karyawan setidaknya
akan bungkam/diam mengenai suatu urusan/persoalan yang
signifikan. Hal ini menyebabkan adanya halangan bagi
manajer untuk berkomunikasi dan mengetahui mengenai
informasi tentang masalah apa yang terjadi, baik secara
operasonal maupun faktor psikologi orang tersebut.
• Ketakutan/Kekhawatiran dalam Komunikasi
• Banyak orang yang memiliki ketakutan/kekhawatiran dalam
proses komunikasi langsung. Sebagian besar orang mengalami
kesulitan saat berkomunikasi tatap muka secara langsung,
sehingga banyak orang yang mengandalkan media/sarana
untuk berkomunikasi seperti catatan atau telpon. Hal ini
menjadi halangan dalam proses komunikasi yang efektif
karena adanya faktor eksternal yang dapat menyebabkan tidak
tersampaikannya pesan.
komunikasi

Anda mungkin juga menyukai