Anda di halaman 1dari 3

Komunikasi antar pribadi

Komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi yang mengalir antar individu dengan menekankan
transfer informasi dari satu individu ke individu lainnya.
Bersifat tidak formal karena komunikator ingin mendekatkan diri lebih kepada komunikan,
artinya tidak bagus.
Dalam berkomunikasi sebelumnya pasti mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan tersebut.
Pesan yang disampaikan oleh pengirim dan akan diterima oleh penerima, dalam proses ini
selanjutnya pesan ini dikonversikan ke dalam bentuk simbolis atau disebut encoding yang
melalui beberapa media atau saluran ke penerima, lalu pesan tersebut diterjemahkan oleh
penerima yang disebut decoding. Hal ini merupakan perpindahan makna dari satu orang ke
orang yang lain.
Dalam komunikasi antar pribadi tentunya ada gangguan-gangguan yang menyebabkan
pengiriman, penerimaan, atau umpan balik dari sebuah pesan. Contoh gangguan misalnya latar
suara yang dapat menganggu jalannya komunikasi, jaringan internet yang tidak stabil, kurangnya
perhatian dari penerima, dan juga kesalahpahaman bisa menjadi gangguan dalam komunikasi
antar pribadi.
Komunikasi antar pribadi yang efektif itu tergantung pada umpan balik, umpan balik tersebut
dapat menguji bagaimana pesan diinterpresentasikan.
Sebagai seorang manajer banyak variasi metode komunikasi yang dapat digunakan, dan dapat
juga menggunakan 12 pertanyaan untuk membantu mengevaluasi para manajer dalam metode
yang digunakannya tersebut.
12 Pertanyaan dalam membantu untuk mengevaluasi metode metode tersebut :
Umpan Balik → Seberapa cepat penerima menanggapi pesan?
(efektif: tatap muka, melalui telefon. tidak efektif: publikasi)
Kompleksitas kapasitas → Dapatkah metode ini memproses pesan-pesan yang kompleks secara
efektif?
Luasnya potensi → Berapa banyak pesan berbeda yang dapat dikirim dengan menggunakan
metode ini?
(efektif: tatap muka, e-mail, papan buletin. tidak efektif: surat pos, kaset audio-video)
Kerahasiaan → Dapatkah komunikator merasa yakin bahwa pesan-pesan mereka hanya
diterima oleh penerima yang dimaksud?
(efektif: tatap muka, surat suara. tidak efektif: publikasi, papan buletin, teleconference, kaset
audio-video)
Kemudahan encoding → Dapatkan pengirim dengan mudah dan cepat menggunakan media
atau saluran ini?
(efektif: tatap muka, telepon. tidak efektif: publikasi)
Kemudahan decoding → Dapatkah pengirim dengan mudah dan cepat untuk menerjemahkan
kembali pesan tersebut?
(efektif: tatap muka, telepon, nomot hotline, surat suara. tidak efektif: memo, surat pos, faks,
publikasi)
Kendala waktu dan ruang → Apakah pengirim dan penerima perlu berkomunikasi pada waktu
yang sama?
(efektif: tatap muka, rapat kelompok, presentasi formal. tidak efektif: memo, surat pos, faks,
publikasi, surat suara)
Biaya → Berapa biaya yang dapat diperlukan untuk menggunakan metode ini?
(tinggi: rapat kelompok, presentasi formal, videoconference. rendah: papan buletin)
Keramahan antarpribadi → Seberapa baik metode ini dalam menyampaikan keramahan
antarpribadi?
(tinggi: tatap muka. rendah: memo, papan buletin)
Formalitas → Apakah metode ini memiliki sejumlah formalitas yang digunakan?
(tinggi: surat pos, publikasi. rendah: tatap muka, telefon, surat suara)
Scanability → Apakah metode ini memungkinkan pesan dengan mudah untuk ditelusuri atau
diteliti atas informasi yang relevan?
(tinggi: memo, surat pos, faks, publikasi. rendah: presentasi formal, tatap muka, telefon, rapat
kelompok, nomor hotline, email, tele dan videoconverence, dll )
Lama penggunaan → Apakah pengirim atau penerima dapat mengendalikan dalam menangani
pesan?
Dalam berkomunikasi, terdapat komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan, contohnya adalah penggunaan kata-kata.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata,
contohnya adalah penggunaan bahasa tubuh (gerak tubuh yang menyampaikan makna, ekspresi
wajah) dan intonasi verbal (penekanan kata-kata yang disampaikan atau ungkapan dalam rangka
mengekspresikan makna dari kata-kata tersebut).
Komponen nonverbal ini penting dalam komunikasi antar pribadi karena membawa dampak
yang paling besar, bukan dengan apa yang dikatakannya tetapi bagaimana mengatakannya.
Nah dalam komunikasi antar pribadi yang efektif ini seperti slide yang sebelumnya bahwa tentu
adanya hambatan dalam berkomunikasi.
Hambatan-hambatan diantara lainnya adalah:
- Penyaringan (Filtering) : manipulasi informasi yang disengaja untuk membuat terlihat
lebih baik bagi penerima.
- Emosi : kalimat-kalimat yang berintonasi marah juga emosi akan menghambat
komunikasi yg efektif. Misalnya penilaian tidak dilakukan dengan proses berfikir yg
rasional dan objektif melainkan mengganti dengan penilaian secara emosional.
- Informasi yang berlebih : (cenderung melupaka, melewati, melupakan, atau selektif
memilih informasi)
- Sikap Defensif : ketika orang merasa terancam kemudian cenderung beraksi dengan cara
mengahabat komunikasi dan mengurangi upaya untuk saling pengertian (mengomentari
dengan kalimat sarkastik).
- Bahasa : kata-kata memiliki arti berbeda bagi orang yang beda-beda (umur, pendidikan,
latar belakang budaya) merupakan 3 variabel yang paling jelas dalam mempengaruhi
bahasa.
- Budaya Nasional : contohnya negara amerika yang menghargai individualisme dan
negara jepang yang menekankan kolektivisme (pendirian moral, filsafat politik, ideologi,
atau pandangan sosial yang menjunjung kelompoknya dan kepentingannya).
Cara mengatasi hambatan tersebut adalah dengan cara:
- Menggunakan umpan balik : karena banyak kesalahpahaman dalam komunikasi perlu
adanya umpan balik dari pengirim, contohnya menanyakan kembali kepada penerima
apakah pesan tersebut dapat dipahami dan dimengerti.
- Menyederhanakan bahasa : karena bahasa dapat menjadi pengahalang dalam
berkomunikasi, maka seorang manajer harus mempertimbangkan dan menyesuaikan
bahasa yang digunakaan kepada siapa dia berbicara.
- Menyimak secara aktif : penyimak yang aktif menurut buku bussines comunication
adalah tidak menyela pembicaraan, menunjukkan empati, menunjukkan minat dengan
membuat kontak mata, menunjukkan persetujuan dengan anggukan kepala dan ekspresi
wajah yang tepat, mengajukan pertanyaan, menghindarkan tindakan atau gerakan yang
menganggu, memparafrase apa yang telah dikatakan.
- Membatasi emosi : emosi pasti ada, namun harus dibatasi.
- Memperhatikan isyarat nonverbal

Anda mungkin juga menyukai