Anda di halaman 1dari 36

KONSEP KOMUNIKASI UMUM

(Faktor-faktor yg mempengaruhi
Komunikasi)

Jumaini
KJFD JiKom FKp UNRI
PENDAHULUAN
KOMUNIKASI :
 Proses yang sangat khusus & paling
berarti dari perilaku
 Komunikasi tidak tepat  salah paham
dan frustrasi
 Konsep & proses komunikasi harus
dipahami oleh setiap orang
pondasi hubungan interpersonal.
 Merupakan sebuah faktor kunci dalam
proses keperawatan
PENGERTIAN KOMUNIKASI
 Jane (1994): suatu proses yg sedang
berlangsung dinamis dari kegiatan yg
berkaitan dgn pemindahan arti dari
pengirim pesan ke penerima pesan
 Komunikasi merupakan proses pertukaran
informasi atau proses yang menimbulkan
dan meneruskan makna atau arti
( Burgess, 1998 )
 Komunikasi merupakan proses mengubah
perilaku orang lain ( Hovland, 2005 )
PENGERTIAN
 Haber (1987): suatu proses dimana
informasi ditransmisikan melalui sebuah
sistim lewat simbol, tanda, atau perilaku
yg umum.
 Proses interaktif dalam penyampaian
sebuah pesan atau ide (Schultzer, 2000)
 Proses transmisi pikiran, perasaan, fakta
dan informasi lain, termasuk perilaku
verbal dan nonverbal (Delaune &
Ladner, 2002).
Tujuan Komunikasi
 Mempengaruhi / mengajarkan sesuatu
 Mempengaruhi perilaku seseorang
 Mengungkapkan perasaan
 Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku
orang lain
 Menyelesaikan suatu masalah
 Mencapai suatu tujuan
 Menurunkan ketegangan dan
menyelesaikan konflik
 Menstimulasi minat pada diri sendiri atau
orang lain
Elemen-elemen Komunikasi
Elemen utama komunikasi :
1. Sender (encoder)
2. Receiver (decoder)
3. Message (pesan) : verbal/nonverbal
4. Channel (media)
5. Feedback (umpan balik)
6. Referent (motivasi)
7. Environment (setting)
8. Hambatan/gangguan (psikologis, fisik)
ELEMEN PROSES KOMUNIKASI
environment

feedback

Communication skills

noise

encoding

decoding

SENDER RECEIVER
media/channel

setting
Message variables-verbal and non verbal

feedback

environment

Gb1. Model Komunikasi Keperawatan


Keterangan :
 Sender = encoder  seseorang yg mempunyai
inisiatif menyampaikan pesan kepada orang lain
dimana pesan disampaikan secara verbal maupun
non verbal
 Encoding = proses dimana seorang komunikator
berusaha meletakkan ide atau perasaan yang ingin
disampaikannya ke dalam bentuk kata2 atau
perilaku.
mis: teriakan, tangisan, pemilihan kata2 tertentu
sebelum berbicara
Keterangan:
 Receiver = decoder seseorang yang menerima pesan
 Decoding = proses dimana seorang komunikator
menginterpretasikan atau memaknai apa yang disampaikan oleh
komunikator lain.
 Pesan = message  informasi yg diterima
◦ Variabel pesan:
 Komunikasi verbal
- bahasa  ekspresi ide/ perasaan
- kata-kata  alat/ simbol/ mengekspresikan ide,
membangkitkan respon emosional, atau
menguraikan objek, observasi & ingatan
 Komunikasi non verbal
- merupakan pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-
kata
- Contoh perilaku: menangis, tertawa, menjerit, mengerang
- Bentuk lain: ekspresi wajah, isyarat, sikap tubuh, cara
berjalan
Keterangan
 Media (channel) = rute atau metode yg dipilih
oleh seorang komunikator untuk
menyampaikan ide atau pesannya. Channel
dapat berupa :
1. Auditory : verbal (pembicaraan) bagi sender
& hearing dan atau listening bagi receiver
2. Visual : verbal (tulisan) dan atau metode
nonverbal bagi sender dan pandangan,
bacaan, observasi dan persepsi bagi receiver
3. Kinesthetic channel : sentuhan bagi sender
dan pengalaman sensasi bagi receiver
(White, 2001)
Keterangan :

 Suara/ bunyi  untuk menghindari


penyampaian pesan yg tidak akurat
 Keterampilan komunikasi meliputi
kemampuan pengirim & penerima pesan
untuk observasi, mendengar, klarifikasi &
validasi arti pesan
 Setting  tempat/ lokasi komunikasi
berlangsung
 Referent : suatu objek, emosi atau
pengalaman yang memotivasi seseorang
untuk berkomunikasi dengan orang lain
Lanjutan….

 Umpan balik:
◦ Merupakan proses lanjutan dari pesan
yang diterima
◦ Receiver memberikan tanggapan
kepada sender
 Lingkungan :
◦ Lingkungan eksternal, misal: suhu,
ruangan, bau, cahaya
◦ Lingkungan internal, misal: perasaan
lelah  malas berkomunikasi
PROSES KOMUNIKASI

Schultzer (2000,p.5)
Faktor-faktor yg mempengaruhi proses
komunikasi
 Persepsi
 Budaya
 Ruang dan jarak
 Waktu
 Attitude/sikap
 Pengalaman masa lalu
 Pengetahuan
 Kemampuan berhub.dgn orang lain
 Faktor2 lingkungan, tempat, waktu & adanya
org lain
PERSEPSI

 Northouse & Northouse (1992): pandangan


personal terhadap suatu kejadian
 Persepsi individu pada situasi yg sama
dapat berbeda
 Dipengaruhi oleh: budaya, sosialisasi,
pendidikan dan pengalaman (Ward-Collins,
1998, p.29)
 Membantu individu menentukan makna
dari kata2 dan isi pesan
Budaya, sosiokultural atau latar
belakang etnis
 Karena perilaku dipelajari, maka komunikasi
nonverbal juga bervariasi antara satu budaya
dengan budaya lain. Misalnya kontak mata dan
sentuhan
 orang2 dr negara barat : Prancis atau Italia
cenderung lebih aktif, berbagi pikiran dan
perasaan dengan orang lain. Sementara, orang2
yang berasal dari Asia mis: Thailand atau Laos
cenderung pasif, pendiam dan menerima, enggan
u/ terbuka dan mendiskusikan perasaan pribadi
dg orang lain diluar klg
Ruang dan jarak
 Proxemics – studi tentang jarak antara manusia
dan objek
 Setiap individu memiliki ruang personal
 Perawat menghargai ruang personal klien
dengan berbagai cara, mis: tidak menyentuh atau
memindahkan barang2 milik klien kecuali bila
perlu dilakukan,
Tipe2 ruang personal
1. Ruang intim : 0-45,5 cm. Jarak ini memberikan
kesempatan maksimum bagi stimulasi sensori
interpersonal. Contoh terapeutik; melakukan
massage, mengukur TTV
2. Ruang personal : 45,5-120 cm. Digunakan untuk
hub. yang akrab mis; dengan teman. Contoh
terapeutik : percakapan antara perawat –klien,
pengajaran 1:1 dan konseling
3. Ruang sosial atau publik : > 120 cm. Komunikasi
lebih formal dan kurang intensif. Contoh
terapeutik : pelaksanaan ronde, memimpin sebuah
group dan mengajar di kelas
Attitude/sikap

Attitude berkembang dalam berbagai


cara dan dapat berupa hasil interaksi
dengan lingkungan, asimilasi dengan
attitude orang lain, pengalaman hidup,
proses intelektual atau pengalaman
traumatic.
Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu baik yang positif maupun
negative mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berkomunikasi. Misalnya: anak2 yg terus
menerus disuruh diam atau hanya diizinkan berbicara
bila perlu, kemungkinan besar akan menarik diri atau
menjadi tidak komunikatif. Remaja2 yang selalu
ditekan oleh orang tua atau guru ketika berusaha
u/mengungkapkan pendapatnya akan menyebabkan
terjadinya gambaran diri yang rendah dan timbulnya
perasaan bahwa pendapatnya tidak berharga yang
mengakibatkan mereka menghidari interaksi dengan
orang lain.
Pengetahuan ttg hal yang dibicarakan
 Seseorang yang menguasai topik tertentu atau
pengetahuan tertentu akan merasa nyaman ketika
mendiskusikan topik tsb dg orang lain.Yang perlu
diperhatikan adalah: org2 yang berpengetahuan
perlu untuk berkomunikasi dg org lain menurut
tingkat pemahaman org lain tsb. Penerima pesan
mungkin mengabaikan kesempatan bertanya, atau
tdk ingin memperlihatkan ketidaktertarikan, sbg
hasilnya mgkn mereka tidak menerima informasi
yg diberikan sepenuhnya.
Perkembangan
 Perkembangan usia komunikan
mempengaruhi proses berfikir serta
perkembangan bahasa yg dipahami. Cara
berkomunikasi disesuaiakan dg usia : balita,
remaja, dewasa, lansia.
FAKTOR LAIN
 Kredibilitas pemberi pesan
 Isi pesan
 Kesesuaian dengan isi pesan
 Kejelasan pesan
 Kesinambungan dan konsistensi
 Sarana
 Kapabilitas sasaran
Kredibilitas pemberi pesan
 Berkaitan dg hubungan saling percaya
antara komunikator dg komunikan
 Komunikator memiliki keahlian terkait
pesan/informasi yg disampaikan.
Isi Pesan
 Isi pesan disesuaikan dg kebutuhan
komunikan dan tetap sasaran.
 Misal : tentang kesehatan janin pada ibu2,
bukan remaja.
Kejelasan pesan
 Utk menghindari kesalapahaman
komunikan dlm menangkap isi pesan.
 Kejelasan meliputi : isi pesan, tujuan, kata2
yg digunakan, bahasa tubuh yg digunakan.

Kesinambungan dan konsistensi


Pesan perlu disampaikan secara terus
menerus dan konsisten, missal pesan
program KB “dua anak saja cukup”
 mempengaruhi perilaku masyarakat.
Sarana
 Gunakan media yg sesuai & tepat sasaran
 Gunakan media yg sudah umum
digunakan.

Kapabilitas sasaran
 Berkaitan dg tingkat pengetahuan &
pemahaman penerima pesan.
 Komunikator harus menggunakan bahasa
(verbal dan non verbal) yg sesuai dan
dapat dipahami komunikan.
KEBUTUHAN KOMUNIKASI PADA
ORANG DENGAN KONDISI
KHUSUS
Permasalahan terkait dalam komunikasi
pada orang/anak dengan kondisi khusus

 Bicara lambat atau tidak mampu


 Kontak mata kurang
 Ekspresi wajah tak sesuai
 Gerak gerik anggota tubuh kurang tertuju
 Bahasa/kata2 aneh
 Menyendiri/tidak mampu berinteraksi
Kriteria anak dikatakan keterlambatan
bicara:

1. Kemampuan true speech (bicara benar)


terlambat muncul atau bahkan tidak
muncul
2. Ada penyimpangan bunyi, suku kata, dan
kata
3. Perbendaharaan dan norma bahasa
berada satu tingkat di bawahnya
Tuna Rungu (gangguan pendengaran)

 Metode Auditori oral


Mendengar dan bertutur kata dg
menggunakan alat bantu yg lebih baik
(alat bantu pendengaran, penglihatan,
dan sentuhan)
Metode ini menggunakan bantuan bunyi
untuk mengembangkan kemampuan
mendengar dan bertutur kata.
Tuna Rungu (gangguan pendengaran)
 Metode membaca bibir
 harus berkonsentrasi tinggi melihat
pada bibir penutur bahasa.
 Penutur bahasa harus berada di
tempat yang terang & terlihat jelas.
Tuna Rungu (gangguan pendengaran)
 Metode bahasa isyarat
 Digunakan secara mudah dg
menggabungkan perkataan dg makna
dasar.
 Umumnya menggunakan isyarat abjad
satu jari.
Tuna Rungu (gangguan pendengaran)
 Metode komunikasi universal
 Menggabungkan gerakan jari isyarat,
pembacaan bibir dan penuturan atau
auditory oral.
 Elemen penting dalam metode ini
adalah penggunaan isyarat dan
penuturan secara bersamaan.
AUTIS : Terapi Wicara
Tiga tahapan :
1. Terapi propillactic pre-speech :
mengembangkan kemampuan bicara awal,
missal “ba-ba-ba”.
2. Terapi etiologic : melibatkan ortu spt diet
makanan, posisi tulang punggung, stimulasi
anak dg banyak bicara.
3. Terapi symptomatic : meningkatkan
kemampuan bicara anak (“minum” 
“saya mau minum”).
AUTIS : latih kemampuan lain :
1. Wajah yg terarah
2. Suara yg terarah
3. Suasana bersama antara anak dg ortu
4. Tanggapan thd apa yg ingin dikatakan anak
5. Manfaatkan kepandaian anak dalam meniru
6. Berikan apresiasi positif thd inisiatif bicara anak
7. Kembangkan komunikasi yg penuh empati
8. Berbicara benar dalam berbagai situasi
9. Permainan tiba2

Anda mungkin juga menyukai