Anda di halaman 1dari 76

CG structure dan

Soft structur
Pada Perusahaan PT. Unilever
TKMR Annisa Ramadhina
023002002010

Our Diara Amelia Mawarti

Team
023002002005

Kelompok 1

Lucy Kartika Sari


Anti Heryanti 023002002017
023002002007
CG Struktur
Struktur Corporate Governance
adalah organ-organ perusahaan yang
memiliki peran penting dalam
penerapan good corporate
governance.
Struktur GCG terdiri dari organ utama yaitu rapat umum
pemegang saham, dewan komisaris dan direksi serta organ
pendukung atau penunjang yang antara lain meliputi komite
di bawah dewan komisaris, komite di bawah direksi, internal
auditor, eksternal auditor, sekretaris perusahaan, unit/fungsi
manajemen risiko, kepatuhan (compliance) dan sebagainya
yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Struktur CG Bagi organ pendukung dewan
komisaris seperti komite pemantau
risiko, komite GCG dan komite
nominasi dan remunerasi atau organ
pendukung direksi seperti komite
manajemen risiko memerlukan
kelengkapan pedoman kerja berupa
piagam (charter) yang memuat terkait
tugas dan tanggung jawab komite,
persyaratan keanggotaan,
independensi, rapat komite mekanisme
pelaporan komite hingga evaluasi
komite.
CG Struktur pada
PT. Unilever

01
Tiga Organ Utama:
01 02 03
Rapat Umum
Dewan Direksi
Pemegang
Komisaris
Saham (RUPS)

Ketiga organ tersebut bertanggung jawab membangun kerangka kerja tata kelola perusahaan yang baik
dalam Perseroan, dan memimpin pelaksanaan dan pengawasan tata kelola perusahaan dengan bantuan
Sekretaris Perusahaan dan Komite di bawah Dewan Komisaris.
Unilever
CG Struktur pada PT.
mengatur pengelolaan aset dan risiko guna mendukung
kesehatan keuangan dan pencapaian tujuan pertumbuhan
Perseroan, kepatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan, pengembangan sumber daya manusia, praktek
manajemen keselamatan dan lingkungan serta
pengembangan budaya Perseroan.

panduan dan sistem kontrol termasuk sistem kontrol internal,


sistem manajemen risiko, audit internal, Prinsip Bisnis atau Code
of Business Principles (CoBP), Anggaran Dasar Perseroan,
Pedoman Mitra Bisnis Unilever, Pedoman Pertanian
Berkelanjutan (USAC) dan sistem manajemen mutu, serta proses
bisnis dan standar prosedur operasional PT. Unilever.
CG Struktur Soft Struktur
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Dewan Komisatis
Direksi

Presiden
Direksi

Komite Nominasi Audit Internal Direktur Sekretaris


Komite Audit
dan Remunerasi Perusahaan

Anggaran Dasar Kebijakan Bisnis Kebijakan-kebijakan Perseroan


Rapat Umum
Pemegang
Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) adalah badan
pengambil keputusan tertinggi
di Perseroan, dan memiliki
kekuasaan yang tidak dimiliki
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
oleh Dewan Komisaris atau berfungsi sebagai wadah bagi pemegang saham untuk
Direksi mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan bisnis dan operasional Perseroan PEEK

Sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020


tentang Perencanaan dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, RUPS wajib
diselenggarakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku
berakhir.
Sebelum Rapat Umum Pemegang Hari Pelaksanaan
Saham

Pemegang Saham Tahunan


Implementasi Rapat Umum
RUPST dihadiri oleh 34.925.887.501
Pengumuman RUPST telah pemegang saham atau kuasanya yang
diumumkan di 2 (dua) surat mewakili 91,549% saham Perseroan dengan
kabar harian hak suara yang sah.

Prosedur Pengambilan Keputusan Pemungutan Suara

Jumlah suara yang dimiliki oleh seorang Semua hasil pemungutan suara
pemegang saham mempertimbangkan divalidasi oleh pihak independen
jumlah saham yang dimilikinya (“Poll (Notaris).
vote”).

Setelah Rapat Umum Pemegang Keputusan dan


Saham Realisasi RUPST
Venus has a beautiful name and is the Next Slide…
Keputusan dan ringkasan risalah
RUPST diterbitkan pada tanggal 28
Mei 2021 planet from the Sun
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan salah
satu organ utama Perseroan yang
memiliki tanggung jawab bersama
untuk mengawasi kinerja Direksi,
dan memberikan rekomendasi
kepada Direksi terkait strategi,
kebijakan dan kegiatan operasional
Perseroan, termasuk melakukan
penilaian risiko dan pengawasan
audit.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris:

● Bertanggung jawab atas semua ● Memberikan rekomendasi


tindakan Perseroan dan perbaikan kepada Direksi
memberikan nasihat kepada berdasarkan temuan Komite Audit.
Direksi. ● Dewan Komisaris dapat
● Melakukan pengawasan secara membentuk komite khusus untuk
bertanggung jawab dan bijaksana. memastikan efektivitas kinerja
● Bertanggung jawab untuk tugasnya,
mengawasi manajemen risiko ● Bertanggung jawab untuk
Perseroan dan penerapan tata kelola mengevaluasi pelaksanaan komite-
perusahaan yang baik. komite yang dibentuk oleh Dewan
● Memberikan rekomendasi kepada Komisaris.
RUPST berdasarkan masukan dari
Komite Nominasi dan Remunerasi
terkait nominasi dan remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris.
Implementasi
Dewan Komisaris
pada PT. Unilever

1. Komposisi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris harus memiliki paling sedikit tiga


anggota termasuk satu Presiden Komisaris dan dua
atau lebih Komisaris. 
Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever
2. Piagam Dewan Komisaris
Piagam tersebut mencakup 6 hal

3. Kriteria Penunjukan Dewan


Komisaris
Kriteria Penunjukan Dewan Komisaris
Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever
4. Persyaratan Tidak Adanya 6. Komisaris Independen
Benturan Kepentingan Perseroan memiliki lima Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab Independen dari total enam Komisaris
membuat aturan untuk menghindari (83%).
benturan kepentingan yang berkaitan
dengan anggota Dewan Komisaris
mana pun

7. Kriteria Penunjukan
5. Pengungkapan Kepemilikan Komisaris Independen
Saham oleh Dewan Komisaris Komisaris Independen adalah anggota Dewan
Komisaris yang tidak terkait dengan Perseroa
Anggota Dewan Komisaris harus n dan memenuhi persyaratan sebagai
memberitahu Perseroan secara Komisaris Independen sebagaimana diatur
tertulis dalam Piagam Dewan Komisaris.
Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever
8. Pernyataan Independensi Komisaris Independen 

Setiap Komisaris Independen secara


berkala menyatakan independensinya
dalam pernyataan tertulis.

Next Slide..
Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever
9. Rapat Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan


dan POJK No. 33/POJK.04/2014, Dewan
Komisaris wajib mengadakan rapat
setidaknya setiap dua bulan sekali.
Next Slide..
Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever

10. Agenda Rapat Dewan 14. Penilaian Kinerja Dewan


Komisaris Komisaris
Agenda rapat tersebut mencakup berbagai hal Dewan Komisaris melakukan penilaian
yang berada dalam lingkup tanggung jawab mandiri tahunan atas kinerja kolegial dan
Dewan Komisaris individu

11. Pengangkatan dan Pemberhentian 13.Rangkap Jabatan Anggota Dewan


Komisaris Komisaris
Anggota Dewan Komisaris dinominasikan oleh tercantum dalam Piagam Dewan Komisaris, seorang
Komite Nominasi dan Remunerasi serta diangkat anggota Dewan Komisaris dapat memegang hingga
dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang lima jabatan (termasuk posisinya saat ini di
Saham. dalamSebagaimana Perseroan)
12. Orientasi untuk
Komisaris Baru
Anggota Dewan Komisaris yang baru
diangkat menjalani program orientasi
yang dirancang untuk memastikan
pemahaman yang komprehensif
15. Prosedur Penilaian 

1 2 3

Dewan Komisaris menetapkan Dewan Komisaris melakukan Rapat Umum Pemegang Saham
indikator kinerja utama penilaian mandiri atas kinerja (i) Tahunan menilai kinerja Dewan
berdasarkan kriteria yang setiap anggota Dewan Komisaris Komisaris berdasarkan laporan
direkomendasikan oleh Komite dan (ii) Dewan Komisaris sebagai tahunan.
Nominasi dan Remunerasi, unit kolegial, berdasarkan kriteria
meliputi efektivitas pengawasan yang direkomendasikan oleh
dan dukungan terhadap penerapan Komite Nominasi dan Remunerasi
tata kelola perusahaan yang baik di (Lihat di bawah).
Perseroan.
16. Kriteria Penilaian

1. Pelaksanaan tugas dan fungsi


masingmasing Komisaris 4. Tingkat kehadiran masing-
masing anggota Dewan Komisaris
dalam rapat dan rapat dengan
Komitekomite di bawah Dewan
Komisaris

2. Kepatuhan Perseroan terhadap


peraturan;

5. Keterlibatan setiap
Komisaris dalam tugas-
3. Praktik GCG yang dijalankan
tugas khusus.
oleh Dewan Komisaris;
17. Pihak Penilai

Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever


Anggota Dewan Komisaris menilai kinerja
mereka menggunakan pedoman penilaian
mandiri di atas

18. Pelatihan dan Pendidikan bagi Dewan


Komisaris

Sesuai dengan ketentuan Piagam Dewan


Komisaris, para Komisaris diharapkan untuk
tetap mengikuti perkembangan bisnis dan
peraturan perundangundangan, praktik terbaik
tata kelola perusahaan dan hal-hal lainnya
Implementasi Dewan Komisaris pada PT. Unilever
19. Penilaian Kinerja Komite di
Bawah Dewan Komisaris
Penilaian Kinerja Komite-Proses dan
Kriteria

Kinerja setiap komite dievaluasi


secara kolegial pada akhir tahun yang
dibandingkan dengan maksud dan
tujuan yang ditetapkan oleh
Komisaris untuk masing-masing
Komite pada awal tahun.

Kriteria penilaian
Komite Audit
mencakup dukungan
Komite terhadap Kriteria penilaian
penerapan GCG; Komite Nominasi dan
Remunerasi mencakup
dukungan terhadap
penerapan GCG
20. Kinerja Komite-Hasil Penilaian

1 2
Komite Nominasi dan Remunerasi
KomiteAuditmenyelesaikanrencanake memberikan rekomendasi
rjanyauntuk tahun 2021, memberikan remunerasi bagi anggota Direksi dan
saran dan rekomendasi tambahan Dewan Komisaris yang kemudian
yang diminta oleh Dewan Komisaris disetujui oleh RUPS. Komite juga
dan menindaklanjuti semua memberikan masukan berharga
rekomendasi Dewan Konisaris. tentang nominasi calon Direksi dan
Dewan Komisaris merasa puas bahwa sejumlah posisi manajerial selama
Komite Audit telah memberikan tahun ini.
keyakinan yang memadai atas
efektivitas pelaporan keuangan,
manajemen risiko, pengendalian dan
kepatuhan Perusahaan.
Direksi
Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan dan
mengelola arah strategis Perseroan, serta mengelola,
menggunakan, dan menjaga aset Perseroan dengan cara
yang sejalan dengan tujuan dan kepentingan Perseroan.
Direksi juga berwenang mewakili Perseroan di depan
umum, termasuk di pengadilan.
Tugas dan tanggung jawab Direksi
Direksi bertanggung jawab Direksi mempertimbangkan Direksi harus
atas seluruh tindakan kepentingan Perseroan menerapkan praktik
perusahaan dan memiliki secara keseluruhan tata kelola perusahaan
kekuasaan, yang baik dalam setiap
kegiatan bisnis

Direksi bertanggung Direksi harus Untuk melaksanakan


jawab atas mengidentifikasi dan tugas-tugas ini secara
pengelolaan, arah dan mengelola risiko secara efektif, Direksi dapat
kinerja Perseroan signifikan dalam membentuk komite
serta bisnisnya. melaksanakan strategi khusus.
Perseroan
Implementasi Direksi pada PT. Unilever

Komposisi Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar, Direksi harus terdiri dari satu Presiden
1
Direktur dan setidaknya empat Direktur.

Piagam tersebut berfungsi sebagai pedoman yang harus diikuti oleh


2 Piagam Direksi
Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Pengangkatan dan Masa


3 Pengangkatan dan Masa Jabatan
Jabatan

Kriteria Pengangkatan Semua anggota Direksi harus memenuhi persyaratan formal yang
4
Anggota Direksi ditetapkan dalam Piagam Direksi.

Pengungkapan Anggota Direksi harus mematuhi aturan Transaksi Saham yang


5 Kepemilikan Saham oleh menyatakan bahwa jika terjadi transaksi saham Perseroan yang
Direksi dilakukan oleh anggota Direksi

Next Slide
6. Rapat Direksi
Direksi Perseroan mengadakan rapat setidaknya sebulan sekali. Rapat tambahan
dapat diadakan apabila dianggap perlu.
Lanjutan..
Komite
Audit
Komite Audit merupakan organ pendukung
Dewan Komisaris dan memberikan nasihat dan
jaminan atas integritas pengungkapan keuangan
Perseroan, melakukan pengawasan terhadap
pengendalian internal, manajemen risiko dan
audit eksternal, serta memantau kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Tugas dan Tanggung Jawab
1 2
membantu Dewan profesional terhadap integritas
Komisaris dalam pelaporan keuangan, efektivitas
melaksanakan fungsi manajemen risiko, dan sistem
pengawasan dengan pengendalian internal serta
memantau, meninjau, dan kepatuhan Perseroan terhadap
memberikan pendapat hukum dan peraturan yang
independen berlaku.

3 4 5
bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan memantau melapor langsung kepada
memantau audit internal, audit eksternal. Dewan Komisaris dan
mengevaluasi kualifikasi dan bekerja sama dengan
independensi auditor eksternal, Departemen Audit Internal
dan auditor eksternal.
Implementasi Komite Audit pada PT. Unilever

1. Piagam Komite Audit

Komite Audit mengacu pada Piagam


yang mengatur tentang organisasi,
keanggotaan, tanggung jawab,
wewenang dan tata cara pelaporan
Komite Audit.
2. Komposisi Komite Audit
Komite Audit harus terdiri dari paling sedikit satu Komisaris Independen Perseroan dan setidaknya
dua anggota lain yang tidak berafiliasi dengan Perseroan.
3. Independensi Komite Audit

Independensi Komite Audit dijamin dengan adanya satu orang Komisaris Independen sebagai
Ketua, sementara dua anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang independen.
4. Rapat Komite Audit

Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite


Audit wajib mengadakan rapat paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan setiap waktu
bila dipandang perlu. Rapat Komite Audit juga
dihadiri oleh Direktur Keuangan Perseroan,
Sekretaris Perusahaan, Kepala Audit Internal dan
pihak-pihak lain yang diundang dalam Rapat
Komite Audit. 5. Frekuensi dan Kehadiran Rapat
Komite Audit Tahun 2021
Komite Audit mengadakan rapat sebanyak 5
(lima) kali di tahun 2021 dengan tingkat
kehadiran 100%.
Remunerasi
Komite Nominasi dan
membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji
dan memperbaharui kebijakan dan prosedur,
serta memberikan rekomendasi terkait nominasi
dan remunerasi anggota Dewan Komisaris,
Direksi, dan karyawan.

Piagam

Piagam Dewan Komisaris menentukan latar


belakang, struktur, keanggotaan, tugas,
tanggung jawab, wewenang, serta prosedur
rapat dan pelaporan Komite.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat

mengadakan rapat minimal tiga kali dalam


setahun, dan rapat harus dihadiri oleh
setidaknya 51% dari jumlah anggota Komite.
Sekretaris
Perusahaan
Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia
memainkan peran penting dalam menjaga citra
positif Perseroan dengan mengelola program
komunikasi yang efektif antara Perseroan dan
pemangku kepentingan.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan

1. Memonitor kepatuhan 6. Mengadakan program orientasi


Perseroan terhadap Undang- kepada Direktur dan Komisaris
4. Menyelenggarakan Rapat
undang Perseroan Terbatas yang baru diangkat
Umum Pemegang Saham, serta
rapat Dewan Komisaris dan
Direksi

2. Berkomunikasi secara berkala 7. Menyampaikan laporan kepada


dengan lembaga regulator pasar OJK dan Bursa Efek Indonesia
modal

5. Memastikan bahwa Dewan


Komisaris dan Direksi segera 8. Pengungkapan informasi kepada
3. Memastikan bahwa para diinformasikan tentang BEI dan OJK juga dilakukan melalui
pemegang saham, media, investor, perubahan peraturan yang fasilitas e-reporting, IDXNet dan
analis dan masyarakat umum relevan Sistem Pelaporan Elektronik (SPE)
secara teratur OJK
Implementasi Sekretaris Perusahaan pada PT. Unilever

Rapat Umum Pemegang


Pelatihan dan Pendidikan
Saham
Sekretaris Perusahaan dan Divisi 01 03 Perseroan harus memberikan
Hubungan Investor melaksanakan kesempatan kepada Pemegang saham
program pelatihandan sosialisasi.

Kebijakan Komunikasi
Paparan Publik
Pemegang Saham
Perseroan harus menyediakan akses 02 04 Perseroan memberikan pemaparan
mengenai berita terbaru Perseroan
yang sama, adil dan tepat waktu untuk
kepada para peserta yang hadir.
seluruh Pemegang Sahamnya.
05 06 07 08

Laporan Keuangan Laporan Tahunan dan Komunikasi dengan Situs Web


Tahunan dan Interim Laporan Komunitas Investor
Perseroan Keberlanjutan
Laporan tahunan dan Perseroan menggunakan
laporan keberlanjutan Untuk memfasilitasi
Informasi keuangan yang komunikasi, pertemuan, situs web sebagai sarana
ada di Laporan Keuangan adalah laporan untuk memberikan
komprehensif tentang briefing dan konferensi
interim dan auditan harus baik bagi investor maupun informasi umum kepada
diumumkan di dua surat aktivitas Perseroan Pemegang Saham dan
sepanjang tahun komunitas investasi akan
kabar nasional. diadakan secara berkala. pemangku kepentingan.
sebelumnya.
09 Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun
Kegiatan utama Sekretaris Perusahaan di tahun 2021 adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa secara daring
b. menyelenggarakan paparan publik, pertemuan analis, konferensi investor, dan pertemuan
media;
c. Berkomunikasi dengan OJK, Kementerian terkait Organisasi Regulator Mandiri (SRO)
d. Mengatur dan menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta membuat risalah
rapat.
e. Aktif bergabung dengan asosiasi Sekretaris Perusahaan dan proaktif mengadakan
beberapa seminar,
Audit Internal

Audit Internal
merupakan kegiatan penilaian bebas,
dipersiapkan dalam organisasi sebagai
suatu jasa terhadap organisasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal

Tugas Tanggung Jawab

 Mengidentifikasi dan mengevaluasi paparan risiko yang


 Memberikan keyakinan yang penting
independen dan objektif atas  Membantu Perseroan dalam mempertahankan kontrol yang
efektivitas dan integritas proses efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
manajemen risiko  Aktivitas audit internal harus berkontribusi terhadap tata
 Pengendalian dan tata kelola, dan kelola Perseroan dengan mengevaluasi dan meningkatkan
sesuai kebutuhan mendukung
proses
departemen
 Memperkuat kegiatan operasional  Membuat rencana audit tahunan dengan berkonsultasi
unit perseroan dengan Presiden Direktur dan Komite Audit
 Bekerja sama dengan Dewan Komisaris, Direksi dan
Komite Audit dalam melaksanakan rencana tersebut
 Membuat laporan tertulis atas observasi, temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi untuk setiap audit
 Menindaklanjuti semua audit untuk memastikan bahwa
tindakan manajemen yang direkomendasikan dilaksanakan
secara efektif
Audit Eksternal

Auditor eksternal bekerja sebagai penguji


komponen dalam laporan keuangan untuk
melihat apakah komponen tersebut telah
dihitung berdasarkan peraturan akuntansi,
seperti PSAK atau GAAP.
Implementasi Audit Eksternal pada PT. Unilever

1. Efektivitas dan Frekuensi Komunikasi


antara Akuntan Publik Eksternal dan
Direksi

2. Akuntan Publik yang Telah Mengaudit


Laporan Keuangan Tahunan Perseroan selama 5
Tahun Terakhir 3. Biaya Akuntan Publik

4. Jasa Lain yang Diberikan


Manajemen Risiko

Menurut Milton C Regan dalam


bukunya “Risky Business”,pengertian
manajemen risiko adalah penerapan
beragam kebijakan dan prosedur
untuk meminimalisasi peristiwa yang
menurunkan kapasitas dan kualitas
kerja perusahaan.
Tujuan Manajemen Risiko

01 Melacak Sumber-sumber Risiko

02 Menyediakan informasi bagi perusahaan

03 Minimalisasi Kerugian Akibat Terjadinya Risiko

04 Memberikan Rasa Aman Bagi Stakeholder

05 Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan


Implementasi Manajemen Risiko

1. Sistem Management Risiko


PT. Unilever

Piagam Direksi menyatakan bahwa Direksi bertanggung jawab


untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memantau eksposur
Perseroan terhadap risiko dan memastikan bahwa risiko potensial
dimitigasi secara efektif. Terdiri dari Kepala Audit Internal,
Financial Controller, Manajer Komersial, Manajer Sistem Bisnis
dan Sekretaris Perusahaan
2. Pendekatan terhadap Manajemen Risiko

Manajemen mengutamakan pendekatan yang Tingkat risiko yang dapat diterima oleh
sistematis dan disiplin untuk mengidentifikasi dan Perseroan (risk appetite) didorong oleh
menilai kesempatan dan risiko. Profil risiko selaras prinsip-prinsip sebagai berikut:
dengan misi PT. Unilever yaitu untuk 1. Pertumbuhan kami harus sejalan dengan
mengakselerasi pertumbuhan bisnis seraya strategi 4G kami, dimana kami bertujuan
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan untuk memberikan pertumbuhan yang
dan meningkatkan dampak sosial yang positif. konsisten, kompetitif, menguntungkan
dan bertanggung jawab.
2. Perilaku kami harus selaras dengan
Pedoman.
3. Kami berupaya untuk terus meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasional Pt.
Unilever.
Prosedur untuk menilai sistem manajemen risiko

Menetapkan kontrol utama yang harus


dijalankan untuk memastikan bahwa
01 02
Mengidentifikasi/menetapkan risiko
utama yang dihadapi oleh bisnis Risiko Bisnis Utama telah dikelola
secara efektif, demikian pula reputasi
Perseroan

Mengidentifikasi tim/individu yang Memberikan sarana yang bermanfaat dan

03 bertanggung jawab untuk memastikan


bahwa Kontrol Utama berjalan sesuai
kebutuhan;
04 sistematis yang mencerminkan Risiko
Bisnis Utama dan Kontrol Utama, serta
menilai apakah risiko tersebut tetap
relevan, efektif dan efisien.
Soft Struktur
soft struktur merupakan suatu implementasi tata
kelola perusahaan berjalan dengan baik, perlu
didukung pedoman-pedoman atau aturan
tertulis yang memuat tentang kebijakan
tertentu, praktek dan pengaturan-pengaturan
lainnya yang mengatur perusahaan agar tetap
sejalan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, prinsip-prinsip korporasi yang
sehat dan etika bisnis yang berlaku umum.
soft structure GGC
01
GCG Code/ GCG Policy
GCG Code atau GCG Policy merupakan aturan dasar yang berisi prinsip-
prinsip GCG yang menjadi acuan pokok bagi peraturan-peraturan di
bawahnya.

02
Board Manual
Board Manual merupakan aturan yang menjadi pedoman bagi Dewan
Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas, wewenang, tanggung
jawab, hak dan kewajiban baik selaku Dewan maupun individu

03
Code of Conduct
Aturan yang menjadi pedoman bagi individu perusahaan dalam
menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan budaya yang diharapkan.

04
Charters
Aturan pokok-pokok pendirian Organ Pendukung Perusahaan dan pelaksanaan
tugasnya sehingga dapat dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan
pembentukannya.

05 SOP (Standard Operating Procedure)


Aturan yang berisi pedoman teknis operasional perusahaan
Implementasi Soft
Struktur pada PT.
Unilever

02
1. Implementasi GCG Code
a. Transparansi a. Transparency
Perseroan secara konsisten berinisiatif memberikan The Company consistently takes the initiative to provide
informasi yang jelas dan relevan kepada para pemegang clear and relevant information to shareholders and other
saham dan pemangku kepentingan lainnya sebagaimana stakeholders as required and to comply with laws and
diwajibkan dan mematuhi udanga-undang serta peraturan regulations.
yang berlaku.

b. Akuntabilitas b. Accountability
Perseroan bertanggung jawab atas segala keputusan dan The Company is responsible for all its decisions and actions
tindakan yang diambil dan memastikan pengelolaannya and makes sure that they are managed properly, fairly and
berjalan dengan baik, adil, dan terukur sesuai dengan measurable, in accordance with the stakeholders' interests.
kepentingan para pemangku kepentingan

c. Tanggung Jawab c. Responsibility


Perseroan mematuhi peraturan perundang undangan yang The Company complies with applicable laws and
berlaku, dan bertindak secara bertanggung jawab terhadap regulations, and acts responsibly with regard to the society
masyarakat dan lingkungan sehingga bisnis dapat and the environment, so that business can grow
berkembang secara berkelanjutan. sustainably.

d. Indenpedensi d. Indenpedence
Perseroan dikelola secara profesional tanpa adanya The Company is professionally managed without any
benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi conflicts of interest and without any pressures or
dari pihak manapun. interventions from any parties.
e. Keadilan e. Fairness
Perseroan memastikan perlakuan yang setara dan adil The Company ensures equal and fair treatment in fulfilling
dalam memenuhi hak pemangku kepentingan, sesuai the rights of stakeholders, in accordance with applicable
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. laws and regulations.
Menanamkan GCG sebagai Budaya
Perusahaan. Unilever percaya bahwa
kinerja dan keberlanjutan Perseroan
dalam jangka panjang akan didukung
oleh budaya perusahaan yang kuat,
berdasarkan 4 (empat) nilai
perusahaan-integritas, rasa hormat,
tanggung jawab, dan semangat
kepeloporan.
2. Implementasi Code of Conduct

Kode Etik Code of Conduct Pedoman-


Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan
Pedoman Unilever (keduanya disebut
sebagai “Kode Etik”) mendukung kerangka
tata etika kami untuk menegaskan
kebijakan dan praktik etika, nilai, dan
kepatuhan Perseroan.
Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis Unilever
Indonesia

Pedoman Perilaku 1 4 Konsumen

Kepatuhan terhadap Undang-Undang


2 5 Pemegang Saham

Karyawan 3 6 Lingkungan
Kasus dan Pembahasan
Pencemaran Lingkungan Unilever
Greenpeace Indonesia melakukan
audit sampah untuk mengetahui
produsen utama penyumbang
sampah plastic di Indonesia.

Info grafik data penyumbang sampah


plastic terbesar diIndonesia dapat
dilihat pada gambar berikut:
Komitmen Unilever dalam
Mengatasi Masalah Sampah Plastik

Unilever menerapkan komitmen jangka panjang melalui


langkah-langkah nyata dan terukur untuk ikut mengatasi
permasalahan sampah plastik di Indonesia,terutama
berkaitan dengan sampah kemasan plastik sekali pakai
yang umum digunakandi industri FMCG (Food Moving
Costomer Good) .
1. pada saat merancang produk dan kemasan

Upaya yang dilakukan:


Unilever berkomitmen besarsecara global untuk lebih bijak dalam hal penggunaan
kemasan plastik yaitu pada tahun 2025, kemasan plastik produk kami akan dapat
didaur ulang 100%, digunakan kembaliatau dapat terubah menjadi kompos

Untuk mencapai target ini, kami menerapkan 3 kerangka kerja, yakni:

Less Plastics (mengurangi


plastik)

Plastik yang Lebih Baik ( Better


Plastic)

Tanpa Plastik (No Plastic)


Upaya yang dilakukan:
2. Edukasi dan 3. saat kemasan
Pengumpulan produk dibuang

Saat produk dimanfaatkan oleh Unilever telah melakukan investasi


konsumen, kami juga melakukan besar dalam mengatasi masalah
upaya untuk mengurangi dampak
sampahkemasan plastic yakni
sampah kemasan plastik setelah
penggunaan produk, antara lain mengembangkan model bisnis baru
melakukan edukasi mengenai bijak yang mendukung ekonomisirkular, yaitu
menggunakan plastik melalui pemanfaatan kembali kemasan yang
program-program sekolah binaan sudah dipakai menjadi bahankemasan
Unilever di 12.000 sekolah. baru. Tidak menjadi sampah, sebaliknya
menjadi sumber bahan baku.
Referensi Video:
THANKS

Anda mungkin juga menyukai