Kelompok 2
Kelompok 2
KELOMPOK 2
OLEH
1. Andhi Triwahyudi 123011811004
2. Dyah Novia Nugraheni 123011811014
3. Julius Chung 123011811031
4. Puji Saraswati 123011811042
5. Septiyan Widiana 123011811050
6. Chindy Flawdia Putri 123011811064
KNKCG dibentuk pada tahun1999 melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi,
Keuangan dan Industri, dengan melibatkan 30 orang perwakilan dari sektor publik dan swasta
untuk merekomendasikan prinsip-prinsip GCG nasional.
Pada tahun 2004, KNKCG diubah menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
dengan pertimbangan untuk memperluas cakupan ke tata kelola sektor publik ( public
governance).
Berdasarkan KNKG (2006), Komite Kebijakan Corporate Governance bertugas membantu
Dewan Komisaris dalam mengkaji kebijakan GCG secara menyeluruh yang disusun oleh Direksi
serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk yang bertalian dengan etika bisnis dan tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
Anggota Komite Kebijakan Corporate Governance terdiri dari anggota Dewan Komisaris, namun
bilamana perlu dapat juga menunjuk pelaku profesi dari luar perusahaan. Bila dipandang perlu,
Komite Kebijakan Corporate Governance dapat digabung dengan Komite Nominasi dan
Remunerasi (KNKG, 2006).
Other
Committees
Komite-komite lain yang
dimiliki Emitan dan Perusahaan
Publik berdasarkan OJK, 2013
Case Overview
Bank UBS, bank besar di Swiss, mengejutkan dunia karena Kweku Adoboli anggota
trading dari tim trading GSE (Global Synthetic Equitas) di London melakukan
“unauthorised trading” yang menyebabkan kerugian sebesar US$ 2 Milyar.
Kweku Adoboli dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun atas perbuatannya.
Skandal ini mengungkapkan adanya kelemahan dalam internal kontrol, dan budaya
atas “excessive risk taking” mendapatkan kritik berat dari badan pengawas.
Insiden ini mengguncang kepercayaan diri investor di pasar modal dan
meningkatkan perhatian publik atas “Corporate Governance” terhadap UBS dan
institusi keuangan lainnya.
Tujuan dari adanya kasus ini untuk memfasilitasi tentang isu mengenai akuntanbilitas
manajemen, manajemen resiko , internal kontrol, corporate governance dari institusi
keuangan.
The Story of The Swiss Banking Giant
Sebagai raksasa di dunia perbankan, UBS memiliki cabang di lebih dari 50 negara
dengan karyawan mencapai 60.000 orang, dimana menyediakan jasa investasi, jasa
pengelolaan aset dan jasa pengelolaan kekayaan.
Pada tahun 1998, sudah menjadi manajemen aset kekayaan pribadi terbesar di
dunia. UBS mengejar ambisinya untuk menjadi kekuatan global dibidang investasi
perbankan dengan melakukan ekspansi di pasar Amerika Serikat.
Tahun 2003, UBS menjadi bank peringkat 4 di dunia dalam bidang investasi.
Tahu 2007, konon UBS menjadi “Most-leveraged bank” di dunia, dengan nilai aset
melebihi jauh dari nilai ekuitasnya.
Pertengahan Maret 2007 terjadi krisis besar-besaran pada dunia perbankan yang
disebabkan customer tidak mampu membayar cicilan properti. UBS mendapatkan
dana bantuan dari pemerintahan Swiss dan Government of Singapore Investment
Corporation (GIC), dengan menginjeksikan dana sebesar US$ 9,7 Milyar.
Pada 6 Maret 2009, harga saham UBS turun drastis menjadi US$ 7,72 per lembar.
Oswald Grubel, The CEO