Anda di halaman 1dari 11

Semester 1

Pelajaran 1 Mengaji Surah at-Tin

Pelajaran 2 Mengenal Nama Allah dan Kitab-Nya

Pelajaran 3 Siap Menjadi Anak Saleh

Pelajaran 4 Bulan Ramadan Penuh Hikmah

Pelajaran 5 Rasul Allah Idolaku


Semester 2

Pelajaran 6 Ayo Mengaji Surah al-Ma‘un

Pelajaran 7 Mengenal Rasul-Rasul Allah

Pelajaran 8 Hidup Sederhana dan Ikhlas

Pelajaran 9 Salat Tarawih dan Tadarus Al-Qur’an

Pelajaran 10 Meneladani Luqman al-Hakim


Meneladani Luqman al-Hakim
Siapakah di antara kamu yang ingin
masuk surga? Tahukah kamu apa syarat
agar kita masuk surga? Kunci surga
adalah ketakwaan yang tinggi kepada
Allah dengan rajin beribadah dan ber-
amal saleh. Jika kamu ingin menjadi
penghuni surga, teladanilah para nabi
dan orang-orang saleh, seperti Luqman
al-Hakim.
Siapakah Luqman al-Hakim itu? Dia bukanlah seorang nabi, tetapi seorang
saleh yang kisahnya terdapat dalam Al-Qur’an, bahkan namanya diabadikan
dengan nama surah, yaitu Surah Luqmwn.
Isi Materi

A. Kisah Luqman al-Hakim

B. Keteladanan Luqman al-Hakim


A. Kisah Luqman al-Hakim

Luqman adalah orang saleh yang disebut di dalam Al-Qur’an.


Mengenai asal usul Luqman terdapat beberapa pendapat. Ada
yang berpendapat bahwa Luqman adalah Luqman bin Baura
bin Nahur bin Tariha, sedangkan Tariha adalah Azar, ayah
Ibrahim a.s. Sebagian lagi berpendapat bahwa Luqman
adalah putra saudari Ayyub a.s. Ada lagi yang mengatakan
bahwa Luqman adalah sebagai Qadhi (hakim) di kalangan
Bani Israil. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa
Luqman adalah hamba sahaya dari negeri Habasyah
(Ethiopia).
Luqman bekerja sebagai penggembala kambing. Namun, dia
termasuk orang yang arif dan bijaksana sehingga dia disebut
dengan Luqman al-Hakim, artinya Luqman yang bijaksana.
Banyak kisah kebijaksanaan Luqman al-Hakim yang diceritakan
di dalam Al-Qur’an, terutama yang ditujukan kepada anaknya,
yang ber-nama Tarran.
1. Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-
benar kezalim-an yang besar.
2. Hai anakku, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi
dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi,
niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya).
3. Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia)
menger-jakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu.
4. Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh.
5. Sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu.
B. Keteladanan Luqman al-Hakim

1. Bersikap Bijaksana
Bijaksana adalah sikap yang cerdas dan arif dalam meng-
hadapi sesuatu. Orang yang bijaksana tidak mudah marah,
tidak cepat tersinggung, dan tidak suka mencela orang lain.
Demikian juga, Luqman al-Hakim. Ketika banyak orang mener-
tawakannya saat bersama anaknya naik keledai, Luqman tidak
tersinggung. Dengan bijak dia memberi penjelasan kepada
anaknya tentang sikap orang-orang tersebut. Dia mengatakan
kepada anaknya bahwa kebanyakan orang selalu melihat
perilaku orang lain, tanpa menyadari perilakunya sendiri salah
atau benar.
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus membiasakan bersikap
bijaksana. Saat bermain dengan teman atau belajar kelompok,
jangan mudah marah dengan ucapan atau perilaku teman.
Ucapan yang baik didengarkan, sedangkan ucapan yang tidak
baik diabaikan saja. Jangan terpancing untuk ikut-ikutan
marah. Itu adalah contoh tindakan yang tidak bijaksana.

2. Suka Memberi Nasihat Kebenaran


Kewajiban setiap orang Islam kepada orang Islam lainnya
adalah saling menasihati. Nasihat yang dimaksud adalah
nasihat kebenaran dan kesabaran. Nasihat kebenaran artinya
memberi nasihat kepada orang lain agar selalu berkata dan
berbuat yang benar. Atau memberikan informasi tentang
sesuatu yang benar. Nasihat kesabaran adalah mengajak
orang lain agar tetap sabar menjalani kehidupan. Luqman al-
Hakim adalah orang yang suka memberi nasihat kebenaran.
Nasihat-nasihat tersebut banyak terdapat di dalam Al-Qur’an.
Sebenarnya nasihat tersebut ditujukan kepada anaknya, tetapi
dapat digunakan untuk semua umat manusia. Misalnya,
Luqman al-Hakim menasihati anaknya agar tidak syirik, tidak
sombong, taat beribadah, dan hidup sederhana.

Kita juga dapat meneladani sifat Luqman al-Hakim. Jika ada


teman yang tidak menaati peraturan atau tidak menjalankan
kewajiban, sebaiknya dinasihati. Misalnya, saat waktu salat
tiba, ajaklah teman-temanmu salat berjamaah; ketika piket,
ajaklah temanmu bergotong royong mengerjakannya; saat ada
PR, ingatkanlah temanmu untuk mengerjakannya di rumah. Itu
adalah contoh-contoh memberi nasihat untuk kebenaran. Di
rumah kamu pun dapat memberi nasihat kepada adikmu dan
anggota yang lain.
Terima Kasih ...
Semoga Ilmunya Bermanfaat,
Aamiin.

Editor : Bilal Inc.

Sumber Bahan Ajar :

Anda mungkin juga menyukai