Anda di halaman 1dari 50

PENYIMPANAN & PENDISTRIBUSIAN

SERTA PEMUSNAHAN PERBEKALAN


FARMASI DI RUMAH SAKIT

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I ffar@usu.ac.id


PENGELOLAAN SEDIAAN
FARMASI

RUANG LINGKUP
• 1. Pemilihan . • 6.Pendistribusian
• 2.Perencanaan • 7.Pemusnahan
• 3.Pengadaan 8.Penarikan
• 4.Penerimaan, 9.Pengendalian
5.Penyimpanan • 10.Administrasi
DEFINISI

 Penyimpanan adalah kegiatan pengaturan perbekalan


farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan yaitu:
1.Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya.
2.Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya
3.Mudah tidaknya terbakar
4.Tahan/tidaknya terhadap cahaya .
5.Disusun secara alphabet
PERALATAN DI GUDANG
PENYIMPANAN

• 1.Peralatan untuk penyimpanan khusus:


• a.Kulkas
• b.Lemari narkotika/ psikotropik
• 2.Lemari dan Rak
• 3.Lantai dilengkapi palet
• 4. AC
• 6.Alat alat kantor
• 7.Cahaya
GUDANG DENGAN KARTU STOK
POTENSI MEDICATION
ERRORR
• Penyimpanan obat berpotensi menimbulkan medication
errorr
• Pisahkan obat yang termasuk High Alert
• Pisahkan obat yang termasuk sitostatika
• Beri tanda khusus
• Hati-hati obat dengan nama yang sama, dengan bentuk
kemasan yang sama, obat sama dengan
kekuatan/strength berbeda
PENYIMPANAN OBAT HIGHT
ALERT
• DEFINISI : Obat yang harus diwaspadai karena sering
menyebabkan terjadi kesalahan serius ( sentinel event)
dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan reaksi obat nyang
tidak diinginkan ( ROTD )

• KELOMPOK OBATNYA : obat NORUM /LASA,Elektrolite


konsentrasi tinggi dan obat2 sitostatika
DAFTAR OBAT LASA/NORUM
• Obat dengan kemasan mirip
1 Ceftriaxon inj Cefotaxim inj

2.Furosemid inj Ranitidin inj

3.Cetirizin syrup Cefixime syr


4.Bisolvon Solution Bisolvon Elixir

5.MgSO4 D40% Natrium Bicarbonat Steril Water FI


amp
6.BioATP tab Pehavral tab
7.Histapan tab Heptasan tab
8.Tomit tab Trifed tab
NAMA OBAT SAMA ,KEKUATAN
BERBEDA • Dulcolax 5 mg supp/10 mg supp
• Glimipiride 1 mg/2mg
• Acyclovir 200 mg tab /400 mg
• Iliadin 0,05% /Iliadin 0,25%
• Alprazolam 0,5 mg /1 mg
• Lisinopril 5 mg/10 mg
• Allopurinol 100 mg/300 mg
• Meloxicam 7,5 mg/15 mg
• Amlodipin 5 mg/10 mg
• Mthylprednisolon 4mg/8 mg
• Asam tranexamat 250 mg inj/500mg
• Na.Dikofenac25 mg/50 mg
• Captopril 12,5 mg/25 mg
• Ondancentron4 mg/8 mg
• Candesartan 8 mg/16 mg
• Pantoprazole 30 mg/40 mg
• Cefadroxil 250 mg/500mg
• Piracetam 400mg/800 mg
• Citicoline 500 mg/1000mg tab
• Piroxicam 10 mg/20 mg
• Citicolin 250 mg/500mg inj
• Propanolol 10 mg /40 mg
METODE YANG DIGUNAKAN

• FIFO dan metode FEFO.


• Metode FIFO (First in First Out), yaitu obat-obatan yang
baru masuk diletakkan di belakang obat yang terdahulu,
• Metode FEFO (first expired first out)
• menempatkan obat-obatan yang mempunyai ED (expired
date) lebih lama diletakkan di belakang obat-obatan yang
mempunyai ED lebih pendek/dekat.
• Proses penyimpanannya memprioritaskan metode FEFO, baru
kemudian dilakukan
• metode FIFO. Barang yang ED-nya paling dekat diletakkan di
depan walaupun
• barang tersebut datangnya belakangan. Dikelompokkan
berdasarkan jenis dan macam sediaan
• 1). Bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, sirup, drop, salep/krim,
injeksi dan infus).
• 2). Bahan baku.
LANJUTAN

• 3). Nutrisi.
• 4). Alat-alat kesehatan.
• 5). Gas medik.
• 6). Bahan mudah terbakar.
• 7). Bahan berbahaya.
• 8). Reagensia.
• 9). Film Rontgen.
CONTOH PENYIMPANAN

• Dalam lemari pendingin( suhu 2-8 C )


• 1.Obat vaksin
• 2. Obat cancer
• 3.Suppositoria
• 4.Obat suntik insulin
• Diruangan pada suhu kamar (20 - 25) C
• Obat makan : tablet ,syrup
• Obat injeksi: cairan infus
• Obat untuk pemakaian luar: salep, krim, tetes mata / telinga.
CONTOH PEDOMAN
PENYIMPANAN PERBEKALAN
FARMASI
• Penyimpaan Pebekalan Farmasi Umum:
• Simpan sesuai ketentuan dalam standar yan far
• Obat high alert :
• diberi striker obat high alert
• Bahan berbahaya :
• Simpan dalam tempat terpisah
• Tersedia APR/pemadam api
• Diberi label sesuaikan dengan klasifikasi B3
• Gas Medis:
• Disimpan terpisah dari perbekalan farmasi lainnya
• Bebas dari sumber api
• Ventilasi harus baik
• Obat Narkotika:
• Disimpan dalam lemari khusus dengan pintu ganda dan
terkunci
OBAT EMERGENSI

TROLI/KIT/LEMARI OBAT EMERGENSI:


•Akses terdekat dan selalu siap pakai .
• Terjaga isinya/aman kunci plastik standar
•Isi sesuai standar
• Tidak boleh dicampur obat lain
•Bila dipakai harus segera diganti
•Di cek secara berkala apakah ada yg kadaluwarsa
•Dilarang di pinjam
Persentase kecocokan antara barang dan stok
komputer atau kartu stok
Turn Over Ratio (TOR)  perbandingan Harga Pokok
Penjualan (HPP) dalam 1 tahun dengan nilai rata – rata
persediaan pada akhir tahun.
Persentase nilai obat yang kadaluarsa dan atau rusak

PENYIMPANA Persentase stok mati


N OBAT Persentase nilai stok akhir obat
Penyimpanan obat high alert
Penyimpanan obat LASA-NORUM
Penyimpanan obat emergency
luwi-14-15 agust 2014
Keamanan penyimpanan obat
CARA PENERIMAAN OBAT DI
GUDANG
• 1.Memeriksa Surat Pesanan
• 2.Menerima Surat pengantar barang / Faktur
• 3. Cek jumlah dan kondisi obat, ED
• 4.Jika sesuai ditanda tangani dan di stempel
• 5. Susun dan Simpan menurut peraturan
• 6. Catat dalam buku barang masuk
• 7. Masukkan ke dalam kartu stok.( tdk lupa mencantumkan
ED pada kartu stok)
SISTEM PENARIKAN OBAT

• Yaitu cara pengembalian obat yang rusak atau yang mau


dekat ED ( biasanya paling lama 3 – 6 bulan ) kepada
pemasok/PBF
• Cara:
• 1.Pencatatan yang jelas tentang rusak /ED
• 2.Surat tanda terima barang
• 3.Waktu kembali barang
CARA PENDISTRIBUSIAN OBAT
KE UNIT PELAYANAN

• 1.Cek buku permintaan : nama, jenis, jumlah, pemakaian


sebelumnya
• 2. Berikan obat sejumlah yang tertera pada buku
permintaan
• 3.Ditanda tangani oleh pemberi dan penerima obat.
PELAPORAN

• Sisa stok barang / bulan


• Pemasukkan dan pengeluaran barang/bulan
• Obat yang sudah dekat /ED
• Obat yang rusak
• Laporan tahunan
• Pelaporan obat narkotika dan Psikotropika/bulan ke
Kemenkes
DEFINISI

• Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam


rangka menyalurkan/ menyerahkan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari tempat penyimpanan sampai
kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin
mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu
UNIT PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

• 1.IGD
• 2.Ruang rawat jalan
• 3.Ruang rawat Inap
• 4.Ruangan intensif
• 5.Ruangan kamar Bedah
SISTEM DISTRIBUSI DI UNIT
PELAYANAN
• Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk
dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan
1Efisiensi dan efektivitas sumber daya yang ada .
2.metode centralisasi
3.sistem floor stock
4.resep individu / perorangan
5.dispensing dosis unit atau kombinasi
6. kombinasi sesuai dengan kebutuhan
SISTEM DISTRIBUSI

Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)


a) Pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh
Instalasi Farmasi.
b) Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang disimpan di
ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat
dibutuhkan.
c) Dalam kondisi sementara di mana tidak ada petugas farmasi
yang mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya
didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan.
• Setiap hari dilakukan serah terima kembali
pengelolaan obat floor stock kepada petugas
farmasi dari penanggung jawab ruangan.
• Menyediakan informasi, peringatan dan
kemungkinan interaksi Obat pada setiap jenis
Obat yang disediakan di floor stock.
2.Sistem Resep Perorangan (Individual
Prescription)

Pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan


kesehatan berdasarkan resep perorangan/pasien rawat
jalan dan rawat inap melalui Instalasi Farmasi
PELAYANAN RESEP INDIVIDUAL

• Resep masuk ke instalasi farmasi/ apotik


• lakukan screening resep,Diberi harga dan ditanya pada
pasien setuju apakah setuju bayar/ tidak
• Setuju bayar obat dilayani sesuai resep
• Pembayaran dan informasi obat
3.Sistem Unit Dosis

• Pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan


kesehatan berdasarkan resep perorangan yang disiapkan
dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan
satu kali dosis/pasien. Sistem unit dosis ini digunakan
untuk pasien rawat inap. Sistem unit dosis dapat
menggunakan metode unit dose dispensing (UDD) untuk
satu unitdosis penggunaan (sekali pakai) atau once daily
dose (ODD) untuk dosis satu hari diberikan.
• Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat
dianjurkan untuk pasien rawat inap mengingat dengan
sistem ini tingkat kesalahan pemberian Obat dapat
diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan
dengan sistem floor stock atau resep individu yang
mencapai 18%.
4.Sistem Kombinasi

• Sistem pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan


kesehatan bagi pasien rawat inap dengan menggunakan
kombinasi seperti yang di atas.
SENTRALISASI

• Sentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan


farmasi yang dipusatkan pada satu tempat yaitu instalasi
farmasi. Pada sentralisasi, seluruh kebutuhan perbekalan
farmasi setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan
individu maupun kebutuhan barang dasar ruangan
disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut.
RESEP PERORANGAN DI
RUANGAN RAWAT INAP

• Resep orisinil oleh perawat dikirim ke IFRS, kemudian


resep itu diproses sesuai dengan kaidah cara dispensing
yang baik dan obat disiapkan untuk didistribusikan
kepada penderita tertentu.
Keuntungan sistem ini adalah:
• Semua resep dikaji langsung oleh tenaga farmasi, yang juga dapat
memberi informasi kepada perawat berkaitan dengan perbekalan
farmasi pasien.
• Memberi kesempatan interaksi profesional antara tenaga farmasi-
dokter- perawat-pasien.
• Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas persediaan.
• Mempermudah penagihan biaya pasien
KERUGIAN
• Terjadinya delay time dalam proses penyiapan obat permintaan dan distribusi
• obat ke pasien yang cukup tinggi.
• Jumlah kebutuhan personel di Instalasi Farmasi Rumah Sakit meningkat.
• Tenaga farmasi kurang dapat melihat data riwayat pasien (patient records)
dengan cepat.
• Terjadinya kesalahan obat karena kurangnya pemeriksaan pada waktu penyiapan
resep.

• Sistem sentralisasi kurang sesuai untuk rumah sakit
yang besar, misalnya kelas A dan B karena memiliki
daerah pasien yang menyebar sehingga jarak antara
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan perawatan pasien
sangat jauh.
SISTEM PELAYANAN TERBAGI
(DESENTRALISASI

• Desentralisasi adalah sistem pendistribusian sediaan


farmasi dan perbekalan kesehatan yang mempunyai
cabang di dekat unit perawatan/pelayanan. Bagian ini
dikenal dengan istilah depo farmasi/satelit farmasi. Pada
desentralisasi, penyimpanan dan pendistribusian
perbekalan farmasi ruangan tidak lagi dilayani oleh pusat
pelayanan farmasi.
TANGGUNG JAWAB TENAGA FARMASIS
DALAM KAITAN DENGAN DISTRIBUSI
PERBEKALAN FARMASI DI SATELIT
FARMASI

• Dispensing dosis awal pada permintaan baru dan larutan


intravena tanpa tambahan (intravenous solution without additives).
• Mendistribusikan IV admixtur yang disiapkan oleh farmasi
sentral.
• Memeriksa permintaan obat dengan melihat medication
administration record (MAR).
• Menuliskan nama generik dari obat pada MAR.
• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan distribusi.
PROSES PENGELUARAN
PERBEKALAN FARMASI DARI
INSTALASI FARMASI SAMPAI KE
PASIEN
1.Ketersediaan perbekalan Farmasi untuk setiap bagian
instalasi farmasi/apotik meminta perbekalan farmasi ke
gudang menggunakan Form Permintaan
2.Susun perbekalan farmasi yang dari gudang ke bagian
distribusi sesuai dengan methoda penyimpanan
3. Perbekalan farmasi keluar dari apotik berdasarkan resep
yang diterima
 Sebelum obat diserahkan pada pasien harus
dilakukan pemeriksaan akhir terhadap
kesesuaian antara obat dengan resep.
 Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker
disertai pemberian informasi obat dan
konseling kepada pasien dan tenaga kesehatan.

45
DISTRIBUSI RAWAT JALAN/INAP

• Pel.pasien umum rawat jalan /inap



• Kontan /kredit

• Pembayaran Tagihan ke rumah sakit


DISTRIBUSI RUANGAN

Melayani permintaan perbekalan farmasi dari ruangan dan


poliklinik rumah sakit.
Cara:
1.Buku Permintaan( form B2): Ka.SMF rawat inap/jalan
membuat permintaan yang ditanda tangani oleh kepala
ruangan.
2.Pada form permintaan ada data pemakaian sebelumnya dan
sisa perbekalan farmasi yang ada di ruangan/poliklinik
• 3.Untuk perbekalan farmasi yang khusus ( barang mahal dan
takut terjadi penyelewengan pengobatan)harus ada wadah
bekas perbekalan farmasi.
• CONTOH ; Ampul narkotika inj.obat anaestesi, alak
kesehatan yang mahal harganya
• 4. Perbekalan farmasi diserahkan sesuai dengan permintaan
dan pemakaian.
• 5.Form ditandatangani oleh pemberi dan penerima barang.
Prosentase resep tidak terbaca

Daftar obat yg sedang dipakai sebelum di rawat


inap
PEMESANAN & Rekonsiliasi obat di rawat inap
PENCATATAN
OBAT
Kelengkapan penulisan resep

Kelengkapan Pencatatan informasi obat di


rekam medis
luwi-14-15 agust 2014
TETAP
SEMANGAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai