Pengawas Pemilu
Pengawas Pemilu
Pengawasan Pemilu
Ahsanul Minan, MH
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
Materi disampaikan dalam acara Sekolah Kader Pengawasan Pemilu, Bawaslu RI, 16 Juli 2018
Review Film Pendek
Guideline for African Observation involves Monitoring involve the Supervision and audit
Union Electoral gathering information authority to observe an involves the process of
Observation and and making an informed election process and to certifying the validity of
Monitoring Mission judgement intervene in that process all or some of the steps
if relevant laws and in election processes
procedure are being either prior to or after
violated or ignored the election take place
Code of conduct: Observation involves Monitoring involve the Supervision involves the
Ethical and gathering information authority to observe an process of certifying the
Professional and making an informed election process and to validity of all or some of
Observation of judgement from that intervene in that process the steps in election
Election (International information if relevant laws and processes
IDEA) procedure are being
violated or ignored
Pengawasan Pemilu-Pengalaman
Internasional
Pengawasan pemilu diyakini dapat berkontribusi dalam proses pelaksanaan konsolidasi demokrasi
melalui penanaman kepercayaan aktor-aktor politik baik di dalam negeri maupun di dunia
internasional.
Gagasan dan praktek pemantauan pemilu oleh lembaga pemantau internasional telah dimulai sejak lama.
Praktek ini pertama kali terjadi pada tahun 1857 dimana pemantau dari Prancis, Inggris, Prussia, Russia,
Austria and Turki mengawasi pelaksanaan pemilu di Moldavia dan Wallachia1.
Pemantauan pemilu ini menjadi semakin menggejala paska berakhirnya perang dingin dan
munculnya konsensus global tentang nilai-nilai demokrasi.
Meskipun demikian, pemantauan pemilu oleh komunitas internasional dianggap memiliki kelemahan
karena kurangnya pengetahuan pemantau terhadap sistem hukum dan politik yang diterapkan di negara
yang sedang diawasi, serta berpotensi menghasilkan bias. Oleh karena itu pada umumnya pemantau
internasional hanya melakukan pemantauan semata, tanpa terlibat dalam melakukan penilaian maupun
validasi terhadap hasil pemilu
A decade of monitoring elections: the people and the practice, OSCE Office for Democratic Institutions and Human Rights (ODIHR), 2005, reprinted 2008, p. 1
Kelebihan Pengawasan Pemilu Domestik
Pengawasan pemilu oleh lembaga pemantau/pengawas domestik memiliki
beberapa kelebihan yakni;
2. yang lebih baik tentang kerangka dan system hokum setempat. Dengan
demikian, lembaga pemantau domestik dapat secara efektif membuat
laporan dan rekomendasi untuk perubahan dan perbaikan sistem hukum
dan praktek kepemiluan
Pengawasan Pemilu di Indonesia
Bawaslu merupakan lembaga negara yang bersifat extra-ordinary, yang selalu menghadapi
ketidakpastian masa depan eksistensial, karena sangat bergantung kepada political mood pembentuk
undang-undang yg notabenenya sebagian besar adalah kempetitor dalam pemilu yang menjadi obyek
pengawasannya. Lembaga negara lain yang memiliki kemiripan sifat ini adalah KPK.
Pengertian Pengawasan Pemilu
Mengamati; seluruh proses penyelenggaraan
tahapan pemilu baik oleh penyelenggara pemilu,
peserta pemilu, maupun pihak lain seperti
Pemerintah, media massa, dan lain-lain.
PELANGGARAN
PELANGGARAN BERDAYA BERDAYA RUSAK
RUSAK TINGGI RENDAH
KP
BAWASL
/PANWASLU
U U PARPOL /
CALO
N
PEMERINTA
PEMANTA MASYARAKA H
U T
MEDI
TOKO MASS
A
HMASY. A
PENGUSAH
A
Apa Bentuk Partisipasi Pengawasan yang harus dilakukan Masyarakat?
Tahapan
Awasi dan laporkan jika ada
Pemunguta
pelanggaran.
n&
Laporkan photo C1 ke Panwas melalui
Penghitung
aplikasi atau medsos
an suara
BAGAIMANA
?
Ikut memantau pelaksanaan pemilu untuk memastikan pemilu
berlangsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Melakukan kajian terhadap persoalan-persoalan kepemiluan
Ikut mencegah terjadinya pelanggaran pemilu sesuai dengan
peran sosialnya masing-masing
Menyampaikan laporan pelanggaran pemilu
Menyampaikan informasi dugaan pelanggaran pemilu
Mendukung terciptanya ketaataan peserta pemilu maupun
penyelenggara pemilu terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan.
DIMANA DAN APA PERAN MEDIA
?
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Kelembagaan Penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu) telah
mengalami penguatan eksistensi dan peran, baik dari sisi Beberapa aspek teknis manajerial pemilu (system pendaftaran pemilih, system
distribusi logistic pemilu, system perekaman hasil penghitungan suara) masih belum
independensi, kewenangan, maupun system pengendalian etika. memadai dan perlu disempurnakan. Daya dukung teknologi informasi sangat
dibutuhkan dalam rangka penyempurnaan system ini.
Sistem penyelesaian keberatan atas hasil pemilu melalui Mahkamah Masih terdapat “kebiasaan” yang tidak sehat di kalangan parlemen dan pemerintah untuk
selalu melakukan perubahan Undang-undang Pemilu setiap 5 tahun, tanpa disertai grand
Konsitusi telah berjalan dan diakui sehingga dapat menjadi
design pengembangan system pemilu yang jelas. Akibatnya perubahan rutin lebih
katalisator konflik cenderung bersifat tambal sulam dan reaksioner
TANTANGAN PELEMBAGAAN MANAJEMEN
PEMILU DI DI MASA
INDONESIA
MENDATANG
Menemukan formula penentuan alokasi kursi di daerah pemilihan (seat allocation) secara lebih
proporsional
Menemukan formula penghitungan perolehan kursi yang lebih mencerminkan hasil pemilu yang
proposional
Politik
• Grand design system pemilu perlu dimiliki oleh setiap Negara, untuk memberi arah jalan perbaikan system pemilu.
• Ketiadaan gran design system pemilu akan menyebabkan proses revisi kerangka system dan kerangka hokum pemilu menjadi bersifat reaksioner
dan parsial
Grand design
• Kelembagaan penyelenggara pemilu yang independen dan professional sangat diperlukan untuk mengawal proses pelaksanaan pemilu secara demokratis
dan kredibel
• Kelembagaan penyelenggara pemilu di Negara yang berada dalam situasi transisi demokrasi dapat mempertimbangkan model di Indonesia, dimana terdapat
KPU-Bawaslu-DKPP, ditambah lembaga penegak hokum terkait. Konfigurasi ini dapat menghasilkan proses saling control yang pada akhirnya
Kelembagaan menumbuhkan kepercayaan public dan peserta pemilu terhadap integritas penyelenggara pemilu.