Anda di halaman 1dari 105

Minyak atsiri ( Volatile Oil)

Minyak atsiri :
adalah bahan yang berbau yang terdapat dalam berbagai
bagian tanaman, mudah menguap pada suhu kamar.

Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya komponen
tanaman yang mempunyai “essences” atau berbau (odoriferous)

Sifat : tidak berwarna sesuai dengan persyaratan terutama waktu


masih segar. Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan
seperti resin sehingga warnanya  lebih gelap.

Penyimpanan : harus disimpan di tempat dingin, kering, tertutup


kedap, sebaiknya penuh (tidak kosong lebih dari setengahnya),
wadah dari gelas
Minyak atsiri Minyak terbang (Volatile oil)
atau Minyak eteris (Essensial oil)

Sifat-sifat:
 Berbau wangi sesuai aroma tanaman
penghasilnya
 Mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami dekomposisi
 Mempunyai rasa getir (pungent taste)
 Umumnya larut dalam pelarut organik
(alkohol, eter, petroleum, benzena dll.)
 Tidak larut dalam air
(Guenther, 1987)
MINYAK ATSIRI Komoditas ekspor non migas
dibutuhkan oleh berbagai negara

 Industri parfum, kosmetika


 Industri farmasi/obat-obatan
 Industri makanan dan minuman
Penggunaan minyak atsiri di Indonesia,

 Dikonsumsi langsung :
berupa makanan atau minuman
seperti : - Jamu yang mengandung minyak atsiri
- Penyedap/fragrant makanan
- Flavour ice cream, permen, pasta gigi

 Pemakaian luar :
- Pemijatan, lulur, obat luka/memar
pewangi (parfum), lotion dll.

 Pernapasan/inhalasi :
- Wangi-wangian ruangan
- Aroma untuk aromaterapi
- Rasa sejuk/”cool”
Potensi keanekaragaman tanaman aromatik
(penghasil minyak atsiri)

Sudah berkembang

No Nama Minyak Nama Dagang Nama Tanaman Kegunaan

1. Nilam Patchouli oil Pogestemon cablin Parfum, sabun


2. Serai wangi Citronella oil Andropogon nardus Parfum, sabun
3. Akar wangi Vetiver oil Vetiveria zizanoides Parfum, sabun
4. Kenanga Cananga oil Canangium odoratum Parfum, sabun
5. Cendana Sandalwood oil Santalum album Parfum, sabun
6. Kayu putih Cajeput oil Melaleuca leucadendron Farmasi
7. Daun cengkeh Clove leaf oil Syzygium aromaticum Parfum, farmasi,
makanan, rokok
8. Gagang cengkeh Clove stem oil Syzygium aromaticum Idem
9. Bunga cengkeh Clove bud oil Syzygium aromaticum Idem
10. Pala Nutmeg oil Myristica fragrans Makanan, rokok
11. Lada Black pepper oil Piper nigrum Makanan, minuman
12. Jahe Ginger oil Zingiber officinale Makanan, minuman
Potensi keanekaragaman tanaman aromatik
(penghasil minyak atsiri)
Sedang berkembang
No. Nama Minyak Nama Dagang Nama Tanaman Kegunaan

1. Masoi Massoi oil Criptocaria massoia Makanan


2. Kulit manis Cinnamon Bark Cinnamomum burmanii Makanan, farmasi
3. Daun kayu manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum casea Makanan, farmasi
4. Ylang-ylang Ylang-ylang oil Canangium odoratum Parfum, sabun
5. Serai dapur Lemon Grass oil Cymbopogon flexyosus Makanan, farmasi
(East India)
6. Serai dapur Lemon Grass oil Cymbopogon citratus Makanan, farmasi
(West Indian)
7. Gaharu Agarwood oil Aquilaria sp Parfum
Klausena Clausena/Anis oil Clausena anisata Farmasi, minuman,
8 parfum, rokok
. Permen Cormint oil Mentha arvensis Farmasi, rokok,
makanan
9. Kemukus Cubeb oil Piper cubeba Makanan, farmasi

10.
Potensi untuk dikembangkan
1. Kayu manis Cinnamon Bark oil Cinnamomum casea Makanan, farmasi
2. Daun kayu manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum casea Makanan, farmasi
3. Kulit manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum zeylanicum Makanan, farmasi
4. Daun manis Cinnamon leaf oil (Ceylon) Cinnamomum zeylanicum Mkanan, farmasi
5. Fuli pala Mace oil Myristica fragrans Makanan, farmasi
6. Permen Cormint oil Mentha arvensis Makanan, minuman,
farmasi, rokok
7. Palmarosa Palmarosa oil Cymbopogon martini Farmasi
8. Teh pohon (hitam) Tea tree oil (Black) Melaleuca bracteata Farmasi
9. Teh pohon (putih) Tea tree oil (White) Melaleuca alternifolia Farmasi
10. Temulawak Curcuma oil Curcuma xanthorriza Farmasi, minuman
11. Kapol Cardamon oil Amomum cardamomum Farmasi
12. Kapolaga Cardamon oil Elletaria cardamomum Farmasi
13. Surawung pohon Native myrthle oil Backhousia citriodora Farmasi
14. Adas Fennel oil Bitter type Foenicullum vulgare Farmasi
15. Kemukus Cubeb oil Piper cubeba Farmasi
16. Serai ginger Ginger Grass oil Cymbopogon martini Farmasi
17. Time Thymus oil Thymus vulgaris Farmasi
18. Proseres Proseres oil Andropogon procerus Parfum, sabun
19. Rosemari Rosemari oil Rosmarinus officinale Farmasi
20. Keuanyam Geranium oil Pelargonium graveolens Farmasi
21. Basil Basil oil (Reunion type) Ocimum basillicum Farmasi
22. Selasih Mekah Basil oil (Eugenol type) Ocimum grattisimum Farmasi, makanan
23. Krangean Litsea oil Litsea cubeba Farmasi
24. Jeringau Calamus oil Acarus calamus Farmasi
25. E. Citriodora E. citriodora oil Eucalyptus citriodora Farmasi
26. Spearmin Spearmint oil Mentha spicata Farmasi
27. Kunyit Curcuma oil Curcuma domestica Farmasi, minuman
28. Jeruk purut Lime oil Citrus hystrix Makanan
29. Ketumbar Coriander oil Coriandrum sativum Makanan, farmasi
30. Gandapura - Gaultheria fragrantissima Farmasi
31. Bangle - Zingiber cassummunar Farmasi

Sumber : Balitro; Kemala (1990); Hobir (2002)


Cara identifikasi awal minyak atsiri
Pemerian :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air;
rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak dengan
2 g gula

Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak keatas airpermukaan air tidak boleh
keruh.

b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh


dg cara penyulingan uap minyak menguap sempurna tanpa
meninggalkan noda transparan.

c. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl P volume sama, biarkan


memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Identifikasi lebih lanjut
 Bobot per ml (BJ)
 Indeks bias :
Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya
dalam hampa udara dengan kecepatan cahaya didalam zat
tersebut.

Indeks bias dapat pula didefinisikan  perbandingan sinus


sudut datang dengan sinus sudut bias.

Kecuali dinyatakan lain indeks bias dinyatakan dengan


menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang
589,3 nm pada suhu 20o.
Alat untuk menentukan indeks bias adalah Refraktometer
.
 Rotasi optik
Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang
terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan.
Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan menggunakan sinar
natrium pada lapisan cairan setebal 1 dm pada suhu 20 oC.

 Rotasi jenis.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang
terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan setebal 1
dm yang mengandung 1 g zat tiap ml.

[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis d = kerapatan larutan
α = rotasi optik p = jumlah g zat tiap
l = tebal larutan dalam dm 100 g larutan.
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu 20 o C,


menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang 589,3.
Cara Pembuatan/Ekstraksi Minyak Atsiri

A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi tanaman


tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam
distilation
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)

B. Cara peras (press)


C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
E. Cara destruksi
1. Destilasi air (water distilation)

- untuk simplisia kering & tahan pemanasan.


- baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika kena panas.
- terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan cara
penyulingan lain.
2. Destilasi dengan air dan uap
(water & steam distilation)
- Bahan bercampur sempurna /sebagian
dg air mendidih.
- Senyawa kandungan menguap tetap
kontinu ikut terdestilasi..
- uap berpenetrasi secara merata ke
dalam jaringan bahan, suhu dapat
dipertahankan.
Bahan + air - untuk bahan segar/kering yang dapat
rusak bila dipanaskan tinggi.
- waktu relatif lebih singkat, mutu lebih
baik daripada penyulingan dengan air.
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)
- Untuk bahan segar dan tanaman yang
dipanen langsung didestilasi.
- Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm
sampai 3 atm.)
- Suhu harus diawasi spy tidak melampaui
”super heated steam”  dekomposisi,
resinifikasi.
Destilasi dengan uap langsung
(steam distilation) skala industri
B. Cara peras (press)
Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi tanpa
peruraian.
Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot

C. Enfleurage
-Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan
penjerap lemak atau minyak lemak tidak berbau yang
dibuat lapisan tipis pada plat kaca.
Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian
ditutup beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan
bahan segar.
Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan
alkohol.
- Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang
sangat sangat sedikit jumlahnya (mahkota bunga).
- Digunakan untuk parfum.
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
1. Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau
benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur
minyak berbau alamiah
- Digunakan di industri parfum.

2. Ekstraksi dengan CO2


- Semua tanaman kering dpt langsung diekstraksi
menggunakan CO2 pada tekanan tertentu.
- CO2 bekerja spt pelarut lain,
- Banyak digunakan di industri parfum.
Keuntungan Pemilihan CO2 :
• Tidak berwarna , tidak berbau, tidak berasa
• Tidak dapat terbakar
• Murah dan mudah diperoleh
• Mudah dihilangkan tanpa meninggalkan bekas
• Viskositas rendah shg dapat berpenetrasi dg baik
• Suhu dan tekanan dapat diatur dengan pemisahan
selektif.

Kekurangan penggunaan CO2 :


Kelarutan senyawa dalam CO2 cair
BM < 250 larut baik : monoterpena hidrokarbon
BM 250-400 kurang baik
BM > 400 hampir tidak larut : malam, polifenol,
Karbohidrat, karoten, klorofil dll.
E. Cara destruksi

• Mendestilasi tanpa air  oleum empyrematicum


kayu /resin dari suku Pinaceae atau Cupresacae
dipanaskan tanpa air  terurai  terbentuk zat
menguap.
Hasil destilasi terpisah 2 lapis y.i :
Lap. 1  Lap. air mengandung metil alkohol (wood
nafta) dan asam pirolignat.
Lap. 2  cairan seperti ter.
Komponen Kimia Minyak atsiri

 Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung


senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer terpena.

 Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah menjadi


2 golongan, yaitu berupa isoprenoid :
monoterpen (C10), dengan titik didih 140o-180o
seskuiterpen (C15), dengan titik didih > 200oC

 Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul dari


hidrokarbon tak jenuh isoprena (C5H8), menghasilkan
monoterpena C10H16 atau seskuiterpena C15H24.
Formula dari isoprena adalah sbb:
H 3C

C CH CH 2

H2 C
isoprena

Bila dua molekul isoprena bergabung maka akan


terbentuk suatu terpena monosiklik (monoterpen).
CH3
CH3

H 2C

H 2C CH 2

H3 C CH 2
H 3C CH 2

Isoprena Limonena
( 2 mol.) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan
beberapa cara :
a) Kristalisasi pada suhu rendah.
b) Fraksinasi destilasi
c) Fraksinasi kristalisasi berdasarkan kelarutan dalam
suatu pelarut.
d) Pemisahan dengan reaksi kimia.
Komponen dengan asam bebas dapat dipisahkan
dari minyak dengan natrium karbonat;
Komponen basa dapat dipisahkan dengan asam
klorida;
Fenol dengan natrium hidroksida, dan aldehida
dengan natrium bisulfit.
Berdasarkan Komponen Kimia
Minyak atsiri dapat digolongkan sbb.

(1) hidrokarbon (5) fenol


(2) alkohol (6) eter fenolik
(3) aldehida (7) oksida
(4) keton (8) ester, dll.
1. Golongan Hidrokabon
Minyak Atsiri Hidrokarbon tdd:
-Terpena  isomer HK yang mempunyai rumus
molekul : C10H16 (monoterpena), merupakan
2 satuan isoprena
-Terpena yang sederhana: limonena, pinena.
Limonena monosiklik terpen hasil kondensasi
isoprena.
-Terpena yang tidak teroksidasi
- Seskuiterpena (C15H24)
- Diterpen
1.1 Cubeba (Kemukus)

• Tanaman asal : Piper cubeba Linne filius


• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : Buah yang belum masak ( Cubebae
Fructus).
• Buah dikumpulkan pada waktu hampir masak tapi
masih hijau dan dikeringkan dengan sinar matahari.
Kandungan kimia Cubebae Fructus

• Minyak atsiri 18 % tdd :


- DL. Sabinena - Terpen alkohol lain
- 1,4 sineol. - l. kadinena
- d. terpinen-4 ol - seskuiterpena

• Lignan 2,5 %
• Kubebin 7,5%
• Resin 8 %
• Minyak lemak 1 %

Penggunaan : - Diuretika
- Karminativa
- Antipiretika
- Ekspektoransia
1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)

• Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


• Nama asing : Black Pepper
• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : berupa buah kering yang sudah tua tapi
belum matang
Penyebaran: Kandungan kimia :
Tanaman ini berupa tumbuhan • minyak atsiri 1-2% yang
. berkayu, memanjat. mengandung : - dipentena
Berasal dari Cochin China - felandrena.
dan India Timur, Jawa Timur,
dan daerah tropik lainnya. • alkaloid piperin
- piperidina 4,5-8%.
Dalam perdagangan berasal • resin
dari Jakarta, Singapura Cochin • khavisin
dan India • amilum
• tanin
• minyak tak menguap
• ekstrak eter
Kegunaan :
• Stimulan
• Obat demam
• Tonikum
• Sebagai bumbu
1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)

Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


Nama Simplisia : Piperis albae Semen
Suku : Piperaceae
Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
Simplisia : diperoleh dari buah yang sudah matang yang kulit luar
buahnya (perikarp) telah dihilangkan setelah buah
direndam dalam larutan garam dan air kapur semen.
Lada putih berbentuk bulat, berwarna abu2 kekuningan.
Rasa pedas dan baunya lebih lemah dibandingkan
dengan lada hitam. Lada putih baunya lebih enak.
Penggunaan : untuk bumbu.
1.4 Turpentin Oil (Minyak turpentin)

• Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies lainnya dari


Pinus Linne.
• Suku : Pinaceae.
• Nama asing : Spirits of Turpentin
• Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang diperoleh dari
Pinus palustris Miller
• Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas,
keduanya makin kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila
dibiarkan diudara.
• Kandungan kimia : pinena
Kegunaan
• Sbg lokal iritan
• Untuk obat luar
• Antiseptik lemah
• Insektisida
• Pelarut Wax
• Bahan untuk pembuatan
- kamfer sintetik,
- semir sepatu
- vernis
2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol yang OH

terdapat pada minyak atsiri OH

1. Asiklik alkohol : geraniol,


linalool, sitronelol.
Geraniol Linalool

2. Terpena alkohol : Mentol,


borneol.
OH
OH

Mentol Borneol

3. Seskuiterpena alkohol :
Santalol

α-santalol β-santalol
2.1 Cardamomum (Kapulaga)

Tanaman Asal : Elettaria cardamomum (Linne)


Suku : Zingiberaceae
Simplisia : Biji masak yang telah dikeringkan.
Buah dikumpulkan Bln Okt.-Desember.
Dikeringan dengan sinar matahari. Dikelantang dg
SO2 . Disortir  ukuran2 dan bentuknya (Long,
short, Tyni & medium).
Penyebaran : Ditanam di Guatemala, New Zeylan,
sepanjang pantai Malabar.

Kandungan kimia biji : - m. atsiri


- m. lemak
- amilum

Minyak disuling dari biji mengandung :


- terpena alkohol : borneol
- terpena
- limonen

Kegunaan : - Penambah rasa


- Karminativum
- Perangsang karena bau harum
- Bumbu
2.2 Coriandri Fructus (ketumbar)
T.A. : Coriadrum sativum
Suku : Umbelliferae

Simplisia : Buah masak kering


Dari 100 g simpisia :
mengandung tidak kurang dari
0,25 ml minyak Coriander

Kandungan kimia :
- m. atsiri -
tanin
- m.lemak
- Ca Oksalat

Kegunaan :
- Karminativum
- Penambah rasa
makanan
Oleum Coriandri (Minyak Coriander)

• Minyak coriander merupakan hasil destilasi


uap buah yang masak kering.
• Minyak tidak berwarna, bau dan rasa khas.

• Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)
T.A. : Santalum album Linne
Suku : Santalaceae

Tanaman : Berupa pohon berasal


dari India, tinggi sampai 10 m,
daun selalu hijau.

Simplisia : Santali Lignum berupa


kayu yang dipanen dari pohon
yang berumur 20 sampai 40
tahun.

Penyebaran :
banyak diperkebunkan di Asia
Tenggara, umumnya berasal
dari India , kemudian dieksport
melalui Bombay ke Cina, Eropa
dan Amerika. Kegunaan :
Kandungan kimia : - Pengharum
m. atsiri 1,5 – 6 % - Penambah rasa makanan
Oleum Santali (Minyak Cendana)
Nama asing : Santali Oil
Sandelwood Oil

Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan ranting kering.
Minyak berwarna kuning pucat, bau dan rasa khas aromatik

Kandungan kimia minyak :


- seskuiterpen alkohol  santalol : α –santalol
β- santalol
- ester
- keton
- alkohol lainnya dan aldehida

Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.4. Daun Permen (Peppermint )
T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae

Simplisia : Daun kering


 Menthae piperitae Folium

Penyebaran : Berasal dari Eropa,


ditanam di Asia Bag. Utara &
Canada di A.S. seluruhnya
diambil dari Mentha piperita,
Di Jepang dari Mentha Arvensis
var. piperascencs.

Kandungan kimia : - m. atsiri


- tanin
- resin
Oleum menthae piperitae (minyak permen)
Nama asing : Peppermint Oil

Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang masih
segar.
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna  kuning muda
Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin.

Kandungan kimia : 70-80% mentol bebas.


5-28 % dalam bentuk ester

Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa kurang enak.
Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan sebagai sumber
mentol

Kegunaan : karminativum
stimulan
penambah rasa dan bau

Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat dari angka
ester, bila lebih besar dari aslinya  palsu
Preparat :
• Mentol = 3p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol yang
diperoleh dari Oleum menthae piperitae atau diperoleh secara
sintetis.
• Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang .

• Mentol dapat berupa l-mentol yang dibuat secara alami atau


bentuk (dl-mentol) dibuat secara sintetik dengan refrigerasi
(-22o C ) mentol akan mengkristal, kemudian bagian yang cair
dituangkan .
Mentol kristal dipres diantara kertas saring, kemudian
direkristalisasi sampai diperoleh kristal murni.

• Mentol rasemik dapat diperoleh secara sintetis dengan


hidrogenisasi timol.

• Penggunaan : Mentol digunakan sebagai antiseptik untuk kulit


Secara internal mempunyai efek stimulan.
2.5. Rosae Flos (Bunga Mawar)
T.A. : Rosa gallica Linn.
Suku : Rosaceae

Simplisia : Rosae Flos


Bunga dikumpulkan bulan Mei, Juni
dan Desember

Dalam perdagangan : R. Damascena Miller


R. alba Linne
R.centifolia Linne

Penyebaran : Kebanyakan dihasilkan dari


Bulgaria, Perancis Selatan, Turki &
Maroko

Oleum Rosae yang paling tinggi


mutunya berasal dari R. Damascena
yang berasal dari Eropa & Bulgaria
Oleum Rosae
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang segar.
Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan.
Air yang tinggal  air mawar disuling kembali.
Dari ± 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar

Pemerian : Berupa cairan tak berwarna/kuning


Rasa dan bau spesifik
Pada suhu kamar (25oC) cairan kental
Dengan pendinginan yang teratur  Kristal bening

Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 %  menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,

Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat
 Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)
merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia
Linneyang dibuat dengan cara destilasi air bunga segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.

 Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari Oleum


Rosae sebagai hasil utama.

 Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur Stronger Rose


Water dengan aqua murni volume sama.

 Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V)  Ol.
Rosae yang dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air.

Pemalsuan :
 Penambahan geraniol /sitronelol sintesis
Perhatikan : B.J naik, T.B turun
 Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin. Liq./Solid
atau setasium T.B. tinggi
 Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
2.6. Orange Flower Oil ( Neroli
Oil)
TA : Citrus aurantium Linne
(var. Vulgaris / Bigarade/ amara)
Suku : Rutaceae

Minyak diperoleh dengan destilasi bunga segar.

Bunga segar berwarna putih sedangkan bunga


yang dikeringkan berwarna kekuningan. Bau
berkurang dibandingkan dengan yang segar.

Kandungan kimia
Bunga segar : minyak atsiri 0,9-1 %
Minyak : Campuran terpena spt :
l-pinena kamfena
dipentena limonena

Terpena alkohol dan asetatnya :


l-linalool d-terpineol
geraniol nerol
2.7 Juniper Oil
T.A. : Juniperus communis Linne
Suku : Pinaceae
Tanaman : Berupa pohon kecil yang selalu
menghijau, duduk daun melingkar, buah bulat.

Simplisia : Juniperi Fructus

Minyak Diperoleh dengan cara destilasi uap buah


masak kering Juniperus communis Linne.

Penyebaran : Tanaman berasal dari Amerika Utara,


Eropa dan Asia. Kemudian etrsebar ke Italia
Hongaria, Jerman Timur.
Dalam perdagangan kebanyakan berasal dari Itali

Kandungan kimia :
Buah : 0,5-1,5 % minyak atsiri, resin 10 %,
dekstrosa 10-30 %, zat warna kuning.
Pemerian
• Minyak Hampir tidak berwarna
• Berupa cairan yang mempunyai rasa dan
bau khas buah Juniper.

• Kandungan Kimia :
terpineol, pinena,
Kadinena dan kamfor juniper.

• Kegunaan : diuretika
emmenagogue
antiseptik sal.urin
2.7 Savin Oil
T.A. : Juniperus sabina Linne.
Suku : Pinaceae
Nama asing : Savin/ Sabina

Simplisia : Cabang dan ranting tanaman


Minyak : diperoleh dari hasil destilasi uap dari
cabang dan ranting tanaman.

Kandungan kimia :
Savin mengandung 4-6 % minyak atsiri
Minyak mengandung : alkohol sabinol, pinena,
cadinena, dan lain-lain gol. aldehid.
Juga mgd resin dan sedikit tanin.

Kegunaan : Reumatik (topikal)


Stimulan uterus : Sabinol  oksitoksik
Emmenagogue ( dekokta dari daun)
Abortivum (dekokta dari kulit batang)
3. Golongan Aldehid
3.1. KAYU MANIS
Jenis – jenis kayu manis yang diperdagangkan (lokal maupun ekspor):

1. Cinnamomum burmanni

Asli Indonesia
Dalam dunia perdagangan dikenal dengan
cassiavera, kaneel cassia
Sentra budidaya : Sumatera Barat dan Utara, Jambi,
Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Maluku
Daun kecil dan kaku
Pemanenan terhadap kulit batang dan ranting
Komponen utama minyak atsiri : sinamat aldehida
2. Cinnamomum zeylanicum

Asal Srilanka (P. Ceylon)


Kualitas lebih baik dibanding C. burmanni
Cinnamomum zeylanicum
Kulit batang lebih tipis
Destilasi kulit menghasilkan 0.5-1% minyak
atsiri
3. Cinnamomum cassia
• Asli Birma
• Dalam dunia perdagangan dikenal dengan
chinese kaneel
• Warna pucuk bervariasi
• Kandungan minyak atsiri : kulit batang, kulit
cabang, ranting, daun
• Kadar minyak atsiri :kulit cabang (4.05%), kulit
batang (3.78%), kulit ranting (3.95%), daun
(0.98%)

4. Cinnamomum cullilawan

Dikenal hanya di Ambon dan Maluku


Perdagangan dalam negeri, jumlah sedikit
Komposisi Minyak Kayu Manis

Mutu Minyak kayu manis ditentukan oleh kandungan


eugenol dan sinamat aldehida

Minyak kayu manis :


• Komposisi minyak atsirinya sangat dipengaruhi oleh asal
daerah
• Kandungan terbesar adalah sinamat aldehida (60-75%)
• Komponen lain : eugenol, aldehid lain, benzil-benzoat,
felandren

Peluang pasar kayu manis :


(ekspor)
 Minyak atsiri : Amerika serikat, Eropa
 Kulit
 Oleoresin
Teknologi Proses Kayu Manis

Tanaman Kayu Manis

Kulit kayu Minyak Oleoresin Bubuk kayu


manis atsiri manis
Minyak Atsiri Kayu Manis

Dihasilkan dari penyulingan kulit ranting dan daun kayu manis


Jenis minyak kayu manis yang diperdagangkan didasarkan pada asal
bahan dan jenis kayu manis
• Cinnamon leaf oil : daun C. zeylanicum
• Cinnamon bark oil : kulit
• Cassia oil : daun, ranting, bubuk kayu manis jenis C. cassia

Komponen aromatik minyak atsiri bersifat larut air


Teknologi Proses Minyak Kayu Manis

Ranting dan daun Metode penyulingan : air dan uap


Perbandingan ranting dan daun : 30:70.
Penggilingan Pemisahan minyak menggunakan CO2
cair.
Penyulingan

Pemisahan

Minyak
Kayu manis
Teknologi Proses Oleoresin Kayu Manis

Kulit batang, cabang


atau daun

Penggilingan

Ekstraksi

Residu
/ampas Ekstrak

Pemisahan pelarut Pemisahan pelarut

Ampas bebas Oleoresin


pelarut murni
3.2. MINYAK SEREH
WANGI
Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon Winterianus Jowitt)

Daun dan Batang

Daun hijau, rumpun, merunduk, 125 cm

Panen 3 kali dlm setahun, selama 5 tahun

Rendemen 0,2 – 1,2%


Komponen Utama Citronellal Citronellol Geraniol
Minyak Sereh
Wangi

Khasiat Minyak Sereh Wangi


• Menenangkan, menyegarkan dan mempertajam pikiran,
• Dapat digunakan sebagai penolak serangga dan kucing
• Untuk perawatan kulit
• Sebagai obat urut
Ekstraksi
konvensional Crude Citronella Oil

? Pengolahan lanjut

Pemisahan Komponen Utama

Senyawa-senyawa turunan
Minyak Sereh Wangi dan Turunannya

Nama Bahan
Minyak Sereh Rakyat
(Sitronelal 32%)*)
Sitronelal (82%)
Sitronelol (95-100%)
Geraniol (98%)
Hidroksi citronelal (98-100%)
Menthol (99-100%)
Citral ( 99%)
Geranyl acetate (98-100%)
Citronelyl acetate (98-100 %)
α-ionon (90-100%)
ß-ionon (98-100 %)
MINYAK AKAR WANGI
Minyak Akarwangi
(Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides),

1. Dihasilkan dari penyulingan akar tanaman akar


wangi
2. Digunakan sebagai zat pewangi pada parfum,
kosmetik dan sabun
3. Memiliki bau yang keras (dosis tertentu)
4. Sering dilakukan pencampuran dengan minyak
nilam, minyak mawar.
5. Mampu membunuh larva nyamuk

Obat anti nyamuk


Komposisi minyak akar wangi :

Senyawa
- dan β-Vetivenon

Vetivenol
Vetivenil Vetivenat
Asam palmitat
Asam benzoat
Vetivena
Santoso (1993)

Khasiat Minyak akar wangi


• melemaskan dan menyegarkan pikiran dan tubuh
• membantu menurunkan tekanan darah
• meningkatkan sirkulasi darah
• menenangkan dan menstabilkan emosi
• membantu mengatasi stres dan mengembalikan
keadaan emosi.
Sentra Produksi : Kabupaten Garut Jawa Barat

Memasok 90% total produksi minyak akar


wangi Indonesia

Produktivitas lahan : 30-50 ton akar basah/ha


12-14 ton akar kering kotor/ha
10.8-12.6 ton akar kering siap suling/ha

EKSPOR : Asia, Eropa dan Amerika


Singapura, India, Jepang, Hongkong, Inggris,
Belanda, Jerman, Italia, Swiss, dan Amerika
Serikat

Produsen pesaing terbatas


Pesaing : Tahitti dan Borbon
Peluang ekspor
masih besar
Proses pengolahan minyak akar wangi

Tanaman akar
wangi

Pemanenan
Mencabut tanaman dengan hati-hati

Pembersihan akar dari tanah

Pemotongan akar

Pembersihan dan pengeringan akar

Penyulingan

Minyak
akar wangi
Syarat mutu minyak akar wangi
No Karakteristik Syarat

1 Warna Kecoklata-coklatan sampai coklat


kemerahan
2 Berat jenis pada25oC 0.978-1.038
3 Bilangan ester 5-25
4 Bilangan ester setelah asetilasi 100-150
5 Kelarutan dalam etanol 95% Perbandingan volume 1: ½
opalesensi seterusnya
opalesensi
6 Alkohol tambahan Negatif
7 Minyak lemak Negatif
8 Minyak pelikan Negatif
Aplikasi minyak akar wangi

Cream bath
Shampoo

Parfum Sabun
4. Golongan Oksida
MINYAK KAYU PUTIH
Minyak Kayu Putih
• Tergolong sebagai minyak atsiri yaitu minyak
yang mudah menguap
• Dihasilkan dari tanaman melalui penyulingan
daun

Tanaman penghasil minyak kayu putih :

1. Melaleuca leucadendron
2. Eucalyptus spp
Sentra Produksi Minyak Kayu Putih : Gunung Kidul, Yogyakarta
Pulau Buru di Maluku
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi

Dahulu Indonesia telah mengekspor minyak kayu putih


Minyak kayu putih dari P. Buru di Maluku termasuk mutu terbaik

Kebutuhan domestik 1.500 ton/tahun


Impor dari China
Produksi < 500 ton/tahun dan Vietnam

Budidaya Kayu Putih di Indonesia :


1. Hutan Alam
2. Hutan Buatan
Hutan Alam

• Sumatera Selatan
• Sulawesi tenggara
• Maluku (P.Buru, P. Seram, Nusa Laut, Ambon)
• Bali
• NTT
• Irian Jaya

Hutan Buatan

• Jawa Timur (Ponorogo, Kediri, Madiun)


• Jawa tengah (Gala, Gundih, Grobogan, Purwodadi)
• DIY (Gunung Kidul, Bantul)
• Jawa Barat (Banten, Bogor, Sukabumi, Indramayu, Majalengka)
Proses pengolahan minyak kayu putih

Tanaman kayu
putih

Pemetikan
Memotong cabang dan ranting 20 cm dari pucuk

Pengisian daun ke ketel

Penyulingan

Pemisahan air
Air
Penyaringan kotoran
Kotoran
Minyak
Kayu putih
Pemanenan dan Pascapanen

Daun hasil panen Unit Penyulingan

• Menurunkan rendemen
Penyimpanan
• Menurunkan kualitas minyak
• Terjadi hidrolisis atau resinifikasi
tergantung kondisi penyimpanan
Mutu Minyak Kayu Putih

Minyak Kayu Putih • Cajuput oil


• Melaleuca oil

Minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan daun kayu putih

Minyak kayu putih memiliki beberapa komponen, yang dominan


adalah sineol

Mutu minyak kayu putih ditentukan oleh kadar sineol

Kadar
Sineol Mutu tinggi
Mutu Minyak Kayu Putih Dipengaruhi Oleh :
1. Cara penyimpanan daun
2. Cara penyajian daun
3. Cara pengisian daun ke ketel
4. Kondisi penyulingan
5. Jenis atau varietas pohon

Standar minyak kayu putih yang berlaku di Indonesia


adalah SNI 06-5009.11-2001

Klasifikasi mutu minyak :


1. Mutu Utama
Perbedaan pada persyaratan kadar sineolnya
2. Mutu Pertama
Aplikasi Minyak Kayu Putih

Industri yang mengunakan minyak kayu putih antara lain :

Industri Obat luar (minyak kayu putih,


Jamu/farmasi balsem) terapi uap

Obat dalam, dengan


diminum
Industri kosmetik Pasta gigi, sabun, parfum

Industri makanan Permen

Aplikasi lain
Lilin aromaterapi, blended
cream, in the bath
Obat Luar
Beredar di pasaran dengan berbagai merek produk
Dalam bentuk cair dan balsem

Minyak telon
Campuran minyak kayu putih, minyak adas dan minyak
serai
Memberikan rasa hangat karena merangsang
pembuluh darah membesar sehingga aliran darah
menjadi lebih cepat.
Efek yang terjadi adalah rasa hangat dan nyaman.
Balsem
Campuran menthol, minyak kayu putih, mint oil, vaselin dsb
Digunakan untuk gosok, kerik dan pijat
Dapat menyembuhkan penyakit flu ataupun demam

Terapi uap
Terapi sistem pernafasan, menurangi infeksi dan rasa
sakit
Menjernihkan pikiran
Massage Oil
Mengurangi rasa sakit, encok, rheumatik, dan penyakit
lainnya

Sabun minyak kayu putih


Minyak kayu putih digunakan sebagai bahan tambahan
pada formula sabun mandi
Sabun tidak memerlukan pewangi tambahan
Memberi rasa segar
Pasta gigi
Minyak kayu putih digunakan sebagai bahan tambahan
pada formula pasta gigi
Dapat menyehatkan gigi

Lilin aromaterapi
Untuk relaksasi
Sebagai perlengkapan spa dan terapi-terapi lainnya

Permen kayu putih


Minyak kayu putih digunakan sebagai tambahan
pada formula permen (hard candy)
Memberikan efek melegakan tenggorokan
Dikenal dengan permen herbal atau medicated
sweets yang dikenal sebagai permen fungsional.
Penggunaan pada saat mandi
Dapat menurunkan demam dengan menggunakan
pengaruh cooling

Blended cream
Campuran formula cream wajah
Dapat mencegah jerawat dan penyakit kulit
5. Golongan Fenol Ester
MINYAK PALA
Minyak pala

• Dihasilkan dari penyulingan biji dan fuli pala


• Bahan baku industri obat-obatan
• Digunakan pada pembuatan sabun dan parfum
• Komponen utamanya : myristicin (8.19%)

Daging buah pala


• Diolah menjadi manisan pala (kering atau basah)
Minyak Pala
• Cairan jernih (hampir tidak berwarna - kuningmuda)
• penyulingan serbuk biji dan fuli pala
• Mengandung unsur-unsur psikotropik (berkhayal, halusinasi)
• Daya bunuh yang hebat terhadap larva serangga
• Penyegar pasta gigi
• Pencampur aroma tembakau
• Mengandung : eugenol, iso-eugenol, terpineol, borneol, linalol,
geraniol, safrole, terpene, aldehide

Khasiat :
• mengatasi masalah sirkulasi darah, otot, persendian,
asam urat (gout), sakit dan nyeri otot, rematik,
kembung, salah pencernaan, lemah pencernaan, mual
• membantu melawan infeksi bakteri.
Mutu Minyak Pala (EOA)

No Karakteristik Syarat
1 Penampilan, warna Cairan bening atau kuning pucat
2 Bau Bau dan rasa khas pala
3 Berat jenis 25oC 0.880-0.930
4 Putaran optik 2o-30o
5 Indeks refraksi 25oC 1.4740-1.4880
6 Kelarutan dalam alkohol 80% Larut dalam 3 volume
Teknologi proses produksi minyak pala

Pohon pala

Pemanenan biji dan fuli

Penghalusan biji, pencampuran


dengan fuli

Penyulingan

Pemisahan minyak

Minyak
pala
Pemanenan dilakukan terhadap buah yang hampir tua
Ditandai dengan biji keras, warna coklat tua, fuli merah muda

Buah pala siap panen

Penghancuran biji dengan ditumbuk, dihancurkan secara mekanik


Penyulingan 2 cara :
1. Penyulingan uap
2. Penyulingan air dan uap
Aplikasi Minyak Pala

Body scrub Cream mata

Minyak pala
untuk obat
MINYAK JAHE
Jahe Tanaman terna berbatang semu, tumbuh
berumpun, tinggi 30 cm – 1m, tegak, tidak
bercabang, tersusun atas lembaran
pelepah daun, berbentuk bulat, berwarna
hijau pucat dengan warna pangkal batang
kemerahan
Jahe
(Zingiber officinale Roxb )

Bagian tanaman yang digunakan untuk


bahan industri yaitu rimpangnya

3 jenis jahe :
Jahe putih besar (gajah)
Digunakan oleh industri makanan (permen, jahe instan, sirup)
Jahe putih kecil (emprit)
Jahe merah (sunti)
• Kandungan m.atsiri tinggi
• Dipakai untuk pengobatan
• Lebih pedas

Jahe merah Jahe gajah


Jahe mengandung sejumlah kecil minyak volatil
dan fixed oil yang mengandung zat resin yang
pedas, 40—60% pati, 9% protein, beberapa
jenis mineral dan vitamin

Kandungan minyak atsiri : 1.7-3.8%

Minyak Jahe
 Hasil penyulingan dan destilasi rimpang jahe
 Memiliki bau harum, tapi rasa tidak pedas
 Komponen utama : seskuiterpen-zingiberen
 Kandungan lainnya :  dan β felandren, d-kamfen, asetil
heptenon, n-desil aldehid, n-nonil aldehid, borneol, sineol,
linalol, sitral dan sesquiterpen alkohol
Patokan mutu Ginger Oil (EOA)

No Karakteristik Syarat
1 Penampilan, warna Cairan kuning muda sampai kuning
2 Berat jenis 25oC 0.871-0.882
3 Putaran optik -28o-(-45o)
4 Indeks refraksi 20oC 1.4880-1.4940
5 Bilangan penyabunan Tidak lebih dari 20
6 Kelarutan dalam alkohol Larut dengan kekeruhan
Teknologi Proses
Jenis penyulingan :
Tanaman Jahe
• Penyulingan uap

Pemanenan rimpang • Penyulingan air

Penyortiran, pencucian, pengirisan,


pengeringan

Penghalusan irisan jahe kering

Penyulingan / ekstraksi pelarut

Ginger oil
Aplikasi Minyak Jahe
Khasiat Minyak Jahe :
mengurangi gejala flu, pilek, batuk, masuk angin, pegal-pegal,
sebagai penyegar badan, serta berkhasiat sebagai obat kuat

Industri Pengguna MInyak Jahe :

• Industri minuman

• Industri penyedap

• Farmasi

• Industri wewangian
Aromaterapi minyak jahe Massage Oil Jahe

Ginger Body Smoothing


Ginger Oil Permen Jahe
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai