0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Teks tersebut membahas tentang sejarah seni sebagai kategori penulisan sejarah yang memanfaatkan sumber visual. Rekonstruksi sejarah seni dapat dilakukan dengan menggunakan sumber visual sebagai sumber utama dan metode penelitian visual. Hal ini akan menghasilkan karya sejarah seni yang kaya akan fakta visual.
Teks tersebut membahas tentang sejarah seni sebagai kategori penulisan sejarah yang memanfaatkan sumber visual. Rekonstruksi sejarah seni dapat dilakukan dengan menggunakan sumber visual sebagai sumber utama dan metode penelitian visual. Hal ini akan menghasilkan karya sejarah seni yang kaya akan fakta visual.
Teks tersebut membahas tentang sejarah seni sebagai kategori penulisan sejarah yang memanfaatkan sumber visual. Rekonstruksi sejarah seni dapat dilakukan dengan menggunakan sumber visual sebagai sumber utama dan metode penelitian visual. Hal ini akan menghasilkan karya sejarah seni yang kaya akan fakta visual.
Sejarah Sebagai Seni Sejarah seni adalah sebuah kategori penulisan sejarah yang kaya dengan objek penelitian. Hal ini seiring dengan luasnya ruang lingkup definisi seni. Dalam perkembangan terbaru, karya sejarah seni lebih mudah ditemukan dalam bentuk karya ilmiah di universitas, baik tulisan skripsi, tesis, atau disertasi. Dalam mencermati perkembangan yang menggembirakan tersebut, diperlukan upaya- upaya untuk membuat karya sejarah seni yang lebih berkualitas dan lebih menarik untuk dinikmati.Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan merekonstruksi sejarah seni dalam konstruk sejarah visual. Rekonstruksi sejarah seni dalam konstruk sejarah visual memerlukan penggunaan sumber visual sebagai sumber utama penulisan sejarah dan metode penelitian visual sebagai metode yang dipilih. Dengan menggunakan metode ini, sejarah seni yang dihasilkan menjadi kaya akan fakta visual, baik gambar-gambar bergerak maupun gambar-gambar statis. Pengertian Sejarah Sebagai seni Sejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu kemampuan menulis yang baik dan juga menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Jadi, sebenarnya istilah ini sangatlah melekat dalam diri seorang yang berprofesi seni sejarawan karena mereka sering kali menceritakan kisah-kisah sejarah. Dengan demikian, karya sejarah seni lebih banyak lahir dalam bentuk konvensional, sebagaimana yang dapat dilihat dewasa ini, yakni karya sejarah yang secara substansial didominasi oleh deskripsi atau narasi yang bersifat tertulis. Padahal, kenyataan memperlihatkan bahwa sumber-sumber yang dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah seni tidak hanya berupa sumber tertulis. Namun juga, sumber benda, sumber lisan, dan sumber visual, bahkan keberadaan sumber visual semakin hari tampak semakin mendominasi sumber sejarah untuk kepentingan rekonstruksi sejarah, termasuk di dalamnya sejarah seni. Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Seni Sejarah sebagai seni adalah kemampuan seorang sejarawan dalam menulis yang memiliki beberapa ciri. Perlu kalian ketahui bahwa ada empat ciri yang terdapat dalam sejarah sebagai seni. Apa sajakah itu? 1. Intuisi, yaitu kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung mengenai sebuah topik yang diteliti. 2. Emosi, yaitu luapan perasaan yang berkembang dan masuk ke dalam penulisan tersebut. 3. Gaya bahasa, yaitu cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. 4. Imajinasi yaitu saya pikiran untuk mengembangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Contoh Sejarah Sebagai Seni 1.Tarian Tradisional Contoh pertama sejarah sebagai seni adalah tarian tradisional. Jika kita amati secara teliti, nilai yang terkandung dalam tarian tradisional atau tarian adat tidak hanya sebagai hiburan atau kesenian saja, tetapi ada unsur sejarah di dalamnya. Dalam tarian tradisional yang biasa kita lihat, terkandung unsur-unsur emosi, imajinasi, intuisi dan gaya bahasa.