Anda di halaman 1dari 32

Ergonomik

Zaenal Abidin, S.Kep., Ns., M.Kep


Definisi

• •Ergonomi atau ergonomics berasal dari bahasa


Yunani,yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang
berarti hukum. Ergonomi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaannya,atau ergonomi juga dapat diartikan sebagai
suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya,yaitu
dengan memperhatikan sifat, kemampuan serta
keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja.
• •Istilah ergonomi lebih populer digunakan oleh beberapa
negara Eropa Barat. Di Amerika istilah ini lebih dikenal
sebagai Human Factors Engineering atau Human
Engineering.(Sritomo Wignjosoebroto,2000).
Tujuan ergonomi kerja

• Tercapainya keserasian antara pekerja


denganpekerjaannya dansebaliknya
• Dapat terhindar dari PAK dan kecelakaan kerja
• Menciptakan kenyamanan kerja
Faktor Risiko ergonomi kerja
1.Gerakanberulang
2.Bebanberat
3.Sikap tubuh yang janggal/postur kaku
4.Beban statis (diam dlam satu pososi beban)
5.Tekanan langsung pada satu bagian tubuh
6.Peralatan yang tidak sesuai
7.Suhu ekstrim
8.Organisasi kerja yg tdk baik
Jam istirahat
Kerja monoton
Beban kerja belebihan
Prosedur kerja tdk standar
Cara kerja tidak aman
9.Rancangan tempat kerja yang tidak memadai
Gejala yg timbul
akibatmasalahergonomi
• Gangguan gerakan otot (work-related Musculosceletal
Disorder)
• Gangguan gerak
• Kaku otot
• Gangguan sendi
• Gangguan saraf
• Low back pain
• Keluhan mata
• Mata lelah akibat kurang penerangan, lama lihat LCD
TIPS KERJA YANGERGONOMIS

• Persendian pada posisi netral


• Hindarkan membungkuk
• Mendekatkan pekerjaan pada tubuh pekerja
• Hindarkan perputaran tulang belakang
• Hindarkan pergerakan & kekuatan mendadak
• Hindarkan Posisi dan pergerakan sama dlm waktu lama
• Cegah kelelahan otot (otot besar/kecil)
• Istirahat pendek & sering, lebih baik dpd sekali & lama
• Hindari posisi tubuh tidak normal
• Hindari gerakan extensi tetap lengan, baik ke depan
maupun ke samping
• Kerja statis dikurangi seminimal mungkin
• Kursi
1.Ukuran kursi harus sesuai dengan ukuran
karyawan yang menggunakan.
2.Pilih kursi kerja sesuai dengan jenis tugas
pekerjaan.
3.Secara umum, ukuran kursi adalah sebagai
berikut (dalam cm):
4.Kursi harus stabil, memiliki lima kaki, baik
beroda maupun tidak beroda.
5.Sandaran kursi harus menyangga
lengkungan pinggang(kemiringan fleksibel).
• Prinsip pengangkatan
• •Grasp : menggenggam
• •Open stance : berdiri terbuka
• •Bend knees : menekuk lutut
• •Back straight : punggung lurus
• •Lift using legs : mengangkat menggunakan kaki
• •Elbows tucked in : siku disingsingkan ke dalam
Mengangkatsecaramanual
Bagaimana cara mengangkat yang
betul?
Cara Mengangkat Yg Ergonomis

• Mula-2 berjongkok untuk mencari posisi seimbang dg kaki setengah


terbuka, merapatkan badan ke arah benda,
padasaatbendaakanterangkatpunggungharuslurus,
dagudiangkatagar
kepaladanbadantidakcenderungmembungkuk/sedapatmungkintega
klurus
• b)Langkahmengangkat,
pegangantanganharuskuatdanmengerahkantenagaygditanggungole
htulangdanotot, tegakandanluruskankaki,
makaterangkatlahbendatsb.
• c) Langkahterakhir, meluruskanbadanbagianatassehinggalurusdg
kaki dansedapatmungkintegaklurusdg lantai
Planning Patient Lifts

• Dapatkan bantuan jika diperlukan


• –Lakukanperegangan
• –Pilih metode dan peralatan yang akan Anda
gunakan
• –Kunci tempat tidur atau kursi
• –Tentukan rute Anda
• –Jelaskan rencana padapasien
POSTURES TO BE AVOIDED
STOOPING TWISTING

HOLDING LOADS AWAY


FROM THE BODY

OVER-REACHING
STOOPING Vs STRAIGHT LIFT

X √
AVOID STOOPING&TWISTING
Lifting Patients Safely
• Membantu pasien duduk di tempat tidur :
• 1)Pindahkan pasien ke sisi Anda di tempat tidur ;
• 2)Berdiri dengan kaki melebar , punggung lurus , dan
lutut ditekuk ;
• 3)Dengan satu tangan di bawah punggung pasien ,
pegang bahu jauh ;
• 4)Letakkan tangan Anda yang lain di lutut jauh pasien ;
• 5)Dan kemudian , berporos pada bola kaki Anda dan
perlahan-lahan ayunan pasien tegak di tepi tempat
tidur.
• Untuk membantu pasien berdiri :
1)Tempatkan kaki pasien dengan kuat pada lantai ;
2)Berdiri dengan kaki Anda melebar, punggung lurus ,
dan lutut ditekuk ;
3)Tempatkan kaki Anda pada sisi kaki pasien ;
4)Tempatkan tangan pasien pada pinggang Anda ;
5)Masukan lengan anda di bawah lengan pasien dan
pegang erat tangan anda di belakang punggung
pasien ;
6)Dan kemudian , tahan pasien dan geser berat badan
Anda ke belakang untuk menarik pasien berdiri.
• Lakukan Persiapan
• –Bantu pasien untuk posisi duduk di tempat tidur. Siapkan kursi
roda pada posisi 45o thd tempat tidur.
• –Pasang sabuk pemindah bila perlu.
• –Pastikan pasien menggunakan alas kaki yg stabil dan tidak licin
• –Regangkan kedua kaki anda
• –Fleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan lutut anda dengan
lutut pasien
• –Gengam sabuk pemindah darti bawah, atau rangkul aksila pasien
dan tempatkan tangan anda di skapula pasien.
• –Angkat pasien pada hitungan ke tiga sambil meluruskan panggul
dan tungakai anda, dengan tetap mempertahankan lutut agak
• Pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau paralisis dengan
lutut.
• Tumpukan pada kaki yg jauh dari kursi utk menyokong
• Instruksikan pasien untuk menggunakan lengan yg memegang kursi
utk menyokong.
• Fleksikan panggul dan lutut anda sambil menurunkan pasien ke
kursi.
• Kaji pasien untuk kesejajaran yg tepat utk posisi duduk.
• Posisikan pasien pada posisi yg aman.
• Observasi pasien untuk menentukan respon thd pemindahan.
• Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
• KLASIFIKASI KEBAKARAN
• adalahpenggolongan kebakaran terutama
berdasarkan bahan yg terbakar & bahaya yg
terkandung dalam kebakaran tersebut
KLASIFIKASI KEBAKARAN
• INDONESIA
• •Klas A : padat bukan logam
• •Klas B : Cair atau gas bisa terbakar
• •Klas C : Instalasi listrik bertegangan
• •Klas D : l o g a m
Media pemadam A I R

• Pancaran air untuk pemadaman


• 1.Pancaran utuh (solid stream)
• 2.Pancaran lurus (straight stream)
• 3.Pancaran tirai (spray steam)
• 4.Pancaran kabut (fog stream)
• 5.Pancaran embun (mist atau atomizing
stream)
MEDIA PEMADAM A I R
BAHAYA AIR DALAM PEMADAMAN
1.Asfixia dalam ruang tertutup
2.Penghantar listrik
3.Slop over
4.Boil over

CARA AIR MEMADAMKAN API


1.Pendinginan
2.Penyelimutan
3.Tidak bisa untuk zat pelarut
MEDIA PEMADAM BUSA

adalah kumpulan massa cair berbentuk gelembung-


gelembung berisi gas atau udara yang mampu
mengapung diatas zat cair dan mengalir diatas
permukaan zat padat
CARA BUSA MEMADAMKAN API
1.Penyelimutan
2.Mencegah penguapan
3.Pendinginan
4.Melokalisasi api
5.Busa berfluor : mencegah nyala ulang
Media Pemadam P A S I R

• untuk menutup tumpahan


• mencegah kebakaran
• untuk kebakaran kecil
KEKURANGAN:
• Berat
• Sulit mengalir
• Kotor
• Menimbulkan karat
Media Pemadam TEPUNG KIMIA

• Ukuran butiran kecil & seragam


• Mudah mengalir
• Ringan
• Mudah terpancar
• Tidak menyerap air
• Tidak menimbulkan karat
• Metode Pemadaman
-Penyelimutan,
-Pendinginan
-Memutus rantai reaksi api
KARBON DIOKSIDA (CO2)

• Ciriumum:
• ✼Tidakterbakar
• ✼Tidakbereaksidenganbahanlain
• ✼Memancarkarenakekuatannyasendiri
• ✼Penetrasikeseluruharea
• ✼Mudahmenyebar
• ✼Bukanpenghantarlistrik
• ✼Bersih
• ✼Beratuap1½ x udara
• KELEMAHAN :

• Jangkauan pancaran pendek


• Tidak tahan terhadap panastinggikebakaran
• Tidak efektif untuk kebakaranKlas A
• Tidak efektif untuk di ruang terbuka.
Ketentuan penempatan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR)
• 1)Jarak tempuh penempatan alat pemadam api ringan dari
setiap tempat atau titik dalam bangunan rumah sakit harus
tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) meter.
• 2)Setiap ruangan tertutup dalam bangunan rumah sakit
dengan luas tidak lebih dari 250 m2, harus dilengkapi
dengan sekurang-kurangnya sebuah alat pemadam api
ringan berukuran minimal 2 kg sesuai klasifikasi isi ruangan,
• 3)Setiap luas tempat parkir yang luasnya tidak melebihi 270
m2 harus ditempatkan minimal dua buah alat pemadam
api ringan kimia berukuran minimal 2 kg, yang ditempatkan
antara tempat parkir kendaraan dan gedung, pada tempat
yang mudah dilihat dan dicapai.
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai