Anda di halaman 1dari 49

KLASIFIKASI TANAMAN

• Taksonomi berasal dari kata taxis atau taxon yang


berarti susunan, penyusunan, penataan dan nomos
berarti hukum
• Taksonomi juga disamakan artinya dengan sistematika
yang berarti adalah ilmu pengetahuan yang mencakup
identifikasi, klasifikasi objek dan tatanama
• Klasifikasi yaitu penempatan tumbuhan kedalam
takson-takson tertentu yang sesuai dengan sistem tata
nama
• Klasifikasi itu pada hakikatnya adalah mencari
keseragaman (kesamaan ciri-ciri atau sifat-sifat tt)
dalam keanekaragaman.
Klasifikasi Tumbuhan
• Bertujuan untuk
- pengenalan tumbuh-tumbuhan baik yang hidup
sekarang maupun yang hidup dimasa silam
- Untuk mengetahui gambaran kekerabatan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain
- Untuk memenuhi kebutuhan praktis berupa ikhtisar
ringkas dunia tumbuh-tumbuhan
Ex penggolongan kelas dikotiledone dengan
monokotiledone
Ex tetua jagung dan gandum
Tassel yang memproduksi pollen pada teosinte
dan jagung modern
TEOSINTE JAGUNG MODERN
Susunan biji teosinte yang terbungkus oleh glume dan cupule.

Susunan biji Tunicate dimana biji hanya terbungkus oleh glume tanpa
cupule .

Seleksi dilakukan oleh petani Columbia untuk mengurangi


ukuran glume tunicate sehingga menghasilkan tongkol dengan
banyak barisan biji yang dapat dimakan yaitu pod corn
SEJARAH TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Zaman purbakala berdasarkan sistem manfaat ex tumbuhan penghasil
bahan pangan, sandang, obat
2. Pertengahan (abad 17)/periode sistem habitus
a. Pileneus Theoprastus 370 – 285 SM (Yunani Kuno) mrpkn bapak ilmu
botani yang membedakan tumbuhan berdasarkan
- bentuk dan struktur (habitus): pohon, perdu, semak, memanjat, terna
- umur : annual, binual dan perenial
- bentuk bunga ex daun mahkota bebas dan berlekatan
b. C Bauhin 1550 – 1624, Herbalis 1470 – 1670 orang pertama yang
memprakarsai nama ganda bagi tumbuhan dan telah membedakan
kategori marga dan jenis tetapi tetap menggunakan bentuk dan
struktur /perawakan/habitus
c. Herbalis klasifikasi tumbuhan berbiji, pertumbuhannya, penyebaran dan
lingkungannya
3. Periode sistem Numerik adalah sistem klasifikasi yang bersandar
pada cara penalaran yang murni artifisial bukan bentuk dan struktur,
semata-mata dirancang sebagai sarana pembantu dalam identifikasi
tumbuhan
a. Carrolus Linnaeus membagi tumbuhan berdasarkan pada sistem
seksual
- Berkembang biak dengan non biji (Cryptogamae)
- Berkembang biak dengan biji (Phanerogamae) : kesamaan jumlah
alat kelamin
4. Sistem Alam sekarang dikategorikan dalam takson divisi
- Schizophyta ex bakteri, ganggang biru.
- Thallophyta
- Bryophyta
- Pteridophyta
- Spermatophyta
5. Sistem Filogenetik adalah pembagian
tumbuhan berdasarkan perkembangan
individu dari sel telur – dewasa, dari bentuk
asal yang amat sederhana – paling rumit (teori
revolusi)
6. Sistem Klasifikasi Kontemporer/taksonomi
numerik memanfaatkan bantuan peralatan
canggih yaitu komputer untuk menghitung
besarnya kemiripan atau kesamaan setelah
diberikan score untuk derajat kemiripan setiap
ciri yang dilibatkan ex dendogram
KB1
KB3
BG3
LS3
BB2
LS5
BG5
TB2
TB4
LS1
KB5
HLB2
HLB4
BG1
BB4
KP3
KP6
KP9
SG2
SM1
SM3
SM5
SG4
BG4
BB3
BB1
SG1
TB1
TB3
LS2
BB5
LS4
TB5
SM4
KP4
KP8
SG3
SM2
SG5
HLB1
HLB3
HLB5
BG2
KB2
KB4
0.20 0.31 0.42 0.52 0.63
Coefficient
Taksonomi/Sistematika berdasarkan pada
Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (KITT)
Digunakan dalam buku Taksonomi Gembong
Menurut KITT, takson adalah sebutan untuk setiap unit
(golongan) taksonomi tingkat yang manapun.
Ada 7 tingkat takson yang utama dari atas ke bawah :
1. Dunia/kerajaan (kingdom) 6.Marga (genus)
2. Divisi (divisio) 7. Jenis (spesies)
3. Kelas (classes)
4. Bangsa (ordo)
5. Suku (famili)
Dibawah takson spesies ada yang menggunakan anak jenis,
varietas dan forma
. Taksonomi/Sistematika berdasarkan pada Kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan (KITT)

 Kingdom Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


 Divisio Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
 Sub-divisio
Sub Divisi: Angiospermae
 Class / Klas Kelas: Dikotiledone
 Sub-class / Sub-klass Sub Kelas: sympetalae
 Ordo / bangsa Ordo: Solanales
 Sub-ordo / sub-bangsa Famili: Solanaceae (suku terung-
 Familia / suku terungan)
Genus: Capsicum
 Genus / marga
Spesies: Capsicum annum L.
 Species / jenis
 varietas Solanum tuberosum
Tumbuhan Tingkat tinggi vs
Tumbuhan Tingkat Rendah

• Apa itu tumbuhan tingkat tinggi /tingkat


rendah?
contoh tumbuhan tingkat tinggi : Mangifera
indica
Contoh tumbuhan tingkat rendah : jamur
• Apa saja bagian tumbuhan tingkat tinggi?
Divisi tumbuhan-tumbuhan
Mempunyai ciri morfologi atau organ yang sama atau mempunyai cara
reproduksi yang sama
 Divisi Schizophyta yaitu tumbuhan yang berkembang biak dengan
membelah diri : bakteri dan ganggang biru
Ciri – terdiri atas satu sel, protoplasma belum terdiferensiasi
dengan jelas, inti belum tampak nyata, plastid belum
terdiferensiasi sempurna.
 Divisi Thallophyta yaitu tumbuhan yang belum dapat dibedakan
antara akar batang dan daun sehingga disebut tubuhnya berbentuk
talus. Terdiri atas 3 sub divisi yaitu ganggang, cendawan atau
jamur dan lumut kerak
 Divisi Bryophyta yaitu punya organ peresap/pelekat berupa rhizoid
dan umumnya mempunyai warna tubuh hijau ex lumut daun/sejati
 Divisi Pteridophyta : telah dapat dibedakan antara akar batang dan
daun (kormus), belum menghasilkan biji, berkembang biak dengan
spora ex paku-pakuan untuk tanaman hias, media anggrek, bahan
kerajinan tangan
LUMUT KERAK LUMUT DAUN
PTERIDOPHYTA

• Daun tumbuhan paku terdiri atas dua macam. Daun yang


berukuran kecil dan bersisik yang disebut mikrofil. Sementara,
daun yang berukuran besar, dinamakan makrofil. Inilah
karakteristik dari tumbuhan paku. 
• Daun merupakan tempat pembentukan sporangium dan spora.
Sporangium tersebut kadang-kadang juga terbentuk dalam ketiak
daun, dan hanya pada beberapa paku dengan tingkat
perkembangan yang rendah sporangium langsung terbentuk pada
ujung tunas. Kumpulan sporangium pada daun disebut sorus, dan
daun tersebut disebut sporofil. Daun selain sporofil adalah daun
yang berfungsi untuk fotosintesis dan disebut daun tropofil.
Sporofil seringkali terkumpul menjadi organ khusus yang
terletak di ujung batang atau cabang, disebut strobilus.
PROTALIUM
pada beberapa anggota pteridophyta

PAKU EKOR KUDA

Cyathea lurida /paku


Psilotum nudum
tiang
• pada tumbuhan paku juga terjadi siklus hidup atau pergiliran dua keturunan, yaitu
keturunan gametofit dan sporofit.
• Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium atau protalus. Protalium ini
hanya berumur beberapa minggu. Bentuk protalium ini seperti jantung, warnanya
hijau, dan melekat pada tempat tumbuhnya dengan rizoid. Pada protalium ini
terdapat anteridium dan arkegonium yang masing-masing merupakan penghasil sel
jantan dan sel betina yang dalam perkembangan selanjutnya akan bertemu dan
melebur menghasilkan zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku.
Tumbuhan paku inilah yang merupakan keturunan yang diploid, yaitu sporofit. Di
dalam siklus hidup tumbuhan paku sporofit adalah generasi yang dominan.
• Selanjutnya, pada keturunan sporofit, tumbuhan paku akan menghasilkan spora.
Dan kemudian spora tersebut akan tumbuh menjadi protalium, demikian
seterusnya siklus hidup berlanjut.
 DIVISI SPERMATOPHYTA
(TUMBUHAN BIJI)
a. Sub-divisi : Gymnospermae (berbiji
terbuka/telanjang) karena bakal biji
tidak ditutupi oleh bakal buah/daun
buah. Hiasan bunga tidak ada atau
tereduksi ex pinus, damar, gnetum
gnemon.
Biji dari Gnetum gnemon diselubungi
oleh selaput luar yang keras yang
disebut integumen luar dan selaput
dalam yang disebut integument dalam
dan juga diselubungi oleh tenda bunga
(perigonium) yang berdaging dan
akhirnya berwarna merah jika bijinya
telah masak.
 Pada gymnospermae struktur reproduksi terdapat pada
kerucut (strobilus)
 Manfaat: tanaman hias, bahan makanan, kayu, bahan
kertas, terpentin.

b. Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)


Klass : Monocotyledon
Klass : Dicotyledon
Karakteristik
Berkembang biak dengan biji
Biji dilindungi jaringan buah
Struktur reproduksi terdapat pada bunga

Manfaat: bahan pangan, sandang, papan, tanaman


hias, obat
.
GYMNOSPERMAE
Perbedaan reproduksi angiospermae dengan gymnospermae adalah :
a. Alat reproduksi  ;  Pada Angiospermae, terdapat dalam bunga yang
sesungguhnya sedangkan gymnosperma, berupa runjung atau konus.
b.Penyerbukan ;  Pada angiospermae, serbuk sari jatuh tepat di kepala
putik sedangkan gymnospermae serbuk sari jatuh ditetes penyerbukan
pada bakal biji.
c. Jarak waktu penyerbukan ; pada angiospermae jarak waktu antara
penyerbukan dengan pembuahan relatif  pendek sedangkan
gymnospermae jarak waktunya sangat panjang.
d. Pembuahan ; pada angiospermae terjadi dua kali pembuahan yang
menghasilkan zigat dan endosperm sehingga disebut pembuahan ganda
sedangkan gymnospermae hanya mengalami satu kali pembuahan yang
menghasilkan zigot sehingga disebut pembuahan tunggal
Anak kelas dikotiledone
1. Apetalae dimana tidak terdapat hiasan
bunga kalaupun ada hanya tunggal.
Hiasan bunga yang tunggal itu biasanya
menyerupai kelopak jarang
menyerupai mahkota ex nangka
2. Dialypetalae dimana bunga punya
kelopak dan daun-daun mahkota yang
bebas satu dari yang lain ex kubis
bunga, mawar
3. Sympetale dimana bunga punya
kelopak dan daun –daun mahkota yang
berlekatan satu sama lain ex cabai
Klasifikasi ilmiah jagung dengan gandum

• Kingdom: Plantae
• Divisio: Spermatophyta
• Sub divisi : Angiospermae
• Class : Monocotyledone
• Ordo: Poales
• Famili: Poaceae (Graminae)
• Genus: Zea …………………………………..Triticum
• Spesies: Zea mays (jagung)……….T. aestium (gandum
roti)
Contoh taksonomi
• Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
• Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
• Sub Divisi: Angiospermae
• Kelas: Dikotiledone
• Sub Kelas: sympetalae
• Ordo/bangsa: Solanales
• Famili/suku: Solanaceae (suku terung-terungan)
• Genus/marga: Capsicum
• Spesies: Capsicum annum , capsicum frutescens
• Varietas dari capsicum annum : lottan bar, kopay,
rattan
MORFOLOGI
• Merupakan tanaman
semusim dengan akar
tunggang dan dengan
banyak akar samping yang
dangkal.
• Tinggi batang umumnya 50
-90 cm, bahkan sampai 2
mtidak berbulu, berkayu
dan bercabang banyak.
• Daun lonjong sampai bulat
panjang dengan ujung
meruncing.
• Bunga berbentuk terompet
• Bunga tanaman cabai termasuk
bunga sempurna dan bunga
lengkap + tangkai, dasar,
kelopak bunga
• Letak bunga menggantung pada
ketiak daun , mahkota 5 – 6
helai warna umumnya putih,
ada juga ungu
• Bunga hermaprodit yang
memiliki 5 benang sari dan satu
kepala putik
• Warna kepala putik kuning
kehijauan
• Kepala sari berwarna biru atau
ungu
MONOKOTILEDONE
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  Sub Divisi: Angiospermae dulu disebut magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
  Kelas: berkeping satu / monokotil)
  Sub Kelas: Liliidae
  Ordo: Liliales
  Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
  Genus: Allium
  Spesies: Allium sativum L dan Alium ascolonicum
B. TATANAMA TUMBUHAN
• Tatanama Tumbuhan :

• Setiap jenis tumbuhan memiliki :


1.Nama lokal
2.Nama perdagangan
3.Nama ilmiah

Nama ilmiah diatur oleh : Kode Internasional


Tata nama Tumbuhan (International Code of
Botanical Numenclature)
Perbandingan Nama Lokal dan Nama Ilmiah

• Nama Lokal : • Nama Ilmiah :

1. Tdk mengikuti 1. Diatur oleh KITT


ketentuan manapun
2. Dlm bhs.setmpat 2. Dlm bhs.Latin atau yg
3. e diperlakukan sbg
bhs.Latin
4. Berlaku lokal 3. Berlaku internasional
5. Mudah dilafalkan 4. Relatif sukar dilafalkan
6. Tdk jelas utk kategori 5. Utk kategori takson
takson yg mana tertentu
7. Satu takson dpt
memiliki lebih dari satu 6. Utk setiap takson hanya
nama ada satu nama yg benar
(“correct”)
Contoh nama lokal:
• Kayu arang
• Sono keling
• Cemara laut
• Meranti rawa

mengandung informasi penting

Contoh nama perdagangan:


• Meranti (marga Shorea)
• Kamper (marga Dryobalanops)
• Mahoni (marga Swietenia)
• Jati (Tectona grandis)
Tatanama takson menurut tingkatannya
Kategori akhiran Contoh

Divisio - phyta Spermatophyta


Sub-divisio - phytina Angiospermae
Classis - deae Dicotyledoneae
Sub-classis - idea
Monochlamydeae/apetalae
Ordo - ales Rosales
Sub-ordo - ineae
Familia - aceae Fabaceae
Sub-familia - oideae Mimosoideae
Genus -- Capsicum
Species -- Capsicum annun
Mangifera indica
Nama Suku/famili
• Dibentuk dari nama salah satu marganya (marga
tipe) dan ditambah akhiran –aceae
• Misal:- Meliaceae (dari nama marga Melia)
- Dipterocarpaceae (dari marga Dipterocarpus)
- Anacardiaceae (dari marga Anacardium)

Nama Marga/genus
Dibentuk dari sumber mana saja, bebas menurut
kehendak si pencipta nama

- dari nama orang:


> Alstonia (dari nama C. Alston)
> Caesalpinia (dari nama Caesalpino)
- dari nama lokal:
• Durio (dari durian)
• Canarium (dari kenari)
• Sindora (dari sindur)

- dari sifat morfologi :


> Pterocarpus (pteros= sayap, carpus = buah)
> Dipterocarpus (di = dua)
Nama jenis (spesies)
• Suatu kombinasi ganda yang terdiri atas nama
marga yg diikuti oleh penunjuk jenis
• Dikenal juga dg. Sistem Binomial
• Contoh :
> Tectona grandis
> Gmelina arborea

nama marga penunjuk jenis

Penunjuk jenis, harus:


- Tdk boleh sama dgn nama marganya
- Disatukan atau diberi tanda hubung bila terdiri dari dua
suku kata, contoh : Hibiscus rosasinensis, atau
- Hibiscus rosa-sinensis
Sumber penunjuk jenis
> Nama tempat/pulau:
- Shorea javanica - mangga indica
- Aleurites moluccana - Agathis borneensis

> Nama lokal :


- Stelechocarpus burahol
- Carica papaya

 Sifat morfologi :
- Diospyros cauliflora - Mallotus oblongifolia
- Casuarina equisetifolia - Acacia auriculiformis

 Tempat tumbuh (habitat):


- Ficus montana - Heritiera littoralis
- Madhuca vulcanica
Manfaat Sistem Binomial:

Penulisan dan penyebutan nama jenis/spesies


menjadi mudah dan sederhana, sehingga
komunikasi lebih efektif.

Contoh: pada awal abad ke 17 Caspar Bauhin


(botanist Swiss) memberi nama ilmiah utk tomat
adalah : “ Solanum pemiferum fructo rotundo
striato molli” (Tbh-an Solanum (terung) yg berbuah lebat,
buahnya bulat beralur-alur dan lunak)

Dgn Sistem Binomial yg dikembangkan sejak


th.1753 oleh Carolus Linnaeus (botanist Swedia)
dlm bukunya Species Plantarum, nama tomat
menjadi “Solanum lycopersicum”
Kentang : solanum tuberosum
Hal.judul buku karya C.Linnaeus
Nama author (nama pengarang):

hendaknya dicantumkan dibelakang nama jenis,


terutama dalam karya ilmiah. Nama author tsb
dapat disingkat, kecuali bila sangat pendek.

Misal :
- Tusam (Pinus merkusii Jungh. et De Vriese)
- Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Brassica oleracea adalah kubis ditambah var


botrytis artinya kubis bunga dan Brassica
oleracea var capittata artinya kubis daun/lobak
Revisi (Perubahan) Nama Jenis
Sebagai upaya menemukan nama yg paling benar
(correct)

Misal:- nama ilmiah sengon:


Albizzia falcata Backer
Albizia falcataria Forsberg
Paraserianthes falcataria (L.)Nielsen

- nama ilmiah cengkeh:


Eugenia aromatica (L.)Baill.
Eugenia caryophyllus (Spreng.)Bullock & Harrison

Syzygium aromaticum (L.)Merr. & Perry


Kuliah Minggu ke-5

C. IDENTIFIKASI TUMBUHAN

)
C.Identifikasi Tumbuhan
(Determinasi, Pengenalan)

Penentuan nama tbh-an serta


penempatannya secara benar di dlm sistem
klasifikasi tbh-an.

Dua macam identifikasi :


1. Thdp.tbh-an yg belum dikenal di dlm dunia ilmu
pengetahuan (belum memiliki nama ilmiah)
2. Thdp.tbh-an yg sudah dikenal dlm dunia ilmu
pengetahuan(namun kita belum tahu namanya)
Teknik identifikasi:

1. Bertanya langsung kepada ahlinya


2. Mencocokkan dengan herbarium
3. Mencocokkan dengan uraian dan gambar
dalam buku flora atau monografi
4. Menggunakan kunci identifikasi
Beberapa pengertian:
• Herbarium:
- Bagian tbh-an atau spesimen yg diawetkan
- Tempat penyimpanan spesimen yg telah
diawetkan

Herbarium Bogoriense, Cibinong

Herbarium
Buku Flora:
Menguraikan flora suatu wilayah/kawasan
Misal: -Flora of Java I – III (1948)
by Backer & Van den Brink
-Flora of Cibodas
-Flora Malesiana

Monografi:
Menguraikan flora suatu takson tertentu
Misal: - Larissey, M.M.1940. Monograph of
Genus Baptisia
- Monograph of Dipterocarpaceae

Untuk keperluan identifikasi, spesiemen yang kita


bawa dari lapangan harus dikeringkan terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai