Anda di halaman 1dari 28

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

KANTOR REGIONAL VI BKN MEDAN


JL. TB. SIMATUPANG 124 MEDAN
Dasat Hukum
Penyelesaian Kasus
Kepegawaian
1. Psl 88 (1.c) UU 5/14, PP.4/66.
2. Psl 87(2,3,4)UU 5/14, PP.32/79.
3. Psl 87(4.c)UU 5/14, PP.37/2004.
FINAL —> P. TUN
DASAR
HUKUM
PEMBINAAN –> BAPEK –> PT. TUN

4. PP.53/2010
5. PP.10/1983 jo.45/1990
Psl 88 ( 1.c) UU 5/ 2014 Jo
PP. 4/ 1966.
(Perlakuan terhadap PNS
yg ditahan yg berwajib = Pemb.
Sementara).
Pasal 2 PP 4/66 menegaskan ;
Bahwa Setiap PNS yang DITAHAN YANG
BERWAJIB (Kepolisian / Kejaksaan/ KPK) karena
disangka melakukan tindak pidana , harus
diberhentikan sementara dari jabatan negeri
mulai saat penahanannya sampai dengan ada
keputusan hukum yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap (inkrah) atas tindak
pidananya.
 Yang dimaksud Pemberhentian sementara dari Jabatan Negeri
adalah Pemberhentian sementara dari tugas jabatan sebagai
PNS, dengan demikian apabila ybs menduduki Jabatan
Struktural/ fungsional , maka dengan sendirinya juga berhenti
sementara dari jabatan struktural/ fungsional tersebut.

 Yang dimaksud Penahanan, termasuk


tahanan rumah, tahanan kota, tahanan luar.

 Bahan bukti riil yang harus diperoleh sebelum


menerbitkan SK Pemberhentian sementara dari
Jabatan Negeri yaitu Surat Penahanan dari
Kepolisian / Kejaksaan/ KPK.
 Besaran gaji selama Pemberhentian
Sementara ;

1. Apabila PPK yakin bahwa tuduhan yang


dituduhkan yang berwajib dalam surat
penahanannya kemungkinan benar, maka gaji
bibayarkan 50 % dari gaji pokok PNS

2. Apabila PPK meragukan kebenaran


tuduhan yang dituduhkan yang berwajib
dalam surat penahanannya, maka gaji
bibayarkan 75 % dari gaji pokok PNS.
NB ;
 SK pemberhentian sementara tersebut
sudah pasti berlaku surut.

 Apabila pada saat diketahui kantor, ternyata ybs telah


berubah menjadi tahanan luar (wajib lapor) dan
perkaranya belum disidangkan, maka SK Pemberhentian
Sementara tetap harus ditetapkan.

 Apabila pada saat diketahui kantor, ternyata


perkaranya telah dalam persidangan pengadilan, maka
tdk perlu lagi ditetapkan SK Pemberhentian
Sementaranya, tetapi menunggu keputusan
Pengadilan, kecuali ybs masih tetap dalam tahanan.
 Apabila pada saat diketahui kantor, ternyata
perkaranya telah ada putusan pengadilan,
padahal sebelumnya ybs dilakukan
penahanan sementara oleh yang berwajib
sehingga seharusnya waktu itu harus
dilakukan pemberhentian sementara, maka
tdk perlu lagi ditetapkan SK Pemberhentian
Sementaranya, tetapi langsung diselesaikan
sesuai ketentuan Psl 87(2,3,4) UU 5/14) ,
PP.32/79
 Apabila kemudian keluar SP3, maka pemberhentiannya harus
dicabut dan diaktifkan kembali serta seluruh hak keuangan yang
tidak dibayarkan selama pemberhentian sementaranya dibayarkan
kembali.

 Apabila telah diputus pengadilan (incracth), maka;


a). Apabila tidak bersalah, maka SK pemberhentian
sementaranya dicabut, lalu diaktifkan kembali serta semua
hak-haknya dibayarkan kembali.

b). Apabila bersalah,maka SK pemberhentian sementaranya


dicabut, lalu ditindak lanjuti sesuai psl 87 ayat (2)(PDH /
PTDH) atau ayat (4) hurup b (PTDH) atau c (PTDH)
UU No 5 Thn 2014.

 Pencabutan SK Pemberhentian Sementara dan Pengaktipannya


kembali atau Pemberhentiannya sbg PNS atau Penjatuhan hukuman
Disiplin kepada ybs dapat di jadikan satu SK.
Format dan Redaksi
SK Pemberhentian Sementara dari Jab Negeri
atas dasar PP No. 4 / 1966.

Keputusan Mentri/Gub/Bup/Waliko ………..


Nomor……..
Mentri/Gub/Bupati/Walikota …………….
Menimbang : a. Bahwa berdasarkan surat Kepolisian / Kejaksaan/
KPK.......No…….. tgl……sdr ..…… Nip ……………. Golru ………… pns
pada …………………… telah ditahan sejak tanggal …………… karena
disangka melakukan tindak pidana kejahatan
berupa ……………………………………………………………
b. Bahwa sesuai ketentuan dalam pasal 88 ayat (1) c UU no. 5
Tahun 2014 dan pasal 2 PP no. 4 Tahun 1966, bahwa PNS yang
ditahan yang berwajib karena disangka melakukan tindak pidana
kejahatan harus diberhentikan sementara dari jabatan negeri
sejak penahanannya.
c. Bahwa pemberhentian sementara dari jabatan negeri sdr ………
dipandang perlu ditetapkan dengan surat keputusan Menteri/
Gubernur / Bupati /Walikota ………………..

Mengingat : a. UU ……………………………………………………………dst.

Memperhatikan : a. .………………………………………………………………dst

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberhentikan sementara dari jabatan negeri sdr. …………..
Nip. ……………. Pangkat. ………… golongan ruang …………. PNS
pada……………………… terhitung mulai tanggal ……………, karena
ditahan sementara oleh Kepolisian /Kejaksaan / KPK dengan
suratnya no. ………………tanggal …………..
Kedua : Selama pemberhentian sementara kepada yang bersangkutan
dibayarkan bagian gaji sebesar …………..( 50 % atau 75 % ) dari gaji
pokok terakhir dan tunjangan lain kecuali tunjangan jabatan dan
fasilitas lain yang ada hubungan dengan jabatannya.

Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat


keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

ASLI keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di …………………
Pada tanggal …………………
Mentri/ Gubernur/Bupati/Wali.......
ttd

Tembusan : 1. …………………………………
2. ………………………………….
Psl 87 ( 2,3,4 ) UU 5/ 2014 Jo.
PP. 32/ 1979
(Perlakuan thp PNS yg
dihukum Pengadilan)
Pasal 87 ayat (4) hurup b UU 5/14 jo Psl 9 PP 32/79
Setiap PNS yang telah dinyatakan pengadilan terbukti
melakukan tindak pidana berupa kejahatan Jabatan
sehingga dijatuhi hukuman pidana penjara, maka sejak
putusan pengadilan inchrah, PNS tersebut harus
Diberhentikan tidak dgn hormat (PTDH) sbg PNS.

Pasal 87 ayat (4) hurup d UU 5/14.


Setiap PNS yang telah dinyatakan pengadilan terbukti
melakukan tindak pidana (diluar Jabatan PNS) dan
perbuatan tersebut direncanakan , sehingga dijatuhi
hukuman pidana penjara selama 2 thn atau lebih, maka sejak
putusan pengadilan telah inchrah, PNS tersebut harus
Diberhentikan tidak dgn hormat (PTDH) sbg PNS.
Pasal 87 ayat (2) UU 5/2014.
Setiap PNS yang telah dinyatakan pengadilan
terbukti melakukan tindak pidana (diluar Jabatan
PNS), sehingga dijatuhi hukuman pidana penjara
selama 2 thn atau lebih tetapi perbuatan tersebut
tidak direncanakan, maka sejak putusan pengadilan
inchrah, maka PNS tersebut dapat diberhentikan
dengan hormat atau tidak diberhentikan tetapi
dijatuhi hukuman disiplin non pemberhentian.
TINDAK PIDANA

TINDAK PIDANA
KEJAHATAN JABATAN. TINDAK PIDANA DI
( Psl 87 ayat (4) hurup b LUAR JABATAN.
UU 5/14 dan Psl 9 PP
32/1979, Psl 7 ayat (2)
PP 4/1966.
Dihukum 2 thn Dihukum 2 thn
atau lebih dan atau lebih dan
perbuatannya perbuatanya tdk
direncanakan direncanakan (Psl
(Psl 87, (4) d uu 87, (2) uu 5/14)
5/14)

PDH atau Tdk


PTDH PTDH Berhenti
Kisi-kisi pembuatan SK yang hrs diperhatikan;
1. Unsur menimbang pertama murni hanya putusan
pengadilan.
2. Tidak boleh ada kata-kata hukuman disiplin.
3. Harus tercantum TMT, dan sudah pasti berlaku surut.
4. Untuk menentukan tanggal inckrahnya putusan
pengadilan yang terakhir, tambahkan 14 hari dari tanggal
putusan pengadilan, kecuali putusan Mahkamah Agung.
5. Tidak boleh ada klosul untuk banding,
6. Setiap SK yang ada TMT, tidak boleh ada klosul
“Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.”
Format dan Redaksi SK Pemberhentian
dgn hormat atau tidak dgn hormat sebagai PNS atas dasar
Psl 87 ayat (2)/ (4) b atau d UU no.5 /2014 dan Psl 9 PP no. 32 /1979.

Keputusan Mentri/Gub/Bup/Walikota …………….


Nomor……..
Mentri/Gub/Bupati/Walikota …………….
Menimbang : a. Bahwa berdasarkan putusan Pengadilan
Nomor…………….tgl………… yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap sdr ..…… Nip …………….
Pangkat …… Golongan ruang ………… pns pada
……………………terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana kejahatan
berupa…………………… sehingga dijatuhi hukuman
pidana penjara selama ……………..
b. Bahwa sesuai ketentuan dalam pasal 87 ayat (2) /
(4) hurub b atau d dan pasal 9 PP no 32 Tahun
1979, bahwa PNS yang ………………………………….???
( perhatikan apakah dia termasuk kategori psl 87
ayat (2) atau (4) hurub b atau d UU 5 / 2014 dan
psl 9 PP 32, lalu salin redaksinya ) diberhentikan
dengan hormat / tidak dengan hormat sebagai pns.

c. Bahwa pemberhentian sdr ……… dipandang perlu


ditetapkan dengan surat keputusan Menteri/
Gubernur / Bupati /Walikota ………………..
Mengingat : a. UU ………………………………………………………dst.
Memperhatikan : a. .……………………………………………………………dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membatalkan srt keputusan no……...tgl …………….
tentang pemberhentian sementara……………….(tentatip)

Kedua : Memberhentikan dengan hormat/ tidak dengan hormat


sebagai pegawai negeri sipil;
Nama. …………..
Nip. ………………..
Pangkat / golongan ruang ………….
Unit kerja ………………………
TMT ………….( hrs akhir bulan putusan pengadilan inckrah)
karena telah dijatuhi hukuman pidana penjara dengan putusan
pengadilan …………………no…………………… tanggal……………..
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
surat keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

ASLI keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di …………………
Pada tanggal …………………

Mentri………/Gubernur/Bupati/Wali.......
ttd

Tembusan : 1. …………………………………
2. ………………………………….
Psl 87 ayat (4) hrp c UU 5/ 2014 Jo
PP 37/ 2004.
(Perlakuan thp PNS yg menjadi
Anggota /Pengurus Parpol)
Psl 3 ayat (1) PP 37/2004 mengatur:
Setiap PNS yang akan masuk menjadi anggota atau pengurus
partai politik harus terlebih dahulu mengundurkan diri sebagai
PNS
PNS yang mengundurkan diri dari PNS sebelum masuk
menjadi anggota /pengurus parpol, diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS
(Psl 3 ayat (2).
PNS yang tidak mengundurkan diri dari PNS
sebelum masuk menjadi anggota /pengurus parpol
atau mengundurkan diri setelah masuk parpol,
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS.
(Psl 9 ayat (1).
Apabila ybs mengundurkan diri sebelum
masuk Parpol maka TMT pemberhentiannya
adalah akhir bulan ybs mengundurkan diri.

Apabila ybs tidak mengundurkan diri dari


PNS sebelum masuk anggota Parpol
maka TMT pemberhentiannya adalah
akhir bulan ybs masuk Parpol, dan gaji
yang terlanjur diterima harus
dikembalikan ke kas negara/Pemda.
( SK sudah pasti berlaku surut)
PNS Menjadi Anggota /Pengurus Partai Politik

Mundur dari PNS Sebelum Tidak mengundurkan diri/


masuk Parpol Mengundurkan diri Setelah
masuk Parpol

Diberhentikan dgn
hormat
Diberhentikan
tdk dgn hormat
Usia:= > 50 Th Usia:= < 50 Th
MK : > 20 Th MK : < 20 Th

Tidak Dapat
Pensiun
Tidak Dapat
Dapat Pensiun
Pensiun
7

Anda mungkin juga menyukai