DISEMINASI PEKERJAAN
CAMPURAN BERASPAL PANAS
1
Sifat Utama Aspal
Mempunyai adhesi yang kuat, kedap
air dan tahan lama sehingga
digunakan sebagai salah satu
komponen utama dalam campuran
beraspal pada perkerasan lentur
2
Performa Beton Aspal yang
Diinginkan
4
Kinerja yang Diinginkan:
Tidak Terjadi Deformasi / Alur
Jenis Pengujian yg
Diperlukan:
Kelas Kinerja
Tingkat Kekerasan
Aspal
•DSR
• Penetrasi
•RTFOT
•Titik Lembek •DSR after RTFOT
•PI
5
Kinerja yang Diinginkan:
Tidak Terjadi Retak
Jenis Pengujian yg
Diperlukan:
6
Kinerja yang Diinginkan:
Keamanan (Safety)
Jenis Pengujian yg
Diperlukan:
7
Kinerja yang Diinginkan:
Kemudahan Pelaksanaan (Workability)
Jenis Pengujian yg
Diperlukan:
8
ALAT PENGUJIAN ALAT PENGUJIAN
TITIK NYALA TITIK LEMBEK
9
ALAT PENGUJIAN
DAKTILITAS
ALAT PENGUJIAN
KELARUTAN
10
ALAT PENGUJIAN ALAT PENGUJIAN
BERAT JENIS TFOT
11
Di Indonesia terdapat tiga tingkat kekerasan aspal
Pen 40 (penetrasi 40 – 50)
14
Gbr 1.
Log Penetrasi vs Temperatur
A (pen rendah)
Resiko
Retak
Resiko
Deformasi Log Penetrasi D (PI rendah)
C (PI tinggi)
Resiko
Retak
17
Kemudahan Saat Pelaksanaan
Viskositas aspal pada:
saat pencampuran 170 ± 20 cSt
lebih besar)
18
Pengujian Aspal Kelas Kinerja
Handling Flow
Rotational Viscometer
Pumping
(original binder)
Permanent Rutting
Dynamic Shear Deformation
Rheometer (DSR)
• Original binder
• RTFO-aged binder Fatigue
Structural
• PAV-aged binder Cracking Cracking
19
Kerusakan Deformasi / Alur
(Kelas Kinerja)
G*1
V1
= sudut fasa
G*2
V2
G1* = G*2
2
1
E1
Elastic Behavior
E2
G*2 lebih elastis dari G*1
Pengujian DSR
20
Hubungan kekakuan campuran vs kekakuan aspal
21
Uji alur dengan Wheel tracking Machine:
Campuran beraspal B, lebih tahan terhadap
deformasi dibandingkan campuran beraspal A
Beraspal A
dA2 42 x (t 2 -t1 )
DS=
dB1 (d2 -d1 )
dB2
Campuran Rate of Deformation
Beraspal B (RD)
t1 = 45 t2 = 60
(d1 - d2 )
RD =
Waktu (menit) t 2 - t1
22
Faktor alur vs kedalaman alur yang terjadi
1,000
R2 = 0.98
ASPAL A
ASPAL B
G*/sin , Pa
ASPAL E
ASPAL F ASPAL C
100 ASPAL G
ASPAL D
10
0.05 0.5
Rutting Rate mm/1,000 cycles
24
PENGUJIAN ASPAL
25
KECEPATAN PENUAAN ASPAL (SHELL, 1995)
26
Hubungan penetrasi grade dan
performance grade
PG = - 59,197 + 2,376 TL
PG = 72,516 – 0,168 PEN
PG = 64,929 + 10,674
27
Jenis-jenis aspal yang diperlukan di
Indonesia
Untuk bahan campuran dan treated
Aspal keras tanpa modifikasi
Aspal emulsi,
28
Persyaratan Aspal Keras Pen 60
29
Persyaratan Aspal Polimer
Jenis Pengujian Metoda Persyaratan Persyaratan
Pengujian Plastomer Elastomer
96a 30
temperatur 160oC selama 48 jam
Persyaratan Aspal Dimodifikasi
Dengan Aspal Alam
32
TERIMA KASIH
33