0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan11 halaman
Dokumen ini membahas tentang kapur sebagai bahan bangunan penting yang telah digunakan sejak zaman kuno. Kapur memiliki sifat plastis yang baik dan dapat mengeras dengan cepat, serta membentuk ikatan yang kuat dengan batu atau bata. Kapur dapat digunakan sebagai bahan ikat mortir atau beton dan sebagai bahan pemutih. Kapur dibuat dari batu kapur melalui pembakaran.
Dokumen ini membahas tentang kapur sebagai bahan bangunan penting yang telah digunakan sejak zaman kuno. Kapur memiliki sifat plastis yang baik dan dapat mengeras dengan cepat, serta membentuk ikatan yang kuat dengan batu atau bata. Kapur dapat digunakan sebagai bahan ikat mortir atau beton dan sebagai bahan pemutih. Kapur dibuat dari batu kapur melalui pembakaran.
Dokumen ini membahas tentang kapur sebagai bahan bangunan penting yang telah digunakan sejak zaman kuno. Kapur memiliki sifat plastis yang baik dan dapat mengeras dengan cepat, serta membentuk ikatan yang kuat dengan batu atau bata. Kapur dapat digunakan sebagai bahan ikat mortir atau beton dan sebagai bahan pemutih. Kapur dibuat dari batu kapur melalui pembakaran.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU- RIAU 2010 KAPUR
Kapur termasuk bahan bangunan yang
penting. Bahan ini telah dipakai sejak zaman kuno. Orang-orang Mesir Kuno memakai kapur untuk memplester bangunan. Di Indonesia kapur ini juga sudah lama dikenal sebagai bahan ikat, dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya. Untuk bahan bangunan dapat dibagi dalam 2 macam berdasarkan penggunaan yaitu kapur pemutih dan kapur aduk. Kedua macam kapur tersebut dapat dalam bentuk kapur tohor SIFAT KAPUR
Mempunyai sifat plastis yang baik (tidak
getas). Sebagai mortel, memberi kekuatan pada tembok. Dapat mengeras dengan mudah dan cepat. Mempunyai ikatan yang bagus dengan batu atau bata. PEMAKAIAN
Sebagai bahan ikat pada mortel.
Sebagai bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama semen portland, sifatnya menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen portland. Sebagai batuan jika berbentuk batu kapur. Sebagai bahan pemutih. PEMBUATAN
Bahan dasar kapur ialah batu kapur.
Batu kapur mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Dengan pemanasan (kira-kira 8900C), karbon dioksidanya ke luar, dan tinggal kapurnya saja (CaO). Susunan kimia maupun sifat fisik bahan dasar yang mengandung kapur ini berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain Kapur dari hasil pembakaran ini bila ditambahkan air akan mengembang dan retak- retak. Banyak panas yang dikeluarkan (seperti mendidih) selama proses ini, dan hasilnya ialah kalsium hidroksida (Ca (OH)2). Air yang dipakai untuk proses ini secara teoritis diperlukan hanya 32 % berat kapur, tetapi karena faktor-faktor antara lain pembakaran, jenis kapur, dan sebagainya kadang-kadang air yang diperlukan sampai 2 atau 3 kali volume kapur. RUMUS
CaCO3 > CaO + CO2
CaO + H2O > Ca (OH)2 + panas Ca (OH)2 + CO2 > CaCO3 + H2O JENIS – JENIS KAPUR
Kapur tohor (CaO) : Hasil
pembakaran batu alam yang komposisinya sebagian besar berupa kalsium karbonat. Kapur padam (Ca(OH)2) : Hasil pemadaman kapur tohor dengan air dan membentuk hidrat. Kapur udara : kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa waktu dapat mengeras di udara karena pengikatan karbon dioksida. Kapur hidrolis : kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa waktu dapat mengeras, baik di dalam air atau di udara. LA TAHZAN BUKU PUSTAKA
Puslitbang Pemukiman, 1982,
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI, 1982), Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, Bandung