PENDAHULUAN:
BUMI:
Secara teori bumi terbentuk
sekitar 4,5 milyar tahun yang
lalu dari suatu bola api berpijar
yang terdiri dari gas kosmis
dan debu angkasa luar.
Unsur-unsur di atas jarang yang berdiri sendiri dan biasanya terjadi dalam
bentuk kombinasi yang disebut mineral:
Mineral % perkiraan
Felspar 30
• Ortoklas [K(Al)Si3O8] – merah jambu, putih, dan kelabu
• Plagioklas [Na(Al) Si3O8] – putih, kelabu, hijau, merah, dan
dapat mengandung Ca sebagai ganti Na
18
Mineral-mineral lempung dan mika
• Muskovit [K(Al2)SiO3Al(O10)(OH)2] – mineral berwarna
terang
• Biotit [K2(Mg, Fe)6(SiAl)8O2(OH)4 – berwarna hitam, coklat,
atau hijau
9
Kalsit (sebagai CaCO3) atau dolomit [sebagai CaMg(CO3)2]
berlanjut
PEMBENTUKAN DEPOSIT TANAH
lanjutan
Mineral % perkiraan
Oksida besi 4
• Hematit (Fe2O3) – bayangan merah
• Limonit (2Fe2O3 3H2O) – berbagai bayangan kuning
Lain-lain, meliputi 10
• Kaolinit (lempung) – hidro aluminium silikat [Al 2Si2O5(OH)4]
sebagai hasil sampingan utama pelapukan felspar
• Olivin (berwarna kehijauan) – magnesium, silikat besi
[(MgFe)2SiO4]
SIKLUS BATUAN DAN TANAH
► Batuan merupakan campuran dari berbagai mireral dan senyawa, dan komposisinya
sangat bervariasi.
Batu-gamping (limestone) misalnya, terutama berupa kalsit, sedangkan granit mengandung
felspar, kuarsa, dan magnesium besi dalam jumlah yang bervariasi.
► Apabila gerakan kerak bumi ini mengakibatkan bertambahnya tekanan akibat berat tanah
di atasnya dan panas lewat redaman energi dan lewat celah-celah di dalam kerak bumi
yang memungkinkan magma cair mengalir, beberapa batuan sedimen (dan beberapa
batuan beku) bermetamorfosa menjadi batuan metamorf. Gerakan kerak bumi selanjutnya
telah menyingkapkan lagi batuan tersebut sehingga mengalami pelapukan kembali, dan
dalam beberapa kasus yaitu pada kedalaman dan kondisi geologi yang sesuai, telah
mengubah kembali batuan tadi menjadi magma cair, dan siklus tadi diulangi kembali.
SIKLUS BATUAN DAN TANAH
Batuan
beku
me
pelapukan
nca
pa
ya
irn
na
irn
s,
ya
nca
te k
ba
m
me
an
tu a
ala
an
an
ny
nd
,
Sedimen
kin
&l
an
tua
, pasir,
ng
gd
aru
t a
ba
kerikil,
mu
ada
ala
tan
m lumpur Ero
Ke
pe i
m
i, ta s &p si ,
s n
Ero me
e lap
se uk
an
Panas,
Batuan & Batuan
panas, tekanan, tekanan,
sedimen meta- larutan
& larutan morf
How Rocks Are Formed
How Sedimentary Rock Is How Metamorphic Rock Is How Igneous Rock Is Formed
Formed Formed
For thousands, even millions of
Metamorphic rocks are rocks that
Igneous rocks are called fire rocks
years, little pieces of our earth have 'morphed' into another kind and are formed either underground
have been eroded broken down of rock. These rocks were once or above ground. Underground,
and worn away by wind and water. igneous or sedimentary rocks. they are formed when the melted
These little bits of our earth are How do sedimentary and igneous rock, called magma, deep within
washed downstream where they rocks change? The rocks are under the earth becomes trapped in small
settle to the bottom of the rivers, tons and tons of pressure, which pockets. As these pockets of magma
lakes, and oceans. Layer after fosters heat build up, and this causes cool slowly underground, the magma
layer of eroded earth is deposited them to change. If you exam becomes igneous rocks. Igneous
on top of each. These layers are metamorphic rock samples closely, rocks are also formed when
pressed down more and more you'll discover how flattened some volcanoes erupt, causing the magma
through time, until the bottom of the grains in the rock are. to rise above the earth's surface.
layers slowly turn into rock. When magma appears above the
earth, it is called lava. Igneous rocks
are formed as the lava cools above
ground.
SIKLUS BATUAN DAN TANAH
Batu
apung
PEMBENTUKAN TANAH AKIBAT PELAPUKAN
(WEATHERING)
► Pelapukan batu menghasilkan bahan dari mana batuan sedimen
terbentuk dan menghasilkan tanah
► Pelapukan dapat bersifat mekanis/fisika atau kimiawi.
Evaporit
► Foliasi menghasilkan mineral batuan yang menjadi datar atau berbentuk pelat
dan tersusun dalam jalur atau lapisan yang sejajar:
• Batuan terfoliasi : Batu tulis (sabak/slate), Sekis, Genes
• Batuan tak terfoliasi : Kuarsit, Marmer, Antrasit
GERAKAN KERAK BUMI
Pada umumnya, gradien akan makin berkurang dari hulu sampai ke hilir. Hilir
atau muara ini dapat berakhir pada sungai yang lain, sebuah danau, atau laut.
Kecepatan akhir pada danau atau laut akan mendekati nol berdasarkan
pertimbangan kontinuitas dan persamaan aliran
ALIRAN AIR DAN DEPOSIT ALUVIAL
► Depresi ini kemudian dapat terisi oleh sedimen berbutir-halus, lumpur, dan
bahan organik selama dan di antara banjir-banjir yang berturutan.
Hasilnya adalah:
deposit tanah yang sangat buruk dan sangat plastis (batas cairnya sering
sampai 60% hingga 100% atau lebih)
deposit lanau, lempung berlanau, gambut organik
6 3,350 60 0,250
8 2,630 80 0,180
AYAKAN No
saringan
Ukuran No Ukuran No Ukuran
lubang (mm) saringan lubang (mm) saringan lubang (mm)
2 in 50.80 2 in 50.80 50 mm 50.00
1 ½ in 38.10 1 ½ in 38.10 40 mm 40.00
¾ in 19.05 ¾ in 19.00 20 mm 20.00
3/8 in 9.52 3/8 in 9.51 10 mm 10.00
3/16 in 4.76 4 4.76 4.75 mm 4.75
6 2.80 7 2.83 2.80 mm 2.80
8 2.00 10 2.00 2.00 mm 2.00
12 1.40 14 1.41 1.40 mm 1.40
14 1.20 16 1.19 1.18 mm 1.18
16 1.00 18 1.00 1.00 mm 1.00
25 0.600 30 0.595 600 0.600
30 0.500 35 0.500 500 0.500
36 0.420 40 0.420 425 0.425
44 0.355 45 0.354 355 0.355
60 0.250 60 0.250 250 0.250
72 0.210 70 0.210 212 0.212
85 0.180 80 0.177 180 0.180
100 0.150 100 0.149 150 0.150
120 0.125 120 0.125 125 0.125
170 0.090 170 0.088 90 0.090
200 0.075 200 0.074 75 0.075
350 0.045 325 0.044 45 0.045
ANALISIS HIDROMETER
Bekerja berdasarkan prinsip
sedimentasi butiran tanah di dalam air
yang ditentukan oleh kecepatan
partikel tanah.
Hukum Stokes
= kecepatan
s = unit berat dari partikel tanah
w = unit berat air
= viskositas air
D = diameter partikel tanah
1 V
L L1 L2 B
2 A
L1 = jarak dari puncak atas labu ke titik pmbacaan
ASTM 152H
L2 = panjang labu hidrometer = 14 cm
hydrometer
VB = volume labu hidrometer = 67 cm3
A = Luas penampang tabung silinder = 27,8 cm2
(ASTM = American Society for Testing and Materials)
ANALISIS HIDROMETER
Hukum Stokes
s w 2 18 18 L
D D
18 s w s w t
18 L
s Gs w D
Gs 1 w t
L (cm)
DK
t (min)
CONTOH ANALISIS AYAKAN
Tanah A:
- Kerikil (>4,75 mm) = 0%
- Pasir (4,75 mm - 0,075 mm) = 38%
- Lanau/lempung (<0,075 mm) = 62%
450 100
LATIHAN SOAL 1.1
LATIHAN SOAL 1.1
D 60 0.400
D10 = 0.086 mm Cu = 4.65
D 10 0.086
D30 = 0.200 mm
2
D 30 0.200 2
D60 = 0.400 mm Cc = 1.16
D60 x D 10 0.400 x0.086