Anda di halaman 1dari 21

NATURAL HYPNOSIS

B Y : M AWA R N I Y U N I TA , S . S I T, M M
NATURAL HYPNOSIS

• Hipnotis yang paling banyak dialami oleh seseorang setiap


harinya
• Proses terjadinya hipnotis natural ini sendiri cukup wajar
dimana untuk melakukannya tidak membutuhkan suatu
persiapan khusus karena dapat terjadi pada siapa saja secara
alami yang dapat dirasakan pada berbagai jenis strata
kehidupan manusia. 
• Seseorang akan mudah menerima perintah atau sugesti pada
fikirannya yang dapat berasal dari berbagai stimulus yang
kemudian seseorang tersebut tanpa disadari berada di bawah
pengaruh hinotis.

• Proses hipnotis natural yang terjadi tanpa disadari tersebut


juga dikenal dengan istilah Hypnotic State.
BERIKUT BEBERAPA CONTOH AKTIVTAS SEHARI-HARI YANG
DAPAT MEMBUAT SESEORANG MENGALAMI PENGARUH
HIPNOTIS NATURAL TANPA DISADARI SEBELUMNYA :

• Glove Anaesthesia
• Terlalu asyik dan fokus dalam melakoni aktivitas sehari-hari
seperti berbelanja, bekerja, atau yang lainnya tanpa di sadari
terdapat sebuah kerikil pada sepatu maupun saat mengenakan
kaos kaki yang dikenakan dan diri sendiri tidak merasakan
adanya kerikil tersebut.
• Negative Visual Halucination
• Pernahkan anda merasakan kehilangan sesuatu dan sibuk
mencarinya namun pada kenyataannya barang yang anda cari
tersebut berada di dekat anda dan seharusnya nampak dengan
penglihatan mata bahkan barang tersebut berada dalam
genggaman anda?

• Situasi tersebut merupakan salah satu contoh hipnotis secara


alami dari kategori Negative Visual Halucination.
• Positive Visual Halucination
• Mungkin anda tengah mengidolakan seseorang secara berlebih
misalnya kepada seorang artis, karena terlalu mengidolakan
seseorang tersebut tanpa anda sadari saat bertemu dengan
orang lain anda merasa orang lain tersebut adalah orang yang
anda idolakan dan anda akan langsung menjabat tangannya.
FORMAL HYPNOSIS
FORMAL HYPNOSIS

• salah satu cara termudah untuk mempelajari proses Hipnotis


secara mendasar.

• Melalui Hipnotis Formal kita akan dapat memahami perilaku


unik dari Subconscious Mind, memahami Sugestibilitas
(sugestivitas), dan berbagai hal mendasar lainnya, yang kelak
akan sangat bermanfaat ketika kita akan melanjutkan ke
pembelajaran Hipnotis jenis lain yang lebih abstrak.
FORMAL HYPNOSIS

• Formal hypnosis atau yang juga disebut dengan direct


hypnosis atau juga genuine hypnosis adalah proses hipnosis
yang digambarkan dengan teknik yang formal.
• Berurutan sesuai dengan "panduan" tata cara menghipnosis
seseorang.
• Dimulai dari proses pra induksi, induksi, deepening, depth
level test, sugesti, dan terminasi.
• Praktik formal hypnosis biasanya identik dengan lambaian
tangan, ayunan pendulum, atau memandu seseorang menuju
ke kondisi rileks.
• Pada umumnya semua orang yang belajar hipnosis adalah
mempelajari formal hypnosis.
• Jadi, pertunjukkan stage hypnosis yang biasa Anda saksikan di
televisi adalah salah satu bagian dari kategori formal hypnosis,
karena prosesnya sangat berurutan.
CRITICAL AREA
CRITICAL AREA

• Jika dianalogikan secara sederhana, maka Subconscious Mind ini dapat


diumpamakan seperti sebuah ruangan yang memiliki pintu, dimana pintu
ini dijaga oleh seorang penjaga, yaitu Conscious Mind.
• Jika pintu ini terbuka lebar, maka sugesti dapat dengan mudah memasuk
Subconscious Mind, sebaliknya jika pintu ini tertutup, maka sugesti tidak
akan dapat memasuki ruangan ini.
• Pintu ini dalam terminologi pengetahuan Hipnotis dikenal dengan nama
“Critical Area” atau area kritis, yang bertindak sebagai filter yang
menentukan apakah suatu informasi diteruskan seluruhnya, diteruskan
sebagian, atau ditolak sama sekali.
CRITICAL AREA DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR,
YAITU :

• Value, etika, belief system (sistem keyakinan)


• Fokus & minat
• Situasi & kondisi
• Sebagai contoh, suatu sugesti yang dianggap tidak masuk di
akal, melanggar etika, atau berlawanan dengan sistem
keyakinan seseorang akan ditolak mentah-mentah oleh
Conscious Mind, sehingga Critical Area akan segera tertutup.
• Sebaliknya jika seseorang sangat respek terhadap orang lain,
misal tokoh yang dikagumi, maka secara tidak sadar
(Unconsciously) ia akan membuka Critical Area-nya secara
lebar ketika ia berkomunikasi dengan tokoh yang dikaguminya
tersebut
• Demikian juga pada suatu situasi dan kondisi tertentu,
seseorang dapat kehilangan kekritisannya, sehingga
membiarkan informasi masuk begitu saja ke Subconscious
Mind-nya. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang tengah
menghadapi permasalahan yang berat, atau tengah putus asa
atas sesuatu hal.
• Dari penjelasan di atas, maka dapat mulai dipahami bahwa
Critical Area seseorang pada dasarnya dikendalikan oleh
dirinya sendiri, walaupun seringkali faktor eksternal
membuatnya dapat membuka Critical Area tersebut dengan
tanpa disadarinya.
SEORANG HYPNOTIST MEMILIKI KEPIAWAIAN AGAR SESEORANG
DAPAT MEMBUKA CRITICAL AREANYA, DAN DILAKUKAN DENGAN
CARA-CARA YANG SESUAI DENGAN SIFAT DARI CRITICAL AREA ITU
SENDIRI, YAITU :

• Memberikan sugesti secara bertahap, dari yang masuk akal,


kemudian sedikit tidak masuk akal, dan selanjutnya mungkin
menjadi sugesti yang benar- benar tidak masuk akal. Proses
bertahap ini disebut juga proses induktif, sehingga dikenal
pula istilah “induksi” atau “induction” dalam proses membawa
seseorang ke kondisi Hipnotik (trance).
• Membuat seseorang menjadi lebih fokus dan menjadi lebih
berminat terhadap suatu hal.
• Menempatkan seseorang ke dalam keadaan dan situasi yang
hipnotik.
• Oleh karena itu dalam proses Hipnotis, rangkaian kata-kata
sugesti walaupun penting, tetapi hanya memberikan pengaruh
yang kecil. Pengaruh yang besar justru didapatkan dari faktor
lain, misalkan : unsur para-linguistic (intonasi, jeda, dll.),
bahasa tubuh, suasana, bahkan appearance (penampilan) dari
sang Hypnotist.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai