Anda di halaman 1dari 22

IKATAN KIMIA

Ikatan kimia terjadi karena :


Atom cenderung mempunyai konfigurasi
elektron seperti Gas Mulia

Jenis-jenis ikatan :
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan hidrogen
4. Ikatan Van der Waals
5. IKatan Logam
Peranan Elektron Dalam Ikatan Kimia

 Atom tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi menyatu dengan


atom lain membentuk senyawa supaya stabil (kecuali gas mulia ;
He, Ne, Ar, Xe dan Rn).

 Penggabungan atom-atom tersebut disebut ikatan kimia, yang


terjadi bila ada daya tarik menarik satu sama lain sehingga
mengeluarkan energi minimal 42 kj/mol.

 Daya tarik kedua atom terjadi karena adanya elektron pada kulit
terluar.

 Elektron terluar ini cenderung menyamai konfigurasi elektron gas


mulia dengan cara menerima atau memberikan elektron pada atom
lain.
Jumlah e- tiap kulit gas mulia

2 He 2
2 8
10Ne

2 8 8
18 Ar
2 8 18 8
36 Kr
2 8 18 18 8
Xe
54
2 8 18 32 18 8
Rn
86
Jumlah elektron tiap kulit unsur golongan I A dan VII A

IA VII A

H 1 F 2 7
Li 2 1 Cl 2 8 7

Na 2 8 1 Br 2 8 18 7

K 2 8 8 1 I 2 8 18 18 7

Rb 2 8 18 8 1 Af 2 8 18 32 18 7

Cs 2 8 18 32 18 1
 Atom akan stabil bila elektron kulit terluar (elektron valensi)nya
terisi penuh (1s2 untuk He; ns2np6 untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn)

Yang disebut dengan aturan oktet

Unsur selain gas mulia melepaskan e- Gas mulia


(gol I A s/d VII A) menerima e- (gol VIII)

 Jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima bergantung


pada jumlah elektron valensi unsur yang bersangkutan dan
juga pada besarnya energi ionisasinya.
 Unsur yang energi ionisasinya kecil melepaskan elektron (I A dan II A).
 Unsur yang energi ionisasinya besar menerima elektron (VI A dan VII A).

IA + e-
H H- (seperti He)

Li

Na + e-
K Li+ (seperti He)
Rb

Cs
+ e-

Na+ (Seperti Ne)


+ 2e-

Mg++ (Seperti Ne)


Mg
e-  Atom yang melepaskan
elektron membentuk ion
positif.
 Atom yang menerima
elektron membentuk ion
F- (Seperti Ne) negatif.
F

 Na ( 2 8 1 ) melepaskan 1e- Na+ ( 2 8 )

 Ca ( 2 8 8 2 ) melepaskan 2e- Ca+2 ( 2 8 8 )

 Cl ( 2 8 7 ) menerima 1e- Cl- ( 2 8 8 )

 S ( 2 8 6 ) menerima 2e- S-2 ( 2 8 8 )


IKATAN ION
== adalah ikatan antara ion positif dengan ion negatif, karena partikel yang
muatannya berlawanan akan tarik menarik.

Na Na+ + e-
(Cl2 + 2e- Cl- atau NaCl) ½
2

Na + ½ Cl2 Na+ + Cl- atau NaCl

Na+
Na
Na+
Cl-

(K K + + e -) x 2
Cl- S + 2 e- S-2
Cl
2K + S 2K+ + S= atau K2S
Atom sodium memberikan elektron terluarnya kepada atom klorin dan menjadi
bermuatan positif. Karena menerima elektron, atom klorin menjadi bermuatan
negatif. Keduanya membentuk ikatan ion melalui dua muatan berlawanan yang
tarik-menarik
IKATAN KOVALEN
 Unsur yang cenderung menerima elektron atau nilai kelektro
negatifannya ≥ 2,0 disebut unsur elektronegatif.
 Tujuannya agar mencapai kestabilan / agar elektron valensinya
seperti gas mulia.
 Masalahnya adalah bagaimana cara unsur elektronegatif
memperoleh elektron kalau tidak ada yangmemberi.
 Dari penyelidikan ternyata bahwa ada dua atom dapat memakai
elektron secara bersama dengan bergabungnya orbital terluar.
 Orbital gabungan dan elektron yang ada didalamnya menjadi
milik kedua atom tersebut sehingga yang satu terikat dengan
lainnya.
 Ikatan yang terbentuk ini disebut Ikatan Kovalen, yakni
Pemakaian bersama sepasang elektron atau lebih antara dua
atom.
H H H–H

F F F–F

H
Cl
H – Cl
Keelektronegatifan unsur-unsur elektronegatif
IA III A IV A VA VI A VII A
H B C N 3,1 O 3,5 F 4,1
2,1 2,1 2,5 P 2,1 S 2,5 Cl 3,0
Si As 2,0 Se 2,4 Br 2,8
1,8 Te 3,0 I 2,5
At 2,2

=== Ikatan kovalen dapat terjadi antara :


1. Atom yang sama : H2, F2, O2 dan N2
2. Atom yang berbeda : HF, H2O, NF3 dan CH4

== Antara dua atom dapat terjadi :


1. Sepasang elektron dipakai bersama, disebut ikatan tunggal H – H, F – F
dan H – F.
2. Dua pasang elektron dipakai bersama disebut ikatan rangkap dua: O = O.
3. Tiga pasang elektron dipakai bersama disebut ikatan rangkap tiga : N ≡ N
IKATAN RANGKAP DUA

O O O=O

IKATAN RANGKAP TIGA

N N N≡N
IKATAN HIDROGEN
== Hidrogen adalah unsur bukan logam yang kecil
keelektronegatifannya. Jika berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif (F, O, N) pasangan elektron yang dipakai bersama lebih
tertarik ke unsur tersebut sehingga bermuatan agak negatif sedangkan
hidrogen agak positif.

== Dalam keadaan seperti itu Hidrogen dapat membentuk ikatan


tambahan dengan atomitu
Ikatan tambahan elektronegatif lain yang
disebut ikatan berada di dekatnya.
hidrogen.
H H H O H

H H O
F Ikatan H F Ikatan H F
H
H H

H N H N
Ikatan H
H H
GAYA VAN DER WAALS
=== adalah gaya tarik menarik antar molekul

Cl – Cl ------------- Cl – Cl

Gaya van der


waals

Gaya ini sangat lemah dibandingkan ikatan ion atau kovalen ;

(Ikatan kovalen Cl2 = 240 kj/mol, Ikatan van der waals Cl2 = 21 kj/mol)

 Gaya van der waals dapat terjadi antara partikel yang sama atau
berbeda sama halnya dengan gaya kohesi.

 Gaya ini terjadi karena adanya sifat kepolaran partikel tersebut

 Makin kecil kepolaran makin kecil gaya van der waals-nya.


IKATAN LOGAM
 Sebagian besar unsur dalam sistem periodik adalah
logam. Atom logam dapat berikatan sambung
menyambung ke segala arah sehingga menjadi
molekul yang besar sekali.
 Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain
disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan
menjadikan logam berwujud padat (Kecuali Hg cair)
dan umumnya keras.

Ada 3 cara pembentukan logam :


1. Teori elektron bebas
2. Pendekatan dengan teori Ikatan Valensi
3. Pendekatan dengan teori Orbital Molekul.
Ikatan antara atom-atom logam sangat berbeda dengan bentuk ikatan
kimia lain - setiap atom logam menyumbangkan elektron terluarnya pada
kolam umum. "Lautan elektron" ini menjelaskan sifat kunci logam -
kemampuannya menghantarkan listrik
Teori Elektron Bebas

=== Drude & Lorentz menyatakan bahwa dalam kristal


logam terdapat elektron yang bergerak bebas. Atom
melepaskan elektron valensinya sehingga terbentuk ion
positif (kation) yang dikelilingi oleh banyak elektron.

+ + + + + +
+ + + + + +
+ + + + + +

=== Teori ini berdasarkan sifat hantaran logam.


Sebatang logam dapat menghantarkan listrik karena
elektron dapat mengalir dari satu ujung ke ujung lain jika
diberi tegangan listrik.
Pendekatan dengan Teori Ikatan Valensi
 Logam dalam keadaan padat mempunyai bilangan koordinasi yang
cukup besar, artinya satu atom berikatan dengan banyak atom
tetangganya.
 Jika ditinjau dari teori ikatan valensi elektron valensi atom logam dapat
membentuk pasangan terikat dengan elektron valensi atom lain
didekatnya.
 Pasangan ini tidak tetap antara 2 atom, tetapi terjadi sesaat dan pindah
membentuk pasangan dengan atom tetangga lain. Proses pemindahan
ini berlangsung sangat cepat sehingga tidak dapat diamati.

Contoh : K–K K K K K–K K


K–K K–K K K–K K
K–K K–K K–K K–K

K K K – K+ +
K K–K K
K K–K K K–K–K K
K–K–K K K–K K–K
Pendekatan dengan Teori Orbital
Molekul
 Menurut teori orbital molekul, dalam senyawa hanya ada orbital
molekul. Mirip dengan itu, dalam logam yang berupa molekul raksa,
tidak terdapat orbital atom, melainkan molekul raksasa itu. Karena
semua elektron atom logam berada dalam orbital molekul, maka atom-
atom terikat kuat satu sama lain.
 Elektron dalam orbital molekul dapat tereksitasi keluar bila diberi energi
potensial sehingga logam dapat menghantar arus listrik.
 Materi yang sangat mudah menghantar listrik disebut konduktor, yang
tidak dapat sama sekali disebut isolator.

SIFAT LOGAM.

==Atom logam berikatan kuat dengan atom sekitarnya. Jika diberi


tekanan maka sebaris/selapis atom itu dapat bergeser kedudukannya
dan kemudian dapat berikatan lagi dengan atom disampingnya,
sehingga logam dapat dibentuk.
Pendekatan dengan Teori Ikatan Valensi

== Logam dalam keadaan padat mempunyai bilangan


koordinasi yang cukup besar, artinya satu atom berikatan
dengan banyak atom tetangganya.

Pendekatan dengan Teori Orbital


Molekul
== Dalam senyawa hanya ada orbital molekul.
 Logam yang merupakan molekul raksasa tidak terdapat
orbital atom, melainkan molekul raksasa.
 Elektron dalam orbital molekul dapat tereksitasi keluar jika
diberi energi potensial sehingga dapat menghantar arus
listrik.

Anda mungkin juga menyukai