Anda di halaman 1dari 14

Peperangan Maluku

Oleh Pattimura

Kelompok 3
Kelompok 3

05
09 Ibra Hukama Ardi A. 15
26
Khiar Abdi Atmaja M. Ali Hanafia

Tegar Satria A.
Índice
01 02 03
Latar Belakang Perjanjian Zaragoza Sebab Perlawanan
Peperangan Maluku oleh Tentang Perang
Pattimura Pattimura Maluku

04 05
Proses Perlawanan Akhir Perlawanan
Pattimura terhadap Belanda Maluku terhadap Belanda
01
Latar Belakang
PERANG MALUKU
Latar Belakang
Latar belakang perlawanan rakyat Maluku mengusir bangsa Belanda karena
adanya praktik monopoli dan sistem pelayaran Hongi yang membuat rakyat
sengsara. Belanda melaksanakan sistem penyerahan wajib sebagian hasil bumi
terutama rempah- rempah kepada VOC. Kompeni juga melangsungkan sistem
pelayaran Hongi (hongitochten). Dengan cara itu, para birokrat Kompeni dapat
menginspeksi satu per satu pulau-pulau di Maluku yang bertujuan menjaga
keberlangsungan monopoli rempah-rempah. Kompeni juga punya hak ekstirpasi,
yaitu hak memusnahkan pohon pala dan cengkeh jika harganya turun.
02
Perjanjian Zaragoza
Antara Spanyol & Portugis
Perjanjian zaragoza
Penyebabnya adalah pertengkaran atau perebutan bagian wilayah ternate dan
tidore berawal dari penemuan daerah dgn banyak rempah rempah oleh portugis
dan ketika itu berpapasan langsung dengan spanyol yang pada saat itu
melakukan ekspedisi di wilayah itu,kemudian kedua negara itu sepakat
melakukan perjanjian yang disebut perjanjian saragosa guna menghindari
peperangan.

Perjanjian Saragosa ini merupakan perjanjian lanjutan dari Perjanjian Tordesillas


yang ditandatangani oleh Spanyol dan Portugis pada 7 Juni 1949. Perjanjian
Tordesillas dilakukan 2 tahun setelah penjelajah Christoper Colombus
menemukan benua Amerika pada tahun 1492 silam.

1.Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kolonialismenya di


Filipina
2. Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku
03
Sebab Perlawanan
Pattimura & Martha Christina Tiahahu
Sebab Perlawanan
Sebab-Sebab Melakukan PerlawananMasuknya Belanda di
wilayah Maluku mimbulkan keresahan dan kekhawatiran di
kalangan masyarakat setempat. Masyarakat masih belum bisa
melupakan penderitaan yang dialaminya di zaman VOC pada
saat pemerintahan kolonial Belanda menindas masyarakat
Maluku.Ketika itu, masyarakat Maluku diwajibkan untuk
memberikan hasil panennya, misalnya kopi, dendeng dan ikan
asin. Di samping itu, masyarakat pun dipaksa untuk kerja
paksa untuk menebang kayu di hutan, membuat perkebunan Alasan khusus atas kemarahan masyarakat Maluku
pala dan membuat garam. Alasan lainnya yang membuat yakni penolakan oleh Residen Van Den Berg pada
masyarakat Maluku melancarkan perlawanan yaitu banyak tuntutan masyarakat mengenai pembayaran harga
pegawai pemerintah dan guru yang diberhentikan serta hanya perahu yangterpisah menurut harga yang
sesungguhnya. Oleh sebab itu, meletuslah
kota-kota besar saja yang mempunyai sekolah. perlawanan masyarakat yang dikomandoi oleh
pimpinan Kaikali Kapten Hitu pada.
04
Proses Perlawanan
Pattimura & Martha Christina Tiahahu
Proses Perlawanan
Sebagai pemimpin perlawanan dipercayakan kepada pemudan yang bernama Thomas
Mattulesy yang kemudian terkenal dengan gelarnya Pattimura. Di pasukan Pattimura,
Martha Tiahahu ikut berperan dalam sejumlah peristiwa penting. Salah satunya dalam
pertempuran merebut benteng Duurstede dar Belanda pada 17 mei 1817. Martha
Tiahahu juga turt berperan dalam pertempuran melawan Belanda di pulau Saparua.
Tepatnya di desa Oue, Ullath. Di tengah keganasan pertempuran itu, Martha
memberikan kobaran semangat kepada pasukan Nusa Laut untuk menghancurkan
musuh. Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di
pelabuhan. Para pejuang Maluku kemudian menuju Benteng Duurstede. Ternyata di
benteng itu sudah berkumpul pasukan Belanda. Dengan demikian terjadilah
pertempuran antara para pejuang Maluku melawan pasukan Belanda. Belanda waktu itu
dipimpin oleh Residen van den Berg. Akhir pertempuran ini berawal dari Belanda yang
mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari Batavia untuk merebut kembali
Benteng Duurstede. Agustus 1817 Saparua diblokade, Benteng Duurstede dikepung
disertai tembakan meriam yang bertubi-tubi. Satu persatu perlawanan di luar benteng
dapat dipatahkan. Daerah di kepulauan itu jatuh kembali ke tangan Belanda. Dalam
kondisi yang demikian itu Pattimura memerintahkan pasukannya meloloskan diri dan
meninggalkan tempat pertahanannya. Dengan demikian Benteng Duurstede berhasil
dikuasai Belanda kembali. Pattimura dan pengikutnya terus melawan dengan gerilya
05
Akhir Perlawanan
MALUKU
Akhir Perlawanan
Akhir Perlawanan Pattimura Kini Belanda di atas angin, dan Pattimura makin
terdesak dan terpaksa harus melawan secara gerilya.Usaha pembersihan
kemudian dilakukan Belanda untuk meredam terulangnya kembali
pemberontakan dan yang paling utama adalah menangkap Pattimura.Usaha
Belanda menangkap Pattimura terus menerus mengalami kegagalan dan akhirnya
Pattimura ditangkap di sebuah rumah di daerah Siri Sori. Pattimura dapat
ditangkap karena pengkhianatan salah satu anak buahnya. Karena Pattimura
bukanlah raja maka dia diperlakukan seperti tawanan perang rendahan.
Tertangkapnya Pattimura ini tidak membuat surut perlawanan Maluku. Raja
Manusama Paulus Tiahahu dari Abobu, Nusa Laut terus melakukan
pemberontakan dengan cara membajak kapal-kapal Belanda.Untuk menumpas
pemberontakan Belanda bertindak sangat kejam dalam menghukum daerah yang
Raja Abobu Manusama Paulus Tiahahu
dicurigai sebagai sarang pemberontak. Rumah-rumah dibakar. Orang-orang
akhirnya berhasil ditangkap beserta
Ternate dan Tidore yang membantu Belanda diijinkan untuk merampok dan
putrinya Christina Martha Tiahahu yang
merampas desa-desa di Saparua.
masih kecil (kurang lebih 17 tahun).
Thank You for Listening Our
Presentation >_<

Anda mungkin juga menyukai