Anda di halaman 1dari 28

PERSEPSI SOSIAL

(MASYARAKAT)
Dosen: Dr.Hendriyanto , S.KM, S.IP, M.Kes
S1 Kesmas UNAJA

1
PENGERTIAN

 MANUSIA
• Adalah makhluk sosial
• T.L manusia adalah hasil interaksi antara
manusia (pikiran, value,sikap,motive dll) + Ling-
kungannya
 PSIKOLOGI SOSIAL
• Adalah cabang ilmu psikologi yg mempelajari
interaksi antar manusia & bagaimana hal tsb
mempengaruhi T.L (pengaruh interaksi, inter-
dependency,influence pd T.L individu & pikir-
annya)
 SOCIAL INTERACTION
• Saling mempengaruhi antar pribadi & berlang-
sung cepat, tukar menukar info,modifikasi T.L
& pikiran sbg hasil interaksi
 SOCIAL INTERDEPENDENCE
• Memberikan kebahagian & semangat dlm in-
teraksisulit menghasilkan analisa yg jelas
tentang determinant2 T.L sosial
• JADI hubungan sosial itu sangat kompleks
 KONSEP-KONSEP SOCIAL
EXAMPLE OF SOCIAL CONCEPT
ROLE OF ROLE OF OTHERS
STIMULI
SUBJECT

Foto, daftar sifat2 Impression Formation


A.Observer FIXED POSE

BEHAVIOR SEQUEN- Video Tape Atribution


B.Observer
CE

INTERVENTION
C.Participant DIRECTED AT INSTRUKSII Social Influence
SUBJECT

D.Participant SUBJECT INTER- Interdependence


ACTS WITH DISKUSI,
OTHER Kerjasama
CIRI-CIRI KONDISI SOSIAL
 Kondisi A (IMPRESSION FORMATION)
 Jumlah info sangat terbatas
 Informasi yg “sepele”  Impresi /kesan
 Contoh : penyebutan nama dapat memberikan
impresi tertentu. Jo  lebih ramah dibanding-
kan dng Johana  lebih formal

 Kondisi B (ATRIBUTION)
 Jumlah info lbh banyak/kaya
 Membutuhkan proses kognitif yg “lebih” untuk
membentuk kesan secara menyeluruh
 Info yg ada mungkin saja kontradiktifsulit
 Memungkinkan terbentuk penilaian karena di-
ketahui latar belakang T.L  evaluasi + dan –

 Kondisi C (SOCIAL INFLUENCE)


 Perubahan pada subyek (fokus person) karena
ada kontak/hubungan dng yang lain
 Kontak dng yg lain tidak harus dalam bentuk
manusia, bisa dengan buku, TV (iklan,dll), nor-
ma2/hukum, iklim

 Kondisi D (INTERDEPENDENCE)
 Saling ketergantungan
 Saling mempengaruhi T.L pasangan
 Interaksi sehari-hari dipenuhi model2 aksi
interpersonal
 Carl Jung : aspek yg “meaningfull” dalam inter-
aksi  “the meeting of two personalities is like
the contact of two chemical substances, if
there is any reaction,both are transformed”

 SOCIAL PERCEPTION
 Kesan & persepsi kita pada org lain merupa-
kan kesimpulan dari T.L orang tsb
 Untuk itu perlu info akurat.Perkiraan kita ten-
tang kepribadian & perasaan seseorang mjd
pedoman untuk berespon & berinteraksi
IMPRESSION FORMATION

 Adalah proses dimana info tentang org lain,


kita olah menjadi pengetahuan atau pemikiran
yang menetap tentang org tsb. Misal : si A
orangnya mudah tersinggung, si B orangnya
cuek sekali, si C ambisius dll
 Proses terbentuknya Impresi :
PertemuanINFO Looks
Says Kategori
Do
Kategori & interelasi yg dipersepsi dari kate-
gori tsb  akan membentuk “Cognitive Frame
work”  luas /sempit
 Hubungan antara kategori-kategori yg ada me-
rupakan DETERMINAN PREDIKSI tentang org
tsb. Hasil Prediksi dapat berbeda-beda antar
individu
Contoh : Pria kurus berkacamata Pandai ?,
Pemalu?, Kuper ?
 Prediksi & ekspektasi dapat digeneralisasi,
bila kita berinteraksi secara efisien, sehingga
minimal kita memiliki info tentang org tsb.
TEORI-TEORI PEMBENTUKAN IMPRESI

 IMPLICIT PERSONALITY THEORY

 COMBINING INFORMATION THEORY

 STEREOTYPES

 ATTRIBUTION
I.IMPLICIT PERSONALITY THEORY

 Kategori-kategori yg paling banyak digunakan


dalam pembentukan kesan/impresi adalah
“trait” (sifat)
 Menurut Allport & Odbert (1936) ada 18.000
trait
Misal : ramah,cerewet, kaku, tegas,sensitif,dll
 TRAIT adalah satu set kategori yg digunakan
untuk menggambarkan, mengingat, mengkomu-
nikasikan T.L org lain atau diri sendiri
 Trait-trait yg dipersepsi ada interelated/sa-
ling berhubungan. Contoh : Tegas Ambisius
 Interelasi antara “traits” yg diasumsikan ini yg
disebut dalam teori implicit personality theory
yaitu bagaimana menggeneralisasikan prediksi
kita tentang org lain lebih jauh dari info yg
ada (yg kita miliki)
 Implicit Personality Theories membantu mem-
permudah info yg kita terima dalam interaksi
sosial, mengarahkan respon kita kepada org
lain
 Inti dari teori ini  setiap org akan memben-
tuk “cognitive framework”
II.COMBINING INFORMATION

 TUJUAN : membuat penilaian yg utuh dan


sejauh mana hubungan dengan seseorang itu
dirasakan menyenangkan.

 CARANYA antara lain :


 Mencari trait2 yg positif/kesan yg lbh positif
 Membuat rata-rata trait yg positif
 Membobotkan yg satu lbh tinggi dari yg lain
 Kebanyakan org percaya,bahwa ada beberapa
nilai yg membuat “a good first impression” (info
yg paling awal diperoleh/primacy effect)
 Biasanya impresi thd org lain  info dng trait
negatif daripada trait positif.

 Info yg digunakan untuk JUDGEMENT/peni-


lain biasanya :
 Info yg paling awal diperoleh (primacy effect)
 Info dengan trait negatif (lbh sering)
 Karakteristik yg digunakan untuk menilai ber-
beda. (mis: menilai dosen Vs Supir)
 Bagaimana dengan info yg kontradiktif ?
Misal : Hostile Vs Dependent
Penelitian Asch & Zukier (1984), bahwa kontra-
diksi dapat dijelaskan dalam :
 A.Hubungan Sebab Akibat
Mis: Dia benci dependent pd org lain, sehingga
cenderung hostile
 B.Memisahkan ke 2 trait dalam situasi yg
berbeda :
Mis :Hostile pada A dan Dependent pada B
III.STEREOTYPES
 Mirip teori “implicit”
 Bedanya : stereotipe berkonotasi negatif dlm
arti “prejudiced expectation” ; social undesire
bility
 Definisi stereotipe diperbaiki menjadi “pre-
judgment”, sehingga lbh berkonotasi positif
 Meskipun demikian, perlu disadari konotasi ne-
gatif tidak semudah itu menjadi musnah, khu-
susnya stereotipe sosial
 Misal : Suku Batak? Manado? Padang? Jawa?
Madura ? Sunda?
 Dampak negatif Stereotipe :
 Membuat kelompok lain dalam kategori “unfa-
vorable” (tdk menyenangkan)
 Bila dianut banyak org, maka interaksi menja- di
terhambat
 Membentuk harapan yg salah, khususnya jika
ada T.L yg kontradiktif
 Demensi Stereotipe :
 Etnis (Suku, Ras,Agama)
 Demografis (Gender,Regional)
 Kelompok Minoritas
 Ethnocentris Thinking : berupa asumsi bahwa
T.L & nilai2 kelomp tertentu lbh baik,sehingga
adanya penyimpangan merupakan hal buruk
IV.ATRIBUTION
 Atribusi = penyimpulan berdasarkan (personal
thought,motives, feeling, traits, intensi)

 1.HEIDER “NAÏVE” PSYCHOLOGY


 Tokoh : Fritz Heider, 1958
 Alasan munculnya T.L sangat simple why
someone did something?
 Bahwa T.L dapat disebabkan oleh :
 Personal Forces (ability, effort)
 Environmental Forces (luck,hambatan,tingkat
kesukaran T.L
 Misal : Saat masuk bioskop tiba-tiba ada pria
yang menabrak kamu.
 Personal Forces : Marah, karena : memang pria
itu sengaja menabrak, pria itu berusaha mena-
brak, atau menyakiti dirinya (badan besar)
 Environmental Forces :karena sedang sial, atau
lantai bioskop tidak rata
 Menurut HEIDER  alasan T.L “make sense to
us” (masuk akal)
Lanjutan …
 2.KELLEY’S ATTRIBUTION THEORY
 Tokohnya : HAROLD KELLEY (1967,1973)
 Bertitik tolak dari teori HEIDER yaitu Inter-
nal Forces & External Forces
 T.L/Respon dapat diidentifikasi melalui meto-
de“presence-absence test”
 Misal Jika A hadir  ada efek X
Jika A tdk hadir  tidak ada efek X
 Dari respon yang muncul tsb, kita dapat me-
ngetahui penyebabnya (internal /external
forces)
 3 Faktor dasar yg memperkaya metode Pre-
sence-Absence Test yaitu apakah respon2 tsb
disebabkan oleh internal/external forces:
1. KONSISTENSI RESPON dalam waktu & situ-
asi, yaitu apakah respon tsb terjadi hanya pa-
da situasi & waktu tertentu
2. Informasi berupa KONSENSUS bahwa orang
lain BERESPON SERUPA, yaitu apakah org lain
berespon thd rangsang yg sama dng cara yg
sama
3. DISTINCTIVENESS (kekhususan) respon in-
dividu pada rangsang yg bervariasi.Dikatakan
Distinctiveness tinggi bila respon seseorang
berbeda pada setiap rangsang yang ada
 Kombinasi antara Konsistensi tinggi, Konsensus
tinggi & Distinctiveness tinggi  menghasilkan
EXTERNAL ATRIBUTION
 Kombinasi antara Konsistensi tinggi,Konsensus
rendah,Distinctiveness rendah menghasilkan
INTERNAL ATTRIBUTION
 Contoh kasus :Restaurant Padang “Sarimande”
menurut si Amir enak.Enak?
 External Atribution :
• Konsistensi Tinggi : Amir sering makan disitu
• Konsensus Tinggi :Org lain juga mengatakan hal
yg sama
• Distinctiveness Tinggi : Amir dpt membedakan
Restaurant yg enak & tdk enak
 Internal Atribution
• Konsistensi tinggi :Amir sering makan di situ
• Konsensus rendah : org lain tidak setuju
• Distinctiveness rendah : Amir doyan segala
makanan yg enak maupun yg tdk enak.

• Jika konsistensi Rendah, maka atribusi yg


terbentuk tidak dapat disimpulkan sebagai in-
ternal/eksternal, tetapi ada faktor-faktor
spesifik yg merangsang terbentuknya T.L
 3.JONES & DAVIS : A THEORY ABOUT PER-
SONAL ATTRIBUTION
 Tokoh : E.E. Jones & Keith Davis (1965)
 Fokus pada atribusi personal, yaitu apakah T.L
individu menunjukkan kecenderungan yg mene-
tap.
 Asumsi : T.L terbentuk dari suatu rangkaian yg
diawali oleh disposisi (kecenderungan) per-
sonal  intention  abilityT.L /Action
 Teori ini memperkaya teori Heider dengan :
T.L/Act menyangkut :
– Pilihan (choices)
– Menghasilkan efek untuk individu
 SKEMA
Disposisi :
Ramah intentionAbility Choice ActionEfek 1,2,3dst
Jujur Action
Cerdas
On time  No Choice  Efek 1,2,3,dst
Action
Efek T.L Unik (uncommon)
Biasa (common)
Efek yg non common umumnya memberi infor-
masi yg menunjukkan ciri-ciri/disposisi yg di-
dasarkan pada karakteristik pribadi
 4.SELF ATRIBUTION
 BEM (67:72)
 Manusia menggunakan proses yg sama untuk
atribusi diri sendiri seperti atribusi pada org
lain
 Manusia ingin membuat atribusi T.L sendiri
(external/internal)
 JONES & NISBETT (72)
• Walaupun proses Self Atyribusi & Atribusi Org
lain sama, namun ada bedanya yaitu :
• Self Atribusi :Controled by situation (exter-
nal) sedangkan Atribusi Org Lain berdasarkan
internal proses , sebab :
o Pada Self Attribution  kita stabil (lingkung-
an yg berubah)
o Pada Attribution Org Lain  org lain berubah
 lingkungan stabil

 TERAPAN PERSEPSI SOSIAL :


• Pedoman bereaksi pada org lain
• Dapat mempelajari sebab T.L tertentu dilaku-
kan
• Akurasi & kemungkinan dijadikan tolok ukur
tidak terjaminm
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai