0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan8 halaman
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan pergerakan nasional Indonesia yang lahir di Yogyakarta pada 1889. Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa yang memberikan pendidikan bagi rakyat kelas bawah, dan berjuang melawan penjajahan Belanda melalui organisasi dan surat kabar yang diciptakannya. Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai pahlawan nasional atas perjuangannya untuk pendidikan dan kemerdekaan Indonesia.
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan pergerakan nasional Indonesia yang lahir di Yogyakarta pada 1889. Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa yang memberikan pendidikan bagi rakyat kelas bawah, dan berjuang melawan penjajahan Belanda melalui organisasi dan surat kabar yang diciptakannya. Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai pahlawan nasional atas perjuangannya untuk pendidikan dan kemerdekaan Indonesia.
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan pergerakan nasional Indonesia yang lahir di Yogyakarta pada 1889. Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa yang memberikan pendidikan bagi rakyat kelas bawah, dan berjuang melawan penjajahan Belanda melalui organisasi dan surat kabar yang diciptakannya. Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai pahlawan nasional atas perjuangannya untuk pendidikan dan kemerdekaan Indonesia.
XI IPA 2 Sejarah Indonesia SMAN 1 Tajurhalang Tahun Pelajaran 2022/2023 Profil Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara lahir di
Yogyakarta, 2 Mei 1889 dengan nama RM Soewardi Soerjaningrat. Merupakan cucu dari Sri Paku Alam III dan ayahnya bernama GPH Soerjaningrat. Pendidikan Sebagai bangsawan Jawa, Ki Hajar Dewantara mengenyam Pendidikan Europeesche Lagere School (ELS), sekolah rendah untuk anak-anak Eropa. Kemudian ia mendapatkan kesempatan untuk masuk School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen (STOVIA) atau yang sering disebut Sekolah Dokter Jawa. Namun, karena kondisi kesehatannya tidak mengizinkan, membuat Ki Hajar Dewantara tidak tamat dari sekolah ini. Profesi yang digeluti oleh Ki Hajar Dewantara Profesi adalah dunia jurnalisme yang berkiprah di beberapa surat kabar dan majalah pada waktu itu: Sediotomo, de Express, Oetoesan Hindia, Midden Java, Tjahaja Timoer, Kaoem Moeda, dan Poesara yang melontarkan kritik sosial- politik kaum bumiputera kepada penjajah. Selain itu, ia juga aktif di berbagai organisasi sosial dan politik. Ketika tahun 1908, Ki Hajar Dewantara aktif di seksi propaganda organisasi Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan memebangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara. Indische Partij Bersama dengan Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij pada 25 Desember 1912 dengan tujuan untuk kemerdekaan Indonesia, kemudian ditolak oleh Belanda karena dianggap dapat menumbuhkan rasa nasionalisme rakyat. Kemudian Ki Hajar Dewantara juga menulis tulisan yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan akibat tulisan itu, kolonial belanda menjatuhkan hukuman kepada Ki Hajar Dewantara dengan di asingkan di pulau bangka. Setelah kembali dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, National Onderwijs Institut Taman Perguruan Taman Siswa Siswa pada Juli 1922, lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi kelas bawah untuk memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perguruan ini mengubah metode pengajaran kolonial yaitu dari sistem pendidikan “perintah dan sanksi”. Perjuangan inilah yang membuat pemerintah Indonesia menghormatinya dengan mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1950), mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Gajah Mada (1959) serta diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 1959. Makam Ki Hajar Dewantara
Perjuangan Ki Hajar Dewantara
belum selesai untuk mendidik penerus bangsa, namun ia sudah wafat terlebih dahulu pada 26 April 1959 dan dimakamkan di pemakaman keluarga Taman Siswa Wijaya Brata, Yogyakarta. @faufauziii_