Asas Dan Falsafah Penjas
Asas Dan Falsafah Penjas
Pendidikan Jasmani
3
PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI
4
OLAHRAGA
Setiap aktifitas fisik berupa permainan yang berbentuk pertandingan/
perlombaan melawan orang lain, diri sendiri atau konfrontasi melawan unsur-
unsur alam adalah olahraga.
5
PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN
OLAHRAGA
Perbedaan Antara Penjas dan Pendidikan Olahraga
6
Pendidikan Jasmani Pendidikan Olahraga
Pendidikan □ kinerja motorik
Multilateral □ spesifik
child centered □ subject centered
seluas gerak □ gerak fungsional
hidup sehari-hari cabang ybs
ekstra perhatian □ ditinggalkan
bagi anak lamban (pindah)
tanpa pembakuan □ dibakukan
tak harus □ pertandingan
bertanding
gain score □ final score
partisipasi wajib □ bebas
7
PENELITIAN KEMPER DENGAN PEDOMETER
AKAN KEBUTUHAN GERAK ANAK
Kesimpulan:
Kebutuhan gerak anak laki-laki kelas 2 SLTP rata-rata 3,6 jam/hari
(14.571 : 4.000 = 3,6)
8
PERUBAHAN PARADIGMA
Dalam masyarakat modern, berpartisipasi dalam
budaya gerak menyumbang bagi peningkatan
kualitas hidup.
Terus terlibat dan menikmati budaya gerak menuntut
perbendaharaan kompetensi– penguasaan
kompetensi tersebut memerlukan pengorganisasian
proses belajar-mengajar.
Setiap anak menghabiskan waktunya selama 12
tahun di sekolah; sekolah merupakan kunci yang
utama dalam memperkenalkan budaya gerak.
9
RISET MENANYAKAN:
APAKAH CIRI PENJAS YANG BAIK?
10
CIRI PENJAS BERKUALITAS
Mengembangkan sikap positif terhadap gerak/aktivitas jasmani,
dansa, permainan dan olahraga (affective learning),
Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan sedemikian
banyak problema technomotor (technomotor learning)
Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan persoalan
pribadi dan antarpribadi yang terkait dengan situasi
gerak/olahraga (sociomotor learning)
Menumbuhkan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk
memahami peraturan dan ketentuan dalam budaya gerak serta
mampu mengubahnya secara bermakna (cognitive-reflective-
learning)
Meningkatkan kualitas kehidupan sekolah.
11
NILAI DASAR FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI
12
Kebugaran dan kesehatan
Kebugaran dan kesehatan akan dicapai melalui
program pendidikan jasmani yang terencana, teratur
dan berkesinambungan. Dengan beban kerja yang
cukup berat serta dilakukan dalam jangka waktu yang
cukup secara teratur, kegiatan tersebut akan
berpengaruh terhadap perubahan kemampuan fungsi
organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru.
13
PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI
KEMAMPUAN KERJA TUBUH TANPA
MENGALAMI KELELAHAN BERARTI.
KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
Wahjoedi (1994):
1. Kebugaran yang berhubungan dengan
kesehatan (physical fitness related health)
2. Kebugaran yang berhubungan dengan
keterampilan (physical fitness related skill).
KEBUGARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
Kecepatan (speed),
Kelincahan (agility),
Daya ledak (explosive power),
Keseimbangan (balance), dan
Koordinasi (coordination).
DAYA TAHAN (CARDIORESPIRATORY AND MUSCLE
ENDURANCE)
DT aerobik/aerobic DT anaerobik/anaerobic
endurance: endurance:
sistem pengerahan merupakan istilah untuk
energi (menghirup, menyebut cara kerja otot
menyalurkan, dan dalam waktu yang relatif
menggunakan untuk singkat tanpa
kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen
menggunakan oksigen
KEKUATAN (STRENGTH)
Balke Test:
VO2 Max: 33,3 + ((jarak tempuh/15) – 133) x
0,172
Test Jalan Lari 1.6 km Rockport
Tingkat Kebugaran untuk usia 10 – 18 tahun
Navy Test:push up,Sit up,Back up,Pull up
Keterampilan fisik dan motorik
Keterlibatan anak dalam asuhan permainan, senam,
kegiatan bersama, dan lain-lain, merangsang
perkembangan gerakan yang efisien yang berguna
untuk menguasai berbagai keterampilan.
Keterampilan tersebut bisa berbentuk keterampilan
dasar misalnya berlari dan melempar serta
keterampilan khusus seperti senam atau renang.
Pada akhirnya keterampilan itu bisa mengarah
kepada keterampilan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
27
Terkuasainya prinsip-prinsip gerak
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu
meningkatkan pengetahuan anak tentang prinsip-
prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat
anak mampu memahami bagaimana suatu
keterampilan dipelajari hingga tingkatannya yang
lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya
bisa lebih bermakna. Sebagai contoh, anak harus
mengerti mengapa kaki harus dibuka dan bahu
direndahkan ketika anak sedang berusaha menjaga
keseimbangannya
28
KONSEP GERAK DALAM PENJAS
Rangkaian Aksi (action words)
Kualitas Gerak (movement qualities)
Prinsip Gerak (movement principles)
Strategi Gerak (movement strategies)
Pengaruh Gerak (movement effects)
Emosi Gerak (movement affects)
29
Kemampuan berpikir
Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan
yang diikuti oleh anak dalam pendidikan jasmani dapat
meningkatkan kemampuan berpikir anak. Namun
demikian dapat ditegaskan bahwa pendidikan jasmani
yang efektif mampu merangsang kemampuan berpikir
dan daya analisis anak ketika terlibat dalam kegiatan-
kegiatan fisiknya. Pola-pola permainan yang
memerlukan tugas-tugas tertentu akan menekankan
pentingnya kemampuan nalar anak dalam hal
membuat keputusan
30
Kepekaan rasa
Dalam hal olah rasa, pendidikan jasmani
menempati posisi yang sungguh unik.
Kegiatannya yang selalu melibatkan anak
dalam kelompok kecil maupun besar
merupakan wahana yang tepat untuk
merasakan reaksi-reaksi emosi ketika
berinteraksi dengan sesama teman.
31
Keterampilan sosial
Pendidikan jasmani menyediakan pengalaman nyata
untuk melatih keterampilan mengendalikan diri,
membina ketekunan dan motivasi diri. Hal ini
diperkuat lagi jika proses pembelajaran
direncanakan sebaik-baiknya. Setiap adegan
pembelajaran dalam permainan dapat dijadikan
arena dialog dan perenungan tentang apa sisi baik-
buruknya suatu keputusan.
32
Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)
Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri
(self esteem) anak akan berkembang. Secara umum citra diri
diartikan sebagai cara kita menilai diri kita sendiri. Citra diri
ini merupakan dasar untuk perkembangan kepribadian anak.
Dengan citra diri yang baik seseorang merasa aman dan
berkeinginan untuk mengeksplorasi dunia.
33
PEMBELAJARAN
PENJAS
34
ORIENTASI MODEL KURIKULUM
pendidikan gerak (movement education)
pendidikan olahraga (sport education)
pendidikan petualangan (adventure education)
pendidikan perkembangan (developmental education)
pendidikan kebugaran (fitness education)
pendidikan disiplin keilmuan olahraga (kinesiological
studies)
35
DASAR-DASAR PENGEMBANGAN PROGRAM
Kurikulum Pendidikan Jasmani haruslah berorientasi kepada
anak dan tingkat perkembangannya
Setiap anak berbeda-beda dalam hal kebutuhan dan kemampuan
belajarnya
Anak harus dilihat sebagai manusia yang utuh
Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan anak harus
diajarkan melalui pendidikan jasmani
Gerakan merupakan dasar bagi pendidikan jasmani
Pembelajaran harus terjadi melampaui kepentingan sesaat tapi
harus menawarkan keterampilan yang berguna untuk seumur
hidup
36
DORONGAN DASAR ANAK-ANAK
Dorongan untuk Bergerak
Dorongan untuk Berhasil dan Mendapat Pengakuan
Dorongan untuk Mendapatkan Pengakuan Teman dan
Masyarakat
Dorongan untuk Bekerjasama dan Bersaing
Dorongan untuk Kebugaran Fisik dan Daya Tarik
Dorongan untuk Bertualang
Dorongan untuk Kepuasan Kreatif
Dorongan untuk Menikmati Irama
Dorongan untuk Mengetahui
37
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN JASMANI
38
ARAH SERTA SASARAN YANG HARUS DIKEMBANGKAN
39
TERIMA KASIH