OLEH KELOMPOK IV
ASRIYATI HADJU (433420002)
ASRI FEBRIYANI HADJU (433420004)
MAR’ATUS SHOLIKAH (43342016)
• Otot merupakan suatu organ atau alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak, hal ini adalah
suatu sifat penting bagi organisme.
• Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi
untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan
menentukan postur tubuh.
• Jaringan otot ialah jaringan lunak yang mengandung
otot. Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang
disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika
dirangsang oleh impuls saraf.
JENIS-JENIS JARINGAN OTOT
JARINGAN OTOT
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak POLOS
memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan homogen.
JARINGAN OTOT
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut JANTUNG
pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang
bercabang-cabang dan saling berhubungan satu
dengan lainnya
OTOT LURIK
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang /RANGKA
memantulkan cahaya berselang-seling gelap
(anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot
lurik berbentuk silindris atau serabut panjang.
Menurut letaknya otot tubuh dibagi dalam beberapa
golongan sebagai berikut:
1. Otot bagian kepala
2. Otot bagian leher
3. Otot bagian perut
4. Otot bagian anggota gerak atas
5. Otot bagian anggota gerak bawah
SIFAT
KERJA OTOT
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan
kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan
yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang
tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama
berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan
menyebabkan tulang kembali ke posisi semula.
Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja
bersama–sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot
itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
Misalnya, otot–otot antar tulang rusuk yang bekerja
bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator
yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah
atau menelungkup.
KELAINAN-KELAINAN
PADA OTOT
1) Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot
mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi,
misalnya lumpuh.
2) Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit
genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak.
3) Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot
menjadi lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan,
misalnya pada binaragawan.
4) Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot
abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke
rongga perut.
5) Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus
menyebabkan kram atau kejang.
6) Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi
kejang karena bakteri tetanus.
7) Keseleo, tertariknya tendon didaerah persendian dan jika terlalu
keras bisa menyebabkan putusnya otot.
8) Nyeri otot , aliran darah yang terhambat sehingga menyebabkan
peredaran darah tidak lancer.
SEKIAN
TERIMAKASIH